PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V
TAHUN 2017/2018
MATA KULIAH POLITIK HUKUM
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Muh_Nur_JamalD070AF70
08122395673816jamal
muh.jamal08
muh.nurjamaluddin UNIVERSITYKADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG
Silakan follow ya
muh.jamal85@yahoo.com muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id muh.jamal1608@gmail.com SAAT INIJalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Renungan
Ya Tuhan, saya lupaSaya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261 UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018
MATA KULIAH : POLITIK HUKUM
HARI, TANGGAL : SENIN, 30 OKTOBER 2017 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / V
WAKTU : 60 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
Soal:
1. Setelah Saudara mengetahui dan mempelajari Politik Hukum selama setengah semester, dari mulia pengertian ruang lingkup dan definisi-definisi Politik Hukum. Sehubungan dengan hal tersebut terangkan manfaat, tujuan dan fungsi apa yang didapat oleh Mahasiswa Fakultas Hukum termasuk Saudara!
Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia bahwa mafaat mengetahui dan mempelajari Politik Hukum adalah sebagai berikut: a. Agar dapat memahami hukum melalui pendekatan politik sehingga dengan demikian
mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup kajian politik hukum.
b. Agar dapat memahami arah perkembangan pembangunan hukum serta memahami dan menjelaskan hubungan kausalitas antara hukum dan politik.
c. Agar dapat mengarahkan hukum sesuai dengan dinamika yang terus berkembang dalam masyarakat.
d. Untuk meningkatkan daya efektivitas hukum yang berbasis pada rasa keadilan masyarakat.
e. Untuk lebih memperkaya khasanah kajian ilmu hukum dengan melibatkan pendekatan atau konsep-konsep disiplin ilmu lainnya, yakni dalam hal ini adalah politik hukum.
Kemdian menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia bahwa tujuan mengetahui dan mempelajari Politik Hukum adalah sebagai berikut:
a. Tujuan politik hukum nasional merupakan suatu alat (tool) atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk menciptakan suatu sistem hukum nasional yang dikehendaki.
b. Tujuan politik hukum nasional ialah dengan sistem hukum nasional itu akan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang lebih besar.
Selanjutnya menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia bahwa fungsi mengetahui dan mempelajari Politik Hukum, yaitu:
a. Sebagai kerangka pikir dalam merumuskan kebijakan di bidang hukum (legal policy) oleh lembaga-lembaga negara yang berwenang.
b. Sebagai pengawal agar hukum tetap berjalan sesuai dengan koridor asas kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan.
c. Sebagai sarana teoritis untuk mengkritisi produk-produk hukum positif, praktik penerapan dan penegakan hukum berdasarkan legal policy di atas.
2. Dalam mempelajari dan memahami materi kuliah Politik Hukum telebih dahulu harus mengetahui pengertian dari Politik Hukum itu sendiri. Untuk itu sebutkan dan jelaskan pengertian Politik Hukum secara etimologis dan terminologis, serta definisi politik hukum menurut para ahli yang Saudara ketahui!
Jawaban:
Secara etimogis istilah politik hukum merupakan terjemahan dari rechtspolitiek yang terdiri atas dua kata yakni recht dan politiek. Immanuel Kant menyatakan law, in generic sense, is
a body of rules of action or conduct prescribed by controlling authority and having binding legal force. Kata politiek mengandung arti beleid. Kata beleid sendiri dalam bahasa Indonesia
berarti kebijakan (policy). Istilah rechtspolitiek sering dirancukan dengan politieekrecht yang berarti hukum politik. Menurut Hence van Maarseveen istilah politieekrecht merujuk pada istilah hukum tata negara. Politik hukum secara singkat berarti kebijakan hukum, selanjutnya dikatakan politik hukum adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak dalam bidang hukum. Secara etimologis politik hukum singkatnya berarti kebijakan dalam bidang hukum.
Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan. Kata kebijakan disini berkaitan dengan adanya strategi yang sistematis, terinci, dan mendasar. Dalam merumuskan dan menetapkan hukum yang telah dan akan dilakukan, politik hukum menyerahkan otoritas legislasi kepada penyelenggara negara, tetapi dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dan semuanya itu diarahkan dalam rangka mencapai tujuan negara yang dicita-citakan. Hukum sebagai kaidah atau norma sosial tidak terlepas dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan pencerminan dan konkretisasi dari nilai-nilai yang pada suatu saat berlakuk dalam masayarakat. Artinya, hukum sedikit banyak akan selalu mengikuti tata nilai yang menjadi kesadaran bersama masayarakat tertentu dan berlaku secara efektif dalam mengatur kehidupan mereka.
Selanjutnya definisi politik hukum menurut para ahli, yaitu:
a. Menurut Padmo Wahjono, politik hukum adalah kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk, dan isi hukum yang akan dibentuk.
b. Menurut Teuku Moh. Radhie, politik hukum yaitu pernyataan kehendak penguasa negara mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya dan mengenai arah kemana hukum akan dikembangkan.
c. Menurut Prof. Sudarto, politik hukum adalah kebijakan negara melalui badan-badan negara yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendaki, diperkirakan dan dipergunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat dan mencapai yang dicita-citakan.
d. Menurut Prof. Mahfud M.D, politik hukum adalah arahan/garis resmi yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat dan melaksanakan hukum dalam rangka mencapai tujuan negara/upaya menjadikan hukum sebagai proses pencapaian tujuan negara. e. Menurut Satjipto Rahardjo, politik hukum adalah sebagai aktivitas memilih dan cara yang
hendak dipakai untuk mecapai suatu tujuan sosial dengan hukum tertentu di dalam masyarakat.
f. Menurut Abdul Hakim G. Nusantara, politik hukum adalah kebijakan hukum (legal policy) yang hendak diterapkan atau dilaksanakan secara nasional oleh suatu pemerintahan negara tertentu.
g. Menurut Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ), politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggaraan negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, bersumber dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat untuk mencapai tujuan negara.
3. Setiap ilmu yang dipelajari sesuai dengan mata kuliahnya masing-masing mempunyai ruang lingkup dan tujuanya. Sehubunga dengan hal tersebut sebutkan dan jelaskan ruang lingkup Politik Hukum!
Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia halaman 3 dan 4 bahwa ruang lingkup Politik Hukum atau sekurang-kurangnya politik hukum itu mencakup:
a. Kebijakan negara (garis resmi) tentang hukum yang akan diberlakukan atau tidak diberlakukan dalam rangka pencapaian tujuan negara.
b. Latar belakang politik, ekonomi, sosial, budaya, atas lahirnya produk hukum. c. Penegakan hukum di dalam kenyataan lapangan.
Kemudian menurut sumber lainnya bahwa ruang lingkup Politik Hukum secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Proses penggalian nilai-nilai dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat oleh penyelenggarakan negara yang berwenang merumuskan politik hukum.
b. Proses perdebatan dan perumusan nilai-nilai dan aspirasi tersebut ke dalam bentuk sebuah rancangan peraturan perundang-undangan oleh penyelenggara negara yang berwenang merumuskan politik hukum.
c. Penyelenggaraan negara yang berwenang merumuskan dan menetapkan politik hukum.
d. Peraturan perundang-undangan yang memuat politik hukum.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan suatu politik hukum baik yang akan, sedang dan telah ditetapkan.
f. Pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang merupakan implementasi dari politik hukum suatu negara.
Selanjutnya secara umum ada empat variabel yang sangat mempengaruhi sistem politik, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kekuasaan, yakni sebagai cara yang digunakan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh para pelaku politik.
b. Kepentingan, yakni tujuan yang ingin dikejar oleh para pelaku politik.
c. Kebijaksanaan, yaitu hasil hubungan antara penguasa dan kelompok kepentingan yang membuahkan undang-undang.
d. Budaya politik sebagai orientasi subjektif dari individu terhadap sistem politik.
