INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYA
Yang diajukan oleh: PRAMITASARI H. 0813010172/FE/EA
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:
Pembimbing Utama Tanggal :
DRA.EC. SRI HASTUTI, MSI NIP. 195603181988032001
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYA
Yang diajukan oleh: PRAMITASARI H. 0813010172/FE/EA
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:
Pembimbing Utama Tanggal :
DRA.EC. SRI HASTUTI, MSI NIP. 195603181988032001
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
J ASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYA
Yang diajukan oleh: PRAMITASARI H. 0813010172/FE/EA
Telah disetujui untuk ujian lisan oleh:
Pembimbing Utama Tanggal :
DRA.EC. SRI HASTUTI, MSI NIP. 195603181988032001
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS J ASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYA. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk melengapi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Segala upaya penulis demi terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai macam pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan partisipasinya kepada :
1. Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. DR. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Drs. RA. Suwaidi, MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. DR. Hero Priono, SE, Msi. Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 5. Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
bekal ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah. 8. Bapak dan Ibu saya yang telah merawat dan mendidik saya selama ini dan
adik-adik serta seluruh keluaga besar saya yang membuat hidup penulis lebih berwarna serta memberi dukungan moril dan spiritual.
9. Para sahabat-sahabat dan teman-teman saya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
10.Dr. Purwati selaku dokter dan para perawat diseluruh jajaran RS. Bhayangkara Surabaya yang merawat saya selama dalam masa penyembuhan.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, ini semua disebabkan terbatasnya kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki penulis. Sebagai penutup penulis mengharapkan semoga dibalik ketidaksempurnaan skripsi ini, masih terdapat manfaat bagi pembaca dan para peneliti selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI...iii
DAFTAR TABEL...ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah...6
1.3. Tujuan Penelitian...…...6
1.4. Manfaat Penelitian...7
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu...12
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Kualitas Jasa...15
2.2.1.1.Karakteristik Kualitas Jasa...16
2.2.2. Sistem Informasi...…...18
2.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi...19
2.2.2.2. Pengguna-pengguna Informasi...20
2.2.2.3. Tujuan Sistem Informasi...20
2.2.2.4. Nilai Informasi...21
2.2.4. Sistem Informasi Akuntansi
2.2.4.1. Pengertian Akuntansi...25
2.2.4.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...26
2.2.4.3. Elemen Sistem Informasi Akuntansi...26
2.2.4.4. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi...29
2.2.5. Siklus Pengolahan Data...30
2.2.6. Definisi Komputer...31
2.2.6.1.Komputerisasi...39
2.2.7. Teori Kepuasan...34
2.2.7.1.Kepuasan Pelanggan...35
2.2.7.2.Jenis Pelanggan...36
2.2.8. Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi...37
2.2.9. Pengaruh Keakuratan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya...38
2.2.10.Pengaruh Ketepatan Waktu Sistem Informasi Akunttansi Terhadap Kepuasan Penggunanya...39
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional...42
3.1.2. Pengukuran Variabel...43
3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi dan Sampel...44
3.2.2. Objek Penelitian...45
3.3. Teknik Pengmpulan Data 3.3.1. Jenis Data...45
3.3.2. Sumber Data...46
3.3.3. Pengumpulan Data...46
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Validitas...47
3.4.2. Uji Reliabilitas...47
3.4.3. Uji Normalitas...48
3.4.4. Uji Asusmsi Klasik...48
3.4.4.1. Uji Asusmsi Klasik Multikolinieritas...49
3.4.2.2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas...49
3.4.6.2. Uji Parsial (Uji t)...53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Umum……...54
4.1.2. Visi, Misi, Manfaat dan Tujuan 4.1.2.1. Visi……….55
4.1.2.2. Misi……….55
4.1.2.3. Manfaat………..56
4.1.2.4. Tujuan……….………57
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian …...58
4.2.1. Deskripsi Karekeristik Responden...58
4.2.1.1. Deskripsi Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….59
4.2.1.2. Deskripsi Karekteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………59
4.2.2. Deskripsi Jawaban Responden...60
4.2.2.1. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel
Kepuasan Pengguna Internal (Y)………..65
4.3. Uji Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.1. Uji Validitas...66
4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Keakuratan (X1)………....67
4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Tepat Waktu (X2)…………..…....68
4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Relevansi (X3)………..…....69
4.3.1.4. Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna Internal (Y)………...69
4.3.2. Uji Realibilitas...70
4.3.3. Uji Normalitas…...70
4.3.4. Uji Asumsi Klasik………...73
4.3.4.1. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi…….………...73
4.3.4.2. Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas.….………...73
4.3.4.3. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas.…….…………...74
4.4. Teknik Analisis………...76
4.5. Uji Hipotesis………..77
4.5.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F)...77
Penelitian Terdahulu………..82 4.6.3. Keterbatasan Penelitian………..87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ………...88 5.2. Saran ………89
Tabel 4.1: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...59
Tabel 4.2: Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...60
Tabel 4.3: Rekapitulasi Jawaban Variabel Keakuratan (X1)...61
Tabel 4.4: Rekapitulasi Jawaban Variabel Tepat Waktu (X2)...62
Tabel 4.5: Rekapitulasi Jawaban Variabel Relevansi (X3)...64
Tabel 4.6: Rekapitulasi Jawaban Variabel Kepuasan Pengguna Internal (Y)...65
Tabel 4.7: Hasil Uji Validitas Variabel Keakuratan (X1)...67
Tabel 4.8: Hasil Uji Validitas Variabel Tepat Waktu (X2)...68
Tabel 4.9: Hasil Uji Validitas Variabel Relevansi (X3)...69
Tabel 4.10: Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna Internal (Y)...70
Tabel 4.11: Hasil Uji Realibilitas...71
Tabel 4.12: Hasil Uji Normalitas...72
Tabel 4.13: Hasil Uji Multikolinearitas...74
Tabel 4.14: Hasil Uji Heteroskedastisitas...75
Tabel 4.15: Persamaan Regresi...76
Tabel 4.16: Hasil Uji Kesesuaian Model (Uji F)...78
Tabel 4.17: Koefisien Determinasi...79
Lampiran 2: Karekteristik Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Terakhir Lampiran 3: Rekapitulasi Kuesioner Variabel Keakuratan (X1)
Lampiran 4: Rekapitulasi Kuesioner Variabel Tepat Waktu (X2) Lampiran 5: Rekapitulasi Kuesioner Variabel Relevansi (X3)
Lampiran 6: Rekapitulasi Kuesioner Variabel Kepuasan Pengguna Internal (Y) Lampiran 7: Uji Validitas
Lampiran 8: Uji Reliabilitas Lampiran 9: Uji Normalitas Lampiran 10: Uji Asumsi Klasik Lampiran 11: Teknik Analisis Lampiran 12: Uji F
Oleh :
PRAMIT ASARI HIDAYAHNINGRUM
Abstr aksi
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat dibanding waktu dulu, misalnya yang terdapat pada bidang komunikasi. Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi komunikasi tersebut. Berbagai macam alat komunikasi sekarang ini sudah banyak macamnya seperti internet, telepon seluler, dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi informasi menuntut adanya berbagai perubahan terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap eksis dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Teknologi informasi telah merubah cara pemasaran, proses produksi dan pengolahan data-data informasi dalam suatu perusahaan. Semakin pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan secara keseluruhan akan memperluas fungsi sistem informasi. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan serta pihak eksternal untuk melalukan perencanaan, pengawasan, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan relevan sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan-karyawan PT. LINK NET Surabaya yang terlibat dengan sistem akuntansi perusahaan yang berjumlah 20 orang.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh
akurat, tepat waktu terhadap kepuasaan pengguna internal, dan tidak terdapat
pengaruh relevan terhdap kepuasaan pengguna internal”.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Lata r Belakang
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat
dibanding waktu dulu, misalnya yang terdapat pada bidang komunikasi.
Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi
komunikasi tersebut. Berbagai macam alat komunikasi sekarang ini sudah banyak
macamnya seperti internet, telepon seluler, dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi informasi menuntut adanya berbagai perubahan
terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap eksis dan bahkan dapat
meningkatkan prestasi bisnisnya. Teknologi informasi telah merubah cara pemasaran,
proses produksi dan pengolahan data-data informasi dalam suatu perusahaan.
Semakin pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan secara keseluruhan akan
memperluas fungsi sistem informasi. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau
pimpinan serta pihak eksternal untuk melalukan perencanaan, pengawasan, dan
memudahkan dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan relevan sesuai
kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan.
Menghasilkan informasi akuntansi yang cepat, akurat, dan relevan sekarang
telah digunakan suatu alat pengolahan data yang disebut komputer. Komputer
menurut Donald H. Sauders adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang
dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah
pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di
memori (Storage Program). (Jogiyanto, 1999:1). Komputer digunakan untuk
merancang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa informasi akuntansi.
Dengan komputer suatu transaksi akan diproses dan dibawa ke seluruh komponen
sistem yang berhubungan secara otomatis sehingga informasi dapat disediakan
dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi dapat disediakan dengan
cepat sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
Menjalankan komputer bukan hal yang mudah karena dituntut untuk memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas. Selain itu diperlukan akses yang membutuhkan
dana yang besar dan perangkat komputer yang canggih. Tujuan utama perusahaan
yang menggunakan komputer pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
membantu pengolahan data akuntansi menjadi sistem informasi akuntansi yang
berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Dalam perkembangannya pihak manajemen dalam pengambilan keputusan
untuk kebijakan perusahaan telah memperhatikan semua data dan informasi yang
diperoleh. Namun kualitas jasa sistem informasi akuntansi harus juga diperhatikan
untuk dapat memberikan kepuasan bagi pihak pengguna karena dengan
memperhatikan kualitas jasa sistem informasi akuntansi maka setiap keputusan yang
diambil akan lebih baik dan bermutu sehingga tujuan-tujuan yang direncanakan dan
ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara maksimal. Kualitas informasi disini
menurut Lamadjamudin (dalam Erza, 2010:2). Selanjutannya dalam penelitian ini
menggunakan variable informasi akuntansi yaitu akurat, ketepatan waktu, dan
relevansi.
Suatu informasi dikatakan relevan bila informasi yang dihasilkan akan
bermanfaat bagi pemakainya. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan
pengukuran terhadap kebenaran informasi tersebut yang mencerminkan
kenyataannya. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut actual dan
mutakhir serta dikatakan relevan jika informasi tersedia sesuai dengan kebutuhan
dalam pengambilan keputusan (Halim, 1994:53). Suatu informasi dikatakan
berkualitas jika informasi tersebut memiliki keandalan dalam hal tepat waktu, akurat,
dan relevan.
Dalam lingkup sistem informasi akuntansi, kepuasan pengguna adalah
seberapa jauh pengguna percaya pada suatu sistem informasi akuntansi yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi akuntansi perusahaan.
Pada perusahaan terdapat dua kategori pengguna yaitu pengguna internal dan
pengguna eksternal. Pihak internal adalah para pemakai informasi yang berada dalam
lingkungan organisasi perusahaan, dalam hal ini adalah pihak manajemen yaitu
direksi, manajer, kepala bagian, kepala seksi, dan lain-lain. Sedangkan pihak
eksternal adalah para pemakai informasi yang berada diluar lingkungan organisasi
perusahaan diantaranya kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan lain-lain
(Wilkinson, 1990:6). Melihat dari sudut pandang kepuasan pengguna internal, bahwa
memperhatikan kualitas jasa sistem informasi akuntansi, sehingga tujuan yang
direncanakan dan ditetapkan akan tercapai maksimal.
PT. LINK NET adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang TV
kabel, dengan perkembangan layanan yang disebut sebagai Megamedia yang
mengandalkan landasan Internet pita lebar berkapasitas tinggi. Untuk bisa bersaing
dengan perusahaan sejenis agar dapat mengembangkan kelangsungan hidup
perusahaan dan dapat mencapai laba sesuai dengan yang diharapkan, perusahaan
dituntut lebih meningkat kualitas jasa sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan
pengguna internal di PT. LINK NET.
Sistem Informasi akuntansi yang sudah berjalan selama ini telah
menggunakan secara online antar departemen yang terlibat didalamnya (Dispatcher,
Billing-Collection-Recovery, & Finance-Accounting). Karena pihak yang terlibat
dalam sistem informasi akuntansi hanya ketiga departemen tersebut, perusahaan
merasakan perlu adanya pengembangan sehingga informasi tersebut lebih mengarah
pada informasi dari hulu hingga ke hilir yang artinya sampai pada financial report
secara integrasi secara utuh.
Pengambilan keputusan akan lebih baik dan bermutu bila perusahaan lebih
memperhatikan kualitas jasa sistem informasi akuntansi, sehingga tujuan yang
direncanakan dan ditetapkan akan tercapai maksimal. Kendala yang dihadapi oleh
PT. LINK NET saat ini adalah penerimaan laporan yang kurang tepat waktu.
Informasi laporan penjualan tiap hari harus di-update untuk dipantau tujuannya
mendapatkan laporan yang kurang “up to date” sehingga respon dari pihak
manajemen atau pengguna internal tidak dapat mengambilan kebijakan sedini
mungkin agar target penjualan bisa tercapai. Karena permasalahan tersebut
mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan yang dapat berdampak pada
pencapaian laba yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut ini adalah data realisasi penjualan PT. LINK NET Surabaya dari
tahun 2008-2010 dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1.1. : Realisasi Penjualan PT. LINK NET Surabaya
Tahun 2008-2010
Tahun Anggaran Penjualan Realisasi Penjualan Selisih
2008 Rp 4.161.853.303,18 Rp 4.796.536.644,30 Rp 634.683.341.12
2009 Rp 5.499.659.873,90 Rp 4.580.503.774,90 Rp (919.156.129)
2010 Rp 7.618.013.341,11 Rp 6.503.632.601,61 Rp (1.114.380.739.5)
Sumber: PT. LINK NET Surabaya
Berdasarkan data di atas menggambarkan kondisi perusahaan yang tidak dapat
mencapai target penjualan, sedangkan tujuan dari perusahaan adalah mendapatkan
laba atau keuntungan. Kerugian yang dialami disebabkan sistem informasi akuntansi
yang terdapat pada PT. LINK NET Surabaya sudah menggunakan sistem online
namun kenyataan masih ada laporan informasi akuntansi yang terlambat karena
laporan penjualan harian yang tidak tepat waktu sehingga menganggu pengambilan
hal tersebut , PT. LINK NET Surabaya perlu untuk meningkatkan kualitas jasa sistem
informasi akuntansi berbasis komputer yang baik sehingga dapat memenuhi kriteria
akurat, tepat waktu, dan relevan serta dapat mengukur pada tingkat kepuasan
pengguna.
Sehingga peneliti ini mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA
PT. LINK NET SURABAYA”.
1.2. Per umusa n Ma salah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka muncul suatu pertanyaan yang
mendasar yaitu “Apa kah kua litas ja sa sistem infor masi akuntansi (keakur a ta n,
tepat waktu, dan r elevansi) dapa t mempengar uhi kepua san pengguna inter nal?”
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisa dan menguji secara empiris apakah kualitas jasa sistem informasi
akuntansi (keakuratan, tepat waktu, dan relevan) dapat mempengaruhi kepuasan
1.4. Ma nfa at Penelitian
1. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai acuan
untuk mengembangkan pemakaian komputer dalam menyediakan informasi
akuntansi.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perusahaan dalam mengetahui dan menggunakan semaksimal mungkin untuk
meningkatkan efektivitas dari komputerisasi, serta sebagai pertimbangan
didalam menetapkan kebijakan perusahaan untuk menyediakan informasi
akuntansi.
3. Bagi Peneliti
Dapat membandingkan dan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama
masa kuliah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Ter dahulu
1) Ferry Limantara dan Devie (2003)
“ Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Pengguna Sistem
Informasi”
a. Permasalahan:
1. Apakah keempat dimensi kualitas jasa (realibility/REL-SQ,
responsiveness/RESP-SQ, assurance/AASU-SQ, dan
emphaty/EMP-SQ) apabila digabungkan dengan faktor-faktor
utama kepuasan para pengguna jasa fungsi sistem informasi
mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap
kepuasan pengguna jasa sistem informasi?
2. Apakah faktor yang mempenggaruhi kepuasan atas jasa
departemen sistem informasi berbeda diantara kelompok pengguna
staf dan pengguna manajer?
b. Hipotesis:
1. Realibility/REL-SQ, responsiveness/RESP-SQ,
assurance/AASU-SQ, dan emphaty/EMP-SQ berpengaruh terhadap kepuasan para
Faktor sikap terhadap para staf fungsi sistem/SSF-USISF, faktor
tingkat pengetahuan dan keterlibatan para pengguna sistem
informasi/P&K-USISF, dan faktor kualitas produk
informasi/KPI-USISF berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem
informasi (SM-USISF).
2. Terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa
departemen SI diantara kelompok pengguna staf dan pengguna
manajer.
c. Kesimpulan:
1. Hasil analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama
menunjukkan bahwa terdapat dua variable penjelas yang
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa
SI. Dua variable tersebut adalah faktor penggetahuan dan
keterlibatan para pengguna sistem informasi/P&K-USISF dan
kepastian pelayanan departemen sistem informasi. Terdapat
dimensi kualitas jasa (dalam hal ini ASSU-SQ) sebagai salah satu
variabel penjelas yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan para pengguna, menunjukkan bahwa dimensi kualitas
jasa mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap
kepuasan para penggguna, menunnjukkan bahwa dimensi kualitas
jasa mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap
2. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda metode stepwise secara
terpisah untuk setiap kelompok sample, hipotesis nol yaitu ada
perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna
sistem informasi perusahaan perbankan diantara kelompok staf dan
manajer. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kelompok
pengguna staf adalah faktor sikap terhadap para staf departemen
sistem informasi/REL-SQ, sedangkan untuk kelompok pengguna
manajer faktor pengetahuan dan keterlibatan/P&K-USISF dan
kepastian pelayanan departemen sistem informasi/ASSU-SQ.
2) Luciana Spica dan Irmaya
“ Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo ”
a. Permasalahan:
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)?
b. Hipotesis:
1. Terdapat hubungan yang positif antara (keterlibatan pemakai
dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi,
kemampuan teknik personal Sistem Informasi Akuntansi,
ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak dalam proses
Akuntansi, formalisasi pengembangan sistem) dan kinerja
Sistem Informasi Akuntansi
2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih tinggi dalam
sebuah organisasi apabila sebuah program pelatihan dan
pendidikan pemakai diperkenalkan dibandingkan tidak
diperkenalkan.
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih tinggi dalam
sebuah organisasi apabila terdapat sebuah dewan pengarah
dibandingkan tidak memiliki.
4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih tinggi dalam
sebuah organisasi apabila departement informasi terpisah dan
berdiri sendiri dibandingkan organisasi yang departement
sistem informasinya berada dibawah departement lainnya.
c. Kesimpulan:
1. Variabel Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA,
kemampuan teknik personal SIA, ukuran organisasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI. Tidak
berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian.
2. Program pelatihan dan pendidikan. Data tidak dapat diolah.
3. Keberadaan dewan pengarah. Data tidak dapat diolah.
4. Lokasi departemen SI. Tidak berpengaruh terhadap kepuasan
3) Danny Adhitya (2009)
“ Analisi beberapa faktor kualitas jasa sistem informasi akuntansi terhadap
kepuasan pengguna internal pada PT Ardila Griya Sejahtera, Surabaya ”
a. Permasalahan:
Apakah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat
waktu, dan relevansi) terhadap kepuasan pengguna internal secara
signifikan?
b. Hipotesis:
Kualitas jasa sistem informasi akuntansi (akurat, tepat waktu, dan
relevansi) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem
informasi.
c. Kesimpulan:
1. Keakuratan, tepat waktu, dan relevansi secara parsial berpengaruh
positif terhadap kepuasan pengguna.
