iv
JAMINAN TANAH WAKAF OLEH PENGELOLA WAKAF (NAZHIR) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41
TAHUN 2004 TENTANG WAKAF ABSTRAK
Pengembangan potensi wakaf untuk pemberdayaan ekonomi umat perlu mendapat dukungan penuh dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pengembangan dan pemberdayaan wakaf pun tidak terlepas dari peran pengelola wakaf (nazhir) yang amanah, jujur, adil, memiliki etos kerja tinggi dan profesional, namun saat ini peran nazhir dalam mengelola wakaf masih bersifat tradisional sehingga banyak terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang dalam proses pengelolaannya. Misalnya, pengelola wakaf (nazhir) menjaminkan tanah wakaf kepada pihak lain. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk menentukan kesesuaian jaminan tanah wakaf yang dilakukan oleh pengelola wakaf
(nazhir) menurut Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 41 Tahun
2004 Tentang Wakaf, dan untuk mendapatkan jalan keluar dalam penyelesaian sengketa tanah wakaf dan sanksi bagi pengelola wakaf
(nazhir) yang menjaminkan tanah wakaf menurut Hukum Islam dan
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada kajian dan analisis tentang data-data sekunder dan wawancara lapangan yang mendukung tentang ketentuan mengenai wakaf, dengan adanya penyimpangan/pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. data yang terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan selanjutnya akan dianalisis secara yuridis kualitatif.