• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Strategi - Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keci (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Strategi - Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keci (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1.Strategi

Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategik (strategic decision) yang dibuat oleh manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing perusahaan (Solihin, 2009:69).

Menurut Chandler dalam buku Husein Umar menyatakan bahwa Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (Husein Umar,2010 :16).

Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu (Solihin, 2012: 87).

(2)

Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003 : 5) mendefinisikan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah stategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Strategi mengembangkan usaha yakni melakukan terobosan baru untuk membuat konsumen lebih tertarik kepada bisnis kita dan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Produk apapun yang dijual dan jasa apapun yang ditawarkan, bisnis membutuhkan ide inovatif untuk membuatnya selangkah lebih maju dari competitor. Adapun delapan strategi inovatif dan kreatif dalam mengembangkan usaha yakni: beri diskon, buat produk menjadi lebih menarik, buatlah inovasi baru, beri layanan prima untuk membuat konsumen loyal, jalin kemitraan dengan pebisnis lain, terapkan strategi marketing yang berbeda, jangan takut untuk menghadapi tantangan apapun, buatlah website (www.carabelajarbisnisonline.org).

2.1.1 Pemilihan Alternatif Strategi

Menurut David (2006: 78) alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh organisasi atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis. Alternatif-alternatif tersebut adalah :

1. Strategi Integrasi

(3)

a. Integrasi kedepan yaitu tipe strategi yang melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan control atas pemasok perusahaan.

b. Integrasi kebelakang yaitu tipe strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

c. Integrasi horizontal yaitu tipe strategi utuk mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pesaing perusahaan.

2. Strategi Intensif

Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secara intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada pada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi :

a. Penetrasi pasar yaitu tipe strategi yang digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b. Pengembangan pasar yaitu tipe strategi untuk memperkenalkan produk/jasa yang sudah ada didaerah pemasaran yang baru ( pangsa pasar bertambah)

(4)

3. Strategi Diversifikasi

Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasikan aktivitas bisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe strategi diversifikasi terbagi atas:

a. Diversifikasi konsentrik yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.

b. Diversifikasi horizontal yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru tetapi tidak berhubungan yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan yang sama.

c. Diversifikasi konglomerat yaitu tipe strategi untuk menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. 4. Strategi Defensif

Strategi defensif dilakukan untuk bertahan. Adapun tipe-tipe dari strategi defensif adalah

a. Usaha patungan yaitu dua atau lebih perusahaan bekerja sama membentuk suatu perusahaan yang baru yang terpisah dari kedua induknya.

b. Pengurangan yaitu penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset perusahaan kepada pihak lain.

(5)

d. Likuidasi yaitu menjual seluruh asset perusahaan atau dengan kata menutup sebuat perusahaan.

2.2 Pengembangan Usaha

2.2.1 Defenisi Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (akan dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar (Anoraga, 2007:66).

Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupakan bagian dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya (Subagyo, 2008:29).

2.2.2 Teknik Pengembangan Usaha

Menurut (Suryana, 2013:221) Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan teknik peningkatan skala usaha dan perluasan cakupan usaha.

1. Peningkatan Skala usaha

(6)

jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya dan diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikkan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu, pengembangan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah lokasi usaha tempat lain, dikota lain dan di Negara lain.

2. Perluasan Cakupan Usaha

Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan terknologi yang berbeda.

Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang cukup.Sebaliknya, lingkup usaha tidak ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara terpisah.

(7)

perusahaan lain melalui ventura bersama (joint venture), atau kerja sama manajemen melalui sistem kemitraan.

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha

Menurut Anoraga (2007:145) Secara umum pengembangan usaha bagi usaha kecil dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap 1 : Identifikasi peluang

Peluang perlu diidentifikasi dan dirinci.Untuk itu diperlukan data dan informasi. Informasi itu biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti:

1. Rencana perusahaan

2. Saran dan usul manajemen usaha kecil 3. Program pemerintah

4. Hasil berbagai riset peluang usaha 5. Kadin atau asosiasi usaha sejenis Tahap 2 : Merumuskan alternatif usaha

Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan perusahaan atau menejer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka.

Tahap 3 : Seleksi alternatif

Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik( prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

(8)

3. Harga

Tahap 4: Pelaksanaan alternatif terpilih

Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih tersebut.

Tahap 5 : Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya .

2.3 Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek.Petama, aspek Perusahaan, yang melakukan aktivitas produktif, mengombinasi faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, memasarkan dan mencetak keuntungan. Kedua, Aspek Pengusaha yaitu: orang di balik usaha/perusahaan yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya ( Anoraga, 2007:50).

(9)

2.3.1 Karakteristik Usaha Kecil

Menurut Jatmiko (2005:65) Karakteristik atau ciri usaha kecil meliputi:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.

2. Struktur organisasi sederhana.

3. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. 4. Modal terbatas.

5. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 6. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu

menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 7. Kemampuan pemasaran sangat terbatas.

8. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standa dan harus transparan.

2.3.2 Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil

Menurut Anoraga (2002 :226), ada kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh usaha kecil.

(10)

2. Perubahan mode 3. Peraturan pemerintah 4. Persaingan

5. Masalah tenaga kerja 6. Pendapatan tidak teratur

Sedangkan kelebihan dari usaha kecil yaitu:

1. Usaha kecil beroperasi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai ragam bidang usaha.

2. Usaha kecil beroperasi dengan invesatsi modal untuk aktiva tetap pada tingkat rendah.

3. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.

2.4 Keripik Ubi

Keripik ubi merupakan salah satu produk makanan ringan yang berasal dari ubi yang banyak digemari konsumen.Dengan berkembangnya aneka olahan untuk snack, maka ubi kayu juga mengalami perkembangan dengan inovasi-inovasi baru. Keripik ubi ini di modifikasi dengan bermacam-macam rasa dan tambahan kandungan lain, seperti perisa yang mempunyai banyak jenis diantaranya rasa jagung bakar, rasa balado, rasa keju, dan sebagainya (Richana,2013 : 88)

(11)

produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan dan keluarga.Prospek bisnis keripik singkong masih sangat terbuka lebar. Bahkan saat ini banyak konsumen yang menjadikan keripik singkong sebagai buah tangan yang cocok bagi sanak saudara di luar kota. Disamping prospeknya yang masih sangat bagus, menjalankan bisnis keripik singkong tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Hal terpenting dalam proses produksi adalah menggunakan bahan bakuyang berkualitas dan mengasah keahlian dalam mengolah singkong sehingga cita rasa yang dihasilkan juga benar-benar berkualitas. Makanan ringan ini sudah mempunyai identitas yang kuat dikalangan para konsumen sehingga sudah tidak asing lagi namanya.Berikut beberapa potensi pasar dari usaha keripik singkong: 1. Harga lebih murah

2. Kualitas lebih baik dengan rasanya yang renyah dan gurih

3. Produk baru diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara grosir

Adapun kelemahan singkongyaitu merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku. ( www.triptrikusahakecil.com)

2.5 Perumusan Strategi dengan Pendekatan Analisis SWOT

(12)

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun (Rangkuti, 2009:4).Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dengan kondisi yang ada saat ini.hal ini disebut dengan Analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT( Rangkuti, 2009:18).

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Menurut Rangkuti (2009:19), analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang ( opportunities ) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan ( strengths) dan kelemahan ( weaknesses).

2.5.1Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman ( SWOT Matriks )

Menurut (Rangkuti,2009:32) SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu mengembangkan empat tipe strategi :SO(kekuatan-peluang―strenghts- opportunities), WO (kelemahan-peluang―

(13)

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

3. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan ancaman.

2.6 Analisis Lingkungan

(14)

Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja.Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong ataupun penghambat jalannya usaha.Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan ekternal dan lingkungan internal. 2.6.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/ perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan. Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan.

Menurut Jatmiko (2004:68) Faktor-faktor kunci lingkungan internal adalah : a. Aspek pemasaran

Aspek pemasaran didefinisikan sebagai proses penentuan, pengantisipasian, penciptaan dan pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan atas produk. b. Keuangan dan Akuntansi Produksi

Kondisi keuangan sering kali mempertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan menjadi daya tarik utama bagi para investor.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

(15)

d. Aspek produksi

Fungsi produksi suatu perusahaan terdiri dari semua aktivitas yang merubah masukan(input) menjadi barang. Manajemen produksi memperlakukan masukan (input) mentransformasi, dan kluaran sangat beragam di antara industri-industri pasar

2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.Lingkungan eksternal memiliki dua macam lingkungan eksternal, yaitu lingkungan kerja atau industri dan lingkungan sosial.Lingkugan kerja atau industri terdiri dari elemen-elemen yang secara langsung mempengaruhi operasi-operasi perusahaan. Beberapa elemen tersebut adalah pemasok, pesaing dan pelanggan (Pontas,2011:149). Sedangkan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan eksternal perusahaan yang tidak berhubungan dan berpengaruh langsung dengan aktivitas-aktifitas perusahaan. Lingkungan sosial tersebut meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan sosial budaya dan lingkungan teknologi.

1. Lingkungan Ekonomi

(16)

oleh tren sektor ekonomi dan pasar, sehingga dalam perencanaan strateginya setiap organisasi/perusahaan harus mempertimbangkan arah tren ekonomi dari setiap sektor pasar yang mempengaruhi industri atau pasarnya.

2. Lingkungan sosial-budaya

Faktor sosial-budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan, serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan, bahasa, ekologi, demografi, keberagaman, pendidikan, suku bangsa dan ras.

3. Lingkungan Teknologi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, McCarn dan Fassinger (dalam Hill, 2008) mendalami tahap perkembangan identitas.. seksualnya pada wanita lesbian dan biseksual dengan model

Sehingga, perjuangan untuk menikmati hak sipil dan politik juga perlu dilakukan oleh kaum waria melalui berbagai cara yang tidak menyimpang dari ketentuan hukum

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa

Proses kreatif kerja karya Rokat Topeng Bebeh tidak lepas dari hambatan, dimulai mencari informasi tentang objek yang menempuh sekitar 12 jam untuk bertemu dengan

Wacana jenis eksposisi banyak ditemui, karena teks eksposisi ini sendiri merupakan teks yang memaparkan informasi baru kepada pembaca dengan ciri-ciri adanya

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penerbit obligasi yaitu pada industri perbankan dapat menganalisis karakteristik obligasi kupon, Maturity, Likuiditas dan

menekankan pada sistem pengelolaan zakat amwalnya bukan maal. Dengan menggunakan konsep zakat amwal. Baperlurzam memberikan pengertian bahwa zakat amwal lebih diarahkan

Produksi umbi varietas Bima Brebes dan Katumi lebih tinggi dari pada varietas Mentes dan Pikatan disebabkan kedua varietas tersebut memiliki bobot, ukuran dan jumlah