iv
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH MENGATUR PENGGUNAAN DANA INSENTIF PEMUNGUTAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009
Abstrak
Segala ketentuan terkait PBB-P2 berubah setelah berlakunya
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Undang-undang tersebut mengalihkan PBB-P2yang
awalnya adalah pajak pusat menjadi pajak daerah.Salah satu konsekuensi
dari pengalihan tersebut adalah bahwa daerah tidak lagi mendapat biaya
pemungutan PBB melainkan insentif pemungutan PBB.Pemberian dan
penggunaan dana insentif pemungutan PBB-P2 menjadi kewenangan
daerah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptis analisis dan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif.
Data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder
sebagai data utama dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi
kepustakaan, ditunjang dengan data primer yang diperoleh dengan studi
lapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan PBB-P2 menjadi
bagian pendapatan asli daerah dan dituangkan dalam Perda APBD.
Karena PBB-P2 merupakan pajak daerah, maka daerah berwenang untuk
mengatur penggunaan insentif pemungutan PBB-P2 yang diberikan
kepada aparat pemungut. Kewenangan mengatur penggunaan insentif
pemungutan PBB-P2 diatur dalam peraturan daerah, peraturan kepala
daerah dan keputusan kepala daerah.