pasar memang dirasa kurang, mereka cenderung menyu
kai investasi yang sudah dikenalnya seperti saham dan deposito. Berbagai alasan mereka sebutkan, diantaranya derivatif merupakan investasi yang risikonya besar sekali dan sulit untuk dimengerti.
Jika dijabarkan lebih jauh, ada sejumlah tugas pen
ting yang menjadi tanggung jawab KPEI dalam konteks reaktivasi pasar derivatif. Tugas pertama tentu memper
siapkan sistem kliring dan penyelesaian untuk disesuai
ndustri pasar modal Indonesia akan kembali diramaikan dengan perdagangan produk derivatif di bursa efek.
Produk derivatif yang siap untuk diperdagangkan kem
bali adalah Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kon
trak Opsi saham (KOS). Berbagai pihak terkait, termasuk KPEI telah menjalankan sejumlah langkah persiapan, sesuai porsi masingmasing. Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), KPEI terlibat aktif mempersiapkan peraturan, sistem pendukung, mekanisme bisnis terkait perubahan spesifikasi produk, mekanisme kliring dan penyelesaian, manajemen risiko, serta kesiapan para pelaku, terutama anggota bursa (broker) dan investor untuk suksesnya reaktivasi pasar de
rivatif.
Spesifikasi kontrak yang ‘disuguhkan’ ke pelaku pasar seharusnya mengikuti best prac
tice. Untuk memastikan kesiapan pelaku pasar, kegiatan sosialisasi dan edukasi ke broker maupun langsung ke investor yang sudah pernah ditempuh akan terus dilanjutkan. Kegiatan ini pun tidak akan berakhir, berjalan seiring pengembangan pasar derivatif ke depan. Pemahaman produk derivatif oleh pelaku
I
Pasar derivatif di bursa efek siap diaktifkan kembali dengan konsep bisnis, peraturan, dan sistem yang baru. KPEI memberi perhatian lebih dalam reaktivasi produk ini sesuai perannya sebagai LKP.
indeks >>
Mensukseskan Reaktivasi Pasar derivatif
Mensukseskan Reaktivasi Pasar derivatif
1
sistem kliring Baru Pendukung Pasar derivatif
e d i s i 3 I Tr i w u l a n i i i
l2 0 1 5
KPEI telah menjalankan sejumlah langkah persiapan untuk meramaikan perdagangan produk derivatif di bursa efek.
Partisipan untuk Transaksi securities Financing Profil divisi Hukum & keanggotaan kPei
aRTikel uTaMa 3 4 5
knowledge Management (kM) kuartal ii Tahun 205
statistik kilas Peristiwa
7 8
6
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KPEI pada tanggal 18 Juni 2015 menetapkan susunan Direksi KPEI periode 20152018:
1. Hasan Fawzi (Direktur Utama) 2. Sunandar (Direktur I)
3. Indriani Darmawati (Direktur II)
Direksi KPEI
Periode 2015-2018
kan dengan spesifikasi kontrak yang baru, yang merupakan bagian pe
rubahan konsep bisnis.
Alurnya mulai dari pem
buatan spesifikasi sistem hingga tahap pengu
jian, termasuk dengan melibatkan sistem milik pihak eksternal terkait.
Kepala Unit Surat Utang
& Derivatif, Hanifah mengatakan, KPEI mem
bangun sistem baru, bu
kan mengembangkan dari sistem yang saat
ini digunakan. Jika sebelumnya, ma
singmasing produk derivatif punya sistem sendiri, saat ini dibangun sistem terpadu. “Jika ada produk derivatif baru, tinggal penyesuaian minor pada sistem induk, sehingga tidak membu
tuhkan investasi lagi secara besarbe
saran,” ujar Hanifah. Selain membuat jadi sistem terpadu, kebutuhan untuk menggunakan teknologi terbaru juga menjadi faktor utama pengembangan sistem ini.
Sistem lainnya yang juga penting dan saat ini sedang dikembangkan adalah terkait manajemen risiko. Sistem ini, selain menghitung risiko yang ber
asal dari transaksi derivatif juga meng
hitung risiko transaksi saham, obligasi, dan pinjam meminjam efek.
Manajemen risiko menjadi perha
tian serius karena ketentuan perdagan
gan derivatif yang baru mengakibat
kan pengelolaan risiko yang dinamis, berbeda dengan ketentuan lama yang sudah pasti perhitungan risikonya.
