• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

PDSPK, Setjen Kemendikbud Lampung, 23 Februari 2018

“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”

untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

(2)

DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan yang Terintegrasi dan bersifat Ralational dan Longitudinal, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu.

Ruang Lingkup Data A. Entitas Data

1. Siswa 2. GTK 3. Sarpras B. Substansi Pend.

Acuan Program Pembangunan/Pembinaan

Sumber Data yang sama (DAPODIK)

EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK

Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan

(3)

DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan yang Terintegrasi dan bersifat Ralational dan Longitudinal, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu.

Dimulai dengan:

Permendikbud No. 17 Tahun 2017 Tentang PPDB

Basis ZONASI

3. Metode Analisis Spasial (Geografi)

2. Metode Analisis Statistik (Populasi)

1. Metode Analisis Matematik (Indikator)

Tiga Tahap Metode Analisis Ruang Lingkup Data

A. Entitas Data 1. Siswa 2. GTK 3. Sarpras B. Substansi Pend.

?

(4)

Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan, RENSTRA DIKNAS 2005-2009 1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan;

2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan;

3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan.

Misi Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 (5K) 1. MeningkatkanKetersediaanLayanan Pendidikan 2. MemperluasKeterjangkauanLayanan Pendidikan

3. MeningkatkanKualitas/Mutu dan RelevansiLayanan Pendidikan 4. MewujudkanKesetaraandalam Memperoleh Layanan Pendidikan 5. MenjaminKepastianMemperoleh Layanan Pendidikan

Misi Kemendikbud 2015-2019

1. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat 2. Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan 3. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu

4. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa

5. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik

Perkembangan Kebijakan Pemerataan Pendidikan

1984 1994

2017

2005-2009 2010-2014 2015-2019

2012

Pencanangan Wajib Belajar 6 tahun

Pencanangan Wajib Belajar 9 tahun

Pencanangan Pendidikan Universal, 12 tahun 10 th

18 th

5 th

33 th

Tahun

? tahun

PM: Bambang S.

PM: M. Nuh PM: Anies B. & Muhadjir E.

33 Tahun …?…. Tahun

Harus dengan terobosan kebijakan yang lain dengan tahun tahun sebelumnya.

(5)

RASIONAL PPDB SISTEM ZONASI

Permendikbud No. 17 Tahun

2017 Pemerataan Mutu Pendidkan

Siswa*

Sarana Prasarana

• Kuantitas

• Kualitas

Guru

• Kuantitas

• Kualitas

Terukur Berdasarkan SNP

Rombel

Kebijakan Implementasi Pusat dan Daerah

* = Sebaran siswa sebagai kontrol awal

• Kuantitas

• Kualitas

Sumber: Paparan Kabalitbang tentang Zonasi (September 2017 – Rakor Provinsi – oleh Dikdasmen)

(6)

Wisdom (W) Knowledge

(K) Information

(I) Data

(D)

*) Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy:

representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information and Communication Science 33 (2): 163–180

Manajemen Pengetahuan

Proses Perubahan Relasi

DIMENSI 2: SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Kebijakan Terintegrasi

Informasi Terintegrasi

Data Terintegrasi

Proses Perubahan Pola

Proses Perubahan Prinsip

Strategi Pembangunan Yang Terintegrasi

Derivatif Strategi Pembangunan

1 2 3

Data Referensi

(7)

1

IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Kebijakan Terintegrasi

Informasi Terintegrasi

Data Terintegrasi Strategi Pembangunan

Yang Terintegrasi

Derivatif Strategi Pembangunan

2 3

Data Master Referensi Kemendikbud

1. NPSN 2. NISN 3. NUPTK 4. NPYP 5. Kebudayaan 6. Bahasa

DAPODIKBUD

1. Profil Pendidikan: Nasional, Provinsi, Kab-Kota, Satuan Pendidikan 2. Program Pembinaan/Transaksi: BOS, KIP, UN/UNBK, UKG, Sertifikasi,

Kualifikasi, KKG/MGMP/MKKS, Rehab, USB, PPDB, dll

Pembangunan dan Pembinaan Pendidikan Berbasis Zonasi

1. PPDB 2. UNBK 3. Guru 4. Sarpras

5. KKG/MGMP/MKKS 6. dll

• Jenis Entitas Data Master

• Sifat Data Master (spasial, citra, tabular)

• Syarat Data Master

• Penanggung Jawab Data Master

• Mekanisme Pengelolaan Master Referensi

• Identitas Tunggal setiap entitas

Data Master Referensi Diluar

Kemendikbud 1. Wilayah (Kebijakan Satu Peta) 2. NIK (Nomor Induk Kependudukan)

Attribut Data

Implementasi

(8)

ARUS DATA VERIFIKASI (DATA BERJALAN)

Data Warehouse

Sekolah Dapo (Unit Utama)

Dinas

PDSPK

8

Koordinatif dengan lembaga yang berwenang.

Aliran Data

Aliran Data

Backbone

• Monitoring

• Evaluasi

• Pendayagunaan

Update

Data Mekanisme pengelolaan DAPODIK, dimana Pusat, Provinsi, dan Kab-Kota tidak memiliki fungsi update data dalam pengelolaan DAPODIK, yang memiliki fungsi update data adalah pada setiap satuan pendidikan, untuk satuan pendidikan di bawah Kemendikbud, untuk itu peran Pusat, Provinsi dan Kab-Kota adalah Monitoring, Evaluasi, dan Pendayagunaan dari data dan informasi Dapodik.

Dapodik bersifat Longitudinal dan Relational.

(9)

2011 2012 2013 2014 2015

Tahun

Inmen Diknas No 2 Tahun 2011

Tentang “KEGIATAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN”

(17 Oktober 2011) Permen Diknas No. 36 Tahun 2010 Tentang “ORGANISASI DAN TATA KERJA”

(22 Des 2010)

Permen Dikbud No. 69 Tahun 2012 Tentang ”PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENDIKBUD

(14 Nov. 2012)

Permen Dikbud No. 99 Tahun 2013 Tentang

“TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN”

(28 Nov 2013)

Permen Dikbud No. 25 Tahun 2014 Tentang “PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENDIKBUD”

(24 April 2014)

Permen Dikbud No. 11 Tahun 2015 Tentang “ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEMENDIKBUD”

(22 April 2015)

Permen Dikbud No. 79 Tahun 2015 Tentang

“DATA POKOK PENDIDIKAN”

(31 Desember 2015) Surat Edaran Menteri Tentang “PELAKSANAAN INSTRUKSI MENTERI

PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KEGIATAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL” (11 Feb. 2014)

Permen Dikbud No. 1 Tahun 2012 Tentang

“ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEMENDIKBUD”

(27 Januari 2012)

2010 2016

RancanganStandard Tata Kelola dan Layanan Data (Penyusunan draf oleh BSNP- Badan Standard Nasional Pendidikan)

REGULASI INTEGRASI DATA

PERKEMBANGAN REGULASI MENDUKUNG PENGELOLAAN DATA YANG TERINTEGRASI

(10)

Langkah Awal Penyusunan Zonasi, yaitu dengan mengklasifikasikan setiap Satuan Pendidikan menurut definisi/tema

Zonasi yang akan disusun.

1. Zonasi Satuan Pendidikan terkait kebutuhan masyarakat, sesuai dengan sebaran kepadatan

penduduk. Dalam hal ini satuan pendidikan sebagai fungsi layanan pendidikan.

2. Zonasi Satuan Pendidikan terkait dengan kebutuhan keberlangsungan Proses Belajar Mengajar yang

bermutu dan merata.

Proses Belajar Mengajar

Sebaran Penduduk

Fungsi Layanan Fungsi Pengelolaan

ZONASI merupakan salah satu

“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”

untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Perspektif Spasial/Ruang /Wilayah/

Geografi

Pusat Aktivitas Pendidikan

Analisis 1

(11)

11

Analisis 1

(12)

Analisis 1

(13)

Langkah Awal Penyusunan Zonasi, yaitu dengan mengklasifikasikan setiap Satuan Pendidikan menurut definisi/tema

Zonasi yang akan disusun.

1. Zonasi Satuan Pendidikan terkait kebutuhan masyarakat, sesuai dengan sebaran kepadatan

penduduk. Dalam hal ini satuan pendidikan sebagai fungsi layanan pendidikan.

2. Zonasi Satuan Pendidikan terkait dengan kebutuhan keberlangsungan Proses Belajar Mengajar yang

bermutu dan merata.

Proses Belajar Mengajar

Sebaran Penduduk

Fungsi Layanan Fungsi Pengelolaan

ZONASI merupakan salah satu

“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”

untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Perspektif Spasial/Ruang /Wilayah/

Geografi

Pusat Aktivitas Pendidikan

Analisis 1 Analisis 2

(14)

PEMERATAAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

Input Proses Output

Raw Input Environment Input

Instrumental Input

Sarana/

Prasarana GTK Substansi

Pendidikan Lingkungan

Fisik

Lingkungan Non Fisik

Outcome

• Kualitas dan Kuantitas Peserta Didik

• Sosial

• Budaya

• Ekonomi

• Pertahanan

• …

• …

Konfigurasi Faktor dan Variabel dalam Evaluasi Pengelolaan Pendidikan

a. Guru menurut kualifikasi b. Guru menurut sertifikasi

c. Guru menurut Status kepegawaian d. Guru menurut Jenis Kelamin e. Guru menurut lama mengajar f. Guru menurut kompetensi g. dll

a. Ruag Kelas b. Laboratorium c. Perpustakaan d. Sanitasi e. Ruang Kepsek f. Ruang Guru g. Ruang TU h. … dll

• Tutupan Lahan

• Akses

• Kontur Muka Bumi

• Ketinggian

• Sungai

• ….

a. UN b. IIUN c. USBN d. Akreditasi e. dll ….

(15)

Halaman 15

Alur Pikir dan Batasan Analisis (2)

Pendidikan Masyarakat

Pendidikan Anak

Pendidikan Peserta Didik

Masyarakat

Anak

Peserta Didik

Multisektoral

Multisektoral

Sektoral Pendekatan Sektor

Diagram Venn

Kelompok Peserta Didik merupakan bagian (Subset) dari Kelompok Anak-anak, dan kelompok Anak-anak merupakan bagian (Subset) dari Masyarakat.

Pendidikan Peserta Didik tidak lepas dari kondisi pendidikan anak-anak secara umum, dan pendidikan anak-anak tidak lepas dari kualitas pendidikan masyarakat, maka secara konsep ada hubungan antara pendidikan masyarakat, pendidikan anak dan pendidikan peserta didik.

Tercatat dalam Lembaga Pendidikan APK-APM

IPM

(Indeks Pembangunan Manusia)

(16)

Halaman 16

Sumber Data IPM 2016: BPS (Badan Pusat Statistik)

(17)

PEMERATAAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

Input Proses Output

Raw Input Environment Input

Instrumental Input

Sarana/

Prasarana GTK Substansi

Pendidikan Lingkungan

Fisik

Lingkungan Non Fisik

Outcome

• Kualitas dan Kuantitas Peserta Didik

• Sosial

• Budaya

• Ekonomi

• Pertahanan

• …

• …

Konfigurasi Faktor dan Variabel dalam Evaluasi Pengelolaan Pendidikan

a. Guru menurut kualifikasi b. Guru menurut sertifikasi

c. Guru menurut Status kepegawaian d. Guru menurut Jenis Kelamin e. Guru menurut lama mengajar f. Guru menurut kompetensi g. dll

a. Ruag Kelas b. Laboratorium c. Perpustakaan d. Sanitasi e. Ruang Kepsek f. Ruang Guru g. Ruang TU h. … dll

• Tutupan Lahan

• Akses

• Kontur Muka Bumi

• Ketinggian

• Sungai

• ….

a. UN b. IIUN c. USBN d. Akreditasi e. dll ….

(18)

Implementasi dalam Peningkatan Layanan Pendidikan, untuk Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas

Penduduk

Peserta Didik

Rombel

Guru

Sarana-Prasarana

KKG-MGMP MKKS

Derivatif / Turunan

Blok 1

Blok 2

Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombel merupakan irisan dari Blok 1 dan Blok 2

Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik.

Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk.

Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan.

