• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI INSTANSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

26 A. Nama Instansi

Nama Instansi : Pabrik GulaTasikmadu Karanganyar

Alamat : Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Karanganyar, Telp : (0271) 7495562, Fax : (0271) 6497800

Email : sdmtasikmadu@ptpn9.co.id Website : www.ptpn9.co.id

Status : Pabrik Gula Tasikmadu Afd Colomadu merupakan salah satu Pabrik Gula di wilayah Karanganyar yang merupakan bagian dari PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.

B. Sejarah Perusahaan

Pabrik Gula tasikmadu didirikan oleh kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro IV, yang peletakan batu pertamanya pada tanggal 11 juni 1871. Pembangunan Pabrik Gula Tasikmadu ini merupakan pabrik yang kedua setelah Pabrik Gula Colomadu Kabupaten Karanganyar yang letaknya kurang lebih 15 Km arah timur kota Solo.

Pabrik Gula ini merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda. Sampai kekuasaan Belanda runtuh, penguasaan Pabrik Gula Tasikmadu dibawah Het Fonds Van Egendommen Van Hey Mangkunegoro Rijk.

Pada tahun 1926 Pabrik Gula Tasikmadu mengadakan rehabilitasi terhadap mesin-mesin dan bangunan yang mengalami kerusakan, dan baru dapat berpoduksi dengan stabil pada tahun 1937. Kemudian pada masa pendudukan Jepang kantornya diubah menjadi kantor pimpinan umum perusahaan-perusahaan Mangkunegaran.

(2)

Pada tahun 1946 perusahaan milik Mangkunegaran ini digabung dengan pemerintah milik Kasunanan dan diberi nama Perusahaan Nasional Surakarta (PNS). Pada tahun 1947 dengan Peraturan Pemerintah No 9 1947 PNS diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia (PPRI). Sejak itu Pabrik Gula Tasikmadu tidak menjadi milik pribadi tetapi sudah menjadi milik pemerintah. Kemudian disusul dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pertanian tanggal 15 November Nomor 10189/SK/M dimana PPRI diserahkan kepada PPN (Perusahaan Perkebunan Negara). Pada tahun 1961 keluar Peraturan Pemerintah Nomor 164/1961 berisi tentang keanggotan Pabrik Gula. Tasikmadu pada PPN kesatuan Jawa Tengah.

Selanjutnya keluar Peraturan Menteri Pemerintah Nomor 1 dan 2 Tahun 1963 yang mengubah PPN menjadi BPUPPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara), yang mulai berlaku tanggal 28 Januari 1963. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 10 Mei 1965 BPUPPN diubah menjadi BPUPPN-Gula yang didasarkan pada Keputusan Menteri Koordinasi Kompartemen Pertanian dan Agraria tanggal 15 Mei 1965 SK/179/Kompag/1965.

Pada tahun 1968 BPUPPN-Gula dibubarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13/1968 dan sebagai gantinya dibentuk PNP (Perusahaan Nasional Perkebunan). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14/1968 tanggal 13 April 1968 Pabrik Gula Tasikmadu termasuk dalam keanggotaan PNP XVI Surakarta.

Tahun 1981 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11/1981 PNP XVI digabungkan dengan PT Perkebunan XV (Persero) menjadi PT Perkebunan XV-XVI (Persero) yang berkantor pusat dijalan Ronggowarsito 164 Surakarta dengan akta notaris GHS. Tobing, SH Nomor 7/1981.

Sejak itu 1994 PT Perkebunan XV-XVI (Persero) diserahkan pengelolaan dan keputusannya kepada PT Perkebunan XXI-XXII (Persero), kemudian keluar Peraturan Pemerintah Nomor 14/1996 tentang

(3)

penggabungan PT Perkebunan Nusantara XV-XVI dengan PT XVIII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).

Pada tahun 1997 Pabrik Gula Colomadu ditidurkan dan tahun 1998 digabung dengan Pabrik Gula Tasikmadu menjadi Pabrik Gula Tasikmadu Afdeling (Afd) Colomadu. Pada tanggal 18 Desember 2005 diresmikan berdirinya Agrowisata Sondokoro yang merupakan salah satu Strategic Business Unit (SBU) atau Diversifikasi Usaha dari Pabrik Gula Tasikmadu.

