Ras dalam definisi biologis diartikan sebagai kumpulan populasi manusia yang turun-temurun yang dengan jelas dapat dibedakan dari karakteristik fisiknya yang disalurkan secara genetis (Light and Keller, 1975: 234). Walaupun dengan definisi diatas cenderung sangat biologis, namun pada abad ke 18 mulai ilmu sosial dalam hal ini antropologi ambil bagian dalam pengembangan keilmuan mengenai ras. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya kolonilisasi yang pada giliranya membutuhkan data detail tentang penghuni negeri-negeri jajahan baik secara fisik, sosial, dan budayanya.
Selanjutnya, dalam dunia yang semakin tanpa batas, migrasi suatu kelompok ras tertentu ke tempat lain yang telah dihuni oleh kelompok ras tertentu juga dapat menyebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah penerimaan, sedangkan yang kedua adalah penolakan. Proses penerimaan suatu kelompok ras terhadap kelompok ras yang lain, secara sosiologis dapat terjadi dalam dua tipe. Tipe pertama adalah amalgamation, yaitu proses perkawinan campur antar kelompok ras yang akhirnya melahirkan kelompok ras baru yang berbeda antara dua gen dari orang tuanya. Salah satu contoh terbaik untuk menggambarkan tipe ini adalah peranakan indian-negro, negro-white, dan white-indian di Ameria Utara dan Amerika Latin. Tipe kedua adalah asimilasi (assimilation), yaitu peleburan kelompok ras minortitas/pendatang terhadap kelompok ras dominan yang ada di suatu tempat. Peleburan di sini dimaknai sebagai upaya mengikuti budaya, agama, adat-istiadat yang dimiliki oleh kelompok ras dominan, sehingga tidak terjadi perbedaan yang mencolok antar kelompok ras yang satu dengan yang lain.
Sedangkan kemungkinan kedua yaitu penolakan, dapat berakibat serius bagi kemanusiaan. Karena, secara budaya setiap kelompok etnis memiliki pemujaan yang cukup dalam atas identitas kelompok etnisnya, sehingga cenderung berprasangka dan mendiskriminasi kelompok ras yang berbeda. Ada tiga tipe penolakan kelompok ras dominan terhadap ras minoritas/pendatang yaitu; pengasingan (segregated society), pengusiran (expulsion), dan pembasmian atau genocide (extermination). Dengan demikian, dapatlah kita berkaca dari sejarah bagaimana dalam berbagai abad terdapat perseteruan antar kelompok ras yang diwakili oleh kerajaan-kerajaan besar. Bahkan dalam pertengahan dan akhir abad ke 20 kita masih melihat pembantaian etnis di Jerman dan di pecahan Yugoslavia.
PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa 3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari
makanannya. Contoh: jamur 1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Ciri-ciri Protozoa
1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral 3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik 6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.
Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:
1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)
Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Fitoflagellata
- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora - Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).
b. Zooflagellata/dinoflagellata
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof - Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia - Contohnya:
Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak) Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis) Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis) Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:
Paramecium caudatum o Disebut hewan sandal
o Habitat di tempat berair, sawah, rawa
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp Stylonichia
- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air - Bentuknya seperti siput
Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah) Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
Didium (mangsa dari Paramecium sp) 3) Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:
a. Amoeba sp
- Bentuk selalu berubah-ubah - Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel - Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner b. Contoh lain :
Nama spesies Keterangan
Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel Foraminifera Kerangka luar dari kapur
Radiolaria Kerangka luar dari kersik 4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan
sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam.
b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam) d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia
Daur hidup Plasmodium
Mengalami 2 fase, yaitu:
a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu: a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik b) Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogamet 2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Berdasarkan pigmen yang
dikandungnya alga dibedakan manjadi 6 filum yaitu: 1) Filum Euglenophyta
Hidup di air tawar, di dalam tanah dan tempat lembab. Mempunyai ciri-ciri mirip hewan dan tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding, bergerak bebas dan berbintik mata. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a, b dan karotin untuk berfotosintesis.
