• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keinginan konsumen (Miller & Layton, 2000). Dalam pemasaran tradisional ini para

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keinginan konsumen (Miller & Layton, 2000). Dalam pemasaran tradisional ini para"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1) Pemasaran Tradisional

Pemasaran tradisional atau pemasaran konvensional adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang dirancang untuk menetapkan harga, mempromosikan, mendistribusikan produk atau jasa serta merupakan sebuah ide yang dapat memuaskan keinginan konsumen (Miller & Layton, 2000). Dalam pemasaran tradisional ini para pelaku usaha menggunakan banyak alat dan strategi untuk mempengaruhi dan mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya, alat pemasaran yang biasa digunakan oleh para pelaku usaha dalam pemasaran tradisional ini antara lain seperti brosur, pamflet, iklan, event, direct selling dan personal selling (Fawaid, 2018).

Pemasaran adalah semua kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai ke pelanggan (Shinta, 2011). Pemasaran memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan suatu usaha, pemasaran digunakan bagi para pelaku usaha sebagai sarana untuk mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian produk dengan sasaran yaitu pengembangan dan peningkatan pendapatan keuntungan suatu usaha (Fure, 2013).

2) Pemasaran Digital

Pemasaran digital adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk memberikan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan dan melakukan transaksi jual beli dengan memanfaatkan teknologi internet dan media digital (Mardiani & Imanuel, 2013). Keberadaan pemasaran digital ini bukan ditujukan sebagai pengganti pemasaran tradisional atau pemasaran konvensional yang telah ada

(2)

sejak lama, namun ditujukan agar para pelaku usaha dapat mengkombinasikan pemasaran tradisonal dan pemasaran digital ini secara bersamaan dalam kegiatan pemasarannya. Pada era saat ini fokus kegiatan pemasaran mengalami banyak perubahan karena adanya perkembangan teknologi (Camalia et al., 2018). Banyaknya pengguna internet aktif di Indonesia dapat menjadi peluang bagi para pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Para pelaku usaha diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan pemasarannya dengan menggunakan media digital seperti contohnya media sosial, website, dan e-commerce untuk mencapai tujuan pemasarannya.Dengan adanya internet telah menjadikan alat utama untuk mengirim informasi, bisnis dari semua ukuran untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap barang dan jasa dengan mengacu pada kekuatan internet untuk menghasilkan respon tertentu dari konsumen (Kusniadji, 2018). Pemasaran digital atau yang biasa dikenal digital marketing bertujuan menawarkan barang atau jasa secara online kepada konsumen (Hasan, 2014). Pada saat ini pemasaran digital atau digital marketing menjadi salah satu pemasaran yang dinilai efektif dan efisien terutama untuk produk digital seperti perangkat lunak (software), video, dan musik (Hariyanti & Wirapraja, 2018).

Teknologi merupakan faktor yang menjadi pembeda antara faktor yang ada dalam pemasaran tradisional dan pemasaran digital. Teknologi digunakan untuk meraih keberhasilan dalam melakukan pemasaran digital, teknologi mempermudah pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan pemasaran.

3) Harga (Price)

Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting yang menentukan pangsa pasar perusahaan dan profitabilitas dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk/jasa, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu

(3)

produk/jasa. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler & Armstrong, 2014).

Harga didefinisikan sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang (Buchari, 2013). Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan adanya harga maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan, dan harga juga merupakan suatu nilai yang melekat pada suatu barang dan nilai tersebut dinyatakan dengan alat tukar. Tujuan penetapan harga yang realistis memerlukan pengawasan secara periodik untuk menentukan efektivitas dari strategi perusahaan yang bersangkutan. Tujuan penetapan harga menurut pada dasarnya terdapat empat jenis penetapan harga yaitu (Tjiptono, 2014):

a. Tujuan Berorientasi pada laba

Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era pesaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit untuk dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

b. Tujuan Berorientasi pada volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, adapula perusahaan yang menetapkan harganya bedasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.

(4)

c. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

d. Tujuan Stabilitas Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga. Bila suatu perusahaan menentukan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang produk-produknya sangat berstandarisasi

Menentukan penetapan harga ada beberapa metode yang bisa dipilih oleh suatu perusahaan. Secara garis besar, metode penetapan harga dibagi menjadi tiga kelompok.

Metode-metode yang dapat digunakan untuk menetapkan suatu harga sebagai berikut (Kotler & Armstrong, 2014):

a. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Penetapan harga berdasarkan nilai (value – based pricing) menggunakan presepsi nilai dari pembelian, bukan dari biaya penjualan, sebagai kunci penetapan harga. Penetapan harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasaran tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga.Harga dihitung bersama-sama dengan variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

b. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya Penetapan harga berdasarkan Biaya (cost- based pricing) melibatkan biayaproduksi, distribusi dan penjualan produk beserta tingkat pengambilan yang wajar bagi usaha dan resiko.

(5)

Perusahan dengan biaya rendah dapat menetapkan harga yang lebih rendah yang menghasilakan penjualan dan laba yang lebih besar.

Suatu perusahaan perlu melakukan suatu evaluasi dalam menentukan suatu harga produk atau barang baik harga lama maupun harga yang baru, karena peningkatan suatu harga akan berdampak kepada penurunan penjualan suatu barang. Bila harga semakin mahal maka barang yang diminta semakin sedikit. Maka suatu harga dalam kegiatan jual beli sangat amat perlu di perhatikan bagi penjual maupun pembeli. Ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai dengan kemampuan atau daya saing harga (Kotler & Armstrong, 2014). Empat ukuran harga yaitu keterjangkaun harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat, daya saing harga Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga merupakan sesuatu yang dapat melakukan fungsinya untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Tinggi rendahnya harga menentukan adanya perbedaan kualitas sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang ada dalam harga yang di tetapkan oleh perusahaan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa.

4) Lokasi (Place)

Place atau lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam bauran pemasaran agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan.Pentingnya lokasi bagi perusahaan atau pengusaha sangat mempengaruhi keputusan sasaran pasar dalam menentukan keputusan pembeliannya.

Lokasi adalah aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan pelanggan sasaranya (Kotler & Keller, 2016). Artinya variabel saluran distribusi atau place tidak hanya

(6)

menekankan pada lokasi perusahaan, mudah atau tidaknya lokasi tersebut dicapai.

Lokasi perusahaan yang strategis merupakan kunci dari kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen. Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen (Tjiptono, 2015). Pendapat mengenai lokasi dari para ahli tersebut, sampai pada pemahaman penulis bahwa lokasi adalah suatu keputusan perusahaan untuk menentukan tempat usaha, menjalankan kegiatan usaha atau kegiatan operasional, dan mendistribusikan barang atau jasa yang menjadi kegiatan bisnisnya kepada konsumen. Pentingnya lokasi bagi perusahaan atau pengusaha sangat mempengaruhi keputusan sasaran pasar dalam menentukan keputusan pembeliannya.

Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam bauran pemasaran agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan.

Faktor kunci dalam menentukan lokasi adalah lokasi mudah dijangkau, ketersediaan lahan parkir, tempat yang cukup. lingkungan sekitar yang nyaman (Fure, 2013). Faktor kunci dalam memilih lokasi yang ideal menurut Saban Echdar dalam (SA, 2015) adalah sebagai berikut:

a. Tersedianya sumber daya. Tersedianya sumber daya, terutama bahan mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja, dan sarana transfortasi akan membantu pengusaha dalam banyak hal. Paling tidak, sumber daya tersebut dapat mengehmat biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan rendah biaya yang pada akhirnya mampu bersaing dengan produk pesaing terdekat.

b. Pilihan pribadi wirausahawan. Pertimbangan pilihan dalam menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat wirausaha itu sendiri.

(7)

c. Pertimbangan gaya hidup dengan fokus untuk semata-mata lebih mementingkan keharmonisan keluarga daripada kepentingan bisnis.

d. Kemudahan dalam mencapai konsumen. Seorang pengusaha yang akan menentukan tempat usahanya berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para konsumen berada).

