• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA PEMBANGUNAN STADION GELORA BANDUNG LAUTAN API : Studi Kasus Eksploratif Terhadap 5 Orang Masyarakat Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA PEMBANGUNAN STADION GELORA BANDUNG LAUTAN API : Studi Kasus Eksploratif Terhadap 5 Orang Masyarakat Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT

PASCA PEMBANGUNAN STADION GELORA BANDUNG LAUTAN API (GBLA)

( Studi Kasus Eksploratif pada 5 orang Masyarakat Kelurahan Rancanumpang, Kec Gedebage, Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Jurusan Psikologi

Dosen Pembimbing :

Dr. Elly Malihah, M.Si.

M. Ariez Musthofa, M.Si

Disusun oleh :

Eko Putra Nugraha

0901371

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Perilaku Sosial Masyarakat

Pasca Pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api

(Studi Kasus Eksploratif terhadap 5 orang masyarakat kelurahan

Rancanumpang, Gedebage, Bandung)

Oleh

Eko Putra Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Eko Putra Nugraha

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Perilaku Sosial Masyarakat

Pasca Pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api

(Studi Kasus Eksploratif terhadap 5 orang masyarakat kelurahan

Rancanumpang, Gedebage, Bandung)

DISETUJUI DAN DISARANKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Elly Malihah, M.Si

NIP.

Pembimbing II

M. Ariez Musthofa, M.Si

NIP. 19740409 200812 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi FIP UPI

Dra. Herlina,. M.Pd,. Psi

(4)
(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perilaku Sosial Masyarakat Pasca Pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Studi kasus eksploratif

terhadap 5 orang masyarakat kelurahan Rancanumpang, Gedebage, Bandung)“

sepenuhnya merupakan karya saya sendiri. Tidak ada dibagian dalamnya yang merupakan

plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini

atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Eko Putra Nugraha (0901371), Perilaku Sosial Masyarakat Pasca Pembangunan

Stadion Gelora Bandung Lautan Api, (studi kasus eksploratif terhadap 5 orang masyarakat

Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung),Skripsi Psikologi UPI, FIP UPI Bandung, (2014).

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan bentuk perubahan yang terjadi terutama pada perilaku masyarakat desa, dimana ada motif dan rangsangan yang mendorong masyarakat desa untuk bereaksi dengan lingkungannya. Hal ini menunjukkan telah terjadi suatu hubungan timbal balik yang dinamis antara pembangunan stadion tersebut dan perubahan pada penduduk setempat dalam usaha menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus eksploratif. Dalam penelitian ini, pengumpulan data subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (in depth-interview) pada lima orang masyarakat Kelurahan Rancanumpang yaitu dari pihak pemerintahan dan warga setempat. Wawancara dilakukan sebanyak lima kali. Wawancara dilakukan di rumah atau tempat kerja subjek, disesuaikan dengan kesediaan subjek untuk diwawancarai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api menimbulkan Pro dan Kontra di masyarakat, namun hal itu muncul akibat dari kurangnya pemahaman masyarakat serta minimnya informasi yang diterima. Sementara perubahan perilaku masyarakat pada interaksi penduduk, merupakan perwujudan tindakan masyarakat yang didasarkan pada sikap yang dimiliki serta dirangsang oleh motif tertentu yang dipengaruhi oleh pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

(7)

ABSTRACT

Eko Putra Nugraha, (0901371), Social behavior post- construction stadium Gelora Bandung Lautan Api, (explorative case study of the 5 community Rancanumpang Village, District Gedebage , Bandung), Skripsi Psikologi UPI, FIP UPI

this study sought to describe the shape changes that occur primarily on the behavior of rural communities, where there are motives and stimuli that encourage rural communities to react to its environment. This suggests there has been a dynamic reciprocal relationship between the stadiums of development and changes in the local population in an attempt to adapt to the developments taking place in the environment around them. The study was conducted using an exploratory case study approach. In this study , data collection research subjects conducted by purposive sampling technique. This study uses in-depth interviews (in - depth interviews) in five communities namely Rancanumpang Village of government agencies and local residents . Interviews were conducted five times. Interviews were conducted in the home or workplace subjects, tailored to the subject 's willingness to be interviewed. The results of this study indicate that the construction of the Stadium Gelora Bandung Lautan Api raises Pros and Cons in the community, but it appears to result from a lack of understanding of the community and the lack of information received. While people's behavior on the population interactions, is a manifestation of people's actions based on the attitudes and stimulated by certain motifs that are affected by the construction of the Stadium Gelora Bandung Lautan Api ( GBLA ).

