• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A (MODUL PERANCANGAN DED BERBASIS BIM SKETCHUP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN A (MODUL PERANCANGAN DED BERBASIS BIM SKETCHUP)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN A

(MODUL PERANCANGAN DED BERBASIS BIM SKETCHUP)

(3)

A.1 Tahap Pemodelan Topografi dan Layer Galian dan Timbunan

Tahap pemodelan topografi menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

1. Membuka software Sketchup Pro 2020

Gambar A.1. Tampilan Awal Sketchup Pro 2020

2. Pilih template yang akan digunakan.

Gambar A.2. Memilih Template yang Akan Digunakan

(4)

Gambar A.3. Menambakan Lokasi Berdasarkan Data Topografi dari Google

Earth

4. Pilih lokasi yang telah ditentukan sebelumnya, lalu klik Select Region dan klik

Import

Gambar A.4. Memilih Lokasi Lahan yang Sudah Ditentukan Sebelumnya

5. Aktifkan Location Terrain Layer untuk menampilkan topografi dari lahan Tersebut.

Gambar A.5. Menampilkan Topografi Lahan

(5)

Gambar A.6. Topografi Lahan Rencana

7. Import siteplan yang diberikan. Klik file pada menubar, lalu pilih import dan pilih file siteplan.

Gambar A.7. Siteplan Rencana

8. Aktifkan layer location terrain dan nonaktifkan layer location snapshot

Gambar A.8. Aktifkan Layer Location Terrain

9. Memotong topografi sesuai bentuk siteplan. Copy terlebih dahulu siteplan,

siteplan yang baru akan digunakan untuk memotong topografi. Seleksi model siteplan, lalu tekan CTRL+M dan drag ke kanan.

(6)

Gambar A.9. Copy Siteplan dan Drag ke Kanan

10. Move siteplan keatas sampai seluruh bagian model siteplan tidak bersentuhan dengan model topografi eksisting. Seleksi model siteplan dan tekan M pada

keyboard dan drag keatas.

Gambar A.10. Move Siteplan Sampai Tidak Bersentuhan dengan Topografi

11. Hapus garis pembatas kavling pada siteplan. Double klik pada model siteplan, lalu pilih eraser tool dan hapus semua garis kavling.

(7)

12. Potong topografi eksisting sesuai dengan bentuk siteplan. Klik model siteplan, lalu pilih drape tool dan klik pada model topografi eksisting, maka akan terbentuk siteplan pada topografi eksisting

Gambar A.12 . Potong Topografi Eksisting Sesuai dengan Bentuk Siteplan

13. Hapus model siteplan yang tidak memiliki garis kavling. Selanjutnya move Kembali siteplan ke posisi awal. Maka akan terlihat bagian yang akan digali dan bagian yang akan ditimbun. Bagian yang akan digali adalah bagian yang berada diatas siteplan, dan bagian yang akan ditimbun adalah bagian yang berada dibawah posisi model siteplan.

Gambar A.13. Siteplan Rencana

14. Memisahkan galian dan timbunan ke layer yang berbeda. Double klik pada topografi, lalu hubungkan semua garis yang memisahkan daerah timbunan dan

siteplan, maka akan di dapatkan layer untuk timbunan. Lakukan hal yang sama

untuk mendapatkan layer untuk galian. Lalu nonaktifkan layer siteplan untuk melihat batas daerah galian dan timbunan pada lahan.

(8)

Gambar A.14. Memisahkan Galian dan Timbunan ke Layer yang Berbeda

15. Double klik pada daerah galian dan klik kanan lalu pilih make group, masukkan model tersebut kedalam layer galian, lakukan hal yang sama untuk daerah timbunan.

Gambar A.15. Membuat Group Model untuk Galian dan Timbunan

16. Nonaktifkan layer timbunan, location terrain dan location snapshot. Double

klik pada model galian dan hubungkan garis pembatas siteplan dengan

(9)

Gambar A.16. Layer Galian

17. Nonaktifkan layer timbunan, location terrain dan location snapshot. Double

klik pada model timbunan dan hubungkan garis pembatas siteplan dengan

topografi sehingga terbentuk model galian didalam satu layer.

Gambar A.17. Layer Timbunan

18. Aktifkan seluruh layer dan model galian dan timbunan sudah berada di layer yang berbeda.

(10)

19. Berikan warna pada layer galian dan timbunan. Double klik pada layer galian dan pilih paint bucket dan pilih warna yang diinginkan. Lakukan hal yang sama untuk layer timbunan.

