• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR PADA PEMBELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMKN 2 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR PADA PEMBELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMKN 2 KOTA BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM

MENGGUNAKAN MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ

CREATOR PADA PEMBELAJARAN DASAR

– DASAR TEKNIK

DIGITAL DI SMKN 2 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pedidikan Teknik Elektro

Oleh

Khilda Afifah NIM. E.0451.0900323

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR PADA PEMBELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMKN 2 KOTA BANDUNG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan,

(4)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN

MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR PADA

PEMBELAJARAN DASAR

DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMKN 2

KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Bambang Sutrisno, M.SIE NIP. 19610309 198610 1 002

Pembimbing II

Ir. H. Dadang Lukman Hakim, M.T. NIP. 19610604 1986031 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

(5)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR PADA PEMBELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMKN 2

KOTA BANDUNG Oleh

Khilda Afifah E0451.0900323

Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya penggunaan media evaluasi yang berbasis ICT pada proses pembelajaran di SMK. Sistem evaluasi yang diharapkan dapat efektif dan menarik sesuai dengan PERMEN Kurikulum 2013. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan evaluasi hasil belajar berbasis ICT menggunakan Wondershare Quiz Creator (WQC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media evaluasi belajar dengan WQC yang efektif dan tingkat kepuasan siswa terhadap media evaluasi belajar WQC. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pre-eksperimental, dengan desain one-grup pre-test post-test design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes menggunakan evaluasi belajar konvensional dan menggunakan evaluasi belajar WQC pada siswa, selanjutnya dilakukan pemberian angket tentang penilain siswa terhadap WQC dan kepuasan siswa terhadap media evaluasi belajar. Hasil penelitian menunjukan penilaian siswa terhadap media evaluasi belajar WQC dengan kategori baik, tingkat kepuasan siswa terhadap proses evaluasi belajar yaitu puas dan pengaruh evaluasi belajar menggunakan WQC terhadap kepuasan siswa sangat kecil.

(6)
(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada proses belajar dan pembelajaran akan melibatkan beberapa komponen yaitu guru (pendidik), peserta didik, tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi belajar. Oleh karena evaluasi belajar merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar maka evaluasi perlu dikemas sedemikian rupa agar menjadi evaluasi yang bukan hanya mengukur hasil belajar peserta didik tetapi juga digunakan sebagai tolak ukur apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. Kegiatan evaluasi hasil belajar dilakukan bertujuan memantau proses, relevansi kemajuan belajar siswa dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan, perbaikan hasil belajar siswa dan kelemahan – kelemahan yang telah dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar (Depdiknas, 2004).

Pada aplikasinya sistem evaluasi yang diadakan di sekolah menggunakan format evaluasi yang masih bersifat paper test sehingga sering memberikan peluang kepada siswa untuk saling berbagi kunci jawaban pada saat berlangsungnya evaluasi. Padahal tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat ketutasan siswa dalam proses pembelajaran. Jika seorang siswa mendapatkan jawaban dari siswa lain maka sifat ketuntasan belajar yang didapatkan oleh siswa tersebut bukan ketuntasan belajar yang sesungguhnya. Selain itu, guru terkadang kurang teliti dalam proses penilaian sehingga terjadi kesalahan penilaian (Eliya Rochmah, 2013). Hal tersebut dapat merugikan siswa untuk melihat hasil ketuntasan belajar mereka.

(8)

2

pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. Dengan penerapan ICT dalam proses pembelajaran maka siswa dan guru akan dapat saling bertukar informasi dan saling berkomunikasi lewat teknologi yang sedang berkembang saat ini. Pertemuan antara siswa dan guru bisa dilakukan tidak hanya didalam kelas saja melainkan juga melalui fasilitas internet atau yang dikenal dengan sebutan E-learning.

Untuk memudahkan evaluasi belajar tersebut maka digunakan Wondershare Quiz Creator (WQC) yang merupakan software untuk membuat soal evaluasi

berbasis flash player. Hasil evaluasi menggunakan WQC ini dapat langsung dilihat setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi dan langsung di kirim ke email guru, hal tersebut dapat memudahkan guru maupun siswa untuk melihat hasil evaluasi tersebut.

Pada sebuah penelitian yang diadakan oleh Reza Aghighi tentang Comparative Study of Three Smart Test Templates (TESTA, Hot Potatoes and

Wondershare Quiz Creator) menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa media

evaluasi yang baik untuk sebuah media evaluasi yang interaktif, efisien, akurat dan memudahkan pembuatnya adalah WQC (Aghighi, 2013). Pada beberapa penelitian dan pembelajaran berbasis e-Learning di luar negeri, banyak peneliti dan instruktur menggunakan WQC sebagai media penunjang e-Learning dalam membuat evaluasi pembelajaran (Tchoubar, 2013).

(9)

3

Berdasarkan fakta di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kepuasan Siswa dalam Menggunakan Media Evaluasi

Wondershare Quiz Creator pada Pembelajaran Dasar – dasar Teknik Digital di

SMKN 2 Kota Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Sulitnya mengembangkan kemandirian dan kejujuran siswa dalam proses evaluasi hasil belajar siswa.

b. Kurang teliti dalam proses penilaian sehingga terjadi kesalahan penilaian. c. Banyaknya kegiatan evaluasi belajar di luar negeri dan dalam negeri yang

sudah menggunakan media evaluasi belajar Wondershare Quiz Creator. d. Perlunya pengukuran manajemen mutu pembelajaran agar tercapainya

tujuan dari pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dikemukakan bahwa perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh evaluasi belajar interaktif menggunakan Wondershare Quiz Creator terhadap tingkat kepuasan siswa dalam proses evaluasi hasil belajar?”

D. Batasan Masalah

(10)

4

mengevaluasi (C5) dan membuat (C6). Selain itu pengukuran tingkat kepuasan ini dilakukan terhadap siswa yang dapat mengoperaksikan internet dengan baik dan belum pernah menggunakan WQC sebagai media evaluasi belajar sebelumnya.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengimplentasikan evaluasi belajar ICT dengan menggunakan WQC pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Komunikasi dan Informatika.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa jika evaluasi belajar menggunakan WQC pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Komunikasi dan Informatika.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan evaluasi belajar menggunakan media internet, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memahami kegiatan pembuatan alat evalausi belajar menggunakan media internet. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi guru, sebagai bahan masukkan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses evaluasi belajar untuk mendapatkan mutu pembelajaran yang baik.

2. Bagi sekolah, memberikan gambaran bagaimana penggunaan media sebagai bahan evaluasi belajar yang tepat sesuai dengan silabus kompetensi kejuruan.

(11)

5

4. Bagi peneliti, menumbuh kembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi, khususnya bagi peneliti umumnya bagi mahasiswa yang lain.

G. Stuktur Organisasi Penelitian

Stuktur orgaisasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta stuktur organisasi penelitian.

BAB II mengemukakan tentang kajian pustaka yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian, kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian dan pengajuan hipotesis penelitian.

BAB III mengemukakan tentang metode penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, desain operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV mengemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian.

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi

Lokasi dari penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kota Bandung, jalan Ciliwung No. 4 Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Kota Bandung yang sedang menempuh Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan Digital. Teknik sampling yang diambil yaitu teknik sempling purposive. Hal tersebut dilakukan karena peneliti memiliki beberap pertimbangan

tertentu memilih kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas X TKJ 2 yang berjumlah 32 orang.

B. Desain Penelitian

Desain atau perencanaan diperlukan sebelum melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau harapan. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest

design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study.

Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) menggunakan evaluasi belajar dengan Wondershare Quiz Creator (WQC) yang sekaligus menjadi posttest.

Gambar 3.1. Pre-experimental Designs dalam bentuk desain One Grup Pretest-Posttest Design

X

O1 O2

Eksperimen

(13)

15

(Sugiyono, 2011) Keterangan :

O1 : Tes awal menggunakan evaluasi belajar konvensional

X : Perlakuan (treatment) dengan cara menggunakan Wondershare Quiz Creator

O2 : Tes akhir evaluasi belajar menggunakan Wondershare Quiz Creator

Pada tahap awal siswa diberi tes hasil dengan menggunakan evaluasi belajar konvensional, pada tahap selanjutnya siswa diberikan perlakukan dengan cara pemberian evaluasi belajar menggunakan Wondershare Quiz Creator yang kemudian diberikan angket tentang penilaian siswa terhadap media evaluasi belajar yang digunakan dan angket tentang tingkat kepuasan siswa dengan media yang digunakan jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Pre-experimental Designs. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena subjek

penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment.

(14)

16

yaitu memberikan gambaran kesimpulan yang valid dari beberapa penelitian dengan metode ini. Biasanya sesuatu yang mengandung banyak kelemahan tidak banyak dilakukan oleh peneliti. Kedua, rancangan ini memberikan suatu landasan yang baik bagi alasan penggunaan pendekataan rancangan kuasi-eksperimen. Dengan mengetahui banyak segi kelemahannya, maka kita tidak ingin membuat keputusan dan kesimpulan yang keliru dalam penelitian.

Tahapan – tahapan pada penelitian evaluasi belajar berbasis ICT menggunakan WQC yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan observasi dalam proses pembelajaran, setelah ditemukannya permasalahan kemudian dilakukannya studi literatur untuk memperkuat, menunjang dan mencari tahu jawaban dari permasalahan yang ada. Setelah hal tersebut dilakukan maka dibuat hipotesis yang selanjutnya dilakukan sebuah desain perancangan dari evaluasi belajar menggunakan WQC. Pada tahap ini dicari sampel penelitian, pembuatan instrumen dan desain dari media yang akan dicobakan.

2. Tahap Uji Coba

Tahap ini instrumen dan media evaluasi yang dibuat di uji cobakan untuk mendapatkan instrumen dan media evaluasi yang tepat pada proses pelaksanaan. Kelemahan dari media ini akan diperbaiki dan selanjutnya akan diterapkan pada tahap pelaksanaan penelitian. Instrumen yang diberikan pada tahap ini berupa soal sebanyak 30 butir dan angket berupa pertanyaan tentang penilaian siswa terhadap media evaluasi yang digunakan dan kepuasan mereka terhadap media yang digunakan jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional. Untuk mencari proses evaluasi belajar berbasis ICT dengan menggunakan WQC yang efektif maka dilakukan observasi dan wawancara pada proses uji coba ini.

Setelah dilakukan analisis butir soal apabila instrumen soal hasil analisis tidak mencukupi kriteria kognitif dan salah satu atau lebih indikator hilang maka instrumen soal akan dibuat kembali dan di uji coba kembali.

(15)

17

Pada tahap pelaksaan hal pertama yang dilakukan adalah pemberian soal evaluasi belajar dengan menggunakan sistem evaluasi yang sering dilakukan (evaluasi belajar konvensional). Untuk tahap selanjutnya dilakukan evaluasi belajar mengguankan WQC. Setelah dilakukan kedua hal tersebut kemudian siswa diberikan angket berupa penilaian siswa terhadap media evaluasi belajar berbasis ICT menggunakan WQC dan tingkat kepuasan siswa menggunakan media tersebut jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional.

Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT Menggunakan Wondershare Quiz Creator

4. Tahap Akhir

(16)

18

tingkat kepuasan siswa terhadap media evaluasi belajar WQC jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional.

Selanjutnya adalah disimpulakan sejauh mana pengaruh media evaluasi belajar terhadap kepuasan siswa terhadap media evaluasi belajar berbasis ICT menggunakan WQC.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

2. Media Evaluasi

Menurut (Arsyad, 2007), kata ‘media’ berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa software dan hardware. Sedangkan kata evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media evaluasi adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk pengukuran atau testing yang

bertujuan untuk mengambil keputusan berupa nilai, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat evaluasi sedemikian rupa sehingga proses evaluasi menjadi lebih efektif.

3. Wondersahre Quiz Creator

Wondershare Quiz Creator merupakan perangkat lunak yang berfungsi

(17)

19

menciptakan soal dan survei dengan sistem multimedia. Dengan Wondershare Quiz Creator instrumen penilaian dan hasilnya dapat dilihat secara online.

4. Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia puas yaitu merasa senang, sedangkan menurut Kotler kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.

