• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelimpahan dan Keanekaragaman Bulu Babi di Pulau Saonek, Kabupaten Raja Ampat T2 422012114 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelimpahan dan Keanekaragaman Bulu Babi di Pulau Saonek, Kabupaten Raja Ampat T2 422012114 BAB IV"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

17

IV.

Hasil dan Pembahasan

A.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan bulu babi di stasion 3 paling tinggi (30,6 individu/m2), sedangkan

yang paling rendah di temukan pada stasion 4 ( 3,7 individu/m2). Keseluruhan data jumlah individu setiap

stasion disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Kepadatan bulu babi di lokasi penelitian Pulau Saonek

(2)

18

Dari hasil tingkat kelimpahan dan keragaman berdasarkan data individu pada tabel 2, diketahui bahwa jenis bulu babi yang ditemukan di empat stasion penelitian adalah Diadema setosum, D. antillarum, dan Echinometra mathaei. Jenis D. setosum dan D. antillarum hanya ditemukan di stasion 1 dan 3, sedangkan E. mathaei ditemukan di stasion 2 dan 4. Kelimpahan bulu babi tertinggi adalah D.

antillarum. Perbedaan kerapatan, kelimpahan, dan

(3)

19

Gambar2. grafik kerapatan,kelimpahan dan keanekaragaman

jenis bulu babi

B. Pembahasan

3.2.1 Kepadatan bulu babi

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kepadatan bulu babi di empat stasion menunjukan perbedaan yang signifikan. Kepadatan tertinggi pada stasion 3 (30,6 ind./m2), sedangkan

yang tertendah di stasion 4 (3,7 ind./m2). Perbedaan

kepadatan bulu babi di setiap stasion, disebabkan perbedaan habitat.

Di stasion 3 kepadatannya tertinggi karena kondisi pantai berpasir, berkarang, pasang surut rendah dan sedikit gelombang laut. Sedangkan di stasion 4 kepadatan paling rendah karena, kondisi habitat berpasir, berlumpur, berbatu,

(4)

20

sedikit lamun, dan gelombang lautnya besar. Kondisi habitat di stasion 1 sama dengan stasion 3, dan stasion 2 sama dengan stasion 4, tetapi memiliki perbedaan kepadatan.

Jika dibandingkan dengan kepadatan populasi bulu babi di daerah lain, seperti yang dilaporkan Arbi (2012), di Pulau Pari Kepulauan Seribu, dan di laporkan Yusron (2006), di Perairan Morotai bagian Selatan, Maluku Utara bahwa kepadatan bulu babi di Pulau Saonek tergolong tinggi.

3.2.2 Kelimpahan dan keanekaragaman bulu babi

Dari hasil pengamatan dan analisi data yang dilakukan di empat station ditemuan 3 jenis bulu babi yaitu D. setosum, D. antillarum, dan Echinometra mathaei. Kelimpahan bulu babi tertinggi adalah spesies D. antillarum. Kelimpahan dan keanekaragaman bulu babi setiap stasion terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh kondisi pantai Pulau Saonek dari 4 stasion berbeda. Kelimpahan dan keanekaragaman bulu babi juga dipengaruhi faktor habitat, suhu, kadar garam, makanan dan predator.

(5)

21

Kelimpahan jenis D. setosum dan D. antillarum

banyak ditemukan pada habitat terumbu karang, hal ini disebabkan terumbu karang sebagai tempat berlindung dan penyedia sumber makanan bagi bulu babi jenis ini. Bulu babi jenis ini berperan dalam rantai makanan, sebagai pemakan detritus dan sebagai herbivore ( Birkeland 1989 dalam Yusron 2006).

Gambar

Tabel 1. Kepadatan bulu babi di lokasi penelitian Pulau Saonek
gambar 2.             Tabel 2. Analisis  kelimpahan dan keanekaragaman bulu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data secara diskriptif kejadian Chikungunya di Kecamatan Teras dan Andong Kabupaten Boyolali secara statistik menggunakan analisis

[r]

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya berupa kemampuan berpikir, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Penerimaan Sistem

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan sehingga dapat diambil kebijakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

Analisis Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Minat Kembali Menjadi Tenaga Kerja Indonesia Di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso. Yang dipersiapkan dan

[r]

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas