• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI, DAYA TAHAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN TIM PENDAKI GUNUNG MAPALA UNIMED DALAM MENGHADAPI EXPEDISI RIMBA GUNUNG SUMATERA UTARA TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI, DAYA TAHAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN TIM PENDAKI GUNUNG MAPALA UNIMED DALAM MENGHADAPI EXPEDISI RIMBA GUNUNG SUMATERA UTARA TAHUN 2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI, DAYA TAHAN

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN TIM PENDAKI

GUNUNG MAPALA UNIMED DALAM

MENGHADAPI EXPEDISI RIMBA

GUNUNG SUMATERA UTARA

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

JANRI NIKO

NIM : 071266210089

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera buat kita semua, semoga cinta dan kasih sayangNya selalu

ada disetiap pekerjaan kita. Puji dan syukur sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada Pencipta alam semesta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menikmati dunia, dan segala misteri yang ada didalamnya.

Ucapan terima kasih yang tak sebanding harganya dibandingkan cinta dan

pengorbanan yang telah diberikan kepada kedua orangtua penulis, Bapak ( Robert

Banjar Nahor ) dan Mamak tercinta ( Sawaty Sihombing). Motivasi luar biasa

yang menjadi energi untuk tetap semangat dalam menjalani hari-hari.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay,M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs.Zulfan Heri, M.Pd dan Bapak Nono Hardinoto, M.Pd selaku

Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Zulfan Heri,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada

(3)

iii

5. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan.

6. Kepada ketiga adik-adikku Ari Andi Eliger Marbun, Anto Nataldo C

Marbun, dan Ivan Rivaldo Marbun.

7. Kepada Mapala Unimed, terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman

yang telah diberikan. Kehangatan dan keakraban yang tak akan pernah

terlupakan seumur hidupku. Terima kasih pula karena telah sudi menjadi

tempat penulis melakukan penelitian . Merah selalu di dalam hatiku,

Lestari, Gemipa, Ok Bung.

8. Terima kasih kepada BARSDem yang telah menjadikan saya sebagai

manusia. Dan akan tetap menyuarakan kebenaran sejati, melahirkan

kader-kader yang progresif, militant dan revolusioner.

9. Terima kasih kepada GMKI Komisariat FBS atas waktu yang tak

terbalaskan.

10. Kepada Seniorku yang telah banyak memberikan banyak masukan dan

wejangan, abangda Ridwan Ali Ibrahim, Nazrul S Rambe, Samsudin

Tarigan, Ricardo situmorang, Rakhmi S Purba, Edward Keliat,

M.Rahmadan Pitopang dan yang lainnya.

11. Kepada Sahabat – sahabat , Nupung, Della dan Marco yang mau

meluangkan waktu dan bersusah-susah ria, untuk membantu dalam

penyelesaian skripsi.

12. Kepada rekan – rekan susah senang di Mapala Unimed Bancet, Koak,

(4)

iv

Gopul, Batob, Ropa, Atela, serta yang lainnya dari tunas XV (angkatan

Tukang-tukang), tunas XVI, tunas XVII, tunas XVIII, tunas XIX, dan tak

lupa kepada tunas XX yang mau jadi sampel penelitian walau hanya

dibayar dengan sepotong coklat. Kalian luar biasa.

13. Juga kepada para perempuan hebat yang pernah ada dihatiku, dan mengisi

waktu-waktuku, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih

buat motivasinya, terima kasih buat Cintanya.

14. Dan seluruh rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu

yang telah menjadi guru dalam setiap perjalanan hidup. Penulis menyadari

skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan diri

menerima kritik dan saran guna pengembangan diri penulis kedepannya.

Medan, Juli 2013

Janri Niko

(5)

i ABSTRAK

JANRI NIKO. NIM. 071266210089. Hubungan Kepercayaan Diri, Daya

Tahan Terhadap Tingkat Kecemasan Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed Dalam Menghadapi Expedisi Rimba Gunung Sumatera Utara tahun 2013”. (Pembimbing : ZULFAN HERI )

Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013. Populasi penelitian adalah anggota organisasi mahasiswa pecinta alam Universitas Negeru Medan (Mapala Unimed). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang anggota tim pendaki gunung mapala Unimed yang melakukan expedisi rimba gunung Sumatera Utara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda.

Hasil penelitian dan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,638 serta nilai -thitung < -ttabel yaitu -3,511 < -2,09

dan nilai sig. 0,002 < 0,05; 2) terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan daya tahan dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,478 serta -thitung < -ttabel yaitu

-2,312 < -2,09 dan nilai sig. 0,033 < 0,05; 3) terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara kepercayaan diri dan daya tahan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan Pearson Correlation sebesar 0,633 serta thitung > ttabel yaitu 3,417 < 2,09

dan nilai sig. 0,003 < 0,05.

(6)
(7)

4.1. Selintas Mendaki Gunung ……… 33

4.2. Pengertian Mendaki Gunung ………. 35

4.3. Klasifikasi Pendakian………. 36

4.4. Sistem Pendakian ………. 39

4.5. Persiapan Ekspedisi ………. 40

4.6. Langkah-langkah Dan Prosedur Ekspedisi ………. 41

B. Kerangka Berfikir ………. 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 61

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ……….. 61

1.1. Variabel Kepercayaan Diri ………... 61

1.2.Variabel Tingkat Kecemasan ………. 63

2. Analisis Data Penelitian ……… 65

(8)

2.2. Analisis Korelasi ………….………. 70 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 71

1. Pengaruh Kepercayaan Diri (X1) Terhadap Tingkat

Kecemasan (Y) Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed ……… 73 2. Pengaruh Daya Tahan (X2) Terhadap Tingkat Kecemasan

(Y) Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed ………. 74 3. Pengaruh Kepercayaan Diri (X1) dan Daya Tahan (X2) Secara

Simultan Terhadap Tingkat Kecemasan (Y) Tim Pendaki Gunung

Mapala Unimed ……….. 74 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel. Hal

1. Ciri-ciri Kecemasan ……… 20

2. Nama-nama Atlet Pendaki Gunung yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Rimba Gunung ………. 46

3. Distribusi Skala Kepercayaan Diri ………. 48

4. Distribusi Skala Kecemasan ………. 49

5. Penilaian dalam bleep test ………. 50

6. Penilaian Denyut Nadi Recovery ……… 51

7. Validitas Variable Kepercayaan Diri (X1) ……… 59

8. Reliabilitas Variable Kepercayaan Diri (X1) ……… 61

9. Validitas Variable Tingkat Kecemasan (Y) ……… 61

10.Reliabilitas Variable Tingkat Kecemasan (Y) ……… 63

11.Data Variable Kepercayaan Diri……… 64

12.Data Variabel Daya Tahan ……… 64

13.Data Variabel Tingkat Kecemasan………. 65

14.Matrix Korelasi Antar Variabel………. 67

15.Coefficientsa ………. 69

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Pendaki di puncak Gunung Sinabung ……… 38

2. Kerangka Berfikir Penelitian ………. 45

3. Diagram Jalur Analisi Path ……….. 56

4. Gambaran Umum Hubungan Antar Variabel Penelitian…………. 69

5. Tes Fisik (lari 15 Menit) sebelum melakukan expedisi …………... 114

6. Persiapan Keberangkatan ……… 114

7. Perjalan Melewati Sungai ……… 115

8. Perjalanan Melewati Hutan Gunung ……… 115

9. Tim Pendaki Melakukan Istirahat ………. 116

10.Menghitung Denyut Nadi Recovery………. 116

11.Peneliti Memberikan Arahan Dalam Pengisian Angket …………. 117

12.Tim Pendaki Gunung Sedang Mengisi Angket ……… 117

13.Tim Pendaki Melakukan Pendakian ke Puncak Sibayak………….. 118

14.Tim Pendaki di Puncak Sibayak ……….. 118

(11)

DAFTAR GRAFIK

1. Histogram-Dependent variable: Tingkat kecemasan …….. 66

(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Lembar Pertanyaan Angket Percaya Diri (Uji Coba)………. 80

2. Lembar Pertanyaan Angket Tingkat Kecemacan (Uji Coba)……. 84

3. Lembar Pertanyaan Angket Percaya Diri (Valid)……… 88

4. Lembar Pertanyaan Angket Tingkat Kecemasan (Valid)………… 91

5. Tabulasi Ujicoba Angket Kepercayaan Diri (Variabel X1)………. 94

6. Tabulasi Ujicoba Angket Tingkat Kecemasan (Variabel Y)…... 95

7. Output SPSS (Uji Angket) ………. 96

8. Tabulasi Data Angket Variabel Kepercayaan Diri (X1)………….. 105

9. Tabulasi Data Daya Tahan (X2) ……….. 106

10.Tabulasi Data Angket Variabel Tingkat Kecemasan (Y) ………… 107

11.Rekapitulasi Data Penelitian ……….. 108

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka

menuju ke tempat yang lebih tinggi ke puncak gunung. Sesuai dengan pendapat

sumitro dkk (1997: 1) : “Mendaki gunung adalah suatu kegiatan yang berorientasi

di alam terbuka dan mendaki ke tempat yang lebih tinggi merupakan tujuan utama

aktifitas olahraga tersebut.”

Mendaki gunung adalah suatu olahraga keras penuh petualangan dan

kegiatan ini membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang

yang tinggi. Bahaya dan tantangan seakan hendak mengungguli merupakan daya

tarik kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk

menguji kemampuan diri dan untuk bias menyatu dengan alam. Keberhasilan

suatu pendakian yang sukar berarti keunggulan terhadap rasa takut dan

kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

Faktor pendukung keberhasilan dalam pendakian gunung terdiri dari

factor-faktor teknis seperti, persiapan manejerial pendaki gunung yaitu

kelengkapan oprasional dan safety procedure, persiapan administrasi. Untuk

menjadi seorang pendaki gunung yang handal tidak hanya berdasarkan pada segi

teknis semata, namun faktor non teknis seperti aspek mental atau kejiwaan seperti

motivasi, rasa percaya diri, faktor emosional serta keperibadian sang pendaki

(14)

2

motivasi dalam berlatih, semangat bertanding, sikap pantang menyerah, percaya

diri, keseimbangan emosi dan yang paling penting jiwa sportifitas.

Kemudian, Hendri Agustin (2005:56) mengatakan “Sifat mental seorang

pendaki gunung adalah tabah dan berani menghadapi tantangan di alam terbuka.

Berani dalam arti sanggup menghadapi tantangan dan mengatasi dengan bijaksana

dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki”

Dalam dunia olahraga khususnya bagi atlet, dari hasil penelitian (Singer,

1986:58) selalau menyarankan emosi yang ideal bagi atlet, tetapi telah di ketahui

bahwa para atlet mempunyai sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah

yang sangat rendah emosinya.

Yang terjadi dalam mendaki gunung pada dasarnya adalah “ man in movement “ yang berarti bahwa yang bergerak dalam aktivitas olahraga bukanlah

semata–mata bagian–bagian tubuh manusia melainkan merupakan wujud proses

psikofisik manusia sebagai kebulatan (totalitas). Sebab sebagaimana diketahui

bahwa manusia terdiri dari jiwa raga dalam susunan yang unik dan saling

mempegaruhi.

Aspek mental adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

perjalanan pendakian gunung. Emosi yang positif pada atlet akan bermanfaat

karena akan meningkatkan kepercayaan diri sehingga mampu memotivasi diri

mencapai hasil maksimal dalam melakukan aktifitasnya. Hal ini dapat menjadi hal

yang baik dalam pendakian gunung karena dengan demikian berarti atlet pendaki

(15)

3

Enung Fatimah (2006) mengartikan kepercayaan diri adalah sikap positif

seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang

dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten

melakukan segala sesuatu seorang diri, tetapi rasa percaya diri hanya merujuk

pada adanya perasaan yakin mampu, memiliki kompetens dan percaya bahwa dia

bias karena didukung oleh pengalaman, potensi actual, prestasi serta harapan yang

realistik terhadap diri sendiri.

Dan dalam kondisi seperti perjalan pendakian gunung kepercayaan diri ini

seakan-akan menjadi obat kuat bagi pendaki gunung, untuk meningkatkan rasa

percaya atas kemampuan dirinya dalam melakukan aktifitas pendakian gunung

tersebut.

Dan sebaliknya emosi yang negatif akan menjadi masalah untuk pendaki

gunung, dan hal itu akan menyebabkan terjadinya kecemasan (Anxiety).

Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir/takut mengenai ketegangan mental

yang mengelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu

masalah atau tidak adanya rasa aman dan mengeluh bahwa sesuatu yang buruk

segera terjadi.

Dalam expedisi pendakian gunung senantiasa penuh dengan kecemasan

serta konflik-konflik penuh dengan ketakutan dan kontrol mental. Bagi pendaki

keadaan semacam ini justru dapat menjadi suatu tantangan untuk menguji

kemampuan diri, namun tidak sedikit pula yang mengalami hal yang sebaliknya,

(16)

4

hanya akan gagal menguasai keadaan tetapi akan meningkat timbulnya emosi

yang negatif. Dalam pendakian gunung, wajar saja kalau pendaki merasa tengang,

bimbang, cemas, terutama menghadapi lawan yang lebih kuat atau seimbang dan

kalau situasinya mencekam (Singgih Gunarsa, 1989:62).

Hal-hal yang berkaitan dengan mental diatas baik emosi yang positif

seperti rasa percaya diri maupun emosi yang negatif seperti kecemasan, pastinya

akan berpengaruh kepada pendakian kondisi fisik pendaki terutama daya tahan.

Daya tahan yang dimaksud adalah keadaan atau kondisi yang mampu

untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang

berlebihan setelah meyelesaikan pekerjaan. Tentunya juga menjadi faktor yang

diperhatikan dalam pendakian, dikarenakan dalam expedisi pendakian gunung

memerlukan waktu yang cukup panjang, ada yang berhari-hari dan bahkan ada

pula yang membutuhkan waktu yang berbulan-bulan. Untuk itu faktor daya tahan

ini juga menjadi faktor utama dalam pendakian gunung.

Seperti pernyataan diatas percaya diri kadang kala menjadi obat kuat bagi

seorang pendaki gunung dalam melakukan pendakian, dikarenakan mampu

memotivasi diri untuk tetap bertahan dan kuat dalam melakukan pendakian,

seakan-akan daya tahan pendaki gunung terus betambah dan bertambah.

Demikian sebaliknya ketika kecemasan datang menghantui pendaki gunung, hal

yang terjadi adalah turunnya motivasi diri untuk mengerjakan sesuatu, dan

akhirnya berimbas kepada turunnya daya tahan, dan sang pendaki gunungpun

(17)

5

Berkaitan dengan pembahasan di atas ,dalam hal ini organisasi pencinta

alam di Unimed yakni Mapala Unimed akan menjalankan program kerjanya yaitu

Expedisi Rimba Gunung Sumatera Utara, Medan dari ekspedisi ini sendiri adalah

hutan, rawa dan Pilar (puncak gunung) yang berada di kabupaten Tanah Karo

dengan target durasi perjalanan adalah selama 5 hari. Sehingga sangat dibutuhkan

persiapan maksimal guna keberhasilan ekspedisi. Dan untuk itu diadakan seleksi

ketat anggota tim ekspedisi kemudian dilatih fisik, mental dan pengetahuannya

kembali.

Karena panjangnya perjalanan yang ditempuh ditambah lagi kondisi alam

yang sulit ditebak pasti akan menciptakan suatu kondisi yang mencekam pula,

sehingga perlu diketahui bagaimana sifat mental para atlet expedisi rimba gunung

Mapala Unimed.

Berdasarkan hasil pemaparan di atas saya tertarik untuk melakukan

penelitian sebagai usaha pemecahan masalah dengan memperhatihan aspek-aspek

psikologis Tim Pendaki Gunung sehingga saya mengajukan judul yaitu

“Hubungan Rasa Percaya Diri, Daya Tahan Terhadap Tingkat Kecemasan

pada Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed Dalam Menghadapi Expedisi

(18)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang erat kaitannya dengan hubungan

rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan yang dialami Tim Pendaki

Gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera

utara, maka di identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1) Bagaimanakah rasa percaya diri tim pendaki gunung Mapala Unimed

dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara tahun 2013?

2) Bagaimanakah daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam

menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013?

3) Bagaimanakah tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed

dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013?

4) Apakah ada hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat

kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi

expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam dalam setiap penelitian agar

masalah yang diteliti lebih terarah. Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi

pada hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan tim pendaki

gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera

utara tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Agar terarah pada sasaran maka perlu dirumuskan permasalahan. Masalah

(19)

7

1. Apakah Ada hubungan Rasa percaya diri tim pendaki gunung terhadap

tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera

utara?

2. Apakah Ada hubungan daya tahan tim pendaki gunung terhadap tingkat

kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara?

3. Apakah Ada hubungan antara Rasa percaya diri dan daya tahan tim

pendaki gunung terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi

rimba gunung sumatera utara?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas tujuan penelitian ini untuk

mengetahui informasi yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ada hubungan rasa percaya diri tim pendaki gunung

Mapala Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi

rimba gunung Sumatera Utara Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui ada hubungan daya tahan tim pendaki gunung Mapala

Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba

gunung Sumatera Utara Tahun 2013.

3. Untuk Mengetahui ada hubungan antara Rasa percaya diri dan daya tahan

tim pendaki gunung Mapala Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam

(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai setelah kegiatan penelitian

ini selesai dilakukan yaitu :

1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh

pelatih tim pendaki gunung dalam melatih dan membina atlet pendaki

gunung yang merupakan tugas utamanya. Dengan adanya informasi

tersebut diharapkan pelatih tidak hanya melatih fisik, tehnik dan taktik

namun juga dapat lebih memperhatikan faktor psikologis atlet untuk

mencapai keberhasilan.

2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi pelatih dan atlet tentang tingkat

kecemasan pendaki gunung, guna perbaikan dan peningkatan perannya

dalam proses melatih dan berlatih.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor kepercayaan

diri, daya tahan dan kecemasan yang dominan berpengaruh terhadap

(21)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan,

diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan

kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala

Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun

2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,638 serta nilai -thitung < -ttabel

yaitu -3,511 < -2,09 dan nilai sig. 0,002 < 0,05. Artinya, semakin tinggi

kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin rendah

pula tingkat kecemasannya, demikian sebaliknya semakin rendah tingkat

kepercayaan diri maka semakin tinggi pula tingkat kecemasannya.

2. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan daya

tahan dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam

menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai

Pearson Correlation sebesar -0,478 serta -thitung < -ttabel yaitu -2,312 < -2,09

dan nilai sig. 0,033 < 0,05. Artinya, semakin baik daya tahan tim pendaki

gunung Mapala Unimed maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya,

demikian sebaliknya semakin kurang baik daya tahan maka semakin tinggi

pula tingkat kecemasannya.

3. Terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara kepercayaan diri dan

daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi

(22)

77

sebesar 0,633 serta thitung > ttabel yaitu 3,417 < 2,09 dan nilai sig. 0,003 < 0,05.

Artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala

Unimed maka semakin baik pula daya tahannya, demikian sebaliknya semakin

rendah kepercayaan diri maka semakin kurang baik pula daya tahannya.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah

diuraikan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada pada anggota tim pendaki gunung Mapala Unimed Peneliti

menyarankan dalam melakukan pendakian ketika menghadapi expedisi

pendaki harus tetap tenang dan dapat mengendalikan kecemasan dan

mengolah atau menjadikan kepercayaan dirinya menjadi sebuah kekuatan,

sehingga tim pendaki dapat melakukan pendakian sampai puncak sehingga

expedisi menjadi maksimal.

