BANDUNG SPORTS CLUB
TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Oleh
Mei Adilah Puteri Riauwindu NIM 1105155
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung Sports Club
Oleh
Mei Adilah Puteri Riauwindu
Sebuah laporan Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Mei Adilah Puteri Riauwindu 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Laporan Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
MEI ADILAH PUTERI RIAUWINDU
BANDUNG SPORTS CLUB
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2 005
Pembimbing II
Nuryanto, S.Pd., M.T. NIP. 19760513 200604 1 010
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mei Adilah Puteri Riauwindu - 1105155
Program Studi Teknik Arsitektur Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan
berolahraga, di kota Bandung saat ini banyak terdapat berbagai fasilitas olahraga
yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga. Bandung Sports
Club adalah salah satu fasilitas olahraga yang bersifat mixed-use dengan menggabungkan fungsi olahraga yang ditunjang dengan fungsi hiburan di dalam
satu bangunan, menjadikannya berbeda dengan fasilitas olahraga lainnya di kota
Bandung, sehingga dapat mewadahi kebutuhan berolahraga dari semua golongan.
Dengan mengangkat konsep Urban Sportainment, yaitu merancang sebuah pusat
klub olahraga yang berada ditengah kota dan mewadahi beberapa cabang olahraga
sekaligus sebagai tempat rekreasi, diharapkan dapat mempermudah masyarakat
kota dalam menghabiskan waktu luangnya dengan kegiatan yang menyehatkan
dan bermanfaat. Dengan pengadaan Bandung Sports Club ini, diharapkan
olahraga dapat bertambah memasyarakat, dan Bandung Sports Club dapat menjadi
suatu ruang publik bagi masyarakat kota Bandung sebagai wadah untuk
berinteraksi sosial, dan menjadi sebuah tempat berkumpulnya komunitas olahraga
di kota Bandung. Sehingga kondisi masyarakat menjadi lebih baik dengan badan
dan jiwa yang sehat. Dan dunia olahraga di Indonesia menjadi lebih berkembang
ke arah yang positif. ”A place for all people, for fun, for enjoy, and interact with”.
Kata kunci : Sport Club, Mixed-Use, Konsep Urban Sportainment, Interaksi
Mei Adilah Puteri Riauwindu - 1105155
Program Studi Teknik Arsitektur Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRACT
People’s awareness of the importance of sports activities is increasing,
now in Bandung city many there are various sports facilities that accommodate
the needs of people to sports activities. Bandung Sports Club is one of the sports
facilities that are have characteristic mixed-use by combining the functions of
sport that supported with entertainment functions in one building, that makes it
different from other sports facilities in Bandung city, so it can accommodate the
needs of all people to exercise. By raising the concept of Urban Sportainment,
namely designing a sports club center is located in downtown and accommodate
some sports as well as recreational areas, is expected can to facilitate the urban
people to spend their free time with activities that are healthy and beneficial. With
the procurement of Bandung Sports Club, is expected the sport can be more closer
with many people, and Bandung Sports Club can be a public space for the people
in Bandung city as a venue for social interaction, and become a place for sport’s
community gathering in Bandung city. So that the condition of the people become
be better with a healthy body and soul and the world of sports in Indonesia
became more developed in a positive direction. ”A place for all people, for fun, for enjoy, and interact with”.
Keyword : Sport Club, Mixed-Use, Concept of Urban Sportainment, Social
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN i
UCAPAN TERIMA KASIH ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perancangan 1
1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan 2
1.3 Permasalahan Perancangan 3
1.4 Batasan Perancangan 3
1.5 Pendekatan Perancangan 4
1.6 Kerangka Berfikir 5
1.7 Sistematika Laporan 6
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Olahraga 7
2.1.1 Pengertian Olahraga 7
2.1.2 Manfaat Berolah Raga 7
2.1.3 Jenis Olahraga 8
2.1.4 Klasifikasi Jenis Aktivitas Olahraga 9
2.2 Tinjauan Gedung Olahraga 10
2.2.1 Pengertian Gedung Olahraga 10
2.2.2 Fungsi dan Tujuan 10
2.2.3 Jenis-jenis Gedung Olahraga 10
2.2.4 Fasilitas pada Gedung Olahraga 13
2.2.5 Persyaratan Fasilitas Penunjang Gedung Olahraga 14
2.3.1 Pengertian Club 23
2.3.2 Klasifikasi Klub Olahraga 23
2.3.3 Pengertian Sport Club 24
2.3.4 Fasilitas-fasilitas Sport Club 25
2.4 Tinjauan Fasilitas Sport Club 26
2.4.1 Lapangan Futsal 26
2.4.2 Lapangan Basket 28
2.4.3 Lapangan Badminton 30
2.4.4 Lapangan Tenis 31
2.4.5 Fitness Center 33
2.4.6 Kolam Renang 34
2.4.7 Senam Aerobik 35
2.4.8 Yoga 36
BAB III DESKRIPSI PROYEK
3.1 Deskripsi Umum 37
3.2 Program Kegiatan 37
3.2.1 Latar Belakang Pemilihan Kegiatan 37
3.2.2 Kegiatan 43
3.2.3 Analisis Pengguna dan Aktivitas 44
3.2.4 Pengguna Bandung Sports Club 51
3.2.5 Program Aktivitas 52
3.2.6 Kebutuhan Ruang 54
3.3 Studi Banding Proyek Sejenis 72
3.4 Lokasi Proyek 82
3.4.1 Penentuan Tapak 82
3.4.2 Penentuan Lokasi 86
3.5 Elaborasi Tema 94
3.5.1 Latar Belakang Pemilihan Tema 94
3.5.2 Pengertian Tema 95
3.5.3 Interpretasi Tema 122
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1 Analisis Lingkungan dan Tapak 129
4.2 Analisis Bangunan 139
4.3 Program Ruang 145
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar 160
5.2 Konsep Perencanaan Tapak 160
5.3 Konsep Perancangan Lansekap 165
5.4 Konsep Perancangan Bangunan 168
5.4.1 Konsep Bentuk 168
5.4.2 Konsep Fungsi 171
5.4.3 Konsep Ruang Interior 172
5.4.4 Konsep Pencahayaan 173
5.4.5 Konsep Penghawaan 175
5.5 Konsep Modul Perancangan 175
5.6 Konsep Struktur dan Konstruksi 176
5.7 Konsep Bahan Bangunan 177
5.8 Konsep Utilitas 178
DAFTAR PUSTAKA 183
RIWAYAT HIDUP 184
Gambar 2.1 Ketentuan Tribun 18
Gambar 2.2 Ketentuan Ukuran Tribun 18
Gambar 2.3 Jarak Tempat Duduk 19
Gambar 2.4 Ukuran dan Tata Letak Tempat Duduk 20
Gambar 2.5 Radius Pencahayaan 21
Gambar 2.6 Denah Lapangan Futsal 27
Gambar 2.7 Lapangan Futsal 28
Gambar 2.8 Lapangan Basket 29
Gambar 2.9 Suasana Permainan Bola Basket 29
Gambar 2.10 Denah Lapangan Badminton 31
Gambar 2.11 Denah Lapangan Tenis 33
Gambar 2.12 Fitness Room 33
Gambar 2.13 Area Kolam Renang 35
Gambar 2.14 Contoh Denah Kolam Renang 35
Gambar 2.15 Ruang Aerobik 36
Gambar 2.16 Ruang Studio Yoga 36
Gambar 3.1 Site Bandung Sports Club 37
Gambar 3.2 Persebaran Fasilitas Olahraga Bulu Tangkis 41
Gambar 3.3 Persebaran Fasilitas Olahraga Sepak Bola 41
Gambar 3.4 Persebaran Fasilitas Olahraga Renang 41
Gambar 3.5 Persebaran Fasilitas Olahraga Senam 42
Gambar 3.6 Persebaran Fasilitas Olahraga Futsal 42
Gambar 3.7 D’Groove Sport and Wellness Center 72
Gambar 3.8 Kolam Renang D’Groove 73
Gambar 3.9 Lapangan Futsal Indoor D’Groove 73
Gambar 3.10 Singgasana Sports and Recreation Center 74
Gambar 3.11 Kolam Renang Singgasana Sports and Recreation Center 74
Gambar 3.12 Lapangan Basket dan Lapangan Tenis Singgasana Sports 75
Gambar 3.13 Bikasoga Sports Center 76
Gambar 3.14 Lapangan Badminton dan Lapangan Tenis Bikasoga 76
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.17 Peta Persebaran Fasilitas Olahraga Kota Bandung 82
Gambar 3.18 Analisis SWK Karees 86
Gambar 3.19 Alternatif Lokasi 1 88
Gambar 3.20 Alternatif Lokasi 2 88
Gambar 3.21 Alternatif Lokasi 3 88
Gambar 3.22 Orientasi Lokasi Terhadap Kota Bandung 91
Gambar 3.23 Orientasi Lokasi Terhadap Struktur Kota Bandung 92
Gambar 3.24 Trayek Angkutan Umum 93
Gambar 3.25 Skema Peta Pencapain Lokasi Bandung Sports Club 93
Gambar 3.26 Ilustrasi Kenyamanan Thermal Ruangan 98
Gambar 3.27 Macam-macam Aliran Udara 99
Gambar 3.28 Orientasi Bangunan Terhadap Arah Datang Aliran Udara
Menyebabkan Daerah Tekanan Positif dan Negatif di Sekitar
Bangunan 99
Gambar 3.29 Kemiringan Atap Bangunan Mempengaruhi Aliran Udara 99
Gambar 3.30 Ventilasi dari Jendela Tergantung Pada Arah Angin 101
Gambar 3.31 Penempatan Ventilasi Pada Fasad Simetris 101
Gambar 3.32 Penempatan Ventilasi yang Baik Pada Fasad Simetris 101
Gambar 3.33 Pengaruh Elemen Peneduh Terhadap Aliran Udara 102
Gambar 3.34 Pengaruh Penggunaan Lamella Terhadap Aliran Udara 102
Gambar 3.35 Sirkulasi Udara Mengalir di Dalam Bangunan 103
Gambar 3.36 Pohon dan Semak Dapat Menyalurkan Angin Melalui
Bangunan 104
Gambar 3.37 Pohon dan Semak Dapat Meningkatkan Ventilasi Alami 104
Gambar 3.38 Penggunaan Pohon Dengan Kanopi Tinggi Dapat Memaksi-
malkan Angin di Musim Panas ke Dalam Bangunan 104
Gambar 3.39 Penempatan Pohon dan Semak Berhubungan Dengan Arah
Aliran Udara Terhadap Bangunan 105
Gambar 3.40 Orientasi Pohon Terhadap Arah Matahari dan Angin 105
Gambar 3.41 Perubahan Pergerakan Arah Matahari 106
Gambar 3.44 Filter Cahaya Himeji Central Gymnasium 109
Gambar 3.45 Shader Cahaya di Jalur Sirkulasi 109
Gambar 3.46 Reflective Glass Shenzhen Bay Sports Center, China 109
Gambar 3.47 Skylight di Concourse Area, Wembley Stadium, London 110
Gambar 3.48 Cahaya Melalui Sawtooth, The Badalona Sports Palace,
Barcelona 110
Gambar 3.49 Sudut Penyinaran Matahari 111
Gambar 3.50 Perubahan Sudut Azimut Penyinaran Matahari 112
Gambar 3.51 Pengaruh Elemen Peneduh Terhadap Arah Pantulan Sinar
Matahari 112
Gambar 3.52 Radiasi Matahari Langsung Melalui Bidang Kaca 113
Gambar 3.53 Radiasi Matahari Tidak Langsung Melalui Angin yang
Berputar Mengelilingi Suatu Sumbu Tegak Lurus 113
Gambar 3.54 Keberadaan Tanaman Dapat Mengurangi Jumlah Panas yang
Masuk ke Dalam Bangunan 114
Gambar 3.55 Penggunaan Sun Shading Mengurangi Radiasi Matahri 114
Gambar 3.56 Secondary Skin Pada Bangunan 118
Gambar 3.57 Detail Precast Facade System 119
Gambar 3.58 Kinetic Facade Respon Terhadap Angin 120
Gambar 3.59 Detail Curtain Wall System 121
Gambar 3.60 Ilustrasi Interpretasi Tema 122
Gambar 3.61 Skema Layer Pasar Johar 123
Gambar 3.62 Atap Pasar Johar 123
Gambar 3.63 Suasana Di Dalam Pasar Johar 124
Gambar 3.64 Perspektif Mata Burung Beijing Shooting Range Hall 125
Gambar 3.65 Perspektif Beijing Shooting Range Hall 126
Gambar 3.66 Sumur Cahaya Pada Interior 126
Gambar 4.1 Eksisting Ukuran Lahan 129
Gambar 4.2 Analisis Ukuran Lahan 129
Gambar 4.3 Batas-batas Lahan 130
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.6 Sarana dan Prasarana Site 132
Gambar 4.7 Analisis Sirkulasi 133
Gambar 4.8 Tanggapan Analisis Sirkulasi 133
Gambar 4.9 Analisis Kebisingan dan Vegetasi 134
Gambar 4.10 Tanggapan Kebisingan dan Vegetasi 134
Gambar 4.11 View dari Dalam ke Luar 135
Gambar 4.12 View dari Luar ke Dalam 135
Gambar 4.13 Analisis Matahari 136
Gambar 4.14 Tanggapan Terhadap Matahari 136
Gambar 4.15 Analisis Angin 137
Gambar 4.16 Tanggapan Terhadap Angin 138
Gambar 4.17 Analisis Drainase 138
Gambar 4.18 Hubungan Jalan Melalui Ruang-ruang 140
Gambar 4.19 Hubungan Jalan Menembus Ruang 140
Gambar 4.20 Hubungan Jalan Berakhir Dalam Ruang 140
Gambar 4.21 Macam-Macam Konfigurasi Jalan 141
Gambar 4.22 Struktur Rangka 159
Gambar 4.23 Struktur Atap Rangka Bidang 159
Gambar 4.24 Struktur Rangka Ruang 159
Gambar 5.1 Pemintakatan Tapak 160
Gambar 5.2 Gubahan Massa 161
Gambar 5.3 Tata Letak Entrance 162
Gambar 5.4 Sirkulasi Pada Tapak 163
Gambar 5.5 Area Parkir 163
Gambar 5.6 Tata Hijau 164