(8)

DAFTAR ISI

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Sosial

2.1.1 Pengertian Perilaku Sosial ...

2.1.2 Jenis Perilaku ...

2.1.3 Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Sosial ...

2.2 Hubungan Manusia dengan Lingkungannya ...

2.2.1 Lingkungan Fisik ...

2.2.2 Lingkungan Sosial ...

2.3Interaksi Sosial...

2.4Pengertian Motif...

2.5 Profil Desa Rancanumpang ...

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian ...

3.2Metode Penelitian ...

3.3Definisi Operasional ...

3.4Instrumen Penelitian ...

3.5Pengujian Keabsahan Data ...

3.6Teknik Pengumpulan data ...

3.7Teknik Analisis Data ...

3.8Prosedur Penelitian ... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Data Profil Subjek Penelitian ...

4.2Deskripsi Data ...

4.3Display Data ...

4.4Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 1 ...

4.4.1 Hasil Penelitian dan ...

4.4.2 Pembahasan ...

4.5Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 2 ...

4.5.1 Hasil Penelitian ...

4.5.2 Pembahasan ...

4.6Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 3 ...

4.6.1 Hasil penelitian ...

(10)

4.7Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 4 ...

4.7.1 Hasil penelitian dan Pembahasan ...

4.7.2 Pembahasan ...

4.8Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 5 ...

4.8.1 Hasil penelitian dan Pembahasan ...

4.8.2 Pembahasan ... 74

74

75

81

81

82

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ...

B. Rekomendasi ... 90

91

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1. Data Subjek ...

4.2. Rangkuman Konsep Diri dan Perceived Social Support Tiga Wanita

yang Mengalami Penyakit Kanker Payudara ... 69

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif (Miles dan

Huberman, 1992) ...

4.1. Konsep Diri dan Perceived Social Support Subjek 1 (L) ...

4.2. Konsep Diri dan Perceived Social Support Subjek 2 (T) ...

4.3. Konsep Diri dan Perceived Social Support Subjek 3 (I) ...

63

90

115

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

KotaiiBandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat

sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah

tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta

dan Surabaya menurut jumlah penduduk.

Kota Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena

keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan

mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini

berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Tahun 2007, British

Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia

Timur.

Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata

dan pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern,

Kecenderungan untuk tumbuh dan berkembangnya wilayah kota Bandung akan

berdampak pada daya dukung lahan dan ekosistem kota yang sulit untuk

mewadahinya sementara tuntutan perkembangan dan pertumbuhan kota akan terus

berjalan. Kota Bandung harus menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan

perubahan tersebut, agar dapat mengikuti perkembangan selaras dengan tingkat

perubahan yang berjalan cepat. Oleh karena itu pemerintah kota Bandung

berencana untuk mengembangkan wilayah Bandung timur sebagai langkah

strategis dalam penyesuaian pertumbuhan kota. Rencana Kota Bandung untuk

mengembangkan wilayah Bandung Timur dengan pusat aktivitas berada di

wilayah Gedebage dimaksudkan untuk mengurangi konsentrasi ke pusat Kota

Bandung. Prioritas pembangunan yang direncanakan di Wilayah Bandung Timur

(14)

2

waduk pengendalian banjir, pasar hewan dan akses Tol Gedebage (Litbang LPM

Unpad, 2002).

Salah satu proyek pembangunan terbesar di wilayah ini adalah

pembangunan Stadion Utama Sepakbola (S.U.S) Gelora Bandung Lautan Api

(GBLA), yang terbilang cukup menyita perhatian masyarakat. Stadion GBLA

adalah sebuah stadion olahraga yang berada di Desa Rancanumpang, Kecamatan

Gedebage, Kota Bandung. Stadion berada di antara ruas Jalan Tol

Cileunyi-Padalarang KM 151 dan Jalan Bypass Soekarno-Hatta Bandung. Sementara itu

tanah untuk bangunan stadion adalah 24,5 hektare, jika dengan fasilitas

pendukung lain ditargetkan 40 hektare (wikipedia), tentu saja ini akan mengambil

dan menjadikan sebagian besar wilayah desa Rancanumpang sebagai lingkungan

stadion gedebage. Stadion ini mulai dibangun pada bulan Oktober 2009 dan

diperkirakan akan selesai pada bulan Desember 2012 dengan menghabiskan dana

sekitar 623 Miliar Rupiah.

Stadion ini akan menjadi home base klub sepak bola asal Kota Bandung

yaitu Persib Bandung di musim kompetisi 2013. Banyak akibat yang disebabkan

perilaku sosial masyarakat desa Rancanumpang Kec. Gedebage.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Litbang LPM Unpad,

adanya pengalihan peruntukan lokasi, yang semula areal pertanian menjadi areal

perkotaan (built up area). Asumsi yang berkembang saat ini adalah perubahan

peruntukan lahan akan diikuti oleh perubahan kebiasaan masyarakat (Social

Habit) dalam kegiatan mata pencahariannya, tentunya ini akan mengakibatkan

pengalihan profesi pekerjaan sebagai dampak dari pembangunan wilayah.

Gambaran perilaku sosial ini adalah sejauhmana dampak pembangunan stadion

Gelora Bandung Lautan Api, sebagai salah satu bentuk pembangunan kota. Serta

maraknya pengalihan profesi pekerjaan dan dampaknya terhadap perilaku sosial di

dalam masyarakat.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan, terungkap bahwa dampak yang

dihasilkan dari pembangunan stadion menghasilkan pro dan kontra di masyarakat,

(15)

3

yang dialami masyarakat paska pembangunan stadion. Munculnya pro dan kontra

merupakan salah satu indikasi jika pembangunan stadion utama sepakbola Gelora

Bandung Lautan Api memberikan dampak terhadap perilaku sosial masyarakat.

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan

keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Baron & Byrne, 1991

dalam Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan

memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara

satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia

berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu

manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak

orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat. Dasar dari uraian di atas adalah

bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial (W.A Gerungan, 1978).

Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk

memuhi kebutuhan biologisnya.

Pada perkembangan menuju kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia

dapat merealisasikan kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan jika

tidak ada timbal balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat

merealisasikan potensi-potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil

interaksi sosial. Potensi-potensi itu pada awalnya dapat diketahui dari perilaku

kesehariannya. Pada saat bersosialisasi maka yang ditunjukkannya adalah perilaku

sosial.

Salah satu kategori yang membentuk perilaku sosial masyarakat adalah

faktor lingkungan (Baron & Byrne 1991, dalam Rusli Ibrahim, 2001), oleh karena

itu faktor pembangunan stadion pasti berdampak pada perilaku sosial

masyarakatnya.

Desa Rancanumpang merupakan daerah yang menjadi lokasi peruntukan

pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang menjadi salah

satu dari rangkaian proses pengembangan daerah Gedebage menjadi sentra

industri dan peralihan dari kota Bandung. peneliti memandang penting data

(16)

4

acuan dalam memberikan saran kepada pemegang kebijakan pemerintahan atau

pembinaan untuk tindakan antisipasi terhadap pembangunan kawasan industri

sebagai konsekuensi dibangunnya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)

tersebut. Peneliti akan mencari dampak apa saja serta perilaku apa saja yang

muncul akibat dari pembangunan tersebut.

1.2 Fokus Penelitian

1. Perilaku sosial masyarakat desa Rancanumpang, pasca pembangunan

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)

1.3 Rumusan Masalah

1 Bagaimana dampak dari pembangunan stadion utama sepakbola

(S.U.S) Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) terhadap perilaku sosial

masyarakat ?

2 Bagaimana sikap masyarakat pasca pembangunan stadion Gelora

Bandung Lautan Api GBLA ?

3 Bagaimana motif dan rangsangan yang mendorong masyarakat desa

untuk bereaksi dengan lingkungannya pasca pembangunan stadion

Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ?

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengetahui

gambaran mengenai:

1. Dampak pembangunan stadion utama sepakbola (S.U.S) Gedebage

terhadap perilaku sosial masyarakat.

2. Apa saja yang menjadi faktor dalam pembentukan perilaku sosial

masyarakat, sebagai dampak dari pembangunan stadion.