Gambar A.19. Aktifkan Seluruh Layer

20. Hasil pemodelan galian dan timbunan. Galian berwarna merah dan timbunan berwarna kuning.

Gambar A.20. Hasil Pemodelan Galian dan Timbunan B.1 Tahap Pemodelan Komponen Struktur

Tahap pemodelan komponen struktur menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

(11)

Gambar B.1. Tampilan Awal Sketchup Pro 2020

2. Pilih template yang akan digunakan.

Gambar B.2. Memilih Template yang Akan Digunaka

3. Buat model penulangan dalam bentuk 2D menggunakan rectangle tool dan

circle tool. Sebagai contoh penulis akan membuat tahapan dalam pembuatan

komponen struktur kolom induk pada ruko. Buat penampang kolom menggunakan rectangle tool sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan yaitu sebesar 300 mm x 300 mm.

(12)

4. Selanjutnya gambarkan as tulangan pokok menggunakan offset tool, lalu offset sebesar 30 mm sesuai dengan tebal selimut beton yang sudah diberikan pada perancangan struktur.

Gambar B.4. Membuat As Kolom

5. Selanjutnya gambarkan tulangan pokok menggunakan ciccle tool, buat lingkaran dengan diameter sebesar 19 mm sesuai dengan data yang sudah diberikan pada perancangan struktur.

Gambar B.5. Membuat Tulangan Pokok Kolom

6. Selanjutnya buat tulangan pokok menjadi komponen, double klik pada tulangan, lalu klik kanan dan pilih make component

(13)

Gambar B.6. Membuat Komponen Tulangan Pokok Kolom

7. Berikan nama komponen pada bagian definition, lalu klik create.

Gambar B.7. Membuat Nama Komponen

8. Copy komponen tulangan pokok menjadi 8 buah dengan cara klik move tool atau dengan shortcut M+Ctrl pada keyboard.

Gambar B.8. Copy Komponen Tulangan Pokok Menjadi 8 Buah

9. Double Klik salah satu tulangan pokok lalu push tulangan menggunakan

(14)

Gambar B.9. Push Tulangan Sampai pada Panjang yang Dibutuhkan

10. Lakukan cara yang sama dalam pembuatan tulangan sengkang menggunakan

push/pull tool.

Gambar B.10. Membuat Tulangan Sengkang

11. Copy tulangan sengkang sesuai jarak yang telah ditentukan pada analisis struktur dengan move tool atau menggunakan shortcut M+CTRL sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

(15)

12. Berikan warna pada komponen tulangan menggunakan Paint bucket Tool agar mudah menginisiasi komponen ketika komponen sudah terlalu banyak.

Gambar B.12. Berikan Warna Pada Komponen Tulangan

13. Push Penampang Kolom dan jadikan komponen beton untuk kolom tersebut. Lalu berikan warna pada beton tersebut.

Gambar B.13. Push Penampang Kolom

14. Lakukan cara yang sama untuk seluruh komponen struktur.

(16)

C.1 Tahap Pemodelan Komponen Arsitektur

Tahap pemodelan komponen arsitektur menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

1. Membuka software Sketchup Pro 2020

Gambar C.1. Tampilan Awal Sketchup Pro 2020

2. Pilih template yang akan digunakan.

Gambar C.2. Memilih Template yang Akan Digunakan

3. Membuat model 3D. Dalam hal ini penulis membuat Langkah-langkah untuk membuat salah satu model pintu yang dipakai pada penelitian tugas akhir ini. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat denah pintu menggunakan

rectangle tool sesuai ukuran yang telah direncanakan, contoh pintu yang dibuat

adalah pintu dengan lebar 70 cm, dengan ketebalan dinding 15 cm, maka ketik 70,15 lalu tekan enter.

(17)

Gambar C.3. Membuat Model 3D Pintu

4. Selanjutnya gambarkan bukaan pintu menggunakan arc tool dengan cara menarik garis dari ujung pintu hingga membentuk seperempat lingkaran.

Gambar C.4. Membuat Denah Pintu

5. Setelah denah pintu selesai, selanjutnya lakukan pembuatan kusen dengan cara

membuat komponen kusen. Seleksi kusen, lalu klik kanan dan pilih make

component.

(18)

6. Berikan nama component pada tab definition, lalu tekan create. jika sudah mengetahui harga komponen bisa langsung mengisikan pada tab price, namun karena tugas akhir ini tidak meliputi perencanaan anggaran biaya, maka harganya tidak perlu diisi.

Gambar C.6. Memberikan Nama pada Komponen

7. Gunakan push/pull tool untuk membentuk model 3D kusen, arahkan push/pull

tool sesuai ukuran kusen yang akan dibuat.