Tentu saja kebijakan ini butuh dipagari secara optimal, sehingga tidak mem
A R T I K E L U T A M A
bahayakan KPEI. “Jadi prinsipnya me
magari risiko dengan risk management yang lebih tertata rapih dan perhitun
gan agunan lebih riil. Seperti tercermin pada kualitas agunan dan cara perhi
tungannya,” terang Bambang Wido
do. Ketentuan manajemen risiko yang baru pun sudah mengantisipasi risiko yang bisa saja terjadi ke depan. Perlu dicatat bahwa konsep jaminan dan pengamanan risiko ini bukan keten
tuan mati. Dengan demikian, terbuka penyesuaian berdasarkan realitas pasar yang berkembang. Dengan demikian, seperti pasar saham, pas
ar derivatif pun menga
nut prinsip wajar, teratur dan efisien.
“Tugas lainnya, mem
persiapkan peraturan kliring dan penyelesaian transaksi derivatif mau
pun peraturan keang
gotaan,” ujar Direktur KPEI, Sunandar. Selain itu, ada beberapa peker
jaan penting lain seperti menyiapkan perjanjian dengan Anggota Kliring (AK), perjanjian kerjasa
ma antara bank pem
bayaran dengan KPEI, AK dan nasabah AK.
Mantan Direktur KPEI, Bambang Widodo yang sempat diwawancara sebelum mengakhiri masa jabatan
nya mengatakan, semangat dari per
aturan derivatif yang baru tidak lain untuk mendukung suksesnya program reaktivasi produk KBIE dan KOS yang dalam beberapa tahun sempat vakum.
“Ketentuan ini mengatur keanggo
taan dari kedua produk tersebut yang menjabarkan tentang bagaimana AK berdagang di pasar Kontrak Berjangka dan Opsi dan mengatur tentang klir
ing dan penjaminan penyelesaian tran
saksi Kontrak Berjangka dan Opsi yang disesuaikan dengan konsep bisnis yang baru” lanjut Bambang. “Sedangkan aturan main menyangkut mekanisme perdagangan Kontrak Berjangka dan Opsi, secara umum jauh lebih detail dari ketentuan lama, sehingga lebih jelas buat para pihak yang terlibat dalam transaksi derivatif,” tutur Bam
bang Widodo.F
[TiM Redaksi]
Mantan Direktur KPEI, Bambang Widodo
mengatakan, semangat dari peraturan derivatif yang baru tidak lain untuk mendukung suksesnya program reaktivasi produk KBIE dan KOS yang dalam beberapa tahun sempat vakum.
Para Stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi III tahun 2015 dengan memfokuskan pemba
hasan mengenai Reaktivasi Pas
ar Derivatif di Bursa Efek dan Persiapan KPEI dalam mendu
kung Reaktivasi tersebut. Terkait kolom edukasi, dibahas tentang kajian Partisipan untuk Transaksi Securities Financing, yang meru
pakan perluasan layanan PME KPEI saat ini.
KPEI Newsletter juga me
nampilkan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KLIKérs se
lama kuartal III 2015. Selain itu, kami hadirkan juga informasi profil salah satu divisi di KPEI yakni Divisi Hukum & Keang
gotaan. Bertepatan di bulan suci Ramadhan penuh berkah ini, tim Redaksi mengucapkan selamat Menjalankan ibadah Puasa 436H dan kami ucapkan selamat membaca, semoga me
lalui KPEI Newsletter ini, pem
baca mendapatkan pengetahu
an lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan.
Hormat kami, Redaksi E D I T O R I A L
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat:
Direksi PT KPEI Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan dewan Redaksi:
Suryadi, Diah Sugiretno, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia, Liana Sofiani
alamat Redaksi & sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190
Telp : 021-5155115 Fax : 021-5155120
Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email : customer.care@kpei.co.id Website : www.kpei.co.id
Reaktivasi pasar derivatif bakal terealisasi sebelum penghujung tahun ini. KPEI bersama BEI telah melakukan sejumlah perbaikan, terutama pada sisi
risk management maupun mekanisme kliring dan penyelesaian transaksi.
A R T I K E L K H U S U S
eaktivasi produk derivatif, ber
tujuan menggiatkan kembali perdagangan derivatif di bursa.
Ini merupakan inisiatif yang tidak ter
pisahkan antara BEI sebagai front of
fice dengan KPEI sebagai back office dalam aktivitas perdagangan tersebut.
Supaya bisa aktif dan mengikuti best practice, tentu perlu ada perbaikan dan perubahan yang berbeda dengan yang pernah diberlakukan sebelumnya.
Perubahan paling nyata adalah spe
sifikasi pada Kontrak Opsi Saham (KOS).
Sebelumnya ada pembatasan keuntung
an maupun risiko kerugian. Pada atur
an yang ada, sudah ditentukan batas maksimum keuntungan atau kerugian dari satu opsi, misalnya jika ada kenaik
an atau penurunan 10% strike price suatu seri opsi terhadap harga acuan (weighted moving average), otomatis langsung terealisasi keuntungan atau kerugiannya (disebut autoexercise).
Dalam konsep baru sudah tidak menge
nal pembatasan keuntungan atau keru
gian. Peluang untung maupun risiko kerugian, sesuai dengan pergerakan dari harga underlying stock. “Dengan tidak adanya pembatasan peluang keuntungan atau kerugian, risk mana
gement harus disesuaikan. Misalnya, saat harga underlying stock naik, untuk writer Call Option harus menambah margin, karena risiko semakin mening
Pengembangan inisiatif ini mele
wati proses yang cukup panjang. Peru
bahan proses bisnis yang meliputi spesi
fikasi kontrak, mekanisme kliring dan penyelesaian sampai dengan level na
sabah, mekanisme manajemen risiko, aturan baru tentang liquidity provider untuk mengaktifkan transaksi di bursa, mengharuskan adanya penyesuaian terhadap sistem yang saat ini digu
nakan. KPEI perlu mengembangkan sistem baru dengan teknologi terbaru agar bisa mendukung perubahan pros
es bisnis di atas. Tidak hanya sistem kliring & penyelesaian, sistem internal KPEI lainnya yang mendukung produk ini juga perlu dikembangkan. Lebih jauh, menurut Kepala Unit Surat Utang
& Derivatif, Hanifah, konsekuensinya ada penyesuaian sistem pada pihak lain yang ter
kait, yaitu anggota bursa dan bank pembayaran.
Sejauh ini KPEI sudah berkoordinasi dengan pihakpihak tersebut.
Berkaitan dengan produk, “Tidak ter
tutup kemungkinan ada penambahan jenis produk derivatif lainnya.
Bukan hal yang sulit sejauh pasar bisa menyerap. Tetapi yang terpenting, spe
sifikasi sistem yang dikembangkan KPEI sudah siap mengakomodasi produk baru,” ujar Sunandar.
lindung nilai
Dengan adanya pasar derivatif, investor bisa memanfaatkannya seba
gai sarana lindung nilai (hedging).
Andaikan ada investor yang berinvesta
si di saham, saat saham bergerak turun, jika tidak ingin rugi, pilihannya adalah menunggu sambil berharap harga sa
ham akan kembali naik, meski belum pasti. Dengan adanya derivatif, potensi kerugian bisa ditutup dengan melaku
kan transaksi di pasar derivatif. “Sebab, dengan mengambil posisi kontrak di pasar derivatif, baik harga saham naik maupun turun, investor tetap punya peluang mendapatkan keuntungan,”
ujar Sunandar. F [TiM Redaksi]
R
kat,” ujar Sunandar, Direktur KPEI.
Hal baru lain
nya berkaitan dengan mekanisme penyelesa
ian. KPEI memperkenal
kan penyelesaian secara fisik (physical settlement) untuk penyelesaian KOS.
Anggota kliring harus menyerahkan saham se
bagai pemenuhan kewajiban ke KPEI, yaitu pada T+3 dihitung dari tanggal transaksi exercise dilakukan. Hasilnya akan di netting dengan transaksi sa
ham pada pasar reguler atau pasar tunai, yang jatuh tempo pada tanggal penyelesaian yang sama.
Produk derivatif lainnya, Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), tidak ba
nyak mengalami perubahan. Penyesu
aian yang dilakukan berkaitan dengan penentuan harga penyelesaian di akhir hari dan mekanisme manajemen risiko.
Perhitungan risiko derivatif, baik KOS maupun KBIE, tidak jauh berbeda dengan perhitungan risiko saham yaitu menghitung initial margin dan varia
tion margin. Hanya saja ‘komponen’
yang digunakan tidak sama. Kedepan
nya, penyempurnaan perhitungan risiko terus dilakukan agar sama dengan yang berlaku di negaranegara lain atau mengikuti kaidah best practice.
sistem kliring Baru Pendukung Pasar derivatif
Bukan hal yang sulit menambah jenis
produk derivatif, sejauh pasar bisa menyerap. Tetapi yang terpenting, spesifikasi sistem yang dikembangkan
KPEI sudah siap mengakomodasi
produk baru.
but, unit ini memiliki em
pat personel yang berla
tar belakang pendidikan di bidang hukum yang kuat”, tambah Vinie.
Tanggung jawab lainnya, membuat draft atau rancangan perjanjian dan peraturan. Dimana pekerjaan seperti itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu sehari. “Seringkali diperlukan pembaha
san rancangan peraturan dengan divisi lain yang terkait, selanjutnya membahas dengan pelaku pasar, sampai pengajuan ke OJK beserta pembahasannya”, ujar Vinie. Unit ini harus memastikan semua kegiatan KPEI aman dari sisi hukum dan tidak ada celah yang bisa mengakibat
kan KPEI menghadapi tuntutan hukum, baik dari sisi operasional maupun dari sisi perjanjian. Jika terjadi permasalahan hukum atau tuntutan hukum dari pihak eksternal, unit ini akan tampil mewakili KPEI di pengadilan.
Sementara itu, unit lain di bawah Divisi HKE adalah Unit Keanggotaan dan Kepatuhan (KKE). Pekerjaan yang berkaitan dengan keanggotaan di KPEI sebelumnya menginduk pada divisi lain.
Saat ada restrukturisasi organisasi, pe
kerjaan keanggotaan masuk bagian Divisi HKE dengan menambahkan fung
si baru yaitu compliance/kepatuhan,
P R O F I L
aktivitas kPei ditopang oleh berbagai divisi penting, termasuk divisi Hke. divisi ini bertugas memastikan bahwa kPei aman dari berbagai persoalan hukum. kegiatan administrasi keanggotaan serta kepastian ketaatan terhadap aturan kPei
oleh pengguna jasa juga ditangani oleh divisi ini.
ivisi Hukum dan Keanggotaan (HKE) bisa diibaratkan seperti pilar hukum segala aktivitas KPEI dan sebagai frontliner dalam mena
ngani persyaratan menjadi Anggota Kliring (AK) KPEI. Disampaikan oleh Kepala Divisi HKE Reynant Hadi, pada awal 2013 Divisi HKE terbentuk dengan membawahi Unit Hukum dan menam
bahkan satu unit baru didalamnya yaitu Unit Keanggotaan dan Kepatuhan.
Unit Hukum saat ini dikepalai Vinie Vidia Ningrum. Unit ini bertugas untuk membuat dan memastikan segala aspek hukum yang terkait dengan perusa
haan, akta perusahaan, serta legalitas dari perusahaan. “Juga memberikan pendapat hukum bila terdapat proyek pengembangan bisnis di perusahaan.
Unit ini biasanya melakukan legal as
sessment dulu sebelum mengeluarkan pendapat hukum, apakah ini berten
tangan dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku, atau peraturan di pasar modal,” tutur Vinie.
Tugas rutin lainnya yang dilakukan unit ini termasuk pengecekan dokumen agunan, surat pencabutan kuasa pen
cairan, surat kuasa pencairan, format bank garansi, berikut validitas suratsu
rat tersebut. “Untuk mengurus halhal yang berkaitan dengan hukum terse
D
Memastikan kPei aman dari
Tuntutan Hukum dan Membantu administrasi keanggotaan
sehingga jadilah Unit KKE. Unit yang dikepalai oleh Arief Setiawan ini ber
tugas menangani data administrasi AK berikut dokumen registrasi yang harus dilengkapi. Selanjutnya akan diperiksa kelengkapan persyaratan lainnya. Unit kami memonitor data tersebut, jangan sampai data itu salah karena data terse
but juga dipakai divisi lain. Kami juga menangani kebutuhan sosialisasi layan
an jasa yang KPEI punya. Sampai meng
atur jadwal pelatihan tentang edukasi produk atau layanan jasa KPEI,” imbuh Arief.
Terkait fungsi kepatuhan, lanjut Arif, unit ini memastikan kepatuhan dari pengguna jasa terhadap aturan main di KPEI. Jika ada penyimpangan terhadap aturan yang KPEI buat, unit ini akan beri pem
binaan. Tidak sampai ke jalur hukum, namun han
ya berupa surat teguran sebagai reminder. “Kasus yang paling sering terjadi adalah keti
daktepatan waktu dalam menyerahkan kewajiban penyelesaian transaksi bursa harian AK ke KPEI. Mereka kadang le
wat dari time frame yang sudah ditetap
kan. Kalau itu terjadi KPEI akan lakukan pembinaan, kasih surat teguran. Nanti ada mekanisme lanjutan,”tutur Arief.
