• Tidak ada hasil yang ditemukan

Consumer Attitude Formation And

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Consumer Attitude Formation And"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Consumer Attitude Formation And

Change

Arif Rakhman (2016031007) Herlita (2016031016)

Niken Laraswati (2016031026)

Tami Nuryanti (2016031048)

(2)

What are Attitude? And Attitude “Object”

■ Sikap adalah suatu presdiposisi(Kecenderungan)

penilaian yang menimbulkan sebuah perilaku terhadap suatu objek.

■ Objek yang dimaksud dalam perilaku konsumen

biasanya lebih mengarah kepada produk, merek, dan

layanan.

(3)

Attitudes Are A Learned Presdisposition, have Consistency, and a Situation

■ Attitudes Are A Learned Presdisposition  sikap yang relevan terhadap suatu produk yang hasilnya didapatkan dari pengalaman membeli

produk tersebut.

■ Have Consistency  sikap juga relatif konsisten sesuai dengan perilaku yang mereka cerminkan dan biasanya konsumen berperilaku sesuai

dengan sikap mereka. Tapi terkadang sikap tidak selalu relatif permanent dan dapat berubah.

■ A Situation  sikap itu terjadi di dalam dan dipengaruhi oleh situasi yang

sedang terjadi atau dialami.

(4)

Sturctural Model Of Attitudes

■ Tricomponent Attitude Model  tiga komponen yang memunculkan sebuah sikap pada suatu objek yaitu :

 Komponen Kognitif (The cognitive component)

 Komponen Afektif (The affective component)

 Komponen Konatif (The Conative component)

■ Multiatribute Attitude Models

 the attitude-toward-object model

 the attitude-toward-behavior model

 theory of reasoned-action model

(5)

Sturctural Model Of Attitudes

■ Theory of trying to consume model  Dalam usaha

konsumen mengkonsumsi, seringkali ada hambatan pribadi

maupun hambatan lingkungan yang dapat menghalangi

tindakan yang ingin dilakukan atau hasil yang diinginkan.

(6)

Attitude Toward The AD Models

Terpapar sebuah iklan

Penilaian terhadap iklan (Cognition)

Kepercayaan pada merek

Perasaan yang didapat dari iklan

(Affect)

Sikap terhadap iklan

Sikap terhadap merek

(7)

Attitude Formation

How Attitudes Are Learned

Konsumen sering membeli produk baru yang berkaitan dengan merk yang disukai. Sikap ini merupakan hasil dari kepuasan berulang dengan produk lain yang diproduksi oleh perusahaan yang sama.

Beberapa sikap mengikuti pembelian dan pemakaian dari sebuah produk. konsumen dapat membeli produk dari merek yang mereka tidak memiliki sikap sebelumnya, mereka membeli hanya karena produk dari merek tersebut yang tersedia. Konsumen juga melakukan uji coba pembelian merek baru dari kategori produk di mana mereka memiliki sedikit keterlibatan pribadi. Jika mereka menemukan merek yang memenuhi ekspetasi mereka, maka mereka cenderung

mengembangkan sikap yang

menguntungkan pada merek tersebut.

(8)

Sources of Influence on Attitude Formation

Pembentukan sikap konsumen sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh keluarga dan teman, pemasaran langsung, media massa dan internet.

Personality Factors

Individu dengan kebutuhan kognisi (informasi) tinggi cenderung membentuk sikap positif dalam menanggapi iklan yang kaya akan informasi yang berkaitan dengan produk. Disisi lain, Konsumen dengan kebutuhan kognisi (informasi) relatif rendah lebih cenderung membentuk sikap positif terhadap iklan yang menampilkan model menarik atau selebriti terkenal.

(9)

Strategies of Attitude Change

■ Changing the Basic Motivational Function

■ Associating the Product With a Special Group, Event, or Cause

■ Resolving Two Conflicting Attitudes

■ Altering Components of the Multiattribute Model

■ Changing Beliefs About Competitiors Brands

(10)

Changing the Basic Motivational Function

■ The Ultilatarian Function

■ The Ego-Defensive Function

■ The Value-Expressive Function

■ The Knowladge Function

(11)

Associating the Product With a Special Group, Event, or Cause

■ Sikap baik yang dibutuhkan dimanapun (Perusahaan, kemasan di dalam produk)

(12)

Resolving Two Conflicting Attitudes

■ Konsumen yang memiliki sikap two conflict yang terjadi

karena memiliki sikap yang berbeda saat membeli produk

(13)

Altering Components of the Multiattribute Model

■ Changing the Relative Evaluation of Attributes

■ Changing Brand Beliefs

■ Adding an Attribute

■ Changing the Overall Brand Rating

(14)

Changing Beliefs About Competitiors Brands

■ Pendekatan terhadap

strategi dalam perubahan

sikap yang melibatkan

merubah keyakinan

konsumen tentang merek

(15)

The Elaboration Likelihood Model (ELM)

■ Pandangan yang global bahwa sikap konsumen dibagi

menjadi dua yaitu central route dan peripheral route

(16)

Behavior Can Precede Or Follow Attitude Formation

COGNITIVE DISSONANCE THEORY

■ Menurut teori disosnansi kognitif, ketidaknyamanan atau disosnansi terjadi ketika konsumen berpegang pada pemikiran yang saling bertentangan tentang

kepercayaan atau objek sikap .

■ Menarik untuk dicatat bahwa istilah kognitif mengambil dua makna tambahan . Beberapa pemasar menggunakan istilah ini sebagai strategi pemasaran

manipulatif yang memisahkan produk dan tujuan.

(17)

Attribution Theory And Self-Perception Theory

Attribution Theory

Teori Atribusi mencoba menjelaskan bagaimana orang menetapkan kejadian berdasarkan perilaku mereka sendiri atau perilaku orang lain.

Self-Perception Theory

Teori persepsi diri menunjukkan bahwa sikap berkembang saat konsumen melihat dan membuat penilaian tentang perilaku mereka sendiri

■ Atribusi internal

■ Atribusi eksternal

(18)

FOOT-IN-THE-DOOR TECHNIQUE

■ Tampaknya insentif ukuran yang berbeda menciptakan perbedaan yang pada gilirannya menyebabkan jumlah perubahan sikap yang berbeda- beda.

(19)

Attributions Toward Others

■ Selain memahami teori persepsi diri , penting untuk memahami atribusi terhadap orang lain karena beragamnya aplikasi potensial terhadap perilaku dan pemasaran konsumen.

(20)

Attributions Toward Things

■ Penelitian konsumen juga tertarik dengan atribut konsumen terhadap hal-hal karena produk (atau layanan) dapat dengan mudah dianggap sebagai ‘’barang’’

■ Dalam hal ini, mereka dapat mengaitkan kinerja (atau kegagalan) produk yang berhasil ke produk itu sendiri, kepada diri mereka sendiri, kepada orang lain atau situasi , atau beberapa kombinasi dari faktor-faktor ini.

(21)

How We Test Our Attributions

■ In collecting such information, consumer often use the following criteria

■ Distintiveness

■ Consistency over time

■ Consistency over modality

■ Consensus

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima

Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan berupa pengamatan, pengukuran, pengambilan gambar (foto), dan pengambilan sampel, sedangkan Data sekunder

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat diketahui pengelolaan pendidikan berbasis kearifan lokal terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi di SD

0, 16,6 48,1 54,71 489, Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik Industri Logam Dasar, Barang Logam,… Perdagangan dan Reparasi Transportasi, Gudang dan Telekomunika si

Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dibandingkan mahluk hidup lainnya. Allah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada hamba-Nya

Penelitian mengenai mediasi penal pada kecelakaan lalu lintas yang mengalami kerugian material oleh Polres Jember bertujuan untuk mengetahui mekanisme mediasi penal serta

dosis pupuk Ureaberpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman sawi umur 20. dan 30 HST, jumlah daun umur 20 dan 30 HST, lebar daun umur 20 dan

Kwadran ketiga mengartikan bahwa perusahaan tidak menghasilkan nilai tambah (value destruction ) tetapi memilki kelebihan dana karena perusahaan bertumbuh secara