Gambar C.7. Membuat Model 3D Kusen dengan Push/Pull Tool

(19)

Gambar C.8. Membuat Model 3D Daun Pintu dengan Push/Pull Tool

9. Selanjutnya memberikan warna pada kusen dan pintu, gunakan paint bucket

tool, lalu pilih warna yang akan digunakan. Klik pada model pintu dan kusen

jika sudah menemukan warna yang diinginkan.

Gambar C.9. Memberikan Warna Pada Komponen Kusen dan Daun Pintu

10. Agar pintu terlihat lebih bagus, maka dapat diberikan motif pada pintu menggunakan push/pull tool.

Gambar C.10. Membuat Motif pada Daun Pintu

11. Lakukan cara yang sama untuk membuat model 3D lainnya.

D.1 Tahap Perancangan 2D BIM

Tahap perancangan 2D BIM menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

(20)

Gambar D.1. Membuka Model 3D

2. Membuat scene untuk gambar yang akan dibuat. Klik view pada menubar, selanjutnya pilih animation dan klik new scene.

Gambar D.2. Membuat Scene untuk Gambar yang Akan Dibuat

3. Mengubah nama scene. Klik kanan scene yang baru dibuat, lalu pilih rename dan buat nama gambar yang diinginkan.

(21)

4. Memilih gambar yang akan dibuat. Seleksi seluruh model dengan cara tahan dan drag cursor sampai mencakup seluruh model, lalu klik kanan dan pilih

make group untuk menjadikan semua model kedalam satu group

Gambar D.4. Menyeleksi Seluruh Model

5. Double klik pada group model, lalu klik section plane untuk membuat potongan model yang akan dijadikan kedalam bentuk 2D.

Gambar D.5. Membuat Potongan Model

6. Arahkan section plane sesuai gambar yang akan dibuat. Jika ingin membuat gambar denah lantai 1, maka arahkan section plane ke arah lantai 1 seperti pada gambar berikut.

(22)

Gambar D.6. Mengarahkan Section Plane Sesuai Gambar yang Akan Dibuat

7. Klik Top View untuk menampilkan denah lantai 1, lalu klik camera pada

menubar dan pilih parallel projection

Gambar D.7. Menampilkan Denah Lantai 1

8. Klik kanan pada scene yang telah dibuat sebelumnya dan pilih update.

Gambar D.8. Update Scene

(23)

Gambar D.9. Send to Layout

10. Setelah masuk ke layout sketchup, pilih template gambar yang akan digunakan

Gambar D.10. Pilih Template yang Akan Digunakan

11. Pilih skala gambar yang akan digunakan, klik kanan pada model, lalu pilih

scale dan pilih skala yang akan dipakai.

Gambar D.11. Pilih Skala yang Akan Digunakan

12. Berikan keterangan dan dimensi pada gambar menggunakan fungsi-fungsi yang telah disediakan pada sketchup layout

(24)

Gambar D.12. Menambahkan Keterangan dan Dimensi pada Gambar

13. Lakukan cara yang sama untuk membuat gambar-gambar lainnya.

E.1 Tahap Perancangan 5D BIM

Tahap perancangan 5D BIM menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

1. Membuka model 3D pada software Sketchup Pro 2020. Sebagai contoh, penulis akan menampilkan volume pekerjaan untuk 1 buah pondasi footplate. Lalu klik quantifier Dialog.

Gambar E.1. Membuka Model 3D

2. Seleksi model yang akan ditampilkan volume pekerjaannya. Pada model pondasi footplate terdapat 3 item yang akan dihitung volumenya, yaitu volume beton, panjang tulangan utama dan panjang tulangan sengkang yang digunakan.

(25)

Gambar E.2. Menyeleksi Model yang Akan Dihitung Volume Pekerjaannya

3. Untuk memudahkan perhitungan, seleksi satu persatu item pekerjaan. Dimulai dari beton yang akan digunakan, maka hide terlebih dahulu komponen tulangan dengan cara klik pada layer tulangan.

Gambar E.3. Hide Komponen Tulangan pada Pondasi Footplate

4. Seleksi beton pada pondasi dan volume pekerjaan akan langsung ditampilkan pada Dialog Quantifier Pro. Pada pekerjaan 1 buah pondasi dapat diketahui volume beton yang digunakan sebesar 1.04 m3.

(26)

5. lakukan hal yang sama untuk menampilkan volume pada tulangan utama dan tulangan Sengkang pada pedestal kolom. Pada pekerjaan 1 buah pondasi dapat diketahui besi Sengkang yang digunakan sebesar 3.33 m dengan jumlah 13 buah tulangan sengkang.