E. Instrumen Penelitian

Yang dimaksud dengan sumber data menurut Arikunto adalah:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari seperangkat tes hasil belajar dalam bentuk soal objektif dengan lima pilihan yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi pada pembelajaran DKKTI. Berikut ini merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1. Tes

Penelitian ini menggunakan tes objektif yang terdiri dari berbagai tipe – tipe pengerjaan soal. Penggunaan tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan gain hasil evaluasi belajar siswa dengan menggunakan evaluasi belajar konvensional serta evaluasi belajar menggunakan WQC.

2. Angket

Anket pada penelitian ini dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang penilaian siswa terhadap media evaluasi belajar WQC dan tingkat kepuasan siswa terhadap evaluasi belajar berbasis ICT dengan menggunakan WQC jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional.

(18)

20

Pengujian instrumen penelitian adalah suatu pengujian yang dilakukan peneliti terhadap instrumen yang akan digunakan. Untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda, terlebih dahulu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data diujicobakan kepada kelas dalam populasi selain kelas sampel penelitian. Selain hal tersebut yang diuji dalam penelitian ini media yang digunakan juga akan diujicobakan agar dapat dilihat kelemahan-kelemahan dari media yang hasilnya akan menjadi perbaikan untuk digunakan pada proses penelitian selanjutnya.

Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis untuk menyeleksi soal-soal dan pertanyaan yang telah dibuat, soal-soal dan pertanyaan yang tidak memenuhi syarat tidak digunakan dalam instrumen penelitian, pengujian instrumen menggunakan uji seperti berikut ini:

1. Uji Validasi

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

(Sugiyono, 2013) Keterangan:

rXY : Koefisien validitas butir item

N : Jumlah test (subjek) X : Skor rata-rata dari X Y : Skor rata-rata dari Y

Pengujian signifikansi koefisien validitas, selain dapat menggunakan tabel juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut:

� = � ∑ − ∑ ∑

(19)

21

soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung≤ ttabel maka koefisien item soal

tersebut tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk) = n-1. 2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto menyatakan suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.

Dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini rumus yang digunakan peneliti adalah rumus K-R 20, dari Kuder dan Richardson yang ditulis dalam rumus:

(20)

22

Kemudian r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = n-1. Penafsiran dari harga koefisien korelasi ini yaitu:

r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel

r11≤ rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1. Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00

Tingkat kesukaran butir soal (item) merupakan rasio antar penjawab item dengan benar dan banyaknya penjawab item (Arikunto, 2010).

Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang menjawab benar untuk setiap butir soal, persamaan yang digunakan adalah:

S

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada tabel 3.2. sebagai berikut :

(21)

23

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Formulasi daya pembeda item dapat ditulis sebagai berikut:

B

D : indeks diskriminasi (daya pembeda) JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PA : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Indeks diskriminasi yang ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi yang berada di sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi yang rendah sedangkan harga d yang negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada tabel 3.3. dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.

Tabel. 3.3. Tabel klasifikasi daya pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

(22)

24

(Arikunto, 2010) 5. Pengembangan Wondershare Quiz Creator

Pada sistem pengembangan penggunaan evaluasi WQC didapat dari saran para ahli (guru Teknik Komputer Jaringan SMKN 2 Kota Bandung) tentang penggunaan media instrumen pada saat dilakukannya uji coba instrumen. Selain didapat dari saran para ahli, pengembangan implementasi penggunaan WQC juga didapat dari hasil observasi dan wawancara pada uji coba instrumen tentang sikap, kepuasan dan apresiasi siswa pada proses evaluasi belajar menggunakan WQC. Hasil dari analisis ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan media evaluasi yang selanjutnya akan digunakan pada kelas eksperimen.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Tes

Pada penelitian ini tes hasil belajar berupa tes objektif untuk mempengaruhi hasil belajar siswa ranah kognitif. Pada saat tes pertama diberikan tes dengan tujuan mengetahui perbedaan hasil tes subjek penelitian antara evaluasi belajar menggunakan sistem konvensional dengan evaluasi belajar berbasis ICT menggunakan WQC.

2. Angket

Penyebaran angket dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan tingkat kepuasan dan penilaian siswa terhadap penggunaan evaluasi belajar menggunakan WQC.

3. Observasi

(23)

25

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mempertegas bagaimana tingkat kepuasan siswa dengan evaluasi menggunakan WQC, karena jika hanya dipergunakan angket saja esensi dari tingkat kepuasan siswa tersebut bersifat objektif.

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis data statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dari pemberian angket kepada siswa, sedangkan statistik inferensial bertujuan untuk mendapatkan taraf signifikansi dan determinasi antara penilaian siswa pada media evaluasi WQC dengan tingkat kepuasan siswa terhadap media evaluasi belajar WQC jika dibandingkan dengan evaluasi belajar konvensional.

1. Pengukuran Penilaian Hasil Belajar Siswa a. Pengukuran Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Pada pengukuran aspek kognitif ini didapat dari hasil evalausi yang diberikan kepada siswa dengan metode right only yaitu jawaban benar diberi skor dengan bobot tertentu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol.

b. Menghitung Gain

Hake (2002) mengembangkan sebuah alternatif untuk menjelaskan gain yang disebut gain ternormalisasi (normalize gain). Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria normalisasi gain yang dihasilkan. Gain diperoleh dari data skor tes awal dengan evaluasi belajar konvensional dan tes akhir dengan evaluasi belajar menggunakan Wondershare Quiz Creator selanjutnya hasil tersebut diolah untuk menghitung rata – rata ternormalisasi gain. Rata-rata gain yang dinormalisasi dihitung menggunakan rumus:

(Hake, 2002)

� = SS − S

(24)

26

Di sini dijelaskan bahwa g adalah gain yang ternormalisasi (N-gain), Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost adalah skor terakhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain yang ternormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Tabel 3.4. Gain Ternormalisasi Nilai gain ternormalisasi (g) Kriteria

(g) ≥ 0,7 Tinggi 0,30 ≤ (g) < ) 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah

(Hake, 2002) c. Menghitung rata-rata gain

Nilai rata-rata (mean) dari gain ditentukan dengan menggunakan rumus:

2. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul pada gambar 3.3. (b) dengan kurva normal baku/standar pada gambar 3.3. (a).

(25)

27

Gambar 3.3. (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya

Langkah – langkah untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).

b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.5. Tabel distribusi frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2 ��− ��

� ��

Keterangan:

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang

dikalikan dengan n)

d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo– fh) dan o− h

2

h dan menjumlahkannya. Harga

fo− fh

fh

merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).

f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan:

Jika:

(26)

28

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis Asosiatif. Karena H0 berbunyi tidak adanya

hubungan (ρ = 0) dan Ha adanya hubungan (ρ ≠ 0), maka uji hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji dua fihak. Adapun langkah – langkah dalam pengujian hipotesis konstruktif adalah sebagai berikut:

a. Menghitung korelasi product moment

(Sugiyono, 2013) Keterangan:

rxy : korelasi antara variabel x dengan y

x : (xi - x̅)

y : (yi - y̅)

xi : nilai pada tiap x

yi : nilai pada tiap y

x̅ : nilai rata – rata x y̅ : nilai rata – rata y

b. Menguji taraf signifikan dengan uji signifikansi korelasi product moment

(Sugiyono, 2013) Keterangan:

t : nilai t yang dihitung (thitung)

r : nilai korelasi product moment n : jumlah siswa

c. Melihat harga ttabel

d. Menggambar kurva

rxy= ∑xy

√ ∑x ∑y

t = r√n −

(27)

29

Gambar 3.4. Kurva Uji Dua Pihak (Sugiyono, 2012)

e. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat.

f. Membuat keputusan pengujian hipotesis Dalam uji dua pihak berlaku ketentuan: thitung≥ ttabel atau thitung ≤ ttabel, berarti H0 ditolak

g. Mengetahui koefisien determinasi antara variabel X dan Y KD = r2 x %

Koefisien determinasi tersebut berguna untuk mengetahui besarnya pengaruh X terhadap Y.

4. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari pemberian angket tentang penilaian siswa terhadap WQC dan tingkat kepuasan siswa terhadap evaluasi belajar menggunakan WQC

jika dibandingkan dengan evaluasi konvensional kemudian akan di analisis dan di deskripsikan.

Pada angket tentang penilaian siswa terhadap WQC menggunakan rating scale dari skor 5 yang menyatakan sangat baik, skor 4 yang menyatakan baik, skor

(28)

30

Dalam perhitungan analisis angket tersebut menggunakan rumusan sebagai berikut.

(Sugiyono, 2011) Keterangan:

P : angka presentase

Skor ideal : skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir

Selanjutnya hasil perhitungan dari masing – masing soal diinterpretasikan menurut skala interpretasi. Skala tersebut dibuat dengan membagi skor ideal menjadi lima secara kontinum, skor ideal dalam bentuk persen adalah sebesar 100%. Skala yang didapatkan tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam beberapa kategori seperti yang dapat terlihat pada tabel 3.6. dan tabel 3.7..

Tabel 3.6. Interpretasi Skor Analisis Angket Penilaian Siswa Terhadap Wondershare Quiz Creator

Persentase Kriteria

0 – 20% Sangat tidak baik

21 – 40% Tidak baik

41 – 60% Cukup

61 – 80% Baik

81 – 100% Sangat Baik

(Sugiyono, 2011) Tabel 3.7. Interpretasi Skor Analisis Angket Kepuasan Siswa Terhadap Evaluasi

Belajar Wondershare Quiz Creator

Persentase Kriteria

0 – 20% Sangat tidak baik

21 – 40% Tidak baik

41 – 60% Cukup

61 – 80% Baik

81 – 100% Sangat Baik

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Aghighi, Reza. (2013). A Constructivisme Apprpach to The Comparative Study of Three Smart Test Template: testa, Hot Potatoes, Wondershare Quiz Creator. International Jurnal of Language Lerning and Applied Linguistics World (IJLLALW), IV(1).

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada/ Bachtiar, Harsya W. (1984). Media dalam Pembelajaran. Jakarta: CV Rajawali

dan Pustekom Dikbud.

Day Dream Education. (2012). Who is ICT. [Online]. Tersedia: http://www.daydreameducation.co.uk/. Diakses 14 April 2013.

Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas

Hake, R., (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on Mathematics and Spatial Visualization. Indiana University (Emeritus). [Online] Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf. Diakses 17 April 2013.

Muntoha, Mohammad dkk. (2012). Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran Berbasis WEB (WEB Base Learning Assessment System). Prosiding

Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY. hlm 195 – 199.

Prihatin, Eka. (2008). Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan dan

Loyalitas Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan

(30)

53

Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Universitas di Universitas Pendidikan Indonesia . Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rochmah, Eliya. (2013). Rasio Keefektifan Penyelenggaraan Sistem Evaluasi Bentuk Electronic Test Menggunakan Wondershare Quiz Creator dan Paper Test ditinjau dari Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Aplikasi Pengolah Kata di Man 1 Yogyakarta. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta

Sopiantin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Oprasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Tchoubar, Tatiana. (2014). Effective Use of Multimedia Explanations in Open

e-Learning Environment Forsets Student Success. International Jurnal of

Education Technology, IV (1), hlm. 63 – 66 .

Wondershare. (2012). Wondershare QuizCreator Guide. [Online] Tersedia: http://www.wondershare.com/guide/quizcreator.html. Diakses 17 April 2013.

Gambar

Gambar 3.1.  Pre-experimental Designs dalam bentuk desain One Grup
Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian Evaluasi Pembelajaran Berbasis
Tabel 3.1. Kriteria Reliabilitas Soal
Tabel. 3.3. Tabel klasifikasi daya pembeda
+5

Referensi

Dokumen terkait

14 Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Perbankan Riau dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yuliawati : Juruasan

Sebagai temuan dalam penelitian ini, tentang tinjauan peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI, maka dapat disimpulkan bahwa tiga peran

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 327 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VII/2014, tanggal 10 Juli 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang /

 Membuat rancangan gagasan (desain) dalam bentuk gambar skets/tertulis untuk kegiatan proses produksi (teknik, bahan, alat), dan ketentuan keselamatan kerja pada karya

SEGMEN BERITA REPORTER A Pemkot Yogyakarta buka lowongan 407 CPNS. LSM desak Perda Partisipatif

RUN DOWN BERITA APA KABAR JOGJA RBTV. Tanggal : 29

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan komposit kitosan silika titania sebagai agen fiksasi zat warna rhodamin B yang dilapiskan pada kain katun untuk

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Rapor.. Nilai Ujian