Contoh Euglena viridis
a. Habitat di air tawar, misal di sawah atau air tergenang lainnya
b. Bentuk selnya oval, terdapat bintik mata atau stigma untuk membedakan gelap terang c. Mempunyai satu flagel pada mulut selnya
d. Cara makan dengan fotosintesis dan memakan zat-zat organik e. Berkembangbiak dengan pembelahan biner
2) Filum Alga Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) dan di laut (10%). Pigmen memiliki klorofil a, b, karotin dan xantofil, kloroplas mempunyai bentukseperti spiral, mangkuk, lembaran, bola. Tubuh bersel satu seperti benang, lembaran dan seperti tumbuhan tinggi. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner, fragmentasi benang/koloni, pembentukan zoospora dan generatif dengan cara konjugasi, fertilisasi. Cara hidup dengan autotrof dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
Contoh Chlorophyta
Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak Chlorella
a) Habitat di air tawar, air laut dan tempat yang lembab b) Bentuk sel bulat dengan kloroplas seperti mangkuk c) Digunakan penyelidikan metabolisme di laboratorium
d) Berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik Chlorococcum
a) Bersel satu, habitat di air tawar dan tanah yang basah b) Bentuk sel bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk c) Reproduksi dengan membentuk zoospora
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak Chlamydomonas
a) Bentuk bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk dilengkapi stigma dan pirenoid (pusat pembentukan amilum)
b) Memiliki 2 flagel sebagai alat gerak c) Terdapat 2 vakuola kontraktil
d) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora dan generatif dengan cara konjugasi/isogami
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak Hydrodiction
a) Habitat di air tawar, koloninya berbentuk jala, reproduksi vegetatif dengan cara zoospora dan fragmentasi, reproduksi generatif dengan cara konjugasi.
Volvox globator
a) Habitat di air tawar, koloni berbentuk bola, tiap sel mempunyai 2 flagel
b) Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi dan reproduksi generatif dengan cara konjugasi Chlorophyta berbentuk benang
Spirogyra
a) Habitat di air tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti
b) Reproduksi generatif dengan cara fragmentasi dan generatif dengan cara konjugasi Oedogonium
a) Habitat di air tawar dan sesil, kloroplas seperti jala dan tiap sel memiliki satu nukleus
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoozpora berflagel banyak dan generatif dengan cara fertilisasi
Chlorophyta berbentuk lembaran Ulva lactuva
a) Hidup menempel pada kayu atau batu-batu b) Habitat di air asin dan air payau
c) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora berflagel empat dan generatif dengan cara anisogami
Chara
a) Habitat di air tawar dan laut, menempell pada batu-batuan b) Bentuk talusnya seperti tumbuhan tinggi
c) Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi dan generatif dengan fertilisasi 3) Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)
Terdiri atas alga yang uniseluler atau multiseluler. Dibedakan dalam tiga kelas utama yaitu: a) Kelas alga hijau-kuning (xanthophyceae)
o Pigmen yang dimiliki yaitu klorofil (hijau) dan xantofil (kuning) o Reproduksi vegetatif membentuk zoospora, generatif dengan fertilisasi o Contohnya: Vaucheria sp
b) Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae)
o Pigmen yang dipunyai klorofil (hijau) dan karoten (pigmen keemasan), hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk karbohidrat dan minya
o Tubuhnya ada yang uniseluler, contohnya: Ochromonas sedang ada pula yang multiseluler contonya Synura
c) Kelas diatom (bacillariophyceae)
o Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah, tubuhnya ada yang uniseluler dan berkoloni o Dinding tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka)
o Contohnya : Navicula, Pinnularia, Cyclofella 4) Filum Alga Api (Pyrrophyta)
a) Disebut juga dinoflagellata, tubuhnya tersusun atas satu sel dan berdinding sel, dapat bergerak aktif, habitat di laut bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya)
b) Sebelah luarnya terdapat celah atau alur, masing-masing mengandung satu flagel c) Pigmennya klorofil dan coklat kekuning-kuningan, contohnya Peridium
5) Filum Alga Coklat (Phaeophyta)
a) Bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut. Tubuhnya melekat di bebatuan, sedangkan talusnya terapung di permukaan
b) Pigmennya fikosantin, klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin c) Cadangan makanan berupa lamirin yang disimpan dalam pirenoid, ruang antar sel pada dinding selnya mengandung asam alginat (algin)
d) Reproduksi vegetatif zoospora berflagel dan fragmentasi, generatif dengan cara oogami atau isogami
e) Contohnya Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa), Turbinaria decurrens
6) Filum Alga Kemerahan (Rhodophyta)
Habitat sebagian besar di laut (rumput laut) dan sebagian kecil di air tawar Pigmen klorofil a, b dan fikoeritrin, karoten
Reproduksi vegetatif membentuk tetraspora dan generatif dengan cara oogami
Manfaat Alga Bagi Kehidupan Manusia‘
a. Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton) b. Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c. Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d. Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e. Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan)
f. Bahan obat-obatan (Chlorella)
3. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Filum Jamur Lendir (Myxomycota)
a) Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk
b) Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium, yang berinti banyak dan bergerak seperti Amoeba
c) Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai)
d) Reproduksi vegetatif dengan cara plasmodium dewasa membentuk spora dan generatif dengan cara peleburan spora kembara (myxoflagella, mempunyai 1 inti dan 2 flagel), yang akan
membentuk zigot yang kemudian akan membentuk plasmodium. b. Filum Jamur Air (Oomycota)
a) Hifa tidak bersekat, bersifat senositik (intinya banyak), dinding sel dari selulosa
Protista (Biologi) Presentation Transcript
1. PPROTISTA…
2. • Ganggang merupakan protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang biasa disebut alga. Ukuran beranekaragam mulai dari yang kecil 25 m spt Navicula, s/d yang besar/panjang 50 m spt Bersifat Autotrof• Bersel satu atauMacrocytis• Memiliki kloroplas bersel banyak• Berbentuk uniseluler, koloni, soliter, filamen atau lembaran• Reproduksi dengan vegetatif
(membelah diri, fragmentasi, spora)• Reproduksi dengan generatif (penyatuan sel kelamin), metagenesis (pergiliran keturunan)
3. SIFAT-SIFAT UMUM ALGAI. Belum memiliki organ akar, batang, daun yang sejatiII. Tubuhnya umumnya berlendirIII. Hidup ditempat-tempat basah, di perairan tawar, dan di laut yang masih ditumbuhi cahaya matahari
4. Ganggang atau alga dapatdiklasifikasikan menjadi 6 Ganggang coklat Ganggang merah (Rhodophyta)divisi yaitu: Euglenoid Ganggang keemasan (Chrysophyta)(Phaeyophyta) Ganggang api (Pyrrophyta) Ganggang hijau (Chlorophyta)(Euglenophyta) Ilmu yang mempelajari alga atau ganggang disebut fikologi.
5. 1. Ganggang Merah (Rhodophyta)Ciri-ciri:• Disebut juga dengan ganggang merah karena pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin• Sebagian besar adalah multiseluler• Hidup di laut dalam• Reproduksi aseksual dengan spora• Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami• Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin
6. Contoh Rhodophyta• Euchema spinosum (pembuatan agar- agar)•
Gelidium robustrum• Palmaria Palmata• Corallina Mediterania , dan lain-lain.
7. 2. Ganggang Coklat (Phaeyophyta)Ciri-ciri:• Ganggang laut memiliki pigmen dominan karoten• Dinding selnya ada yang mengandung pektin dan algin• Cadangan makannya disimpan dalam bentuk laminarin, yaitu sejenis glukosa atau dalam bentuk lemak• Sebagian besar multiseluler• Hidup di air laut, sekitar pantai atau daerah pasang surut• Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora• Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami
8. Ganggang Coklat
9. Contoh Phaeophyta• Surgasum• Laminaria (pupuk pertanian)• Turbinaria• Fucus• Hormosira (kalung neptunus) , dan lain- lain.
10. 3. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)• Chrysos = emas, phyta = tumbuhan• Memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil• Pigmen lainnya adalah klorofil a dan c, dan fukosantin• Dinding selnya mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin• Sebagian besar hidup di air tawar, di laut juga ada• Reproduksi dengan membelah diri (uniseluler)• Reproduksi dengan spora (multiseluler)• Bersel satu memiliki 1 flagela atau 2 flagela.
11. Tipe flagela yang dimiliki alga emas :
12. Contoh Chrysophyta• Pchromonas (koloni tidak berflagel)• Vaucheria (multiseluler)• Navicula• Synura• Mischococcus , dan lain-lain.
13. 4. Euglenoid (Euglenophyta) • Euglenoid memiliki kloroplas yang mengandung klorofil a dan b, serta karoten • Hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk cadangan makanan paramilon • Umumnya memiliki dua flagelum, satu berukuran panjang dan satu pendek • Reproduksi aseksual dengan membelah diri, spora, fragmentasi • Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami • Contoh : Euglena
14. 5. Ganggang Hijau (Chlorophyta)• Memiliki pigmen karoten, serta memiliki pigmen klorofil a dan b• Dinding selnya yaitu selulosa dengan cadangan makanan berupa amilum• Ada yang uniseluler dan ada yang
15. Contoh Chlorophyta• Ulva (hidup dilaut dangkal dan dapat dimanfaatkan untuk sayuran)• Volvox• Spirogyra, dan lain-lain.
16. 6. Ganggang Api (Pyrrophyta) • Disebut ganggang api dengan beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah karena beberapa anggotanya dapat berpendar (fluoresen) sehingga laut tampak bercahaya pada malam hari. Alasan yang kedua adalah karena beberapa anggotanya melimpah jumlahnya (blooming) pada musim kemarau sehingga menyebabkan red tide dipantai
17. • Beberapa anggotanya mengeluarkan toksin sehingga dapat membunuh ikan atau hewan disekitarnya memiliki klorofil a dan c, santofin, dinosantin, dan fikobilin
18. Contoh Pyrrophyta• Gymnodium breve (menghasilkan neurotoksin)• Gonyaulax (menghasilkan saksitoksin)• Nocticula scintillans (tidak menghasilkan toksin, namun dapat berpendar)
19. Sebagai suplemen makanan.MANFAAT ALGA Bahan bakuSebagai bahan sayur (Ulva, Enteromorpha)(Chlorella). Bahan peledak, isolasi, penggosok, danagar-agar (Eucheuma, Gelidium) Penghasil Yodium (Laminariasaringan (endapan Diatomae di dasar laut ) Penghasil asam alginat untuk industri es krim, kosmetik,digitalis ) tekstil, dan plastik (Laminaria dan Macrocistis ).
20. B. Protista Mirip Hewan• Protozoa memiliki ciri-ciri uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks• Merupakan makhluk uniseluler• Segala aktivitas hidup dilakukan sel tersebut• Cara hidup
heterotrof• Berkembangbiak dengan membelah diri dan konjugasi
21. Dibagi dalam empat kelas menurut alat geraknya, yaitu:1. Rhizopoda (Sarcodina)2. Ciliata (Ciliophora atau Infusoria)3. Flagellata (Mastigophora)4. Sporozoa (Apicomplexa)
22. Klasifikasi Kelas-Kelas pada No Ciri Protozoa Flagellata Sporozoa
Rhizopoda Cilliata 1 Alat Gerak Kaki semu Rambut getar Bulu cambuk Tidak punya (pseudopodia) 2 Habitat Air laut, air Air tawar dan Air laut, air Hidup sbg parasit tawar, parasit di tempat yang tawar, parasit pada sel darah tubuh hewan lembab di manusia/hewan hewan/manusia 3 Cara Hidup Soliter Soliter / Soliter / Soliter / berkoloni berkoloni berkoloni 4 Reproduksi Membelah diri Membelah Membelah diri Sporozoit, diri, Gametosit Konjugasi 5 Contoh Amoeba proteus, Paramecium Euglena Plasmodium Protozoa Enthamoeba caudatum, viridis, falciparum, ginggivalis, Didinium, Trypanasoma
Plasmodium Enthamoeba Vorticella, vaginalis, malariae, disentriae,
Balantidium Trypanasoma Plasmodium vivax Foraminifera coli gambiense
23. Protozoa BakteriNo Pembeda Bakteri Protozoa1 Pelindung tubuh Dinding sel tebal Selaput plasma tipis2 Bahan Selulosa dan agak kaku Lipoprotein yg lentur3 pelindung Tetap Mudah berubah4 Bentuk Tubuh Kurang banyak Umumnya banyak Gerak bergerak bergerak
24. 1. Rhizopoda (Sarcodina)• Bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk pseudopodia (kaki semu) yang digunakan untuk
menangkap mangsa• Umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan yang berair, baik di darat maupun di laut, tubuh hewan dan manusia• Contoh : Amoeba proteus, Difflugia, Entamoeba gingivalis, dan lain-lain.
