• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PERKUMPULAN BERUTU DEKKET BERRUNA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN DAN KEKERABATAN ETNIS PAKPAK DI KOTAMADYA MEDAN SEKITARNYA (STUDI KEKERABATAN DI KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PERKUMPULAN BERUTU DEKKET BERRUNA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN DAN KEKERABATAN ETNIS PAKPAK DI KOTAMADYA MEDAN SEKITARNYA (STUDI KEKERABATAN DI KOTA MEDAN)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PERKUMPULAN BERUTU DEKKET BERRUNA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN DAN KEKERABATAN

ETNIS PAKPAK DI KOTAMADYA MEDAN SEKITARNYA (STUDI KEKERABATAN DI KOTA MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

GUNAWAN MANALU NIM. 309122023

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

GUNAWAN MANALU, NIM : 309122023, PERAN PERKUMPULAN BERUTU DEKKET BERRUNA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN DAN KEKERABATAN ETNIS PAKPAK DI KOTAMADYA MEDAN SEKITARNYA (STUDI KEKERABATAN DI KOTA MEDAN). FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERITAS NEGERI MEDAN, 2013.

Pembimbing : Dra. Nurjannah, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perkumpulan marga Berutu Dekket Berruna untuk mempertahankan kebudayaan etnis Pakpak dan kekerabatan marga Berutu dengan mengambil daerah penelitian di Kotamadya Medan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia kedalam bentuk kata-kata sehingga dapat memberikan gambaran sistematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah bahwa terbentuknya perkumpulan Berutu dilatarbelakangi oleh keturunan marga Berutu termasuk berruna dari segi jumlah sudah cukup banyak dan hidup membaur di Kotamadya Medan. Untuk mempertemukan keluarga besar tersebut, para tokoh marga Berutu mendirikan perkumpulan dengan nama Perpulungen Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya yang bertujuan untuk mempererat ikatan kekerabatan dan mempertahankan budaya etnis Pakpak melalui berbagai aktivitas, seperti menghadiri dan melaksanakan adat Pakpak pada upacara pesta pernikahan (merbebaskom), mengunjungi keluarga yang mengalami duka cita atau kemalangan (kerja njahat) dan melaksanakan adat Pakpak, melaksanakan perkumpulan berdasarkan agama untuk memperdalam keyakinan masing-masing anggota, yaitu Wirid untuk yang beragama Islam dan Persodipen (Kebaktian) untuk yang beragama Kristen, membangun generasi muda Perpulungen, mengajarkan adat istiadat dan budaya etnis Pakpak serta sikap multikulturalisme terhadap generasi muda Berutu.

Pada akhirnya penulis menyimpulkan bahwa Perkumpulan Berutu Dekket Berruna Kodya Medan Sekitarnya berperan untuk menjaga kelestarian budaya etnis Pakpak dan mempererat ikatan kekerabatan diantara keturunan Berutu yang ada disekitar Kota Medan melalui sejumlah aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Peran Perkumpulan Berutu Dekket Berruna Untuk

Mempertahankan Kebudayaan Dan Kekerabatan Etnis Pakpak di Kotamadya

Medan Sekitarnya (Studi Kekerabatan di Kota Medan)”.

Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. H. Restu MS beserta jajarannya yang telah

memberikan segala kemudahan administrasi untuk penyelesaian skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu Puspitawati,

M,Si yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku pembimbing penulis yang telah

membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat kepada

penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Waston Malau selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis

(7)

iii

6. Ibu Supsiloani, S.Sos, M.Si dan Bapak Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam perbaikan dan

penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Murni Eva Rumapea, M.Si serta Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si

yang telah memberikan masukan, nasehat dan motivasi selama proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Ayahanda A. Manalu dan Ibunda R. Br Purba (Omp. Feby Gishela) yang

telah memberikan kasih sayang dan bimbingan serta motivasi yang tidak

terhitung, baik secara materi maupun nonmateri sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Bapak Drs. Lister Berutu, MA yang telah memberikan fasilitas dan

kesediaannya untuk bercerita panjang lebar guna melengkapi data skripsi

ini.

10.Bapak Drs. Jusen Berutu, Bapak Lamasi Berutu, yang telah memberikan

waktunya untuk memberikan data dalam penelitian ini.

11.Abang-abangku ama Feby Manalu beserta Kakak Ipar br Hutabarat, ama

Seventinus Manalu berserta Kakak Ipar br Sitorus, ama Grace Manalu

beserta Kakak Ipar br Hutagalung yang telah memberikan dorongan dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Terkhusus buat Abangku H.B.C. Manalu (ama paima) beserta Kakak Ipar br

Siahaan yang telah memberikan banyak bantuan secara materi maupun

maupun nonmateri dan kasih sayang yang tidak terhitung hingga penulis

(8)

iv

Manalu dan Yusnani br Manalu yang telah memberikan dorongan dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Tidak ketinggalan juga buat

Purnama Purba dan Hasian Pedly Vocha br Siregar.

13.Ompung Omp. Ruben br Sihombing, Tulang A. Clinton Purba beserta

Nantulang br Hutasoit, Nantulang br Sihombing dan Inanguda br Sipangkar

yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

14.Teman-teman terbaikku: Juniandi Sinaga, Haposan Situmorang, Arjuna

Bakkara, Fretdy Manurung, Fernandes Sinaga yang merupakan personil

“Panggarabbas Voice” yang juga dikenal dengan sebutan “Onom Sahudon”.

Terimakasih atas kebersamaannya yang tidak ternilai baik dalam suka

maupun duka selama melewati masa-masa kuliah. Tidak klupa untuk

Amangboru Bakkara beserta Namboru br Situmrang.

15.Kakak Reslina Sinaga, SS, Ito Renata Dumasari Sinaga, Ito Jesika br

Silalahi dan Bang Mike Tampubolon, S.Pd, Ito Chery br Siregar.

Terimakasih atas kebaikan dan kebersamaanya Kak, Bang, Ito. Sutan Tito

Simanjuntak dan Juandi Naibaho, Amd, terimakasih atas ilmu dan

kebersamaannya serta motivasinya Lae.

16.Teman-teman personil JJS crew, Kapan lagi kita main bolanya? Tidak lupa

teman-teman lainnya di Jurusan Pendidikan Antropologi stambuk 2008

hingga 2011, terkhusus buat stambuk 2009, terlebih teman satu

Pembimbing yakni Mamopar, Martha, Linda, terimakasih atas

kebersamaannya selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini. Semoga

(9)

v

17.Ito Rina br Sinaga, silih Heriyanto Manik dan lae Tarapul Sinaga serta

teman-teman lainnya semasa PPL-T di SMP N 3 Sidikalang yang telah

mengmberikan dorongan, terimakasih atas kebersamaannya dalam melewati

masa-masa terindah semasa kuliah.

18.Bapak T. Purba, S.Pd beserta Ibu br Panggabean, Ibu H. Lubis S.Pd, Bapak

Sianturi beserta Namboru, Bapak J. Nababan, S.Pd beserta Bapak/Ibu Guru

lainnya yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama penulis

melaksanakan PPL-T di SMP N 3 Sidikalang. Tidak lupa untuk Abangda

Martin Simanjuntak yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan

skripsi ini.

19.Kakak Mestiany br Berutu S.Pd dan turang Verawati br Berutu, ade Laura

br Siregar, Devi br Silalahi, Zulikar, Ary, Ayu. Serta kepada teman-teman

dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Amin.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum begitu

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pihak yang membaca.