Gambar 5.7 Pemintakatan Tapak dan Bangunan 164
Gambar 5.8 Vegetasi Pengarah 165
Gambar 5.9 Vegetasi Peneduh dan Pengarah Angin 166
Gambar 5.10 Vegetasi Pembatas 167
Gambar 5.11 Hardscape 168
Gambar 5.14 Konsep Transformasi 2 170
Gambar 5.15 Konsep Transformasi 3 171
Gambar 5.16 Konsep Fungsi Bangunan 171
Gambar 5.17 Konsep Skala Ruang 172
Gambar 5.18 Konsep Pola Sirkulasi 173
Gambar 5.19 Konsep Penggunaan Sun Shading 174
Gambar 5.20 Konsep Sumur Cahaya 174
Gambar 5.21 Konsep Ventilasi Silang 175
Gambar 5.22 Konsep Modul Perancangan 175
Gambar 5.23 Konsep Struktur Atap 176
Gambar 5.24 Konstruksi Waffle Slab 177
Gambar 5.25 Material ETFE 177
Gambar 5.26 Material Lapangan 178
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diagram 1.1 Kerangka Berfikir Perencanaan Bandung Sport Club 5
Diagram 3.1 Rata-rata Permintaan Pemakaian Fasilitas Olahraga Bulu
Tangkis dan Futsal di Kota Bandung 39
Diagram 3.2 Rata-rata Permintaan Pemakaian Fasilitas Olahraga Basket,
Tenis, Billiard, dan Golf di Kota Bandung 40
Diagram 3.3 Alur Kegiatan Pengguna Bandung Sport Club 48
Diagram 3.4 Struktur Organisasi Pengelola Bandung Sport Club 49
Diagram 3.5 Alur Kegiatan Pengelola Bandung Sport Club 51
Diagram 4.1 Analisis Hubungan Ruang Lantai Dasar 157
Diagram 4.2 Analisis Hubungan Ruang Lantai Utama 158
Diagram 5.1 Sistem Penanggulangan Kebakaran 179
Diagram 5.2 Sistem Pembuangan Sampah 179
Diagram 5.3 Jaringan Elektrikal 180
Diagram 5.4 Jaringan Air Kotor 180
Diagram 5.5 Jaringan Air Buangan 181
Diagram 5.6 Jaringan Air Bersih 181
Tabel 2.1 Klasifikasi dan Penggunaan Gedung Olahraga 12
Tabel 2.2 Ukuran Minimal Matra Ruang Gedung Olahraga 12
Tabel 2.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga 13
Tabel 2.4 Ukuran Tempat Duduk 19
Tabel 2.5 Koefisien Refleksi Warna 21
Tabel 3.1 Program Aktivitas Olahraga Pengunjung 52
Tabel 3.2 Program Aktivitas Leisure Pengunjung 53
Tabel 3.3 Program Aktivitas Pengelola Bandung Sports Club 53
Tabel 3.4 Kebutuhan Ruang Fasilitas Fitness Center 55
Tabel 3.5 Kebutuhan Ruang Fasilitas Yoga 56
Tabel 3.6 Kebutuhan Ruang Fasilitas Futsal 57
Tabel 3.7 Kebutuhan Ruang Fasilitas Basket 58
Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Fasilitas Tenis 59
Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Fasilitas Renang 60
Tabel 3.10 Kebutuhan Ruang Fasilitas Cafe 61
Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Fasilitas Kid’s Zone 62
Tabel 3.12 Kebutuhan Ruang Fasilitas Toko Olahraga 63
Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Fasilitas Poliklinik 64
Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Mushola 65
Tabel 3.15 Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengelola 65
Tabel 3.16 Kebutuhan Ruang Fasilitas Pelayanan Gedung, Servis dan
Parkir 70
Tabel 3.17 Perbandingan Tiga Sports Center di Bandung 77
Tabel 3.18 Sintesis Kaji Banding Sports Center 80
Tabel 3.19 Analisis Fasilitas Olahraga di Sub Wilayah Kota Bandung 83
Tabel 3.20 Kriteria Pemilihan Tapak 85
Tabel 3.21 Kriteria Pemilihan Lokasi 87
Tabel 3.22 Analisa Penilaian Lokasi 89
Tabel 3.23 Suhu Udara Rata-Rata di Kota Bandung 94
Tabel 3.24 Curah Hujan, Kelembapan dan Penyinaran Matahari di Kota
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.26 Perbandingan Bangunan di Negara Tropis 127
Tabel 3.27 Sintesis Kaji Banding Tema 128
Tabel 4.1 Bentuk Dasar Massa Bangunan 139
Tabel 4.2 Studi Material lantai 142
Tabel 4.3 Studi Material Dinding 143
Tabel 4.4 Analisis Jumlah Pengelola 145
Tabel 4.5 Besaran Ruang Fasilitas Fitness Center 147
Tabel 4.6 Besaran Ruang Fasilitas Yoga dan Aerobik 148
Tabel 4.7 Besaran Ruang Fasilitas Futsal 148
Tabel 4.8 Besaran Ruang Fasilitas Basket 149
Tabel 4.9 Besaran Ruang Fasilitas Tenis Indoor 150
Tabel 4.10 Besaran Ruang Fasilitas Penunjang 151
Tabel 4.11 Besaran Ruang Fasilitas Pengelola 153
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Perancangan
Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada
perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin
meningkatnya populasi masyarakat dengan berbagai macam kegiatan di
dalamnya. Animo masyarakat yang berkembang terhadap keinginan
melakukan suatu jenis kegiatan didasari oleh faktor kesenangan dan
kegemaran, salah satunya adalah kegiatan berolahraga. Olahraga sendiri
merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan
ketahanan fisik yang bersifat menyeluruh, pembentukan keterampilan hidup,
keterampilan sosial, keterampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan
nilai sportifitas, nilai moral dan estetika.
Dalam perkembangannya, olahraga bukan lagi suatu kegiatan yang bersifat
pembentukan kekuatan dan ketahanan tubuh, namun telah menjadi suatu
kegiatan yang bersifat permainan dan kegiatan rekreasi untuk bersantai,
karena aktivitasnya dapat dilakukan disela-sela rutinitas maupun sebagai
aktivitas untuk pengisi waktu luang. Di kota Bandung, fasilitas olahraga yang
ada hanya mengakomodasi aktivitas berolahraga saja tanpa ditunjang dengan
fasilitas hiburan atau olahraga yang bersifat fun. Sehingga, fasilitas olahraga
yang ada hanya bersifat one-used. Padahal perkembangan masyarakat saat ini
lebih cenderung membutuhkan fasilitas-fasilitas dengan sifat mixed-used.
Fasilitas sarana olahraga saat ini sudah tidak lagi berorientasi pada dimana
letak tempat tinggal masyarakat, melainkan dimana letak sekolah, kampus,
perkantoran, dan daerah komersil. Namun tempat-tempat olahraga yang saat
ini sudah ada di Bandung, secara umum belum memadai, selain dari sarana
dan fasilitasnya yang masih kurang, juga karena lokasi tempat-tempat
olahraga tersebut masih terpencar-pencar untuk setiap cabang olahraganya.
Oleh karena itu, dibutuhkan tempat olahraga yang lebih bersifat terpusat,
terjangkau dan menyediakan berbagai fasilitas yang mampu menunjang
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka agar dapat memenuhi kebutuhan penduduk kota Bandung untuk
berolahraga dibutuhkan sarana olahraga yang dapat memberikan fungsi
manfaat kesehatan dan rekreasi pada saat yang bersamaan. Dimana beberapa
macam kegiatan olahraga ditampung dalam sebuah massa bangunan yang
letaknya dekat dengan aktivitas utama masyarakat. Dengan adanya
pertimbangan tersebut, maka pengadaan Bandung Sports Club ini harus
mampu menjadi sebuah wadah untuk menampung kegiatan berolahraga,
sekaligus menjadi ruang publik untuk masyarakat dengan menyediakan
fasilitas fisik maupun nonfisik yang kemudian dapat menjadi sebuah tempat
berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung.
1.2Maksud dan Tujuan Perancangan
1.2.1 Maksud Perancangan
Maksud dari perancangan ini yaitu untuk merancang Sports Club menjadi
sebuah fasilitas yang memadukan antara unsur olahraga dengan hiburan
yang lebih bersifat terpusat, dan menyediakan berbagai fasilitas yang
mampu menunjang kegiatan olahraga aktif dan olahraga pasif, sehingga
dapat mewadahi kebutuhan berolahraga dari semua golongan dan kalangan,
serta gaya hidup masyarakat kota Bandung.
1.2.2 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menunjang kegiatan berolahraga
masyarakat Bandung yang disertai dengan unsur hiburan dan refreshing,
agar keberadaan olahraga tetap dekat dengan aktivitas sehari-hari
masyarakat, yang kemudian Sports Club ini dapat menjadi sebuah tempat
berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung.
Tujuan perancangan secara arsitektural :
Menghasilkan fisik arsitektural bangunan yang mampu mengundang masyarakat untuk beraktivitas di dalamnya.
Menciptakan bangunan arsitektur yang dapat menanggapi iklim tropis kota Bandung, sehingga dapat menghasilkan bangunan yang nyaman
Menciptakan ruang-ruang luar dan ruang-ruang dalam yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda.
Menghasilkan pengalaman berolahraga yang berbeda dengan dipadukannya ruang-ruang olahraga dengan ruang-ruang hiburan.
1.3Permasalahan Perancangan
Sebagai daerah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa, bagaimana mewujudkan rancangan yang dapat memberikan respons
yang tepat terhadap iklim yang ada untuk memenuhi aspek kenyamanan
pengguna dan ramah terhadap lingkungan.
Bagaimana penggunaan material dan struktur yang tepat digunakan pada daerah yang beriklim tropis tanpa mengurangi nilai estetika dari fisik
arsitektural bangunan dan dapat mempertahankan nilai-nilai sportivitas
dari olahraga.
Bagaimana menciptakan harmonisasi fungsi antara fungsi olahraga dan fungsi hiburan serta komersil dalam satu bangunan.
Bagaimana menciptakan ruang-ruang luar yang berkualitas yang terintegrasi dengan ruang-ruang dalam, sehingga dapat menghasilkan
pengalaman ruang yang berbeda.
1.4Batasan Perancangan
Perancangan yang akan dilakukan adalah berupa sebuah bangunan Sports Club yang menampung beberapa macam kegiatan olahraga, baik indoor maupun outdoor dengan menambahkan beberapa fungsi komersial sebagai hiburan dan rekreasi.
Lahan dalam kondisi siap untuk dibangun, dengan mempertimbangkan kondisi struktur tanah dan kemiringan tanah yang memungkinkan
dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian
lingkungan.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dirancang sekitar 2,3 Hektar dan dekat dengan fasilitas serta
infrastruktur wilayah yang mendukung Sports Club.
1.5Pendekatan Perancangan
1.5.1 Studi Literatur
Pendekatan secara deskriptif dengan mempelajari mengenai sejarah dan
perkembangan bangunan yang akan dirancang, mempelajari jenis-jenis dan
tipologi dari bangunan fasilitas olahraga serta mempelajari mengenai
standar-standar dan peraturan ruang dari fasilitas olahraga. Dan melakukan
pencarian teori-teori mengenai tema yang akan digunakan pada
perancangan.
1.5.2 Studi Banding
Pendekatan yang dilakukan untuk pencarian gambaran ruang dan suasana,
pengguna fasilitas, kebutuhan dan aktivitas pengguna fasilitas, serta
keistimewaan dari masing-masing fasilitas pada bangunan Sports Club yang
sudah ada di kota Bandung, di Indonesia, maupun di luar negeri.
Mempelajari mengenai kualitas ruang, dan penggunaan material serta
struktur yang baik yang bisa diterapkan di dalam perancangan.
1.5.3 Studi Lapangan
Pendekatan yang dilakukan untuk mempelajari potensi, karakter, kondisi
lahan, dan mengamati kondisi sosial dan lingkungan sekitar yang dapat
mempengaruhi perancangan. Melakukan wawancara singkat kepada
pengguna dan masyarakat sekitar tentang permasalahan umum di sekitar
Sumber : Analisa Pribadi 2015 1.6Kerangka Berfikir
Diagram 1.1 Kerangka Berfikir Perencanaan Bandung Sport Club
Latar Belakang :
Kebutuhan manusia akan olahraga Olahraga untuk menjaga kesehatan,
kebugaran dan kegembiraan
Tujuan :
Merencanakan dan merancang suatu sarana yang dapat menjadi pusat untuk fasilitas-fasilitas olahraga, dimana sarana yang disediakan pada umumnya adalah untuk mencari hiburan, bersantai sambil berolahraga serta bersosialisasi
Masalah :
Urban (kota) Fungsi Bangunan
Struktur dan Material yang berorientasi terhadap iklim
Integrasi antara R. Dalam dan R. Luar Harmonisasi Fasilitas Olahraga dengan
Fasilitas Hiburan
Pengumpulan Data Survey Lokasi :
Pemilihan lahan yang sesuai Kondisi lahan yang ada
Survey Literatur :
Data RUTRK
Data Arsitek Arsitektur Tropis
Analisa Gubahan Bentuk
Konsep Struktur dan Material
Konsep Lanjutan : Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor Sistem Drainase M & E
Ide/Gagasan : Bandung Sport Club Tema Perancangan :
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.7Sistematika Laporan
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan
perancangan, batasan perancangan, permasalahan perancangan, pendekatan
perancangan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.
Bab II Kajian Teori
Kajian teori berupa eksplorasi teoritis yang terkait dengan aspek
permasalahan yang akan dipecahkan secara arsitektural.
Bab III Deskripsi Proyek
Terdiri atas uraian umum mengenai proyek, tinjauan proyek, lokasi, tinjauan
fungsi, dan studi banding terhadap kasus proyek sejenis dan menjelaskan
mengenai studi teori tentang dasar-dasar tema yang digunakan dalam
perancangan, membahas penyikapan bangunan terhadap iklim setempat,
interpretasi tema dan studi banding tema sejenis.