3. Seperti apa bentuk perubahan yang terjadi terutama pada perilaku

masyarakat desa, dimana ada motif dan rangsangan yang mendorong

(17)

5

1.5Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan teoritis bagi disiplin ilmu psikologi,

khususnya psikologi sosial mengenai perilaku sosial masyarakat.

b. Dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti lain yang ingin

mengadakan penelitian-penelitian lanjutan mengenai perilaku sosial,

terutama yang berkaitan dengan dampak pembangunan lingkungan

pada masyarakat.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: sebagai bahan acuan atau data

tentang perubahan perilaku sosial masyarakat, bagi kalangan peneliti,

instansi pemerintahan, dan pemegang kebijakan.

1.6Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

skripsi.

2. BAB II PERILAKU SOSIAL DAN STADION GELORA BANDUNG

LAUTAN API (GBLA), berisi kajian pustaka dengan teori-teori mengenai

perilaku sosial, dan keterangan mengenai stadion.

3. BAB III METODE PENELITIAN, berisi lokasi dan subjek penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument

penelitian, pengujian kredibilitas data, teknik pengumpulan data, dan

analisis data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi pengolahan

atau analisis data serta pembahasan atau analisis temuan.

5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi tentang penafsiran

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Rancanumpang, Gedebage.

Bandung. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu masyarakat yang

terkena dampak dari pembangunan stadion. Subjek dipilih dengan cara purposive

sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Karakteristik subjek yang dipilih

untuk penelitian ini adalah :

1. Masyarakat kelurahan Rancanumpang, Kec Gedebage, Bandung

2. Masyarakat yang mengalami dampak dari proses pembangunan

stadion

Berdasarkan karakteristik tersebut dan akses yang dimiliki peneliti, maka

terpilih lima subjek dengan kriteria yang sesuai dengan karakteristik yang

diperlukan dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Karena sulitnya

mendapatkan subjek yang berminat untuk berpartisipasi dalam penelitian, maka

penelitian ini hanya meneliti lima orang masyarakat, dengan latar belakang profesi

yang berbeda serta pemahaman mengenai kondisi lingkungan yang berbeda pula,

untuk menjaga privasi subjek, nama asli dirahasiakan.

3.2Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus eskploratif. Pendekatan kualitatif yang dimaksud adalah untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi dan lain sebagainya (Moleong, 2007) oleh karenanya data yang

akan didapatkan adalah berupa makna dibalik berbagai fenomena yang muncul

dilapangan. Selain itu penelitian dari pendekatan kualitatif ini cenderung umum

(19)

18

Berg (2007) mengungkapkan bahwa studi kasus eksploratif adalah metode

yang menekankan pada eksplorasi dari sebuah kasus guna menggali dasar-dasar

dari sebuah permasalahan penelitian dan mempermudah peneliti untuk

menemukan berbagai faktor signifikan yang saling berinteraksi untuk menentukan

suatu karakteristik dari fenomena yang berkaitan dengan individu, komunitas,

atau bahkan institusi. Selain itu, studi kasus eksploratif juga menekankan kepada

pemahaman subjek penelitian terhadap apa yang mereka dengarkan atau rasakan,

bagaimana mereka menginterpretasikan berbagai informasi serta tindakan yang

mereka lakukan, serta melakukan penyelesaian permasalahan dan berinteraksi

dengan orang-orang lainnya (Berg, 2007). Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian

ini yang akan mencari faktor dan karakteristik perilaku sosial pasca pembangunan

stadion Gelora Bandung Lautan Api.

3.3Definisi Operasional

Perilaku Sosial dalam penelitian ini adalah suatu perbuatan atau

tingkah laku yang ditampilkan oleh individu dalam situasi sosial dengan teman

sebaya baik individual maupun kelompok, dan dipengaruhi oleh hadirnya orang

lain, tatar budaya dan kondisi lingkungan setempat.

