• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi kini berkembang pesat, banyak orang

dimanjakan dengan fasilitas yang serba modern dan canggih seperti TV, Play

station dan Smart Phone. Namun disisi lain hal tersebut menimbulkan

kerugian yang tidak disadari oleh berbagai pengguna, bahkan anak-anak

sudah menjadi korbanya. Hal tersebut menyebabkan aktivitas anak semakin

berkurang, sehingga menimbulkan perkembangan motorik kasar anak

menjadi terhambat (Anwar, 2005).

Motorik kasar adalah gerakan yang dikendalikan keseluruh anggota

badan seperti olahraga, gerakan ayunan, gerak naik turun tangga, lari-lari

kecil, melompat, meloncat, melempar, menendang yang mampu melakukan

aktifitas fisik secara terkoordinasi dalam melatih kelenturan, keseimbangan

dan kelincahan (Wicaksono, 2013). Unsur-unsur ketrampilan motorik kasar

adalah kekuatan, kecepatan, power, ketahanan, kelincahan, keseimbangan,

fleksibilitas, dan koordinasi (Hasbi, 2014).

Melalui latihan motorik, anak memperoleh keterampilan penguasaan

keseimbangan badan yang nantinya akan sangat diperlukan disetiap kegiatan

dan stimulasi motorik kasar di usia dini akan meningkatkan kemampuan

motorik halus dimasa mendatang (Wicaksono, 2013). Salah satu

perkembangan kemampuan motorik kasar adalah meloncat. Masa periode

emas (Golden Age) yaitu periode dimana 90% otak anak berkembang pada

(2)

2

rentan usia 1-5 tahun (Syafrida, 2012). Rangsangan yang diberikan untuk

perkembangan motorik kasar anak pada usia ini menentukan perkembangan

fisik anak dimasa mendatang khususnya rangsangan untuk meloncat.

Meloncat membantu menumbuhkan kemampuan keseimbangan, koordinasi

dan kecepatan. Meloncat juga berfungsi sebagai peningkatan kekuatan otot

kaki (Utari, 2014).

Pada zaman sekarang anak-anak banyak dimanjakan oleh teknologi

modern sehingga semakin sedikit waktu untuk melaksanakan latihan jasmani

(Lutan, 2002). Bahkan orang tua justru melarang anak-anak mereka untuk

bermain, padahal dengan bermain anak akan melakukan aktifitas fisik

(Cahyono, 2011). Menurut Mayke (2003) aktifitas bermain akan bermanfaat

bagi anak dalam perkembangan aspek fisik, motorik kasar, motorik halus,

aspek sosial dan aspek kongnisi.

Menurut Rahmawati (2009) salah satu permainan tradisional yang

berfungsi untuk meningkatkan aktifitas fisik meloncat adalah permainan

engklek. Engklek adalah permainan tradisional yang sederhana dan gampang

dimainkan oleh siapa saja dan dimana saja dengan cara lompat-lompatan pada

bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar

kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak-kotak satu ke kotak-kotak

berikutnya (Hidayat, 2013). Permainan engklek akan melatih keseimbangan

fisik anak dan mental anak, dapat disimpulkan bahwa efek dari permainan

(3)

3

Menurut hasil observasi di Taman kanak-kanak PKK Semanding dan

Taman kanak-kanak Aisyiyah Pabelan dalam wawancara yang saya lakukan

banyak orangtua yang tidak mengetahui tahapan perkembangan anak, orang

tua cenderung mengekang anak untuk bermain di luar rumah dan memberikan

aktifitas dirumah saja seperti pemberian mainan mobil-mobilan remot, dan

permainan penstimulasi motorik halus.

Dan hasil wawancara diketahui anak-anak lebih menyukai permainan

yang serba modern seperti mobil remot, HP, smart phone dan play station.

Hasil tes menggunakan lompat tanpa awalan pada Taman kanak-kanak PKK

Semanding dari 21 anak 53% mendapatkan hasil kurang sekali, 19%

mendapatkan hasil kuraang dan 28,5% mendapat hasil kurang sedangkan

pada Taman kanak-kanak Aisyiyah Pabelan dari 25 anak 60% mendapat

hasil kurang sekali, 12% anak mendapat hasil kurang, 4% mandapatkan hasil

cukup, 4% anak mendapatkan cukup baik 20% anak lainnya tidak mau

melakukan.

Berdasarkan rumusan masalah diatas pentingnya pemberian stimulasi

kemampuan melompat maka peneliti tertarik mengambil judul penelitian

“Pengaruh Permainan engklek terhadap kemampuan meloncat Anak Usia 4-5

Tahun di Taman kanak-kanak PKK Semanding dan Taman kanak-kanak

Aisyiyah Pabelan”

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh permainan engklek terhadap kemampuan

(4)

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh permainan engklek terhadap

kemampuan loncat anak usia 4-5 tahun.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh permainan engklek

b. Untuk mengetahui kemampuan loncat anak usia 4-5 tahun

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memperdalam pengembangan keilmuan tentang pemberian

permainan untuk meningkatkan kemampuan melompat anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi orang tua anak

Menambah pengetahuan tentang cara menstimulasi

kemampuan melompat pada anak.

b. Bagi Fisioterapi

Memperbanyak referensi sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran Fisioterapi.

c. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan kajian lanjut bagi peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tulisan ini terdapat empat indikator untuk melihat sampai seberapa besar peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi regional Nusa Tenggara Barat, yaitu (i)

Selain itu seorang wirakoperasi memiliki kemampuan untuk membaca peluang yang dapat ditransfer kepada para pelaku bisnis untuk melakukan usaha bersama

Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dimaksud dengan Jaminan Sosial Pasal 1 Ayat 1 dan

[r]

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

Guru Kondrat Siregar pindah pada tahun 1927 dari Janji Mauli dan digantikan. oleh guru Salman Harahap dari

Gerak, Desain atas, desain lantai, tema, Dinamika, Dramatik, Musik, Komposisi Kelompok, Properti, Tata rias dan busana, Tata panggung, tata lampu dan tata suara.. Desain Atas

Kajian pembelajaran ini difokuskan pada telaah tentang konsep MBS, karakteristik MBS, konsep dan dampak otonomi pendidikan, keefektivan sekolahdan MBS &budaya