• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Nilai Ability To Pay (ATP) Pengguna Bus Tranex Menuju Bandar Internasional Minangkabau (BIM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Nilai Ability To Pay (ATP) Pengguna Bus Tranex Menuju Bandar Internasional Minangkabau (BIM)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI

NILAI,4

BILITY

TO

PAY (ATP) PENGGUNA

BTIS

TRANEX MENUJU BANDARA

INTERNASIONAL

MINA-I\GKABAU

(BIM)

SKRIPSI

Oleh :

RAHMA ROZA

rtt720t7

JURUSAN

TEKNIK

STPIL

FAKULTAS

TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2006
(2)

ABSTRAK

Salah satu

angkutan

umum

yang

digunakan masyarakat menLrju Bandara lntemasional Minangkabau

(BIM)

adalah Bus Tranex..Ongkos

untuk

Bus Tranex

dikeluarkan

oleh

Pemerintah Daerah (Pr:mda)

dengan berdasarkan pertimbangan

dari

Biaya Operasi

Kenclaraan

(BOK)

dan kemampuan membayar pengguna

jasa

angkutan. rl)b.iek

studi

ini

adalah untuk mengetahui kemampuan membayar pent3guna

jasa bus tranex. Survey data untuk

Ability

To

Pay dilakukan d,:ngan

menyebar kuisioner dan kepenumpang Tranex yang menuju Bandara

Intemasional Minangkabau dengan menggunakan metoda statistik.

Besarnya

nilai

ATP

yang

didapatkan

dari

penelitian

adalah: Berdasarkan

jenis

kelamin,

ATP laki-laki

lebih tinggi dara perempuar

(laki-laki

Rp 683,3547&m, perempuan Rp 626,57874<m). berdasarkan penghasilan responden

(1

2 juta

Rp

651,4895/km.

2-3

juNa

Rp

630,3446km, 3-4 juta Rp 562,4642krn. ,1 5

juta

Rp 681 ,,1484,&rn dan >5

juta

Rp 835,9788/km), berdasarkan usia pengguna

(10

20 tahun Rp

1.048,765,4(m,

2l-25

tahun

Rp

618,07284<m,

26

35

tahun

Rp

5Si.6596&m, 36

45

tahun

Rp

627,0609/km

dan untuk

usia z16

{0

-alun Rp

608,6815/km)

dan

berdasarkan

jenis

pekerjaan (pegawai

:,eqeri

Rp

618,1653/km,

pegawai swasta

669,6349,4<m,

-dagang/wiraswasta

Rp

586,4697/km, siswa/mahasiswa

Rp

a,:9.9075/km,

Ibu

Rumah Tangga

Rp

662,96111km, dan lainnya Rp

d-.-1685,&m).

(3)

ABSTRAK

Salah satu

angkutan

umum

yang

digunakan masyarakat ntenuju Bandara Intemasional Minangkabau

(BIM)

adalah Bus Tranex..Chgkos

untuk

Bus Tranex

dikeluarkan

oleh

Pemerintah Daerah (Pemda)

dengan berdasarkan pertimbangan

dari

Biaya Operasi

Kenrlaraan

(BOK)

dan kemampuan membayar pengguna

jasa

angkutan. Objek studi

ini

adalah

untuk

mengetahui kemampuan membayar pengguna

jasa bus tranex. Suryey data untuk

Ability To

Pay dilakukan d.engan

menyebar kuisioner dan kepenumpang Tranex yang menuju Bandara

Intemasional Minangkabau dengan menggunakan metoda statistik.

Besamya

nilai

ATP

yang

didapatkar

dari

penelitian

adalah: Berdasarkan

jenis

kelamin,

ATP

lakilaki

lebih

tinggi

dara perenpuan

(laki-laki

Rp 683,3547

km,

perempuan Rp 626,5787/km), berdasarkan

penghasilan responden

(l

2

juta

Rp

651,4895/km,

2-3 jula

Rp

630,3446km,3-4

juta

Rp

562,4642km,4

5

juta

Rp 681,4484,&m dan >5

juta

Rp 835,9788/km), berdasarkan usia pengguna

(10

20 tahun Rp

1.048,765&m,

21

25

tahun

Rp

618,0728&m, 26

35

tahun

Rp

591.6596,&m, 36

45

tahun

Rp

627,0609/km

dan untuk

usia ,46 60 -ahun

Rp

608"6815/km)

dan

berdasarkan

jenis

pekerjaan (pegawai

:eseri Rp

618,1653/km,

pegawai swasta

669,6349,krn.

-dagang/wimswasta

Rp

586,4697

/km.

siswa,/mahasiswa Rp 5:9.9075/km,

Ibu

Rumah Tangga

Rp 662p611km,

dan lainnva Rp

r41.4685,&m).

(4)

BAB

I

PENDAHULUAI\

l.l

Latar

Belakang

Transportasi

darat

merupakan sarima

yang

tidak

bisa

dipisabkan dari kehidupan sehari-hari dan sangat mendominasi augkutan

cr-ag

dan barang

di

daerah perkotaan,

tidak

terkecuali

untuk

Kota

hdang. Dalam

hal

ini

moda angkutan

umum

merupakan alternatif

Etaft

yang bisa digrmakan, selain

kita

tidak memerlukan kepandaian

m*

mengemudi sendiri, biayanya pun

lebih

murah dibanding dengan

b

ggunakan kendaraan sendiri.

Tetapi untuk

masyarakat kalangan

meogah

ke atas cenderung menggunakan kendaraan pribadi.

Padang merupakan salah satu kota yang pergerakannya cukup

F

di

Indonesi4

sementara Bandara Intemasional Minangkabau

Bf\f)

yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yrrdhoyono pada

=

,{gustus 2005 dan mulai beroperasi pada tanggal 22

juli

2005 yang

"ri6inya

sangat jauh dari pusat kota membuat

kita

memerlukan rnoda

F

orasi lain

untuk

meflcapainya. Pada saat

ini

angkutan yang

usdia

menuju Bandara adalah

mobil

pribadi,

taksi

dan

bus.

l...r',n;-'4

biaya yang dikeluarkan oleh penumpang yang menggmakan

-t

iauh lebih mahal daripada yang menggunakan bus, tetapi waktu

-lrE

:ia

dihemat dengan menggunakan taksi pun jauh lebih banyak.

S€rnpai saat

ini

ada dua

jenis

bus yang beroperasi melayani

mc.-:.:-

:renuju bandarE yaitu bus Tranex dan Damri, dengan rute dan
(5)

Simpang

Lubeg

-

Bandara Intemasional Minangkabau,

jalur

yang dilewati adalah:

Jl. Aru

Marapalam

Jl. DR.

Soetomo-Simpang

Haru-Jl.

Agus

Salim

Jl.

Sudirman

Jl.

Rasuna

Said-Jl. Khatib

Sulairnan

Minang

Plaza UNP-Stasiun Kereta

Api

Tabing

Lubuk

Buaya Simp.

Dukuandar Ketaping

(BIM).

Dengan

tarif

sekali perjalanan

jauh

dekat

Rp 15.000,- dan untuk Damri dengan pangkalan Imam Bonjol, dengan

tarif yang sama.

Dalam hal

ini

pelaku perjalanan biasanya dihadapkan pada

suatu pilihan

jenis

angkutan apa yang dikehendaki. Biasanya pelaku pe{alanan akan mempertimbangkan berbagai faklor dalam menentukan

pilihannya, seperti: ongkos perjalanan, waktu tempuh, kenyamanan dan

aksesibilitas lainnya. Pada penelitian tugas

akhir

ini

penulis mencoba

menganalisa kemampuan pengguna moda dalam

memilih

Bus Tranex sebagai angkutan

umum yang akan digunakan dalam

melakukan

perjalanan menuju Bandara lntemasional Minangkabau.

Saat

ini

Bus Tranex yang menuju

Bandara Internasional

Minangkabau berjumlah

6

buah, akan

tetapi

yang beroperasi setiap

harinya hanya

5

buah.

Ini

disebabkan oleh tuntutan

dari

pihak taksi,

karena mereka merasa dirugikan dengan adanya bus bandara, sehingga

pengadaan dan pengoperasian Bus Tranex menjadi terbatas. Sementara

itu,

permintaan

akan

jasa

angkutan

tersebut semakin

meningkat. Kenyataannya saat

ini

tarif

angkutan hanya ditenhrkan

oleh

pihak

penyedia

jasa. Oleh

karena

itu,

diperlukan

tarif

ideal

yang memperhatikan perbedaan kepentingan

antara

penyedia

jasa

dan
(6)

BAB

VI

KESIMPIJI-AN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil survey dan pehitungan,

serta analisis seperti

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat

diambil

kesimpulan sebagai berikut:

l.

Dari

i00

responden.

diperoleh

ATp

rata{ata

sebesar Rp 660.67301km.

2.

Penghasilan keluarga perbulan rata_rata Rp 2.260.000._

3.

Alokasi penghasilan untuk transportasi perbulan

dari responden Rp

300.000-4.

Alokasi

penghasilan

untuk Bus

Tranex

dari

responden Rp

20.300,-5.

Jarak perjalanan rata_rata responden adalah 32.61 g krn.

6,2

Sarar

I.

Sebaiknya pertanyaan

pada

formulir

survey

tidak

terlalu banyak,

hanya fokus pada

masalah

yang

dikaji

sehingga memudahftan responden dalam menjawab pertanyaan.

L

Agar penelitian selanjumya lebih

teliti

dan akurat, yaitu denoan menambah responden.

:

Agar peneliti

selanjutnya lebih memahami kuisioner

sebelurn Jisebarkan ke responden.

(7)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

[u

Rahmayanti, stj, studi nitqi

Ability

To pLly

(ATn

don

II,illingnes To pay t !,1 t pt pcagguna AnpAutan UieA di L.ota padanp.

Skipsi pada Faliulra5 l eknik Unlrer,ita, Andala:.

2006

[2f

Aryau an. I Gedr \4ade Oka- Evaluasi farit Angkutan Koo Jenpo,

Y.:.1.'::,1!,,,,

!..

o.v tA.rpt dan rl uinFness

i"

p:,4;,;;;;;;;"

.-.

t rayrk t hunq-Krcn.ng di hola ft?npasar.

tryfy.CoOgka;.. jt05

[3]

Aspiani dan Aril:rni, Anatisis Nitai ibiti1.,

r;F;mfi;'

'""'

ry:l!:nCn$s To pay r

lfl

p, tngkut.tn Ojel p,rla Komplekr-pcrunahan

,,,

di Koltt

iloknnr.

Stripsi pada Unirersi,^ g^arr"JJi". jOOj.

""'""""

I I

I

I amtfl.

(Jl.

Percncanaan Jan pemodelan I ronspornri,l

fB.

Bandung. 2000.

[5]

-l

amin, O,z. Ev,tlu.ui ldru AngAutan | .nutt dan ,4nali.<!1 .1bi!in t.o

Pay tAt pt

di

DKt Juta.ra. pro,:cding Simpo,iu,

firorniiuai'.'

'"

,,,

]

:T:p:l^j

-*

perp uruan ringgi. r rH. sanOung. ioe8.'

16l

LPM

lfB-

PerencanoLu Sist?m Anekutan I mum.

ti

e.

aona,,ng. 1997

[7]

Morlok. E.K., Pengantar Teknik clan perencanttan Transportasi,

Referensi

Dokumen terkait

Dari penerapan metode solfegio pada pembelajaran seni musik (menyanyi) tersebut didapatlah peningkatan kemampuan menyanyi siswa berdasarkan hasil observasi penilaian unjuk kerja

untuk melihat bagaimana identitas keacehan yang dimiliki oleh anggota komunitas IPAS,dan bagaimana cara yang dilakukan oleh komunitas IPAS mengekspresikan identitas

(discount fee) siswa miskin. Semua sekolah yang menerima BOS SMA harus mengikuti pedoman BOS SMA yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sekolah berkualitas dengan siswa yang

Hasil penelitian menunjukkan persepsi aparatur pemerintah daerah Kabupaten Lampung Timur menganggap bahwa secara fungsional website memberikan kemudahan dan

Numerical simulations of water ¯ow and solute transport were used to investigate the e€ect of the recharge (rain/irrigation) at the soil surface on solute spreading and breakthrough

Judul Laporan Akhir yang diangkat penulis di dalam Laporan akhir ini adalah “ Pengaruh Laju Alir Umpan Serta Waktu Tinggal Dalam Pemanfaatan Air Limbah Industri Tahu

dilaksanakan dalam 4 siklus. Siklus I dan II terdiri atas 2 kali pertemuan, siklus III dan IV terdiri atas 1 pertemuan, sehingga jumlah seluruhnya ada 6 pertemuan. Materi

Melalui jilbab modis yang dikenakan subjek berupaya untuk mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang perempuan Muslimah yang tetap menjalankan kewajiban, yakni dengan