• Tidak ada hasil yang ditemukan

Globalisasi dan Media Massa ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Globalisasi dan Media Massa ppt"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Magister Ilmu Komunikasi

(2)

 Sistem Media diklasifikasikan dua dimensi, yaitu:  1. Kepemilikan (ownership)

 2. Kontrol (control)

 Kepemilikan media antara milik swasta dan milik publik/pemerintah.

 Kontrol media dua sistem :

◦ 1. Sentralisasi

(3)

TIPE A

Radio dan TV di Eropa Barat

TIPE B

Negara komunis radio dan TV di

negara-negara berkembang

TIPE C

Pers di Eropa Barat Media di USA

Radio dan TV Private di Eropa

TIPE D

Pers di negara Amerika Latin

Tipologi kontrol dan kepemilikan media

Publik

Private

Decentralized Sentralized

(4)

 Perubahan industri media menjadi

big industri berimplikasi logis kepada sistem/lingkungan ekonomi media

(berkaitan dengan sistem ekonomi makro dan sosial, budaya politik.

(5)

 Konsentrasi (Consentration) adalah Struktur industri media yang

terkonsentrasi pada rangkaian perubahan organisasi yang merefleksikan perubahan dasar ekonomi.

 Skema seluruh media hampir sama, mulanya berskala kecil diciptakan

konglomerasi media – berskala besar.

(6)

1. Ekonomi terpimpin (command

economy):

pemerintah mengatur berbagai

persoalan ekonomi yang dihadapi

masyarakat. Pemerintah mengatur secara ketat industri media massa. Bahkan, di beberapa negara, media massa harus dimiliki pemerintah.

(7)

2. Ekonomi pasar (market economy):

. Keseluruhan sistem ekonomi yang berkaitan dengan proses produksi

dan distribusi, tanpa campur tangan pemerintah.

 Artinya keseluruhan sistem ekonomi

yaitu pembeli, penjual, harga,

keuntungan, kerugian, dll berkaitan dengan proses produksi dan

(8)

 Pasar adalah sistem pertukaran harga antara

permintaan atau penawaran, sumber daya atau produk, yang memiliki tiga dimensi keberhasilan ; effisiensi, pertumbuhan dan stabilitas. (Albarran, hal.72-75).

 Tipe Market adalah “

1. Perfect Competition - kompetisi sempurna yaitu banyak produsen yang menghasilkan produk sejenis dan tak satu pun yang

(9)

2. Monopoly > Monopoli hanya ada satu

produsen yang menguasai pasar. Contoh: TV kabel dan sebagian besar koran.

3. Monopolistic Competition > banyak produsen di pasar yang memproduksi produk yang nyaris

sama.

4. Oligopoly - > terdapat beberapa produsen yang bermain di pasar. Namun, ada satu produsen

(10)

1. The surveillance of the

environtment

2. The correlation of part of society

inresponding to to the environment,

3. The transmission of the social

(11)

Konsep public sphere pada dasarnya

bersifat “netral”.

Menurut Habermas (1962), konsep

demokrasi media diperlukan dalam rangka memberi/menciptakan ruang publik yang

bebas, melakukan diskusi dan debat antara masyarakat, negara/penguasa dan media

(12)

Public sphere menjadi penengah

antara otoritas politik dan

masyarakat, sebagai sumber

legitimate.

Public sphere adalah ruang sosial

yang mana anggota masyarakat

mendiskusikan kepentingan

(13)

 Sistem ini memiliki tiga Karakter :

1.Independen dari campur tangan pemerintah dan monopoli pasar.

2.Profesional terhadap masyarakat secara umum dan khalayaknya.

3.Menjamin adanya keberagaman (diversity), baik isi (content) dan keberagaman kepemilikan

(14)

1. Freedom of publication.

2. Flurality of ownerships

3. Diversity of information

available of public.

(15)

5. E

xtensive reach,

6. Quality of information and

culture availabel to public.

7. Support for the democratic

system.

8. Respect for yudicial

system.

(16)

Diversity adalah konsep atas dasar

adanya perbedaan-perbedaan :

- race - social - gender

- politics - ethnicity

(17)

 Diversity atau multikultural berkaitan

dengan realitas obyektif dan subyektif manusia.

 Setiap bangsa dan kelompok

manyarakat memiliki konsep masing-masing.

 Indonesia dengan nation building

diversity, yaitu

(18)

Bhikhu Parekh dalam buku

Rethinking Multikulturalisme

(2001), adalah kesediaan menerima

kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan

perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa ataupun agama.

Ini merupakan cara pandang

kehidupan menusia yg

mempengaruhi semua sektor

(19)

1. Mencegah terjadinya diskriminasi.

2. Melakukan riset kebijakan

mengenai pengelolaan masyarakat yg multikultural dan multi-ethnik.

3. Melakukan pertemuan, pertukaran

(20)

4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat

ttg pentingya pengembangan masyarakat multikultural.

5. Melakukan pendidikan mengenai

hak-hak asasi manusia dan mendorong saling pemahaman antarbudaya.

6. Memperkuat kapasitas masyarakat

(21)

Media massa adalah komponen

bangsa yg sangat strategis

sebagai pendorong terbentuknya

diversity :

* Organisasi media

* Content / messages/

programs

* Efeck

(22)

* Dua pandangan dlm melihat hubungan media massa dan masyarakat :

Pertama

:

Media massa membentuk atau

mempengaruhi masyarakat

Kedua

:

(23)

* Pandangan pertama didasarkan atas landasan pragmatis sosial –

teori stimulus – respon (dalam teori Behaviorisme),

Pengaruh Media:

1. Menimbulkan peniruan langsung (copy-cut).

2. Menyebabkan ketumpulan

terhadap norma (disensitisations). 3. Terbebas dari tekanan psikis

(24)

* Pandangan Kedua,

 Media sebagai teks yg merepresentasikan

makna, baik makna dari realitas empiris maupun dari hasil ciptaan media.

 Media dilihat sbg instrumen dari kekuasaan (ekonomi dan/atau politik) dgn memproduksi kultur dominan utk dominasi/hegemoni

masyarakat.

 Media sebagai institusi yg memiliki otonomi dan independensi dlm memproduksi budaya dlm

(25)

Dikaitkan dgn Pembangunan Nasional,

pemetaan dampak media massa, oleh John T. McNelly (McNelly’s Four Position)

:

1.

Sudut pandang nol (null

position); media memiliki sedikit

peranan atau bahkan tidak

sama sekali dlm pembangunan

nasional.

2.

Sudut pandang antusias ; Media

massa memiliki peranan yg

(26)

3. Pandangan Penyebab

(coutions position): media

memiliki peranan, namun

bukan sbg elemen utama dlm

menentukan ada tidaknya

perubahan.

(27)

Berdasarkan empat pandangan

tersebut, media massa sekecil

apapun memiliki peran (teori

limited effect model).

Efek media terhadap masyarakat

ditentukan juga oleh tingkat

pendidikan dan kultural.

Dalam konteks Indonesia, Media

(28)

 Media mampu mengkonstruksi realitas sosia,

budaya, politik, bahkan agama masyarakat;

proses tersebut berlangsung dalam semua level; baik individu, kelompok, organisasi maupun

masyarakat dan negara.

 Peranan dan efek media sangat mendukung oleh

sistem demokrasi yg berlangsung di Indonesia, sehingga berimplikasi pada perkembangan

(29)

Diversity/ multikultural

masyarakat Indonesia – media

massa (pasca reformasi)

diperlukan regulasi yg

mempertimbangan

kepentingan-partiispasi seluruh komponen

bangsa.

Lahir UU Pers No. 40 Tahun 1999

(30)

 Peranan Media Massa merupakan persoalan yg

kompleks disebabkan kemajemukan Indonesia, perlu memahami karakter masyarakat

Indonesia.

 UU Pers No. 40 Tahun 1999 dan UU Penyiaran

No. 32 Tahun 2002 merupakan landasa etika dan moral industri media di Indonesia,

termasuk media komunitas.

 UU mengakomodir kepentingan dan kebutuhan

(31)

Peranan media media yaitu:

1. Positif 2. Negatif Peranan Positif:

1. Kontribusi dlm menyebarluaskan dan

memperkuat kesepahaman antar masyarakat.

(32)

3. Sebagai alat kontrol publik

masyarakat dlm mengaktulisasikan seseorang, kelompok, golongan atau lembaga dari kesewenangan.

4. Sebagai alat kontrol publik

masyarakat dalam mengendalikan

seseorang, kelompok, golongan atau lembaga dari perebutan

sewenang-wenang.

(33)

Peranan Negatif :

1. Media memiliki dan kekuatan

“penghakiman” terhadap

realitas atas dasar penyampaian

stereotype, bias dan imaging.

2. Media memiliki “value

judgment” sendiri dlm menilai

kekerasan dalam tayangan

(34)

3. Media memiliki kekuatan provokatif atau

peristiwa, individu, kelompok, masyarakat dan negara.

4. Pemberitaan mereduksi fakta yg menimbulkan kenyataan semu (false reality).

(35)

Aspek substansi pesan (content), media massa – membangun deversity:

1. Memperkenalkan dan menenamkan nilai-nilai egalitarisme, toleransi dlm pluralisme masyarakat.

2. Perlunya menanamkan nilai-nilai solidaritas sosial dlm masyarakat.

(36)

 Regulasi Media adalah aturan-aturan dan

kebijakan yang berkaitan dengan yang mengatur hubungan dan operasinal media massa.

 Regulasi sangat penting bagi keteraturan dan

keseimbangan hubungan media dengan

(37)

Dlm konteks konsep diversity masyarakat dan media di Indonesia, UU Penyiaran Indonesia No. 32 Tahun 2002 Lahir atas dasar 3 prinsip :

1

. Prinsip keterbukaan akses,

partisipasi, serta perlindungan dan kontrol publik. Diversity

keterbukaan akses).

2. Prinsip keberagaman kepemilikan (diversity of ownership).

(38)

* Mengenai Diversity keterbukaan akses :

. Diversity jangkauan siar) dlm Pasal 1 ayat (8), (11) dan (13).

. Pasal 31 Ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6).

. Diversity siaran (syndication) : Pasal 40, Ayat (1), (2), (3), dan (4).

(39)

* Diversity of Ownership (dalam pasal-pasal sbb):

 Pasal 5 (g), (h) : melarang monopoly dan

mendukug perekonomi rakyat di era globalisasi.

 Pasal 13, Ayat (1), (2) : Jenis Media dan lembaga

penyelenggara.

 Pasal 14, Ayat (14) : Diperbolehkan tumbuhnya

Lembaga Penyiaran Publik (media lokal) tingkat kabupatn atau kota.

 Pasal 31, Ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)

mengenai kepemilikan modal dalam lembaga penyiaran nasional, lokal, komunitas dan

(40)

Diversity of Content:

Pasal 36 Ayat (1):

Jenis Isi siaran dan ragam

efeknya. (2) : 60 % wajib

tayangan lokal. (3) :

perlindungan bagi khalayak

khusus :anak-anak, remaja

(waktu, klasifikasi khalayak).

(4) : Isi Siaran netral,

(41)

* Dalam masyarakat Demokrasi,

masyarakat diharapkan

:

1.

Terinformasi dengan baik,

menyeluruh.

2.

Partisipasi menyeluruh/tinggi.

3.

Pasar komunikasi bebas dan

terbuka.

4.

Upaya menciptakan multi-voice

dan opinion (public sphere).

5.

Ada “policy makers” yang

(42)

 Terdapat dua cara :

1. Open Market 2. Regulation

Pandangan Open Market:

a. Kekuatan pasar yg efisien utk

menciptakan diversity di masyarakat.

a. Memberikan keleluasaan perusahaan komunikasi kebebasan sempurna/utuh. Maka akan muncul banyak program

(43)

*

Pandangan Ilmuan Sosial

(social scientist), bahwa utk

menciptakan harmoni

perkembangan media, maka

diperlukan

: REGULATION

.

* Dibutuhkan karena adanya

diversity dan kepentingan

(44)

Kepentingan pasar

mempertahankan kebijakan efektif

atas pertimbangan ekonomi

semata harus dianalisa ulang,

disesuaikan dengan konteks.

Utk mengatur semua kepentingan

media-

“DIVERSITY”,

maka

regulasi pemerintah diciptakan

dan sekaligus menciptakan

diversity (UU Penyiaran No. 32

Tahun 2002 ttg Jenis media,

(45)

 Diversity media berlangsung atas

dasar pertimbangan ekonomi, maka : a. Media baru

b. Programming/content/messages c. Tenaga kerja/jenis karir baru.

d. Struktur organisasi-management. e. Financial-syndication industry

f. Ideology-paradigma/perspektif g. dll.

(46)

• Diversity media dengan syndication

programming menyebabkan;

1. Khalayak memiliki preferences yg sama.

2. Jenis program banyak yang sama,

serempak, menhikuti mainstreaming – pertimbangannya cenderung lebih

pada laku atau tidak – provit oeiented. 3. Tapi tidak mampu melayani semua

(47)

 Kepentingan minoritas dapat

terpenuhi, apabila channel mampu menyakinkan advertisers bahwa

tayangan tersebut memiliki khalayak umum yg banyak.

 Regulasi yg dapat menjamin kepentingan maksimal semua komponen bangsa, khalayak minoritas.

(48)

Diversity dengan komlomerasi

media muncul kecenderungan

“desentralized system of

broadcasting”.

Namun Media terbatas dgn

adanya keseragaman:

a. sistem organisasi

b. struktur organisasi

c. Kebijakan dan pengaruh

(49)

Contoh :

1. Media Group 2. MNC Group 3. Trans Media

Group

 Produksi dilakukan

atas dasar program yg telah sukses

(senetron remaja dan Anak-anak, reality show,

termehek-mehek dll, mata-mata, ‘bukan’ empat mata, komedi ,Jelajah kuliner Indonesia dll.

4. Jawa Pos

5. Femina Group

6. Bakrie Group,

dll

* Advertisers

mendukung

tayangan yg

sudah

laku-program tidak

beragam (lack

of diversity

(50)

 Contoh Advertisers mendukung semua tayangan

infotaiment dan sinetron, namun cenderung tidak mendukung : program rohani, diskusi publik dll.

Diversity mengenai pesan yg

ditransmisikan melalui TV (media umumnya) menyebabkan :

a.Khalayak tdk dapat memutuskan pesan

apa, bagaimana tetapi tidak mendukung

program rohani, diskusi publik, pendidikan, dll; yg dianggap produser tidak akan laku.

(51)

c. Ada kerangka yg menjadi panduan

pemilihan program oleh advertisers utk iklan seperti “RATING”.

d. Kritik atas media: Kerangka kerja

media didasarkan pada kepentingan ekonomi, politik dan struktur sosial.

e. Muncul - Hegemony of The Media yg meningkatkan kekuasaan

(52)

e. Muncul - Hegemony of The Media

yg meningkatkan kekuasaan

pemilik- perusahaan media (Power of Media Conglomeration).

f. Pertanyaan penting :

“WHO OWN THE MEDIA ?”

g. Terdapat serangkaian agemda “pemilik media menjadi agende media yg dikomunikasi melalui

(53)

 Perusahan media mengontrol jaringan, saluran media (pipeline) – sistem, struktur, kepemilikan dan content – yg ditransmisikan :

1. Idea of Economy

2. Idea of Capitalist

(54)

 Diversity media massa

memunculkan :

1. Regulation –(sebaliknya) 2. Mayoritas VS Minoritas

3. Media Consentration

4. Finansial Interest and Syndication Rules.

5. Fin-Syn’s Effect on Industrial Structure

(55)

 Media Massa mampu mengkonstruksi realitas masyarakat dalam beragam level.

 Kemampuan media dalam proses konstruksi inilah menjadikan media harus dipertanyakan

tanggung jawab dan sekaligus berkaitan dengan etika.

 Hal itu disebabkan katergantungan masyarakat terhadap media sudah pada level akut, dimana

masyarakat hidup di tengah-tengah media massa yang setiap saat menyajikan beragam content

(56)

 Ketika media massa berada dalam konteks sosial dan dikonsumsi oleh khalayak,maka media

massa berhadapan dengan masalah etika.

 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media massa pada dasarnya tidak bebas nilai.

(57)

 Interaksi inilah yang mau tidak mau

menempatkan proses komunikasi dalam kerangka tindakan manusia, yaitu muncul pertanyaan tindakan

yang baik, mana tindakan yang buruk. Itulah point utama dari masalah etika.

 Etika dan nilai membimbing individu

atau kelompok pelaku komunikasi atas seluruh pilihan, sikap dan tindakan

yang dianggap perlu dalam

(58)

 Etika adalah bagian dari kajian Ontologi ilmu pengethauan termasuk dalam ilmu komunikasi.

 Komunikasi sebagai ilmu pada dasarnya dinyatakan bebas nilai, namun ketika ilmu komunikasi termasuk media masdsa

berhubungan/berkaitan dengan proses sosial, proses konstruksi dan perubahan dalam

masyarakat yang mengkonsumsi media, maka media berkaitan dengan pertimabnagn etika.

(59)

 Baca Kembali :

1. The Media of Mass Communication, by John Vivian, 2008 2. Media Diversity ;Economics, Ownership and FCC by Mara

Einstein, 2004.

3. Diversity Power Innovation by Scott Page, 2007, Internet. 4. Mass Media, Culture and Democracy By Takis Fotopoulos,

5. Strategi Media Dalam Membangun Masyarakat Multikultur by Tatang Muttaqin, Studi Pengembangan Wajak Jati Diri Bangsa Melalui Media, 2003.

6. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002, Internet.JUJUN S.

SURIASUMANTRI, FILSAFAT ILMU SEBUAH PENGANTAR POPULER, 1994.

7. LOUIS O. KATTSOFF, PENGANTAR FILSAFAT, 1986.

8. TITUS, SMITH, NOLAN, PERSOALAN-PERSOALAN FILSAFAT, 1984. 9. Stephen L. Littlejohn, The Theoris of Human Communication,

1996.

10. Colin Hoskins, Media Economics ; Applying Economics to New

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu senyawa yang terdapat pada patikan kebo yang bersifat sebagai antifungi adalah flavonoid, dimana flavonoid ini dapat bertindak sebagai antijamur karena

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu1.

27,28 Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar protein darah khususnya albumin dengan kadar hormon tiroid darah pada penderita sindroma nefrotik, dan mengetahui perubahan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan motivasi intrinsic mahasiswa psikologi untag surabaya angkatan tahun 2014 – 2015 yang mendapatkan

Dalam penelitian ini dilakukan peng-cluster-an dengan menggunakan metode analisis cluster K-means, dimana metode pada penelitian ini tidak ditentukan jumlah cluster yang

When a candidate or group of candidates achieves a Pass or better in all of the Cambridge ICT Starters modules in a stage, submit your entries and samples as follows:. • Download

"kelinci, aku tidak bisa menghentikan nya," kata si monyet "Monyet, aku tidak selalu harus mengendus, menggerakan telinga dan hidung ku." kata si kelinci

Grafik Pengaruh Waktu terhadap Normalitas (N) Ekstrak Alkali Maserasi Semibatch pada Rasio (Abu Batang Pisang/ Pelarut) yang Divariasikan. Washing time merupakan waktu