2. Kepada Pelatih Mapala Unimed untuk dapat mempersiapkan atlet pendaki

gunung dengan memperhatikan aspek fisik dan psikologis dengan melakukan

banyak simulasi dan latihan-latihan demi suksesnya aktifitas pendakian

gunung yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penulis berharap dalam pembinaan atlet, pelatih dan Pembina bisa

menyediakan seorang psikolog dalam mendampingi proses latihan khususnya

pada expedisi pendakian gunung maupun penelusuran rimba, agar

(23)

78

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat

hubungan kepercayaan diri dan daya tahan terhadap tingkat kecemasan tim

pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung

Sumatera Utara, maka peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dan

lebih mendalam tentang kepercayaan diri, daya tahan dan tingkat kecemasan.

Peneliti juga menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian dengan memperluas area populasi dan menambah sampel penelitian

yang representatif, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih luas dan

(24)

79

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunarasa, SD., Satiadarma, M.P., & Soekasah, M.H.R. (1996). Psikologi Olahraga. Jakarta: BPK Gnung Mulia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Nevid, J.S. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Kamtomo, N. (1986). Psikologi Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Materi Untuk Sekolah Guru Olahraga.

Waitz, G. (1983). Mengatasi Kecemasan Bersama Grete Waitz. Bandung: Angkasa

Morris, Summers (1995). Sport Psychology: Theory, Application and Issues, digital library Rusia

Jarvis (2006). Sport psychology: A student's handbook, digital Library Rusia.

Setyobroto. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: Anem Kosong Anem.

Munter, W. (1992). Hiking, Panduan Mendaki Gunung. Semarang: Effhar Offset.

Sastha, H.B. (2007). Montain Climbing For Every Body. Jakarta: Hikmah

Kadir, H.A. (2003). Mari Mendaki Gunung, dari Lauser Sampai

Cartenz, Panduan Bagi Orang-orang Berani. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kurniawan, E. (2004). Panduan Mendaki Gunung, Dalam Infografis. Jakarta: PT Tunas Bola.

(25)

80

Sitorus, P.O. (2012). Studi Mengenai Kecemasan Pelatih dan Atlet Motocross Sumatera Utara pada Kejuaraan Air Batu Super Grass Track 2012. Medan: Skipsi S1 Unimed.

Aryani, Mela (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Percaya Diri Dengan Hasil Pemanjatan Pada Olahraga Panjat Tebing Kategori Rintisan. Bandung: Skripsi S1 UPI.

Kecemasan (Anxiety).

http://unuikunik.wordpress.com/2009/05/03/psikoanalisis-klasik-sigmund-freud/, 27-10-2011.

Jenis-jenis Gangguan Kecemasan. http://saktiaenda.wordpress.com/, 25-10-2011

Analisa Kebutuhan yang Mendukung Keberhasilan Mendaki Gunung. s_pjkr_0705051_Skripsi.pdf (SECURED). Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia

Pengaruh Latihan Cross Country dan Latihan Parflek Terhadap Peningkatan Daya Tahan Pendaki Gunung,

s_ikor_0705039_skripsi.pdf. Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel.
Gambar  1. Pendaki di puncak Gunung Sinabung …………………………… 38

Referensi

Dokumen terkait

memberikan tugas pada siswa untuk maju satu persatu kedepan kelas untuk melaksanakan strategi picture and picture, yang sesuai dengan penjelasan ibu guru. Penutup

Mengingat ternyata Covid-19 tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga berdampak kepada pertumbuhan ekonomi nasional maka sebagai upaya menjaga stabilitas sektor

Berbagai informasi menyebutkan bahwa Kabupaten Lingga disebut juga Bunda Tanah Melayu karena banyak menyimpan peninggalan sejarah yang tidak bisa diukur dengan materi, salah satu

4.1 Pengaruh Konsentrasi Lactobacillus plantarum dan Lama Fermentasi terhadap Nilai Kadar Asam Sianida Tepung Kulit Singkong Manihot esculenta Terfermentasi Penambahan

“Perkawinan yang didahului dengan perbuatan zina saya kira sebuah perkawinan yang tidak baik karena sangat berpengaruh pada masyarakat, karena otomatis tidak baik di

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh

Untuk mengetahui besarnya pengaruh stres kerja (faktor stres lingkungan luar, faktor stres organisasi dan faktor stres individu terhadap kinerja karyawan customer service

Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik