ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI
DALAM
TAJUK RENCANA SURAT KABAR
SINAR INDONESIA BARU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh
Nirwanto H. Damanik
05410026
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nirwanto H. Damanik, Nim: 05410026 Anlisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Surat Kabar Sinar Indonesia Baru, Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan
Penalitian ini bertujuaan untuk memperoleh gambaran kesalahan penggunaan
konjungsi intrakalimat yang terdapat dalam tajuk rencana Harian Sinar Indonesia
Baru edisi 01- 15 Agustus 2011. penelitian ini diakukan di Perpustakaan Daerah
Sumatra Utara
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah tajuk
rencana harian Sinar Indonesia Baru.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam dalam tajuk rencan surat
kabar harian Sianar Indonesia Baru (SIB) menunjukkan beberapa hal, Pertama,
kesalahan penggunaan konjungsi dalam surat kabar Sinar Indosesia Baru merupakan
kesalahan penggunaan konjungsi antar kata dan antar klausa. Kedua, kesalahan
penggunaan konjungsi antar kalusa lebih menonjol (61, 9%) dari pada penggunaan
konjungsi kata (38,9%). Ketiga, kesalahan penggunaan konjungsi antar kalimat dalam
surar kabar Sinar Indonesia Baru meliputi kesalahan konjungsi atau, dan, dan adalah
Keempat, kesalahan penggunaan konjungsi antar klausa dalam surar kabar Sinar
Indonesia Baru meliputi kesalahan konjungsi karena, kemudian, atau, dan, adalah,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkakat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelelsaikan skripsi ini.
Judul skripsi ini adalah “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tajuk
Rencana Surat Kabar Sinar Indonesia Baru.”
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sastra.
Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih setulus hati kepada:
1. Prof. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Dr. Rosmawaty, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd selaku sekretasis Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia
5. Muhammad Surip, S.Pd M.Si selaku Kepala Prodi Jurusan Sastra Indonesia
6. Drs. Sanggup Barus, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi
7. Muhammad Surip, S.Pd, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama berada di bangku
perkuliahan
9. Ibunda terkasih D. Br. Silalahi yang telah bersusah payah seorang diri
10.Ayahanda B. Damanik almarhum yang tak pernah kenal penulis kenal tetapi,
kurasakan penyertaanmu dalam hidupku
11.Kakanda T. Br Damanik/ lae Purba, R. Br Damanik/ lae Sitorus yang tak
pernah lelah memeberikan motifasi dan dukungan
12.Abanganda Jahotman Damanik/ L. Br Sihombing, sosok abang yang
merangkap menjadi ayah bagiku
13.Tuty Br. Silaban yang menjadi penyemangat dan penyelamat hidupku di kota
Medan ini
14.Teman seperjuangan Soni, Jonathan, Indah, dan Bevi
15.Anak kos Rela bee the inter national playing card coy yang selalu ada setiap
saat
16.Teman-teman mahasiswa Sastra Indonesia (non-dik) semua stambuk
Medan, September 2011
Penulis
Nirwanto H. Damanik
i
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN…………...6
A. Landasan Teoritis………..6
1. Hakikat Konjungsi………...……….……….6
2. Jenis-jenis Konjungsi……….7
3. Aturan Penggunaan Kata Penghubung………...8
4. Pengertian Tajuk Rencana………..22
5. Bahasa Jurnalistik Pers………...23
6. Pengertian Surat Kabar………..26
7. Harian Sinar Indonesia Baru (SIB)………...26
B. Pertanyaan Penelitian………..27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..28
A. Metodologi Penelitian………28
B. Lokasi dan waktu Penelitian……….28
ii
D. Alat Pengumpul Data………29
E. Teknik Analisi Data………...29
BAB IV PEMBAHSAN………..30
A. Deskripsi Data Penelitian………..30
B. Analisis Data………...36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...46
A. Kesimpulan……...………..46
B. Saran………...47
iv
DAFTAR TABEL
TABEL I Analisisn Kesalahan Penggunaan Konjungsi Intrakaliamat Dalam
Tajuk Rencana Surat Kabar Sinar Indonesia Baru (SIB)…..………... 29 Tabel II Deskripsi Data Penggunaan Konjungsi Intrakalimat Dalam Tajuk
Rencana Surat Kabar Sinar Indonesia Baru (SIB)Edisi 01-15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan
pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima
informasi atau pesan.