25. Kaki semuVakuolakontraktil Nukleus Vakuola makanan Membaran sel
26. 2. Ciliata (Ciliophora atau Infusoria)• Bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar)• Silia digunakan untuk membantu pergerakan makanan ke mulut• Ciliata hidup bebas dilingkungan berair, baik air tawar maupun air laut• Hidup secara Pembelahan Binersimbiosis atau parasit• Reproduksi (Asex), pertahanan diri dariKonjugasi (Sex)• Punya TRIKOKIS musuh
27. Ciliates
29. 3. Flagellata (Mastigophora)• Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagellum)• Hidup bebas dilingkungan berair• Hidup secara simbiosis ataupun parasit pada tubuh hewan
30. Flagellata
31. Contoh Flagellata• Triconympha campanula (hidup simbiosis dalam usus rayap)• Trypanosoma gambiense (penyebab penyakit tidup pada manusia di Afrika)• Trypanosoma brucei (penyebab penyakit surra pada ternak)•
Leishmania donovani (penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemi) dan lain- lain
32. 4. Sporozoa• Protista uniseluler yang pada salah satu tahap pada siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora• Sporozoa tidak memiliki alat gerak• Hidup parasit pada hewan atau manusia• Reproduksi Asex dengan
pembelahan biner, dan sex dengan penyatuan gamet• Contoh: Plasmodium (penyebab penyakit malaria), Texoplasma gondii, dll.
33. Fase perkembangbiakanplasmodium dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Fase didalam tubuh nyamukb. Fase didalam tubuh manusia
34. a. Fase di dalam tubuh nyamuk Pada tubuh nyamuk, spora
berubahmenjadi makrogamet danmikrogamet, kemudian bersatumembentuk zigot yang menembusdinding usus nyamuk. Didalam dindingusus nyamuk tersebut zigot berubah jadiookinet ookista sporozoit, kemudianbergerak menuju kelenjar liur nyamukdan akan masuk kedalam tubuh manusiamelalui gigitan nyamuk sehinggasporozoit telah melakukan reproduksisecara seksual
35. b. Fase didalam tubuh manusia• Setelah tubuh manusia terkena gigitan, sporozoit masuk dalam darah dan menuju sel-sel hati, sel-sel hati tersebut akan dirusak. Lalu merozoit akan menginfeksi eritrosit yang akan
menyebabkan merozoit menjadi lebih banyak karena membelah diri. Pada saat ini merozoit akan menginfeksi eritrosit yang lain yang akan
menyebabkan eritrosit pecah. Pada saat ini manusia akan mengalami demam karena
36. Peran menguntungkan Mengontrolprotozoa Merupakan
zooplanktonjumlah bakteri di alam karena predator bakteri Foraminifera, cangkangnya sebagaisebagai sumber makanan hewan air
Radiolaria,petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan mineral
kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok
37. Peran merugikan protozoao Enthamoeba histolyca, Enthamoeba
disentriae, penyebab disentrio Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrikao Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternako Leishmania, penyebab penyakit kala- azar