• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Konflik Komunal dengan Latar Diko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Daftar Konflik Komunal dengan Latar Diko"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR KONFLIK KOMUNAL DENGAN LATAR DIKOTOMI AGAMA

DI INDONESIA DAN GENERALISASI AKAR PENYEBABNYA

DISUSUN OLEH:

ADIL SAADILAH

NIM: 105120413111001

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

A. DAFTAR KONFLIK KOMUNAL DENGAN LATAR DIKOTOMI AGAMA DI INDONESIA

No Masa Terjadinya Konflik Nama Konflik Sumber Perolehan Berita Konflik 1. 11 Februari 1997 Peristiwa Tasikmalaya,

Situbondo, dan Rengasdenklok

http://www.dakta.com/berita/nasional/302/ku-menangis-di-balik-sisa-kerusuhan.html/

2. 22 Nopember 1998 Peristiwa Ketapang http://www.gky.or.id/buletin/detail/314.htm

3. 30 Nopember- 1 Desember 1998 Peristiwa Kupang http://www.dakta.com/berita/nasional/302/ku-menangis-di-balik-sisa-kerusuhan.html/

4. 25 Desember 1998 - 2006 Kerusuhan Poso http://www.museum.polri.go.id/lantai2_gakkum_ko nflik-poso-sampit.html

5. 19 Januari 1999 - 2001 Kerusuhan Ambon http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/index.php? option=com_content&view=article&id=204:konflik -sosial-bernuansa-agama-studi-kasus-kerusuhan-di-

ambon&catid=60:kehidupan-beragama&Itemid=122

6. 1 Juni 2008 Insiden Monas Berdarah http://news.detik.com/read/2008/06/03/040323/949

266/10/

7. 1 Agustus 2010 Kasus Penyerangan Jemaat HKBP Bekasi

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/20 10/09/100913_churchattack.shtml

(3)

B. GENERALISAS AKAR PENYEBAB KONFLIK KOMUNAL DENGAN LATAR

DIKOTOMI AGAMA DI INDONESIA

Keberagaman di Indonesia pada hakikatnya seperti dua sisi mata uang, pada satu sisi dapat dijadikan sebagai suatu simbolisasi kekayaan kultural bangsa Indonesia yang beragam, namun pada sisi lainnya sangat rentan terhadap konflik komunal yang lahir akibat kondisi dikotomi dalam masyarakat, salah satunya adalah konflik dengan latar dikotomi agama di Indonesia.

Bicara mengenai generalisasi konflik dikotomi agama di Indonesia, secara mayoritas didominasi oleh konflik antara umat islam dan kristiani, dimana berkaitan dengan hal ini, beberapa akar faktor penyebab konflik antar dua entitas tersebut dapat diklasifikasikan, antara lain:

Pertama, kesenjangan ekonomi antar masyarakat yang berbeda agama. Kesenjangan ekonomi seingkali menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya serangkaian konflik agama di Indonesia, dimana terdapat kecemburuan unit mayoritas (dalam beberapa kasus, yang beragama Islam), dengan unit minoritas (dalam beberapa kasus, yang beragama kristiani baik katolik maupun protestan) berkaitan dengan posisi kelas ekonominya, dimana unit minoritas seringkali memiliki posisi kelas ekonomi yang lebih tinggi, dalam artian lebih makmur daripada unit mayoritas. Kecemburuan inilah yang seringkali dijadikan senjata untuk memicu terjadinya suatu konflik. Seperti yang terjadi di Tasikmalaya, Rengasdengklok, dan Situbondo pada tahun 1997, dimana masyarakat mayoritas yang beragama islam yang kala itu mendapat penolakan dari minoritas Kristen berkaitan dengan upaya konsolidasi pembangunan gereja di beberapa titik kota, melakukan demo besar-besaran, bahkan tindak anarki yang tidak hanya memprotes penolakan tersebut, tapi juga kesenjangan ekonomi yang terjadi diantara mereka.

Kedua, sikap xenophobic masyarakat mayoritas mayoritas terhadap dominasi minoritas yang berasal dari latar agama berbeda. Sikap xenophobic masyarakat mayoritas seringkali ditunjukan melalui sikap tidak suka, kecemburuan, dan rasa takut terhadap

dominasi minoritas. Dalam lingkup Indonesia yang mayoritas beragama islam, seringkali rasa takut terhadap dominasi masyarakat minoritas (dalam beberapa kasus, umat kristiani),

(4)

kebenaran pelakunya belum valid, masyarakat Islam langsung melakukan tindak anarkis dengan membakar 21 gereja, dan 6 fasilitas pendidikan umat kristiani.

Ketiga, segregasi sosiokultur masyarakat dengan latar agama yang berbeda. Segregasi sosiokultur dalam masyarakat dengan latar agama yang berbeda seringkali dijadikan sebagai pelatuk picu terjadinya konflik komunal dengang latar dikotomi agama yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan upaya penyatuan sense of belonging identity diantara dua unit masyarakat beda agama tersebut, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas mereka untuk turut terlibat dalam suatu konflik. Hal ini dapat dilihat dari konflik yang terjadi di Poso dan Ambon, dimana dalam kasus konflik Poso dapat dilihat bahwa tindakan yang dilakukan Roy Runtu (beragama Kristen) yang membunuh Ridwan (beragama Islam) dalam keadaan mabuk, mampu menggerakan dua unit masyarakat beda agama yakni Islam dan Kristen untuk saling berkonflik satu sama lain, diawali dengan tindak saling balas dendam antar desa, hingga akhirnya meluas menjadi konflik komunal antara Islam dan Kristen dalam lingkup wilayah Poso. Sementara itu, dalam kasus konflik Ambon, dapat dilihat terjadinya gejolak konflik yang massif antara masyarakat Islam dan Kristen sebagai akibat dari perkelahian supir angkot yang beragama Islam dan Kristen.

Keempat, fanatisme golongan fundamentalis dengan latar agama berbeda yang memprovokasi masyarakat berkaitan dengan kesatuan identitasnya yang sama guna mempertahankan eksistensi masyarakat terkait beradasarkan latar agamanya tersebut. Golongan fundamentalis dalam hal ini adalah mereka yang secara fanatik ingin membela eksistensi masyarakat dan agama mereka dalam lingkup suatu konflik, hal inilah yang seringkali digunakan untuk memobilisasi masa yang lebih banyak dalam suatu konflik, yang tentunya makin memperuncing jalannya konflik itu sendiri, seperti dalam kasus konflik Ambon melalui pengiriman gerakan laskar Jihad ke area konflik.

Referensi

Dokumen terkait

- Time series methods (quantitative) rely on historical demand to predict future demand. - Associative models (quantitative) use historical data on independent variables

Pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Belas, mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB, kami Pokja/ULP Kemensos Bekasi

Menindaklanjuti apa yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah dimaksud, Pemerintah Kota Mataram melalui Badan Kepegawaian Daerah telah menetapkan jumlah pejabat

Implementasi Etika Perusahaan Pada Kantor BKD (Badan Kredit Desa) Di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo; Dimas Imaniar; 2014;140 halaman Magister Ilmu Administrasi,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Implementasi

[r]

[r]

Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving and IDEAL Problem Solving Berbasis Pengalaman Nyata (Experiencing) Ditinjau dari Motivasi