• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PASSING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU DI SLBN A CITEUREUP CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PASSING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU DI SLBN A CITEUREUP CIMAHI."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PASSING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU

DI SLBN A CITEUREUP CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Science

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Martin sianturi

0809146

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

PENGARUH PASSING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU

DI SLBN A CITEUREUP CIMAHI

Oleh Martin sianturi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Martin Sianturi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

ABSTRAK

Pengaruh Passing Dalam Permainan Bola Tangan Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Manipulatif Melempar dan Menangkap Siswa

Tunarungu DI SLBN A Citeureup Cimahi

Oleh: Martin Sianturi

0809146

Hambatan yang dimiliki siswa tunarungu adalah hambatan pada proses belajar, keterampilan gerak dasar, dan sosial. Salah satu untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa tunarungu adalah dengan passing dalam permainan olahraga bola tangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu dengan menggunakan pengulangan teknik permainan olahraga bola tangan yaitu passing.Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2013 di Sekolah Luar Biasa Negeri A Citeureup Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan populasi siswa tunarungu SDLB, SMPLB, SMALB yaitu 16 orang, terdiri dari delapan orang laki-laki dan delapan orang perempuan. Semua sampel diberikan perlakuan passing dan permainan olahraga bola tangan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Sig.

(2-tailed) 0,00 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh passing dalam permainan bola tangan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu.

(5)

Abstrak

Passing influence in the Handball Games Skill Move Against Increased Throwing and Catching Policy Manipulative IN SLBN A Deaf Student Citeureup CIMAHI

Martin Sianturi 0809146

Barriers are owned deaf students is a bottleneck in the process of learning , basic motor skills , and social . One to improve basic motor skills with deaf students are passing the ball sports games tangan.Penelitian aims to improve or enhance the basic motor skills throwing and catching manipulative deaf students using repetition techniques handball sport game which passing.Pengambilan the data was conducted in April to May 2013 in the School of Foreign Extraordinary A Coventry Cimahi . This study uses experimental study with a population of deaf students SDLB , SMPLB , SMALB ie 16 people , consisting of eight men and eight women . All samples were given treatment passing and ball sports game tangan.Hasil This study shows the value of Sig . ( 2 - tailed ) 0.00 < 0.05, which means that there is significant influence of the effect of passing the handball game against the increase in basic manipulative skills of throwing and motion capture deaf students .

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi atau Sampel Penelitian. ... 23

B. Desain Penelitian... ... 24

1. Desain Penelitian ... ... 24

2. Langkah Penelitian ... ... 25

C. Metode Penelitian... 26

D. Definisi Operasional... 27

E. Instrumen Penelitian... 28

F. Proses Pengembangan Instrumen... ... 29

1 . Uji validitas Instrumen. ... 29

2 . Uji Reabilitas Instrumen ………... .... 32

3 . Hasil Uji Reabilitas instrumen………... .... 34

(7)

H. Analisis Data ………. .... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 44

1. Analisis Deskriptif ... 45

2. Analisis Inferensi ... 47

a. Uji Normalitas... ... 47

b. Uji Homogenitas... ... 48

c. Hasil Pengaruh Passing Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Manipulatif Melempar dan Menangkap Siswa Tunarungu ... ... 49

B. Diskusi Temuan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran dan Rekomendasi ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Uji Validitas Melempar dana Menangkap ... 30

3.2. Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Instrumen ... 34

3.3. Rancangan Susunan Program Pertemuan Pertama Sampai Pertemuan Terakhir ... 35

3.4. Rancangan Program Setiap Pertemuan ... 41

4.1. Norma Penilaian Rata-Rata Tes Melempar dan Menangkap Siswa Tuanrungu ... 45

4.2. Gambaran Hasil Penilaian Tes Melempar dan Menangkap Siswa Tunarungu ... 45

4.3. Data Rekapitulasi Pre Test Melempar dan Menangkap ... 46

4.4 Data Rekapitulasi Post Test Melempar dan Menangkap ... 46

4.5 Hasil Pengujian Normalitas Tes Melempar dan Menangkap ... 48

4.6 Hasil Uji Homogenitas Melempar dan Menangkap ... 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Gambar Desain Penelitian ... 25

3.2. Gambar Skema Penelitian ... 26

3.3. Gambar Lapangan Tes Melempar dan Menangkap ... 29

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN A DATA HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN

LAMPIRAN B HASIL UJI VALIDITAS MELEMPAR DAN MENANGKAP LAMPIRAN C HASIL UJI REABILITAS INSTRUMEN

LAMPIRAN D RANCANGAN SUSUNAN PROGRAM PERTEMUAN PERTAMA SAMPAI PERTEMUAN TERAKHIR

LAMPIRAN E RANCANGAN PROGRAM SETIAP PERTEMUAN LAMPIRAN F GAMBARAN HASIL PENILAIAN RATA-RATA TES MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU

LAMPIRAN G HASIL PENGOLAHAN UJI NORMALITAS LAMPIRAN H HASIL PENGOLAHAN UJI HOMOGENITAS LAMPIRAN I HASIL PENGOLAHAN Paired Sample T Test

LAMPIRAN J DOKUMENTASI UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

(11)
(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Setiap manusia memiliki hak untuk hidup, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki grafik perkembangan yang berbeda dari anak normal, grafik tersebut bisa naik dan turun. Sebagaimana yang tertuang dalam UUSPN tahun 2003 bahwa pendidikan khusus merupakan

pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti

proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau

memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Untuk itulah, maka aspek-aspek

yang perlu dikembangkan pada anak yaitu: gerak dasar (motorik).

Aspek ini akan dapat berkembang dengan baik apabila pemahaman mengenai perkembangan gerak dasar oleh guru pendidikan jasmani di sekolah juga baik. Anak sedang berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan perhatian khusus. Anak pada usia sekolah mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan gerak dasarnya. Artinya perkembangan keterampilan gerak dasar sebagai perkembangan dari unsure kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh, keterampilan gerak, dan kontrol gerak, Keterampilan gerak anak tidak akan berkembang tanpa adanya kematangan control gerak. Kontrol gerak tidak akan optimal tanpa kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh tidak akan tercapai tanpa latihan fisik.

(13)

2

ini karena sebagian besar anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak, dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar.

Demikian juga dengan siswa tunarungu merupakan individu yang unik, yang memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Setiap individu sama-sama memiliki potensi atau kekuatan yang dapat untuk dikembangkan demi untuk mencapai suatu keseimbangan, keserasian dalam menempuh hidup untuk berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan di rumah, sekolah maupun masyarakat. Potensi-potensi yang dimilki dapat dikembangkan seoptimal mungkin dalam rangka mempersiapkan hidupnya di masa mendatang dengan penuh ketenangan dan kebahagian siswa tunarungu.

Mereka tidak ingin dilahirkan sedemikian rupa, memiliki tubuh yang perkembangannya tidak normal dan kekurang mampuan untuk mendengar, akibat ketidak berfungsian pendengarannya tidak hanya kemampuan berbahasa saja yang sulit dikuasai tetapi sekaligus juga mengahambat pada perkembangan kehidupannya. Hal ini senada dengan diungkapkan oleh Somad (1996: 27) yang menyatakan bahwa“ akibat ketunarunguannya maka perkembangan anak menjadi terhambat perkembangan pribadi secara keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, emosi dan sosial”.

Tanda-tanda adanya gangguan awal pada siswa tunarungu adalah pada saat melakukan pembicaraan kepala di arahkan pada sumber suara, pertanyaan minta diulang, kurang kosentrasi, dan rasa sakit pada telinga. Menurut Tarigan, B

(2008: 30) bahwa“ gangguan pendengaran, selain menjadi hambatan dalam

(14)

3

Perkembangan gerak dasar siswa tunarungu ada yang tertinggal dari anak normal, namun ada pula yang sama atau hampir menyamai anak normal. Perkembangan jasmani dan motorik siswa tunarungu hamper menyamai perkembangan anak normal. Keadaan fisik siswa tunarungu yang mengalami kurang pendengaran, kurang koordinasi gerak sehingga ada diantara mereka yang mengalami keterbatasan dalam bergerak, mereka memerlukan aktivitas atau kegiatan seperti berolahraga. Dengan berolahraga dapat mengembangkan keterampilan motoriknya. Sebagaimana yang diungkap dalamTarigan, B (2008 : 14) bahwa :

Perbedaan utama anak cacat dengan anak normal terletak pada keadaan atau kondisi fisik termasuk alat-alat fisik tidak lengkap sehingga ia tidak dapat melakukan tugas dan fungsinya seperti yang dilakukan anak normal.

Menurut Soemantri (2007:110), “Mempelajari bentuk-bentuk gerak

fungsional merupakan dasar bagi semua keterampilan gerak yang lain”. Keterampilan gerak fungsional memberikan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan untuk keterampilan gerak fundamental sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak tunarungu. Anak normal dapat belajar keterampilan gerak-gerak fundamental secara alami pada saat bermain, sementara anak tunarungu perlu dibimbing secara khusus. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan latihan-latihan gerak fundamental dalam pendidikan anak tunarungu.

(15)

4

manusia dapat mencapai tujuan hidup, baik dari aspek kesehatan, pertumbuhan fisik, dan perkembangan mental sosial.

Beberapa kegiatan telah dilakukan oleh pihak sekolah khususnya guru, orang tua sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa tunarungu, termasuk upaya dalam meningkatkan keterampilan gerak dasar. Upaya tersebut diantaranya dengan menggunakan berbagai media tertentu serta latihan-latihan gerak dasar. Peningkatan gerak dasar dapat dicapai melalui proses belajar keterampilan gerak. Hal ini diungkapkan dalam teori belaja rmengajar motorik oleh Agus Mahendra (2007: 5) tentang pembelajaran motorik yaitu sebagai berikut :

Pembelajaran motorik adalah serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang relative permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil.

(16)

5

Dengan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan judul

“PENGARUH PASSING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN

TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR

MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP SISWA TUNARUNGU

DI SLBN A CITEREUP CIMAHI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu diadakan perumusam masalah agar penelitian ini dapat dilakukan sebaik-baiknya. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah pengaruh passing dalam permainan bola tangan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

(17)

6

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, guru, dan khususnya bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Harapan penulis dari manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti dapat mengetahui seberapa jauh keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap pada siswa tunarungu, sehingga dapat diterapkan pada saat peneliti menangani siswa tunarungu.

2. Bahan masukan untuk pembina atau guru pendidikan jasmani bahwa olahraga yang tidak memerlukan banyak alat dapat menjadi olahraga yang cocok untuk siswa tunarungu dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar pada siswa tunarungu.

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek Populasi atau Sampel Penelitian

1. Lokasi

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SLBN A Citeureup Cimahi Jln. Sukarasa No. 40 Citeureup Cimahi Utara 40512. Peneliti melakukan eksperimen di SLBN A Citeureup Cimahi karena akses pada waktu melakukan penelitian sangat mudah untuk ditempuh.

2. Populasi

Populasi adalah objek yang akan diteliti dengan cakupan luas secara menyeluruh yang memberikan informasi yang terkumpul terhadap peneliti. Data-data yang terkumpul melalui tes kelompok eksperimen, baik melalui tes awal (pre-test) maupun test akhir (post-test). Dalam Sugiyono (2011:80) menyebutkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Arikunto (2006:130) bahwa “Polpulasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus”. Jadi dapat disimpulkan populasi dalam penelitian eksperimen ini adalah siswa tunarungu di SLBN A Citeureup Cimahi.

Populasi

SDLB SMPLB SMALB

9 2 5

(19)

24

3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini dapat diartikan sebagian dari jumlah populasi yang dipergunakan sebagai sumber data yang sesungguhnya dan pengambilan sampel disini tak terlepas dari karakteristik populasi itu sendiri.

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2011:81) bahwa :

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, yang dimana teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Dalam penelitian ini diambil jumlah sampel 16 orang anak siswa tunarungu yang menjadi siswa di SLBN A Citeureup Cimahi. Yang terdiri dari sembilan orang siswa SDLB, dua orang siswa SMPLB, dan lima orang siswa SMALB di SLBN A Citeureup Cimahi

Arikunto (2006:112) menjelaskan pula bahwa jumlah dari sampel dalam sebuah penelitian sebagai berikut :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila sebjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau lebih.

B. Desain Penelitian dan LangkahPenelitian 1. DesainPenelitian

Desain penelitian eksperimen yang digunakan untuk mengukur variabel

(20)

25

menangkap. Eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari komponen-komponen atau variabel passing dalam olahraga bola tangan. Komponen-komponen eksperimen merupakan variabel yang disesuaikan. Bentuk eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-posttest design.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan lama perkiraan penelitian yaitu 16 kali pertemuan. Adapun desain penelitian ini seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

: Nilai Pretest (sebelum diberi diklat)

: Nilai Posttest (setelah diberi diklat)

X : Treatment atau Perlakuan

Pada desain ini terdapat kelompok sampel yang dijadikan subjek eksperimen, subjek penelitian tes awal yang kemudian diberikan treatment dan setelah diberikan treatment lalu diberikan kembali tes akhir yang bentuknya sama seperti tes awal, tujuan desain penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan. Adapun yang menjadi treatment atau perlakuan yang diberikan adalah permainan bola tangan.

2. Langkah Penelitian

Langkah penelitian dibuat merupakan sebagai rencana atau rancangan kerja dalam penelitian. Dengan dibuatnya Langkah penelitian maka diharapkan dapat mempermudah dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Oleh karena itu dibuatlah rencana kerja yang diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan penelitian. Adapun alur penelitian didahului dengan observasi permasalahan, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan menyimpulkan hasil

(21)

26

penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skema Penelitian

C. Metode Penelitian

Sugiyono (2011: 2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh passing dalam permainan bola tangan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu. Penelitian ini menggunakan metodologi eksperimen, menurut Sugiyono (2011:72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan metode

POPULASI

SAMPEL

PRETEST PASSING

TREATMENT

POSTEST PASSING

ANALISIS

(22)

27

Penelitian eksperimen desain one group pretest-posttest design ini adalah untuk mengetahui hasil perlakuan yang sebelumnya di adakan pretest, dengan demikian hasil perlakuan diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran atau pengertian terhadap judul penelitian ini, maka pembahasan ini diharapkan dapat mengarah pada penelitian yang efektif dan efisien. Untuk itu penulis memaparkannya sebagai berikut :

1. Pengaruh Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia modern karangan Muhammad Ali (2003: 301) Pengaruh yaitu “ daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda ,dsb. Yang berkuasa atau berkekuatan gaib. “ pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh passing dalam permainan bola tangan terhadap penigkatan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu.

2. Passing Menurut Ridwan Haris (1986) “Keterampilan dalam mengoper dan menangkap bola tidaklah dapat dipisahkan dan keduanya merupakan keterampilan dasar dari permainan bola tangan. Passing yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah passing menggunakan satu tangan atau menggunakan dua tangan.

3. Bola tangan dalam situs (online) tersedia

http://maulaasman.blogspot.com/2008/01bolatangan.html:

“dapat diartikan sebagai olahraga beregu yang dimainkan dua regu masing-masing tujuh pemain (enam pemain dan satu penjaga gawang) berusaha untuk memamsukan sebuah bola ke gawang lawan, permainan ini mirip dengan sepak bola tetapi cara memasukan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki”.

(23)

28

5. Gerakan Manipulatif dalam situs (online) tersedia http :PenjasOrkes.com Mei 2011.html :

“Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh”. 6. Tunarungu Menurut Somantri (2006: 93) bahwa “tunarungu dapat

diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan bunyi melalui indera pendengaranya.

E. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lempar tangkap ke tembok seperti yang dijelaskan oleh Nurhasan (2007: 251), bahwa berdasarkan norma, tes keterampilan gerak dasar manipulatif untuk mengukur keterampilan melempar dan mengakapa dalah:

1. Tes Passing

Tujuan :mengukur daya, koordinasi mata dan lengan, ketepatan, serta daya tahan otot lengan

Jarak : Putra dan Putri : 2 m

Alat/fasilitas : Bola dan Stopwatch serta dinding tembok

Pelaksanaan :Testee berdiri di belakang garis batas lemaparan, bola dipegang di depan dada. Setelah ada aba-aba, testee harus melemparkan bola ke tembok dan kemudian menangkapnya kembali dan seterusnya selama 30 detik

Penilain : Skor satu diberikan apabila testee telah dapat menangkap bola dari setiap kali lemparan

Dinyatakan gagal bila :

1. Menginjak/ melewati garis batas lemparan pada waktu melempar

(24)

29

Gambar lapangan tes :

2 2 m

Gambar 3.3 Lapangan Tes Melempar dan Menangkap (validitastes 0,89)

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat diperlukan alat pengumpul data yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha yang diperlukan yaitu dengan jalan uji coba. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 anak normal yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya. Adapun teknik yang digunakan untuk mencari kesesuaian atau kesejajaran suatu tes adalah teknik korelasi. Pendekatan teknik korelasi oleh Pearson dilakukan dengan cara yaitu, teknik korelasi product momen dengan simpangan. Pendekatan teknik korelasi dengan cara product momen dengan simpangan menggunakan rumus :

rxy = ∑

√ ∑ ∑

Sasaran

(25)

30

Arti unsur-unsur tersebut adalah :

R xy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variable y

x =Perbedaan antara skor variabel X dengan nilai rata-rata dari variabel X

y =Perbedaan anatara skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari variabel Y

∑ xy = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y

= Nilai X yang dikuadratkan = Nilai Y yang dikuadratkan

(Nurhasan 2007: 38)

Berikut Hasil uji coba instrumen beserta hasil penghitungan uji validitas passing dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Uji validitas melempar dan menangkap

Subyek HasilTes X

HasilTes

Y X Y XY

1 25 26 -1,9 -1,8 3,61 3,24 3,42

2 26 26 -0,9 -1,8 0,81 3,24 1,62

3 25 27 -1,9 -0,8 3,61 0,64 1,52

4 26 28 -0,9 0,2 0,81 0,4 -0,18

5 27 27 0,1 -0,8 0,01 0,64 -0,08

6 28 28 1,1 0,2 1,21 0,4 0,22

7 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

(26)

31

Dari tabel di atas diperoleh ∑ = 66,7 ∑ =47,68 ∑ =50,4

Langkah selanjutnya yaitu memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya derajat validitas tersebut.

rxy = ∑

√ ∑ ∑

=

= 0,89

10 28 29 1,1 1,2 1,21 1,44 1,32

11 28 29 1,1 1,2 1,21 1,44 1,32

12 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

13 25 26 -1,9 -1,8 3,61 3,24 3,42

14 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

15 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

16 27 28 0,1 0,2 0,01 0,4 0,02

17 28 29 1,1 1,2 1,21 1,44 1,32

18 29 30 2,1 2,2 4,41 4,84 4,62

19 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

20 30 30 3,1 2,2 9,61 4,84 6,82

21 28 28 1,1 0,2 1,21 0,4 0,22

22 30 30 3,1 2,2 9,61 4,84 6,82

23 27 28 0,1 0,2 0,01 0,4 0,02

24 25 26 -1,9 -1,8 3,61 3,24 3,42

25 26 27 -0,9 -0,8 0,81 0,64 0,72

26 30 30 3,1 2,2 9,61 4,84 6,82

27 27 28 0,1 0,2 0,01 0,4 0,02

28 25 27 -1,9 -0,8 3,61 0,64 1,52

29 26 28 -0,9 0,2 0,81 0,4 -0,18

30 28 29 1,1 1,2 1,21 1,44 1,32

(27)

32

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketetapan dari setiap item yang digunakan.dan menunjukan sejauh mana alat pengukur data dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas tes motorik dalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan rumus Alpha. Arikunto (2002: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Adapun langakah-langkah dalam rumus Alpha adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha adalah sebagai berikut:

a. Menghitung varian skor tiap-tiap item :

Dimana:

= Harga Varians tiap item

∑ = Jumlah item X dikuadratkan

∑ = Jumlah kuadrat item X = Jumlah Responden

(Riduwan, 2011:115) b. Mencari jumlah varians semua item :

(Riduwan, 2011:116)

∑ ∑

(28)

33

c. Mencari varians total :

S = Varians total

Yt2 = Jumlah kuadrat X total

(Yt)2 = Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

(Riduwan, 2011:116) d. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha :

(Riduwan, 2011:116)

e. Membandingkan hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan r11, dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak taraf

kepercayaan 95 %. sebagai pedoman penafsirannya adalah:

0.00-0.199 : Reliabilitas sangat rendah 0.20-0.399 : Reliabilitas rendah

0.40-0.599 : Reliabilitas sedang/cukup 0.60-0.799 : Reliabilitas tinggi

0.80-1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

(Riduwan, 2011:116)

( ) ( )

N

N

Y

Y

Si

t t

2 2

(

)

(29)

34

3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan rumus metode alpha didapat nilai r11 sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Instrumen

Variabel Nilai r11

X 0,88

Nilai r11 hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel r untuk tingkat

reliabilitas di atas, maka hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel penelitian dapat dikategorikan sangat tinggi. Artinya instrumen penelitian memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi untuk memperoleh data dari responden. Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. G. Teknik Pengumpulan Data

Seperti telah dijelaskan pada bagian metode dan pendekatan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian One-group Pretest-Posttest Design. Langkah awal pelaksanaan pengumpulan data adalah penulis menentukan ukuran atau jumlah sampel. Pada pelaksanaan pengumpulan data, penulis melakukan tes awal terlebih dahulu pada sampel atau disebut dengan pre-test mengenai tes Keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap. Sampel diberikan tes lempar tangkap ke tembok, untuk mengetahui keadaan awal

(pre-test) mereka terhadap peningkatan keterampilangerak dasar manipulatif melempar

(30)

35

Selanjutnya sampel eksperimen diberikan perlakuan yaitu passing dan teknik dalam permainan bola tangan. Jumlah pertemuan dalam pelaksanaan perlakuan adalah 16 kali pertemuan dengan setiap pertemuannya sampel diberikan perlakuan dengan olahraga bola tangan.

Dengan diberikan perlakuan ini diharapkan sampel dapat terbiasa memainkan olahraga bola tangansebagai alat untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap.

Berikut ini adalah rancangan susunan program perlakuan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Rancangan Susunan Program Pertemuan Pertama Sampai Pertemuan Terakhir

No Hari/Tanggal Materi Intensitas Keterangan Waktu

1 Senin, 29 dalam waktu 30 detik dengan jarak 2 meter

80 dengan chest pass dan overhead pass dengan jarak 2 meter

(31)

36

Melakukan operan dengan satu tangan dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 2 meter

Menggiring bola dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 10 meter dada dan di atas kepala teman dengan tangan kanan dan tangan kiri mengenai kotak yang dipegang oleh teman

(32)

37 setinggi dada dan diatas kepala sambil bergerak menyamping dengan jarak 10 meter

Menangkap bola dengan kedua tangan yang setinggi dada dan diatas kepala dengan bergerak kea rah datangnya bola Pendinginan dan evaluasi tangan kanan dan tangan kiri dengan

melangkahkan satu kaki sebelum melakukan operan

(33)

38

setinggi dada dan diatas kepala dengan jarak 2 meter dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 2 meter

Menggiring bola dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 10 meter setinggi dada dan di atas kepala dengan

menggunakan bola basket

Menangkap bola

menggunakan bola kecil dan bola besar setinggi dada dan di atas kepala Pendinginan dan evaluasi tangan kanan dan kiri

10 menit

30 menit

(34)

39

dengan jarak 10 meter Pendinginan dan evaluasi setinggi dada dan di atas kepala dengan

melangkahkan satu kaki ke depan

Menangkap bola setinggi dada dan di atas kepal dengan kedua tangan dan bergerak ke arah tangan kanan dan tangan kiri dengan

melangkahkan satu kaki sebelum melakukan operan

(35)

40

Untuk langkah teknis pelaksanaan dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-16 yang berlangsung 1 kali pre-test di awal pertemuan, 14 kali perlakuan/treatment, dan 1 kali post-test di akhir pertemuan selama 1 Bulan dengan rancangan dimulai dari pendahuluan, isi dan penutup setiap kali pertemuan. Rancangan program ini akan menjadi bahan rujukan bagi penulis selama pelaksanaan perlakuan terhadap sampel. Pada pelaksanaannya kemungkinan dapat terjadi perbedaan dengan program yang telah dibuat. Hal ini dimungkinkan oleh adanya situasi dan kondisi yang terjadi pada saat pelaksanaan perlakuan. Namun secara garis besar, pelaksanaan program tidak akan menyimpang jauh dari program yang telah dibuat. Adapun program pelaksanaan Menangkap bola yang dilemparkan oleh teman setinggi dada dan diatas kepala dengan jarak 2 meter dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 2 meter

Menggiring bola dengan tangan kanan dan tangan kiri dengan jarak 10 meter 2 meter dalam waktu 30 detik

(36)

41

eksperimen, penulis jabarkan pada tabel 3.4 rancangan program pelaksanaan eksperimen setiap pertemuan

Tabel 3.4

Rancangan Program Setiap Pertemuan

No. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Penelitian WAKTU

Berdo'a dan cek sampel Berdo'a

Penyampaian tujuan

apabila ada yang kurang

dipahami

apabila ada sampel yang

tidak mengerti atau

memahami tentang

P Peneliti Sampel

10 Menit

(37)

42

Tabel 3.4 diatas adalah program umum yang dilakukan pada setiap pelaksanaan eksperimen. Selain melaksanakan treatment yang dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan yang terpotong 2 kali pertemuan untuk pengumpulan hasil tes pre-test dan post-test dalam 1 Bulan, penulis juga membuat program pelaksanaan agar dalam pelaksanaannya penulis dapat memperkirakan dari segi waktu efektif dan dalam melakukan treatment terlaksana dengan baik.

Penulis juga bekerja sama dengan guru mata pelajaran penjas di sekolah dan orang tua murid dengan menghimbau agar anak-anak dirumah dapat memainkan olahraga bola tangan tidak hanya memainkan permainan modern saja seperti game

online dan permainan komputer.

H. Analisis data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptifdan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1). Adapun langkah pengolahan tersebut yaitu:

1. Deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai Keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu di SLBN A Citeureup Cimahi. Teknik analisis dengan menggunakan explore untuk menggambarkan mengenai keterampilan sosial anak.

(38)

43

3. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Levene’s test . Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Kondisi data yang homogen menjadi salah satu syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik di analisis inferensi.

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan padabab IV, dapat dijabarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Terdapat pengaruh yang signifikan dari passing dalam permainan bola tangan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap siswa tunarungu.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama melaksanakan penelitian, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan untuk seluruh guru olahraga dan Pembina olahragadalam melakukan pembelajaran permainan bola besar sebaiknya jangan terlalu terpacu pada prestasi anak, tetapi harus diimbangi juga dengan keterampilan anak dalam menguasai gerak yang telah dilatih atau diajarkan.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang akan atau telah mendalami pendidikan adaptif khususnya bagi pendidikan siswa tunarungu direkomendasikan beberapa hal yang harus diperbaiki atau ditambah supaya penelitian tentang gerak dasar manipulatif siswa tunarungu bisa lebih baik lagi. 3. Bagi mahasiswa IKOR yang akan atau telah mendalami dunia pendidikan

adaptif khususnya pendidikan bagi anak tunarungu, penelitian ini sebagai referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar anak tunarungu. 4. Bagi lembaga FPOK UPI, pada mata kuliah adaptif agar dapat lebih

(40)

mahasiswa-52

mahasiswa lainnya. Karena bidang pendidikan olahraga adaptif dalam dunia pendidikan luar biasa masihlah sangat banyak dibutuhkan..

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. ( 2003 ), Kamus lengkap bahasa Indonesia modern, PUSTAKA AMANI, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Giriwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia pada

Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Haris, Ridwan. (1986). Bola Tangan Peraturan dan Permainan. Bandung :PercetakandanFoto copy Adil

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung : CV. TambakKusuma

Imanudin, Iman. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Juliawati, Ricka. (2011). Pengaruh Permainan End Zone Dalam Bola Tangan

Terhadap Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar, Skripsi. Program

Studi PJKR UPI.Tidak diterbitkan

Lutan, Rusli. ( 1988 ).Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Lutan, Rusli. dkk. (1997). Manusia dan Olahraga. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Mahendra, Agus. (2000). Bola Tangan, Departemen Pendidikan Nasional Dirjen

Dikdasmen, Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III. Bandung.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Nurhasan dan Hasanudin, C. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia

Nurindah, A.S. (2012). Pengaruh Permainan Bola Tangan Dalam Meningkatkan

Keterampilan Gerak Manipulatif Siswa Tunagrahita Sedang, Skripsi.

Program Studi Pendidikan Luar Biasa UPI. Tidak diterbitkan

Santosa, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistika dengan SPSS

(42)

54

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Somad, Permanarian.(1996). Ortopedagogik Anak Tunarungu.Jakarta: Depdikbud Somantri, S. (2006).Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama Tarigan, Beltasar. (2008). Pendidikan Jasmani Adaptif. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yudha, M.S danAmung, M. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdiknas-Ditdasmen.

Yudha, M.S (2008). Perkembangan dan Belajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

SUMBER INTERNET

---. Pengertian dan Karakteristik Anak Tunarungu. [online].Tersedia: http://nahwah-speduuns.blogspot.com/2012/10/anak-berkebutuhan-khusus-tunarungu.htmldiaksestanggal 7 Desember 2012

---. Pengertian Bola Tangan. [online].Tersedia

Gambar

Tabel
Gambar
gambar dibawah ini :
Gambar 3.2 Skema Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi dalam hal ini untuk mengubah suara gitar menjadi keyboard amatlah sulit, karena software yang dijual di Indonesia masih langka, jadi hanya beberapa orang saja yang

Fazlur Rahman masih meyakini bahwa Negara Islam adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak begitu dengan Buya Syafii, sebuah mobilitas vertikal

Mereka terlambat karena ketika mau beranjak pergi, nenek Mamat memanggil untuk minta tolong dibelikan sabun colek di warung rakit yang tidak jauh dari rumah Mamat yang berada

Sedangkan tujuan disusunnya Renja DLHK DIY tahun 2021 adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Program/Kegiatan Tahun 2019 sebagai bahan penyusunan Renja DLHK DIY

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 180 siswa responden 150 responden atau 83,3 %siswa menjawab tidak punya/kurang dari sekali dalam sebulan twitter,

Hal ini ditinjau dari titik-titik kedalaman pada peta bathimetri yang menunjukkan dapatnya digunakan dalam perencanaan lokasi dermaga untuk kapal yang memiliki draft maksimal

Penelitian penguasaan kosa kata bahasa Indonesia murid kelas VI SD menurut hemat kami baru dilakukan di daerah Jawa Barat oleh tim peneliti IKIP Bandung pada tahun 1976/1977.