Oleh :
NUR HIDAYAH, S.T
MATERI DEFINISI, SEJARAH DAN
PERATURAN UNDANG-UNDANG
K3LH
*
K3LH adalah pengertian tentang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan.*
K3LH adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya.Tujuan utama dalam penerapan K3 berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970 yaitu :
1.
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja2.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.3.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.1.
Konsep Lama
a.
Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan resiko yang harus diterimab.
Tidak perlu berusaha mencegahc.
Masih banyak pengganti pekerjad.
Membutuhkan biaya yang cukup tinggie.
Menjadi faktor penghambat produksi2. Konsep Masa Kini
a.
Memandang kecelakaan bukan sebuah nasibb.
Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegahc.
Penyebab : personal factor 80-85 % dan Environmental faktor 15-20 %d.
Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian*Menurut Internatioanl Association of Safety Professional, filosofi K3 dibagi menjadi 8 yaitu :
1. Safety is an ethical responsibility ( keamanan adalah tanggung jawab etis )
2. Safety is a culture, not a program ( keamanan adalah suatu budaya, bukan sebuah program )
3. Management is responsible ( manajemen adalah yang bertanggung jawab )
4. Employee must be trained to work safety ( karyawan harus dilatih untuk keselamatan kerja )
5. Safety is a condition of employment ( keselamatan merupakan kondisi kerja )
6. All injuries are preventable ( semua kecelakaan bisa dicegah )
7. Safety program must be site spesific ( program keselamatan harus disuatu tempat yang khusus)
8. Safety is good bussines ( keselamatan adalah usaha yang baik )
Adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan konstribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan resiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan prosuktivitas.