Proses atau langkah-langkah yang ditempuh untuk membentuk perilaku

sosial seseorang terdiri dari :

1. Perilaku dan karakteristik orang lain, yaitu berhubungan dengan orang

lain, dimana perilaku sosial individu akan dibentuk dan dipengaruhi oleh

orang lain

2. Proses Kognitif, yaitu berhubungan dengan Ingatan dan pikiran yang

memuat ide-ide, keyakinan dan pertimbangan yang menjadi dasar

kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya

3. Faktor lingkungan, yaitu yaitu berhubungan dengan Lingkungan yang

akan mempengaruhi perilaku social masyarakat, misalnya orang yang

berasal dari daerah pantai atau pegunungan yang terbiasa berkata dengan

(20)

19

4. Tatar Budaya, yaitu berhubungan dengan Budaya di dalam masyarakat,

sebagai contoh Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu

mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada

dalam lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau berbeda

3.4Instumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menjadi human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya. Untuk dapat menjadi instrumen, maka

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu

bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti

menjadi lebih jelas dan bermakna. (Sugiyono, 2010)

3.5Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu (Moleong, 2011). Triangulasi yang digunakan

dalam penelitian ini ialah :

1. Triangulasi

Triangulasi terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah triangulasi

data, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu. Pada penelitian ini triangulasi

yang digunakan adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan

kepada salah satu teman dekat subjek.

2. Member Check

Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data

(21)

20

kesimpulan. Jika data yang diperlukan tidak disepakati oleh narasumber maka

peneliti akan melakukan pengambilan data kembali (Sugiyono, 2007)

3. Peer Debriefing

Melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan,

bahkan kritik mulai dari awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya

hasil penelitian adalah maksud dari peer debriefing ini. Selain dengan teman

sejawat, debriefing juga bisa dilakukan dengan dosen pembimbing

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi-terstruktur. Wawancara yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah wawancara semi terstruktur (semi structured interview) dalam kategori

wawancara mendalam (in depth interviewing), dimana pelaksanaannya lebih

bebas dibandingkan wawancara terstruktur. Karena peneliti hanya dibantu dengan

petunjuk wawancara yang semi terstruktur yang hanya berfungsi sebagai

pengingat atau pedoman agar kesemua poin-poin penting yang akan ditanyakan

telah tercakup.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer

mengenai aspek aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek

(Check List) apakah aspek aspek yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut telah

dibahas atau ditanyakan (Patton, 1998). Berikut adalah pedoman wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini.

DIMENSI ASPEK YANG DIUNGKAP INDIKATOR PERTANYAAN

(22)

21

- Sikap yang diambil

subjek dalam

menyikapi perubahan

lingkungannya

Apa saja yang terjadi

dalam masyarakat pada

terhadap pribadi anda ?

Sikap apa yang diambil

(23)

22

daerah pantai atau

pegunungan yang terbiasa

berkata dengan keras,

maka perilaku sosialnya

seolah keras pula, ketika

berada di lingkungan

masyarakat yang

terbiasa lembut dan halus

dalam bertutur kata.

masyarakat secara luas ?

Perilaku dan

karakteristik orang lain

Dimensi ini berhubungan

contoh Jika seseorang

lebih sering bergaul

dengan orang-orang yang

memiliki karakter santun,

ada kemungkinan besar ia

akan berperilaku seperti

kebanyakan orang-orang

berkarakter santun dalam

lingkungan pergaulannya

- Peran individu dalam

bermasyarakat

desa sebelum dan sesudah

pembangunan stadion?

Bagaimana peranan situasi

masyarakat terhadap

kehidupan individu ?

Tatar Budaya

Dimensi ini berhubungan

dengan Budaya di dalam

masyarakat, sebagai

- budaya yang ada di

lingkungan

masyarakat desa

Apa saja budaya yang ada

dilingkungan masyarakat

(24)

23

contoh Misalnya,

seseorang yang berasal

dari etnis budaya tertentu

mungkin akan terasa

berperilaku sosial aneh

ketika berada

dalam lingkungan

masyarakat yang beretnis

budaya lain atau berbeda

tersebut

perilaku sosial individu ?

Tabel 3.1 Pedoman wawancara semi-terstruktur

3.7Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini menggunakan model

Miles and Huberman (Sugiyono,2010:91), yaitu reduksi data, display data, dan

kesimpulan/verifikasi.