Medan, 29 Agustus 2013 Penulis,

(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR...ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ...5

1.3. Rumusan Masalah ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... .6

1.5. Manfaat Penelitian ...7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Gambaran Pemakai Bahasa Pakpak Pada Masyarakat Pakpak ...8

2.1.2. Perpulungen Marga Berutu Dekket Beruna Kotamadya Medan Sekitarnya ... 10

2.2. Kerangka Konsep 2.2.1. Kebudayaan ... 13

2.2.2. Kekerabatan ... 15

2.2.2.1. Marga Sebagai Klen ... 17

(11)

vii 2.3. Kerangka Teori

2.3.1. Struktural-Fungsional ... 22

2.3.2. Teori Peran ... 24

2.3.3. Kelompok (Perkumpulan) ... 26

2.3.4. Teori Survival ( Teori Bertahan Hidup) ... 28

2.4. Kerangka Berpikir ... 30

BAB. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ...32

3.2.Lokasi Penelitian ... 32

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Observasi ... 33

3.3.2. Wawancara ( Interview) ...33

3.3.3. Informan ... 34

3.3.3. Studi Dokumentasi ... 34

3.4. Teknik Analisis Data ... . 35

BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Marga Berutu 4.1.1. Asal-usul Marga Berutu... 36

4.1.2. Persebaran Marga Berutu ... 43

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Latar Belakang dan Proses Pembentukan Perpulungen Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan ...45

(12)

viii

4.2.3. Wujud Aktivitas Perpulungen Berutu Dekket Beruna

Kotamadya Medan Sekitarnya

4.2.3.1. Aktivitas Pada Upacara Perkawinan (Merbekaskom) ...54

4.2.3.2. Aktivitas Pada Upacara Kematian atau Kemalangan

(Kerja Njahat) ...56

4.2.3.3. Aktivitas Keagamaan ...58

4.2.3.4. Aktivitas Lain Yang Dilaksanakan Oleh Perpulungen ...61

4.2.4. Aturan Yang Terdapat Dalam Perkumpulan Berutu

Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya ...65

4.2.5. Peran Perkumpulan Berutu Dekket Berruna Kotamadya

Medan Sekitarnya ...70

4.2.6. Struktur Organisasi Perpulungen Berutu Dekket

Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya ...75

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN ...79

5.2. SARAN ...82

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Berpikir ...30

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ditinjau dari aspek-aspek kesamaan atau kemiripan dari berbagai

kebudayaan yang dimiliki etnis Pakpak merupakan sub etnis Batak, seperti adanya

kesamaan struktur sosial, bahasa dan sistem kekerabatan yang dimiliki oleh semua

sub etnis Batak. Dalam sistem kekerabatan, etnis Batak Pakpak sama dengan

etnis-etnis Batak lainnya, yakni Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun dan

Batak Mandailing yaitu sama-sama menganut prinsip Patrilineal. Di mana marga

diperhitungkan berdasarkan garis keturunan laki-laki, artinya laki-lakilah yang

menjadi patokan dalam penghitungan garis keturunan.

Saat ini kelompok masyarakat Pakpak telah menyebar ke hampir seluruh

wilayah Nusantara, termasuk Kotamadya Medan. Penyebaran tersebut berdampak

pada goyahnya eksistensi dan kepercayaan diri orang Pakpak. Bukan hanya di

daerah yang menjadi tujuan persebaran, di daerah asal etnis Pakpak sendiri pun

telah terjadi kegoyahan atau kepudaran kebudayaan. Dikalangan masyarakat

Pakpak Dairi misalnya, penggunaan bahasa telah didominasi oleh bahasa Batak

Toba, demikian juga alat musik yang digunakan dalam pesta-pesta adat telah

banyak dipengaruhi oleh musik Batak Toba. Bahasa Batak Toba menjadi bahasa

pengantar di Sidikalang yang merupakan daerah Pakpak, bahkan didalam keluarga

Pakpak pun tidak jarang terjadi komunikasi dengan menggunakan bahasa Toba.

Selain di daerah asal, di perantauan pun terjadi hal yang serupa, di mana

(15)

orang-2

orang Pakpak dianggap kurang mampu untuk menjaga identitasnya dan hilangnya

kepercayaan dirinya.

Wahyudi dkk (2002 : 8) mengemukakan bahwa:

“Keengganan memakai marga asli Pakpak sangat umum terjadi, mengganti marga asli dengan marga pada suku lain, seperti Toba dan Karo. Marga Tinambunen, Tumangger, Anakampun, Maharaja, Bancin mengaku marga Simbolon, marga Berutu mengaku marga Sinaga, marga Padang mengaku marga Situmorang, marga Maha mengaku marga Sembiring, marga Lingga mengaku Sinulingga, marga Manik mengaku Manik Simalungun. Kalau tidak mengganti marga dengan marga pada sub etnis Batak Lain, minimal minimal menyesuaikan dengan lafal bahasa etnis lain”.

Pemakaian pakaian adat dalam pesta adat pun tidak jarang terjadi peniruan

dengan pakaian adat etnis lain. Dari pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa

masyarakat Pakpak terlalu gampang terpengaruh oleh masyarakat lain yang ada

disekitarnya. Prinsip untuk mempertahankan kebuadayaan asli seakan menjadi hal

yang sangat sulit dilakukan. Mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan

etnis lain menjadi hal yang umum dilakukan, sehingga identitas dan budayanya

manjadi terabaikan.

Kaeadan seperti yang telah disebutkan diatas tentunya akan berdampak

negatif pada kebudayaan etnis Pakpak sendiri. Jika hal-hal tersebut terus

berlangsung dalam kehidupan masyarakat Pakpak, tidak tertutup kemungkinan

identitas budaya etnis Pakpak semakin lama akan semakin pudar, bahkan hal yang

paling parah bisa saja terjadi, yakni hilangnya budaya Pakpak. Untuk

(16)

3

membentuk suatu wadah yang diharapkan mampu untuk memberikan sumbangan

dalam mempertahankan budaya dan kekerabatan dalam lingkup masyarakat

Pakpak itu sendiri.

Wadah tersebut berupa perkumpulan marga, seperti Perpulungen Berutu

Dekket Beruna Kodya Medan Sekitarnya, Perpulungen Tumanggor Berru dekket

Bebrena Kotamadya Medan Sekitarnya, Perpulungen Marga Lingga, Berru dekket

Bebrena Kotamadya Medan, Perpulungen Manik, Berru Dekket Bebrena

SeKotamadya Medan dan sebagainya.

Perpulungen Berutu Dekket Beruna merupakan perkumpulan atau asosiasi

marga pada etnis Pakpak yang pertama kali didirikan di Kotamadya Medan, yakni

pada tanggal 5 Juli 1970. Perpulungen ini didirikan karena marga Berutu telah

banyak menyebar di Kotamadya Medan dan belum saling mengenal. Selain itu

juga untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan anggota kelompok

marga secara khusus dan etnis Pakpak secara umum. Dalam programnya

dicantumkan untuk memberikan pelajaran atau pengajaran bagi keturunan Berutu

yang tidak mampu berbahasa Pakpak, belajar adat Pakpak, menyadari asal-usul

marga dan lain sebagainya yang berhubungan dengan daerah asal dan kebudayaan

etnis Pakpak.

Dalam Anggaran Dasar Perkumpulan Berutu pasal 3 dinyatakan tujuan

dibentuknya asosiasi marga tersebut, yakni untuk menegakkan dan menjunjung

tinggi adat kebudayaan Pakpak sehingga eksistensi dan kepribadiannya dinilai

(17)

4

(Berutu, 2007 : 146). Dalam wujud aktivitasnya, Perkumpulan Berutu secara rutin

melakukan persekutuan Doa (persodipen) bagi anggotanya yang beragama

Kristen dan bagi anggotanya yang beragama muslim mengadakan pengajian dan

wirid setiap bulan.

Bentuk kegiatan lain misalnya menghadiri dan memberikan sumbangan

kepada anggota perkumpulan yang mengawinkan anaknya (laki-laki maupun

perempuan) demikian juga jika terjadi peristiwa kemalangan, misalnya ada

anggota yang meninggal. Selainitu, perkumpulan marga ini juga akan menghadiri

pesta atau acara lain jika ada undangan yang diberikan, misalnya pada saat

memasuki rumah, sunatan, memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi

kelahiran dan sebagainya. Hal-hal seperti diataslah yang menarik perhatian

(18)

5 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang

akan diteliti seperti berikut:

1. Latar belakang pembentukan Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan Sekitarnya Sekitarnya.

2. Aturan yang terdapat dalam Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan Sekitarnya.

3. Tujuan pembentukan Perkumpulan Berutu Dekket Berruna di Kotamadya

Medan.

4. Kegiatan yang dilaksanakan atau aktivitas Perkumpulan Berutu Dekket

Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya untuk mempertahankan

kebudayaan dan kekerabatan etnis Pakpak.

5. Strategi yang digunakan kebudayaan dan kekerabatan Pakpak dapat

bertahan dan eksis ditengah masyarakat yang multi etnis.

1.3. Rumusan Masalah

Sebagai suatau penelitian, perlu ditentukan apa yang menjadi rumusan

masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih jelas dan terarah. Dengan

demikian, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Perkumpulan Berutu Dekket

Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya?

2. Apa tujuan dibentuknya Perkumpulan Berutu Dekket Berruna Kotamadya

(19)

6

3. Apa saja kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan Perkumpulan Berutu

Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya untuk mempertahankan

kebudayaan dan kekerabatan etnis Pakpak?

4. Sejauh mana Perkumpulan Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan

untuk mempertahankan kebudayaan dan kekerabatan etnis Pakpak?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Perkumpulan Berutu

Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya.

2. Untuk mengetahui tujuan Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan Sekitarnya.

3. Untuk mengetahui kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan Perkumpulan

Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya dalam

mempertahankan kebudayaan dan kekerabatan etnis batak pakpak.

4. Untuk mengetahui sejauh mana Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan untuk mempertahankan kebudayaan dan kekerabatan

(20)

7 1.5. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian “peran Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan Sekitarnya dalam mempertahankan kebudayaan dan

kekerabatan batak pakpak” ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi akademik: penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan bagi ilmu

social, khususnya Antropologi Sosial.

2. Untuk mengetahui sejauh mana Perkumpulan Berutu Dekket Berruna

Kotamadya Medan Sekitarnya dalam mengekspresikan identitasnya

ditengah-tengah masyarakat yang multi etnis.

3. Untuk mengetahui sejauh mana Perkumpulan Berutu dalam

mempertahankan kebudayaan dan kekerabatan etnis Pakpak.

4. Sebagai rujukan tambahan bagi penulis/peneliti lain yang tertarik dan

ingin melakukan penelitian yang sama atau yang berhubungan dengan

(21)

79 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengolahan data dari data terdahulu serta analisis yang

mendalam terhadap data yang diperoleh di lapangan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Perkumpulan Berutu dan keturunannya di Kota Medan yang diberi nama

Perpulungen Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya

didirikan pada 5 Juli 1970 yang dipelopori oleh tokoh-tokoh marga

Berutu itu sendiri. Pendirian perkumpulan marga (Perpulungen) tersebut

dilatarbelakangi oleh perkembangan zaman yang semakin menuntuk

manusia untuk mengikuti budaya luar, sehingga dapat berakibat pada

terkikis atau memudarnya kebudayaan lokal atau pribumi. Untuk

mengantisipasi terjadinya pemudaran kebudayaan etnis Pakpak di

kalangan keturunan Berutu, dibentuklah Perpulungen Berutu Dekket

Berruna.

2. Dengan berlandaskan adat istiadat dan kebudayaan etnis Pakpak,

Perpulungen Berutu Dekket Berruna melaksanakan berbagai aktivitas

yang ditujukan untuk mempererat tali kekerabatan diantara keluarga besar

keturunan Berutu, serta untuk memelihara dan mempertahankan

keberadaan budaya etnis Pakpak sebagai salah satu sumber kekayaan

budaya nasional.

3. Kegiatan-kagiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh Perpulungen Berutu

(22)

80

dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Perpulungen adalah

pada saat ada acara atau upacara Kerja Baik (suka cita) dan juga Kerja

Njahat (duka cita) yang dilaksanakan oleh anggota Perpulungen, seperti

mengunjungi dan melaksanakan adat Pakpak serta memberikan santunan

kepada keluarga yang melaksanakan upacara pernikahan (Kerja Baik),

mengunjungi dan melaksanakan adat Pakpak serta memberikan santunan

sebagai sumbangan sosial kepada keluarga Berutu yang mengalami

kamalangan atau meninggal (kerja njahat). Untuk aktivitas ini, selain

memberikan sumbangan sosial berupa uang tunai, Perpulungen Berutu

juga akan memberikan sumbangan tenaga dan waktu. Jika ada anggota

Perpulungen yang meninggal, maka Perpulungen mewajibkan

komisaris-komisaris Perpulungen dan juga anggota lain yang berdomisili disekitar

tempat tinggal keluarga yang berduka untuk membantu pelaksanaan

aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan hingga upacara penguburan

selesai. Hal itu dimaksudkan agar rasa kebersamaan dalam suka maupun

duka tercermin disetiap anggota Perpulungen tersebut.

4. Perpulungen melaksanakan berbagai aktivitas yang dimaksudkan untuk

dapat mempererat ikatan kekeluargaan diantara marga Berutu beserta

keturunannya dan juga untuk memelihara dan mempertahankan ada

istiadat dan kebudayaan etnis Pakpak. Seperti, membangun generasi muda

dengan cara memberikan beasiswa kepada siswa/i dan juga mahasiswa/i

yang memiliki kemampuan dan atau prestasi baik disekolah maupun di

(23)

81

Dengan demikian generasi muda Perpulungen dapat melanjutkan

sekolahnya dan mencapai cita-citanya. Hal itu menandakan bahwa

dikalangan marga Berutu terdapat perasaan satu darah – satu keturunan,

artinya sekalipun anak marga Berutu yang lain, tapi marga Berutu yang

lain akan menganggap anak tersebut sebagai keluarganya/anaknya juga.

5. Perpulungen melaksanakan kegiatan rutin, yakni kegiatan keagamaan

sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) yang

dilaksanakan sekali sebulan. Dengan adanya aktivitas ini, maka ikatan

kekerabatan akan semakin erat, dimana setiap anggota Perpulungen dapat

berinteraksi secara intensif, dapat bertukar pikiran atau pun informasi dan

dapat merencanakan program kedepannya.

6. Perpulungen juga akan mengunjungi daerah asal dan memberikan bantuan

sebagai sumbangan sosial kepada keluarga yang kurang mampu secara

ekonomi, menggali dan memepertahankan kebudayaan etnis Pakpak agar

tetap eksis ditengah perkembangan zaman yang semakin maju.

7. Dalam Perpulungen Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan terdapat

aturan yang membuktikan kekuasaan marga Berutu yang merupakan pihak

kula-kula (hula-hula dalam Toba). Dimana pihak berru tidak mempunyai

hak untuk menjadi ketua umu, sekretaris dan bendahara umum. Posisi

jabatan inti tersebut hanya terbuka untuk marga Berutu saja. Tetapi untuk

posisi jabatan lainnya seperti humas, ketua bidang dan

(24)

82 5.2. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu sumber kebudayaan nasional, kebudayaan etnis Pakpak

harus dipelihara dan dipertahankan keasliannya. Seiring dengan

perkembangan zaman, tidak sedikit orang Pakpak yang enggan

menggunakan atau memperkenalkan budayanya kepada orang lain diluar

etnis Pakpak. Keadaan seperti itu akan menyebabkan semakin pudarnya

kebudayaan Pakpak. Dengan demikian maka pemeliharaan dan

pemertahanan kebudayaan perlu dilaksanakan dan diajarkan secara turun

temurun kepada generasi penerus etnis Pakpak, baik melalui pembelajaran

di lingkungan rumah tangga maupun di lingkungan keluarga besar serta

lingkungan masyarakat etnis Pakpak.