Gambar E.5. Menampilkan Volume Pekerjaan Tulangan Sengkang

6. Pada pekerjaan 1 buah pondasi dapat diketahui tulangan pokok yang digunakan sebesar 55.83 m.

Gambar E.6. Menampilkan Volume Pekerjaan Tulangan Pokok

7. Lakukan cara yang sama untuk menghitung volume pada komponen-komponen yang lainnya.

F.1 Tahap Rendering dan Pembuatan Animasi

Tahap perancangan 5D BIM menggunakan software Sketchup adalah sebagai berikut:

(27)

Gambar F.1. Membuka Model 3D

2. Klik File, Export dan pilih 3D Model.

Gambar F.2. Melakukan Export File

3. Selanjutnya berikan nama file yang diinginkan dan pilih format FBX File, Lalu klik eksport.

Gambar F.3. Simpan dokumen pada Format FBX File

4. Buka software Twinmotion untuk melakukan proses landscaping dan

(28)

Gambar F.4. Tampilan Awal Twinmotion

5. Klik Import, lalu buka file yang sudah di export sebelumnya.

Gambar F.5. Melakukan Import File

6. Tampilan awal sebelum dilakukan proses landscaping. Selanjutnya dilakukan proses landscaping dan penambahan obyek-obyek pendukung seperti mobil, pohon dll.

Gambar F.6. Tampilan Awal Sebelum Dilakukan Proses Landscaping

7. Selanjutnya dilakukan proses rendering untuk menambahkan pencahayaan. Sebagai contoh penulis akan menampilkan cara untuk membuat lampu jalan

(29)

terlihat menyala. Ubah waktu dari siang hari menjadi malam hari agar cahaya lampu terlihat dengan baik. Sebagai contoh penulis memilih pada pukul 23.52.

Gambar F.7. Ubah Waktu Menjadi Malam Hari

8. Buka Light Library untuk menambahkan pencahayaan. Pada Light Library disediakan beberapa jenis pencahayaan yang dapat digunakan.

Gambar F.8. Membuka Light Library

9. Sebagai contoh penulis akan memilih omnydirectional light untuk lampu jalan. Klik ikon omnydirectional light dan drag ke komponen lampu jalan dan sesuaikan intensitas cahaya yang diinginkan.

(30)

Gambar F.9. Klik Ikon Omnudirectional Light

10. Lakukan cara yang sama untuk menambahkan pencahayaan pada semua komponen lampu.

Gambar F.10. Menambahkan Pencahayaan dengan Omnydirectional Light

11. Setelah semua komponen pencahayaan ditambahkan, selanjutnya lakukan penambahan obyek mobil dan manusia. Buka library dan pilih item dari

vehicles library untuk menambahkan mobil yang diinginkan dan drag item ke

posisi yang diinginkan, lakukan hal yang sama untuk menambahkan item manusia.

Gambar F.11. Menambahkan Obyek Mobil dan Manusia

12. Setelah semua obyek pendukung sudah ditambahkan, akan dilakukan proses

eksport file ke dalam bentuk foto dan video. Pilih image untuk mengambil view

untuk foto yang diinginkan dan pilih video untuk mengambil scene yang diinginkan.

(31)

Gambar F.12. Tampilan Setelah Proses Landscaping Selesai

13. Klik Create Image untuk mengambil view pada posisi yang sudah ditentukan.

Gambar F.13. Klik Create Image untuk Mengambil View yang Diinginkan

14. Pilih waktu yang diinginkan.

Gambar F.14. Pilih Waktu yang Diinginkan

15. Selanjutnya untuk mengambil scene untuk video, klik create clip. lalu pilih

(32)

Gambar F.15. Membuat Scene untuk Video

16. Tambahkan beberapa view kedalam 1 scene dan pilih durasi untuk scene yang telah dibuat.

Gambar F.16. Menambahkan Beberapa View menjadi 1 Scene untuk Video

17. Jika semua view untuk foto dan scene untuk video telah dibuat, lakukan export

file. Pilih foto dan scene yang sudah dibuat dan klik start export.

Gambar F.17. Menambahkan Beberapa View menjadi 1 Scene untuk Video

18. Hasil rendering untuk view dari bagian depan ruko pada malam hari, untuk hasil rendering lainnya dapat dilihat pada lampiran tugas akhir ini.

(33)
(34)

LAMPIRAN B

(DETAIL ENGINEERING DESIGN)

Gambar

Gambar A.1. Tampilan Awal Sketchup Pro 2020 2.  Pilih template yang akan digunakan.
Gambar A.10. Move Siteplan Sampai Tidak Bersentuhan dengan Topografi   11.  Hapus garis pembatas kavling pada siteplan
Gambar A.12 . Potong Topografi Eksisting Sesuai dengan Bentuk Siteplan  13.  Hapus  model  siteplan  yang  tidak  memiliki  garis  kavling
Gambar A.19. Aktifkan Seluruh Layer
+7

Referensi

Dokumen terkait