• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Permainan Destinasi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Fisika Sub Pokok Bahasan Listrik Dinamis di Kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Penerapan Permainan Destinasi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Fisika Sub Pokok Bahasan Listrik Dinamis di Kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

270

Pengar uh Pener apan Per mainan Destinasi Dengan Model

Pembelajar an Kooper atif Tipe

Teams Games Tour na ments

(

TGT

)

Ter hadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajar an Fisika Sub Pokok

Bahasan Listr ik Dinamis di Kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan

Annisaul Kar imah dan Abdul Azis Abdullah Jur usan Fisika, Univer sit as Neger i Sur abaya

Abstract. Had been done r esear ch about t he effect of implent at ion on dest inat ion game wit h mode t ype of cooper at ive lear ning “Teams Games Tour naments” (TGT) of lear ning out comes of st udent on physics of sub subject dynamic elect r ic in class X SMAN 1 Galis Pamekasan. The t ar get of t his r esar ch was desr ibed t he r esult of st udent on cognit if, psycomot or ic, and effect ive: decr ibing r esponsive of student of implement ed dest inat ion games, also descr ibed t he influences st udent s abilit y aft er implement ed dest inat ion games wit h mode of cooper at ive t ype TGT on t he value of st udy at students on t he subject of dynamic elect r ic. The design of t his r esear ch is t r ue exper iment al design. Consider at ion of t he samples of t his r esear ch used Random Sampling so gained contr ol class (X-3) and exper iment al class (X-4, X-5, and X-6). Fr om t -t est analysis t wo t ailed on exper iment al class was acquir ed tamount>tt able, t his event point ed t hat wer e t he r at e of differ ences aver age lear ning

bet ween class cont r ol and exper iment al class. The value of t -t est one t ailed w as obt ained tamount>tt able, t his event point ed t he valued of exper iment al class was bet t er t han contr ol class.

Per for mance of analysis r esults wer e known exper iment al class gained aver age good per for mance bet t er t han cont ol class was cont inually of 2,710; 2,730; and 2,760, w hile on t he exper iment al class gained scor e of 2,580. Fr om t he r esult of r egr ession analysis and cor r elat ion’s linier was known t hat per for mance skill had posit ive effect on cognit ive lear ning out comes and 96,08% st udents had good r espond t o lear ning wit h influenced dest inasion game as mode t ype of cooper at ive lear ning TGT of subject physics in dynamic elect r ic.

Keywords: Mode Type Of Cooper at ive Lear ning “Teams Games Tour naments” (TGT), Lear ning Out comes Of Student , Dynamic Elect r ic.

Abstr ak. Telah dilakukan penelit ian t ent ang Pengar uh Pener apan Per mainan Dest inasi Dengan Model Pembelajar an Kooper at if Tipe Teams Games Tour naments (TGT) Ter hadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajar an Fisika Sub Pokok Bahasan List r ik Dinamis di Kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan. Tujuan penelit ian ini adalah mendeskr ipsikan hasil belajar siswa pada r anah kognit if, psikomot or , dan afekt if ; mendeskr ipsikan r espon siswa t er hadap pener apan per mainan dest inasi, ser t a mendeskr ipsikan pengar uh kemampuan kiner ja siswa set elah dit er apkan per mainan dest inasi dengan model pembelajar an Kooper at if Tipe TGT t er hadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan pada pokok bahasan list r ik dinamis Rancangan penelit ian ini adalah t r ue exper iment al design. Penent uan sampel penelit ian dengan menggunakan t eknik Random Sampling sehingga diper oleh kelas kont r ol (X-3) dan kelas eksper imen (X-4, X-5 dan X-6). Dar i hasil analisis uji-t dua pihak pada kelas eksper imen didapat kan thit ung > tt abel, hal ini menunjukkan

adanya per bedaan r at a-r at a hasil belajar ant ar a kelas kont r ol dengan kelas eksper imen Hasil uji-t sat u pihak didapat kan thit ung > tt abel,.hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas

eksper imen lebih baik dar ipada kelas kont r ol kar ena Hasil analisis kiner ja siswa diket ahui kelas Eksper imen memper oleh nilai r at a-r at a kiner ja lebih baik dar ipada kelas kont r ol yait u ber t ur ut-t ur uut-t sebesar 2, 710; 2,730; dan 2,760, sedangkan pada kelas eksper imen mendapaut-t skor sebesar 2,580. Dar i hasil analisis r egr esi dan kor elasi linier diket ahui bahwa kemampuan kiner ja siswa ber pengar uh posit if t er hadap hasil belajar kognit if siswa dan sebesar 96,08% siswa mempunyai r espon yang baik t er hadap pembelajar an dengan mener apkan per mainan dest inasi dengan model pembelajar an kooper at if t ipe TGT pada mat a pelajar an fisika pokok bahasan list r ik dinamis.

(2)

271

I. PENDAHULUAN

Or ientasi pembelajar an Fisika SMA/ MA adalah kemampuan penguasaan pengetahuan, konsep dan pr insip Fisika ser ta ket er ampilan mengembangkan pengetahuan, keter ampilan sehingga dapat diter apkan dalam kehidupan sehar i-har i [ 1] . Namun, pada kenyataannya dalam pr oses belajar mengajar tidak semua har apan itu dapat dipenuhi. Ber dasar kan hasil w aw ancar a dengan gur u fisika kelas X di SMA Neger i 1 Galis diper oleh infor masi bahw a mata pelajar an fi sika masih dianggap sebagai mata pelajar an yang sulit dimenger ti oleh sebagian besar si sw a kar ena banyaknya r umus yang digunakan sehingga membuat sisw a bingung. Kesukar an si sw a ter hadap mater i fisika dapat dilihat dar i hasil belajar sisw a yang belum sesuai dengan har apan. Ber dasar kan data yang diper oleh dar i gur u mata pelajar an fi sika ter sebut, diketahui nilai r ata-r ata ulangan har ian semest er genap tahun ajar an 2010/ 2011 sisw a kelas X mata pelajar an fi sika mat er i listr ik dinamis dar i kelas X-1 sampai X-6 ber tur ut-tur ut sebesar 37, 39, 28, 59, 40, dan 45, padahal KKM yang telah ditentukan sebesar 75. Ber dasar kan hasil ter sebut maka dikatakan si sw a belum tuntas kar ena belum mencapai nilai Kr iter ia Ketuntasan Minimal (KKM).

Ber dasar kan hasil w aw ancar a dengan sisw a diketahui bahw a pelajar an fisi ka di kelas ter asa membosankan, dan t er lalu banyak r umus yang diber ikan sehingga membuat sisw a bingung. Menur ut sisw a ini r asa bosan inilah yang membuat mer eka kur ang ter lalu menyimak saat gur u mener angkan di depan kelas, sehingga saat diadakan

kuis sisw a mer asa tidak siap dan mendapat nilai yang kur ang memuaskan. Sedangkan ber dasar kan obser vasi aw al ter hadap aktivitas belajar sisw a di kelas diketahui bahw a pembelajar an Fisika yang ber langsung selama ini menggunakan metode cer amah, pember ian tugas, dan ker ja kelompok. Pr oses pembelajar an seper ti ini hanya menekankan pada tuntutan pencapaian kur ikulum dar ipada mengembangkan kemampuan belajar sisw a. Selain itu hasil belajar yang dimaksudkan hanya ditekankan pada aspek kognitif saja. Hal ini ber tentangan dengan apa yang dikemukakan oleh Gagne dalam yang menyatakan bahw a belajar mer upakan seper angkat pr oses yang ber langsung dalam inter aksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan per ubahan-per ubahan dalam keter ampilan, pengetahuan, sikap dan nilai [ 2] . Oleh sebab itu, per lu dicar i suatu model maupun pendekatan pembelajar an yang mencakup tiga aspek yaitu aspek konitif, afektif dan psikomotor dimana pada akhir nya mampu meningkatkan hasil belajar sisw a.

Untuk meningkatkan hasil belajar sisw a, maka pr oses pembelajar an yang diter apkan di kelas har us dapat diter ima dengan baik oleh si sw a. Salah satu pendekat an pembelajar an yang dipr ediksikan mampu

meningkatkan kemampuan

(3)

272

menghabiskan sebagian besar

w aktunya di kelas dengan beker ja sama antar a 4-6 or ang dalam satu kelompok, ser ta mener ima pengakuan, r ew ar d ber dasar kan kiner ja akademis kelompoknya [3] .

Model pebelajar an kooper atif banyak macamnya, dalam penelitian ini, penulis memilih model pembelajar an kooper atif tipe TGT dengan menggunakan per mainan destinasi. Tipe TGT yang mempunyai cir i khas games dan t our nament ini menciptakan w ar na yang positif di dalam kelas kar ena kesenangan par a sisw a t er hadap per mainan t er sebut [ 4] . Adapun per mainan destinasi yang penulis gunakan disini, ber upa kar tu yang ber isi soal, dimana sisw a akan diminta untuk menjaw ab dengan cepat dan tepat soal yang ter tulis pada kar tu destinasi. Tujuan per mainan ini adalah mengumpulkan

poin sebanyak-banyaknya

ber dasar kan banyaknya per tanyaan yang bisa dijaw ab dengan benar pada kur un w aktu yang telah ditentukan. Dan pada akhir per mainan dilakukan penghitungan skor untuk menentukan tiga kelompok unggul.

Ber dasar kan pemapar an fenomena di atas penulis ter tar ik untuk melakukan penelitian tentang “Pengar uh Pener apan Per mainan

Destinasi Dengan Model

Pembelajar an Kooper atif Tipe Teams Games Tour nament s (TGT) Ter hadap Hasil Belajar Sisw a Pada Pelajar an Fisika Sub Pokok Bahasan Listr ik

Dinamis di Kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan.”

II.METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Tr ue Eksper iment al Design dengan desain penelitian one gr oup pr et est-post t est. Penelitian ini dilakukan di SMA Neger i 1 Galis Pamekasan pada bulan Apr il s.d Mei 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah selur uh sisw a kelas X SMA Neger i 1 Galis Pamekasan sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas 3, 4, X-5, dan X-6 yang dipilih secar a r andom sampling ber dasar kan hasil pr et est .

Hasil pr et est semua kelas dianalisis dengan menggunakan uji nor malitas dan uji homogenitas. Setelah semua kelas populasi dinyatakan nor mal dan homogen maka selanjutnya dipilih secar a acak (r andom) dimana sampel yang diambil satu kelas kontr ol dan tiga kelas eksper imen.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ber dasar kan analisis dengan menggunakan empat kr iter ia yaitu validitas, r eliabilitas, tingkat kesukar an, dan daya beda soal diper oleh soal yang layak digunakan sebagai pr et est dan post t est sebanyak 20 soal dar i 72 soal yang diujikan.

(4)

273

Tabel 1. Hasil Per hitungan uji Nor malitas.

Kelas X2hitung X2tabel Keterangan

X-1 1,52

11,1

Nor mal

X-2 2,30 Nor mal

X-3 3,76 Nor mal

X-4 1,54 Nor mal

X-5 3,48 Nor mal

X-6 3,48 Nor mal

Tabel 2. Hasil Per hitungan Uji Homogenitas

Kelas ni Si2 Sgabungan B X2( 1-0,05) ( 6-1) X2hitung

X-1 34 61,881

62,99 354,46 11,1 1,45

X-2 34 65,198

X-3 34 70,492

X-4 34 60,064

X-5 34 70,973

X-6 34 49,287

Ber dasar kan hasil uji nor malitas

pr et est diper oleh X2hitung<X2tabel (

α

=0,05) baik kelas kontr ol maupun kelas eksper imen yang ter distr ibusi nor mal. Hasil analisis uji homogenitas

pr et est diper oleh Fhitung<Ftabel (

α

=0,05) baik kelas kontr ol maupun kelas eksper imen adalah homogen.

Untuk mengetahui adanya per bedaan antar a kelas eksper imen (pener apan per mainan destinasi dengan model pembelajar an kooper atif tipe TGT) dengan kelas kontr ol dilakukan uji hipotesis (dua pihak) seper ti ditunjukkan pada Tabel 3 dan Tabel 4 ber ikut ini:

Tabel 3. Hasil Uji-t Dua Pihak dar i Hasil Belajar Sisw a

Kelas thitung ttabel atau t( 1-1/2α)

K. Eks 1/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,803

2,00

K. Eks 2/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,954

K. Eks 3/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,777

Tabel 4. Hasil uji-t Satu Pihak dar i Hasil belajar Sisw a Kelas thitung ttabel atau t( 1-1/2α)

K. Eks 1/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,803

1,67

K. Eks 2/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,954

K. Eks 3/ X-4 dengan K. Kontr ol/ X-3 8,777

Ber dasar kan Tabel hasil uji-t dua pihak di atas diketahui bahw a thitung pada kelas eksper imen 1 sebesar

(5)

-274

2,00<t<2,00. Hal ini menunjukkan

bahw a H0 : hasil belajar fi sika si sw a antar a kelas kontr ol sama dengan kelas eksper imen ditolak dan hipotesis H1 : hasil belajar fisika si sw a antar a kelas kontr ol tidak sama dengan kelas eksper imen atau diter ima.

Selain uji hipotesis (dua pihak) untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik ant ar a kelas kontr ol dengan kelas eksper imen dilakukan uji hipotesis (satu pihak) dan diper oleh hasil bahw a nilai thitung pada kelas eksper imen 1 sebesar 8,803, pada kelas eksper imen 2 sebesar 8,945 dan pada kelas eksper imen 3 sebesar 8,777 sedangkan pada daft ar distr ibusi t didapat t(0,95) = 1,67 kar ena nilai thitung>ttabel ini ber ar ti bahw a hasil belajar si sw a kelas eksper imen lebih tinggi dar ipada kelas kontr ol.

Ber dasar kan hasil analisis data yang diper oleh dar i nilai r ata-r ata hasil post t est pada kelas eksper imen (X-4, X-5, dan X-6) lebih baik dar i kelas kontr ol (X-3). Ber dasar kan tabel ter sebut juga dapat diketahui bahw a per sentase peningkatan hasil belajar sisw a baik pada kelas eksper imen maupun kelas kontr ol. Namun pada kelas kontr ol per sentase peningkatan hasil belajar paling r endah dar ipada kelas eksper imen yaitu sebesar 37,73 %.

Analisis ketuntasan belajar sisw a secar a keselur uhan pada kelas eksper imen dan kelas kontr ol seper ti ditunjukkan pada tabel 4.10, dimana pada saat pr et est tidak ada si sw a yang mampu mencapai batas SKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75, namun setelah adanya pember ian mater i dengan menggunakan per mainan destinasi, ter jadi peningkatan yang pesat pada kelas

eksper imen yaitu masing-masing sebesar 91,18%; 97,06% dan 94,12%. Sedangkan pada kelas kontr ol ketuntasan yang dicapai tidak sebaik pada kelas eksper imen yaitu hanya sebesar 41,18%. Hasil yang didapatkan ini ser upa dengan penelitian tentang “Pener apan Per mainan Destinasi dalam Pembelajar an Fisika Model Kooper atif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Sisw a Pada Pokok Bahasan Tekanan di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Jombang” [ 5] . Dengan menggunakan jenis penelitian ber upa penelitian tindakan kelas (Class Room Act ion Resear ch) diketahui bahw a pener apan per mainan destinasi dengan model pembelajar an kooper atif tipe TGT mampu meningkatkan ketuntasan belajar sisw a hingga mencapai 83,8%.

Hasil diatas senada dengan penelitian yang ber judul “Pengar uh pener apan Pembelajar an Kooper atif Tipe Teams Games Tour nament (TGT) Ter hadap Hasil Belajar Sisw a pada Sub-Pokok Bahasan Per pindahan Kalor Kelas X di SMA Dhar ma Wanita Kota Sur abaya” [ 6] . Jenis penelitian yang digunakan adalah Tr ue Eksper iment al Design dan desain penelitiannya ber upa One Gr oup Design Pr et est-Post t est . Hasil penelitian ter sebut menunjukkan bahw a pembelajar an kooper atif tipe TGT ber pengar uh positif ter hadap hasil belajar sisw a dengan r ata-r ata hasil belajar kognitif 86,15, nilai afektif 82,82 dan nilai r ata-r ata total psikomotor sebesar 254,45.

(6)

275

tipe TGT dar ipada hanya

menggunakan pembelajar an fisi ka yang biasanya dilakukan di sekolah.

Ber beda dengan penelitian ter dahulu, selain memper hatikan nilai kognitif dalam penelitian ini penulis juga memper hatikan nilai kiner ja si sw a yang ter dir i dar i nilai psikomotor dan nilai afektif si sw a. Nilai kiner ja sisw a diper oleh dar i hasil pengamatan yang dilakukan selama kegiat an pr aktikum ber langsung. Nilai kiner ja yang didapatkan oleh peneliti mer upakan pendamping data bagi nilai kognitif. Nilai kiner ja yang diper oleh peneliti dihar apkan dapat ber pengar uh pada hasil belajar sisw a. Dapat pula dinyatakan bahw a peneliti ingin mengetahui apakah sisw a yang memiliki nilai kiner ja baik, diser tai dengan hasil belajar yang baik pula. Dalam hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti, nampak bahw a untuk kelas eksper imen X-6 mendapat r ata-r ata post t est lebih tinggi dar ipada dua kelas eksper imen lainnya. Selain itu kelas eksper imen X-6 memiliki r ata-r ata nilai afektif lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksper imen lainnya. Kelas eksper imen X-6 ter golong kategor i sangat aktif saat kegiatan pembelajar an sehingga nilai kiner ja yang diper oleh juga lebih baik dar i kelas X-4, dan X-5. Namun kelas eksper imen ini kur ang memper hatikan keter angan gur u saat melakukan pr aktikum sehingga hasil pr aktikum yang diper oleh kur ang maksimal.

Dar i hasil kemampuan kiner ja dan aspek kognitif sisw a dianalisis dengan menggunakan analisis r egr esi dan kor elasi linier seder hana seper ti ditunjukkan dalam gr afik ber ikut ini:

Gr afik 1. Hubungan Hasil Belajar Sisw a Ranah Psikomotor dan Afektif Ter hadap Hasil Belajar Sisw a Ranah Kognitif

Ber dasar kan gr afik analisis r egr esi dan kor elasi linier di atas dapat diketahui bahw a r ata-r ata hasil belajar dar i kemampuan kiner ja (r anah psikomotor dan r anah afektif) ber hubungan positif dengan r ata-r ata

hasil belajar r anah kognitif. Hal ini dapat dilihat dar i semakin tinggi tinggi r ata-r ata hasil belajar sisw a pada r anah kiner ja (r anah psikomotor dan r anah afektif), maka r ata-r ata hasil belajar sisw a pada

y = 7,276x + 67,33 R² = 0,937

87 87,1 87,2 87,3 87,4 87,5

2,700 2,710 2,720 2,730 2,740 2,750 2,760 2,770

K

e

m

am

p

u

an

K

o

gn

iti

f

Kemampuan Kinerja

(7)

276

r anah kognitif juga tinggi, dengan

setiap r ata-r ata hasil belajar si sw a r anah psikomotor ber tambah atau meningkat 1 (satu) tingkatan kemampuan, maka r ata-r ata hasil belajar si sw a pada r anah kognitif juga ber tambah atau meningkat sebesar 67,33. Besar hubungan peningkatan kemampuan kiner ja si sw a ter hadap kemampuan aspek kognitif sisw a ditentukan oleh koefisien deter minasi r2 = 0,937 atau sebesar 93,7%.

Ber dasar kan hasil pembelajar an yang dipadu dengan per angkat per mainan destinasi dengan model pembelajar an kooper atif tipe TGT maka didapatkan bahw a tur namen belajar yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang baik. Pada setiap per temuan secar a umum setiap kelompok ber hasil mencapai nilai yang ter us mengalami kenaikan. Pembelajar an kooper atif dengan per mainan destinasi membuat sisw a lebih ter motivasi dalam belajar sehingga membantu sisw a menguasai konsep yang diajar kan. Hal ini kar ena pembelajar an yang dilakukan tidak seper ti biasanya, tet api dengan per mainan, tur namen belajar , diskusi dan juga pelatihan pemupukan r asa tanggung jaw ab ber sama dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan teor i yang menyatakan, bahw a si sw a sekolah menengah lebih suka kegiatan belajar yang aktif dar i pada kegiatan yang r eflektif abstr ak dengan r asio lima banding satu [ 7] .

Hasil pengamatan dalam pengelolaan pembelajar an menggunakan per mainan destinasi dalam model pembelajar an kooper atif tipe TGT pada kelas eksper imen dan pembelajar an fisi ka yang biasanya dilakukan di sekolah pada kelas kontr ol menunjukkan

semuanya memiliki nilai r ata-r ata yang baik. Selain itu, sisw a menjadi aktif ketika dalam penyampaian mater i fisika.

Ber dasar kan hasil analisis angket yang telah diisi oleh sisw a kelas eksper imen 1 4), eksper imen 2 (X-5), dan eksper imen 3 (X-6) yang ber jumlah 112 sisw a dapat diketahui per nyataan yang mendapat per sentase setuju ter tinggi adalah Saya ingin belajar dengan menggunakan per mainan destinasi lagi dengan pr esentase sebesar 96,08%. Sedangkan per nyataan yang mendapat per sentase setuju ter endah adalah penjelasan gur u dan per cobaan yang dilakukan membuat sisw a mengetahui fungsi dan car a menggunakan multimeter , dengan per sentase sebesar 74,51%.

Ber dasar kan analisis dat a dan pembahasan di atas, diper oleh bahw a menggunakan model pembelajar an kooper atif tipe TGT dengan mener apkan per mainan destinasi dapat member ikan pengar uh yang positif ter hadap hasil belajar si sw a pada mater i listr ik dinamis di kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan.

IV. PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Hasil belajar sisw a yang meliputi kognitif, psikomotor dan afektif kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan pada pelajar an fisika dengan mener apkan per mainan destinasi dengan model Teams Games Tour nament s pada sub pokok bahasan listr ik dinamis menunjukkan bahw a hasil belajar sisw a kelas eksper imen lebih tinggi dar ipada hasil belajar sisw a kelas kontr ol.

(8)

277

destinasi dengan model Teams

Games Tour nament s pada sub pokok bahasan listr ik dinamis di kelas X SMAN 1 Galis Pamekasan menunjukkan kategor i setuju. 3. Kemampuan kiner ja kelas X SMAN

1 Galis Pamekasan setelah diter apkan per mainan destinasi dengan model Teams Games Tour nament s pada sub pokok bahasan listr ik dinamis ber pengar uh positif ter hadap hasil belajar sisw a

B. SARAN

1. Sebelum melakukan kegiatan per mainan gur u sebaiknya menyediakan soal yang cukup untuk dijaw ab oleh semua si sw a secar a ber gilir an, sehingga tidak ada si sw a yang hanya mendapat per tanyaan selingan namun mer eka juga mampu menjaw ab per tanyaan utama sehingga anak ber kesempatan mengembangkan kemampuan ber fikir nya.

2. Member ikan keter angan yang jelas pada lembar ker ja sisw a (LKS) dan member ikan keter angan t ambahan sebelum sisw a melakukan pr aktikum, sehingga sisw a tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pr aktikum kar ena umumnya sisw a belum ter biasa dengan kegiatan yang ber sifat pr aktikum.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1] Depdiknas. 2003. Kur ikulum 2004 St andar t Kompet ensi Mat a Pelajar an Fisika. Jakar ta: Depdiknas.

[ 2] Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajar an. Bandung: Alfabeta.

[3] Slavin,

Robert

E.

2005.

Cooperative

Learning

Theory,

Research

and

Practice

(terjemahan). London: Allymand

Bacon.

[ 4] Slavin, Rober t E. 2008. Coopr at ive Lear ning Teor i, Riset dan Pr aktik. Bandung: Nusa Media.

[ 5] Yuniati, Ilmi. 2009. Studi Tentang Pener apan Per mainan Destinasi dalam Pembelajar an Fisika Model Kooper atif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Sisw a Pada Pokok Bahsan Tekanan di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Jombang . Skr ipsi. Tidak dipublikasikan. Sur abaya : Univer sit as Neger i Sur abaya.

[ 6] Sur yani. 2009. Pengar uh pener apan Pembelajar an Kooper at if Tipe Teams Games Tour namnet (TGT) t er hadap Hasil Belajar Siswa pada Sub Pokok Bahasan Kalor Kelas X di SMA Dhar ma Wanit a Kot a Sur abaya. Skr ipsi. Tidak dipublikasikan. Sur abaya : Univer sit as Neger i Sur abaya.Tim Penyusun. 2006.

Panduan Penulisan dan PenilaianSkr ipsi. Unipr ess: Univer sitas Neger i Sur abaya. [ 7] Silber man, Melvin L. 2006. Act ive

Gambar

Tabel 1. Hasil Perhitungan uji Normalitas.
grafik analisis

Referensi

Dokumen terkait

POLITEKNIK UNIVf, RSITAS NNDAIAS

though the crime occurred when they were in a dreamlike state... • Once the initial shock of the crime has worn off, victims may experience other emotions such as anger,

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

[r]

Sedangkan untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat melaku- kan sosialisasi penggunaan daun sirih sebagai alternative pilihan jika antiseptic lain tidak tersedia, khususnya

This year seminar officially picked up a theme: Research in Teacher Education: What, How, and Why?as a response to the professionalism demand of English teachers..

The objective of this research was to describe English instructional design for the teaching of English at SMP Negeri 24 Surakarta covering (1) syllabus, (2) learning

, “Android Application Development for GPS Based Location Tracker &amp; NITR Attendance Management System,” Tesis Electronics &amp; Communication Engineering National