5) Produk (Product)

Produk merupakan elemen dasar dan penting dari bauran pemasaran, dikatakan penting karena dengan produk perusahaan dapat menetapkan harga yang sesuai, mendistribusikan dan menentukan komunikasi yang tepat untuk pasar sasaran. Produk diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Berikut penjelasan mengenai produk : Buchari Alma (2013:139) mendefinisikan Produk sebagai seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Sedangkan menurut definisi diatas dapat diketahui bahwa produk (product) ialah suatu elemen penting yang dimiliki perusahaan untuk dijual langsung kepada ke konsumen sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsan untuk dibeli, digunakan, dan dikonsumsi kepada konsumen, baik berwujud maupun tidak berwujud guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar.

Pengertian dari produk yang lebih luas yaitu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

(8)

bersangkuatan, baik berupa barang maupun jasa. Adapun dimensi produk adalah (Kotler & Armstrong, 2014) :

a. Variasi produk b. Kualitas produk c. Desain produk

d. Jaminan (garansi) yang ditawarkan e. Merek dagang

f. Pengemasan.

6) Promosi (Promotion)

Promosi adalah salah satu alat bauran pemasaran. Dengan kegiatan promosi, perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen, dengan demikian konsumen akan mengetahui adanya produk atau jasa yang ada di perusahaa demikian konsumen kan mengetahui adanya produk atau jasa yang ada di peusahaan tersebut. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomuniksikan manfaat produk dan sebagai alat untuk memperngaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan (Lupiyoadi, 2013). Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa (Buchari, 2013). Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Dapat disimpulkan bahwa promosi meprupakan suatu usaha yang digunakan perusahaan yang didalamnya terdapat pesan-pesan pemberitahuan tentang suatu produk dan memberikan keyakinan akan manfaat kepada calon pembeli.

Promosi menunjukan adanya informasi dua arah meliputi informasi produk dan segenap aspek infromasi orgasnisasi yang memerlupakn pengolahan dalam

(9)

keberadaanya. Urutan prioritas alokasi elemen bauran promosi untuk pasar konsumen akhir adalah sebagi berikut (Kotler & Armstrong, 2014) :

a. Advertising

Periklanan adalah Segala bentuk persentasi dan promosi gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor yang teridentifikasi.

b. Sales Promotion

Promosi penjualan adalah berbagai macam inisiatif jangka pendek yang dimkasudnkan untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.

c. Public relations

Public relations adalah berbagai macam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

d. Personal selling

Personal selling adalah interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan pesanan.

e. Direct & online marketing

Penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan terntentu

Media promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk, jasa, ide, image perusahaan atau lain untuk dapat dikenal masyarakat yang lebih luas.

Adapun macam-macam media pomosi yaitu media cetak, media elektronik, dan media luar ruangan. Media promosi adalah kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup media penyiaran, media cetak, dan media pendukung lainnya dan sebagai upaya koordinasi yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu

(10)

gagasan (Chairunisa, 2013). Media penyampaian pesan dalam kegiatan proses komunikasi pemasaran memegang

7) Perbandingan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran digital

Untuk membandingkan antara pemasaran tradisional dengan pemasaran digital dapat menggunakan konsep 4p (price, place, product, promotion). Konsep 4p memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara pemasaran tradisional dan pemasaran digital, hal ini karena konsep 4p mempertimbangkan beberapa aspek penting dari perbedaan antara dua pemasaran ini, konsep 4p dapat digunakan untuk mengukur pemasaran tradisional dan pemasaran digital (Bhayani & Vachhani, 2014).

Tabel 2.1 Pembanding Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Digital Pemasaran Tradisional Pemasaran Digital Price

Indikator : 1. Daya

saing harga 2. Potongan

harga / diskon

Tidak menampilkan harga sebelum terjadinya proses jual beli.

Menampilkan harga secara spesifik sebelum terjadinya proses jual beli.

Place Indikator :

1. Lokasi 2. Saluran

distribusi 3. Jangkauan

Pelaku usaha dan konsumen hanya dapat melakukan proses jual beli secara tatap muka atau langsung.

Proses jual beli dapat dilakukan melalui perantara media digital.

Product Indikator :

1. Kualitas produk 2. Variasi produk 3. Desain produk 4. Kemasan

produk

Spesifikasi produk hanya dapat diketahui ketika pelaku usaha dan

konsumen telah

melakukan proses jual beli.

Spesifikasi produk dapat diketahui secara lengkap melalui media digital sebelum terjadinya proses jual beli.

(11)

Promotion Indikator :

1. Jangkauan promosi 2. Periklanan 3. Promosi

penjualan

Promosi yang diberikan sama untuk setiap konsumen.

Promosi yang diberikan berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen lainnya.

Sumber : (Bhayani & Vachhani, 2014) 8) Kinerja Pemasaran

Kinerja pemasaran adalah sebuah pencapaian yang dihasilkan oleh berbagai peran yang berdampak pada sebuah bisnis (Sidi & Yogatama, 2019).

Kinerja pemasaran merupakan proses multidimensi yang mencakup tiga dimensi efektivitas, efisiensi, dan kemampuan beradaptasi (Gao, 2010). Kinerja pemasaran ditujukan sebagai tolak ukur prestasi pemasaran suatu perusahaan serta merupakan salah satu bentuk dari penerapan strategi perusahaan (Mawu et al., 2016). Efektivitas dan efisiensi dalam pemasaran berkaitan dengan tujuan yang terkait dengan pasar seperti pendapatan dan pangsa pasar (Anjaningrum, 2020).

Indikator kinerja pemasaran adalah sebagai berikut (Ferdinand, 2003) : a) Volume penjualan

b) Pertumbuhan penjualan c) Laba

B. Kerangka Pikir dan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka pikir yang ada dalam penelitian ini adalah pemasaran tradisional atau pemasaran konvensional dan pemasaran digital memiliki pengaruh terhadap kinerja pemasaran. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut:

(12)

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Berdasarkan tinjauan penelitian dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan bahwa perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh harga pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital terhadap kinerja pemasaran.

Harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau jasa. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatar belakangi mengapa pembeli memilih membeli suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut. Harga merupakan salah satu faktor penentu pembeli menentukan suatu keputusan pembelian Harga

X1

Kinerja Pemasaran

Y Lokasi

X2

Produk X3

Promosi X1

(13)

terhadap suatu produk maupun jasa (Tjiptono, 2008). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah diakukan oleh M. Risal dan Salju dengan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran (4P) dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa implikasi akademik penelitian ini mengeksplorasi konsep pemasaran dengan pendekatan bauran pemasaran dengan indikator; produk, harga, promosi, dan tempat sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pemasaran (Risal & Salju, 2017). Dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja pemasaran pada industri kecil.

H1 : Harga pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran.

2. Pengaruh lokasi pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital terhadap kinerja pemasaran.

Lokasi atau place merupakan segala kegiatan penyaluran produk berupa barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen (distribusi). Dalam lokasi pemasaran, terdapat beberapa pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu marketing intermediary, channel of distribution, agen atau broker, wholesaler dan retailer, serta logistik dan transportasi (Dias & Shah, 2009). Fungsi distribusi disini tak lain adalah untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran distribusi ini merupakan sebuah perangkat yang saling terkait satu sama lainnya dalam proses penyediaan produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal tersebut dapat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja

(14)

pemasaran dengan terjadinya peningkatan penjualan dan bisa menguntungkan bagi perusahaan.

H2 : Lokasi pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemasaran.

3. Pengaruh produk pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital terhadap kinerja pemasaran.

Secara umum produk merupakan sesuatu yang dibuat oleh perorangan atau sekelompok orang sebagai ajang untuk mendapatkan keuntungan melaluiproses pertukaran ataupun jual beli dalam transaksi. Produk identik dengan sesuatu yang memiliki ciri khas yang dapat ditawarkan, diperhatikan, dipakai, dimiliki atau dikonsumsi serta memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan seseorang maupun perkelompok. Produk sebagai seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Buchari, 2013). Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar (Tjiptono, 2001). Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang hal yang penting karena dapat dijadikan alat ukur dalam menentukan ukuran kinerja pemasaran. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Wawo et al., 2016) dengan judul

(15)

penelitian Analisis Kualitas Produk, Promosi dan Distribusi Terhadap Kinerja Pemasaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan menunjukan kualitas produk berpengaruh terhadap kinerja pemasaran.

H3 : Produk pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemasaran

4. Pengaruh promosi pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital terhadap kinerja pemasaran.

Promosi merupakan kegiatan yang mengomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler & Armstrong, 2012). Promosi merupakan fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomuniasikan progam-progam pemasaran secara persuasif kepada target konsumen untuk mendorong terciptanya transaksi atau pertukaran antara perusahaan dan konsumen (Hasan, 2014). Tujuan promosi adalah memberikan informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang produk atau jasa yang dipasarkan, untuk mendorong terjadinya peningkatan permintaan akan suatu produk dari konsumen, menambah keuntungan bagi perusahaan karena produkya disukai konsumen sehingga volume penjualan meningkat, perusahaan dapat melakukan deferiensiasi produk karena keuntungan meningkat, dapat menstabilkan volume penjualan.

Berdasarkan penelitian yang telah diakukan oleh Sendhang Nurseto yang berjudul Pengaruh Saluran Distribusi dan Promosi Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus pada UKM Furniture Kota Semarang) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh promosi terhadap kinerja pemasaran (Nurseto, 2018).

(16)

H4 : Promosi pada pemasaran tradisional dan pemasaran digital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemasaran

5. Perbandingan pemasaran tradisional dan pemasaran digital terhadap kinerja pemasaran.

Dalam penelitian (Susilo, 2018) menyebutkan bahwa pemasaran digital merupakan pemasaran suatu produk yang melibatkan teknologi seperti media sosial dan website, sedangkan pemasaran tradisional sendiri merupakan pemasaran yang menggunakan pamflet, brosur, majalah sebagai media pemasarannya (Tandusan, 2015). Pemasaran tradisional maupun pemasaran digital memiliki pengaruh masing-masing terhadap kinerja pemasaran.

Pemasaran tradisional memiliki peran positif terhadap kinerja pemasaran, salah satunya adalah dengan menggunakan pemasaran tradisional, perusahaan tetap dapat menjangkau konsumen yang belum tejangkau oleh jaringan digital (Widayati, 2018). Pemasaran digital juga memiliki peran positif terhadap kinerja pemasaran yaitu, pemasaran digital dapat menjangkau konsumen secara lebih luas (Shabrina et al., 2019). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja pemasaran sebelum dan sesudah menerapkan pemasaran digital.

H5 : Terdapat perbedaan kinerja pemasaran sebelum dan sesudah menerapkan pemasaran digital.

Gambar

Tabel 2.1 Pembanding Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Digital  Pemasaran Tradisional  Pemasaran Digital  Price  Indikator :  1
Gambar 1 : Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang- tidak

Semakin tinggi harga maka akan semakin tinggi kualitas; (3) kesesuaian harga dengan manfaat, bahwa terdapat hubungan yang positif antara harga dan manfaat dari suatu produk;

1) Kesesuaian harga dengan kualitas, Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi pelanggan, orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang

Rehabilitasi kepada pecandu atau pengguna Narkotika diharapkan dapat menyembuhkan para pecandu atau pengguna narkotika dan tidak mengulangi lagi perbuatannya,

praktek massage. Selanjutnya metode yang digunakan yaitu metode pelatihan. Arti dari metode pelatihan ini adalah memberikan peragaan atau praktek secara langsung

Setiap tanggal 22-30 setiap bulannya, Komisi Tugas Akhir akan menentukan usulan judul skripsi yang diterima beserta nama dosen pembimbing utama, kedua dan (dosen penguji menjelang

Dari grafik yang terlihat pada gambar 10 diatas, terlihat bahwa throughput protokol TCP yang diperoleh switch OF software-based diperoleh hasil mendekati nilai dari kedua

Cagar Alam Gunung Celering, sekitar 50% dari luas total kawasan yang terganggu oleh aktivi- tas masyarakat dapat diubah fungsinya dengan cara direstorasi dan diperkaya dengan