Adapun menurut sumber lainnya juga bahwa ruang lingkup Politik Hukum terdiri atas dua, yaitu: a. Law Making Policy (kebijakan mengenai pembentukan hukum). Dalam kebijakan
mengenai pembentukan hukum terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) Peraturan perundang-undangan, mengenai TAP MPR No. 20/1966 tentang hierarki peraturan perundang-undangan yang dimana masih terdapat keputusan di dalamnya namun setelah tahun 1998 hierarki peraturan perundang-undangan diubah ke TAP MPR No. 3/2000 mengenai keputusan telah dihapus. Diubah lagi menjadi Undang-undang No. 10 tahun 2004 yang menjadi perbedaanya adalah TAP MPR sudah dihapus. Namun pada Undang-undang No. 12 Tahun 2011 bahwa TAP MPR masuk lagi kedalam hierarki peraturan perundang-undangan.
2) Yurisprudensi, yaitu keputusan hakim yang terdahulu yang dijadikan suatu referensi. Hal ini bahwa hakim tidak boleh menolak perkara dengan alasan belum diatur dalam undang undangnya atau aturannya tidak jelas, serta untuk mengisi kekosongan hukum.
3) Hukum tidak tertulis, di Indonesia masih berlaku hukum tidak tertulis seperti contoh di daerah Papua yang mengesampingkan hukum positif karena mereka berpendapat bahwa hukum adat lebih efektif diterapkan dalam masyarakatnya dan masyarakat menerima hukum adat tersebut.
b. Law Enforcement Policy (kebijakan mengenai penegakan hukum), meliputi:
1) Lembaga peradilan, ada tiga hal yang mempengaruhi penegakan hukum menurut Lawrance Fredman yaitu substansi (terkait dengan peraturan perundang-undangan), struktur (lembaga penegak hukumnya), dan kultur (budaya hukum/budaya masyarakatnya).
2) Sosialisasi hukum atau penerapan hukum dalam masyarakat, merupakan hal yang penting, meskipun ada teori fiksi hukum yaitu masyarakat dianggap tahu tentang hukum namun kenyataanya tidak semua masyarakat tahu akan hukum, karenanya diperlukan sosialisasi hukum.
4. Sebutkan apakah yang termasuk unsur-unsur dari Politik Hukum dan apa sajakah faktor-faktor yang disebut dengan kondisi hukum tetap!
Jawaban:
Menurut Dr. H. Achmad Muliadi, S.H.,M.H. bahwa unsur-unsur Politik Hukum, yaitu: a. Disiplin Ilmu.
b. Kebijakan penyelenggara negara.
c. Penentuan bentuk, isi dan arah hukum (strategi). d. Perubahan yang dibuat secara sadar.
e. Penerapan hukum.
f. Tujuan meningkatkan kesejahteraan warganya.
Kemudian lima faktor yang disebut dengan kondisi hukum tetap (conditio sine quanon) terdiri atas:
a. Substansi hukum/materi hukum (legal substance).
b. Budaya hukum/kesadaran hukum masyarakat (legal culture). c. Aparatur penegak hukum (legal aparatus).
d. Sarana dan prasarana (equitment). e. Pendidikan hukum (legal education).
5. Mata Kuliah Politik Hukum merupakan ilmu yang membahas tentang strategi kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehubungan dengan hal itu jelaskan oleh Saudara mengenai Pembangunan Hukum Nasional sekarang ini!
Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia bahwa arah pembangunan hukum bukanlah sesuatu yang dapat berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan arah pembangunan di bidang lainnya dan memerlukan penyelarasan dengan garis-garis besar gagasan dalam UUD Tahun 1945. Pembentukan undang-undang adalah bagian dari pembangunan hukum yang mencakup pembangunan sistem hukum nasional. Pembangunan hukum harus harmonis dengan tuntutan global seperti saat ini, namun tidak boleh meninggalkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Untuk itu perlu selalu diingat bahwa pembangunan hukum nasional harus berpijak pada kerangka dasar yaitu Pancasila.
Dalam mewujudkan hal tersebut dibentuk Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) yang bertugas membuat Dokumen Pembangunan Hukum Nasional (DPHN) yang didalamnya
segenap elemen masyarakat dan para pakar yang berkompeten. DPHN dimaksudkan salah satu acuan bagi arah pembangunan hukum nasional untuk terwujudnya sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasar pada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam DPHN tergambar visi, misi, permasalahan, tantangan, agenda, dan strategi pembangunan hukum nasional yang nantinya akan menjadi proyeksi kerangka regulasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode berikutnya.
Dalam penyusunan proyeksi pembangunan hukum tersebut didasarkan pada evaluasi terhadap beberapa peraturan perundang-undangan dan implementasinya yang substansinya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), terutama RPJMN 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 memiliki visi menciptakan Indonesia Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur yang mengarah pada pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
6. Soalnya, yaitu:
a. Apakah yang dimaksud dengan konfigurasi politik itu! Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia sebagaimana terdapat di halaman 20 s.d. 26 bahwa konfigurasi politik adalah susunan atau konstalasi kekuatan politik yang secara dikotomis dibagi atas dua konsep yang bertentangan secara diametral, yaitu konfigurasi politik demokratis dan konfigurasi politik otoriter. Pengertian dari kedua variabel tersebut adalah:
1) Konfigurasi politik demokratis adalah susunan sistem politik yang membuka kesempatan (peluang) bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif menentukan kebijakan umum. Partisipasi ini ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil rakyat dalam pemilu berkala, yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjadinya kebebasan politik. Dengan demikian dilihat dari hubungan antara pemerintah dan wakil rakyat, di dalam konfigurasi politik demokrasi ini terdapat kebebasan bagi rakyat untuk melancarkan kritik terhadap pemerintah melalui wakil-wakilnya.
2) Konfigurasi politik otoriter adalah susunan sistem politik yang lebih memungkinkan negara berperan sangat aktif serta mengambil hampir seluruh inisatif dalam pembuatan kebijakan negara. Konfigurasi ini ditandai oleh dorongan elit kekuasaan untuk memaksakan persatuan, penghapusan oposisi terbuka, dominasi pimpinan negara untuk menentukan kebijakan negara dan dominasi kekuasaan politik oleh elit politik yang kekal, serta ada doktrin yang membenarkan konsentrasi kekuasaan.
b. Jelaskan oleh Saudara hubungan konfigurasi politik dengan karakter produk hukum, sebagaimana dikemukakan oleh Mahfud MD!
Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia sebagaimana terdapat di halaman 26 s.d. 29 bahwa hubungan antara konfigurasi politik dengan karakter produk hukum adalah posisi konfigurasi politik tertentu akan menghasilkan karakter produk hukum tertentu. Perlu diketahui bahwa karakter produk hukum terbagi dua, yaitu:
a. Produk hukum responsif/otonom adalah produk hukum yang karakternya mencerminkan pemenuhan atas tuntutan-tuntutan baik individu maupun berbagai kelompok sosial di dalam masyarakat sehingga lebih mampu mencerminkan rasa keadilan di dalam masyarakat. Proses pembuatan hukum responsif ini mengundang secara terbuka partisipasi dan aspirasi masyarakat dan lembaga peradilan, hukum diberi fungsi sebagai alat pelaksana bagi kehendak masyarakat, sedangkan rumusannya biasanya cukup rinci sehingga tidak terbuka untuk dapat diinterpretasi berdasarkan kehendak dan visi pemerintah sendiri. Contoh pada karakter produk hukum responsif, dipengaruhi oleh konfigurasi politik demokrasi, karena dalam pembuatan produk hukum tersebut melibatkan kelompok-kelompok sosial atau individu dalam masyarakat. Faktor demokrasi tersebut mempengaruhi keterbukaan akan pendapat sehingga produk hukum yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan masyarakat.
b. Produk hukum konservatif/ortodoks adalah produk hukum yang karakternya mencerminkan visi politik pemegang kekuasaan dominan sehingga pembuatannya tidak mengundang partisipasi dan aspirasi masyarakat secara sungguh-sungguh. Biasanya bersifat formalitas sehingga hukum diberi fungsi dengan sifat positivis instrumentalis atau menjadi alat bagi pelaksanaan ideologi dan program pemerintah. Contoh dalam produk hukum yang memiliki karakter ortodoks terdapat pengaruh dari konfigurasi politik otoriter.
c. Jelaskan hubungan konfigurasi politik dan karakter kekuasaan kehakiman! Jawaban:
Menurut Benny K. Harman dalam bukunya yang berjudul Konfigurasi Politik dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia bahwa hubungan konfigurasi politik dan karakter kekuasaan kehakiman adalah apabila dalam suatu negara diterapkan suatu konfigurasi politik yang demokratis, karakter kekuasaan kehakiman yang dihasilkan oleh konfigurasi politik semacam itu adalah karakter kekuasaan kehakiman yang independen atau otonom. Begitu pula apabila yang diterapkan konfigurasi politik otoriter atau totaliter, yang dihasilkannya adalah karakter kekuasaan kehakiman yang tidak otonom atau tidak bebas atau dependen.
7. Jelaskan oleh Saudara mata kuliah politik hukum itu termasuk disiplin ilmu hukum atau politik! Jawaban:
Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto meletakkan politik hukum sebagai bagian dari studi hukum. Disiplin politik hukum menurut mereka merupakan gabungan dari ilmu hukum dan filsafat hukum. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan yang ada selama ini bahwa politik hukum merupakan gabungan dari ilmu hukum dan ilmu politik. Apabila dihubungkan dengan praktik policy making dan policy executing di bidang hukum, politik hukum sebagai teori mengungkapkan policy evaluation dan policy approximation serta policy recommendation di bidang hukum. Dengan demikian politik hukum merupakan sistem ajaran tentang hukum sebagai kenyataan idiil dan riil. Kemudian Politik Hukum juga sebagai kajian Hukum Tata Negara. Lembaga-lembaga pemerintahan maupun tujuan negara yang dicita-citakan merupakan bagian dari studi hukum tata negara. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan politik hukum kini menjadi kajian disiplin ilmu hukum.
8. Terangkan apa perbedaan mendasar antara konsep rule of law dengan rechstaat dan apa saja prinsip utama yang terkandung di masing-masing konsep tersebut!
Jawaban:
Menurut Mahfud MD bahwa perbedaan konsepsi antara rechtsstaat dengan rule of law sebenarnya lebih terletak pada operasionalisasi atas substansi yang sama yaitu perlindungan atas hak-hak asasi manusia.
Kemudian menurut Ni’matu Huda dalam bukunya yang berjudul Hukum Tata Negara Indonesia bahwa konsep rechsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang absolutisme sehingga sifatnya revolusioner, sebaliknya konsep rule of law berkembang secara evolusioner, kemudian konsep rechsstaat bertumpu atas sistem hukum Eropa Kontinental yang disebut civil law, kemudian konsep rule of law bertumpu atas sistem hukum Anglo Saxon yang disebut common law. Karakteristik civil law adalah administratif, sedangkan karakteristik common law adalah judicial. Tampak seperti tabal dibawah ini:
Rechsstaat The rule of law
Konsep rechsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang absolitisme sehingga sifatnya revolusioner.
Konsep the rule of law berkembang secara evolusioner.
Bertumpu atas sistem hukum Eropa Kontinental yang disebut civil law.
Bertumpu atas sistem Anglo Saxon yang disebut common law.
Rechsstaat mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Adanya undang-undang dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang hubungan antara penguasa dengan rakyat.
b. Adanya pembagian kekuasaan negara.
c. Diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat.
The rule of law mempunyai tiga arti yang diketengahkan oleh A. V. Dicey sebagai berikut:
a. Supremasi absolut atau predominasi dari reguler law untuk menentang pengaruh dari arbitrary power dan
meniadakan
kesewenang-wenangan, prerogatif atau discretionary authority yang luas dari pemerintah.
b. Persamaan di hadapan hukum atau penundukan yang sama dari semua golongan kepada ordinary law of the land yang dilaksanakan oleh ordinary court, tidak ada orang yang berada di atas hukum, tidak ada peradilan administrasi negara. c. Konstitusi adalah hasil dari the
ordinary law of the land, bahkan hukum konstitusi bukanlah sumber tetapi merupakan konskuensi dari hak-hak individu yang dirumuskan dan ditegaskan oleh pengadilan.
9. Jelaskan hubungan hukum dan politik menurut para ahli! Jawaban:
Menurut Prof. Dr. Moh. Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Politik Hukum di Indonesia sebagaimana tercantum dalam halaman 4 s.d. 6 bahwa hubungan hukum dan politik dikenal dengan istilah hukum sebagai produk politik yang berarti bahwa kaum idealis yang lebih berdiri pada sudut das sollen mengatakan bahwa hukum harus mampu mengendalikan dan merekayasa perkembangan masyarakat, termasuk kehidupan politiknya. Meletakkan hukum sebagai penentu arah perjalanan masyarakat karena dengan itu fungsi hukum untuk menjamin ketertiban dan melindungi kepentingan masyaraktanya akan menjadi lebih relevan. Pengaruh politik terhadap hukum dapat berlaku terhadap penegakkan hukumnya dan karakteristik produk-produk serta proses pembuatannya. Bahwa keadaan politik tertentu dapat mempengaruhi produk hukum, untuk kasus Indonesia, kita dapat melihat contoh pada Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Meskipun kedua Undang-undang itu lahir pada era Orde Baru, tetapi hubungan politik antara pemerintah dan umat Islam atau hubungan antara Negara dan Agama yang melatarbelakangi keduanya berada dalam suasana yang berbeda. Undang-undang No. 1 Tahun 1974 lahir dalam keadaan politik konflik dan saling curiga, sedangkan Undang-undang No. 7 Tahun 1989 lahir ketika hubungan pemerintah dan umat Islam sedang melakukan akomodasi.
10. Setiap negara di dunia ini mempunyai sistem hukum yang dilaksanakan oleh negara yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan oleh Saudara apakah sistem hukum yang dianut oleh sebuah negara itu mempengaruhi terhadap pembentukan hukum!
Jawaban:
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri atas unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut. Kesatuan tersebut diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum, dan pengertian hukum. Unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum berkaitan dengan pembentukan hukum, karena hukum dibentuk melihat dari kondisi masyarakat, juga dipengaruhi dari sistem hukum yang diterapkan dalam suatu negara. Sebagai contoh sistem hukum Eropa Kontinental akan berpengaruh kepada pembentukan hukum yang akan dibuat di negara yang menerapkan sistem itu maka pembentukan hukumnya tidak akan
Di dalam sistem hukum terdapat bagian-bagian yang masing-masing terdiri atas unsur-unsur yang mempunyai hubungan khusus atau tatanan. Antara unsur-unsur di dalam suatu sistem dengan unsur-unsur dari lingkungan di luar sistem terdapat hubungan khusus atau tatanan. Tatanan ini disebut struktur. Struktur menentukan identitas atau ciri sistem, sehingga unsur-unsur itu masing-masing pada asasnya dapat diubah dan dapat diganti tanpa mengganggu kontinuitas sistem. Peraturan perundang-undangan sering mengalami perubahan- perubahan, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa sistemnya diubah.
11. Jelaskan oleh Saudara makna dari adagium yang dikemukakan oleh Mochtar Kusumaatmadja yang berbunyi sebagai berikut: “Hukum Tanpa Kekuasaan Adalah Angan-angan, Kekuasaan Tanpa Hukum Adalah Kedzaliman”!
Jawaban:
Makna dari adagium “Hukum Tanpa Kekuasaan adalah Angan-Angan, Kekuasaan Tanpa Hukum adalah Kedzaliman”, yaitu hukum bercirikan pemaksaan oleh negara melalui alat-alat perlengkapannya, sebab tanpa kekuasaan hukum hanyalah kaidah anjuran, kekuasaan diperlukan demi kehidupan masyarakat yang tertib (teratur). Kekuasaan dapat memunculkan wibawa dan bertahan lama jika mendapat dukungan dari pihak yang dikuasai. Untuk itu, penguasa harus memiliki semangat mengabdi kepentingan umum (sense
of public service), dan yang dikuasai memiliki kewajiban tunduk pada penguasa (the duty of civil obidience). Keduanya harus dididik agar memiliki kesadaran kepentingan umum
(public spirit). Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan, maknanya bawa kekuasaan harus ada batas-batasnya karena kekuasaan tanpa hukum adalah kedzaliman.