• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH OBJEK DESA WISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH OBJEK DESA WISATA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH OBJEK DESA WISATA

3.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Pesawaran

Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Pada bagian ini akan dibahas mengenai karakteristik fisik dan alam, masyarakat, dan pariwisata di Kabupaten Pesawaran.

3.1.1 Karakteristik Geografis

Secara astronomis, Kabupaten Pesawaran terletak pada koordinat 5,12o-5,84o Lintang Selatan dan 104,92o - 105,34o Bujur Timur. Secara administratif luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah 1173,77 km2 dengan batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:

 Utara: Kabupaten Lampung Tengah

 Selatan: Teluk Lampung Kabupaten Tanggamus

 Barat: Kabupaten Tanggamus

 Timur: Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung

Pada tahun 2007 hingga sekarang, jumlah kecamatan di Kabupaten Pesawaran telah mengalami perubahan akibat adanya pemekaran dengan penambahan 4 kecamatan sehingga total menjadi 11 kecamatan, yaitu: padang cermin, punduh pidada, kedondong, way lima, gedong tataan, negeri katon, tegineneng, marga punduh, way khilau, way ratai, dan teluk pandan. Luas Kabupaten Pesawaran secara keseluruhan adalah 117.377 Ha dengan Kecamatan Negeri Katon sebagai Kecamatan terluas, yaitu 15.269 Ha. Kabupaten Pesawaran merupakan daerah tropis, dengan curah hujan rata- rata berkisar 43-383,9 mm, suhu udara rata-rata berkisar 26,40 C - 27,20 C, dan rata- rata kelembaban udara berkisar 77% - 86%.

3.1.2 Karakteristik Topografi

Topografi atau kondisi permukaan bumi Kabupaten Pesawaran merupakan daerah dataran rendah, dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah perbukitan

(2)

sampai dengan pergunungan dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi antara 0,0 M sampai dengan 1.682,0 M. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran berada pada ketinggian 100 - 200 meter dpl dengan luasan terbesar yaitu 24.261,14 Ha yang tersebar di wilayah Kecamatan Kedondong. Sedangkan kelas ketinggian lahan terendah di antara 500 - 600meter dpl dengan luasan terbesar yaitu 2.897,05 Ha yang tersebar di wilayah Kecamatan Padang Cermin.

Wilayah Kabupaten Pesawaran sebagian besar terletak pada daerah yang relative bergelombang dengan kemiringan tanah kurang dari 6 (enam) derajat yang melandai dari arah barat dan ke arah utara timur laut dengan ketinggian tempat, 50–150 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Pesawaran memiliki lebih 37 pulau besar dan kecil, tiga pulau yang terbesar diantaranya adalah Pulau Legundi, Pulau Pahawang dan Pulau Kelagian, juga terdapat 11 gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai dengan ketinggian 1.681m.

3.1.3 Karateristik Demografi

Kepadatan penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2017 mencapai 371,31 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 11 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Gedong Tataan dengan kepadatan sebesar 1001,16 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Punduh Pidada sebesar 119,46 jiwa/Km2.

3.1.4 Kondisi Kepariwisataan Kabupaten Pesawaran

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis di Kabupaten Pesawaran, oleh karena itu pemanfaatan yang optimal potensi pariwisata baik yang bersifat bahari, alam maupun budaya dan sejarah. Kondisi alamnya yang indah serta keanekaragaman budaya masyarakat menjadikannya sebagai tempat-tempat wisata yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut serta layak untuk dijual. Kegiatan pariwisata tersebut dapat dilaksanakan jika daerah mempunyai data akurat mengenai potensi pariwisata yang dimiliki, sumberdaya manusia yang handal, perencanaan pemanfaatan yang matang dan berkelanjutan. Jika hal-hal tersebut di atas dapat dilaksanakan dengan baik, maka potensi pariwisata daerah dapat diketahui dan dikembangkan yang pada akhirnya pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat.

(3)

Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya alam dan SDM Lokal yang masih dapat dikembangkan lebih lanjut.

Apalagi saat ini Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten yang baru di mekarkan, dimana sebelumnya termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

Selain itu dari segi posisi, Kabupaten Pesawaran terletak berdekatan dengan Kota Bandar Lampung yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi Lampung, sehingga merupakan nilai tambah tersendiri yang dapat mendukung perkembangan Kabupaten Pesawaran lebih cepat.

Kabupaten Pesawaran merupakan daerah penyangga Ibukota Provinsi Lampung yang diresmikan pada Tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU No. 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran. Semula kabupaten ini menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Sebagian besar sumber daya wisata di Kabupaten Pesawaran berkaitan dengan wisata tirta, baik yang merupakan wisata alam maupun wisata buatan. Sumber daya wisata tirta alamiah yang diintegrasikan dengan sosial kultural masyarakat akan memberikan sajian atraksi wisata yang menarik di kabupaten ini. Potensi wisata di Kabupaten Pesawaran didominasi oleh obyek wisata alam terutama Pantai dan air terjun serta budaya, sesuai dengan topografi dan iklim kawasan.

Sebagian besar objek wisata masih belum dikembangkan, dan tidak tersedia fasilitas yang memadai. Berikut daftar tempat wisata Kabupaten Pesawaran:

Tabel III. 1: Nama Objek Wisata

NO NAMA OBJEK WISATA L O K A S I

1 Air Terjun Tundo Telu Desa Ponco Rejo Kec. Way Ratai 2 Air Terjun Anglo Kaliawi Desa Gunung Rejo Kec. Way Ratai 3 Air Terjun Sinar Tiga Desa Harapan Jaya Kec. Way Ratai 4 Air Terjun Rindu Alam Desa Caringin Asri Kec. Way Ratai 5 Air Terjun Ciupang Desa Sumberjaya Kec. Way Ratai

6 Pulau Pahawang Desa Pahawang Kec. Marga Punduh

7 Pantai Klara Desa Batu Menyan Kec. Teluk Pandan

8 Pantai Queen Arta Desa Sukajaya Lempasing Kec. Teluk Pandan

9 Pantai Ringgung (Pantai Sari Ringgung) Desa Sidodadi Kec. Teluk Pandan 10 Pulau Tegal Mas Desa Gebang Kec. Teluk Pandan

11 Vila Garden Desa Lempasing Kecamatan Teluk Pandan

(4)

NO NAMA OBJEK WISATA L O K A S I 12 Muncak Teropong Laut Desa Muncak Kec. Teluk Pandan 13 Pantai Mutun (MS Town Beach) Desa Sukajaya Lempasing Kec. Teluk

Pandan

14 Taman Wisata Dewi Mandapa Desa Gebang Kec. Teluk Pandan Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, 2018

3.2 Gambaran Umum Desa Wisata Way Ratai

Way Ratai adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Kabupaten ini merupakan hasil Pemekaran dari Kecamatan Padang Cermin yang diresmikan pada tanggal 19 November 2014 lalu di Desa Mulyosari. Way Ratai sendiri memiliki 10 desa sebagai berikut:

Tabel III. 2: Kecamatan Way Ratai Desa / Kelurahan Luas / Area

Persentasi

Km2 Ha

Sumber Jaya 15,62 1562 12,28

Bunut Seberang 20,00 2000 15,72

Ceringin Asri 6,15 615 4,83

Ponco Rejo 5,00 500 3,93

Gunung Rejo 10,50 1050 8,25

Mulyosari 4,50 450 3,54

Wates Way Ratai 21,56 2156 16,95

Bunut 13,88 1388 10,91

Pesawaran Indah 15,00 1500 11,79

Harapan Jaya 15,00 1500 11,79

Jumlah 127,21 12.721 100

Sumber: Way Ratai dalam Angka, 2021

Kecamatan way ratai merupakan kecamatan yang memiliki potensi wisata cukup besar di Kabupaten Pesawaran. Di wilayah ini terdapat enam air terjun yang sangat potensial untuk dikembangkan. Lokasinya tersebar di enam desa. Meskipun memiliki potensi yang cukup besar, tetapi potensi wisata alam air terjun tersebut masih belum tergarap secara professional.

3.2.1 Karakteristik Geografis Desa Gunung Rejo

Desa gunung rejo awalnya merupakan salah satu pedukuhan di wilayah Desa Wates way ratai yang kenal dengan nama Anglo (nama afdeling wilayah kerja perkebunan karet kopi Way ratai).

(5)

Sumber: Hasil pengolahan Arcgis, 2020

Gambar III. 1: Peta Administrasi Desa Gunung Rejo

Setelah terjadinya pemekaran desa saat ini desa gunung rejo terbagi atas 9 dusun yaitu Dusun kalipasir, dusun ngadirejo, dususn gunungrejo 1, dusun gunungrejo ii, dusun kaliawi, dusun candisari i, dusun candisari ii, dusun tegalrejo, dusun talangbandung. Pada tahun 2014, Kecamatan Padangcermin dimekarkan menjadi tiga Kecamatan sesuai dengan PERDA Kabupaten Pesawaran Nomor 12 Tahun 2014, Tentang Pembentukan Kecamatan Teluk Pandan dan Kecamatan Way Ratai di Kabupaten Pesawaran, dan sat ini Desa Gunung Rejo terletak di wilayah kecamatan Way Ratai. Guna lahan di Desa Gunung Rejo adalah perkebunan kakao dan palawija hal ini pula yang mendasari diadakannya wisata edukasi tentang perkebunan kakao dan palawija mulai dari memetik buah dan pengolahan lebih lanjut.

3.2.2 Karakteristik Topografis Desa Gunung Rejo

Desa Gunung Rejo terletak di Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran dengan ketinggan 480 mdpl. 30 km jarak dari ibukota kabupaten dan 60 km dari

(6)

ibukota provinsi serta 80 km dari bandar udara raden inten. Suhu udara pada malam hari kisaran 18 – 25 0 sedangkan pada siang hari suhu udara antara 25 – 30 0 sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin bersantai dan berlibur bersama keluarga dan sahabat, terbukti pada tahun baru 2021 wisata Desa Gunung Rejo yang kebetelulan memiliki kelebihan yaitu memiliki objek wisata air terjun yang sering disebut Arter Anglo mampu mendatangkan 7000 pengunjung dalam satu hari.

Selain air terjun Desa Gunung Rejo juga memiliki wisata edukasi ternak sapi dimana wisata ini menjadi wahana belajar anak anak sekolah dan para wisatawan, wisatawan dapat belajar cara merawat ternak. Desa Gunung Rejo juga menawarkan sensasi petualangan menjelajah indahnya alam pegunungan dengan paket wisata adventur trail, selain itu Desa Gunung Rejo juga menyediakan agro wisata tanaman pala dan wisata memetik sayuran. Unit usaha penggemukan dan pengembang biakan sapi menjadi salah satu unit usaha yang di manfaatkan untuk wisata edukasi selain sebagai usaha untuk mengembangkan potensi desa di bidang peternakan, sedangkan produk unggulan desa yaitu jamu herbal cap gunung sebagai salah satu unit usaha BUMDesa memberikan kontribusi penghijauan di sepanjang jalan lingkungan, dengan warga menanam sereh sebagai salah satu bahan jamu dan bernilai ekonomi juga menjadikan jalan terlihat hijau.

3.2.3 Karakteristik Monografis Desa Gunung Rejo

Desa Gunung Rejo adalah sebuah desa di Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Gunung Rejo sendiri memiliki 9 dusun sebagai berikut:

Tabel III. 3: Jumlah penduduk desa gunung rejo kecamatan way ratai

Dusun Jumlah Penduduk

(KK)

Ngadirejo 93

Candi Sari 1 69

Candi Sari 2 101

Gunung Rejo 1 131

Gunung Rejo 2 127

Talang Bandung 36

Tegal Rejo 113

Kaliawi 118

Kali Pasir 85

(7)

Sumber: Profil Desa Gunung Rejo, 2021

Dengan tingkat pendidikan masyarakatnya yaitu:

Tabel III. 4: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Gunung Rejo Pendidikan Jumlah (Jiwa)

SD Sederajat 747

SMP Sederajat 519

SMA Sederajat 236

D1 Sederajat 4

D3 Sederajat 35

S1 Sederajat 18

S2 Sederajat 2

Sumber: Profil Desa Gunung Rejo, 2020

Desa Gunung Rejo merupakan kawasan pertanian sehingga mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, berikut tabel pekerjaan masyarakat Desa Gunung Rejo:

Tabel III. 5: Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Gunung Rejo Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa)

Petani 892

Buruh 174

PNS 30

Pedagang 25

Montir 10

Karyawan 20

Wirausaha 25

Sumber: Profil Desa Gunung Rejo, 2020

3.2.4 Kondisi Pariwisata Desa Gunung Rejo

Menurut RIPPDA Kabupaten Pesawaran kawasan yang ada di Kabupaten Pesawaran dibagi menjadi beberapa kawasan strategis pariwisata daerah (KSPD), dalam hal ini lokasi tempat akan dilakukannya penelitian ini masuk di KSPD 3 Padang Cermin, Way Ratai dan sekitarnya didominasi oleh potensi wisata alam berupa air terjun, pemandangan alam, dan agrowisata perkebunan kakao. Di KSPD Padang Cermin dan Way Ratai sangat banyak sekali air terjun yang sangat indah. Berikut adalah peta KSPD Padang Cermin, Way Ratai dan sekitarnya.

(8)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Gambar III. 2: Peta Wilayah KSPD Padang Cermin, Way Ratai dan sekitarnya

Kecamatan Way Ratai merupakan kecamatan yang memiliki potensi wisata cukup besar di Kabupaten Pesawaran. Di wilayah ini terdapat enam air terjun yang sangat potensial untuk dikembangkan. Lokasinya tersebar di enam desa yaitu berada di Desa Gunung Rejo, Ceringin Asri, Sumber jaya, Ponco Rejo, Harapan Jaya, dan pesawaran Indah. Kondisi Potensi wisata alam air terjun sangat menarik dan menyuguhkan pemandangan alam, iklim yang sejuk . Meskipun memiliki potensi yang cukup besar, tetapi potensi wisata alam air terjun tersebut masih belum tergarap secara professional.

Sentuhan pembangunan yang telah dilakukan masih belum mampu memberikan dukungan signifikan bagi pengembangan objek wisata daerah. Pengelolaan kawasan wisata air terjun yang ada di Kabupaten Pesawaran masih lebih banyak bersifat tradisional dan dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat, sehingga angka kunjungan wisata masih belum optimal. Selain air terjun, setiap desa tersebut diajukan untuk menjadi desa wisata seperti yang telah disampaikan dalam SK Bupati yang sebentar lagi akan disah kan menjadi Peraturan Bupati tentang “One Village One Destiantion” yang maksudnya satu desa minimal harus memiliki 1 objek destinasi wisata baik wisata alam maupun wisata buatan seperti kearifan lokal masyarakat. Desa yang sudah mulai berkembang untuk mendukung Peraturan Bupati tersebut antara lain, Desa Gunung Rejo, Desa Harapan Jaya, Desa Wates, dan Desa Ponco Rejo, hal ini dibuktikan dan ditunjukan dengan adanya even desa dan keikutsertaan desa dalam

(9)

acara lomba Desa Wisata dan lomba Pokdarwis. Namun untuk mendukung desa wisata yang ada tersebut, masih banyak dibutuhkan pebenahan dari aksesibilitas, amenitasm, dan peningkatan kualitas atraksi.

3.2.5 Aksesibilitas

Transportasi Panjang jalan keseluruhan di Kabupaten Pesawaran adalah sebesar 918,96 km dengan kondisi jalan 68,32 persen berkondisi baik, 24,35 persen kondisi sedang, 2,66 persen kondisi rusak, dan sisanya kondisi rusak berat. Akses jalan menuju Objek Desa Wisata Gunung Rejo sudah sangat baik dan terfasilitasi dengan sangat baik hanya saja belum ada angkutan umum yang terdapat disana maka dari itu jika ingin berwisata ke Desa Gunung Rejo harus membawa kendraan pribadi.

Tabel III. 6: Infrastruktur transportasi Desa Gunung Rejo

Nama Jumlah

Jalan Desa 20 KM

Jalan Provinsi 3,5 KM

Jembatan Beton 3 Unit

Pangkalan Ojek 1 Unit

Sumber: Profil Desa Gunung Rejo, 2020

3.2.6 Infrastruktur

Masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Belum adanya kejelasan perencanaan pengembangan parwisata, namun masyarakat desa dibantu dengan intansi terkait sudah mulai gencar menambah dan membangun infrastruktur untu memajukan way ratai sebagai desa wisata pada umumnya dan Desa Gunung Rejo pada khususnya. Namun untuk menunjang wisata didesa wisata Gunung rejo pemerintah desa sudah mulai mengembangkan infrastruktur yang mampu memberi kenyamanan bagi wisatawan. Desa Gunung Rejo meyediakan home stay untuk wisatawan apabila ingin menginap yang di kelola oleh Pokdarwis Jaya Mandiri, dan guna mewujudkan desa wisata serta memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan Semua unit usaha BUMDes terintegrasi dengan pengembangan desa wisata, karena unit unit usaha BUMDes menjadi penopang utama kemajuan desa wisata, seperti unit usaha PAMDes selain untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat juga untuk memastikan pengunjung mendapatkan air yang mencukupi dan layak, Unit pasar

(10)

desa sebagai pusat ekonomi desa juga memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan saat berwisata, dan saat ini perangkat desa dengan dibantu OPD terkait telah merencanakan untuk pengembangan pasar wisata kuliner desa.

Berikut beberapa infrastruktur yang tersedia di Desa Gunung Rejo:

Tabel III. 7: Infrastruktur Desa Gunung Rejo

Nama Jumlah

Sarana Komunikasi dan Informasi:

Warnet 1 unit

Pelanggan GSM/CDMA 1596 unit

Parabola 431unit

Sarana Air Bersih:

Sumur Gali 118 unit

PDAM 2 unit

Sarana Peribadatan:

Masjid 11 buah

Mushola 5 buah

Sarana olahraga:

Lapangan Sepak Bola 1 unit

Lapangan Voly 1 unit

Lapangaan Bulu Tangkis 4 unit

Sarana Kesehatan:

PUSKESMAS Pembantu 1 unit

POSYANDU 3 unit

Para Medis 4 orang

Bidan 2 orang

Sumber: Profil Desa Gunung Rejo, 2020

Referensi

Dokumen terkait

PERKEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI DI BIDANG INDUSTRI KE-19 Pusat Studi Ilmu Teknik UGM Jl. Teknika Utara, Barek, Kampus UGM, Yogyakarta

Maka, dari penelitian ini didapatkan bahwa risiko bahaya yang ditimbulkan pada area proses pembuatan kaca pengaman antara lain yaitu : risiko ekstrim terdapat pada area

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat ditarik beberapa kesimpulan yang meliputi (a) Secara umum, keterampilan manajerial kepala SDN pada daerah terpencil di

Proses pembukaan casting chamber menggunakan release valve telah meng- hasilkan gaya yang dapat memadatkan material propelan di dalam tabung cetakan yang tentunya

promosi pengecer yang dilaksanakan oleh Alfamart Moch. b) Untuk mengetahui gambaran ekuitas merek Alfamart di Bandung. menurut konsumen Alfamart Moch. c) Untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap penyusunan anggaran dana desa sedangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perpustakaan di Madrasah Aliyah apakah sudah memenuhi kriteria sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Studi dilakukan di