Bab IV Analisis Perencanaan dan Perancangan
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah,
potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga
berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi
kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang dan hubungan antar ruang.
Bab V Konsep Perencanaan dan Perancangan
Merupakan uraian mengenai landasan konseptual yang diterapkan dalam
proses perancangan, diantaranya : konsep pemintakatan, konsep rancangan
BAB III
DESKRIPSI PROYEK
3.1 Deskripsi Umum
Nama Proyek : Bandung Sports Club
Lokasi : Sub-Wilayah Karees
Jl. Jakarta, Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Swasta
Sumber Dana : Swasta
Tema : Arsitektur Tropis
3.2 Program Kegiatan
3.2.1 Latar Belakang Pemilihan Kegiatan
Pemenuhan kebutuhan masyarakat di sebuah wilayah, merupakan
hal yang sangat penting dalam pertimbangan perencanaan. Dalam teori
perencanaan, terdapat lima hal pokok yang merupakan kebutuhan manusia
untuk terus hidup yang diangkat menjadi dasar-dasar di dalam
perencanaan. Kelima hal tersebut adalah wisma (tempat tinggal), karya
(tempat bekerja), marga (jaringan pergerakan), suka (tempat
rekreasi/hiburan), dan sarana-prasarana penyempurna.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Olahraga merupakan salah satu bentuk kegiatan rekreasi utama
yang dibutuhkan oleh manusia. Dalam perencanaan fasilitas olahraga,
pemilihan kegiatan olahraga yang akan ada di dalam fasilitas olahraga
seharusnya memperhatikan keragaman sumber daya masyarakat, sehingga
nantinya fasilitas olahraga yang tersedia di Kota Bandung dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Bandung sebagai sasaran
penggunanya, terutama dilihat dari faktor kemampuan dan kesanggupan
sosial-ekonomi masyarakatnya.
Pemilihan kegiatan olahraga dapat dilihat juga dari faktor internal,
menurut Baud-Bovy dan Lawson (1998) faktor internal merupakan kondisi
sosial-ekonomi yakni hubungan antara kondisi sosial-budaya dengan
standar fasilitas rekreasi yang terdiri dari : (1) jenis kelamin; (2) usia; (3)
jumlah anggota keluarga; serta (4) waktu luang yang tersedia. Sebagai
contoh, semakin lama pendidikan seseorang dan semakin tinggi kelompok
sosial-ekonomi seseorang maka semakin banyak kegiatan dan variasi
pengalaman rekreasi orang tersebut.
Fasilitas olahraga sebagai suatu fasilitas rekreasi di perkotaan dapat
memiliki dua fungsi utama dalam kehidupan perkotaan, yakni sebagai
sarana rekreasi dan juga sebagai pengikat lingkungan. Pengikat lingkungan
disini maksudnya adalah fasilitas olahraga menjadi sarana interaksi sosial
masyarakat di sekitar tempat tinggal/lingkungan tinggalnya. Kedua fungsi
utama ini juga dapat dijadikan dasar dalam pemilihan kegiatan olahraga
pada fasilitas olahraga.
Jenis olahraga yang banyak diminati di Kota Bandung juga dapat
menjadi salah satu pertimbangan yang digunakan dalam penentuan
pemilihan kegiatan olahraga yang ada pada fasilitas olahraga. Berdasarkan
survey dan pengolahan data oleh Budi Diwycitta Rarasati dalam Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 21 No.2, diketahui bahwa jenis
olahraga yang paling banyak dilakukan oleh penduduk Kota Bandung
adalah lari/atletik (21%), bulu tangkis (18%), futsal (17%), sepak bola
Sumber : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2010
Dari keenam jenis olahraga yang paling diminati di Kota Bandung,
hampir seluruh fasilitas dari jenis olahraga tersebut seringkali digunakan
hingga mencapai batas maksimalnya.
Pada diagram diatas, dapat dilihat pada olahraga bulu tangkis dan
futsal pada waktu-waktu tertentu permintaan pemakaian fasilitas olahraga
melewati batas kapasitas maksimum dari fasilitasnya. Biasanya ketika
permintaan yang masuk telah melebihi kapasitas terdapat calon pengguna
yang tidak diperkenankan menggunakan fasilitas. Hal seperti ini dapat
menjadi salah satu penghambat kegiatan berolahraga seseorang bahkan
sekelompok orang, karena fasilitas dari suatu jenis olahraga yang tersedia
di Kota Bandung tidak dapat menampung permintaan berolahraga dari
jenis olahraga tersebut.
Diagram 3.1
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2010
Selain dari keenam jenis olahraga yang paling diminati Kota
Bandung ini, terdapat pula beberapa jenis olahraga yang fasilitasnya pada
wa
ktu
-waktu tertentu fasilitas-fasilitas tersebut tingkat permintaan dalam
pemakaiannya melewati batas maksimum, sehingga terdapat calon
pengguna yang tidak dapat menggunakan fasilitas karena sudah terlalu
penuh. Hal tersebut terjadi pada jenis fasilitas olahraga basket, tenis,
billiard, dan golf. Jenis-jenis olahraga tersebut memanglah bukan jenis olahraga yang paling diminati, namun memiliki target pasarnya tersendiri.
Selain jenis-jenis fasilitas olahraga yang belum optimal karena
penyediaannya yang masih belum dapat menampung seluruh
permintaannya, terdapat pula penyediaan fasilitas yang dirasa terlalu
banyak. Terdapat dua karakteristik dalam penyediaan dan permintaan,
pertama jenis fasilitas olahraga yang permintaannya tidak terlalu banyak,
sementara fasilitasnya sangat banyak, lalu terdapat pula jenis fasilitas
olahraga yang fasilitasnya sangat sedikit namun peminatnya juga sangat
sedikit.
Selain dilihat dari jenis olahraga yang banyak diminati di Kota
Bandung, untuk menentukan pemilihan kegiatan olahraga pada fasilitas Diagram 3.2
olahraga dapat pula dilihat dari persebaran fasilitas olahraga yang sudah
ada di kota Bandung.
Gambar 3.2 Persebaran Fasilitas Olahraga Bulu Tangkis Sumber: KONI Kota Bandung 2006
Gambar 3.3 Persebaran Fasilitas Olahraga Sepak Bola Sumber: KONI Kota Bandung 2006
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pemilihan kegiatan olahraga pada suatu fasilitas olahraga
atau Sport Club, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan,
diantaranya: (1) Sasaran pengguna Sport Club, dilihat dari kondisi
sosial-ekonomi penggunanya; (2) Jenis olahraga yang banyak diminati; (3)
Fungsi fasilitas olahraga, yakni sebagai sarana rekreasi dan sebagai
pengikat lingkungan di perkotaan; dan (4) Persebaran fasilitas olahraga
pada setiap daerah yang ada di Kota Bandung. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan diatas, dapat disimpulkan, kegiatan yang akan diwadahi di
dalam Bandung Sport Club adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Olahraga
Gambar 3.5 Persebaran Fasilitas Olahraga Senam Sumber: KONI Kota Bandung 2006
b. Kegiatan Komersil
c. Kegiatan Bermain
d. Kegiatan Administrasi
3.2.2 Kegiatan
Adapun jenis-jenis kegiatan yang berlangsung di Bandung Sports Club ini
adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga ini merupakan fasilitas yang disediakan pengelola
untuk tujuan rekreasi dan untuk menjaga kebugaran tubuh pengunjung
Bandung Sports Club. Kegiatan ini berupa kegiatan latihan olahraga
dan pertandingan olahraga skala menengah, Olahraga yang disediakan
antara lain :
Olahraga bola : Futsal, Basket, dan Tenis Lapangan Olahraga senam : Fitness, Aerobik, dan Yoga Olahraga Air : Renang
2. Kegiatan Komersil
Kegiatan ini lebih merupakan fasilitas pelengkap bagi fasilitas utama.
Fungsi-fungsi komersil yang ada antara lain cafe food and drink dan
toko olahraga.
3. Kegiatan Bermain
Kegiatan ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan untuk
pengunjung yang membawa anak datang ke sport club ini, yaitu tempat
bermain anak.
4. Kegiatan Administrasi
Menentukan jadwal sewa lapangan dan fasilitas olahraga baik untuk member ataupun untuk masyarakat umum.
Membuat program-program olahraga dan hiburan yang akan dilaksanakan.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan kerjasama dan mengurusi urusan penyewaan dengan para penyewa fasilitas komersial seperti cafe dan toko olahraga.
3.2.3 Analisis Pengguna dan Aktivitas
Pengguna merupakan orang-orang yang berada di dalam Sport Club, yang
berhubungan dengan aktivitas dan fasilitas di dalamnya. Adapun jenis
pengguna dibedakan menjadi dua, diantaranya adalah:
1. Pengunjung
a. Analisis Target Pemasaran Bandung Sport Club
Jika dilihat dari faktor kondisi eksisting, denah yang digunakan
dalam perencanaan Bandung Sport Club ini berlokasi di Jl. Jakarta
Kota Bandung, yang di mana disekitar lokasi tersebut terdapat
berbagai macam kalangan masyarakat mulai dari kalangan atas,
bawah, dan menengah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengunjung
Bandung Sport Club ini berasal dari masyarakat umum Kota
Bandung dari berbagai kalangan. Dikarenakan Bandung Sport Club
ini dibuat dengan tujuan sebagai pusat olahraga dan rekreasi, dan
rata-rata pengunjung dapat mengajak serta keluarganya untuk
melakukan kegiatan olahraga dan rekreasi tersebut, maka rentang
usia pengunjung diperkirakan berada di kisaran 3-65 tahun.
b. Analisis Aktivitas Pengunjung Bandung Sport Club
Analisis aktivitas pengunjung Bandung Sport Club ini ditinjau dari
kegiatan yang terjadi setiap harinya. Bandung Sport Club memiliki
sirkulasi dimana pengunjung dapat datang secara individual
maupun secara berkelompok dengan keluarga ataupun rekannya.
Adapun aktivitas pengunjung tersebut diantaranya: Aktivitas Golongan Usia 3-14 Tahun
Merupakan golongan untuk balita dan anak-anak. Golongan
pada usia ini datang dengan didampingi oleh orang tua atau pun
walinya. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia
ini pada Sport Club, diantaranya:
- Locker room: Anak-anak disertai orang tuanya menyimpan barang atau mengganti pakaian
- Kid’s club: Untuk anak-anak disediakan area bermain indoor dan disertai oleh pengawas ruangan sehingga orang tua bisa
beraktivitas lain tanpa direpotkan oleh anak-anaknya
- Area basah anak-anak: Berenang pada kolam renang khusus anak-anak yang tersedia
- Restaurant & Cafe: Di tengah kegiatan anak-anak biasanya orang tua menyempatkan anak-anak untuk beristirahat dan
makan
- Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan
- Playground: orang tua membiarkan anak-anaknya bermain selepas mandi pada area bermain anak dan orang tua bisa
bersantai sambil mengawasi anak-anaknya
- Pulang: Setelah semua aktivitas selesai, dilanjutkan dengan meninggalkan Sport Club
Aktivitas Golongan Usia 15-22 Tahun
Merupakan golongan pelajar (remaja) dan dewasa muda.
Golongan pada usia ini biasanya datang berkelompok minimal 2
orang. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini
pada Sport Club, diantaranya:
- Datang: Berkelompok minimal 2 orang
- Locker room: Biasanya golongan ini membawa handuk pribadi untuk mandi, sehingga mereka hanya menyimpan
barang pribadi pada locker dan berganti pakaian di changing
room
- Fitness:
o Personal trainer, pada golongan ini umumnya banyak
yang menggunakan jasa personal trainer untuk kebutuhan
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
o Cardio, biasanya aktivitas pertama yang dilakukan adalah
orahraga dengan menggunakan peralatan cardio dan
melakukan streching sesaat dekat dengan peralatan
tersebut
o Machine, setelah sesaat membakar kalori dengan cardio,
golongan ini mulai dengan aktivitas pembentukan tubuh
dengan menggunakan alat machine sesuai denga
kebutuhan mereka
- Olahraga: Adapun aktivitas olahraga selain fitness pada Bandung Sport Club ini adalah futsal, basket, tenis lapangan,
yoga dan renang
- Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan, pada golongan ini jarang melakukan aktivitas steam atau sauna
terlebih dahulu
- Cafe & Lounge: Area yang menjadi favorit bagi golongan ini, karena mereka dapat berkumpul terlebih dahulu sebelum
pulang untuk bersosialisasi dengan teman-temannya
- Pulang: Setelah semua aktivitas selesai, dilanjutkan dengan meninggalkan Sport Club tersebut
Aktivitas Golongan Usia 23-39 Tahun
Merupakan golongan yang berprofesi. Golongan pada usia ini
biasanya datang secara individu sebelum berangkat atau setelah
pulang bekerja. Adapun para ibu rumah tangga yang datang
secara individu maupun berkelompok untuk bersosialisasi.
Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini pada
Sport Club, diantaranya:
- Fitness:
o Locker room: meletakan barang pribadi o Streching pada area yang disediakan
o Membakar kalori dan melatih jantung dengan alat cardio
o Mengikuti sarana kelas yang ada, pada umumnya kelas
yoga untuk relaksasi.
o Istirahat pada Cafe & Lounge yang tersedia
o Mandi pada shower, sekaligus mengambil barang pribadi
di locker room
- Olahraga: Adapun aktivitas olahraga selain fitness pada Bandung Sport Club ini adalah futsal, basket, tenis lapangan,
yoga dan renang. Kegiatan olahraga lapangan biasanya
dilakukan sepulang bekerja sehingga waktu yang digunakan
lebih banyak dan kemudian dilanjutkan dengan mandi di
shower room serta mengambil barang pribadi di locker room
- Cafe & Lounge: Bersantai menghabiskan waktu sekaligus makan malam dan bersosialisasi bisnis dengan rekan kerja
- Pulang
Aktivitas Golongan Usia >40 Tahun
Pada umumnya golongan usia ini datang secara individu
maupun berkelompok. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh
golongan usia ini pada Sport Club, diantaranya:
- Fitness: Melakukan stretching, mengikuti sarana kelas yang disediakan, cardio, dan mandi pada area
- Olahraga: Melakukan permainan-permainan pada arena atau lapangan yang tersedia seperti lapangan tenis, lapangan futsal
dan lapangan basket
Dibawah ini adalah gambar diagram alur kegiatan pengguna
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Analisia Pribadi 2015
2. Pengelola
a. Analisis Struktur Organisasi Bandung Sport Club
Sport Club merupakan sarana dimana pengunjung melakukan self service yaitu para pengunjung dapat beraktivitas
pada sarana tersebut tanpa harus dibantu pengelola kecuali bagi
mereka yang menggunakan jasa personal trainer atau pelatih
olahraga, sedangkan untuk fasilitas rekreasi, seperti restaurant,
pengunjung dilayani dengan menggunakan jasa yang disediakan
sesuai dengan kebutuhan.
