• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

PERANCANGAN, KONSEP VISUAL DAN TEKNIS PRODUKSI MEDIA

3.1 My Size

My Size adalah perusahaan lokal yang berdiri sejak tanggal 23 Maret 2003. Suatu perusahaan lokal yang memproduksi pakaian-pakaian khusus untuk ukuran besar, size terkecilnya ukuran XL dan terbesar 8L. Menyediakan pakaian formal, casual, pesta, batik, moeslem, bra dan panty, accessories dan belt. Setiap pakaian yang dibuat dengan kualitas yang baik serta dengan harga yang terjangkau. Materi yang di pergunakan terdiri dari bahan kualitas baik yang di dapatkan dari luar negeri maupun dalam negeri. Desain-desain My Size disesuaikan dengan motto nya yaitu, “Simple, Up to date, Stylish and Affordable”.

Untuk perusahaan lokal yang sudah berdiri sekitar 9 tahun, My Size sudah mempunyai 14 cabang, yang terdiri dari 10 cabang berada di Jakarta yaitu di ITC Kuningan, ITC Fatmawati, Plaza Semanggi, Mall Artha Gading, ITC Permata, Mall Ambasador, Pejaten Village, Mall Taman Anggrek, Mall Arion, dan Supermal Karawaci, sedangkan untuk diluar daerah Jakarta My Size mempunyai 1 cabang berada di Paris Van Java Bandung, 1 cabang berada di Pasar Atom Mall Surabaya, 1 cabang berada di Mall Panakkukang Makassar, dan 1 cabang berada di Manado Town Square (ManTos) Manado. My Size juga menjual produk- produknya lewat online dengan website www.mysizestore.com juga lewat situs

(3)

jejaring sosial Facebook dengan nama MY SIZE - Ukuran Besar dan Twitter dengan nama @mysizestore.

Saat ini My Size ingin melebarkan sayap dengan menambah cabang lagi di seluruh Indonesia sebagai brand lokal yang melekat di benak masyarakat Indonesia. Untuk memapankan posisinya, My Size membutuhkan pencitraan (branding) yang tepat agar produknya dapat diterima, diingat dan dipilih konsumen. Konsumen yang menjadi target utama My Size adalah orang-orang dengan ukuran tubuh besar baik pria ataupun wanita, sehingga strategi branding yang dipakai tepat sasaran.

3.2 Profil Responden 3.2.1 Kuisoner

Untuk mengetahui target audience, penulis melakukan penyebaran sebanyak 25 kuisoner di Supermall Karawaci, Tangerang. Penyebaran kuisoner yang penulis lakukan ditujukan kepada para pengunjung mal yang mempunyai tubuh yang besar. Kuesioner tersebut disebarkan secara random kepada 25 orang pengunjung mal tersebut. Kedua puluh lima responden tersebut memiliki kisaran usia antara 20-58 tahun. Sebagian besar berada dalam kelompok usia 21-30 tahun (17 orang).

Sementara kelompok usia paling kecil adalah lebih dari 51 tahun (satu orang).

Persebaran kelompok usia responden dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

(4)

Tabel 3.1 Usia Responden

Kelompok Usia Jumlah Persentase

21-30 17 68%

31-40 5 20%

41-50 2 8%

51-60 1 4%

Total 25 100%

Semua responden yang penulis dapatkan, mutlak 100% mengatakan bahwa berat badan menjadi masalah buat mereka. Alasan bahwa berat badan menjadi masalah untuk mereka yaitu seperti sulitnya mencari baju, kurang percaya diri dengan penampilannya, dan sulitnya mendapatkan jodoh atau pasangan hidup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Mempermasalahkan Berat Badan

Mempermasalahkan Berat Badan Jumlah Persentase

Ya 25 100%

Tidak 0 0%

Total 25 100%

Dari 25 orang responden yang penulis dapatkan, hanya terdapat enam orang (24%) yang mengetahui tentang My Size, sedangkan 19 orang (76%) lainnya tidak mengetahui tentang My Size. Berikut Tabel 3.3.

(5)

Tabel 3.3 Mengetahui My Size

Mengetahui My Size Jumlah Persentase

Ya 6 24%

Tidak 19 76%

Total 25 100%

Setelah penulis mendapatkan enam orang yang mengetahui My Size, hanya terdapat dua orang (33,3%) yang menggunakan produk My Size, sedangkan empat orang (66,7%) yang lainnya tidak menggunakan produk My Size. Berikut keterangan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Pengguna Produk My Size

Pengguna Produk My Size Jumlah Persentase

Ya 2 33,3%

Tidak 4 66,7%

Total 6 100%

Ada beberapa alasan mengapa responden tertarik untuk membeli suatu merek pakaian tertentu. Dari 25 orang responden, dua orang (8%) tertarik membeli merek tertentu karena iklan atau promosinya, lima orang (20%) karena model dari produknya, delapan orang (32%) karena bahannya yang nyaman dipakai, dan 10 orang (40%) karena mereknya yang terkenal. Berikut penjelasan pada Tabel 3.5.

(6)

Tabel 3.5 Alasan Membeli Suatu Merek Pakaian Tertentu

Alasan Membeli Suatu Merek Pakaian Tertentu Jumlah Persentase

Iklan atau promosi 2 8%

Model dari produknya 5 20%

Bahannya nyaman dipakai 8 32%

Merek terkenal 10 40%

Total 25 100%

Dari 25 orang responden tersebut, hanya empat orang (16%) yang mengetahui tempat lain yang menjual pakaian-pakaian besar selain My Size. 21 orang (84%) responden lainnya tidak mengetahui tempat tersebut. Mereka biasanya membeli pakaian merek-merek import yang menyediakan ukuran-ukuran diatas normal. Berikut Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tempat Pakaian Besar Selain My Size

Tempat Pakaian Besar Selain My Size Jumlah Persentase

Tahu 4 16%

Tidak 21 84%

Total 25 100%

Ketika jalan-jalan di mal, biasanya terdapat poster-poster yang dipajang di toko-toko di dalam mal. Sebanyak enam orang (24%) dari responden biasanya memperhatikan poster-poster tersebut. Berikut Tabel 3.7.

(7)

Tabel 3.7 Memperhatikan Poster

Memperhatikan Poster Jumlah Persentase

Ya 6 24%

Tidak 19 76%

Total 25 100%

Dari 6 orang responden yang memperhatikan poster tersebut, hanya satu orang (16,67%) yang memperhatikan teks atau tulisan dari poster tersebut, sedagkan lima orang (83,33%) lainnya memperhatikan gambar dari poster tersebut. Berikut adalah keterangan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Yang Diperhatikan pada Sebuah Poster

Yang Diperhatikan pada Sebuah Poster Jumlah Persentase

Warna 0 0%

Bentuk 0 0%

Peletakannya 0 0%

Teks 1 16,67%

Gambar 5 83,33%

Total 6 100%

Ketika jalan-jalan di mal, biasanya juga terdapat standing banner yang terpasang di depan toko-toko di dalam mal. Dari 25 orang responden hanya

(8)

sembilan orang ( 36%) yang memperhatikan standing banner yg ditaruh di depan toko-toko di dalam mal tersebut. Berikut keterangan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Memperhatikan Standing Banner

Memperhatikan Standing Banner Jumlah Persentase

Ya 9 36%

Tidak 16 64%

Total 25 100%

Dari sembilan orang yang memperhatikan standing banner yang terpasang didepan toko-toko di dalam mal, hanya lima orang (55,56%) yang hanya memperhatikan teks pada standing banner tersebut, dua orang (22,22%) hanya memperhatikan gambar, dan dua orang lainnya (22,22%) memperhatikan teks dan gambar yang terpasang pada standing banner tersebut. Menurut sembilan orang yang memperhatikan standing banner tersebut, mereka memperhatikan jika ada promosi potongan harga atau discount saja, jika hanya menampilkan iklan saja mereka tidak terlalu memperhatikannya atau hanya melihat secara sekilas saja.

Berikut keterangan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Yang diperhatikan pada standing banner

Yang Diperhatikan pada Standing Banner Jumlah Persentase

Warna 0 0%

Bentuk 0 0%

(9)

Peletakannya 0 0%

Teks 7 63,64%

Gambar 4 36,36%

Total 11 100%

Sedangkan untuk hanging banner, sebanyak 14 orang (56%) dari 25 orang responden yang memperhatikan hanging banner yang terpasang di langit-langit gedung Supermal Karawaci, Tangerang. Sedangkan 11 orang responden (44%) lainnya tidak. Berikut keterangan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Memperhatikan Hanging Banner

Memperhatikan Hanging Banner Jumlah Persentase

Ya 14 56%

Tidak 11 44%

Total 25 100%

Dari 14 orang responden yang memperhatikan hanging banner tersebut, terdapat lima orang (35,7%) yang hanya memperhatikan bentuk dari hanging banner tersebut, satu orang (7,14%) hanya memperhatikan teks nya saja, enam orang (42,86%) yang hanya memperhatikan gambarnya saja, satu orang (7,14%) memperhatikan bentuk dan teks nya, dan satu orang (7,14%) memperhatikan teks dan gambar nya. Berikut adalah keterangannya pada Tabel 3.12.

(10)

Tabel 3.12 Yang Diperhatikan pada Hanging Banner

Yang Diperhatikan pada Hanging Banner Jumlah Persentase

Warna 0 0%

Bentuk 6 37,5%

Peletakannya 0 0%

Teks 3 18,75%

Gambar 7 43,75%

Total 16 100%

Pada kuisoner untuk baliho, dari 25 orang responden hanya terdapat lima orang (20%) yang memperhatikan baliho yang terpasang di luar gedung Supermal Karawaci. Sedangkan 20 orang (80%) lainnya tidak memperhatikan. Berikut keterangan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Memperhatikan Baliho

Memperhatikan Baliho Jumlah Persentase

Ya 5 20%

Tidak 20 80%

Total 25 100%

Dari lima orang responden yang memperhatikan baliho, terdapat dua orang (40%) yang memperhatikan peletakan dari baliho tersebut dan tiga orang (60%)

(11)

yang memperhatikan gambar dari baliho tersebut. Berikut adalah keterangan pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Yang Diperhatikan pada Baliho

Yang Diperhatikan pada Baliho Jumlah Persentase

Warna 0 0%

Bentuk 0 0%

Peletakannya 2 40%

Teks 0 0%

Gambar 3 60%

Total 5 100%

Brosur adalah salah satu media promosi cetak yang murah dan cukup efektif dalam menjangkau audience. Biasanya brosur diletakan di dalam toko tersebut dan ada juga yang disebarkan oleh SPG (Sales Promotion Girls).

Sebanyak 19 orang (76%) dari 25 orang responden terkadang mengambil brosur yang ada di dalam toko tersebut, enam orang (24%) lainnya tidak pernah mengambil brosur tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Pengambilan Brosur di Dalam Toko

Pengambilan Brosur di Dalam Toko Jumlah Persentase

Selalu 0 0%

Sering 0 0%

(12)

Kadang 19 76%

Pernah 0 0%

Tidak pernah 6 24%

Total 25 100%

Sedangkan untuk responden yang mengambil brosur pada saat SPG yang membagikan, terdapat empat orang (16%) yang selalu mengambil brosur tersebut, 17 orang (68%) yang terkadang mengambil brosur tersebut, dan empat orang (16%) yang tidak pernah atau menolak pada saat brosur tersebut dibagikan.

Berikut keterangan pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Pembagian Brosur oleh SPG

Pembagian Brosur oleh SPG Jumlah Persentase

Selalu 4 16%

Sering 0 0%

Kadang 17 68%

Pernah 0 0%

Tidak pernah 4 16%

Total 25 100%

Dari 25 orang responden yang mengambil brosur, dua orang (8%) tertarik dengan warna pada brosur tersebut, delapan orang (32%) tertarik dengan bentuk yang unik atau bukan bentuk yang biasa-biasa saja, dua orang (8%) tertarik

(13)

dengan peletakan tempat brosur tersebut seperti di depan kasir, atau di tempat information di sebuah mal, lima orang (20%) tertarik dengan teks atau tulisan informasinya, enam orang (24%) tertarik dengan gambarnya yang berada di brosur tersebut, dan satu orang (4%) tertarik dengan bentuk beserta gambarnya.

Berikut adalah penjelasannya pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17 Yang Diperhatikan pada Brosur

Yang Diperhatikan pada Brosur Jumlah Persentase

Warna 2 8%

Bentuk 9 36%

Peletakannya 2 8%

Teks 5 20%

Gambar 7 28%

Total 25 100%

Ketika menerima brosur, ada beberapa hal yang dilakukan responden kepada brosur tersebut. Hasil kuesioner menunjukan sebanyak dua orang (8%) responden hanya mengambil dan membuang brosur tersebut tanpa melihat isinya, tujuh orang (28%) responden mengambil brosur tersebut, membacanya sebentar lalu membuangnya, sedangkan 16 orang (64%) responden mengambilnya, kemidian membacanya dan melihat isinya, jika mereka tertarik dengan isi brosur tersebut akan disimpan untuk dibaca lebih lanjut nantinya. Berikut keterangan pada Tabel 3.18.

(14)

Tabel 3.18 Yang Dilakukan Ketika Mengambil Brosur

Yang Dilakukan Ketika Mengambil Brosur Jumlah Persentase

Ambil, lalu dibuang 2 8%

Ambil, baca, buang 7 28%

Ambil untuk digunakan untuk keperluan lain 0 0%

Ambil, baca, jika tertarik akan disimpan untuk dibaca lebih lanjut

16 64%

Total 25 100%

3.2.2 Wawancara

Selain melakukan penyebaran kuisoner, penulis juga melakukan wawancara terhadap lima orang yang mempunyai ukuran tubuh besar. Wawancara dilakukan secara langsung dengan bertatap muka kepada responden. Dari lima orang responden yang penulis wawancara, terdapat tiga orang wanita dan dua orang pria, dengan umur berkisar antara 21 hingga 30 tahun.

Dalam wawancara, para responden mengemukakan penyebab mereka mempunyai tubuh yang besar. Ada karena faktor keturunan, ada juga yang karena pola hidup yang kurang sehat seperti makan yang berlebihan diatas porsi pada umumnya. Mereka merasa malu dan kurang percaya diri akan penampilannya.

Pada umumnya orang gemuk mudah dikaitkan dengan tubuh yang tidak sempurna, sehingga menjadi simbol kemalasan, kurang disiplin, dan makan sepanjang waktu. Maka dari itu hal ini menjadikan orang gemuk merasa malu,

(15)

minder, mudah menyalahkan diri sendiri, depresi dan yang paling sering menjadi anti sosial atau penyendiri.

Dalam hal bersosialisasi, orang-orang yang mempunyai tubuh istimewa ini merasa minder dengan ukuran tubuhnya, tetapi mereka tetap ingin tampil dengan model fashion yang up to date. Alasannya adalah agar mereka dapat menutupi kekurangan tubuhnya dan rasa kurang percaya dirinya, dengan begitu mereka dapat membaur dengan orang lain dengan rasa percaya diri yang lebih. Untuk perkembangan fashion, mereka khususnya untuk kaum hawa sangat mengikuti perkembangannya. Biasanya mereka memadukan pakaian-pakaian yang satu dengan lainnya beserta aksesoris untuk memberikan kesan fashionable.

Sedangkan untuk kaum adam, mereka bukan tidak mengikuti perkembangan fashion, tetapi mereka lebih memilih membeli dan menggunakan pakaian tersebut dapat muat digunakan di tubuh mereka tanpa terlihat ketinggalan zaman.

Tentang keberadaan My Size, para kaum hawa sudah lebih tahu dibandingkan kaum adam. Ini disebabkan karena kebanyakan dari mereka suka berbelanja dan jalan-jalan di mal, juga obrolan dari mulut ke mulut tentang toko pakaian yang menjual pakaian untuk ukuran spesial dengan desain yang up to date. Sedangkan kaum adam mengetahui keberadaan My Size Men dari website di internet. Biasanya mereka agak malu ketika masuk toko My Size, karena mereka merasa seolah-olah ketika orang lain yang ukuran tubuhnya normal dibanding mereka, melihat mereka masuk ke toko My Size mencibir atau mentertawakan mereka. Maka dari itu mereka merasa lebih suka melihat model-model pakaian My Size dari internet dibandingkan untuk datang ke tokonya langsung.

(16)

Hasil wawancara juga mengatakan mereka mempunyai keinginan untuk menurunkan berat badan, alasannya untuk penampilan, agar lebih percaya diri, agar tidak direndahkan orang lain dan juga untuk kesehatan. Hal-hal yang sudah dilakukan untuk menurunkan berat badan dari diet, berolahraga, hingga minum obat-obatan penurun berat badan. Tetapi banyak dari mereka yang ketika sedang menjalankan proses penurunan berat badan tersebut gagal. Hal ini dikarenakan kesibukan pekerjaan mereka, sehingga waktu untuk berolahraga menjadi tidak ada dan pekerjaan yang melelahkan membuat mereka tidak bisa diet, bahkan nafsu makan mereka semakin besar. Bahkan ada seseorang dari responden yang memaksakan tetap berdiet dengan sibuknya pekerjaan yang dikerjakannya membuat dirinya menjadi jatuh sakit. Maka dari itu sebagian besar dari responden mengatakan untuk saat ini ingin menjadi dirinya sendiri apa adanya dengan tubuh spesial seperti sekarang, tetapi tetap berusaha untuk mengurangi masalah berat badan tanpa harus memaksakannya.

Dari hasil kuisoner dan wawancara, didapatkan bahwa berat badan merupakan masalah bagi mereka. Masih banyak yang belum mengetahui keberadaan My Size, dan dari mereka yang mengetahui keberadaan My Size hanya sedikit pengguna produk My Size. Mereka lebih tertarik dengan merek pakaian yang sudah terkenal dibandingkan faktor lainnya. Rata-rata responden memperhatikan beberapa media promosi pada saat berjalan di mal, tetapi tidak semua media promosi menarik perhatian mereka. Yang menarik perhatian mereka seperti hanging banner yang digantung di langit-langit mal, poster di toko-toko mal, brosur yang dibagikan, sedangkan untuk standing banner mereka tidak

(17)

terlalu tertarik, hanya tertarik ketika ada event atau potongan harga saja. Dari media-media promosi tersebut, rata-rata mereka lebih menyukai gambar dan warnanya. Sebagian besar orang-orang yang memiliki badan besar mempunyai percaya diri yang kurang dibandingkan yang mempunyai ukuran tubuh normal.

Banyak alasan kenapa tubuh mereka mempunyai ukuran yang besar, dari masalah porsi makan yang berlebihan hingga faktor keturunan. Mereka juga mempunyai masalah dalam hal bersosialisasi, maka dari itu mereka berusaha untuk membuat mereka terlihat lebih menonjol dibandingkan yang lain salah satunya dengan cara mengikuti perkembangan fashion yang dipadukan dengan penggunaan aksesoris- aksesoris lainnya.

3.2.3 Referensi Media Promosi 3.2.3.1 Just My Size

Selain wawancara, penulis juga melakukan penelitian dengan melihat media promosi dari toko lain. Just My Size adalah toko pakaian besar yang sudah berdiri lebih dari 25 tahun di bawah perusahaan Hanesbrands Incorporation, berada di USA (United State of America). Sebagai toko baju pakaian besar yang sudah berdiri lebih dari 25 tahun, Just My Size mempunyai promosi yang menggunakan model di keseluruhan media promosinya. Model yang digunakan adalah wanita yang tubuhnya tidak terlalu besar, jadi model yang ditampilkan masih terlihat cantik. Tidak ada model yang tubuhnya terlalu besar, ini digunakan agar pakaian yang dijual terlihat bagus ketika menggunakan pakaian dari produk Just My Size.

Selain itu Just My Size juga melakukan pemilihan model. Para model yang terpilih

(18)

digunakan untuk foto model dengan produk tersebut. Para model yang terpilih tersebut mempunyai tubuh yang diatas normal tetapi tidak ada yang sangat besar, sehingga ketika menggunakan produk Just My Size, masih terlihat cantik.

3.2.3.2 Coca-Cola

Penulis juga melakukan referensi terhadap media promosi produk lainnya yang sudah terkenal di kalangan masyarakat, contohnya adalah Coca-Cola. Di beberapa media promosinya, produk ini menggunakan media promosi yang unik.

Dengan media promosi yang unik, orang-orang di sekitar akan lebih memperhatikan produk tersebut karena akan menarik perhatian di sekitarnya.

Coca-Cola menggunakan media promosi tempat halte yang di desain seolah-olah dengan es yang beku, sehingga halte tersebut seakan-akan sedang merasakan dinginnya karena mengonsumsi Coca-Cola atau karena ada produk Coca-Cola.

Dengan media promosi yang unik tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengalahkan saingan-saingan lainnya seperti Pepsi yang sudah terkenal sebagai saingan utama dari Coca-Cola.

Gambar 3.1 Media Promosi Coca-Cola

(19)

3.3 Kebutuhan Materi Promosi My Size 3.3.1 Materi Promosi yang Telah Ada

Agar mendapatkan informasi yang jelas, maka penulis melakukan wawancara dengan pihak My Size. Hasil wawancara menunjukkan bahwa My Size telah memiliki logo atau identitas bagi perusahaannya dan beberapa media promosi.

Materi-materi promosi yang My Size sudah miliki seperti poster, flyer, banner, kartu nama, kantung tas untuk membungkus produk, serta website yang bisa untuk belanja secara online melalui www.mysizestore.com.

Poster My Size mempunyai berbagai macam ukuran tergantung kebutuhan yang diperlukan di dalam toko tersebut, dan biasanya berupa gambar atau logo saja tanpa ada tulisan di poster tersebut. Poster ini biasanya digunakan di dalam toko My Size untuk mengisi dan memperindah dinding di dalam toko, dan poster yang digunakan merupakan hasil foto dari model My Size.

Gambar 3.2 Poster My Size

(20)

My Size mempunyai flyer yang bertujuan untuk mempromosikan lokasi- lokasi toko My Size, dan juga promosi yang sedang diadakan oleh pihak My Size.

Untuk ukurannya ada dua macam yaitu 21 cm x 9,9 cm dan 21 cm x 7,425 cm.

Gambar 3.3 Flyer My Size ukuran 21 cm x 7,425 cm

Gambar 3.4 Flyer My Size ukuran 9,9 cm x 21 cm

(21)

My Size juga membuat standing banner, media promosi tersebut berukuran 31,5 cm x 76 cm. Standing banner tersebut dipasang di depan toko My Size dengan tujuan agar menarik minat beli orang-orang yang lewat di depan toko My Size. Di dalam standing banner tersebut ditampilkan foto model My Size dengan menggunakan produk My Size.

Gambar 3.5 Standing Banner My Size

(22)

Kartu nama merupakan salah satu media promosi dari My Size untuk mempermudah pelanggannya mendapatkan informasi alamat dan nomor telepon yang mudah dihubungi. Kartu nama tersebut juga dapat menginformasikan dimana saja toko-toko My Size berada. Berikut adalah kartu naa My Size.

Gambar 3.6 Kartu Nama My Size (Bagian Depan)

Gambar 3.7 Kartu Nama My Size (Bagian Belakang)

Kantung tas merupakan media promosi juga, walaupun secara tidak langsung namun logo yang menempel pada tas tersebut membuat orang-orang sekitar akan mengetahuinya. Berikut adalah kantung tas yang dimiliki My Size.

(23)

Gambar 3.8 Kantung Tas My Size

Lalu My Size membuat website untuk mempermudah pelanggannya mengetahui produk-produk My Size dan juga untuk mempermudah pelanggannya belanja produk-produknya secara online shop. Dengan belanja secara online, pelanggan yang tidak punya waktu untuk datang langsung ke toko My Size atau pelanggan yang berada di luar kota yang belum ada toko My Size di kota tersebut dapat dengan mudah mendapatkan produknya. Barang tersebut akan dikirim setelah pelanggan melakukan pembayaran, dan untuk ongkos kirim akan dikenakan kepada pembeli.

(24)

Gambar 3.9 Website My Size

3.3.2 Materi Promosi yang Diusulkan

Penulis mengeksplorasi bentuk promosi yang dapat menjangkau target audience yang lebih spesifik yaitu orang-orang yang mempunyai badan dengan ukuran yang besar. Materi yang diusulkan oleh penulis adalah materi-materi yang My Size sudah miliki yang di desain ulang berupa poster, flyer, banner, kartu nama dan kantung tas, serta menambahkan print advertising untuk iklan di media cetak.

Penulis memilih poster, flyer, banner, kartu nama, dan kantung tas sebagai media promosinya, karena My Size sudah mempunyai media promosi tersebut dan penulis ingin membuat desain promosi yang lebih menonjol lagi dibandingkan sebelumnya. Penulis juga menambahkan print advertising untuk ditaruh di iklan media cetak, diharapkan dengan adanya print advertising di media cetak tersebut membuat pembaca dan masyarakat lebih mengenal My Size dan khususnya untuk orang-orang besar lebih tertarik dan memapankan posisi My Size di benak

(25)

konsumen. Materi ini akan menjadi promosi My Size yang berkesan unik dan menarik perhatian masyarakat khususnya orang-orang berbadan besar agar tidak merasa minder dan malu datang ke toko My Size dan menggunakan produk dari My Size.

3.4 Brainstorming dan Pembuatan Konsep 3.4.1 Proses Brainstorming

Dalam pembuatan konsep desain, penulis melakukan proses brainstorming dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 3.10 Brainstorming Konsumen

(26)

Gambar 3.11 Brainstorming Klien

Berdasarkan hasil kuisoner, wawancara, dan juga hasil brainstorming tersebut, penulis mencoba menggabungkan keinginan-keinginan dari klien dan konsumen. Dari pihak klien, media promosi yang diinginkan yaitu yang low budget sehingga tidak terlalu banyak pengeluaran, desain yang unik tetapi simpel sehingga lebih menarik perhatian konsumen, dan lebih stand out dibandingkan media promosi yang lainnya. Sedangkan dari pihak konsumen, media promosi yang menurut mereka yaitu media promosi yang unik, simpel dan stylish, sehingga tidak membuat mereka merasa minder dan malu ketika masuk dan datang ke toko My Size.

Oleh karena itu media promosi yang paling efektif untuk mempromosikan My Size yaitu poster, flyer, hanging banner, kartu nama, kantung tas dan print advertising untuk iklan di media cetak. Gaya desain yang penulis akan gunakan

(27)

yaitu yang unik, simpel, tidak menggunakan biaya yang besar (low budget), dan lebih menonjol (stand out) dibandingkan media promosi yang lainnya.

3.4.2 Pembuatan Konsep

Hasil akhir dari penelitian ini penulis ingin membuat media promosi berupa poster, flyer, hanging banner, kartu nama, kantung tas, dan print advertising. Dari hasil pengumpulan data dari kuisoner, wawancara dan brainstorming, penulis ingin membuat gaya desain yang unik dan menarik yang dapat menarik perhatian orang-orang disekitar. Penulis juga telah melakukan referensi terhadap media- media promosi lainnya, dan penulis mendapatkan jika desain yang unik dapat menarik perhatian masyarakat dibandingkan dengan desain media promosi yang biasa-biasa saja. Penulis juga telah mendapatkan hampir di setiap media promosi fashion berukuran besar hampir keseluruhannya adalah model yang menggunakan produk tersebut. Penulis ingin desainnya beda dari pada yang biasa, maka dari itu penulis bukan menghilangkan foto-foto model tersebut tetapi mengurangi porsinya dan menggantikannya dengan unsur-unsur lainnya yang berhubungan dengan fashion. Penulis akan membuat rancangan desain menggunakan Adobe Illustrator CS 3 dan Adobe Photoshop CS 3.

Berdasarkan hal tersebut, penulis berencana untuk mendesain beberapa media promosi dengan hal yang berhubungan dengan pakaian beserta elemen- elemen lainnya yang mendukung, karena hal-hal tersebut dekat hubungannya dengan posisi My Size sebagai toko yang menjual pakaian. Desain akan dikemas secara menarik dan unik untuk memadukan hubungan antara pakaian dan

(28)

tempatnya. Pada bagian warna penulis akan mengurangi unsur warna pink karena warna pink identik dengan warna perempuan, sedangkan My Size juga menjual pakaian untuk pria, dan untuk bagian tulisan akan menggunakan warna hitam dan disesuaikan dengan unsur desain lainnya.

Gambar 3.12 Sketsa Konsep

3.5 Hasil Eksplorasi Desain 3.5.1 Poster

Poster yang My Size miliki adalah berupa foto model yang menggunakan pakaian- pakaian produk My Size dan mempunyai berbagai macam ukuran. Poster tersebut

(29)

biasanya diletakan di dalam toko-toko My Size yang digunakan untuk menunjukan koleksi-koleksi pakaian dan aksesorisnya yang My Size miliki. Tetapi poster tersebut menjadi hanya sebagai pemanis di dalam ruangan tersebut, tanpa mendapatkan fungsi poster sebenarnya. Salah satu fungsi poster yaitu sebagai kampanye sosial untuk mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu. Maka dari itu, penulis ingin membuat fungsi poster bukan hanya sebagai pemanis ruangan tetapi sebagai kampanye sosial yang mengajak atau memberikan dampak positif ke masyarakat khususnya untuk orang-orang yang berbadan besar. Maka dari itu, penulis mengusulkan agar menambahkan poster dengan yang penulis usulkan, bukan mengganti poster yang My Size miliki. Jadi dengan adanya poster tersebut, orang-orang yang mempunyai badan besar mendapatkan dampak positif bahwa mereka masih memiliki banyak hal-hal positif dibandingkan hal-hal negatif yang biasanya kesan tersebut melekat pada orang-orang berbadan besar.

Penulis melakukan wawancara dengan klien dan didapatkanlah hasil bahwa klien menginginkan desain poster yang low budget, unik dan terpasang di dalam toko. Karena tujuan penulis bukan untuk mengganti poster yang sudah ada, tetapi untuk menambahkannya, maka penulis mengusulkan kepada klien agar poster yang nanti penulis buat tidak lagi menggunakan foto model tetapi hanya berupa tulisan saja, karena bila menggunakan foto lagi akan sama saja fungsinya tidak ada bedanya dengan poster sebelumnya. Tujuan poster yang penulis usulkan adalah poster yang mengajak orang berukuran besar agar percaya diri dengan keadaan tubuhnya. Kata-kata yang digunakan untuk poster yang penulis buat adalah brainstorming dari kata My Size dengan menggunakan tema kampanye My

(30)

Size pada tahun ini yaitu "Made for Everybody". Dari brainstorming tersebut didapatkanlah kata-kata yang mengandung arti positif untuk poster My Size.

Gambar 3.13 Brainstorming kata-kata untuk poster

Gambar 3.14 Sketsa brainstorming poster

Kata-kata hasil brainstorming tersebut kemudian dimasukan ke dalam sebuah poster. Disini penulis membuat tiga buah alternatif desain poster. Yang

(31)

pertama, poster dibuat dengan ukuran 40 cm x 60 cm menggunakan software Adobe Illustrator. Kemudian penulis menyusun kata-kata hasil brainstorming tersebut kedalam bidang poster, dengan menggunakan jenis font seperti sketsa tangan bernama Sketch Block dan menggunakan warna-warni yang membedakan setiap tulisan di dalam poster tersebut. Pada poster alternatif pertama ini, penulis menggunakan sebuah kalimat di setiap kata yang digunakannya. Tujuannya agar menegaskan bahwa besar itu memiliki banyak hal positif bukan hanya hal yang negatif saja. Setiap kalimat menggunakan warna yang berbeda, agar mudah untuk dibaca oleh audiens.

Gambar 3.15 Poster (Alternatif 1)

(32)

Untuk poster alternatif kedua, penulis masih menggunakan elemen-elemen desain yang sama pada alternatif pertama, tetapi penulis melakukan perubahan pada bentuk desainnya. Desain pada alternatif kedua ini hanya menggunakan kata-kata saja tanpa ada penjelasan kalimat seperti pada alternatif pertama.

Ukuran tulisannya berbeda-beda, dan letak-letaknya diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi bidang poster dengan bentuk dan warna yang bervariasi.

Bentuk dan warna yang dibedakan membuat poster tersebut lebih menarik dan mudah dibaca. Berikut adalah alternatif poster yang kedua.

Gambar 3.16 Poster (Alternatif 2)

(33)

Setelah mendapatkan alternatif poster pertama dan kedua, penulis ingin menampilkan logo My Size sebagai pusat perhatian pada poster tersebut. Maka dari itu penulis membuat alternatif ketiga yang meletakan logo My Size pada bagian tengah poster. Warna-warna font pada kata-kata hasil brainstorming tersebut juga tidak sembarangan diberi warna, sehingga dapat membuat persaingan bahkan lebih menonjol warnanya dibandingkan logo My Size tersebut.

Ukuran font juga lebih kecil dibandingkan logo tersebut. Dengan demikian logo My Size akan lebih mendominasi dan terlihat menonjol dibandingkan kata-kata atau objek lainnya. Pada bagian background poster diberi warna gradasi pink dan putih yang merupakan warna identitas pada My Size.

Gambar 3.17 Poster (Alternatif 3)

(34)

3.5.2 Flyer

Flyer yang My Size miliki mempunyai ukuran 9,9 cm x 21 cm. Flyer ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang letak-letak toko My Size beserta alamat dan nomor teleponnya, juga ada alamat website serta situs jejaring sosial. Bagian yang dicetak hanya satu sisi saja, dengan begitu memang menjadi hemat biaya tetapi perhatian dari pelanggan akan berkurang karena tampilannya yang biasa-biasa saja. Hal ini sangat disayangkan mengingat banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang My Size, sedangkan My Size sudah berdiri selama lebih dari 9 tahun.

Berdasarkan hasil kuisoner, maka didapatkan bahwa audiens lebih tertarik dengan bentuk yang unik dan gambarnya pada sebuah flyer. Hal tersebut juga sama dengan pendapat dari klien yang menginginkan flyer yang unik dan simpel serta low budget. Maka dari itu penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah konsep desain yang berhubungan dengan pakaian, yaitu lemari pakaian. Lemari pakaian penulis pilih karena bentuknya pesegi sehingga sesuai permintaan klien yang menginginkan bentuk yang unik tapi simpel. Bentuk flyer akan penulis buat menyerupai aslinya dengan menggunakan vektor sehingga terlihat lebih nyata.

Setelah melakukan pengamatan terhadap lemari pakaian, penulis mencoba membuat bentuknya dengan menggunakan software Adobe Illustrator, kemudian dibentuk dan diberi warna sehingga menyerupai aslinya.

(35)

Gambar 3.18 Brainstorming Sketsa Flyer

Oleh karena itu, penulis membuat dua buah alternatif flyer. Alternaif pertama, dibuat dengan ukuran 29,7 cm x 21 cm (A4) yang dilipat kedua sisi kanan dan kiri menyisakan bagian tengah sehingga ukurannya ketika dilipat menjadi 14,8 cm x 21 cm (A5), dan menggunakan bahan art paper dengan dilapisi laminating doff di kedua sisinya. Desain flyer yang penulis buat simpel dengan menggunakan motif dari tekstur kayu pada lemari baju sehingga seolah- olah pembaca atau audience yang melihat brosur tersebut seperti sedang membuka sebuah lemari pakaian yang di dalamnya terdapat baju My Size.

(36)

Gambar 3.19 Sketsa Flyer

Gambar 3.20 Flyer Alternatif 1 (Bagian Dalam)

(37)

Gambar 3.21 Flyer Alternatif 1 (Bagian Luar)

Untuk alternatif flyer yang kedua tidak jauh beda dengan alternatif yang pertama, hanya layoutnya saja yang diubah. Pada alternatif kedua ini, konsep lemari pakaian yang digunakan adalah lemari pakaian satu pintu. Jika pada alternatif pertama menggunakan lipatan pada kanan kirinya (lemari dua pintu), maka di alternatif kedua ini lipatan hanya digunakan pada bagian tengah saja.

Sehingga bentuknya hanya seperti lemari pakaian dengan satu buah pintu.

Gambar 3.22 Flyer Alternatif 2 (Bagian Dalam)

(38)

Gambar 3.23 Flyer Alternatif 2 (Bagian Luar)

Untuk warna pada bagian luar flyer akan menggunakan motif lemari kayu, sedangkan untuk bagian dalamnya akan dibuat dalam bentuk vektor menyerupai bagian dalam lemari baju yg berisi baju bertuliskan My Size, dengan foto-foto model My Size yang ditempel di sisi pintu bagian dalam lemari, dan juga ada informasi-informasi dari My Size untuk mempermudah audiens untuk mendapatkan informasi dan produk-produk dari My Size.

3.5.3 Banner

Banner yang My Size sudah miliki adalah tipe standing banner. Mempunyai ukuran 31,5 cm x 76 cm, dan diletakan di depan toko My Size. Standing banner ini memiliki fungsi hanya sebagai informasi keberadaan My Size, tetapi ketika ditaruh di depan toko My Size akan kurang fungsinya dikarenakan ketika orang- orang melewati toko tersebut akan tahu jika itu adalah toko My Size. Jadi buat apa

(39)

jika media promosi tersebut diletakan hanya sebagai pemberi tahu keberadaan toko My Size sedangkan logo My Size sudah terpasang di toko tersebut.

Berdasarkan kuisoner, jenis banner yang lebih menarik adalah hanging banner, oleh karena itu penulis mengusulkan kepada klien untuk mengganti dari standing banner menjadi hanging banner. Jenis hanging banner lebih menarik karena letaknya yang strategis berada di tengah-tengah pada langit-langit mal sehingga membuat pengunjung mal tersebut lebih mudah mengetahui jika ada toko My Size walau belum melihat tokonya. Karena bentuk dari hanging banner berada di langit-langit mal yang digantung, maka penulis mengusulkan bentuknya adalah sebuah baju yang digantung pada sebuah hanger. Jenis baju yang dipilih adalah sebuah kaos, sehingga membuat informasi yang ditampilkan lebih mudah untuk dibaca dengan gambar logo My Size dan alamat websitenya pada bagian depan, dan tagline kampanye My Size pada tahun ini pada bagian belakangnya.

Berukuran lebar 300 cm dan tinggi 420 cm, atau disesuaikan dengan tempatnya.

Kaos yang digunakan berwarna putih yang menggantikan warna pink yang merupakan warna dominan My Size sebelumnya.

Penulis membuat dua buah alternatif, perbedaannya hanya terdapat pada bentuk bajunya saja. Alternatif pertama yaitu berbentuk model tank top wanita dan alternatif kedua yaitu berbentuk model kaos pada umumnya. Penulis memilih bentuk baju dengan logo My Size, karena dengan hanya menampilkan hal tersebut orang-orang di sekitar sudah mengetahui identitas tersebut jika itu adalah toko yang menjual pakaian.

(40)

Gambar 3.24 Sketsa Banner

Gambar 3.25 Banner Tank Top Depan (Alternatif 1)

(41)

Gambar 3.26 Banner Tank Top Belakang (Alternatif 1)

Gambar 3.27 Banner Kaos Depan (Alternatif 2)

(42)

Gambar 3.28 Banner Kaos Belakang (Alternatif 2)

3.5.4 Kartu Nama

Selain fungsi utamanya yaitu sebagai pemberi informasi, kartu nama yang unik sekarang mempunyai daya tarik sebagai media promosi dikarenakan bentuknya yang tidak biasa-biasa saja sehingga membuat orang menyukainya dan menyimpannya. Ukuran kartu nama pada umumnya yaitu 9 cm x 5,5 cm, tetapi seiring berkembangnya waktu, sekarang ukuran dan bentuk kartu nama sudah bermacam-macam. Kartu nama yang My Size miliki adalah kartu nama berbahan art carton dengan ukuran 9 cm x 5,5 cm, jenis cetakannya bolak-balik dengan keempat ujung sisinya yang agak tumpul. Warna yang digunakan pada kartu nama My Size yaitu berwarna dominan pink dan putih.

(43)

Kartu nama yang My Size miliki menurut penulis kurang menarik, dikarenakan bentuknya yang standard dan kurang mempunyai faktor promosi.

Maka dari itu sesuai permintaan dari klien yang menginginkan kartu nama yang unik dan simpel tetapi tetap informasi yang ditampilkan tidak kurang dari kartu nama yang My Size miliki, penulis memiliki ide dengan menggunakan kartu nama yang dilipat. Kartu nama lipat dapat digunakan sebagai kartu nama yang memiliki banyak informasi yang ingin ditampilkan seperti yang My Size miliki. Bentuknya lebih besar dari pada kartu nama biasa pada umumnya, tetapi ketika dilipat ukurannya akan sebesar kartu nama pada umumnya.

Gambar 3.29 Sketsa Brainstorming Kartu Nama

Jadi penulis membuat desain kartu nama yang akan mewakili identitas dari My Size sebagai penjual pakaian. Penulis membat dua buah alternatif. Alternatif

(44)

pertama, kartu nama dibuat dengan ukuran 9 cm x 5,5 cm, berbahan dasar art carton dengan dilapisi laminating doff di kedua sisinya. Kartu nama tersebut dicetak hanya satu sisi saja. Pada bagian depan yang dicetak, terdapat dua buah bagian desain yang dapat dilipat dan didirikan sehingga kartu nama tersebut dapat berdiri. Ketika dilipat, akan terdapat dua bagian luar yang saling membelakangi.

Satu bagian berisi logo My Size, alamat website, alamat Facebook, dan nama akun Twitter, sedangkan di sisi satunya lagi terdapat lokasi toko-toko My Size. Untuk warna tetap digunakan warna dominan pada My Size yaitu warna putih dan pink.

Gambar 3.30 Sketsa Kartu Nama (Alternatif 1)

(45)

Gambar 3.31 Kartu Nama (Alternatif 1)

Pada kartu nama alternatif yang kedua, penulis mempunyai ide dengan bentuk kartu nama yang menyerupai sebuah pakaian yang dilipat setelah di setrika. Kartu nama berukuran 15 cm x 5,5 cm, tetapi pada bagian panjang 15 cm dilipat di bagian panjang 7 cm sehingga akan membentuk sebuah lipatan dengan panjang 8 cm dan 7 cm. Di bagian panjang 8 cm, agar sama dengan ukuran lipatannya, maka sisa 1 cm nya akan digunting dan dilipat sehingga menjadi kerah dan menyerupai sebuah baju yang dilipat. Ketika dilipat ukurannya akan menjadi 8 cm x 5,5 cm. Pada bagian luar akan terdapat logo My Size, sedangkan bagian dalamnya terdapat alamat website, situs jejaring sosial, serta nomor telepon dan

(46)

lokasi-lokasi My Size. Bahan menggunakan art paper 210 gram dengan dilapisi laminating doff di kedua sisinya.

Gambar 3.32 Sketsa Kartu Nama (Alternatif 2)

Gambar 3.33 Kartu Nama (Alternatif 2)

(47)

3.5.5 Kantung Tas

Kantung tas selain fungsinya sebagai tempat untuk menaruh barang bawaan pada waktu membeli barang, sekarang dapat digunakan juga untuk media promosi.

Kantung tas yang biasa-biasa saja hanya akan membuat respon dari orang-orang sekitar biasa saja, tetapi ketika membawa kantung tas yang unik, sedikit-banyak orang akan melihat dan penasaran akan kantung tas tersebut sehingga akan mencari tahu kantung tersebut dari mana. Kantung tas yang My Size miliki adalah kantung tas berbahan spunbond, dengan ukuran 40 cm x 35 cm dan logo My Size ditengahnya. Dengan kantung tas tersebut dapat memuat untuk membawa beberapa potong pakaian.

Penulis membuat desain kantung tas untuk My Size yang baru, karena melihat desain kantung tas yang dimiliki My Size kurang dapat menarik perhatian orang-orang di sekitar. Bentuknya yang biasa saja sehingga terlihat sama dengan kantung tas toko-toko lainnya. Berdasarkan brainstorming, dari klien menginginkan jenis kantung tas yang ramah lingkungan, low budget, dan menarik, sedangkan hasil brainstorming dari audiens mereka rata-rata lebih memilih kantung tas yang unik dan stylish, jadi ketika sedang membawa kantung tas tersebut tidak biasa-biasa saja atau tidak malu-maluin. Hal tersebut membuat penulis mempunyai ide kantung tas yang akan dibuat menyerupai sebuah baju yang digantung pada sebuah hanger. Bentuknya merupakan gabungan antara bentuk kantung tas pada umumnya dengan bentuk baju yang digantung pada sebuah hanger. Maka penulis membuat tiga buah alternatif.

(48)

Gambar 3.34 Sketsa Kantung Tas

Alternatif pertama, kantung tas berbahan dasar kertas karton tebal, bagian pegangan tangannya berbentuk gantungan baju atau hanger, sehingga ketika dijinjing seperti sedang menjinjing sebuah kain yang digantung menggunakan hanger. Untuk bahannya menggunakan kertas karton sehingga ramah lingkungan.

Besar ukurannya 33 cm x 26 cm, dan dibagian depan kantungnya terdapat logo My Size. Menggunakan dominan warna pink sebagai warna dasarnya.

(49)

Gambar 3.35 Kantung Tas (Alternatif 1)

Alternatif kedua menggunakan bahan kain blacu dengan ukuran 35 cm x 40 cm. Kain tersebut dibentuk sehingga menyerupai sebuah baju dan terdapat logo My Size. Tali yang digunakan hanya satu buah saja menyambung dari sisi bagian kiri atas ke sisi bagian kanan atas. Bentuk seperti ini akan membuat seperti sedang membawa sebuah baju ketika dijinjing.

Gambar 3.36 Kantung Tas (Alternatif 2)

(50)

Kantung tas alternatif 3, bahan yang digunakan adalah kain blacu dengan ukuran 35 cm x 40 cm. Bentuknya lebih menyerupai sebuah baju dengan menggunakan 2 buah tali yang digunakan untuk menenteng tas tersebut dan terdapat logo My Size yang dicetak sablon ditengahnya dan alamat website My Size pada bagian bawahnya. Bentuknya tidak jauh dengan alternatif pertama, bedanya pada banyaknya tali dan bentuk pada bagian lengan bajunya.

Gambar 3.37 Kantung Tas (Alternatif 3)

3.5.6 Print Advertising

Print advertising adalah salah satu media promosi yang cukup mahal, biasanya terdapat pada majalah, tabloid atau koran. Mahalnya harga untuk menaruh iklan pada media cetak tersebut membuat iklan yang akan ditaruh tidak boleh biasa- biasa saja, harus iklan yang menarik perhatian pembacanya. Banyaknya jumlah iklan pada satu buah majalah saja bisa sampai puluhan, belum lagi jenis produk yang dijualnya ada beberapa yang mirip. Ini membuat apa yang diiklankan harus

(51)

lebih menarik dan menonjol dibandingkan iklan lainnya. Iklan yang menarik menurut penulis adalah iklan yang unik, sehingga membuat pembacanya memperhatikan lebih lama dibandingkan iklan lainnya.

Untuk memperkuat target pasar yang sudah ada, maka dari itu penulis mengusulkan untuk menambahkan print advertising kepada My Size. Print advertising ini sekaligus dapat untuk menginformasikan tentang keberadaan My Size. Konsep yang digunakan sama dengan flyer, yaitu lemari pakaian. Karena pakaian biasanya ditaruh di lemari pakaian sehingga dekat hubungannya jika menggunakan konsep lemari pakaian. Lemari pakaian yang diusulkan penulis adalah yang menggunakan satu buah pintu, karena mengikuti bentuk dari majalah yang membukanya tidak bisa dari tengah, tetapi membalikan halaman dari kanan ke kiri. Bentuknya diatur sedemikian rupa menggunakan software Adobe Illustrator sehingga menyerupai bentuk lemari pakaian.

Gambar 3.38 Brainstorming Sketsa Print Advertising

(52)

Gambar 3.39 Sketsa Print Advertising

Ukuran desain yang penulis buat yaitu disesuaikan dengan ukuran majalah tersebut, dalam hal ini penulis membuat pada majalah media kawasan, sehingga ukurannya adalah 21 cm x 27,5 cm. Penulis menggunakan 3 halaman pada majalah tersebut, yaitu dengan 2 halaman kanan dan 1 halaman kiri secara berurutan. Pada halaman pertama bagian kanan, penulis membuat desain yang menyerupai seperti pintu lemari baju yang terbuat dari kayu, lalu pada halaman kedua bagian kiri yaitu di desain seperti pintu bagian dalam lemari pakaian tersebut dengan foto-foto model My Size yang menempel pada pintu tersebut dan di bagian bawahnya terdapat informasi alamat-alamat toko My Size dan nomor teleponnya. Pada halaman ketiga bagian kanan, terdapat baju My Size yang digantung pada sebuah hanger dan di bagian bawahnya terdapat alamat website

(53)

dan situs jejaring sosial My Size. Untuk baju My Size yang digantung pada hanger di halaman ketiga, tidak menempel pada majalah sehingga dapat diambil dan diletakan di tempat lain. Ini berfungsi agar baju tersebut dapat berinteraksi dengan pembaca dan menarik perhatiannya. Baju My Size tersebut dipindah-pindahkan dan diletakan dimana saja tempat pembaca ingin meletakannya.

Gambar 3.40 Print Advertising

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter