PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA
PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SASARAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 Pasundan Perkasa)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Olahraga
Oleh
Eka Rizki Pontianak 0907095
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA
PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SASARAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 Pasundan Perkasa)
Oleh
Eka Rizki Pontianak
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Eka Rizki Pontianak 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : EKA RIZKI PONTIANAK
NIM : 0907095
JUDUL : PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
( Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 PASUNDAN PERKASA)
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
Dr.YUNYUN YUDIANA, M.Pd NIP. 19650514 199001 1 001
Pembimbing II
SUHERMAN SLAMET,M.Pd NIP.1976036 200501 1 010
Mengetahui Ketua
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Cara Pemecahan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Batasan Penelitian ... 8
G. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11
A. KAJIAN TEORITIS ... 11
1. Konsep Belajar Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11
2. Pengertian Permainan Bolavoli ... 17
a. Pengertian Bolavoli ... 17
b. Macam-macam Teknik Dasar Permainan Bolavoli ... 21
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
a. Jenis-jenis Media pembelajaran ... 28
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 31
4. Pembelajaran Mengumpan Bola dengan Menggunakan Media Sasaran ... 33
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 34
B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 37
C. HIPOTESIS TINDAKAN ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Metode Penelitian ... 39
B. Tujuan Operasional Penelitian ... 39
C. Setting Penelitian ... 40
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
2. Pelaksanaan Tindakan ... 40
3. Alternatife pemecahan Masalah ... 40
D. Persiapan PTK ... 41
E. Subjek Penelitian ... 41
F. Sumber Data ... 41
1. Siswa ... 41
2. Teman Sejawat dan Kolabolator ... 42
G. Prosedur Penelitian ... 42
H. Instrument Penelitian ... 50
I. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Faktor yang Diteliti ... 53
1. Teknik Pengumpulan Data ... 53
2. Analisis Data ... 53
J. Validasi Data ... 55
BAB IV HASIL PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA ... 56
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
B. Perencanaan penelitian ... 57
C. Hasil penelitian ... 57
D. Pembahasan ... 75
E. Diskusi Penemuan ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
LAMPIRAN
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
3.1 Format Observasi Penelitian ... 52
4.1 Hasil Penilaian Siklus I Tindakan 1 ... 60
4.2 Hasil Penilaian Siklus I Tindakan 2 ... 64
4.3 Hasil Penilaian Siklus II Tindakan 1 ... 69
4.4 Hasil Penilaian Siklus II Tindakan 2 ... 73
4.5 Perkembangan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus ... 76
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR BAGAN
Bagan Keterangan Halaman
2.1 Hubungan Antara Komponen Dalam Pembelajaran ………... 15
2.2 Siklus PTK ………. 36
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
2.1 Gambar Lapangan Bolavoli ……...……..……… 18
2.2 Gambar Melakukan Pasing Atas ……..……….. 23
2.3 Gambar Melakukan Pasing Bawah ….…...………... 24
2.4 Gambar Melakukan Servis Atas .………. 25
2.5 Gambar Melakukan Servis Bawah ……… 26
2.6 Gambar melakukan Servis Melayang ……… 26
2.7 Gambar Melakukan Spike ……….……….. 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peranan penting untuk membina manusia-manusia baru
yang berorientasi pada pembangunan. Menurut Hartono (fatamorghana.
wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/) Pendidikan adalah usaha
sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan
manusia. Pengertian tersebut sesuai dengan apa yang telah dicantumkan pada
Undang-Undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, Pendidikan
adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan
salah satu aspek yang harus dicapai oleh semua lapisan masyarakat. Melalui
pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai aspek, sehingga manusia
mampu memenuhi segala kebutuhannya yang senantiasa berubah dan berkembang
pesat. Oleh karena itu pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia,
dikatakan sebagai kebutuhan karena melalui pendidikan manusia dapat
mengembangkan berbagai aspek yang dibutuhkan diantaranya yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotornya.
Menurut Subroto dan Yudiana (2010. Hlm.23) menjelaskan bahwa Tujuan
pendidikan adalah mengembangkan individu menjadi individu-individu yang
kreatif, berdaya cipta, dan yang dapat menemukan atau discover. Pendidikan
adalah proses menolong, membimbing dan mendorong individu agar tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa sekarang dan masa yang akan
mampu melakukan hal-hal baru dan tidak hanya sekedar mengulang apa yang
telah dilakukan generasi sebelumnya. Melalui pendidikan, anak dipersiapkan
untuk dapat melakukan perubahan sehingga guru pendidikan jasmani hendaknya
melakukan hal yang terbaik unuk membantu anak mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia mereka dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.
Salah satu sarana pendidikan, penguasaan keterampilan bermain bolavoli
bagi anak-anak sekolah bukan merupakan satu-satunya tujuan yang hendak
dicapai dalam proses pembelajaran, namun ada tujuan-tujuan pendidikan lain
yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sebagai individu yang sedang
tumbuh dan berkembang. Tujuan-tujuan pendidikan tersebut adalah
pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik yang melibatkan
aspek-aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Ketiga aspek-aspek ini merupakan bagian
terpenting dari pendidikan jasmani disekolah.
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas fisik atau jasmani.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Barrow (dalam: Abduljabar,
2011.hlm.4) adalah bahwa „pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai
pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai
melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga, permaianan senam, dan
latihan jasmani.‟
Selain itu hal ini juga diperjelas oleh Agus Mahendra (dalam: Mahendra,
2004) yang mendefinisikan „pendidikan jasmani adalah proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk
mencapai tujuan pendidikan.‟ Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, hal ini karena pendidikan jasmani dilakukan juga untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Di Indonesia sendiri pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani
merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan secara utuh. Oleh
karena itu pendidikan jasmani menjadi salah satu pelajaran wajib di setiap jenjang
Berbicara mengenai pendidikan tentu erat kaitannya dengan istilah belajar.
Menurut pandangan Good dan Brophy (dalam Uno, 2010, hlm. 15)
mengungkapkan bahwa „belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperolah sesuatu yang baru dalambentuk
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri.‟ Pendapat ini senada
dengan yang diungkapakan Driscoll (dalam Uno, 2010, hlm. 15) bahwa ada dua
hal yang perlu diperhatikan dalam belajar, yaitu:
1. Belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang; 2. Hasil belajar yang muncul dari dalam diri siswa merupakan akibat atau
hasil dari inetraksi siswa dengan lingkungan.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang telah mengalami proses belajar
dapat dilihat dari perubahan perilakunya berupa keterampilan melakukan sesuatu
sebgai akibat dari interaksi dengan lingkungannya.
Lebih lanjut Uno (dalam Uno, 2010, hlm. 22) menjelaskan bahwa “belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dari beberapa pendapat di atas
dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang
diperoleh melalui pengalaman atau praktik tertentu berupa interaksi dengan
lingkungannya.
Dalam pelaksanaan proses pendidikan jasmani banyak yang dapat
mempengaruhi terhadap keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Pendidikan
jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang
proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor,
kognitif, dan afektif. Pembelajaran pendidikan jasmani disekolah tidak selamanya
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, banyak sekolah-sekolah yang
memiliki keterbatasan dalah hal sarana dan prasarana maka dari itu guru disekolah
dituntut untuk membuat modifikasi media pembelajaran.
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani peneliti anggap penting
prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang
guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan
mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Seorang guru
pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru,
atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik
mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran
pendidikan jasmani yang diberikan.
Tujuan utama dalam menggunakan media modifikasi adalah memberikan
pengetahuan baru dalam pembelajaran permainan bolavoli. Banyak hal-hal
sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran
jalannya pendidikan jasmani disekolah. Dalam hal pembelajaran pedidikan
jasmani banyak yang dapat dimodifikasi salah satunya memodifikasi sarana dan
prasarana olahraga yang ada disekolah.
Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak
positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik
juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai
bidang, salah satunya adalah dengan cabang olahraga Bolavoli.
Seperti yang dikemukakan oleh Subroto dan Yudiana (2010, hlm.25)
bahwa, “permainan bolavoli adalah permainan beregu yang menuntut adannya kerjasama dan pengertian dari masing-masing anggota regu.” Permainan bolavoli
merupakan permainan yang komplek artinya permainan yang bukan melibatkan
keterampilan dasar saja akan tetapi sudah melibatkan keterampilan yang tinggi,
koordinasi dan antisipasi. Untuk menguasai permainan bolavoli dibutuhkan
latihan yang berkelanjutan dan sistematis sesuai dengan prinsip latihan, maka dari
itu guru dituntut melakukan usaha yang gigih dan memberikan motivasi yang
tinggi kepada siswa untuk belajar.
Lebih lanjut Subroto dan Yudiana menjelaskan melalui permainan
bolavoli, seluruh potensi dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor diyakini
berpotensi untuk dapat ditumbuhkembangkan. Sampai batas-batas tertentu, secara
permainan bolavoli. Seperti misalnya, dengan berlatih dan bermain bolavoli
secara teratur selain dapat meningkatkan keterampilan bermain bolavoli itu
sendiri, juga dapat ditingkatkan keterampilan fisik, kebugaran jasmani,
kemampuan berfikir, keterampilan sosial, kerjasama, dan mengembangkan sikap
positif dan fairplay.
Menurut Subroto dan Yudiana (2010. Hlm. 5) mengemukakan dalam
permainan bolavoli terdapat berbagai macam teknik bermain, diantaranya ialah
servis, sikap penjagaan, bendungan, pasing dan penyelamatan bola.
1. Servis adalah pukulan pertama untuk mengawali permainan. Servis
dilakukan dari daerah servis masuk kebidang lapangan lawan melewati
atas net. Didalam servis dibagi menjadi dua bagian yaitu servis atas dan
servis bawah.
2. Sikap penjagaan dalam permainan bolavoli dibagi kedalam tiga macam
sikap penjagaan yaitu sikap penjagaan tegak, menengah dan rendah.
Sikap penjagaan tegak dilakukan pada saat istirahat atau pada saat bola
mati. Sikap penjagaan menengah digunakan untuk menghadapi servis
lawan dan saat teman seregu melakukan pas dan umpan. Sedangkan
sikap penjagaan rendah digunakan untuk menghadapi serangan atau
spike lawan, dan saat menutup daerah yang ditinggalkan oleh spiker
saat melakukan spike dan saat menutup daerah yang ditinggalkan oleh
blocker saat melakukan block atau cover block.
3. Bendungan adalah usha membendung bola hasil pukulan (spike) lawan
diatas dekat net.
4. Pasing adalah cara memainkan bola pertama setelah bola berada dalam
permainan akibat dari serangan lawan, servis lawan, atau permainan
net. Pasing terbagi menjadi dua yaitu pasing bawah dan pasing atas. .
Pasing bawah adalah memainkan bola yang datang lebih rendah dari
bahu dengan menggunakan kedua pergelangan tangan yang dirapatkan,
sedangkan pasing atas adalah memainkan bola diatas depan dahi
5. Penyelamatan bola bertujuan untuk menyelamatkan bola agar tetap
dalam permainan.
Dari teknik-teknik tersebut teknik yang lebih dominan dilakukan dalam
permainan bolavoli yaitu pasing. Teknik pasing dalam permainan bolavoli terbagi
menjadi dua bagian yaitu pasing bawah dan pasing atas. pada dasarnya pasing atas
adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas,
tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola
terlihat seperti dipantulkan.
Berdasarkan teknik permainan bolavoli diatas sering kali ditemukan
permasalahan disekolah-sekolah, seperti hal nya di SMK 3 PASUNDAN
PERKASA. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat ini pembelajaran
permainan bola voli di SMK 3 PASUNDAN PERKASA belum berjalan dengan
baik karena sebagian besar siswa siswinya tidak memiliki keberanian untuk
melakukan pembelajaran bolavoli dengan bola yang sebenarnya, khususnya pada
pembelajaran mengumpan bola sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
tidak tercapai. Di SMK 3 PASUNDAN PERKASA ini siswa siswi mengalami
kendala dalam pembelajaran bolavoli karena pada dasarnya permainan bolavoli
ini dianggap sulit. Terkait dengan permasalahan diatas masalah yang ditemukan
oleh peneliti yaitu siswa siswi kurang terampil dalam melakukan keterampilan
mengumpan, maka dari itu peneliti mencoba mengguunakan media sasaran berupa
sasaran atau target diantaranya yaitu, menggunakan dinding tembok, ring basket,
serta keranjang. Media-media tersebut digunakan untuk mempermudah
pembelajaran bagi siswa dalam melakukakan pembelajaran permainan bolavoli.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
peenelitian dengan judul “PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA
PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
di SMK 3 PASUNDAN PERKASA.”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pembelajaran permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran
permainan bolavoli disekolah pada umunya hanya melakukan permainan
sebenarnya sehingga siswa sulit untuk melakukan pembelajaran.Berdasarkan dari
pengamatan peneliti maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1.
kurangnya pemahaman dari siswa terhadap pendidikan jasmani sehinggasiswa kurang antusias dalam pembelajaran bolavoli.
2.
Kurangnya keberanian siswa dalam hal melakukan pembelajaranpermainan bolavoli.
3.
Kurangnya fasilitas dan media pembelajaran yang ada di SMK 3PASUNDAN PERKASA.
C. RUMUSAN MASALAH
Aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani di SMK 3 PASUNDAN
PERKASA khususnya dalam pembelajaran bolavoli sangat dipengaruhi oleh
beberapa aspek, salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan media
sasaran. Penggunaan media sasaran yang dilakukan agar siswa lebih aktif selama
proses pembelajaran pendidikan jasmani, yang akan berpengaruh terhadap
keterampilan bermain siswa.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah peneliti
ungkapkan, yang menjadi masalah penelitian sebagai suatu problematika
penelitian yang perlu penyelesaian dapat dirumuskan yaitu, “Apakah penggunaan
media sasaran dapat meningkatkan keterampilan mengumpan bola dalam
permainan bolavoli pada kelas X di SMK 3 PASUNDAN PERKASA?”
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, masalah pembelajaran
mengumpan bola khususnya pada teknik pasing atas dalam permainan bolavoli
pada siswa SMK 3 PASUNDAN PERKASA akan dipecahkan dengan
menggunakan media sasaran.
Media sasaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan bermain
bolavoli khususnya teknik pasing atas yaitu dengan cara siswa melakukan latihan
pasing atas dalam permainan bolavoli dan dengan menggunakan bola karet yang
lunak sehingga dapat memudahkan para siswa dalam melakukan latihan teknik
bermain bolavoli khususnya dalam teknik pasing atas, selain dari dinding tembok
media yang digunakan yaitu dengan menggunakan ring basket dengan cara siswa
melakukan pasing atas pada papan patul dan bola hasil pantulan harus masuk
kedalam ring basket.
E.