Ditinjau dari dasar organisasi pusat kebugaran dan rekreasi
yang merupakan sarana yang menawarkan fasilitas dan jasa
pelayanan harus terdiri dari:
DATANG
CEK ID RESTAURANT
ORANG DEWASA
ANAK-ANAK MAKAN & MINUM
Sumber : Analisia Pribadi 2015
General Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab atas brand tersebut.
Operation Manager, yaitu orang yang mengatur jalannya operasional perusahaan.
Sales Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengatur penjualan membership atau penjualan
jasa.
Finance Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab mengatur keuangan.
Staff
Analisis struktur organisasi pengelola Bandung Sport Club
ditinjau dari hasil survey yang telah dilakukan dapat dilihat dari
diagram berikut ini:
b. Analisis Aktivitas Pengelola Bandung Sport Club
Pola aktivitas pengelola Bandung Sport Club ditinjau dari struktur
organisasinya dibagi menjadi : Divisi Operasional
Terdiri dari manager operasional, asisten manager, dan
kelompok staff operasional yang terdiri dari greeter, towel
service, terapis, keamanan, teknisi, dan cleaning service. Aktivitas yang dilakukan pada dasarnya berkaitan dengan
melayani pengunjung yang datang.
Divisi Marketing
Terdiri dari manager marketing dan sales, asisten manager,
kepala tim sales, dan kelompok staff. Aktivitas yang dilakukan Diagram 3.4
Struktur Organisasi Pengelola Bandung Sport Club
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkaitan dengan menawarkan atau menjual pelayanan jasa
kepada para pengunjung.
Divisi Administrasi
Terdiri dari manager administrasi, manager keuangan,
sekretaris, dan kelompok staff. Aktivitas yang dilakukan
berkaitan dengan mengatur proses keuangan dan data para
pengunjung.
Divisi Pelatihan
Terdiri dari manager trainer, asisten manager, kelompok staff
personal trainer dan instructor. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan pengaturan jadwal latihan para pengunjung.
Divisi Penjualan
Terdiri dari manager penjualan, asisten manager, dan
kelompok staff penjualan pada cafe serta penjualan aksesoris
olahraga dan produk perawatan. Aktivitas yang dilakukan
berkaitan dengan menangani penjualan makanan, minuman
serta penjualan produk kepada pengunjung.
Maka pola aktivitas pengelola Bandung Sport Club adalah
sebagai berikut:
Diagram 3.5
Alur Kegiatan Pengelola Bandung Sport Club
GENERAL
MANAGER
KARYAWAN
KANTOR
PERSONAL
TRAINER STAFF
DATANG
Sumber : Analisia Pribadi 2015
3.2.4 Pengguna Bandung Sports Club
Berdasarkan analisis pengguna dan aktivitas pengguna dari Bandung
Sports Club, orang-orang yang akan menggunakan ruang-ruang di dalam fasilitas ini diantaranya:
1. Pengunjung
Pengunjung fasilitas ini dibagi menjadi dua, yaitu pengunjung yang
merupakan anggota fasilitas serta pengunjung non - anggota,
kelompok anak-anak dengan orang tua, kelompok remaja, kelompok
pengunjung dewasa (pria dan wanita). Kegiatan kedua jenis
pengunjung ini tidak banyak berbeda, mengingat semua fasilitas di
dalam sport club ini pada dasarnya terbuka untuk umum. Kegiatan
anggota di dalam fasilitas ini bervariasi sesuai kegiatan apa yang
mereka ikuti.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelola berfungsi untuk menentukan program atau rencana-rencana
mengenai kegiatan-kegiatan di sport club ini dan menjaga
keberlangsungan dari sport club ini serta melakukan dokumentasi
mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di sport club ini.
3.2.5 Program Aktivitas
Program aktivitas pada sport club ini terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu :
1. Pengunjung
a. Olahraga
Kegiatan Pengguna Waktu Ket. Ruang
Latihan
Fitness Anggota
Hari Senin - Minggu
Senin - Jum’at: 09.00
-Hari Senin - Minggu Senin – Jum’at: 09.00 -
Berenang Umum
Hari Senin - Minggu Senin - Jum’at:
09.00-20.00
Lapangan Umum
Setiap Hari
09.00 - 20.00 Indoor
Lap. Tenis Tabel 3.1
Basket Umum Setiap Hari
2. Pengelola dan Administrasi
Pengelola bertugas terutama untuk pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang
ada di pusat olahraga. Administrasi bertugas mengurus semua urusan
administrasi pengunjung dan pegawai, serta urusan dengan pihak luar.
Kegiatan Pengguna Waktu Ket. Ruang
Pengelola Pegawai pengelola
Setiap Hari:
Selasa - Sabtu: 09.00
- 17.00 Sumber: Analisis Pribadi 2015
Sumber: Analisis Pribadi 2015 Tabel 3.2
Program Aktivitas Leisure Pengunjung
Tabel 3.3
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Minggu: 09.00 -
Tamu Karyawan
Disesuaikan dengan
jam aktif fasilitas
Perfasilitas
olahraga
Penjaga
Keamanan Satpam
Setiap hari
Renang Lifeguard
Jam Aktif Kolam
Renang
Jam Aktif Fitness
Center dan Ruang
Senam
Ruang
Instruktur
Ahli
Kesehatan
Jam aktif semua
fasilitas olahraga
Ruang
Kesehatan
3.2.6 Kebutuhan Ruang
Berdasarkan pada sasaran pengguna dan program aktivitas sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas, maka dalam Sports Club yang akan dirancang
ini memiliki beberapa fasilitas yang disediakan untuk mewadahi
kebutuhan pengguna di dalamnya, diantaranya :
1. Fasilitas Olahraga Indoor
2. Fasilitas Olahraga Outdoor
3. Fasilitas Penunjang
4. Fasilitas Pengelola
5. Fasilitas Pelayanan Gedung dan Servis
6. Fasilitas Tempat Parkir dan Ruang Terbuka
Berikut ini adalah beberapa hasil dari analisis, beserta studi literatur dan
preseden, mengenai kebutuhan ruang yang ada pada setiap fasilitas di
dalam sports club berdasarkan pengguna, aktivitas pengguna, sifat ruang
beserta kriterianya.
1. Fasilitas Olahraga Indoor
a. Fitness Center
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Anggota,
Instruktur
Menyimpan Barang Mengganti
Pakaian Latihan beban Mandi
Melatih
R. Penerima
sifat ruang : publik
kriteria : memiliki luasan sedang dengan pencahayaan dan ventilasi yang baik dan memiliki orientasi yang jelas, untuk mengarahkan pengunjung
R. Fitness
sifat ruang : privat
kriteria : terdapat cermin pada satu sisi dinding, dinding menggunakan bahan yang kedap suara, memiliki luasan yang cukup besar, pencahayaan
dan ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan
R. Instruktur sifat ruang : privat
kriteria : memiliki ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup R. Locker, R.
Ganti, dan R.
Shower/Toilet
sifat ruang : privat
kriteria : memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang.
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : memiliki ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup Tabel 3.4
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Yoga dan Aerobik
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Anggota,
memiliki pencahayaan dan ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan
R. Instruktur sifat ruang : privat
kriteria : memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik
R. Locker, R.
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : memiliki ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup c. Futsal Hall
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Anggota,
kriteria : memiliki pencahayaan dan ventilasi yang baik, dekat dan mudah di akses dari lapangan futsal
Lapangan Futsal
sifat ruang : publik
kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7
meter, bahan material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan
suara, orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup
lapangan yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran
internasional
Area Penonton
sifat ruang : publik
kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, memiliki akses sirkulasi yang mengarahkan penonton
Tabel 3.6
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R. Locker, R.
Ganti, dan R.
Shower/Toilet
sifat ruang : privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup
d. Basket Hall
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Anggota, dari lapangan Basket
Lapangan Basket
sifat ruang : publik
kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7
meter, material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan suara,
orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup lapangan
yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran Tabel 3.7
Pertandingan
kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, memiliki akses sirkulasi yang mengarahkan penonton
R. Locker, R. Ganti, dan R.
Shower/Toilet
sifat ruang : privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : memiliki ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup
e. Tenis Hall
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Anggota, Bermain Tenis
R. Tunggu sifat ruang : publik
kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik, dekat dari lapangan Tenis
Lapangan Tenis
sifat ruang : publik
kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7
Tabel 3.8
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mandi
Menonton Pertandingan Menunggu
Giliran
Bermain
meter, material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan suara,
orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup lapangan
yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran
internasional, pintu masuk penonton di desain agar mudah dilihat dan
selebar mungkin
Area Penonton
sifat ruang : publik
kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, terdapat jarak dan pembatas antara penonton dengan tribun, dimensi tempat duduk umum
minimal 0,4 m x 1 m dan dimensi tempat duduk VIP 0,5 m x 1 m
R. Locker, R. Ganti, dan R.
Shower/Toilet
sifat ruang : privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.
Gudang
sifat ruang : servis
kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup
2. Fasilitas Olahraga Outdoor
a. Kolam Renang
Pengguna Aktivitas Kebutuhan Kriteria dan Sifat Ruang
Tabel 3.9
Ruang
Anggota,
Umum
Menyimpan Barang Mengganti
Pakaian Berenang Bersantai Mandi Bilas Melatih
R. Penerima
sifat ruang : publik
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, memiliki orientasi yang jelas, untuk mengarahkan pengunjung
Kolam Dewasa
sifat ruang : publik
kriteria : menggunakan standar ukuran kolam dan keselamatan
Kolam Anak
sifat ruang : publik
kriteria : tidak terlalu dalam, serta menggunakan standar yang ada, bentuknya tidak standar, terdapat alat permainan
R. Locker, R. Ganti, dan R.
Shower/Toilet
sifat ruang : privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup
3. Fasilitas Penunjang
a. Cafe
Tabel 3.10
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Pengunjung, memiliki suasana mengundang bagi para tamu
Dapur
sifat ruang : servis
kriteria : sistem penghawaan yang cukup, dekat dengan jalur servis, terletak dekat dengan gudang penyimpanan bahan makanan
Ruang Makan
sifat ruang : publik
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, nyaman, suasana dapat menambah selera makan, kapasitas mencukupi,
dekat dengan parkir, mudah dilihat dari jalan raya
R. Locker Karyawan
Cafe
sifat ruang : privat
kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik
Gudang Bahan
Makanan
sifat ruang : servis
kriteria : bersih dan kering, ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup
b. Kid’s Zone
Tabel 3.11
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Pengunjung,
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik
Area Bermain
sifat ruang : publik
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, kapasitas mencukupi, material lantai dan dinding di desain dengan
keamanan dan kenyamanan yang tinggi untuk menghindari bahaya saat anak
bermain R. Locker
Karyawan Kid’s Zone
sifat ruang : privat
kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik
c. Toko Olahraga
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Pengunjung,
Karyawan
Menyimpan
Barang R. Kasir
sifat ruang : publik
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik Tabel 3.12
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Toko
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi efisien, kapasitas mencukupi, ruang display harus menarik untuk menarik minat pembeli
R. Locker Karyawan
sifat ruang : privat
kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik
Gudang sifat ruang : servis
kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik
d. Poliklinik
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Pengunjung,
kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik
Apotik
sifat ruang : publik
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien dan kapasitas mencukupi untuk display barang
R. Locker sifat ruang : privat Tabel 3.13
Pasien Mendaftar Menunggu Menjual
Obat
Karyawan
Apotik
kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik
R. Dokter sifat ruang : privat
kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup, tertutup dan steril
R. Perawatan
sifat ruang : semi privat
kriteria : material dinding akustik agar tidak bising, mudah di akses, baik dari lapangan maupun tribun penonton
e. Mushola
Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
Pengunjung,
Pengelola,
Karyawan
Berwudhu Beribadah
R. Wudhu sifat ruang : publik
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik
R. Shalat
sifat ruang : publik
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, kapasitas mencukupi
4. Fasilitas Pengelola
Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Mushola
Tabel 3.15
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengguna Aktivitas Kebutuhan
Ruang Kriteria dan Sifat Ruang
General
& Pengelola
Fasilitas
R. General Manager
sifat ruang : privat
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi yang efisien, material dinding akustik
R. Tamu GM sifat ruang : semi privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien
R. Sekretaris GM
sifat ruang : semi privat
kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, dekat dengan R. Bekerja GM
Manager yang efisien, material dinding akustik
R. Asisten Manager
sifat ruang : semi privat
Staff Rapat yang efisien, material dinding akustik
R. Asisten Manager
sifat ruang : semi privat
kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik
R. Staff Divisi
Marketing
sifat ruang : semi privat
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik
Manager
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik R. Staff
Divisi
sifat ruang : semi privat
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016
BANDUNG SPORTS CLUB
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan
Menyimpan
Berkas
Penjualan yang efisien
Manager
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik R. Staff
Divisi
Operasional
sifat ruang : semi privat
kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi efisien
Keuangan Berkas
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik R. Tamu
Kantor
sifat ruang : semi privat
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik
R. Rapat
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik
Pantry
sifat ruang : servis
kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi efisien