2. Berdasarkan hasil dari koefisie determinasi parsial dapat
disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yag
dominan adalah tepat waktu karena mempunyai koefisien
4) Intan Vicha Sari (2008)
“ Upaya peningkatan kepuasan pengguna sistem Informasi akuntansi
(keakuratan, tepat waktu, dan relevan) ditinjau dari kualitas jasa sistem
Informasi Akuntansi”
a. Permasalahan:
1. Apakah faktor kulaitas jasa sistem informasi akuntansi
(keakuratan, tepat waktu, dan relevan) berpengaruh positif
terhadap kepuasan penggunanya?
2. Manakah diantara ketiga faktor tersebut yang mempunyai
pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan para
penggunanya?
b. Hipotesis:
1. Bahwa kualitas sistem informasi akuntansi (akurat, tepat waktu,
dan relevan) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
2. Variabel relevan berpengaruh lebih dominan terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi.
c. Kesimpulan:
Variabel keakuratan, tepat waktu, dan relevan berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dapat terbukti
keakuratan, tepat waktu, dan relevan mengalami peningkatan maka
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi juga akan meningkat.
5) Indah Arini (2008)
“ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas jasa sistem
informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna internal pada PT.
Columbindo Perdana Cabang Surabaya Pusat Barat”
a. Permasalahan:
Apakah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat
waktu, dan relevansi) terhadap kepuasan pengguna internal?
b. Hipotesis:
Kualitas jasa sistem akuntansi (akurat, tepat waktu, dan relevansi)
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem
informasi akuntansi.
c. Kesimpulan:
Keakuratan, tepat waktu, dan relevansi berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna dapat terbukti kebenraannya, hal tersebut
menunjukkan bahwa jika variabel keakuratan, tepat waktu, dan
relevansi mengalami peningkatan maka kepuasan pengguna juga akan
2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Penger tian Kualita s J asa
Kualitas merupakan unsur pertama suatu perusahaan dalam
memasarkan produk maupun jasanya. Perusahaan dapat mencapai hasil yang
memuaskan dan reputasi yang baik apabila perusahaan dapat menghasilkan
suatu produk yang berkualitas tinggi atau baik. Selain itu perusahaan dapat
memperoleh manfaat lain melalui kualitas produk yang tinggi yaitu
meningkatkan daya saing, pangsa pasar, penjualan dan produktivitas.
Kualitas menurut Cosby (Nasution, 2001:16), kualitas adalah
corformance to reqirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau
distandarkan.
Menurut Garvin (Nasution 2001:16), kualitas adalah suatu kondisi
yang dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga, proses dan
tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan penlanggan
atau konsumen.
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara
universal, namun dari kedua definisi kualitas diatas terdapat beberapa
persamaan yaitu:
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada masa mendatang).
Kualitas menurut Kotler (Yazid, 2003:2) merumuskan jasa sebagai setiap
tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak
yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terkait pada
suatu produk fisik.
Menurut Tjiptono (1997:23) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, seperti: kursus, lembaga pendidikan,
jasa telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian trsebut, jasa tidak dalam bentuk pertukaran
barang yang dapat diidentifikasi dengan jelas gambaran produknya, oleh
karena itu jasa sangat sulit untuk diidentifikasi. Jasa akan terlihat bila
dikaitkan dengan suatu hubungan langsung (interpersonal) misalnya antara
produsen dan konsumen yang lebih menekankan atau diukur pada kepuasan
yang bersifat subjektif.
2.2.1.1. Kara kter istik Kualitas J asa
Terdapat beberapa karakteristik dalam mendefinisikan jasa yang
Menurut McLeod (dalam Limantara dan Devie, 2003:898) kualitas
dari suatu jasa mempunyai beberapa dimensi antara lain:
a. Berwujud (Tangibility)
Adalah hal-hal yang dapat dilihat pelanggan pada saat jasa dikerjakan,
contohnya fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan karyawan.
b. Keandalan (Reliabity)
Adalah kemampuan untuk melakukan layanan jasa yang dijanjikan dengan
akurat dan dapat diandalkan.
c. Daya Tanggap (Responsivensess)
Adalah kesesuaian untuk membantu pelanggan (customer) dan untuk
memberikan pelayanan jasa dengan cepat dan tepat.
d. Kepastian (Assurance)
Adalah kemampuan untuk menjaga kepercayaan (trust) dan kerahasiaan
(confidence). Melalui tindakan dan penampilannya, orang yang menyediakan
jasa dapat menampilkan kepercayaan dan keyakinan.
e. Empati (Empathy)
Adalah perhatian terhadap kepentingan dan hal-hal yang menjadi keinginan
dari pelanggan, termasuk berkomunikasi memahami kebutuhan mereka.
Menurut Parasuraman, dkk (Tjiptono, 1997:14) mengidentifikasikan lima
dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa, antara lain:
a. Bukti Langsung (Tangibles)
b. Keandalan (Reliability)
Adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat, dan memuaskan.
c. Daya Tanggap (Responsiveness)
Adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan daya tanggap.
d. Jaminan (Assurance)
Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercayayang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan.
e. Empati (Empathy)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
2.2.2. Sistem Infor masi
Menurut Romney (Krismiaji, 2005:16) sistem informasi adalah
cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah, dan
menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,
mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa
sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Ladjamudin (dalam Erza, 2010:15) sistem informasi dapat
a. Sustu sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau
mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang ditentukan.
2.2.2.1. Penger tian Sistem Infor masi
Pengertian menurut Wilkinson (1993:5) sistem informasi adalah suatu
kerangka keja dengan nama sumberdaya (manusia, komputer)
dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Pengertian sistem informasi adalah kegiatan dari prosedur-prosedur
yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi
(Jogiyanto, 2000:35)
Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
b. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari suatu kejadian.
c. Digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.2.2.2. Pengguna-pengguna Infor masi
Pada perusahaan terdapat dua kategori pengguna yaitu pengguna
internal dan pengguna eksternal. Pihak internal adalah para pemakai
informasi yang berada dalam lingkungan organisasi perusahaan, dalam hal
ini adalah pihak manajemen yaitu direksi, manajer, kepala bagian, kepala
seksi, dan lain-lain. Sedangkan pihak eksternal adalah para pemakai
informasi yang berada diluar lingkungan organisasi perusahaan diantaranya
kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan lain-lain (Wilkinson, 1990:6).
2.2.2.3. Tujuan Sistem Infor masi
Menurut Hall (2001:18), sistem informasi dalam perusahaan
mempunyai tiga tujuan utama meliputi:
a. Untuk mendukung pengambilan keputusan
b. Untuk mendukung kegiatan operasi harian perusahaan
c. Untuk mendukung fungsi kepengurusan
Dua tujuan pertama menyangkut keputusan pemakai informasi bagi
pemegang saham). Sedangkan tujuan yang ketiga hanya untuk pihak
eksternal. Hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir
berupa data transaksi yang diolah, dan untuk tujuan pertama hanya sebagian.
2.2.2.4. Nilai Infor masi
Menurut Ladjamudin (dalam Erza, 2010:16) suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai mata uang, tetapi dapat ditaksir dengan
nilai efektifitasnya.
2.2.3. Kualitas Infor masi
Sistem informasi yang dihasilkan harus dapat menghasilkan informasi
yang berkualitas. Untuk dapat menghasilkan hal ini, maka informasi tersebut
haruslah berguna bagi yang memakainya.
Menurut Jogiyanto (2001:10), kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
a. Akurat / Accurate
b. Ketepatan / Timelines
2.2.3.1. Akur at / Accur ate
Menurut Hall (2001:17), akurat adalah informasi harus bebas dari
kesalahan yang sifatnya material. Namun demikian materialitas merupakan
suatu konsep yang sulit dikuantifikasikan. Materialitas tidak memiliki nilaia
yang absolute, dan hanyalah merupakan konsep masalah spesifik (problem
spesifik consep). Yang berarti bahwa, dalam beberapa kasus, informasi harus
akurat sempurna. Pada kejadian lain, tingkat akurasi mungkin lebih rendah.
Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat
menyebabkan pemakai melakukan keputusan yang diperlukan.
Kadang-kadang harus mengorbankan keakuratan yang absolut untuk memperoleh
informasi yang tepat waktu. Sering kali, informasi yang sempurna tidak dapat
disediakan dalam kerangka waktu keputusan pemakai. Oleh karena itu, dalam
menyiapkan informasi, para desainer sistem mencari keseimbangan antara
informasi seakurat mungkin, tetapi tetap cukup waktu, agar berguna.
Menurut Widjayanto (2001:25), akurat adalah perbandingan antara
informasi yang benar terhadap total informasi yan dihasilkan dalam suatu
periode.
Menurut Amsyah (dalam Erza, 2010:18) ketelitian atau akurasi dapat
didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan seluruh
informasi yang dihasilkan pada satu proses pengolahan data tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas dapat diambil
kesalahan-kesalahan atau menyesatkan. Ukuran akurat informasi amat bervariasi, dan
amat tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Semakin kritis sifat
informasi, akan semakin tingggi kekauratan yang diperlukan. Sehingga
semakin tinggi tingkat kepuasan yang diberikan kepada penggunanya.
2.2.3.2. Ketepa ta n / Timelines
Menurut Hall (2001:17), umur informasi merupakan faktor yang
kritikal dalam menentukan kegunaannya. Ketepatan adalah informasi harus
tidak tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
Menurut Widjayanto (2001:25), ketepatan adalah kegiatan
menyajikan informasi pada saat transaksi terjado atau pada saat informasi
tersebut dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk
mengambil keputusan yang baik dengan yang lebih cepat. Informasi yang
terlambat diterima nilai kegunaannya akan lebih rendah, karena keputusan
bisnis yang cepat dianggap lebih baik dari pada keputusan yang lambat.
Dalam tingkat persaingan yang tinggi, keputusan yang lambat berarti member
peluang kepada pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih
cepat. Keputusan yang salah namun lebih cepat dianggap lebih baik dari pada
keputusan yang benar namun lambat dikeluarkan. Dilain sisi untuk mencapai
atribut kecermatan yang tinggi diperlukan jangka waktu proses yang panjang,
dengan demikian, untuk memperoleh informasi yang optimal, diperlukan
Menurut Amsyah (dalam Erza, 2010:19), bila informasi diperlukan
sewaktu-waktu maka diharapkan informasi tersebut dapat disediakan secepat
waktu yang diperlukan. Untuk masalah seperti situasi keterlambatan informasi
akan menyebabkan informasinya tidak berguna, karena sudah tidak diperlukan
lagu. Hal itu tentu berbeda dengan informasi yang dimuat dalam laporan
bulanan. Keadaan ketepatan waktu pelaporannya tentu berbeda dengan
laporan mingguan, apalagi dengan laporan harian.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
ketepatan adalah informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila
pengambil keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi
atau perusahaan.
2.2.3.3. Relevan / Relevance
Menurut Hall (2001:17), relevan adalah isi sebuah laporan atau
dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat
mendukung keputusan manajer. Telah ditentukan bahwa hanya data yang
relevan dengan tindakan pemakai yang memiliki kandungan informasi. Oleh
karena itu, sistem informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam
laporannya. Laporan yang berisi data yang tidak relevan hanya memboroskan
mengurangi perhatian dari pesan laporan yang sebenarnya dan dapat
menghasilkan keputusan atau tindakan yang tidak benar.
Menurut Amsyah (dalam Erza, 2010:20), informasi hendaklah sesuai
(relevan) dengan tujuan yang akan dicapai. Data yang sama seringkali perlu
diolah secara berbeda untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan
keperluan unit masing-masing.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan relevan adalah informasi yang mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lain berbeda.
2.2.4. Sisitem Infor masi Akunta nsi
2.2.4.1. Penger tian Akuntansi
Menurut Wilkinson (Halim, 1994:30) dinyatakan bahwa pada
hakekatnya akutansi adalah penerapan teori umum informasi terdapat
pemecahan masalah usaha (operasi) ekonomi yang efisien.
Menurut Mulyadi (Halim, 1994:16) sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordiansi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
Berdasarkan defnisi sistem akuntansi tersebut, unsure suatu siatem
akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar,
dan buku pembantu, serta laporan.
Pengertian akuntansi sebagai system akuntansi saat ini lebih kita kenal
sebagai system infromasi akuntansi. Maksudnya data yang diolah oleh system
informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan (dari transaksi
yang terjadi).
2.2.4.2. Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi
Bodnar dan Hopword (Halim, 1994:31) system akuntansi adalah
kumpulan dari sumber-sumber, seperti orang dan peralatan yang dirancang
untuk mentransformasi data keuangan menjadi informasi.