Gambar 3.1 Analisis Data Miller & Huberman (Sugiyono, 2007)

DATA COLLECTION

DATA REDUCTION

CONCLUSION DRAWING/VERIFICATION

(25)

24

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara

semi-terstruktur lalu hasil wawancara dicatat dengan verbatim.

b. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya

dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

c. Display Data

Dalam penelitian kualitatif, display data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Melalui display data maka data terorganisasikan, terususn dalam pola

berhubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

d. Conclusion Drawing/verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif Miles and Huberman

adalah penarikan keismpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya

masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

3.8Prosedur Penelitan

Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan, diantaranya

adalah :

1. Tahapan Persiapan

a. Melakukan studi literatur mengenai tema yang akan diteliti

b. Mencari dan mengkaji penelitian sebelumnya yang sesuai dan

relevan dengan tema yang akan diambil

c. Membuat proposal penelitian

d. Menentukan karakteristik subjek yang akan diteliti

e. Melakukan wawancara awal dan observasi awal kepada

(26)

25

f. Menghubungi subjek dan meminta kesediaanya untuk menjadi

subjek penelitian

g. Membuat pedoman wawancara sesuai dengan studi literatur yang

telah dilakukan

2. Tahapan Pelaksanaan

Pengambilan data melalui teknik wawancara dilakukan selama lima

kali, masing masing subjek satu kali. Wawancara pertama dilakukan pada

12 September 2013 dikantor kelurahan Rancanumpang, yang merupakan

tempat kerja subjek, setelah itu wawancara kedua dilakukan pada 15

September dirumah kediaman subjek, lalu wawancara ketiga dilakukan

pada 19 September 2013 bertempat dikediaman subjek, setelah itu

wawancara keempat dilakukan pada tanggal 24 November 2013,

bertempat di rumah kediaman subjek dan yang terakhir wawancara kelima

dilakukan pada tanggal 1 Desember 2013 yang bertempat di kediaman

subjek. Secara keseluruhan proses wawancara dilakukan secara direkam

maupun tanpa direkam, tetapi masih dalam konteks penelitian.

Pada saat pengambilan data melalui teknik wawancara ini tidak

ditemui hambatan yang berarti karena kedua subjek sangat kooperatif

dalam menjawab pertanyaan dan melakukan perjanjian untuk bertemu.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan pencatatan wawancara dengan verbatim

b. Melakukan reduksi data

c. Melakukan penyajian data

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada lima warga anggota masyarakat Kelurahan Rancanumpang, diketahui beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terjadinya beberapa kasus Pro dan Kontra pembangunan diakibatkan oleh kurangnya pemahaman warga mengenai tujuan pembangunan serta dampak pembangunan secara keseluruhan seharusnya dapat diatasi dengan pemberian informasi dan sosialisasi mengenai pembangunan secara efektif dan efisien, misal pemberian sosialisasi secara langsung kepada beberapa warga yang berpotensi terkena dampak langsung pembangunan.

2. Setiap subjek memiliki respon yang berbeda terhadap pembangunan stadion sepakbola Gelora Bandung Lautan Api, dilihat dari motif dan rangsangan serta sikap dan perilaku yang ditunjukan dalam bereaksi dengan lingkungannya

3. Sebagian warga yang kontra terhadap pembangunan adalah beberapa orang yang dirugikan akibat pembangunan, seperti kehilangan pekerjaan, kerusakan tempat tinggal, namun ada juga beberapa yang hanya menginginkan kompensasi materi dari pemerintah.

4. Sebagai Lurah setempat, Subjek 1 membuat visi Rancanumpang Ngahiji sebagai alat pemersatu bagi warga sekitar, selain itu subjek sering turun langsung kelapangan dan itu cukup dirasakan oleh beberapa warga dalam mengusung kebersamaan dilingkungan kelurahan Rancanumpang.

(28)

91

warga yang terkena dampak langsung, dan subjek mengemukakan jika seluruh masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan.

6. Faktor kehadiran supporter Persib Bandung atau yang biasa disebut

bobotoh” menjadi suatu bentuk kekhawatiran tersendiri bagi warga,

terlebih stadion itu akan digunakan sebagai homebase klub sepakbola Persib kedepannya, karakter bobotoh yang terkadang berbuat kekerasan jika tim yang dibelanya kalah, dikhawatirkan warga akan mengganggu kenyamanan penduduk asli sekitar.

7. Sebagian warga banyak yang alih profesi pekerjaan, ada yang beralih profesi menjadi wirausahawan karena potensi wilayah yang semakin ramai, ada juga yang beralih karena kehilangan pekerjaan utama. Minimnya pengembangan kompetensi keahlian yang diberikan menjadikan sebagian warga yang kehilangan pekerjaan merasa kesulitan mencari pekerjaan baru.

8. Pembangunan PLTSA (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang baru baru ini direncanakan oleh pemerintahan belum sepenuhnya tersosialisasi dengan baik, sebagian warga menganggap jika nantinya akan berdampak buruk bagi udara wilayah sekitar dan akan menimbulkan bau tak sedap, namun sesungguhnya PLTSA tidak akan seperti itu, dan isu ini menjadi ramai dikalangan masyarakat sehingga memunculkan gerakan penolakan terhadap pembangunan tersebut, menurut informasi saat ini, pembangunan itu sementara dihentikan .

5.2Saran dan Rekomendasi

1. Saran kepada masyarakat

Saran untuk warga masyarakat khususnya warga di daerah Rancanumpang, sebaiknya gali informasi mendalam mengenai setiap rencana yang dibuat oleh pemerintah, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman diantara warga karena ketidak tahuan informasi secara menyeluruh, dan inipun berlaku bagi seluruh warga masyarakat di Indonesia terutama yang mengalami pemekaran penduduk atau terkena dampak pembangunan.

2. Saran kepada pihak pemerintahan dan pengembang

(29)

92

sebaiknya proses sosialisasi diberikan secara efektif dan efisien dan tepat sasaran, dengan menemui warga yang terkena dampak langsung lingkungan, dan pemberian pelatihan kompetensi keahlian bagi warga yang mengalami alih profesi atau kehilangan pekerjaan akibat pembangunan sebaiknya dilakukan dengan lebih baik dan lebih variatif.

3. Saran untuk peneliti selanjutnya

(30)

Daftar Pustaka

Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda karya. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Parker, Ian. 2008. Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Audi Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Smith, Jonathan, A. 2009. Dasar-dasar Psikologi Kualitatif : Pedoman Praktis Metode

Penelitian. Bandung: Nusamedia.

Hurlock, E. (1998). Journal of social psychology & personality. November. Washington DC: American Psychological Association.

Maryana, E. (2006). Perilaku Sosial Siswa Sekolah dasar. Skripsi pada PPB UPI Bandung: tidak diterbitkan

Wirawan, Sarlito. (2006). Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada Gerungan, W. A. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Refika Aditama

Sobariah, O. (2005) Kecenderungan Perilaku Sosial siswa Di Sekolah Di Telaah dari Pola Asuh Orang Tua. Skipsi PPB UPI Bandung: tidak diterbitkan

Walgito, Bimo.(2003). Psikologi Social Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi Yogyakarta Khairat, Nur. (2013). Sikap dan Perilaku Sosial. [Online] Tersedia

http://nurkhairat.blogspot.com/2013/03/sikap-dan-perilaku-sosial.html. Diunduh 29 Maret 2013

Sabiq, Zamzami (2012). Definisi Psikologi Sosial. [Online] tersedia http://zamzamisabiq.blogspot.com/2012/09/definisi-psikologi-sosial.html. Diunduh 7 September 2012

(31)

Ageng, Pratiwi Sekar. (2012). Perilaku Sosial. [Online] tersedia http://sekaragengpratiwi.wordpress.com/2012/02/02/perilaku-sosial/. Diunduh 2

Februari 2012.

Krech, Et. Al. (1962). Individual in Society. Tokyo: McGraw Hill, Kogakasha

Haryanto. (2011). Pengertian Interaksi Sosial. [Online] tersedia http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/. Diunduh 16 Februari 2011

Sarwono, Sarlito. (2002). Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial.

Jakarta: Balai Pustaka

Lingga. (2011). Motif Sosial. [Online] tersedia

http://oxygendistro.blogspot.com/2011/06/makalah-psikologi-sosial-tentang-motif.html. Diunduh. 24 Juni 2011

Foredi, Gasa (2009). Sikap, Motif, dan Prasangka Sosial. [Online] tersedia

http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/sikap-motif-dan-prasangka-sosial.html.

Diunduh. 5 Mei 2009

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Pedoman wawancara semi-terstruktur

Referensi

Dokumen terkait