Untuk melakukan tugastugas tersebut Unit KKE dilengkapi oleh tiga personel.
Sehingga total personel untuk divisi ini terdiri dari delapan awak.
Saat ini, unit ini sedang menangani satu proyek terkait struktur keangota
an baru yang namanya General Clear
ing Member (GCM). Menurut Reynant Hadi, ke depan fungsi keanggotan KPEI akan semakin kompleks dan juga tantangannya akan semakin berat dan semakin besar. “Saat ini kami sedang mengkaji dan membuat rancangan peraturan GCM. Diharapkan per akhir tahun ini minimal drafting peraturan
nya sudah selesai. Setelah itu, akan di
ajukan ke SRO lainnya dan OJK,” tutup Reynant.F
[TiM Redaksi]
Total personel untuk divisi ini terdiri dari delapan
awak.
Divisi Hukum & Keanggotaan (HKE)
alam rangka meningkatkan likuiditas transaksi Pinjam Me
minjam Efek (PME) sekaligus untuk mendukung layanan baru yakni securities financing berupa PME Bilat
eral, Repurchase Agreement (REPO) dan fasilitas margin financing, diperlu
kan usaha menambah partisipan. Guna melihat potensi partisipan di luar par
tisipan KPEI yang ada sekarang, Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) membuat kajian tentang perluasan partisipan PME dengan melaku
kan studi literatur di negara Ko
rea, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand. 5 (lima) negara Asia yang memiliki pasar modal lebih maju dibanding Indonesia serta le
taknya berdekatan dengan Indo
nesia dipilih sebagai negara pem
banding dalam kajian ini, jelas staf Divisi RPB Pualayuka Sumihosa. Kajian yang telah ‘dirampungkan’ pada akhir tahun lalu, menemukan hasil yang ber
bedabeda dari tiap negara.
Di Korea, kajian mengambil Korea Securities Depository (KSD) dan Korea Securities Finance Corporation (KSFC) sebagai contoh. Layanan PME yang di
fasilitasi KSD, sudah menjadi kebutuh
an pasar di bursa dalam menunjang likuiditas transaksi, kepastian peny
elesaian transaksi dan strategi per
dagangan internasional. Pihak yang menjadi partisipan PME seperti asu
ransi, dana pensiun, aset manajemen, bank, perusahaan sekuritas dan listed company. Semua partisipan tersebut dapat bertransaksi langsung melalui KSD atau perusahaan sekuritas. Sedang
kan partisipan REPO terdiri dari lem
baga keuangan, investor individu, dan Bank Sentral Korea. Khusus investor individu, jika ingin melakukan trans
aksi REPO, harus melalui perusahaan sekuritasnya yang telah menjadi parti
sipan KSD. Berbeda dengan KSD, KSFC merupakan lembaga pembiayaan yang
juga menyediakan layanan PME, REPO, dan margin financing. Pada layanan PME dan REPO, yang menjadi partisi
pan adalah dana pensiun, bank, pe
rusahaan sekuritas, perusahaan asing.
Terkait margin financing, perusahaan efek, perusahaan, dan investor individu dapat menjadi partisipan KSFC.
Hampir sama dengan Korea, di Je
pang fasilitas PME, REPO, dan margin financing ditangani oleh 2 (dua) lem
baga. Layanan PME di Japan Securi
ties Clearing Corporation (JSCC) hanya dapat dilakukan untuk menjamin peny
elesaian transaksi terlaksana. Partisipan PME di JSCC terdiri dari perusahaan efek dan bank kustodian, sedangkan partisipan REPO ditambah dengan per
usahaan keuangan. Lembaga pembi
ayaan di Jepang atau sering disebut Japan Securities Finance (JSF) juga memiliki fasilitas PME dikenal dengan sebutan General Stock Lending, REPO atau Bond Service, dan margin financ
ing. Perusahaan sekuritas dan inves
tor institusi merupakan partisipan dari ketiga layanan tersebut, dan mereka dapat secara langsung berhubungan dengan JSF tanpa melalui kustodian.
Hasil yang jauh berbeda ditemu
kan di Singapura. Dengan pasar modal yang sudah jauh lebih maju dan struk
tur masyarakat yang sudah ‘melek’
investasi, investor individu dapat men
jadi partisipan PME, disamping ang
gota bursa. Melalui Central Depository Pteyang merupakan anak Perusahaan Singapore Exchanges, investor indi
D
vidu dapat langsung bertransaksi PME tanpa melalui anggota bursa dengan syarat memiliki account deposit di CDP.
Di Singapura, layanan PME, REPO, dan margin financing dilayani oleh institusi yang terpisah. Terkait layanan REPO, yang dapat bertransaksi di pasar Singa
pore Government SecuritiesMonetary Autority of Singapore adalah Primary Dealer, investor institusi dan investor individu. Berbeda dengan Korea dan Jepang, layanan margin financing di
tangani oleh bank komersial.
Negara berikutnya adalah Malaysia, yang dapat menjadi partisipan PME di Bursa Malaysia adalah perusahaan efek dan bank kustodian. Terkait REPO, par
tisipan yang dapat bergabung adalah institusi keuangan. Sama dengan Singapura, fasilitas mar
gin financing dapat dimanfaat
kan oleh bank komersial, investor institusi, dan investor individu.
Terakhir, di Thailand terdapat 2 (dua) institusi yang menjalank
an layanan securities financing yaitu Thailand Securities Financ
ing Corporation (TSFC) dan Thailand Clearing House Co Ltd (TCH). Pada TSFC, Layanan PME disediakan untuk investor institusi dan umum sedangkan di TCH diperuntukkan kepada anggota umum dan anggota seperti bank kustodian, bank komersial, perusahaan sekuritas, lembaga keuangan, serta pemerintah.
Layanan berikutnya, REPO dan margin financing, yang dapat menjadi partisi
pan dari kedua layanan ini adalah pe
rusahaan sekuritas, institusi finansial, investor individu dan investor institusi.
Ditambahkan oleh Kepala Divisi RPB Iding Pardi, bahwa keikutsertaan pihak lain selain anggota bursa di negara lain, menurut kajian ini sangat terbuka dan sudah menjadi praktik umum. Dari kaji
an yang dilakukan, untuk tahap awal sepertinya transaksi PME dan REPO di KPEI masih harus melalui Anggota Bur
sa dan Bank Kustodian. Struktur reke
ning yang diterapkan di KSEI yang tidak menerapkan direct account juga menja
di pertimbangan tersendiri. Demikian pula ketentuan dan payung hukumnya harus dikaji lebih jauh.F [TiM Redaksi]
kPei melakukan kajian untuk melihat potensi hadirnya partisipasi pihak lain dalam melakukan transaksi securities financing. kajian ini dimaksudkan agar kPei bisa
memperluas jangkauan pasar.
Partisipan untuk Transaksi Securities Financing
E D U K A S I
Subroto yang merupakan freelance photographer dan meru
pakan ambassador kamera Fujifilm X. Selain itu, CoP Foto
grafi melakukan pameran foto yang diikuti oleh beberapa karyawan dari kegiatan hunting fotografi sebelumnya pada tanggal 1530 Juni 2015. Pameran foto ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan fotografi masingmasing kar
yawan setelah mendapatkan beberapa kali sesi pelatihan.
Untuk CoP Bulutangkis, yang merupakan bagian dari CoP Hobby, selain melakukan latihan rutin tiap minggunya juga menyempatkan untuk melakukan kegiatan nonton bareng pertandingan Indonesia Open 2015 di Istora Senayan pada tanggal 5 Juni 2015. Latihan olahraga rutin seperti tenis meja, futsal, tenis lapangan, dan squash juga tetap diikuti oleh se
bagian karyawan. Olahraga baru yang diperkenalkan CoP Hobby yakni bola basket melalui latihan perdananya tanggal 13 Mei 2015 ternya
ta sangat diminati oleh karyawan.
CoP lainnya yakni CoP Art Sta- tion (COPas) yang merupakan wadah untuk menam
pung bakat atau hobi karyawan KPEI dalam bermusik maupun menari telah menunjukkan performancenya dalam acara Capacity Build
ing KPEI 2015 tanggal 3031 Mei 2015. COPAS musik men
jadi pengisi acara dalam bentuk band dengan membawakan lagulagu pilihan dari beragam aliran musik mulai dari dang
dut hingga pop masa kini yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Sedangkan COPAS tari membawakan tarian kreasi kontemporer yang terdiri dari tari Bajidor Kahot, Gin
jring dan Salsa yang dibawakan dengan ‘apik dan luwes’ oleh beberapa karyawati KPEI.
Selain kegiatan CoP, kegiatan Thanks KLIK It’s Friday juga mengadakan sharing bertemakan KPEI Enterprise Architecture yang dipresentasikan oleh internal karyawan.
Acara Thanks KLIK It’s Friday biasanya mengulas kegiatan seputar pekerjaan namun juga bisa mengambil topik lainnya yang dapat bermanfaat bagi karyawan.F [TiM Redaksi]
knowledge Management (kM) kuartal ii Tahun 205
egiatan Community of Practice (CoP) investasi atau disebut dengan CoPin kali ini mengundang Bapak Edrin Sunandar selaku Kepala Bagian Channel Dis
tribution dari BNI Asset Management sebagai pembicara pada tanggal 5 Juni 2015. Dengan mengambil topik “Finan
cial Planning”, sharing tersebut telah menyedot antusias KLIK’ers. Topik sharing ini dianggap tepat karena dalam waktu dekat seluruh karyawan akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Sharing ini juga bertujuan untuk menum
buhkan kesadaran KLIK’ers terhadap pentingnya perenca
naan keuangan buat masa depan.
Sementara itu, CoP Bahasa menga
dakan sharing rutin kepada Office Sup
port terkait penge
nalan Basic English dengan topik “prep
ositions” dalam per
cakapan seharihari
yang diselenggarakan pada tanggal 23 April dan 4 Juni 2015.
Kegiatan lainnya, yakni KPEI’s Fun Corner (KFC) dengan topik
“Stay Connected Through Video Conference” pada tanggal 10 April 2015 yang menjelaskan bagaimana mempersiap
kan video conference secara teknis, dilanjutkan dengan live demo pemanfaatan video conference untuk online meeting dengan menggunakan cloud based video conference yaitu Cisco Webex. Dua kegiatan ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehingga KLIK’ers dapat mem
praktekkan kemampuan berbahasa inggris dalam menyam
paikan pendapat atau informasi.
Sedangkan CoP Hobby khususnya CoP Fotografi telah mengadakan kegiatan pelatihan fotografi pada tanggal 7 Mei 2015 dengan topik “Street Photography” dengan mengundang pembicara dari eksternal, yaitu Bapak Gathot
Memasuki triwulan kedua tahun 205, beberapa sharing knowledge yang dilakukan oleh klik’ers
telah mewarnai kegiatan di kPei.
K
E D U K A S I
S T AT I S T I K
PenYelesaian TRansaksi BuRsa
Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi
Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume
(%) Nilai
(%)
Total 27,690,759 781,767,138,759 778,630,294,997,283 263,304,708,200 341,182,858,140,100 66.32 56.18 Tertinggi harian 337,443 12,682,486,124 22,033,830,594,426 3,390,507,700 4,871,840,454,100 83.45 88.72 Rata-rata harian 225,128 6,355,830,396 6,330,327,601,604 2,140,688,685 2,773,844,375,123 65.47 55.14 Terendah harian 156,579 4,089,882,572 3,890,373,649,190 1,258,808,900 1,415,618,590,100 49.74 44.26
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
aCs Jumlah ak
Volume (lembar) nilai (Rp) ak
serah ak
Terima
Total 2,59,580 23,960,009,85 4 66
Tertinggi harian 106,099,700 15,251,831,875 2 34
Rata-rata harian 914,793 194,796,828 0 1
Terendah harian - - - -
ALTernATe CASh SeTTLemenT (aCs)
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
Penggunaan (Rp) Biaya (Rp) Total Penggunaan 93,026,84,496,00,00 2,584,08,80.00 RataRata Bulanan 15,504,469,082,683.00 430,679,696.74 RataRata Harian 756,315,565,008.94 21,008,765.69
FasiliTas inTRadaY
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
POsisi dana JaMinan
Jenis Pasar nilai (Rp) Prosentase
Ekuiti 2,905,296,639,767.30 99.96%
KBIE 1,264,628,040.55 0.04%
Obligasi 1,087,103.00 0.00%
Total 2,906,562,354,90.85 00.00%
nilai (Rp) Cadangan Jaminan 38,90,522,98.00
POsisi CadanGan JaMinan
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Prosentase
Uang 208,902,179,079.33 1.645%
Saham 12,118,281,391,894.40 95.44%
Obligasi 370,690,746,233.00 2.92%
Grand Total 2,69,84,3,206.3 00.00%
kOMPOsisi aGunan OnLIne
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Prosentase
Bank Garansi 6,375,830,000,000.00 80.20%
Deposito 1,335,745,338,221.66 16.80%
Agunan Minimum Kas 226,583,756,308.92 2.85%
Seat BEI 11,500,000,000.00 0.14%
Grand Total ,949,659,094,530.59 00.0%
kOMPOsisi aGunan OFFLIne
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
TRansaksi PinJaM MeMinJaM eFek
Bulan Total Rata-Rata Harian Jumlah
hari nilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) nilai (Rp) Volume (lembar)
Januari 15,293,432,000.00 2,445,400.00 19 493,336,516.13 78,884 31
Februari 4,802,835,300.00 4,275,200.00 18 171,529,832.14 152,686 28
Maret 3,588,400,500.00 650,100.00 10 115,754,854.84 20,971 31
April 11,430,400,500.00 3,424,700.00 27 381,013,350.00 114,156.67 30
Mei 7,707,555,500.00 3,043,400.00 9 248,630,822.58 98,174.19 31
Juni 11,982,980,000.00 2,072,700.00 12 399,432,666.67 69,090.00 30
Total 54,805,603,800.00 5,9,500.00 95 302,93,39.6 8,908.84 8
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
K I L A S P E R I S T I W A
sosialisasi lanjutan implementasi Institusional De- livery. KPEI menyelenggarakan sosialisasi lanjutan Imple- mentasi Institusional Delivery di Ruang Seminar BEI, pada tanggal 13 Mei 2015. Acara yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari Anggota Kliring dan Bank Kustodian ini menghadirkan Bapak Sunandar, General Manager dan Bapak Iding Pardi, Kepala Divisi Riset & Pengem- bangan Bisnis sebagai pembicara. Acara ini dilakukan untuk memberikan pemaparan mekanisme institusional delivery yang lebih detail sekaligus meminta masukan dari para peserta.
Workshop “Securities Finance’’ dengan Japan securities Finance (JsF) KPEI dan JSF kembali menyelenggarakan Securities Finance Workshop di Tokyo, Je- pang pada tanggal 13-15 April 2015, setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta tahun 2014. Mr. Eizo Kobayashi, Presiden JSF dan Bapak Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI, keduanya memberikan sambutan pada pembukaan workshop. Workshop diadakan sebagai bentuk kerjasama lanjutan pasca penandatanganan MoU dan bertujuan un- tuk memfasilitasi KPEI, BEI, dan KSEI agar dapat mempelajari mekanisme bisnis securi- ties finance secara lebih mendalam dan komprehensif.
Workshop Wartawan daerah. KPEI bersama BEI dan KSEI pada bulan April - Juni 2015 kembali melakukan road show mengadakan workshop wartawan di berbagai daerah. Workshop wartawan dilakukan di beberapa kota yaitu Papua, Semarang dan Ambon dengan tema yang diusung “Peluang Investasi di Pasar Modal Indonesia Tahun 2015”. Selain mengadakan workshop, dilakukan juga kunjungan ke kantor media lokal. Dengan adanya workshop wartawan daerah diharapkan awak media dapat mengetahui perkembangan terkini pasar modal Indonesia.
Rapat umum Pemegang saham Tahunan kPei 205
Pada tanggal 18 Juni 2015, KPEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bertempat di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Salah satu hasil agenda rapat yakni menetapkan Direksi KPEI periode 2015-2018. Bapak Hasan Fawzi dan Ibu Indriani Darmawati terpilih kembali sebagai Direktur Utama dan Direktur II, sedangkan Bapak Sunandar menempati posisi Direktur I menggantikan Bapak Bambang Widodo yang telah mengakhiri masa jabatannya setelah 2 periode di KPEI.
sosialisasi akses ksei
Dalam rangka mensosialisasikan kartu AKSes KSEI, KPEI bersama BEI dan PPPIEI memberikan edukasi kepada perwakilan perusahaan efek yang ada di kota Semarang pada tanggal 24 April 2015. Bertempat di Hotel Novotel Semarang, Ibu Diah Sugiretno selaku Kepala Unit Komu- nikasi dan Informasi Publik memberikan presentasi ten- tang peran dan fungsi layanan KPEI.
Institutional Investor Day 205.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman investor dan mendengarkan keterbukaan informasi dari emiten, KPEI bersama BEI dan KSEI kembali menyelenggarakan kegiatan Institutional Investor Day 2015 yang ke-7. Acara yang dihadiri oleh berbagai institusi seperti Dana Pensiun, Manajer Investasi, Perusahaan Efek, Media, dan lainnya diselenggarakan pada tanggal 22-23 April 2015 di Ruang Galeri BEI. Dalam kegiatan ini, para emiten diberi kesempatan untuk melakukan konferensi pers kepada media setelah melakukan pemaparan kondisi perusahaan kepada peserta. Bapak Suryadi selaku Sekretaris Perusahaan KPEI turut serta sebagai moderator dalam acara pemaparan emiten dari PT Wika Beton Tbk.