Komunikasi ini dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Moscove (Baridwan, 1994:3) sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengolah,
menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan
keputusan yang relevan kepada pihak luar perusahaan (seperti kantor pajak,
investor, dan kreditur) dan pihak intern (terutama manajemen).
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sisitem
informasi akuntansi adalah serangkaian sumber daya manusia dan model yang
diperoleh dari mengumpulkan, mengklarifikasikan, dan mengeloh berbagai
data transaksi perusahaan.
Winarno mendefinisikan (dalam Erza, 2010:22) bahwa sistem
informasi akuntansi yaitu sistem yang mencatat dan mengolah data akuntansi
serta menyajikan informasi akuntansi. Sistem ini mencatat pembelian,
penjualan, pembayaran, dan penerimaan kas, serta berbagai transaksi terkait.
Informasi yang baik memiliki karakteristik antara lain:
a. Akurat yaitu menggambarkan kondisi objek yang sesungguhnya
b. Tepat waktu yaitu informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat
c. Lengkap yaitu mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan
d. Relevan yaitu berhubungan dengan keputusan yang diambil
e. Terpecaya yaitu isi informasi dapat dipercaya (reliable)
f. Terverifikasi yaitu dapat dilacak ke sumber aslinya (veriable)
g. Mudah dipahami yaitu informasi harus siap dipahami oleh pembacanya
h. Mudah diperoleh yaitu informasi yang sulit diperoleh tidak berguna
2.2.4.3. Elemen Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Chusing (dalam Erza, 2010:23) elemen dari sistem informasi
akuntansi diuraikan sebagai berikut:
a. Menggunakan sumber daya manusia dan sumber modal
Sumber daya manusia diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dalam sistem informasi, sedangkan sumber modal adalah peralatan tau
mesin pengolah data.
b. Siklus pengolahan data terdiri dari lima tahap
1. Tahap pengumpulan data
2. Tahap penyortiran data
3. Tahap pengolahan data
4. Tahap pemeliharaan data
5. Tahap pengeluaran data
Adapun dua kategori utama dari sistem pengolahan data yaitu:
1. Sisitem pengolahan data secara manual, pengolahan data sebagian
besar dilakukan oleh manusia.
2. Sistem pengolahan data secara otomatis, pengolahan data sebagian
besar dilakukan oleh mesin.
c. Penyimpinan informasi dan informasi yang tibul dari data transaksi untuk
menajemen secara efektif. Pelaporan efektif terdiri dari tiga hal, yaitu:
1. Kulaitas informasi yang disajikan
2. Metode penyajian
3. Waktu respon
d. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi secara efektif.
Dengan ditetapkan sistem informasi akuntansi yang kompleks
telah mendorong adanya integrasi yang berarti menggabungkan subsistem
yang terpisah. Kategori tersebut merupakan salah satu pengaruh utama
dari konsepsi sistem.
2.2.4.4. Subsistem Sistem Infor ma si Akuntansi
Beberapa subsistem yang terdapat pada sistem informasi akuntansi
(Kadir, 2003:100) yaitu:
a. Pemprosesan pesanan penjualan atau pengolahan penjualan (sales order
processing) adalah subsistem yang menangani pemrosesan pesanan dari
pelanggan.
b. Pemrosesan sediaan (inventory ledger) adalah subsistem yang menangani
perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan
pemesanan kembali.
c. Buku besar (general ledger) adalah subsistem yang mengkonsolidasikan
data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan
pertanyaan-pertanyaan dan laporan bisnis yang bersifat periodic.
d. Piutang dagang (account receivable) adalah subsistem yang mencatat
piutang pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan
e. Utang dagang (account payable) adalah subsistem yang mencatat
pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok dan menghasilkan
laporan manajemen kas.
f. Pembayaran gaji (payroll) adalah subsistem yang menangani penggajian,
termasuk jam kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan
yang terkait dengan penggajian.
2.2.5. Siklus Pengolaha n Data
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Secara Manual
Sumber : Zaki Baridwan, 1994, SIA Edisi ke-2, Penerbit BPFE Yogyakarta, hal 4
Bukt i Transaksi
Jurnal Laporan
Keuangan
Laporan Buku
Besar
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer
Sumber : Zaki Baridwan, 1994, SIA Edisi ke-2, Penerbit BPFE Yogyakarta, hal 4
2.2.6. Definisi Komputer
Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders) (Jogiyanto,
1999:1) komputer adalah mesin elektronik untuk memanipulasi data yang
cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis
menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan
output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi
program yang tersimpan di memori (stored program).
Input Pengolahan Out put
Bukt i Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan dan Laporan Lain
Menurut Nash (Halim, 1994:60) komputer adalah suatu alat elektronik
yang dapat menyimpan, memproses, dan menghasilkan data sesuai dengna
serangkaian instruksi yang telah diberikan sebelumnya oleh pemakai.
Menurut Chusing (Halim, 1994:60) komputer adalah alat elektronik
berkecepatan tinggi yang mampu melaksanakan perhitungan dan operasi yang
logis untuk menyimpan dan melaksanakan serangkaian instruksi
pengoperasian tanpa campur tangan manusia.
Jadi komputer adalah suatu alat untuk membantu dalam proses
pengolahan data yang akan menghasilkan informasi dengan baik. Keakuratan,
ketepatan waktu, kecepatan, dan keringkasan suatu output (keluaran) akan
menghasilkan suatu kualitas informasi.
2.2.6.1. Komputer isasi
Dengan diterapkannya komputerisasi pada sistem informasi akuntansi,
maka terjadi perubahan di dalam sistem. Apabila penerapan komputer sudah
penuh (fully computerized) dan cara manual sudah benar-benar ditinggalkan,
maka perubahan-perubahan yang terjadi cukup dramatis (Jogiyanto, 2005:51).
1. Perubahan terhadap struktur organisasi
Pada perusahaan yang besar, penerapan komputer akan menimbulkan
suatu departemen yang baru yaitu departemen komputer atau departemen
pengolahan data elektronik atau departemen sistem informasi. Dengan
dari sutu tempat ke tempat yang lain sehingga data dapat dipusatkan di
satu tempat untuk diolah.
2. Perubahan terhadap simpanan data
Pada sistem manual data dicatat, dijurnal, dan diledger. Pada sistem
komputer, data disimpan di file dalam bentuk yang hanya dapat dibaca
oleh mesin.
3. Perubahan pemrosesan volume data besar yang rutin
Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena komputer
dapat beroperasi dengan lebih cepat, lebih tepat, dan tidak mengenal lelah.
4. Perubahan terhadap ketersedian informasi
Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena komputer
dapat menyediakan informasi pada saat yang dibutuhkan.
5. Perubahan terhadap pengendalian intern
Dengan diterapkannya komputer, pengendalian intern juga mengalami
perubahan terutama pada pengendalian akuntansi.
6. Perubahan penelusuran akuntan
Penelusuran akuntan (audit trail) tetap masih ada, tetapi banyak
elemen-elemennya yang berubah. Secara mannual audit trail mempunyai jalur dari
laporan-laporan yang dihasilkan ke catatan-catatan dan ke
dokumen-dokumen dasar sebagai bukti transaksi. Pada sistem komputer, audit trail
Pemeriksaan akuntan juga dapat dilakukan tanpa menembus sistem
komputer dengan menganggapnya sebagai kotak hitam (black box).
Pemeriksaan akuntan cara ini disebut dengan audit around computer.
2.2.7. Teor i Kepuasan
Menurut Kreitner dan Kinichi kepuasan kerja merupakan respons
affective atau emosional terhadap berbagai segi pekerjaan orang. Definisi ini
menunjukkan bahwa job satisfaction bukan merupakan konsep tunggal.
Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas
dengan satu atau lebih aspek lainnya (Wibowo, 2009:324)
Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat
sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaan daripada beberapa lainnya.
Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap
kepuasan kerja. Di antara teori kepuasankerja adalah Two-factor theory dan
Value theory (Wibowo, 2009:325).
1. Two-Factor Theor y
Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan
bahwa kepuasan dan ketidak puasan merupakan bagian dari kelompok
variabel yang berbeda.
Pada teori ini ketidak puasan dihubungkan dengan kondisi sekitar
pekerjaan (seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan,
yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya,
seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi, dan
kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini
berkaitan dengan motivator.
2. Value Theory
Konsep teori ini terjadi pada tingkatan di mana pekerjaan diterima
individu diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin
puas. Semakin sedikit mereka menerima hasil, kan kurang puas. Teori ini
memfokuskan pada hasil manapun yangmenilai orang tanpa memerhatikan
siapa mereka.
2.2.7.1. Kepuasa n Pelanggan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi
tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf,
yaitu:
a. memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan
b. memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka
akan kembali lagi.
2.2.7.2. J enis Pelanggan
Setiap orang adalah pelanggan. Pelanggan adalah setiap orang, unit
atau pihak dengan siapa kita bertransaksi, baik langsung maupun tidak
langsung dalam penyediaan produk. Pada dasarnya ada dua jenis pelanggan,
yaitu Pelanggan Eksternal dan Pelanggan Internal.
1. Pelanggan Ekster nal.
Pelanggan eksternal adalah orang diluar industri yang menerima suatu
produk (end-user). Pelanggan eksternal setiap industri jelas adalah masyarakat
umum yang menerima produk industri tersebut. Beberapa hal yang diperlukan
pelanggan eksternal adalah
a. kesesuaian dengan kebutuhan akan produk
b. harga yang kompetitif
c. kualitas dan realibilitas
d. pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan purna jual.
2. Pelanggan Inter nal.
Pelanggan internal adalah orang yang melakukan proses selanjutnya
dari suatu pekerjaan (“next process”) Pelanggan internal merupakan seluruh
karyawan dari suatu industri. Yang diperlukan pelanggan internal adalah
a. kerja kelompok dan kerjasama,
b. struktur dan sistem yang efisien,
d. pengiriman yang tepat waktu.
2.2.8. Pengukur an Kepuasan Pengguna Sistem Infor masi Akunta nsi
Galetta dan Lederer 1989 (dalam Limantara dan Devie, 2003:899)
menyatakan bahwa kepuasan merupakan persepsi dan perilaku atas suatu
sistem informasi.
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengembangkan kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi yang valid dan reliable. Pada awalnya
instrument-instrument ukuran kepuasan dari Gallagher (1974), Jenskins dan
Rickett (1997), serta Lacker dan Lessig (1980) (dalam Limatara dan Devie,
2003:899) pada dasarnya berfokus pada atribut-atribut kualitas produk sistem
informasi seperti relevansi, ketepatan waktu, dan akurasi. Sehubungan dengan
hal itu, Balley dan Pearson (1983) (dalam Limantara dan Devie, 2003:889),
mengembangkan sebuah instrument yang merupakan perluasan dari
pengukuran kepuasan pengguna yang berfokus pada adanya tambahan
dimensi-dimensi aktivitas fungsi sitem informasi (dalam hal ini departemen
sistem informasi) yang meliputi pelatihan (training), dokumentasi, dan
komunikasi staf (Kettinger dan Lee dalam Limantara dan Devie, 2003:889).
Ives, Olson, dan Baroudi (1983) (dalam Limantara dan Devie,
2003:889) dalam sebuah studi replikasi menggunakan instrument Bailey dan
Pearson, hasilnya memperkuat validitas instrument tersebut. Baroudi dan
dengan mengidentifikasi dimensi-dimensi utama dari ukuran kepuasan
pengguna sistem informasi (Kettinger dan Lee dalam Limantara dan Devie,
2003:889) yaitu:
a. Sikap terhadap para staf departemen sistem informasi (SSF-USISF), yang
berfokus pada penilaian dari kepuasan yang dirasakan terhadap para staf
dan layanan jasa yang diberikan terhadap para staf departemen sistem
informasi.
b. Tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna (P&K-USISF), yang
berarti sikap proaktif dari pada pengguna untuk berpartisipasi bersama
dengan departemen sistem informasi dalam pengembangan sistem.
c. Kualitas produk informasi (KPI-USISF), yang berfokus pada produk atas
kualitas sistem informasi secara teknis yang dihasilkan oleh fungsi sistem
informasi (information service function/ISF).
2.2.9. Pengar uh Keakur atan Sistem Infor masi Akuntansi Ter hadap Kepuasan
Penggunanya.
Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bisa. Ukuran kekauratan inforrmasi amat
bervariasidan tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Suatu krisis
suatu sikap informasi, akan semakin tinggi keakuratan yang diperlukan.
akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan penggguna (Jogiyanto,
1999:30).
2.2.10.Pengar uh Ketepata n Waktu Sistem Infor masi Akunta nsi Ter hadap
Kepuasan Pengguna nya.
Suatu sistem informasi akuntansi akan dikatakan tepat waktu jika
sistem tersebut dalam mengolah data sehingga menghasilkan informasi
akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Informasi yang
dihasilkan kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Jika
informasi yang didapat terlambat maka keputusan yang diambil dapat
berakibat fatal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
penggunanya (Jogiyanto, 1999:30).
2.2.11.Pengar uh Relevansi Sistem Infor masi Akuntansi Ter hada p Kepuasan
Penggunanya.
Suatu informasi dikatakan relevan jika menghasilkan laporan yang
bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi tiap-tiap orang berbeda
sehingga informasi tersebut harus tepat sasaran sesuai dengan penggunanya
supaya mendukung keputusan masing-masing manajer. Oleh karena itu,
sistem informasi akuntansi harus menyajikan hanya informasi akuntansi
maka dapat berakibat pada keputusan yang salah sehingga berpengaruh
terhadap keputusan penggunanya (Jogiyanto, 1999:30).
2.2.12.Pengar uh Kualitas J asa Sistem Infor masi Akuntansi Ter ha dap Kepuasan
Penggunanya.
Adanya perkembangan sistem informasi yang pesat saat ini,
meyebabkan ketiga faktor utama ukuran tradisional kepuasan pengguna yang
diajukan oleh Baroudi dan Orlikowski (1988) (dalam Limantara dan Devie,
2003:889) kurang relevan dalam memprediksi kepuasan pengguna yang
merupakan indicator pengukuran keberhasilan sistem informasi yang
diterapkan.
2.3. Kerangka Pikir
Uji Regr esi Linier Ber ganda
Keakurat an (X1)
Tepat Wakt u (X2)
Relevan (X3)
Kepuasan Pengguna Int ernal
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
Kualitas jasa sistem informasi akuntansi (akurat, tepat waktu dan relevansi)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Oper asiona l dan Pengukur an Va r iabel
3.1.1. Definisi Opera siona l
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitin ini adalah
kepuasan-kepuasan pengguna (Y) sebagai variabel dependennya sedangkan variabel
independennya adalah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (X) yang terdiri dari
kekauratan (X1), tepat waktu (X2), dan relevansi (X3).
Definisi dari variabel-variabel diatas dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel Dependen (terikat)
Kepuasan Pengguna (Y)
Merupakan perasaan senang pengguna sistem informasi akuntansi yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil
informasi tersebut.
b. Variabel Independen (bebas)
Kualitas jasa sistem informasi akuntansi (X)
Merupakan mutu dari informasi yang disajikan oleh sumber daya manusia dan
modal diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi
hingga menghasilkan laporan keuangan kualitas jasa sistem informasi terdiri
§ Keakuratan (X1)
Merupakan informasi yang bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan serta dapat diandalkan.
§ Tepat Waktu (X2)
Merupakan informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh
terlambat.
§ Relevansi (X3)
Merupakan informasi yang mempunyai manfaat untuk pemakainya.
1.1.2. Pengukur an Var iabel
Pengukuran variabel bebas dan terikat dengan yang dikembangkan
oleh Indah Arini (2008). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan
semantic diferential yang mempunyai skala 7 poin dengan pola sebagai
berikut:
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 sangat setuju
Skala ini tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat
positifnya terletak di sebelah kanan, jawaban sangat negatifnya terletak
disebelah kiri atau sebaliknya (Sumarsono, 2004:25).
Jawaban dengan nilai 1 berarti tidak setuju dengan pernyataan yang
diberikan. Nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dengan
tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. Jawaban antara 5-7 berarti
cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.
1.2. Teknik Penentua n Sampel
3.2.1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek/obyek yang memiliki cirri-ciri
atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok
subyek/obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari
hasil penelitian (Sumarsono, 2004:44).
Populasi penelitian ini adalah karyawan-karyawan PT. LINK NET
Surabaya yang terlibat dengan sistem akuntansi perusahaan yang berjumlah
20 orang.
Periode penelitin ini dilakukan selama bulan November 2011 hingga
Mei 2012.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai cirri dan
karakteristik yang sama dengan populasi (Sumarsono, 2004:44).
Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan
suatu penelitian. Untuk itu teknik penarikan sampel yang digunakn dalam
anggota populasi digunakan sebagai sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono,
2006:96).
Berdasarkan teknik penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah 20 responden:
• Finance & Accounting 4 orang.
• Billing, Collection & Recovery 5 orang.
• Dispatcher 5 orang.
• Other Departemen 6 orang.
3.2.2. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. LINK NET di
Surabaya.
3.3. Teknik Pengumpula n Data
3.3.1. J enis Data
a. Data Primer
Data yang langsung didapat dari perusahaan yang diteliti baik perorangan dari
perusahaan yang diteliti seperti data hasil kuesioner.
b. Data Sekunder
Gambaran umum keadaan perusahaan baik mengenai struktur organisasi,
operator sistem, proses produksi, jenis produksi, dan lain-lain.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. LINK NET
Surabaya.
3.3.3. Pengumpulan Data
Tekni yag digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan:
a. Wawancara
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden (Nazir, 2005:193).
b. Kuseioner
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti denga cara
membagikan daftar pertanyaan yang cukup terperinci, lengkap, dan secara
logis dengan masalah yang diteliti, kemudian diisi oleh responden (Nazir,
c. Studi Kepustakaan
Yaitu mencari dan mengumpulkan buku literature serta tulisan-tulisan ilmiah
yang mendukung penelitian (Nazir, 2005:93).
3.4. Teknik Ana lisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Va lidita s
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
ini atau kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat
ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh
pada masing-masing pertanyaan dengan skor total diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono, 2004:31).
Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nila r hitung dengan
tabel untuk degree of fredom (df)= n -2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif maka butir
atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2006: 49).
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
biasa digunakan untuk mengukur uji realibilitas adalah teknik pengukuran
ulang dan teknik belah dua (Sumarsono: 2004:34).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 dengan bantuan program SPSS (Ghozali, 2006:46)
3.4.3. Uji Nor malitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
berdistribusi normal atau tidak. Pedoman dalam mengambil keputusan
apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah
(Sumarsono, 2004:40-43):
1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebihkecil dari 5% maka
distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka
distribusi adalah normal.
3.4.4. Uji Asumsi Kla sik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil
estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heteroskedastisitas, gejala multi korelasi, dan gejala autokorelasi.
Bersamaan regresi linear harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased
Untuk bisa dikatakan alat ukur yang BLUE maka persamaan BLUE
persamaan regresi harus memenuhi asumsi klasik berikut ini:
1. Tidak boleh terjadi multikolinieritas
2. Tidak boleh terjadi heterokedastisitas
3. Tidak boleh terjadi autokorelasi
Berikut adalah pengujian-pengujian yang dilakukan pada asumsi klasik
ini adalah:
3.4.4.1.Uji Asumsi Klasik Multikolinier itas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas (Ghozali, 2006:95).
Untuk medeteksi adanya multikolinieritas adalah berasal dari VIF (Valuance
Inflation Factor) dan tolerance.
• Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas
• Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas
3.4.4.2. Uji Asumsi Kla sik Heterokedatisitas
Uji heterokeditisitas bertujuan unuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak