• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Aliran Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sejarah dan Aliran Psikologi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Sejarah dan

Aliran Psikologi

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Psikologi

10

Rizky Putri A. S. Hutagalung, M. Psi, Psi

Abstract

Kompetensi

Modul ini berisi tentang sejarah dan latar belakang psikologi kognitif, tokoh-tokoh psikologi kognitif, prinsip-prinsip teori kognitif, aplikasi dan implikasi psikologi kognitif dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa memahami mengenai

sejarah dan latar belakang psikologi kognitif, tokoh-tokoh psikologi kognitif, prinsip-prinsip teori kognitif, aplikasi dan implikasi psikologi kognitif dalam kehidupan sehari-hari.

(2)

BAB X: Psikologi Kognitif

A. PSIKOLOGI KOGNITIF

I. Definisi dan Sejarah Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan itu dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi. Dengan kata lain,psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.

Psikologi kognitif berawal dari hijrahnya Kurt Lewin ke Amerika Serikat karena kejaran Nazi Jerman menjelang Perang Dunia II.Di Amerika Serikat,dari universitas-universitas tempatnya bekerja di Iowa dan Massachusetts,ia menyebarkan teori-teori Psikologi Gestalt yang telah dikembangkannya menjadi teori lapangan. Teori lapangan mempelajari unsur O (organisme) yang dalam teori Tolman dinyatakan bahwa mempelajari O harus dilaksanakan dengan mencari hubungan antara B (behavior atau tingkah laku) dengan S (situasi) dan A (antecedent atau peristiwa-peristiwa yang mendahului).Hubungan S-R dalam teori Thorndike,menurut Tolman perlu dijadikan hubungan S-O-R.Dalam hubungan S-O-R inilah teori-teori lapangan mendapat

(3)

tempatnya dalam dunia psikologi Amerika Serikat yang pada waktu itu didominasi oleh behaviorisme,untuk kemudian berkembang menjadi teori kognitif.

II. Tokoh-Tokoh Psikologi Kognitif

Tokoh-tokoh Psikologi Kognitif antara lain:  Fritz Heider

Heider mengemukakan teori yang berpangkal pada perasaan yang ada pada seseorang terhadap seseorang lain dan sesuatu hal yang lain (pihak ketiga) yang menyangkut orang pertama dan orang kedua. Orang pertama dilambangkan dengan P (person). Orang kedua dilambangkan dengan O (others). Sedangkan pihak ketiga dilambangkan dengan X.

Hubungan P-O-X dapat saling memiliki yang disebut tipe U. Sedangkan untuk tipe bukan U adalah untuk sifat hubungan P-O-X yang tidak saling memiliki. Meminjam prinsip Kurt Lewin,

menurut Heider hubungan P-O-X juga bersifat positif yang disebut hubungan L (like) dan hubungan bersifat negatif disebut DL (dislike).Beberapa kombinasi hubungan P-O-X yang akibatnya terhadap kognisi (kesadaran) P adalah sebagai berikut:

 Keadaan seimbang (balance) yang menimbulkan rasa puas, senang dan mendorong P untuk berbuat sesuatu untuk mempertahankan hubungan ini.

 Keadan tidak seimbang (imbalance) yang menyebabkan timbulnya perasaan tidak senang,tidak puas,penasaran dan sebagainya dan menyebabkan P terdorong untuk berbuat sesuatu untuk mengubah sifat-sifat hubungan P-O-X sehingga mendekati keadaan seimbang.

 Keadaan tidak relevan (irrelevant) yang tidak berpengaruh apa-apa terhadap P, sehingga P tidak terdorong untuk berbuat apa-apa.

(4)

 Leon Festinger (Disonansi Kognitif)

Dalam bukunya, A theory of Cognitive Dissonance (1957), Leon Festinger (1919-1989) mengemukakan teorinya yang banyak dipengaruhi oleh Lewin. Dalam teori Festinger, sektor-sektor dalam lapangan kesadaran dinamakan elemen kognisi. Elemen-elemen itu saling berhubungan satu sama lain dan jenis hubungan itu yaitu :

1. Hubungan yang tidak relevan

Hubungan yang tidak relevan tidak akan menimbulkan reaksi apa-apa pada diri orang yang bersangkutan.

Contoh : Seorang mahasiwa di Universitas Mercubuana Jakarta mengetahui bahwa hari ini hari terakhir pengumpulan tugas. Ia juga mengetahui bahwa di Sulawesi cuacanya mendung.

Hubungan antara kedua elemen kognisi ini tidak relevan sehingga tidak timbul reaksi apa-apa pada diri mahasiwa tersebut.

2. Hubungan disonan

Hubungan disonan menimbulkan perasaan tidak senang, janggal, penasaran aneh, tidak puas dan sebagainya sehingga mendorong orang yang bersangkutan untuk berbuat sesuatu untuk mencapai keadaan konsonan.

Contoh : Seorang mahasiwa mengetahui aturan bahwa mencontek pada saat ujian dilarang. Ia kemudian melihat temannya mencontek tanpa ditegur oleh pengawas ujian. Mahasiwa tersebut akan merasa heran, aneh, curiga, dan sebagainya sebagai akibat dari adanya hubungan yang disonan antara elemen kognisi yang kedua (mencontek) yang menyangkal elemen kognisi yang pertama (aturan untuk tidak mencontek).

Menurut Festinger, hubungan yang disonan juga dapat disebabkan oleh nilai-nilai budaya dan pendapat umum.

(5)

3. Hubungan konsonan

Hubungan konsonan itu menimbulkan rasa puas, senang, bisa mengerti dan sebagainya.

Contoh : Seorang mahasiswa mengetahui bahwa pada saat ujian statistika, diperbolehkan untuk membuka buku karena sifat ujian yang open book. Ia melihat temannya membuka buku pada saat ujian.

Mahasiswa tersebut merasakan sesuatu keadaan yang bisa dimengerti sebagai akibat adanya hubungan yang konsonan antara elemen-elemen kognisi

Hubungan disonan disebabkan oleh elemen-elemen kognisi yang saling menyangkal. Sedangkan konsonan adalah hubungan yang tidak disonan. Untuk mengurangi disonansi ada tiga cara yang bisa ditempuh.yaitu:

1. Mengubah elemen tingkah laku

2. Mengubah elemen kognisi dari lingkungan 3. Mengubah elemen kognisi baru.

III. Peran Psikologi Kognitif

Di dalam psikologi kognitif, mempelajari psikologi kognitif sangat diperlukan karena:

1. Kognisi adalah proses mental atau pikiran yang berperan penting dan mendasar bagi studi-studi psikologi manusia.

2. Pandangan psikologi kognitif banyak mempengaruhi bidang-bidang psikologi yang lain.Misalnya pendekatan kognitif banyak digunakan dalam psikologi konseling,psikologi konsumen dan lain-lain.

3. Melalui prinsip-prinsip kognisi,seseorang dapat mengelola informasi secara efisien dan terorganisasi dengan baik.

IV. Faktor-Faktor Pendorong Berkembangnya Psikologi Informasi

Beberapa faktor yang mendorong berkembangnya psikologi infomasi antara lain :

1. Penurunan popularitas psikologi behaviorisme karena tidak mampu menerangkan tingkah laku manusia secara kompleks.

(6)

2. Perkembangan konsep tentang kemampuan berbahasa yang dimiliki manusia.

3. Munculnya teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget (ahli psikologi dari Swiss). Piaget mengemukakan beberapa hukum tentang kognitif,yaitu :

a. Setiap orang memiliki aspek kognitif,yang terdiri dari aspek-aspek struktural dan intelektual.

b. Perkembangan kognitif adalah hasil interaksi dari kematangan organisme dan pengaruh lingkungan.

c. Proses kognitif itu meliputi : aspek persepsi,ingatan,pikiran,simbol-simbol,penalaran dan pemecahan persoalan.

d. Dalam psikologi kognitif,bahasa menjadi salah satu objek yang penting,karena merupakan perwujudan sikap kognitif.

e. Sisi-sisi kognitif dipengaruhi oleh lingkungan dan biologis.

V. Aspek dan Sistem Kognitif

Aspek-aspek kognitif antara lain :

1. Kematangan : semakin bertambahnya usia,maka semakin bijaksana seseorang. 2. Pengalaman : hasil interaksi dengan orang lain.

3. Transmisi sosial : hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan. 4. Equilibrasi : perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.

Ada 2 sistem yang mengatur kognitif,yaitu :

1. Skema : antar sistem yang terpadu dan tergabung. 2. Adaptasi : terdiri dari asimilasi dan akomodasi.

o Asimilasi terjadi pada objek yang meliputi biologis ( refleksi,keterbatasan kemampuan dll) dan kognitif ( menggabungkan sesuatu yang sudah diperoleh ). o Akomodasi terjadi pada subyek.

VI. Konsep-konsep Dasar Psikologi Kognitif Berkaitan Dengan Informasi

Ada dua konsep dasar psikologi kognitif,yaitu kognisi dan pendekatan kognitif. 1. Kognisi

Dalam istilah kognisi, maka psikologi kognitif dipandang sebagai cabang psikologi yang mempelajari proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia,misalnya proses-proses persepsi, ingatan, bahasa, penalaran dan pemecahan masalah.

(7)

Contoh-contoh yang berkaitan dengan informasi : a. Proses-proses persepsi

Ada seorang karyawan baru yang bekerja di suatu perusahaan yang tingkat profesionalismenya kurang. Di situ, baik karyawan yang rajin maupun yang malas mendapat gaji yang sama. Setelah lama beradaptasi di kantor itu, karyawan baru tersebut memiliki persepsi bahwa dia tidak perlu bekerja dengan sungguh-sungguh karena tidak akan berpengaruh pada gajinya.

b. Ingatan

Kemampuan mengingat informasi dari membaca tentunya akan lebih lama dari sekedar hanya mendengar.Karena dengan membaca,pikiran atau otak kita akan bekerja lebih keras untuk memahami dan menyimpan informasi tersebut. Sedangkan dengan mendengar, kita hanya mengandalkan telinga, asalkan kita hafal. Bahkan kadang-kadang tanpa pemahaman.

c. Bahasa

Informasi akan lebih mudah kita pahami dan mengerti apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa kita. Maka informasi itu akan lebih maksimal kita gunakan.Karena otak atau pikiran kita mampu mencerna inti informasi tersebut.

d. Penalaran

Seseorang yang memiliki penalaran secara baik akan dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, tidak hanya dari satu sisi saja. Tetapi dapat diperoleh dari bagian lain,karena suatu masalah biasanya yang hanya memiliki indikasi e. Persoalan

Sikap dan perilaku manusia dapat mencerminkan masalah yang sedang dihadapi.Sikap dan perilaku ini,apabila digabungkan dengan informasi yang sudah ada,maka dapat menciptakan suatu solusi.

2. Pendekatan Kognitif

Sebagai suatu pendekatan maka psikologi kognitif dapat dipandang sebagai cara tertentu dalam mendekati berbagai fenomena psikologi manusia. Konsep ini menekankan

(8)

pada peran-peran persepsi, pengetahuan, ingatan dan proses -proses berpikir bagi perilaku manusia.

Contoh yang berkaitan dengan informasi yaitu : a. Peran-peran persepsi

Orang yang berpersepsi atau berpikir bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda,dia akan selalu berusaha untuk mencoba lagi,walaupun dia tidak tahu kapan dia akan berhasil.Karena di pikirannya semakin dia mencoba,semakin banyak informasi yang didapat,maka tingkat kesalahan dapat diminimalisir atau dihindari.Hal ini menjadikannya sebagai pribadi yang sabar dan ulet.

b. Pengetahuan

Orang yang banyak pengetahuan,biasanya lebih mengerti dan dapat mengelola informasi dengan cepat,tepat,murah dan efisien.

c. Proses-proses berpikir

Jenjang pendidikan, lingkungan sekitar serta cara hidup mempengaruhi proses-proses dan pola berpikir kita. Orang yang berpendidikan tinggi,hidup di lingkungan yang berpendidikan dan cara hidup yang modern, biasanya akan mencari suatu informasi dengan cara yang berbasis teknologi yang lebih cepat dan praktis. Ini karena mereka telah dibentuk menjadi pribadi yang modern dengan cara berpikir yang cepat.

(9)

Daftar Pustaka

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian (edisi revisi). Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Brennan, J.F. (2008) Sejarah dan Sistem Psikologi.(Terjemahan). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kartono, Kartini. (1996) Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju

Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Referensi

Dokumen terkait

On the contrary, junior auditors with low obedience pressure and low task complexity will exhibit high level of accuracy in determining clients’ potential misstatement so that

Terakhir dilihat dari Payback period (PP) pengembalian investasi adalah dalam jangka 5 tahun lebih 5.6 bulan bahwa Jusana Hotel memiliki tingat pengembalian modal

Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan

• User menekan tombol OK, dan sistem akan melakukan penyimpanan atribut filter untuk digunakan selanjutnya. Skenario

Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) hasil belajar pembelajaran POE melalui laboratorium riil lebih tinggi daripada laboratorium virtuil, baik aspek kognitif, psikomotor,

Principal component analysis (PCA) was used as a tool in grouping DN parents, SD and progenies of crossing based on characters including firmness, total soluble solid

Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada akan berupaya memberi orientasi umum yang di perlukan sesuai kebutuhan masing-masing unit kerja dalam

penggunaan smatphone yang berlebihan berhubungan dengan adanya kondisi cemas dan gangguan tidur yang merupakan gejala depresi, terutama pada remaja perempuan. Remaja yang