Pada tanggal 11 Mei 2007 diresmikan alih proses Pabrik Gula Tasikmadu dari Karbonatasi menjadi Sulfitasi. PG Tasikmadu telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan itu mempertimbangkan usia bangunan dan benda bersejarah di dalamnya, seperti alat penggilingan tebu berangka tahun 1926 dari Belanda.

Di halaman depan pabrik terdapat kremoon (gerbong) buatan tahun 1875 yang digunakan Mangkunegara IV saat mengunjungi pabrik. Ada pula gerbong berwarna hijau buatan S Chevalier Constuction Paris yang digunakan Mangkunegara IV menemui rakyat, dan bendi untuk mengujungi kebun tebu.

PG Tasikmadu hingga sekarang masih beroperasi. Dalam setahun, musim giling tebu berlangsung 4 bulan, yakni Mei hingga Oktober, dan pengelolaan pabrik tersebut di bawah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Di luar itu, PG Tasikmadu kuranglah produktif. Alhasil, pimpinan PG Tasikmadu berusaha memberdayakan infrastruktur pabrik. Pohon-pohon yang berusia ratusan tahun, rumah-rumah kosong, kereta uap, dan lokomotif dijadikan sesuatu yang berguna.

Area PG Tasikmadu di luar pabrik disulap menjadi agrowisata Sondokoro. Sondokoro menarik dari segi sejarah yang telah dilaluinya. Nilai sejarah ini tidak saja menarik bagi wisatawan domestik, melainkan juga wisatawan mancanegara, khusunya Belanda. Di masa lampau, banyak orang Belanda yang bekerja di pabrik gula di Jawa. Mereka dan anak-anaknya pernah merasakan keindahan Jawa, dan kini mereka ingin

(4)

bernostalgia. Tiap tahun ada paket wisata Midden Java Reuni, yang diikuti warga Belanda yang punya kenangan di Jawa Tengah. Membayangkan Susana masa lalu sambil menaiki loko kuno.

C. Visi, Misi, Tujuan, Dan Arah Pengembangan Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

2. Misi Perusahaan

a. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

b. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

3. Tujuan Perusahaan

Berdasarkan Tata Nilai Perusahaan berusaha mencapai kemampulabaan tinggi bagi stakeholder dan shareholder dengan kerja tim, dan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan masyarakat.

4. Arah Pengembangan Perusahaan

Secara garis besar arah pengembangan yang akan diambil perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Daya saing karet dan gula meningkat.

b. Tanaman semusim menjadi mandiri, dapat membiayai sendiri bahkan mampu menghasilkan laba.

(5)

c. Meningkatkan volume produk hilir teh, kopi dan gula sehingga dapat meningkatkan kontribusi laba.

(6)

D. STRUKTUR ORGANISASI

Bagan 3.1

KARYAWAN PELAKSANA TETAP KARYAWAN PKWT

- A.K.U = Administrasi Keuangan & Umum

- S.K.K = Sinder Kebun Kepala (Mengelola Rayon) - S.K.W = Sinder Kebun Wilayah (Mengelola Wilayah)

Sumber: Buku pedoman PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Pembantu KEPALA TANAMAN KEPALA A.K.U KEPALA INSTALASI KEPALA PENGOLAHAN Ka Sub Tebang & Angkut S.K.K Litbang S.K.W 4 Sub Bagian Kepala Stasiun/masinis Chemiker ADMINISTRATUR

(7)

E. Tugas Pokok dan Fungsi

PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar mempunyai tugas pokok yang tertuang dalam SP BUN (Serikat Pekerja Perkebunan) di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar yaitu pembibitan, pemupukan, mekanisasi, pengairan, dan pemrosesan gula tebu. Kegiatan usaha di unit kerja Pabrik Gula Tasikmadu dikelola dan dipimpin oleh seorang Administratur yang membawahi 4 (empat) bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yaitu :

1. Kepala Tanaman

2. Kepala A.K.U ( Administrasi, Keuangan, dan Umum ) 3. Kepala Instalasi

4. Kepala Pengolahan

Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sebagai berikut :

1. Administratur

Administratur adalah pimpinan tertinggi dalam strutur organisasi Pabrik Gula yang bertanggung jawab memimpin dan mengelola semua kegiatan usaha yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan seluruh operasional produksi, financial dan administrasi dengan efektif dan efisien.

2. Kepala Tanaman

Kepala Tanaman bertanggungjawab dalam pengolahan tanaman/kebun tebu mulai dari persiapan lahan dan bibit sampai dengan penyediaan tebu mulai dari persiapan lahan dan bibit sampai dengan penyediaan tebu sebagai bahan baku di Pabrik Gula. Dipimpin oleh seorang Kepala Tanaman yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Administratur dan secara langsung memimpin atau mengkoordinir :

(8)

a. Sinder Kebun Percobaan/Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap alat-alat

mekanisasi.

b. Sinder Kebun Kepala

Mengkoordinir dan melakukan pembagian tugas kepada bawahannya untuk mencapai peningkatan produktivitas.

c. Sinder Kebun Wilayah

Mengatur pelaksanaan aktivitas kebun untuk menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya baik kuantitas maupun kualitas. d. Sinder Tebang dan Angkut

Bertanggung jawab atas terselenggaranya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan teknis operasional tebang dan angkutan tebu.

3. Kepala A.K.U (Administrasi, Keuangan, dan Umum)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan kepada semua bagian yang ada di Pabrik Gula.

Kepala A.K.U membawahi 4 bagian yaitu : a. Sub Bagian Keuangan

Menyusun dan membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

b. Sub Bagian Pembukuan

Membukukan bukti kas/bank dan

c. Sub Bagian Hubungan Antar Kerja (HAK) dan Umum/SDM & Umum

Bertanggung jawab atas urusan administrasi karyawan dan urusan-urusan umum.

d. Sub Bagian Gudang

Bertanggung jawab atas penyimpanan barang-barang, bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan Pabrik Gula untuk keperluan produksi selama musim giling maupun kebutuhan rutin lainnya selama dalam musim giling maupun di luar musim giling.

(9)

4. Kepala Instalasi

Dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang bertanggung jawab mengelola seluruh peralatan dan instalasi, Kepala Instalasi dibantu oleh seorang kepala masinis yang bertugas dalam pengurusan stasiun-stasiun tersebut menjaga dan mengawasi tiap stasiun-stasiun yang ada di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Selain itu, Kepala masinis juga dibantu oleh pembantu masinis. Nama-nama Stasiun yang ada di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar tersebut adalah :

1) Stasiun Gilingan : tempat penggilingan tebu

2) Stasiun Ketel : tempat untuk pemerasan air tebu

3) Stasiun Pemurnian : tempat untuk pemurnian air tebu agar jernih 4) Stasiun Penguapan : tempat penguapan air tebu agar mengkristal 5) Stasiun Masakan :tempat memasak air tebu yang sudah

mengkristal

6) Stasiun Puteran : tempat memisahkan antara gula yang sudah baik dan gula tidak layak jual

7) Stasiun Listrik : pusat menyalurkan listrik ke seluruh pabrik 8) Stasiun Besali : tempat akhir dari penyaringan gula

9) Garasi/Kendaraan : tempat menyimpan barang-barang lama 10) Pompa Kebun : alat umtuk menyalurkan air ke kebun

5. Kepala Pengolahan

Dipimpin oleh seorang Kepala Pengolahan yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pengolahan tebu menjadi gula yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Chemiker dengan uraian tugas yaitu membantu kepala pengolahan menyusun daftar perlengkapan, bahan, sarana prasarana yang dibutuhkan Bagian Pengolahan. Selain itu Chemiker dibantu oleh pembantu chemiker yaitu mempunyai tugas membantu chemiker dalam kegiatan pengolahan.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Surat keterangan masih dalam perawatan adalah surat yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, yang berisi keterangan bahwa pasien

a. Program Pengalaman lapangan sebagai salah satu program wajib bagi mahasiswa UNY program studi pendidikan merupakan program yang sangat tepat dan memiliki fungsi

Sebagain standar pemanfaatan alat bantu untuk layanan disabilitas fisik di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya belum sesuai dengan

Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi atau 3 dimensi yang handal dan ringan sehingga Flash banyak digunakan untuk membangun dan

Pemilihan teknologi yang tepat didapatkan pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik (P6), perlakuan tersebut secara efektif mampu menekan jumlah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan estimasi kesalahan metode estimasi waktu perjalanan antara linear model dan instantaneous model

Berdasarkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, setiap perusahaan telah

Pompa Air Motor Brushless DC ini dibuat dengan menggunakan komponen – komponen yang berfungsi sebagai rangkaian daya dengan menggunakan Inverter 3 fasa yang