• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING BPR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN SDM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING BPR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING BPR

Oleh Heru Santoso

Direktur Departemen Kredit, BPR dan UMKM - Bank Indonesia

Disampaikan dalam Seminar Nasional “Peningkatan Kompetensi SDM Melalui

Penguasaan Teknologi Informasi Pada Industri Keuangan”

(2)

1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BPR

PROGRAM

PENGEMBANGAN

BPR

1. Penguatan Struktur BPR • Permodalan • Kepemilikan • Jaringan kantor &

pelayanan

2. Peningkatan Kualitas Pengaturan

• Sistem pengaturan yang efektif dan mendorong sustainability BPR

3. Peningkatan

Efektivitas & Efisiensi Pengawasan • Strategi pengawasan dgn mempertimbangkan risiko • Kompetensi SDM Pengawas • Penyempurnaan infrastruktur pengawasan 4. Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional BPR • Efisiensi operasional BPR • Governance • Kompetensi SDM • Produk dan pelayanan 5. Pengembangan

Infrastruktur BPR • Core Banking System • Apex BPR dan Lembaga

sertifikasi profesi SDM BPR • Asosiasi BPR 6. Perlindungan Nasabah • Perlindungan dan edukasi nasabah Model Bisnis BPR Internal BI Apex BPR

(3)

SDM BPR

1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BPR

a. Model Bisnis BPR merupakan arah kebijakan Bank Indonesia (policy direction) untuk mewujudkan industri BPR yang sehat, berkesinambungan dan dapat berperan secara optimal dalam perekonomian lokal.

b. Dua fungsi utama yaitu:

 Menjadi acuan bagi calon investor dalam pengajuan permohonan pendirian BPR, serta merupakan insight dan spirit bagi Bank Indonesia dalam melakukan seleksi terhadap permohonan pendirian BPR.

 Menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis BPR.

(4)

a. BPR adalah “lembaga kepercayaan” yaitu lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi atas dasar kepercayaan masyarakat

b. Sebagian besar modal kerja BPR berasal dari simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada BPR.

c. Dalam menjalankan fungsinya, BPR menghadapi berbagai resiko a.l. resiko kredit, resiko operasional, resiko hukum dan resiko reputasi

d. BPR merupakan lembaga yang “highly regulated” , namun ini tidak cukup sehingga harus diimbangi profesionalisme/kompetensi dan integritas dalam pengelolaan BPR

85,7%

Modal Kerja BPR = Modal +

Kewajiban

+ Laba/Rugi

10,9% 3,4%

Jenis Kewajiban Porsi

Kewajiban Segera 0.8% Simpanan Masyarakat 72.4% Pinjaman dr Bank Lain 11.6% Pinjaman Non-Bank 0.9%

Total 85.7%

Faktor SDM menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan usaha BPR, karena:

(5)

2. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM BPR

a. Manajemen BPR harus:

 Memiliki integritas tinggi (dapat dipercaya oleh PS dan masyarakat).

 Profesional (kompeten dalam operasional dan pemahaman ketentuan BPR, serta independen).

 Pemahaman terhadap potensi usaha, serta karakteristik wilayah dan masyarakat (pasar) yang dilayani BPR.

b. Kebijakan SDM BPR:

 Jumlah SDM harus mampu mendukung operasional BPR yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari direksi, komisaris, bagian akunting dan pelaporan, kasir, administrasi (umum dan kredit), marketing sesuai target funding dan lending, supervisor kredit, keamanan, dan fungsi lain (sejalan dengan perkembangan volume usaha BPR) seperti internal control.  Rekruitmen pegawai diutamakan berasal dari wilayah setempat.

 Gaji dan fasilitas yang dapat untuk menunjang biaya hidup karyawan sesuai lokasi, sekurang-kurangnya sebesar upah minimum kota/kabupaten (UMK), serta mampu mendorong kinerja dan loyalitas karyawan.

(6)

2. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM BPR

STANDAR MINIMAL ORGANISASI BPR

Catatan:

 Jumlah SDM BPR minimal 11 orang (untuk BPR dengan ukuran aset terkecil)  Disesuaikan dengan karakter bisnis BPR

 Menghindari adanya perangkapan jabatan

(7)

3. TANTANGAN PENGEMBANGAN SDM BPR

Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai Renumerasi Image BPR Integritas dan Governance

Gaji relatif rendah/tidak sesuai standar upah minimum kabupaten/kota

Tunjangan dan fasilitas lain tidak memadai

Jenjang karir dan peningkatan kompetensi terbatas

Orang lebih bangga bekerja di bank umum Pemahaman masyarakat terhadap bisnis BPR masih terbatas Kebijakan SDM dan

pengendalian internal belum memadai

Ketersediaan SDM

Sulit mencari SDM yang tepat di wilayah tertentu Ekspektasi calon karyawan

melebihi kemampuan BPR Fraud merupakan penyebab

utama penutupan atau kejatuhan BPR Pada sebagian BPR, Pemilik sekaligus

merupakan manajemen BPR

Kepercayaan masyarakat terhadap BPR masih terbatas

(8)

3. TANTANGAN PENGEMBANGAN SDM BPR

Faktor Permodalan Berpengaruh Terhadap Pemenuhan Jumlah Minimal Pengurus BPR

 BPR memiliki kesulitan untuk memenuhi persyaratan minimum jumlah pengurus (Direksi dan Komisaris) serta SDM dengan jumlah ideal.

 Modal yang terbatas menjadi menjadi salah satu kendala bagi BPR untuk memperoleh dan mempertahankan Direksi dan Komisaris yang berkualitas (beban biaya SDM tinggi).

 Data menunjukkan bahwa BPR yang tidak memiliki pengurus dan/atau memiliki pengurus namun tidak lengkap (kurang dari 2 org) didominasi oleh BPR dengan modal disetor kecil (dibawah Rp2 miliar).

Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom tdk ada 1 - 10 3 14 8 3 15 28 26 1 Org 11 5 70 28 103 66 80 56 264 155 2 Org 25 24 384 379 455 423 456 397 1,320 1,223 >2 Org 1 9 4 58 10 85 38 109 53 261 JUMLAH BPR 38 38 468 468 582 582 577 577 1,665 1,665 INDUSTRI RANGE MODAL DISETOR

> 2M > 500Jt - 1M

s.d. 500Jt > 1M - 2M JUMLAH

(9)

4. STRATEGI MEMPEROLEH SDM BPR YANG BERKUALITAS

FAKTOR PENDUKUNG:

 Potensi Penduduk Usia Kerja (PUK) Indonesia sangat besar yaitu sebanyak 171,7 juta orang (72,2%) dari total penduduk 237,6 juta orang yang tersebar di 33 provinsi. Dari jumlah tersebut masih terdapat 7,7 juta orang pengangguran terbuka (sumber: BPS 2011)

 Banyaknya PUK di Indonesia terutama pengangguran terbuka, merupakan peluang bagi BPR untuk memperoleh SDM yang terbaik untuk mengelola BPR di masa mendatang.

 Hal yang harus dilakukan adalah bagaimana memperkenalkan BPR kepada PUK tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan citra positif BPR.

No. Jenis Kegiatan 2009 (Feb) 2009 (Agst) 2010 (Feb) 2010 (Agst) 2011 (Feb) 2011 (Agst) 1 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 168,264,448 169,328,208 171,017,416 172,070,339 170,656,139 171,756,077

2 Angkatan Kerja 113,744,408 113,833,280 115,998,062 116,527,546 119,399,375 117,370,485

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 67.60 67.23 67.83 67.72 69.96 68.34

Bekerja 104,485,444 104,870,663 107,405,572 108,207,767 111,281,744 109,670,399

Pengangguran Terbuka*) 9,258,964 8,962,617 8,592,490 8,319,779 8,117,631 7,700,086

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8.14 7.87 7.41 7.14 6.80 6.56

3 Bukan Angkatan Kerja 54,520,040 55,494,928 55,019,354 55,542,793 51,256,764 54,385,592

Sekolah 13,665,903 13,810,846 14,199,461 14,011,778 13,944,026 13,104,294

Mengurus Rumah Tangga 32,578,420 33,346,950 32,419,795 32,971,456 30,005,869 32,890,423

Lainnya 8,275,717 8,337,132 8,400,098 8,559,559 7,306,869 8,390,875

(10)

4. STRATEGI MEMPEROLEH SDM BPR YANG BERKUALITAS

PELUANG DAN STRATEGI:

1. Pemenuhan SDM BPR yang handal dapat dilakukan melalui proses rekruitmen yang baik, antara lain:

 Penentuan persyaratan calon pegawai yang memadai sesuai kebutuhan BPR (kompetensi dan integritas)

 Proses seleksi yang adil dan transparan, dengan dukungan publikasi yang cukup dan tidak ada KKN

 Penawaran kompensasi yang menarik 2. Proses rekruitmen bisa dilakukan melalui:

 Memanfaatkan media massa

 Bekerjasama dengan perguruan tinggi

 Program magang di BPR

(11)

4. STRATEGI MEMPEROLEH SDM BPR YANG BERKUALITAS

PEMENUHAN SDM BPR MELALUI KERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI

1. Merupakan salah satu implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi dalam rangka Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

2. Pengenalan mengenai BPR secara dini kepada masyarakat, terutama civitas akademika

3. Kurikulum pendidikan yang spesifik untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi di BPR

4. Terpenuhinya kebutuhan SDM BPR yang berkualitas (kompetendan dan berintegritas tinggi)

PERGURUAN TINGGI (PT)

Kerjasama BPR & PT

 Kurikulum pendidikan yang spesifik (perbankan dan BPR)  Proses rekruitment SDM BPR Kebutuhan SDM BPR:

Siap kerja (kompetensi) Memahami bisnis BPR

 Pengenalan BPR kepada masyarakat dan civitas akademika

BPR

Kebutuhan SDM BPR:  Tridarma PT

(12)

a. Kebijakan dan regulasi:

 Pelaksanaan fit and proper test bagi Pemegang Saham Pengendali dan pengurus BPR, guna mendukung pengelolaan BPR yang sehat.

 Persyaratan pengurus BPR yaitu minimal D-3 dan 50% memiliki pengalaman di bidang perbankan.

 Persyaratan sertifikasi profesi bagi Direktur BPR dan rencana perluasan program kepada jenjang di bawah level direksi.

 Kewajiban penyediaan dana pendidikan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM BPR (5% dari realisasi biaya SDM tahun sebelumnya).

b. Penyelenggaraan workshop/seminar dan sosialisasi

 Workshop/seminar mengenai sektor produktif untuk mendorong pembiayaan kepada sektor produktif (bekerjasama dengan pemerintah daerah dan dinas teknis).

 Sosialisasi ketentuan BPR.

(13)

Referensi

Dokumen terkait