Sekolah

Blok 2 yang terkait dengan sekolah, rombel, sarana-prasarana, Guru, KKG-MGMP, MKKS dll, merupakan sasaran implementasi kebijakan dalam rangka peningkatan fungsi pelayanan pendidikan untuk Pemerataan Pendidkan yang Berkualitas agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan sesuai dengan perutaran-peraturan yang sudah ada.

(19)

TAHAP 1

TAHAP 3 TAHAP 2

1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir, untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya.

2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut

klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis)

Peta sebaran satuan pendidikan menurut klasifikasi Kwadran (Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel), dengan arah:

1. Pemenuhan Standar (SNP) 2. Peningkatan Mutu Pendidikan

a. Input b. Proses

c. Output (proxy hasil UN)

Penentuan-penentuan Zona- zona prioritas perencanaan pendidikan untuk.

1. Sarana 2. Prasarana 3. Guru

4. Tenaga Kependidikan 5. …..

TIGA TAHAP ANALISIS

Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP).

Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah

mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah.

Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail, dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar atau Peningkatan Mutu.

(20)

KLASIFIKASI SATUAN PENDIDIKAN

Menurut Zona Kwadran Rombel dan Rasio Siswa Rombel

(21)

Jumlah Rombel setiap sekolah 28 Siswa

24 Rombel

Kelebihan Rombel dan Siswa

Kelebihan Rombel Kelebihan

Rasio Siswa Rombel

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4

Crosstabulasi dua Pasal yang tertuang dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) pada Satuan Pendidikan SD, Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentangSTANDAR PROSES

a) Jumlah Rombel minimal 6 rombel dan tidak lebih dari 24 rombel b) Rasio Siswa Rombel tidak lebih dari 28 siswa

Rasio Siswa Rombel

6 Rombel

Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan USB, dengan analisis Spasial sebagai lanjutan, dengan

memperhatikan kondisi sekolah sekitar Kemungkinan

Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru

Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan pengurangan Rombel dengan memperhatikan ketersediaan Guru

Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran, Satuan Pendidikan SD

Arah Pembinaan

Kwadran 2_1

Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru Kelebihan

Rasio Siswa Rombel

Kwadran 3_1

Kekurangan siswa atau Rombel

Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel atau regroup sekolah, dengan memperhatikan jumlah siswa, ketersediaan Ruang Kelas dan Guru.

Zona sesuai dengan SNP

(22)

Jumlah Rombel setiap sekolah 28 Siswa

24 Rombel Kelebihan Rombel dan Siswa

Kelebihan Rombel Kelebihan

Rasio Siswa Rombel

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4

Rasio Siswa Rombel

6 Rombel

Arah Pembinaan

Kwadran 2_1

Kelebihan Rasio Siswa Rombel

Kwadran 3_1

Kekurangan siswa atau Rombel

Zona sesuai dengan SNP

TAHAP 3 TAHAP 2

Kwadran 1

Kwadran 2

Kwadran 2_1

Kwadran 3_1

Kwadran 4

Pemenuhan Standar

Kwadran 3 Peningkatan Mutu

Sarana

Prasarana Guru

Tenaga Kependidikan

Evaluasi penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar dengan mengevaluasi

efektivitas dan efisiensi dari Input, Proses, dan Output.

• KKG

• MGMP

Strategi untuk mendorong/

Optimalisasi di proses

Kwadran 3 Peningkatan Mutu

(23)

SMA X1

Rombel = 40

Rasio Siswa Rombel = 44 Ruang Kelas (Layak) = 38

Menambah Ruang Kelas

Mengurangi/Membatasi Rombel (Bertahap/

Langsung)

Lingkungan Padat Penduduk

Lingkungan Tidak Padat Penduduk

Sekolah Sekitar

Daya Tampung

Kuantitas Guru Sarana Prasarana

Kualitas Guru

?

?

? ILUSTRASI SEKOLAH MASUK KLASIFIKASI KWADRAN 1

Tidak memenuhi Standar

(24)

Jumlah Rombel setiap sekolah Kelebihan

Rombel dan Siswa

Kelebihan Rombel Kelebihan

Rasio Siswa Rombel

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4

Rasio Siswa Rombel

Arah Pembinaan

Kwadran 2_1

Kelebihan Rasio Siswa Rombel

Kwadran 3_1

Kekurangan siswa atau Rombel

Zona sesuai dengan SNP

SD 6 24 SMP 3 33 SMA 3 36

SD 28 SMP 32 SMA 36

Batasan Rombel Batasan Rasio

Siswa Rombel

Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran, Menurut Jenis Satuan Pendidikan

(Permendikbud No 22 Tahun 2016 “Standar Proses”)

(25)

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4 Kwadran 2_1

Kwadran 3_1

Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel Untuk Satuan Pendidikan SD, seluruh Indonesia

Menurut Kwadran dan Status.

(Data verifikasi 10 Nov 2017)

28

0,39%

20,97%

0,14%

0,14%

75,94%

2,17%

24,06% SD = Pemenuhan Standar Rombel dan Rasio Siswa Rombel.

75,94% SD = Peningkatan Mutu, yang selanjutnya dilihat ketersediaan/

ketercukupan

Sarana/Prasarana dan Guru untuk mendukung Proses Belajar Mengajar.

(26)

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4 Kwadran 2_1

Kwadran 3_1

Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel Untuk Satuan Pendidikan SMP, seluruh Indonesia

Menurut Kwadran dan Status.

(Data verifikasi 10 Nov 2017)

0,43%

15,95%

0,14%

0,17%

80,02%

2,49%

19,98% SMP = Pemenuhan Standar Rombel dan Rasio Siswa Rombel.

80,02% SMP = Peningkatan Mutu, yang selanjutnya dilihat ketersediaan/

ketercukupan

Sarana/Prasarana dan Guru untuk mendukung Proses Belajar Mengajar.

(27)

Kwadran I Kwadran 2

Kwadran 3

Kwadran 4 Kwadran 2_1

Kwadran 3_1

Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel Untuk Satuan Pendidikan SMA, seluruh Indonesia

Menurut Kwadran dan Status.

(Data verifikasi 10 Nov 2017)

0,57%

6,21%

0,13%

0,52%

88,95%

2,73%

11,05% SMA = Pemenuhan Standar Rombel dan Rasio Siswa Rombel.

88,95% SMA = Peningkatan Mutu, yang selanjutnya dilihat ketersediaan/

ketercukupan

Sarana/Prasarana dan Guru untuk mendukung Proses Belajar Mengajar.

(28)

Implementasi dalam Peningkatan Layanan Pendidikan, untuk Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas

Penduduk

Peserta Didik

Rombel

Guru

Sarana-Prasarana

KKG-MGMP MKKS

Derivatif / Turunan

Blok 1

Blok 2

Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombel merupakan irisan dari Blok 1 dan Blok 2

Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik.

Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk.

Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan.

Sekolah

Blok 2 yang terkait dengan sekolah, rombel, sarana-prasarana, Guru, KKG-MGMP, MKKS dll, merupakan sasaran implementasi kebijakan dalam rangka peningkatan fungsi pelayanan pendidikan untuk Pemerataan Pendidkan yang Berkualitas agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan sesuai dengan perutaran-peraturan yang sudah ada.

(29)

DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan yang Terintegrasi dan bersifat Ralational dan Longitudinal, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu.

Dimulai dengan:

Permendikbud No. 17 Tahun 2017 Tentang PPDB

Basis ZONASI

3. Metode Analisis Spasial (Geografi)

2. Metode Analisis Statistik (Populasi)

1. Metode Analisis Matematik (Indikator)

Tiga Tahap Metode Analisis Ruang Lingkup Data

A. Entitas Data 1. Siswa 2. GTK 3. Sarpras B. Substansi Pend.

?

(30)

30

(31)

31

(32)

No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Ruang Kelas Layak

Ruang Kelas Rusak Berat

Guru (dibawah S1/D4)

Guru (Min

S1/D4) Kwadran Jarak (m)

120206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0

2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201

3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323

4 20227637 SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 38 645 17 17 0 0 14 2 379

5 20252885 SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA 28 166 6 6 0 0 4 3 669

6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118

720206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224

8 20252481 SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA 31 244 8 8 0 0 11 3 1,398

9 20227646 SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA 35 667 19 17 3 2 17 2 1,464

10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757

11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015

12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136

1320206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142

14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227

15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255

16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759

Profil Satuan Pendidikan terdekat dengan SMPN 1 Baleendah

SMPN 1 Baleendah merupakan salah satuan pendidikan di Kecamatan Baleendah yang masuk dalam Zona Kwadran 1 (memiliki jumlah rombel dan rasio siswa rombel diatas ukuran yang tertuang dalam SNP).

Dalam rangka pemenuhan standar, maka harus ada upaya untuk pembatasan jumlah rombel dan pembatasan rasio siswa tiap rombel. Dalam upaya pemenuhan standar ini, maka dimungkinkan terdapat warga yang tidak tertampung disekolah SMPN 1 Baleendah.

Kalau dilihat untuk Satuan Pendidikan Negeri terdekat, yaitu SMPN 2 Baleendah dan SMPN 1 Dayehkolot sudah memiliki jumlah rombel dan rasio siswa yang sudah maximum. Sedangkan sekolah swasta sekitar jumlah rombel masih jauh dibawah batas maximum, namun hampir semua sekolah tersebut rasio siswa tiap rombelnya diatas 32.

Kecamatan Baleendah merupakan daerah padat penduduk maka kemungkinan kemungkinan yang bisa diambil:

1. Peningkatan mutu dan Pemenuhan standar sekolah swasta, jika diharapkan sekolah swasta sekitar bisa menampung kebutuhan layanan pendidikan di kecamatan tsb.

2. Sedangkan untuk sekolah negeri juga perlunya pemenuhan standar.

Implikasi dari pilihan-pilihan tersebut, yaitu pada ketersedian peningkatan Ruang Kelas yang layak dan Guru sesuai dengan kompetensinya.

(33)

No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Ruang Kelas Layak

Ruang Kelas Rusak Berat

Guru (dibawah S1/D4)

Guru (Min

S1/D4) Kwadran Jarak (m)

120206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0

2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201

3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323

4 20227637 SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 38 645 17 17 0 0 14 2 379

5 20252885 SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA 28 166 6 6 0 0 4 3 669

6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118

720206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224

8 20252481 SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA 31 244 8 8 0 0 11 3 1,398

9 20227646 SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA 35 667 19 17 3 2 17 2 1,464

10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757

11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015

12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136

1320206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142

14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227

15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255

16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759

Daerah Padat Penduduk

Negeri

Swasta

2 Sekolah di Kwadran 2

5 Sekolah di Kwadran 3 7 Sekolah di Kwadran 2

1 Sekolah di Kwadran 3_1 SMPN 1 Baleendah

Sekolah terdekat dengan radius 3 Km

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Identitas Sekolah

Peserta Didik

Guru

Sarana/Prasarana Akreditasi

Ujian Nasional Program Pembangunan

1. Ruang Kelas (menurut kondisi) 2. Laboratorium (menurut kondisi) 3. Perpustakaan (menurut kondisi) 4. Sanitasi (menurut kondisi) 1. Tahun Akreditasi

2. Standard Isi 3. Standard Proses 4. Standard Kelulusan 5. Standard Tendik 6. Standard Sarpras 7. Standar Pengelolaan 8. Standard Biaya 9. Standar Penilaian 10.Nilai Akhir 11.Akreditasi

1. Nama

2. SK Operational 3. Alamat

4. Foto 5. Lokasi

6. Operator Sekolah

Sekolah

Nilai Ujian Nasional per Mapel 1. BOS

2. Rehab 3. PIP 4. dll

1. Siswa (tingkat, agama, jk, umur) 2. Siswa Baru (tingkat, jk)

3. Siswa Mengulang (tingkat, jk, umur) 4. Lulusan (umur, jk)

1. Jabatan

2. Status Kepegawaian 3. Ijasah

4. Umur 5. Sertifikasi 6. Jenis Kelamin

Sumber: Dapodik

Sumber: BAN-SM

Sumber: Unit Terkait

Sumber: Puspendik, Balitbang

N I O F M R A S

I

(46)

TERIMAKASIH

ZONASI merupakan salah satu

“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”

untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Gambar

Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran, Satuan Pendidikan SD
Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran,  Menurut Jenis Satuan Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait