• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tentang Kopling 2. Nama Komponen dan Fungsinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Tentang Kopling 2. Nama Komponen dan Fungsinya"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang berfungsi memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut kopling atau dalam bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal kendaraan akan terdengar kasar dan tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang berat saat fly wheel berhubungan langsung dengan transmisi. Tentu dapat di bayangkan betapa kasarnya mesin tanpa adanya kopling. Pada makalah ini saya akan membahas secara detail mengenai kopling.

B. Rumusan Maslah

Mengetahui lebih detail dan menyeluruh mengenai kopling (clutch)

C. Tujuan

Tujuan Penulisan Laporan

(2)

BAB II penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.

Syarat-syarat kopling:

a. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

b. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%) tanpa slip.

c. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.

Komponen-komponen kopling: a. Tutup kopling (cluth cover). b. Pelat kopling.

2. Nama Komponen dan Fungsinya

(3)

Gambar 1: Konstruksi Clutch Cover

b. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dengan disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

Gambar 2: Konstruksi Diafragma Spring

c. Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

(4)

d. Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.

Gambar 4: Konstruksi Pressure Plate

3. Cara Kerja Kopling

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengan plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengan mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengan plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling

(5)

B. Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)

Kerusakan yang sering terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:

Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah habis, setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis.

Mengganti Plat Kopling Tipe Pegas Coil 1. Bahan

1 unit kendaraan roda empat (mobil) 2. Alat

a. Sigmat

b. Obeng plus/ min

c. Kunci momen satu set (kunci shok) d. Kuas

e. Majun

f. Dongkrak putar g. Gemuk

h. Alat untuk penyentral plat kopling

Langkah Kerja 1. Pembongkaran

a. Lepas bagian-bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling. b. Lepaskan kabel yang menempel pada transmisi dan lepas As roda,

Steering linkage yang menempel pada roda, Stabilizer- bar

c. Apabila plat koplingnya ada di depan harus membuka rem cakram yang sebelah kiri.

d. Buka baud yang menempel pada transmisi e. Setelah terbuka pisahkan transmisi dan kopling

(6)

g. Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus. Diwajibkan harus diganti

h. Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas 2. Pemasangan

a. Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling.

b. Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas

c. Pasang transmisi kembali dengan rapi apabila sudah bersih dari debu d. Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapi

seperti kabel yang menempel di transmisi, As roda, Stabilizer bar dan lain sebagainya.

e. Pasang roda/ ban dengan menggunakan kunci roda.

C. Gambar Benda Kerja

Penggantian Plat Kopling yang Sudah Aus

D. Langkah Pembongkaran Kopling

(7)

1. Pembongkaran

Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:

a. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang) b. Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD) c. Unit transmisi dan sistem pemindahnya

Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unitrelease bearing dan release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas.

Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah:

a. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel

Gambar 6: Pemberian Tanda pada Fly Whell

b. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya

(8)

c. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan merata.

Gambar 8: Melepas Baut Pengikat Clucth Cover

d. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc

Gambar 9: Pembongkaran Unit Kopling. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

a. Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.

b. Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.

c. Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu kinerja kopling.

(9)

a. Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas kopling.

Gambar 10: Penekanan Clutch Cover Unit Kopling

b. Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas

c. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

Gambar 11: Pembuatan Tanda pada Clutch Cover dan Fly Wheel d. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.

e. Lepaskan clutch cover

f. Lepaskan pegas-pegas penekan

(10)

g. Lepaskan pin dan release lever

Gambar 13: Melepas Clutch Cover Unit Kopling

2. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling a. Release baring

Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara visual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut:

1) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!

Gambar 14: Pemeriksaan Release Baring

(11)

b. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas

Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

1) Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti.

Gambar 15: Pemeriksaan Keausan Pegas

2) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!

Gambar 16: Pengukuran Keausan Pegas

(12)

Gambar 17: Pemeriksaan Kerataan Tinggi Pegas 4) Pemeriksaan dengan dial indikator

Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maksimal: 0.5 mm.

Gambar 18: Pemeriksaan Kerataan Tinggi Pegas 5) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan

Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku manual) Semakin besar unit kopling biasanya limit/ toleransi semakin besar.

(13)

6) Pemeriksaan tegangan pegas penekan

Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.

Gambar 20: Pengukuran Tegangan Pegas Penekan 7) Perbaikan/ penyetelan

Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan:

a) Pegas diaphragm

Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST seperti terlihat pada gambar berikut!

(14)

b) Tuas pembebas

Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci.

Gambar 22: Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas c. Plat Penekan

Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

1) Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru. 2) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge

dan filler gauge. Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.

Gambar 23: Pengukuran Kerataan Plat Penekan

(15)

d. Plat Kopling

Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: 1) Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada

kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

2) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keeling dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

Gambar 24. Pengukuran Kedalaman Paku Keeling

Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang.Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen dan dial indikator.

(16)

3) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.

4) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub.Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.

5) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/ alat-pemutar) dan dial indicator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.

Gambar 26. Pengukuran Run-Out Plat Kopling e. Fly Wheel

Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: 1) Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada

kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru. 2) Pemeriksaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan

(17)

3) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator

Periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.

Gambar 27: Pengukuran Run-Out Fly Wheel

4) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru.

Gambar 28. Pemeriksaan Pilot Baring

Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.

(18)

E. Langkah Pemasangan

Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling. Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut:

1. Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.

2. Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.

3. Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang tepat.

4. Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover

5. Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas penekan tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.

Gambar 30: Penekanan Clutch Cover dengan Alat Penekan

6. Lepaskan tekanan mesin penekan, dan lakukan penyetelan tinggi pressure lever.

Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas kopling dan unit kopling dapat dilakukan.Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut: 1. Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).

2. Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling.

(19)

3. Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.

4. Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.

5. Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover

6. Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah pengerasan dari baut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur posisi center clutch.

7. Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.

Gambar 32: Pemasangan Unit Kopling

Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft, release lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan. Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya dan release bearing terhadap release fork terpasang dengan baik.

(20)
(21)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah, kopling magnet dan kopling fluida.

3. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu: rumah kopling, plat penekan, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas.

4. Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi kondisi plat kopling, plat penekan, pegas penekan dan alur-alur input shaft transmisi.

5. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat penekan; kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling; kesikuan dan panjang pegas penekan, tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly wheel.

6. Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi release bearing, back-lash input shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan hub serta pilot bearing.

7. Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi diaphragm spring dan atau ketinggian tuas penekan.

B. Saran

Gambar

Gambar 1: Konstruksi Clutch Cover
Gambar 5: Cara Kerja Kopling
Gambar 6: Pemberian Tanda pada Fly Whell
Gambar 8: Melepas Baut Pengikat Clucth Cover
+7

Referensi

Dokumen terkait