Dengan demikian dengan bahasa Indonesia yang digunakan dalam menyampaikan
pesan dan informasi kepada orang lain, baik dalam bermasyarakat dan bernegara. Negara
Indonesia memiliki bahasa yang beragam namun memiliki bahasa persatuan yang
menjadi suatu alat pemersatu bangsa dan lambang identitas bangsa Indonesia yaitu
bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki tugas yang sangat jelas yaitu sebagai alat komunikasi
yang sah. Bahasa Indonesia dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengungkapkan
pesan, keinginan, ide, dan pendapat. Dari sudut itulah tercipta bermacam-macam ragam
bahasa dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah ragam bahasa surat kabar.
Surat kabar merupakan salah satu media komunikasi tulis. Media ini ada yang
terbit setiap hari, 3 kali dalam seminggu, dan per bulan yang memberitakan berbagai hal
dan peristiwa yang terjadi di masyarakat yang sifatnya penting, menarik, dan unik yang
terjadi di dalam dan luar negeri. Peristiwa itu yang di sebut sebagai berita.
Surat kabar biasanya menyediakan kolom atau halaman untuk berita dan artikel,
tajuk rencana, opini, dan reklame/ iklan. Berita adalah cerita atau keterangan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat. Artikel adalah karya tulis yang lengkap, misalnya
adalah berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap
persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini
adalah pendapat atau pikiran. Reklame/ iklan adalah pemberitahuan umum tentang suatu
barang dagangan atau jasa (dengan kata-kata yang menarik, gambar) supaya laku.
Terlepas dari reklame/iklan, berita, tajuk rencana dan artikel yang ditulis pada
surat kabar sudah seharusnya menggunakan bahasa bahasa yang baik. Kalimat yang
digunakan sudah seharusnya kalimat-kalimat yang efektif terlepas dari itu, Semi (1995 :
21) meyatakan “Berita sebagai karya tulis hendaknya ditulis dengan tatacara atau sistem
penulisan yang benar “. Dengan demikian tulisan tadi dapat dipahami dengan mudah oleh
masyarakat pembaca.
Namun kenyataan yang dilihat oleh peneliti masih terdapat kesalahan dalam
penulisan kalimat atau yang membangun kalimat dalam berita, tajuk rencana dan artikel
di surat kabar. Salah satu penyebab kesalahan kalimat dalam berita, tajuk rencana, artikel
dalam surat kabar adalah penggunaan konjungsi dalam kalimat. Sebagai contoh, pada
tajuk rencana yang dimuat dalam harian Analisa edisi 2 Mei 2011 paragraf kedua dari
kalimat kedua “ Mereka memang sempat terkejut dan mundur saat NATO pertama kali
melakukan serangan”. Dalam kalimat ini tedapt kata penghubung “dan” yang berfungsi
untuk menggabungkan kata yang terdapat dalam kalimat, namun dalam pemakainnya
tidak tepat. Karena kata penghubung “dan” menyatakan hubungan yang setara tetapi
dalam kalimat yang terdapat di atas menyatakan hubungan sebab akibat. Sehingga dapat
dirubah menjadi “mereka memang sempat terkejut sehingga mereka mundur saat NATO
Banyak terdapat penggunaan kata penghubung (konjungsi) dalam surat kabar
yang tidak tepat yang dapat merubah makna kalimat. Juga penulisan kata penghubung
yang tidak dianjurkan oleh tata bahasa baku. Misalnya kata penghubung “tetapi” ditulis
“tapi”.
Dalam penulisan suatu berita atau tulisan dalam media massa hendaklah memiliki
buku panduan dalam penulisannya. Buku petunjuk penulisan ini sebagai pedoman dalam
penulisan berita atau tajuk rencana dalam media massa. Namun hal ini belum terlaksana
dengan baik sehingga banyak terdapat kesalahan kalimat dalam berita atau tajuk rencana
di media massa khususnya penggunaan kata penghubung (konjungsi). Hal lain yang perlu
diungkapkan adalah bahwa tidak semua editor media massa menguasai bahasa Indonesia
secara memadai.
Yang menjadi dasar peneliti untuk menganalisis wacana adalah sebagai berikut:
1. penulisan tajuk rencana sangat penting bagi suatu majalah atau Koran, karena
tajuk rencana adalah karya tulis yang merupakan pandangan editor terhadap
suatu topik atau peristiwa yang terjadi dimasyarakat dan menyangkut hidup
orang banyak.
2. koran Sinar Indonesia Baru (SIB) salah satu media cetak yang terdapat di kota
Medan yang menyajikan tajuk rencana yang bermanfaat bagi pembacanya.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk memaparkan dan menganalisis tajuk
rencana yang terdapat dalam Koran Sinar Indonesia Baru (SIB).
Realitas di ataslah yang menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti kesalahan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti, ada beberapa masalah yang timbul. Masalah tersebut terutama terkait
dengan penyampaian isi.berdasarkan masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. bagaimana gambaran kesalahan penggunaan konjungsi dalam berita surat
kabar?
2. bagaimana gambaran kesalahan penggunaan konjungsi dalam tajuk rencana
pada surat kabar?
3. bagaimana gambaran kesalahan penggunaan konjungsi dalam opini pada surat
kabar?
C. Pembatasan Masalah
Melihat kondisi dan keterbatasan waktu dan biaya yang relatif singgkat, maka
penulis membatasi masalah penelitian ini. Masalah penelitian ini dibatasi hanya meneliti
kesalahan penggunaan konjungsi intrakalimat dalam tajuk rencana edisi 01-15 Agustus
2011 pada harian Sinar Indonesia Baru (SIB).
D. Rumusan Masalah
Dengan membatasi aspek-aspek yang sudah tertuang dalam pembatasan masalah
1. Bagaimana gambaran kesalahan penggunaan konjugsi antar kata dalam tajuk
rencan surat kabar Sinar Indonesia Baru?
2. Bagaimana gambaran kesalahn penggunaan konjungsi antar klausa dalam
tajuk rencana surat kabar Sinar Indonesia Baru?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di ataspenelitian ini berujuan:
1. Untuk mengetahui gambaran kesalahan konjungsi antar kata dalam tajuk
rencana surat kabar Sinar Indonesia Baru.
2. Untuk mengetahui gambaran kesalahan kesalahan konjungsi antar klausa dalam
tajuk rencana surat kabar Sinar Indonesia Baru.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tentang konjungsi dalam tajuk
rencan.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi editor surat kabar
dalam penulisan tajuk rencana.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam penelitian yang relevan
4. Sebagai tambahan wawasan peneliti dalam penggunaan konjungsi pada surat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kesalahan penggunaan konjungsi dalam surat kabar Sinar Indosesia Baru
merupakan kesalahan penggunaan konjungsi antar kata dan antar klausa
2. Kesalahan penggunaan konjungsi antar kalusa lebih menonjol (61,9%) dari
pada penggunaan konjungsi kata (38,09%).
3. Kesalahan penggunaan konjungsi antar kalimat dalam surar kabar Sinar
Indonesia Baru meliputi kesalahan konjungsi atau, dan, dan adalah
4. Kesalahan penggunaan konjungsi antar klausa dalam surar kabar Sinar
Indonesia Baru meliputi kesalahan konjungsi karena, kemudian, atau, dan,
B. Saran
Kesimpulan yang telah disampaikan sebenarnya telah menyiratka saran-saran
yang perlu diperhatikan oleh Harian Sinar Indonesia Baru dalam penyajian tajuk rencana
yakni:
1. Diharapkan pihak penulis tajuk rencana harian Surat Kabar Sinar Indonesia
diharapkan memperhatikan tata cara penggunaan konjungsi.
2. Diharapka Harian Sinar Indonesia Baru dalam penyampaian tajuk
rencananya lebih kritis.
3. Kepada pihak editor Harian Sinar Indonesia supaya lebih teliti dalam
mengedit tajuk rencana yang akan diterbitkan, agar tidak terjadi kesalahan
penafsiran informasi.
4. Kepada khalayak juga diharapkan agar lebih cerdas dan bijak dalam menerima
informasi. Tidak dengan mudah menerima informasi tetapi, terlebih dahulu