• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh wawancara usaha sosiologi politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh wawancara usaha sosiologi politik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Sosiologi dan Politik dengan judul “ Usaha Kecil Menengah ke Bawah (Usaha kios “ARAFAH”).

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi dan Politik juga untuk mengajak masyarakat untuk dapat memahami arti dari Usaha Menegah ke bawah terlebih usaha menengah ke bawah seperti kios/toko kecil.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatsan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Namun demikian penulis telah berusaha agar makalah ini bermanfaat bagi penulis, dan bagi pembaca sekalian untuk mengenal Usaha Kecil Menengah ke Bawah.

Kupang, Juni 2015

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 3

1.2 Rumusan masalah... 5

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan... 6

BAB II. PEMBAHASAN (INTI URAIAN)... 7

BAB III. KESIMPULAN... 14

BAB IV. SARAN/KOMENTAR... 15

(3)

BAB I

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

(4)

Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menetukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. Sedangkan kewirausahaan adalah karakter yang dimiliki oleh seorang wirausaha, antara lain :

 Berani mengambil resiko

 Bijaksana dalam membuat keputusan

 Pandai melihat kesempatan yang terbuka

 Berkemampuan menjadi manajer yang baik

Jeffery A. Timmons mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun sesuatu yang bernilai dari tiada satu apa pun. Dalam definisi ini kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan sumber yang dimiliki. Pengertian konsep tersebut meliputi kemampuan dan keberanian untuk mengambil resiko yang juga meliputi keahlian yang dimiliki untuk memimpin orang lain kea rah wawasan yang telah ditentukan.

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

 Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

 Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.

(5)

produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

 Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

 Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Kios adalah tempat wirausaha untuk menjual barang-barang yang berhubungan dengan keperluan sehari-hari manusia. Kios juga disebut sebagai toko kecil, yang artinya kios menjual bermacam-macam barang seperti toko pada umumnya namun dalam ketersediaan yang kecil/dalam jumlah yang sedikit.

Kios biasanya terdapat di pedesaan atau di luar kota dan jumlahnya sangat banyak melebihi toko. Kios biasanya dijalankan oleh pengusaha keil atau dapat juga dikatakan usaha yang diguluti oleh keluarga tertentu karena pemiliknya adalah keluarga itu sendiri. Modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar namun resiko yang di tanggung untuk menjalankan kios sangat besar.

1.2. RUMUSAN MASALAH

 Mengetahui arti wirausaha dan bisnis

(6)

1.3. TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sosiologi politik tentang penerapannya yang berkaitan dengan komponen pengusaha asli/lokal di Indonesia.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN (INTI URAIAN)

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti kawan/teman, dan kata yunani logos yang berarti pengetahuan. Dengan demikian sosiologi berarti pengetahuan tentang pertemanan atau perkawanan. Secara lebih luas maka sosiologi berarti pengetahuan tentang hidup bermasyarakat. Intinya, kata ini mengandung pemahaman adanya sifat berjiwa pertemanan, terbuka untuk orang lain dan tidak bersifat individual atau egoistik atau tertutup dengan orang lain.

Ketika berbisnis, setiap orang pasti harus memiliki ikatan pertemanan dengan orang lain agar bisnis yang dijalankannya dapat berjalan dengan baik dan dapat berkembang. Berhubungan dengan itu, saya akan membahas tentang wirausaha dan bisnis. Sebelum masuk ke dalam pembahasan ini saya terlebih dahulu melakukan observasi lapangan ke sebuah usaha yang tergolong dalam bisnis wirausaha. Saya melakukan observasi dengan mengunjungi salah satu pengusaha kios/toko kecil dan mulai mewawancarainya dengan memberikan beberapa pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berupa pertanyaan singkat yang berkaitan langsung dengan dunia bisnis wirausaha, diantaranya:

1. Kapan anda memulai usaha/bisnis anda itu?

2. Apakah yang anda sedang kerjakan ini merupakan usaha sendiri atau dengan mitra anda?

3. Berapa jumlah modal awal yang anda keluarkan untuk usaha ini? 4. Berasal dari mana sumber modal awal yang anda keluarkan? 5. Di mana pertama kali anda melakukan pekerjaan anda tersebut? 6. Pruduk apa saja yang sudah anda dagangkan?

7. Berapa pemasukan rata-rata/bulan dan rata-rata/hari yang anda dapatkan? 8. Kenapa anda lebih tertarik dengan usaha anda ini?

9. Rencana apa yang akan anda lakukan mengenai pekerjaan anda tersebut? 10. Apakah anda akan tetap menekuni usaha ini?

(8)

Rusnadi. Beliau keturunan yang bersuku Bugis. Pengusaha yang lebih akrab di panggil “Rupe” ini memulai usaha kiosnya dai 18 september tahun 2006. Beliau mengakui bahwa ia mulai menekuni usaha ini saat ia masih duduk di bangku SMA. Sebenarnya beliau ragu untuk memulai usaha kios ini karena beliau takut kiosnya tidaka akan laris. Namun, karena kondisi ayahnya yang sakit-sakitan, beliau memutuskan untuk memulai usaha ini.

Modal awal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis kiosnya adalah Rp. 20.000.000,-. Modal ini Rupe dapatkan dari tabungan yang ia kumpulkan bersama ayahnya. Namun, karena merasa modal tersebut kurang, Rupe terpaksa meminjam dari tetangganya. Saat pertama kali memulai usaha tersebut, Rupe mendirikan kios di dekat rumahnya. Seiring waktu, usaha tersebut membuahkan hasil yang lumayan untuk Rupe. Akhirnya beliau memutuskan untuk mendirikan kios baru di Jln Adisucipto, Oesapa tahun 2012. Kios barunya ini Rupe namakan kios “ARAFAH”. Usaha kios di Jln. Adisucipto ini ia tekuni sampai saat ini. Semenjak ia menikah, usaha ini di operasikan bersama dengan istrinya. Dalam usaha kiosnya, Rupe menjual barang keperluan manusia setiap harinya seperti perlengkapan mandi, susu, kopi, kue-kue, sandal dan sebagainya. Pemasukan rata-rata yang Rupe dapatkan setiap harinya berkisar antara Rp. 300.000,- sampai Rp. 500.000,- sedangkan pemasukan rata-rata/bulan yang ia dapatkan adalah Rp. 7.500.000,- (minimum) dan Rp.9.000.000,- (maximum). Setiap harinya, Rupe menyisihkan Rp. 50.000 untuk dijadikan simpanan harian. Beliau mengakui bahwa jika ia mendapatkan banyak keuntungan, beliau akan membuka usaha yang lebih besar lagi. Beliau berencana akan membuka sebuah toko di tahun 2020.

Dengan observasi yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa usaha yang ditekuni Rupe itu tergolong kedalam wirausaha. Karena, dengan apa yang telah dilalui bapak Rupe tergolong pada tahapan berwirausaha, seperti yang dijelaskan Suryana 2001, bahwasannya tahap-tahap berwirausaha diantaranya:

 Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

(9)

meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

 Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

 Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan sumber yang dimiliki. Pengertian konsep tersebut meliputi kemampuan dan keberanian untuk mengambil resiko yang juga meliputi keahlian yang dimiliki untuk memimpin orang lain kea rah wawasan yang telah ditentukan.

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

 Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

 Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.

(10)

industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

 Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

 Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan.

(11)

sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara terminology, bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang tujuannya adalah untuk mendapatkan profit. Bisnis dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat. Dengan demikian bisnis merupakan sebuah proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.

UKM (Usaha Kecil Menengah ke bawah) merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

Usaha Kecil dan Menengah ke bawah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :

(12)

 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)

 Milik Warga Negara Indonesia

 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

 Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

(13)

Secara singkat, data yang saya dapatkan dari wawancara adalah sebagai berikut :

KIOS “ARAFAH”

A. Data Pemilik

Nama Pemilik : (bpk)Moh. Rusly Pedjo (ibu) rusnadi

Suku : Bugis

Tempat tinggal : Oesapa

B. Data Tempat Usaha

Tanggal berdiri : 18 September 2012 Lokasi wilayah : Oesapa

Luas : 5m x 5m

Jumlah pekerja : 2 Orang

Modal awal : Rp. 20.000.000,- (6 bulanpertama) Pemasukan rata-rata / bulan : Rp. 7.500.000,-(minimum)

: Rp. 9.000.000,- (maximum) Pemasukan rata-rata / hari : Rp. 300.000,- (minimum)

(14)

Rp.50.000,-BAB III

KESIMPULAN

Dari wawancara yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa, usaha yang dilakukan oleh Bapak Rupe adalah bisnis wirausaha. Kesimpulan ini saya berikan karena uasaha Bapak Rupe termasuk dalam berwirausaha yaitu, tahap memulai, tahap melaksanakan usaha, mempertahankan usaha, dan mengembangkan usaha.

(15)

BAB IV

SARAN/KOMENTAR

(16)

LAMPIRAN

(17)

Referensi

Dokumen terkait

terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Avail FC Bio Sanitary. Pad di

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka

Berdasarkan hasil dan analisis data dalam penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips berpengaruh terhadap keaktifan siswa kelas X

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan Adversity Quotient (AQ) dengan nilai OSCE pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Riau dapat disimpulkan

Hasil uji parsial EPS memberikan pengaruh signifikan pada harga saham mendukung penelitian Harvianto (2007) yang juga menyatakan EPS memberikan pengaruh signifikan pada

Bakal Calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/kota yang tercantum dalam daftar calon sementara tidak ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto lebih baik dari pembelajaran diskusi pada materi

• Jika terdapat suatu pohon dalam sel (nilai sel TREE) pada saat t, pada saat t+1 pohon tersebut dapat terbakar atau tidak (nilai sel BURNING atau TREE), bergantung pada adanya api