2. Didalam kebudayaan etnis Pakpak terdapat unsur kekerabatan yang

mengikat bagi anggotanya. Kekerabatan tersebut perlu diajarkan dan

diterapkan kepada generasi selanjutnya secara turun-temurun agar sistem

dan nilai dalam kekerabatan tersebut tidak pudar oleh perkembangan

zaman, melainkan agar generasi selanjutnya percaya diri dengan jati

dirinya atau identitasnya sendiri. Agar kekerabatan tersebut tetap terjalin

dengan baik, perlu adanya suatu tindakan. Tindakan tersebut dapat berupa

kegiatan yang dilaksanakan dengan mempertemukan anggota-anggota

yang berada dalam lingkup kekerabatan tersebut.

3. Untuk mempertahankan jati diri sebagai etnis Pakpak, maka pembelajaran

(25)

83

jawab setiap anggota etnis tersebut. Selain mempelajari, juga diharapkan

agar mampu untuk menegakkan dan mempertahankan kebudayaan tersebut

ditengah kehidupan bermasyarakat yang multi etnis. Dengan demikian

maka sangat diperlukan adanya pendidikan kebudayaan kepada generasi

muda Pakpak, dalam hal ini terlebih keluarga Berutu agar kebudayaan

Pakpak tetap eksis meskipun pemeluknya (masyarakat Pakpak, khususnya

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Buletin Bulanan Rintis Prana Edisi XXIII Tahun ke-III/Januari 2010.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Berutu, H.Kadim. 2003. Silsilah Berutu Dan Perkembangannya. Medan: Yayasan Bina Budaya Bangsa.

Berutu, Lister dan Nurbani Padang. 2006. Tradisi dan Perubahan(konteks masyarakat Pakpak). Medan: Grasindo Monoratama.

Gultom, Ibrahim. 2010. Agama Malim di Tanah Batak. Jakarta:Bumi Aksara.

Hartomo, H dan Arnicun Aziz. 2004. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumu Aksara

Horton, P.B dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Kilas Balik Acara persodipen II Perpulungen Pineppar Berutu, Berru Dekket Kubrena Se-Indonesia. Tidak Diterbitkan

Koentjaraningrat. 1980. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat.

______________. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : UI-Press.

______________. 2005. Pengantar Ilmu Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Nainggolan, Togar. 2012. Batak Toba Sejarah dan Transformasi Religi. Medan: Bina Media Perintis.

Menno, S dan Mustamin Alwi. 1994. Antropologi Perkotaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Perpulungen Berutu Dekket Berruna Kotamadya Medan Sekitarnya Periode 19955-1997. Tidak diterbitkan

Poloma, Margaret M. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Saifuddin, Achmad Fedyani. 2006. Antropologi Kontemporer suatu pengantar kritis mengenai paragigma. Jakarta: Kencana.

(27)

Simanjuntak, B.A. 2002. Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta: YOI

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R &D). Bandung : Alfabeta.

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosilogi (edisi kedua). Jakarta : FE-UI.

Vredenbret, J. 1979. Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Wahyudi, dkk. 2002. Etnis Pakpak Dalam Fenomena Pemekaran Wilayah (Mempertanyakan Partisipasi Politik Perempuan Dalam Masyarakat

Aceh). Sidikalang:Yayasan Sada Ahmo.

Sumber Internet:

Anonim. 2012. Budaya Suku Batak. (Online). Tersedia: http://sukubatak.blog spot.com/2012_ 06_03_archive.html. 07 Juli 20113, 19.13

Anonim. 2009. Teori Peran (Role Theory). (Online). Tersedia: http://konsultasi kehidupan.wordpress.com/2009/05/07/teori-peran-role-theory/. 27 Mei 2013, 23.03

Dirno Kaghoo. 2 0 1 0 . Teori Peranan. (Online). Tersedia: http://kaghoo.blog spot.com/2010/11/ pengertian-peranan.html. 23 Mei 2013, 23.00

Anonim. 2011. Teori Peran (Rhole Theory). (Online). Tersedia: http://rinawah yu42.wordpress. com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/. 23 Mei 2013, 23.02

Referensi

Dokumen terkait