iv
STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 798/PID.SUS/2014/PN.TNG TENTANG UNSUR PERBUATAN MEMILIKI DAN MENGUASAI NARKOTIKA JENIS GANJA VIDE PASAL 111 AYAT (1)
UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM POSITIF
ABSTRAK
Untuk meningkatkan derajat kesehatan maka diperlukan pengobatan dengan upaya mengusahakan ketersediaan narkotika jenis tertentu. Ketersediaan narkotika merupakan obat yang bermanfaat di bidang pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan namun di sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalah gunakan. Guna upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika Pemerintah membuat peraturan melalui Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dimana perbuatan menyalahgunakan dan mengedarkan narkotika secara tanpa izin merupakan tindak pidana. Namun ketentuan unsur yang terkandung dalam Undang-Undang Narkotika tersebut kurang jelas, sehiga bertendensi terjadinya penyimpangan penerapan hukum oleh oknum penegak hukum. Hal tersebut ditandai dengan banyak yurisprudensi mahkamah agung yang membatalkan putusan judex facti, dikarenakan tindakan rekayasa yang dilakukan oleh oknum penyidik.
Putusan Nomor 798/Pid.Sus/2014/Pn.Tng dengan terdakwa Dany Lastino diduga kuat sarat dengan tindakan rekayasa yang dilakukan oleh oknum penyidik. Dalam pemeriksaan persidangan saksi fakta merupakan penyidik yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa. Pengadilan Negeri Tangerang dalam memutus terdakwa Dany Lastino terbukti bersalah melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Narkotika tidak dengan suara bulat. Hakim anggota 2 (dua) berpendapat bahwa, terdakwa Dany Lastino tidak terbukti bersalah melanggar ketentuan pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Narkotika. Studi kasus ini membahas tentang beberapa permasalahan hukum terkait legalitas penyidik sebagi saksi dalam pemeriksaan persidangan tindak pidana narkotika.