• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Manajemen Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah berbasis Web (Studi Kasus: AMF-Haq Engineering and Consultant)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Manajemen Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah berbasis Web (Studi Kasus: AMF-Haq Engineering and Consultant)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 1232

Pengembangan Aplikasi Manajemen Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah berbasis Web (Studi Kasus: AMF-Haq Engineering

and Consultant)

Abdullah Muhammad Farouk Hakim1, Nurudin Santoso2

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected]

Abstrak

Manajemen proyek pada perusahaan AMF-Haq Engineering and Consultant masih menggunakan cara- cara manual. Meski begitu, perusahaan sepertinya masih enggan untuk mengubah sistem manajemennya, karena beberapa perangkat lunak manajemen masih mahal harganya dan rumit pemakaiannya. Dengan keadaan seperti itu, perusahaan akan menghadapi beberapa risiko. Contohnya, kesalahan informasi penggunaan alat dan material, tidak efektifnya pembagian tugas dan pengerahan pekerja, kesalahan penerapan alat dan material dalam pekerjaan, atau kehilangan berkas-berkas dalam pelaksanaan proyek. Risiko-risiko ini tentu mengganggu perusahaan untuk berkembang lebih besar lagi karena terbatasnya manajemen proyek yang dilakukan. Oleh karena itu, pengadaan perangkat lunak yang mudah digunakan dan cepat diakses diperlukan oleh perusahaan agar kegiatan manajemen proyek tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Perangkat lunak tersebut diputuskan dibuat dengan berbasis pada website, karena mempertimbangkan kemudahan dan kecepatan aksesnya yang hanya melalui web browser di berbagai perangkat keras. Aplikasi tersebut dapat memudahkan perusahaan karena berbagai hal dapat dicatat atau diubah dengan rapi dan cepat.

Kata kunci: manajemen proyek, proyek konstruksi, aplikasi berbasis web, penjadwalan Abstract

The project management of AMF-Haq Engineering and Consultant company still use manual ways of management. Even though, the company still seems reluctant to change the management system, because some of management software still seems expensive and hard to use. With such of situations, the company will encounter some of risks. For example, misinformation of the usage of tools and materials, ineffective tasks distribution and workers mobilization, errors in implementation of tools and materials or losing some files while the project running. These risks, obviusly will bother the company to develop to be more bigger. Therefore, the procurement of easy-to-use software with fast access is required for the company to running more effective and eficient project management’s activities. The application was decided to be web-based software, because of considering the easy and fast access to web-based software with web browser in various hardware. The software may help the company to record and update any mangement things neatly and fast..

Keywords: project management, construction projects, web-base application, scheduling

1. PENDAHULUAN

Sebagai perusahaan kecil dan menengah AMF-Haq Engineering and Consultant mengerjakan proyek pembangunan rumah, gedung, gudang, pabrik dan sebagainya. Sebagai perusahaan jasa konstruksi, AMF-Haq Engineering and Consultant tentu saja mengerjakan banyak proyek dan melakukan manajemen terhadap proyek-proyeknya.

Saat ini, manajemen proyek pada perusahaan masih dilakukan dengan manual dan belum dilakukan digitalisasi. Pencatatan tentang perencanaan proyek, proses pengerjaan proyek, data-data pelanggan, data-data pekerja dan pengerahan pekerja, masih dilakukan dengan menggunakan berkas-berkas yang tidak terintegrasi atau bahkan tidak ada catatannya.

Apabila pada berkas-berkas tersebut terdapat ketidaksesuian dengan kejadian di lapangan,

(2)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

maka catatan tentang ketidaksesuaian tersebut dicatat secara manual dengan alat tulis di kertas.

Lalu, perubahan-perubahan tersebut dicatat kembali pada berkas-berkas di komputer.

Dengan keadaan seperti itu, perusahaan menghadapi beberapa risiko. Contohnya adalah, risiko kesalahan informasi penggunaan alat dan material, tidak efektifnya pembagian tugas dan pengerahan pekerja, kesalahan penerapan alat dan material dalam pekerjaan, atau kehilangan berkas-berkas dalam pelaksanaan proyek. Lalu manualnya pencatatan dan tidak terintegrasinya data juga mengurangi kecepatan perusahaan dalam memproses perencanaan terhadap suatu proyek. Ini menyebabkan perusahaan tidak dapat menambah jumlah proyek dan memperbesar ruang lingkup proyek. Padahal, dalam satu periode, perusahaan ini dapat mengerjakan 3 sampai 4 proyek. Oleh karena itu, perusahaan tidak memiliki fokus untuk mengembangkan perusahaan dari segi lainnya tetapi disibukkan oleh manajemen proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

Oleh karena itu, agar kegiatan manajemen proyek tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif dibutuhkan komputerisasi dalam manajemen proyek yang dilakukannya, yaitu dengan pengadaan perangkat lunak untuk memudahkan manajemen proyek-proyek pada perusahaan. Diharapkan dengan adanya perangkat lunak ini, aktor-aktor yang terlibat dalam proses bisnis dapat memantau dan mengiringi berkembangnya perusahaan dengan saksama.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Profil Perusahaan

AMF-Haq Engineering and Consultant adalah perusahaan jasa konstruksi, kelistrikan dan mesin. Untuk bidang konstruksi AMF-Haq Engineering and Consultant menerima proyek pengerjaan pembangunan atau renovasi rumah, gedung, gudang, sarang walet dan sebagainya.

Selain itu perusahaan juga mengerjakan instalasi listrik pada bangunan, sistem hydrant dan lain- lain.

2.2. JavaScript

Menurut Bright (2016), JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk memprogram perilaku pada halaman web. JavaScript biasanya digunakan pada sisi client, yaiu untuk menambah fitur yang interaktif pada halaman

HTML sehingga lebih dinamis. Namun, dalam pengembangannya sekarang JavaScript juga dapat digunakan pada sisi server menggunakan Node.js dan server-server no-SQL.

2.3. Node.js

Node.js merupakan platform untuk mengembangkan aplikasi web, aplikasi server, berbagai jenis jaringan dan klien, dan pemrograman umum lainnya. Node.js memang didesain untuk aplikasi jaringan berskala luas, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemorgraman sisi server menggunakan JavaScript. Pada Node.js, terdapat sebuah modul yaitu file javascript yang berisi fungsi-fungsi tertentu. Modul-modul tersebut dapat juga dipasang sebagai modul pihak ketiga menggunakan npm package manager.

(Ntantogian C, 2021).

2.4. React.js

React adalah sebuah library javascript untuk membangun user interface pada sebuah halaman web. React dikembangkan dan dirilis pada tahun 2013 oleh facebook. Hingga kini react terus dikembangkan dengan dukungan dari banyak pengembang karena bersifat open source.

Biasanya untuk membangun sebuah program berbasis web dibutuhkan beberapa halaman web yang masing-masing terdiri dari tiga bagian, yaitu HTML, CSS dan Javascript.

Website yang dibangun dengan beberapa halaman web disebut dengan Multiple Page Application (MPA). React memperbaiki kekurangan-kekurangan pada MPA dengan membuat sebuah website menjadi Single Page Application (SPA).

Setiap sebuah halaman web ditampilkan di browser, maka ia akan membuat sebuah dokumen yang merepresentasikan halaman web dalam struktur berbentuk pohon yang terbentuk dari setiap object pada halaman web tersebut.

Dokumen tersebut disebut DOM atau Document Object Model. Pada website yang dibangun dengan SPA, penambahan atau pengurangan elemen dilakukan dengan memanipulasi DOM.

Sehingga seolah-olah website dengan SPA memiliki banyak page.

2.5. GraphQl

Menurut Dabit N (2020), GraphQL merupakan bahasa query untuk API dan runtime untuk mengakses data yang ada. GraphQL menyajikan deskripsi yang lengkap dan jelas

(3)

tentang data pada API, memberikan client kemudahan dalam meminta apa yang dibutuhkan dengan tepat.

Client dapat dengan tepat meminta data yang dibutuhkan karena adanya skema yang ada pada GraphQL. Dengan adanya skema, client dapat memperoleh infomasi berupa nama-nama resource, tipe data, input dan outputnya sehingga client dapat mengetahui fungsionalitas yang didukung oleh GraphQL.

GraphQL juga sudah didukung oleh beberapa bahasa pemrograman seperi java, php, C#, javascript dan sebaginya. Beberapa framework yang dapat digunakan pada GraphQL salah satunya apollo server, asp.net, asp.net core dan sebagainya.

2.6. Apollo-GraphQL

Apollo GraphQL adalah open source platform untuk mengembangkan API dengan graphQL. (Dubois S, Georges A, 2019). Apollo GraphQL terbagi menjadi tiga bagian yaitu, Apollo-server, Apollo-client dan Apollo CLI.

Apollo-client merupakan library yang digunakan pada client untuk berinteraksi dengan GraphQL server. (Carl R, 2018). Konklusinya, Apollo adalah library yang dapat digunakan untuk memudahkan penulisan query baik itu pada client maupun pada server yang APInya dibangun menggunakan GraphQL.

2.7. MongoDB

Menurut Hows, dkk (2013), MongoDB adalah database baru yang tidak memiliki konsep tabel, skema, SQL atau baris-baris.

MongoDB juga tidak memiliki transactions, joins, foreign keys, atau istilah-istilah SQL lainnya. Oleh karena itu, MongoDB terogolong dalam database noSQL. Menurut Jose dan Abraham (2019), MongoDB adalah database NoSQL berbasis dokumen yang bersifat open source. Sistem MongoDB menggunakan kumpulan dokumen daripada kumpulan tabel seperti database konvensional. Komponen utama dari kumpulan dokumen yang digunakan pada MongoDB adalah JSON (Java Script Object Notation) dan BSON (Binary JSON).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Beberapa langkah metodologi penelitian yang dilakukan pada penilitian ini yaitu studi literatur, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan kesimpulan. Berikut adalah diagram alir

yang menggambarkan metodologi pada penelitian ini:

Gambar 1. Metodologi Penelitian 3.1. Studi Literatur

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan referensi berupa dasar teori atau data-data dari berbagai literatur seperti internet, dokumentasi, jurnal, buku atau penelitian-penelitian serupa yang sudah dilakukan sebelumnya.

Studi literatur bertujuan untuk menunjukkan berbagai teori yang terkait dengan permasalahan dan penyelesaiannya yang dilakukan pada penelitian ini sesuai dengan sumber referensi yang diperbolehkan.

(4)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

3.2. Analisis Kebutuhan

Sebelum membangun sebuah aplikasi, dibutuhkan gambaran awal tentang apa saja yang dibutuhkan dari aplikasi tersebut, sehingga pembangunannya menjadi tepat guna. Oleh karena itu, analisis kebutuhan penting dilakukan sebagai tahap awal dalam pembangunan sebuah aplikasi.

Analisis kebutuhan dilakukan dalam empat langkah sebagai berkut : gambaran umum, identifikasi aktor, analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional. Untuk menganalisis kebutuhan fungsional digunakan Use Case Diagram dan Use Case Scenario.

3.3. Perancangan Sistem

Perancangan perangkat lunak pada penelitian ini akan digunakan pemodelan berorientasi objek (PBO). Perancangan aplikasi dengan PBO dapat dilakukan berdasarkan Unified Modelling Language (UML).

Tahapannya dapat dimulai dengan membuat activity diagram yang menjelaskan tentang alur aktivitas yang dilakukan pengguna secara prosedural terhadap sistem, selanjutnya dibuatkan sequence diagram yang menjabarkan tentang interaksi diantara objek-objek yang telah diidentifikasi. Selanjutnya, setiap class diidentifikasi dan dimodelkan dengan class diagram. Di tahap akhir, dianjutkan dengan perancangan antar muka pengguna.

3.4. Implementasi Sistem

Pada metode ini membahas tentang bagaimana mengembangkan sistem dalam penelitian ini, berdasarkan pada literatur yang telah dikumpulkan dan mengacu kepada perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya.

Tahap ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bagaimana proses pengembangan sistem pada penelitian ini dilakukan. Perangkat lunak akan diimplemetasikan dengan menggunakan beberapa tools seperti React.js, Node.js, GraphQL, Apollo-GraphQL, dan MongoDB.

Metode ini menghasilkan pembahasan mengenai proses pengembangan sistem, penjelasan coding dan beberapa diagram yang digunakan dalam pengembangan sistem.

3.5. Pengujian Sistem

Untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat

bekerja dengan baik, maka selanjutnya tahap pengujian harus dilakukan. Pengujian dilakukan dengan dua acara, yaitu: Pengujian Blackbox Testing dan Whitebox Testing. Pengujian dilakukan sehingga menghasilkan suatu penilaian yang diberikan kepada sistem sehingga sistem dinyatakan layak untuk digunakan oleh end user atau tidak.

3.6. Penarikan Kesimpulan

Setelah langkah-langkah sebelumnya telah selesai dilaksanakan semua, dapat dituliskan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran menjelaskan berbagai hal yang dapat diambil faedahnya dari penelitian ini serta kelebihan dan kekurangannya, dan saran kepada penelitian serupa di masa depan. Penulisan kesimpulan dan saran bertujuan untuk memudahkan siapa saja untuk membaca atau menggunakan hasil penelitian ini untuk penelitian lainnya.

4. ANALISA KEBUTUHAN SISTEM 4.1. Elisitasi Kebutuhan

Elisitasi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan, sehingga penulis mendapatkan gambaran proses bisnis yang sedang berjalan.

4.2. Identifikasi Aktor

Pada aplikasi ini, hanya terdapat dua aktor yaitu, admin dan manajer proyek. Penjelasan mengenai aktor disampaikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Identifikasi Aktor

Aktor Deskripsi

Admin Aktor ini dapat mengakses semua fitur yang ada pada aplikasi.

Manajer Proyek Aktor ini hanya dapat mengakses fitur untuk memberikan input pada proyek yang berhubungan dengannya atau fitur yang diizinkan oleh admin untuk diakses olehnya.

4.3. Kebutuhan Sistem

Kebutuhan fungsional dan kebutuhan non- fungsional adalah dua jenis kebutuhan sistem.

Kebutuhan fungsional adalah fitur-fitur yang harus ada pada aplikasi. Kebutuhan fungsional

(5)

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Use Case Diagram 5. PERANCANGAN SISTEM 5.1. Perancangan Arsitektur

Aplikasi ini menggunakan React sebagai kerangka pada front-end ditambah penggunaan template desain semantic-UI. Aplikasi ini juga menggunakan Node.js untuk membangun server dan GraphQL sebagai API yang menghubungkan React dengan database mongoDB. Pada aplikasi ini juga digunakan Apollo-Server maupun Apollo-Client untuk mempermudah dalam penulisan query. Berikut adalah gambar yang mejelaskan terkait perancangan arsitektur pada aplikasi ini:

Gambar 3. Perancangan Arsitektur 5.2. Perancangan Activity Diagram

Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan user terhadap aplikasi dijelaskan secara runut di dalam Activity Diagram. Berikut salah satu acitvity diagram, yaitu activity diagram tambah user:

Gambar 4. Activity Diagram Tambah User 5.3. Perancangan Sequence Diagram

Hubungan antar objek pada suatu sistem akan dijelaskan di dalam Sequence Diagram dengan berdasarkan pada waktu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Berikut sequence diagram tambah user:

Gambar 5 Sequence Diagram Tambah User 5.4. Perancangan Class Diagram

Perancangan class diagram digunakan untuk menggambarkan klas-klas pada aplikasi ini, yaitu klas Proyek, Customer, Manager, Worker, Pekerjaan, Tool dan Material.

(6)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

5.5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data pada aplikasi ini digambarkan dengan ERD (Entity Relational Diagram) yang menjelaskan keterkaitan antar entitas pada suatu sistem. Aplikasi ini menggunakan database mongoDB yang bersifat No-SQL. Entitas pada ERD ini merupakan schema pada mongoDB tersebut.

5.6. Perancangan Algoritme

Algoritme yang akan digunakan di dalam fungsi- fungsi yang digunakan pada aplikasi ini dijabarkan pada perancangan ini.

5.7. Perancangan Antarmuka

Tampilan dari aplikasi yang akan digunakan oleh aktor dirancang terlebih dahulu dan dijelaskan pada perancangan antarmuka.

Berikut adalah salah satu hasil perancangan antarmuka pada Gambar 5:

Gambar 6. Perancangan Antarmuka Daftar Proyek

6. IMPLEMENTASI SISTEM 6.1. Implementasi Basis Data

Basis data yang digunakan pada penelitian ini adalah database noSQL mongoDB. Database mongoDB menggunakan istilah collections untuk penyimpanan entitasnya. Entitias-entitas yang telah telah dijelaskan pada ERD diimplementasi menjadi beberapa collections pada mongoDB.

6.2. Implementasi Kode Program

Perancangan algoritme yang telah dibuat selanjutnya diimplementasikan menjadi kode program. Kode program yang dibuat adalah validasi login, validasi tambah user dan hapus user. Pada penelitian ini perancangan algortime diimplementasikan ke dalam kode program menggunakan bahasa javascript untuk

membangun API pada backend.

6.1. Implementasi Antarmuka

Setelah dilakukan perancangan antarmuka, selanjutnya adalah mengimplementasikannya.

Antarmuka pada aplikasi ini dibuat menggunakan React js. Berikut adalah tangkapan layar dari salah satu implementasi antarmuka pada gambar 6

Gambar 7. Implementasi Antarmuka Daftar Proyek

7. PENGUJIAN SISTEM

Dalam rangka untuk membuktikan apakah implementasi telah sesuai dengan perancangannya maka dilakukan pengujian.

Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan tiga cara, diantaranya pengujian unit, validasi, dan compatibility.

Pada pengujian unit, setiap kode pada fungsi yang telah dijelaskan perancangan dan implementasinya akan diuji. Sedangkan, pengujian validasi berguna untuk memastikan bahwa setiap fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya. Pengujian validasi dilakukan dengan metode black-box.

Sedangkan, Pengujian compatibility dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang ditulis pada kebutuhan non fungsional. Yaitu, menguji bahwa aplikasi dapat digunakan pada berbagai web browser yang mendukung javascript dengan baik. Pada pengujian ini akan digunakan beberapa web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Microsoft Edge, dan Opera.

8. KESIMPULAN

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yang berhubungan dengan rumusan masalah:

1. Analisis kebutuhan yang tepat didapatkan dengan melakukan observasi beserta wawancara langsung kepada narasumber.

(7)

Dari hasil tersebut didapatkan gambaran bisnis proses yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menganalisis kebutuhan dan membaginya menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non- fungsional.

2. Perancangan aplikasi pada penelitian ini terdiri dari perancangan arsitektur, perancangan activity diagram, perancangan sequence diagram, perancangan class diagram, perancangan basis data, perancangan algoritme dan perancangan antarmuka.

3. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan mengembangkan basis data, kode program dan antarmuka.

4. Implementasi aplikasi pada AMF-Haq Engineering and Consultant, dilakukan dengan memasukkan data-data dari perusahaan ke dalam aplikasi yang sudah dikembangkan.

Selain itu, juga terdapat saran yang ditujukan kepada pembaca atau peneliti selanjutnya jika ingin melakukan penelitian serupa atau pengembangannya.

1. Mengembangkan lebih lanjut mengenai manajemen keuangan proyek.

2. Mengembangkan lebih lanjut mengenai manajemen berkas-berkas proyek.

3. Mengembangkan lebih lanjut agar aplikasi dapat membedakan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pada proyek konstruksi.

4. Mengembangkan lebih lanjut dengan arsitektur yang berbeda.

9. DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. J., 2011. Accounting Information Systems, 8e. Mason: South-Western Cengange Learning.

Pressman, R. S., 2001. Software Engineering A Practitioner’s Approach Fifth Edition.

New York: McGraw-HIll Companies, Inc.

Sommerville, I. 2001. Software Engineering 6th Edition. United Kingdom: Pearson Education.

Ntantogian, C., dkk. 2021. NodeXP: NOde.js server-side JavaScript injection

vulnerability DEtectionand eXPloitation.

[e-journal]. Tersedia di:

<https://www.sciencedirect.com/science/

article/pii/S221421262100003X>

[Diakses 18 Februari 2021].

Murch, R. 2012. The Software Development Lifecycle - A Complete Guide Kingdom:

RIchard Murch.

Vogel, D. A., 2011. Medical Device Software Verification, Validation and Compliance.

Massachussets: Artech House.

Bright, S., 2016. JavaScript Fundamentals:

JavaScript Syntax, What JavaScript is Use for in Website Development, JavaScript Variable, Strings, Popup Boxes, JavaScript Objects, Function, and Event Handlers. [e-book]. Tersedia di:

<https://play.google.com/books/reader?id

=tYIFEAAAQBAJ&pg=GBS.PP1>

[Diakses 31 Desember 2021].

Dabit, N. 2020. Full Stack Serverless.

California: O’Reilly Media, Inc.

Dubois, S., Georges, A., 2019. Learn TypeScript 3 by Building Web Applications.

Birmingham: Packt Publishing Ltd.

Carl, R., 2018. Learn React With TypeScript 3.

Birmingham: Packt Publishing Ltd.

Hows, D., dkk. 2013. The Definitive Guide to MongoDB Second Edition. New York:

Appress Media, LLC.

Jose, B., Abraham, S. 2019. Performance analysis of NoSQL and relational databases with MongoDB and MySQL.

[e-journal]. Tersedia di:

<https://www.sciencedirect.com/science/

article/pii/S2214785320324159>

[Diakses 31 Desember 2021].

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa parameter tersebut yaitu akumulasi kendaraan parkir, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, serta tingkat pergantian parkir (PTO). Dari

Produk yang dipasarkan adalah sama di antara lembaga pemasaran pada tingkat pedagang I (makelar) dengan pedagang besar yaitu berupa jagung kering pipil, sedangkan petani

benar menjelaskan tentang penerapan fungsi evaluasi dalam kegiatan dakwah di Masjid Agung Kendal, maka penulis mengumpulkan data dari beberapa sumber, diantaranya

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Perilaku Caring Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Daerah Provsu Medan.. Psikologi

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai

[r]

Sebelum  menggunakan  modul  ini  perlu  dilakukan  identifikasi  kebutuhan