• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TPHP SUSU JAGUNG MANIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TPHP SUSU JAGUNG MANIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Disusun oleh, Nama : Isti Ediningtias

NPM : E1D015031

Prodi : Agribisnis Tgl Prak : 12 Maret 2018 Kelompok/Shift : 4/2

Dosen : 1. Ir. RM. Bonodikun, M.Sc. 2. Zulman Efendi, STP, M.Sc. 3. Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, MP 4. Ir. Wuri Marsigit, M.AppSc

Koass : Angger Arif Fiati

Objek Praktikum : Teknologi Pengolahan Susu Jagung Manis

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga sebagai sumber pakan.

Jagung manis (sweet corn) merupakan komoditas palawija dan termasuk dalam keluarga (famili) rumput-rumputan (Gramineae) genus Zea dan spesies Zea mays saccharata. Jagung manis memiliki ciri-ciri endosperm berwarna bening, kulit biji tipis, kandungan pati sedikit, pada waktu masak biji berkerut.

Pengolahan makanan berbahan dasar jagung merupakan salah satu cara memenuhi gizi keluarga dan merupakan alternatif pemasukan rumah tangga. Kegiatan pembuatan produk ini dapat dilakukan dengan bahan dan alat yang sederhana. Susu jagung manis merupakan salah satu olahan dari jagung manis yang dijadikan minuman yang kaya akan nutrisi. Susu jagung manis ini dibuat dengan campuran filtrasi jagung manis, gula dan air. Proses pembuatan sirup nanas ini akan dibahas dalam laporan ini.

1.2 Tujuan

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung dan Jenisnya

Jagung (Zea mays L.) termasuk tanaman berumah satu (Monoecioes) dan tergolongdalam famili rumput-rumputan (Gramineae). Tanaman ini berasal dari daratan Amerika dan menyebar ke daerah sub-tropis dan tropis termasuk Indonesia. Saat ini, negara-negara yang memiliki lading jagung yang luas adalah Amerika Serikat, Brasil, Cina, Mexico, Yugoslavia, Rumania, Argentina dan Afrika Selatan. Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang penting di Indonesia karena jagung merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung juga merupakan bahan baku industri dan pakan ternak. Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar 5,16% per tahun sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan bahan baku industri naik sekitar 10,87% per tahun (Roesmarkam dan Yuwono, 2002).

Berdasarkan bentuk biji dan kandungan endospermnya, jagung dikelompokkan menjadi tujuh jenis. Jenis atau tipe jagung di Amerika Serikat adalah : (1) Jagung gigi kuda (Zea mays indentata), (2) Jagung mutiara (Zea mays indurata), (3) Jagung bertepung (Zea mays amylacia), (4) jagung brondong (Zea mays everta), (5) Jagung manis (Zea mays sachrata), (6) Jagung berlilin (Zea mays ceratina) dan (7) Jagung polong (Zea mays aunicula). Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman yang berasal dari daratan Amerika kemudian menyebar ke daerah subtropik dan tropik termasuk Indonesia. Jagung merupakan tanaman berumah satu (monoecioes) dan termasuk famili rumput-rumputan (Gramineae).

(4)

2.2 Klasifikasi Tanaman Jagung

Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis graminae yang memiliki batang tunggal dan termasuk tanaman monoceous. Siklus hidup tanaman ini terdiri dari fase vegetatif dan generatif. Secara lengkap jagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Classis : Monocotyledone (berkeping satu) Ordo : Graminae (rumput-rumputan) Familia : Graminaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays saccharata

2.3 Morfologi Tanaman Jagung

(5)

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vasculer), dan pusat batang (pith) (Subekti et al., 2007).

Daun jagung mulai terbuka sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumnya berkisar antara 10 - 18 helai, rata-rata munculnya daun yang terbuka 9 sempurna adalah 3 - 4 hari setiap daun (Subekti et al., 2007). Daun tanaman jagung mampu berkembang hingga 20 - 21 helai daun, walaupun jagung memproduksi 20 helai daun namun hanya 14 - 15 saja yang menyelesaikan stadia vegetatifnya (Farnham et al., 2003).

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoceuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina muncul dari axxilary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal diujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Subekti et al., 2007).

2.4 Kandungan Gizi Jagung

Jagung merupakan hasil palawija yang memegang peranan penting dalam pola menu makanan masyarakat setelah beras. Ditinjau dari segi gizi, jagung merupakan bahan pangan sumber karbohidrat dan protein. Jagung mengandung lemak dan protein yang jumlahnya tergantung umur dan varietas jagung tersebut. Pada jagung muda, kandungan lemak dan proteinnya lebih rendah bila dibandingkan dengan jagung yang tua. Selain itu, jagung juga mengandung karbohidrat yang terdiri dari pati, serat kasar, dan pentosan (Lana et al,2017).

(6)
(7)

BAB III

1) Jagung muda/jagung manis pipil sudah direbus: 250 gr

2) Membersihkan jagung dari kulitnya dengan cara dikupas lalu dicuci;

3) Memipil biji jagung dilepaskan dari tongkolnya dan dikukus sampai matang; 4) Jagung pipil diblender dengan ditambah air (800 ml), kemudian disaring; 5) Membagi filtrat nanas ke 5 kelompok dalam 1 shift

6) Filtrat yang dihasilkan dibagi dua: a) ditambah gula, garam, dan CMC;

b)ditambah gula, dan garam. Kemudian diaduk sampai homogen; 7) Memanaskan filtrat pada suhu 70o – 80oC selama 15 menit;

8) Mengemas dengan botol kemasan dalam kondisi panas, dan segera ditutup untuk menghindari kontaminasi mikrobia;

9) Mengamati dan menilai hasil susu jagung manis yang telah dibuat berhasil atau tidak.

(8)

PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dalam pembuatan susu jagung manis ada dua perlakuan yaitu PSJM tipe a (filtrat jagung+gula+garam+CMC) dan PSJM tipe b (filtrat jagung+gula+garam). Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan susu jagung manis sangat sederhana dan mudah untuk dipraktekan yaitu pemilihan jagung, dibersihkan, dippipil, diblender, disaring, dan kemudian dimasak dengan penambahan gula dan sejumput garam. Kualitas yang dihasilkan dari pembuatan susu jagung ini bergantung bagaimana cara memasaknya agar tidak terjadi penyimpangan terhadap rasa, aroma, warna dan rasa dari susu jagung manis.

1.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Jagung manis adalah tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga perlu dilakukan optimalisasi dalam budidayanya, salah satunya dengan cara

Provinsi Lampung mempunyai peluang yang cukup strategis untuk pengembangan ternak ruminansia karena ketersediaan sumber daya alam yang mendukung. Salah satu jenis

Di Indonesia, jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki nilai ekonomi penting sebagai sumber karbohidrat kedua setelah beras. Selain sebagai bahan