TUJUAN PENELITIAN
Setiap penelitian harus mempunyai tujuan dan tujuan yang akan dicapai
harus berkaitan erat dengan masalah yang dipilih. Berdasarkan rumusan
masalah penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum :
Penelitian bertujuan menemukan kebenaran melalui media sasaran yang
berdasarkan keilmuan dan mendapatkan gambaran bagaimana proses
perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan mengumpan bola khususnya pada pasing atas dalam permainan
bolavoli.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dampak penggunaan media sasaran terhadap peningkatan
keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli pada siswa kelas X
di SMK 3 PASUNDAN PERKASA.
F.
BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini perlu diberikan batasan agar dalam peaksanaannya tidak
menyimpang dari masalah dan tujuan peneliatian, adapun ruang lingkup penelitian
ini dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Menyadari atas keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan
peneliti maka penelitian ini hanya mencakup pada pembelajaran
2. Penelitian skripsi ini dilakukan di SMK 3 PASUNDAN PERKASA di Jl.
Parakan Salam No. 372 Nyalindung Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat.
3. Populasi dalam penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas X SMK 3
PASUNDAN PERKASA.
4. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas X SMK 3 PASUNDAN
PERKASA.
5. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
6. Instrument penelitian yang dilakukan menggunakan observasi
G.
MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan banyak manfaat yang bisa
diperoleh, diantaranya:
1. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan yang luas dan
memperkaya pengalaman, terutama pengalaman dalam melakukan penelitian
ini serta menambah pengetahuan peneliti mengenai pembelajaran bolavoli
yang ada disekolah.
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kreativitas, prestasi belajar serta meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan pasing atas dalam permainan bolavoli
sesuai tujuan yang diharapkan.
3. Bagi Guru
Sebagai alat pantau keberhasilan siswa dan dapat mengembangkan
kemampuan secara lebih professional dalam bidangnya.
4. Bagi Lembaga Sekolah
Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran serta disiplin siswa dapat
meningkatkan keprofesionalan guru akan meningkatkan mutu lembaga
5. Bagi Lembaga Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi UPI
Dengan adanya penelitian tentang pembelajaran bolavoli ini dapat dijadikan
sebagai sarana dokumentasi serta informasi mengenai pembelajaran
permainan bolavoli disekolah khususnya pembelajaran pasing atas dengan
menggunakan media modifikasi, serta menambah sumber kepustakaan dan
sebagai referensi bagi para mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa program
studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi dan umumnya untuk seluruh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan
jika dalam proses penelitian menggunakan metodologi yang tepat dan sistematika
tertentu. Menurut Joesoef dan Santoso dalam (Istyanto, 2011. Hlm.39)
menjelaskan bahwa “metode adalah suatu kerangka kerja dan dasar-dasar pemkiran digunakannya cara-cara yang khusus”. Dapat disimpulkan bahwa
dengan metode maka tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian akan
tercapai.
Metode yang dignakan dalam penelitian ini yaitu Metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab
permasalahan yang ada disekolah khususnya dalam pembelajaran permaianan
bolavoli. Maka dari itu penulis berkeinginan untuk memperbaiki pembelajaran
penjas pada pemahaman permaiann bolavoli. Agar penulis tidak melakukan
tindakan yang menyimpang maka penulis mempersiapkan diri tentang penilitian
tindakan kelas, latar belakang, karakter, dan prosedur yang akan ditempuh.
B. Tujuan Operasional Penelitian
Dalam penelitian ini, secara operasional bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah dan berupaya memperbaiki permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran permainan bolavoli di SMK 3 Pasundan Perkasa Cipatat Kabupaten
Bandung Barat terutama untuk kelas X. Tetapi setelah proses observasi dan
penelitian berlangsung terdapat beberapa pemokusan masalah dalam
pembelajaran pendidikan jasmani pada pembelajaran permainan bolavoli. Maka
tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi
masalah dan upaya meningkatkan keterampilan mengumpan bola pada permainan
bolavoli dengan menggunakan bantuan media sasaran atau target pada
C. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK 3 Pasundan Perkasa Jl. Parakan Salam No.
372 Nyalindung Kecamatan. Cipatat Kabupaten Bandung Barat, kelas X semester
genap tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang ada dikelas X sebanyak 29
orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan
September 2014 dengan jumlah pertemuan sebanyak 4 kali yang terdiri dari
beberapa tindakan yang ada dalam 2 siklus. Kegiatan ini meliputi pemberian
perlakuan pemahaman teknik bermain bolavoli.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam proses pelaksanaan tindakan, penulis berperan sebagai guru yang turun
langsung untuk melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli melalui perapan
variasi tugas gerak.
a. Penulis menerapkan skenario pembelajaran yang telah dirancang dalam
pembelajaran permainan bolavoli.
b. Penulis mengajar langsung dilapangan sekaligus melakukan pengamatan
tehadap seluruh siswa yang belajar. Proses pengamatan harus didasari dengan
sadar, kritis, sistematis, dan objektif.
Setelah proses pembelajaran berakhir penulis mencatat semua
kegiatan-kegiatan yang terjadi dilapangan pada lembar observasi yang telah disiapkan
termasuk kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung.
3. Alternatif Pemecahan
Untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran ini
penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai
pengalaman gerak yang banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh mana
siswa dapat memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran
permainan bolavoli dengan media sasaran sehingga siswa mampu meningkatkan
D. Persiapan PTK
Dalam penelitian ini diharapkan siswa dapat mempraktikan keterampilan
olahraga dengan berbagai teknik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
(SK), dan Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, dan percaya diri
(KD). Instrument yang diperlukan dalam penelitian ini adalah rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
E. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas X SMK 3
Pasundan Perkasa yang berlokasi di Jl. Parakan Salam No. 372 Desa
Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan yang berjumlah 29 siswa,
yang diantaranya terdapat 5 siswa perempuan dan 24 siswa laki-laki. Secara
umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik
masih tergolong kurang perhatian terhadap pendidikan dan ini terakumulasi
terhadap kualitas pendidikan di SMK 3 Pasundan Perkasa walau pun hal
tersebut bukan salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih
banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia, dan
pelaksnaan kurikulum.
F. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri terdiri dari
beberapa sumber, yakni siswa dan teman sejawat serta kolabolator.
1. Siswa
Faktor siswa, yaitu kurangnya kemampuan siswa kelas X SMK 3 Pasundan
Perkasa dalam melakukan pembelajaran mengumpan bola dalam permainan
2. Teman sejawat dan kolabolator
Teman sejawat dan kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk
melihat implementasi penelitian tindakan kelas (PTK) secara menyeluruh, baik
dari sisi siswa maupun guru.
G. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus melakukannya
sesuai dengan prosedur, pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan,
kapan dimana, dan bagaimana melakukanya. Sekenario tindakan yang telah
direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual pada saat yang bersamaan
kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan obserfasi dengan interpretasi serta
diikuti dengan kegiatan refleksi.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu
dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam materi pembelajaran
mengumpan bola dalam permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 131) mengemukakan
konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang
menunjukan langkah-langkah sebagai berikut,“(1) Perencanaan atau planning; (2)
Tindakan atau Acting; (3)Pengamatan atau Observing dan (4) Refleksi atau
Bagan 3.1 Dua Siklus Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK
(Arikunto 2006:16)
Gambar diatas menjelaskan beberapa tahapan yang dilakukan dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Yaitu :
Siklus 1
Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari,
pelaksanaan dan refleksi sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan
harus memiliki pandangan jauh kedepan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar pesera didik. Dalam tahap
persiapan perencanaan dan tindakan, kegiatan pertama yang akan dilakukan
peniliti adalah menentukan lokasi dan subyek penelitian yang sesuai dengan Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
SIKLUS II Perencanaan
Pengamatan
Pelaksana Refleksi
Pelaksanaa Refleksi
hakikat dan masalah penelitian tindakan kelas. Selanjutnya melaksanakan
pendekatan dan pembicaraan dengan kepala sekolah dan beberapa guru untuk
membuat satu tim kegiatan sebagain observer.
Kegiatan selanjutnya pada tahap ini adalah merencanakan tindakan yang
akan dilakukan peneliti bersama observer, langkah-langkah yang akan ditempuh
oleh peneliti adalah membuat skenario pembelajaran yang mencakup
langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh guru (peneliti) dan yang akan dilakukan
oleh siswa. Hal terpenting dalam tahap ini adalah merancang model pembelajaran
yang akan digunakan untuk sebagai bahan penelitian, serta mempersiapkan sarana
dan fasilitas juga sumber belajar yang diperlukan dan mempersiapkan
langkah-langkah observer dan alat untuk observernya itu sendiri.
Dalam perencanaan tahapan yang dilakukan adalah :
a. Menentukan pokok bahasan materi pembelajaran ermainan bolavoli.
b.Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian.
c. Memubuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau tindakan sebagai
pedoman untuk melakukan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya
membuat sekenario pembelajaran pembelajaran.
d.Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang kita perlukan di
lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping
mulai dari tahap pendahuluan sampai penutup. Setiap bagian demi bagian
kita observasi, agar mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa.
e. Mempersiapkan instrumen, instrumen ini digunakan untuk merekam dan
menganalisis data selama proses penelitian berlangsung.
2. Tahap Tindakan (acting)
Dalam tahap kedua ini adalah tahap tindakan, pengertian tindakan dalam
penelitian tindakan kelas adalah tindakan guru sebagai peneliti yang dilakukan
secara sadar dan terkendali dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan
sesuai dengan norma-norma. Pada hakikatnya tahap ini adalah pelaksanaan
rencana tindakan yang dikembangkan pada tahap perencanaan. Akan tetapi
sudah seperti yang direncanakan, karena biasanya rencana itu belum dapat
memberikan gambaran dan pikiran yang mengungkap semua keadaan tempat
pelaksanaan rencana, mungkin saja perkembangannya akan berbeda dengan apa
yang terdapat dalam rencana yang telah dibuat.
Untuk membantu peneliti dan observer dalam melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan tindakan guru (peneliti) di dalam kelas, telah disiapkan alat
pengumpulan data sebagai alat bantu dalam pengamatan pelaksanaan tindakan.
Setiap temuan hasil pengamatan akan didokumentasikan dan juga dicatat.
3. Tahap Pengamatan (observing)
Observer atau pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti memperoleh
gambaran secara cermat tentang tindakan yang sedang dilakukan dan kemudian
mendokumentasikan, pengaruh atau dampak dari tindakan tersebut. Tahap
observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observer
secara lebih oprasional bertugas mengamati senua kegiatan, merekam, dan
mendokumentasikan semua hal dari proses dan hasil yang telah dicapai dalam
tindakan yang direncanakan.
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti dan observer adalah
menghimpun data melalui pedoman yang telah disiapkan untuk dapat
menghasilkan temuan dan masukan yang didapat selama kegiatan tindakan
berlangsung, dalam upaya memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tahap observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini, diantaranya sebagai
berikut:
a. Melaksanakan pengamatan terhadap kondisi pembelajaran yang diteliti
b. Mengamati aktifitas dan juga antusiasme siswa pada saat pembelajaran
permainan bolavoli.
4. Tahap Analisis atau Tahap Refleksi (reflections)
Refleksi adalah mengingat, merenungkan, mencermati dan menganalisis
kembali suatu kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sebagaimana yang
telah dicatatkan dalam observasi. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas
berusaha memahami proses, masalah, dan juga kendala yang timbul didalam
tindakan yang akan dilakukan.
Pada setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin
dicapai, untuk melihat kemampuan awal, siswa diberikan tes awal berupa angket
atau kuisioner yang berkaitan dengan minat mereka masing-masing ketika ingin
melakukan kegiatan aktivitas atletik nomor lari jarak pendek, setelah itu, peneliti
melakukan analisis refleksi pembelajaran. Untuk itu diperlukan memeriksa
lembaran-lembaran pengamatan tentang hal apa saja yang ditemukan di lapangan,
mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan guru dan siswa. Dari
hasil tersebut maka dijadikan rekomondasi untuk melakukan perbaikan atau
perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan
kurang memuaskan.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu
dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran
mengenai kemampuan siswa dlam melakukan aktivitas pembelajaran permainan
bolavoli dengan menggunakan media dinding sebagai sasaran untuk melakukan
pasing.
Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu:
a.Pengamatan (Observing) yaitu guru sekaligus peneliti mengamati (mencatat)
proses pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli di SMK 3
Pasundan Perkasa. Ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan serta kendala
siswa dalam melakukan umpan pada permainan bolavoli.
b.Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian
(planning), yaitu peneliti membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan
c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti (guru)
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
d.Refleksi, maksudnya adalah peneliti (guru) menganalisis hasil yang telah
dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan serta
perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk dapat menguasai
keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli.
Siklus II
Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebgai aktor (guru) dibantu
oleh observer (mitra guru) untuk melakukan rancangan tindakan. Adapun
beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis, selain itu tim
peneliti juga membuat rencana pembelajaran permaianan bolavoli lebih baik lagi,
dikarnakan sudah melihat gejala yang timbul dan juga refleksi yang terjadi pada
siklus yang pertama. Perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek
dan hasil dari proses pembelajaran, selain itu faktor pendukung dan penghambat
dapat diungkap. Pada tahapan ini peneliti dan observer menentukan suatu
perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Peneliti membuat scenario pembelajaran yang berdasarkan hasil refleksi pada
siklus yang pertama, dengan menggunakan media sasaran dinding dan ring basket
sebagai upaya menignkatkan keterampilan siswa dalam mengumpan bola pada
permainan bolavoli.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi
rencana,mengenai tindakan kelas dan diperbolehkan menggunakan modifikasi,
selama tidak merubah perinsip sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010,
hlm. 139) bahwa “pelaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali
setelah perencanaan selesai dilakukan.” Dalam proses pelaksanaan tindakan,
melaksanakan pembelajaran mengumpan bola. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang pertama peneliti melakukan
studi pustaka mengenai pembelajaran dengan mengunakan media sasaran dinding
dan juga ring basket. Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan
beserta solusi pemecahan masalah yang dihubungkan dengan media yang
digunakan.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan dua tindakan pada setiap
siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan media dinding dan ring basket.
Dalam tindakan juga peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi agar
keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditentukan bahwa
tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mengumpan
dalam permainan bolavoli dikelas SMK 3 Pasundan Perkasa dengan
menggunakan media sasaran dinding dan ring basket pada setiap siklusnya.
Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai
berikut:
a. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media sasaran dinding dan ring basket.
2)Melaksanakan siklus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini peneliti
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran hasil dari
penelitian pada Siklus I.
3)Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan
menggunakan media dinding dan ring basket.
4)Melakukan pengamatan pada saat mengumpan yang dilakukan siswa. Pada
tahap ini siswa melakukan teknik mengumpan pada sasasran atau target yang
5)Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian
tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6)Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus I dan
dijadikan acuan untuk siklus II.
b.Siklus II
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Membuat rencana pembelajaran masih dengan menggunakan media sasran
dinding dan ring basket berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus I.
2) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini peneliti
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil
penelitian pada siklus I.
3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan
menggunakan media sasaran.
4) Melakukan pengamatan pada saat siswa melakukan umpan pada target. Pada
tahap ini siswa melakukan umpan pada target atau sasaran yang dikaitkan
dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.
5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian
tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II.
3. Observasi
Observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh pengamat. Untuk mempermudah
pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer atau guru pendidikan
jasmani lain. Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama
pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu maupun
secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah:
a. Observasi peer (pengamatan sejawat). Observasi peer adalah observasi
terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya sesama guru atau
b. Observasi terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti
dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru memberikan lembar
observasi.
Alternatif Pemecahan, berdasarkan hasil pengamatan wawancara dan
catatan yang ada maka peneliti menggunakanya sebagai bahan untuk
memecahkan permasalahan yang muncul selama pembelajaran kemudian
membuat solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan proses
pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya.
4. Refleksi
Pelaksanaan penerapan media sasaran dinding dan ring basket dalam
pembelajaran mengumpan bola pada permainan bolavoli yang dilakukan oleh
peneliti sendiri telah menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam
pembelajaran dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini
kemudian dilakukan analisis.Analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap
aspek kegiatan penelitian. Berdasarkan analisis data kemudian peneliti melakukan
refleksi atau perbaikan untuk rencana untuk tindakan berikutnya.
F. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
dalam peneitian ini adalah :
1. Instrument Proses
a. Observasi
Observasi dilaksanakan oleh penulis sebagai guru atau peneliti untuk
mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran
mengumpan bola di kelas X SMK 3 Pasundan Perkasa. Alat yang digunakan
adalah lebar observasi tentang aktivitas guru dan siswa. Kegiatan observasi
dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data
tentang pelaksanaan pembelajaran pemahaman bermain bolavoli denngan
menggunakan media sasaran serta faktor penunjang dan penghambat
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alayt penting, karena akan membahas dan
berguna sebagai alat perantara yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selsai
mengadakan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan biklen
dalam Maleong (2005, hlm. 209) mengemukakan bahwa “catatan lapangan
adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
difikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi data dalam penilaian
kualitatif”.
c. Kamera Foto
Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadiansleama pelaksanaan
pembelajaran, juga sebagai alat untuk membberikan gambaran tentang apa
yang terjadi dalam maslah penelitian. Menurut Bogdan dan biklen dalam
Maleong (2005, hlm. 160) bahwa “ada dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan
foto yang dihasilkan oleh penelliti sendiri”.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelkasnaan pembelajaran merupakan instrument penting yang dibuat
oleh guru, dimana dalam rangka untuk menciptakan kelancaran proses
kegiatan belajar sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
2. Instrument Hasil
Instrument hasil dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan mengumpan bola.
Untuk melakukannya sebagai berikut :
Tahapan melakukan tes keterampilan mengumpan bola :
a) Siswa yang akan melakukan tes mengumpan berada diposisi anatara 2 dan
b) Seorang toser berada di posisi X untuk memberikan bola pada siswa yang
akan mengumpan.
c) Siswa kemudian mengumpan bola melewati tali lintasan dengan tinggi 3
meter dari permukaan tanah dan bola masuk kedalam daera yang tela
diberi poin 1-5.
Gambar tes keterampilan mengumpan
Bradford N. Strand and Rolayne Wilson (1993, hlm. 144)
Keterangan :
X : posisi siswa yang akan melakukan tes mengumpan
Y : posisi siswa yang memberikan bola ke subjek (X)
A : tinggi tali lintasan tes setinggi 3 meter Vv
Jk
90cm 60cm
net
1,5m
Subjek X
5 4 3 2 1 1,8m
3,3m A
Toser
G. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Faktor yang Diteliti
1. Teknik Pengumpulan Data
Data dan Cara Pengambilannya
a) Sumber Data : yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa dan guru.
b) Jenis Data : jenis data yang didapat adalah kualitatif yang terdiri dari :
1) Hasil belajar
2) Rencana pembelajaran
3) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.
c) Data dari hasil belajar diambil dengan memberikan tes mengumpan
kepada siswa.
d) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan
diambil dengan menggunakan lembar observasi.
e) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi
dikelas//dilapangan, diambil dari hasil observasi yang dibuat oelh guru.
f) Data tentang keterkaiatan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat
dari rencana pembelajaran dan lembear observasi.
2. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal
penelitian pada setiap aspek kegiatan penellitian. Peneliti juga dapat langsung
menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana dikelas/lapangan,
hubungan guru dengan siswa dan siswa dengan siswa yang lainnya. Analisis
menurut Nasution dalam Sugiyono (2005, hlm. 88) mengemukakan bahwa :
melakukan analisis adalah pekerjaan yang dulit, memerlukan kerja keras,
analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.
Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis,
sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan
cocok dengan sifat penelitiannnya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan
Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Meleong (2005, hlm. 280)
mengemukakan bahwa :
Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar ia membedakannya dengan penafsiran
yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan
pola uraian, dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian.
Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analaisis data sejak tahap
orientasi lapangan. Hal ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman
dalam Wiratmaja ( 2005, hlm. 139) yang menyatakan “the ideal model for
data collection and analysisis one interweaves them from the beginning” yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan anallisis data adalah secara
bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, dimaknai,
direnungkan, ddan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek
untuk menentukan kebsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan
keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terdapat
pada observasi di triangulasi pada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah
melakukan pembelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat Maleong (2005,
hlm. 175) yang menyatakan “pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan
pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, triangulasi dan pengecekan teman
sejawat”. Analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah penyederhanaan yang
dilakukan melaui seleksi, pefokusan data dan pengabstraksian data mentah
menjadi yang bermakna. Apapran data adalah proses penampilan data secara
lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, refresentasi grafik dan
sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari
sajian ata yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau
H. Validasi data
Teknik validasi data dalam penelitian ini adalah triangulasi, checklist,
audit trall, dan expert opinion.
Triangulasi dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain.
Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kediatan
triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menjadi mitra peneliti yaitu
kepala sekolah, guru, dan siswa.
Checklist dilakukan dengan memeriksa kebenaran anatara pelaksanaan
dan perencanaan tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi
tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan
selama dlam pelaksanaan tindakan.
Audit trall yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode
pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasi bukti-bukti penemuan yang
telah diperiksa dalam tahap checklist dengan sumber-sumber data. Hal ini
dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur
pengumpulan data pada pembimbing.
Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap keahlian
temuan-temuan penelitian kepada pakar yang professional dalam bbidang ini. Dalam
hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing
untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas,
mengenai pembelajaran mengumpan bola pada permainan bolavoli dengan
menggunakan media sasaran di SMK 3 Pasundan Perkasa Kabupaten
Bandung Barat dan berdasarkan permasalahan yang timbul dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media sasaran dalam pembelajaran bolavoli
meningkat secara bermakna. Peningkatan terlihat dari perubahan dalam tugas
gerak yang diberikan peneliti melalui penggunaan media sasaran
mendapatkan hasil yang baik. Siswa merasa lebih tertarik dalam proses
pembelajaran karena pemberian materi yang sistematis secara optimal
diberikan oleh peneliti sehingga keterampilan mengumpan bola dalam
permainan bolavoli dapat meningkat. Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli dengan
menggunakan media sasaran dapat meningkatkan keterampilan mengumpan
bola.
B. Saran
Berdasarka kesimpulan dan temuan guru (peneliti) dilapangan yang
berpedoman pada data-data yang diperoleh serta dalam rangka membantu
meningkatkan dan mengatasi hambatan-hambatan pada kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani yaitu pada pembelajaran bolavoli di SMK
3 Pasundan Perkasa maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat
memberikan manfaat perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani
1. Bagi pihak sekolah memberikan dukungan kepada guru pendidikan
jasmani dan lebih memperhatikan fasilitas atau peralatan yang
dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Karena keberhailan
dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR PUSTAKA
Anni.(2004). Belajar dan Pembelajaran.jakarta:PT.Rineka cipta.saputra, M.Yudha,
dkk.(2006).pengantar filsafat pendidikan jasmani, kesehatan, dan
rekreasi.FPOK UPI Bandung.
Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur penelitian.Jakarta:Rineka Cipta
Hubungan Antara Hasil Belajar Pendidikan jasmani Dengan tingkat Kecerdasan
emosional siswa SMP Negeri 29 Bandung, Wakhdah Mutmainah.2011
Husdarta, M Saputra, Yudha (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas
Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
Implementasi pendekatan Taktis dalam Permainan Bolavoli Siswa kelas v di SDN 4
Ciporeat Bandung, Septian Syahfery.2013
Implementasai Modifikasi Permainaan Bolavoli Pada Siswa kelas 5 SDN Pangauban
KAB. BANDUNG. Angga Putra Pratama. 2013.
Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terehadap Hasil Belajar Keterampilan
Penjaga Gawang Pada Permainan Sepak Bola, I DEWA GDE DONI
SETIANA.2013
Pembelajaran Pemainan Bolavoli kelas 8a SMPN 4 CIMAHI, Supriadi istantyo.
2011.
Strand, Bradford N & Wilson, Roleyne.(1993).Assessing Sport Skills.Human Kinetics
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
Subroto,Toto & Yudiana,Yunyun.(2010).Permainan Bolavoli.FPOK UPI Bandung
Syarifudin, Aip. (1997). Azas dan falsafah penjaskes, depdikbud.
Undang-undang RI No.4 tahun 1950, Bab VI pasal 9
www.fatamorghana. wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/
UkuranDanSatuan.Blogspot.com
http/www.google.co.id/search?a=bolavoli
www.lintas.me
Tarigan, Beltasar.(2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Eidos.Bandung
Juliantine, Tite dkk.(2012). Belajar&Pembelajaran.FPOK UPI Bandung
Subroto, Toto.(2010). Didaktik Metodik Pembeajaran Olahraga Permainan.FPOK