• Tidak ada hasil yang ditemukan

Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 2)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel substitusi:
Tabel 2. Frekuensi kemunculan (relatif) huruf-huruf

Referensi

Dokumen terkait

Seperti cipher abjad-tunggal, kecuali bahwa setiap karakter di dalam plainteks dapat dipetakan ke dalam salah satu dari karakter cipherteks yang mungkin.. Fungsi

 Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian huruf di dalam plainteks.  Nama lain untuk metode ini adalah permutasi , karena transpose setiap karakter

 Dengan menggunakan tabel frekuensi kemunculan pasangan huruf di dalam Bahasa Inggris dan cipherteks yang cukup banyak, Playfair cipher dapat dipecahkan.  Kelemahan lainnya,

Untuk algoritma ini, cara menyatukan bigramnya adalah dengan menyatukan huruf pertama dan terakhir dari plain teks menjadi satu bigram, dan pasangan huruf

 Jika diberikan informasi bahwa cipherteks tersebut berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, maka proses menerka dapat lebih mudah  Kata keuangan dalam Bahasa

Kriptografi klasik merupakan ilmu untuk mengamankan pesan rahasia (plainteks) menjadi pesan tersamarkan (cipherteks) yang dalam prosesnya dilakukan pengubahan tiap

Kesimpulan sementara dari penelitian ini adalah bahwa gaya bahasa yang paling sering muncul dalam teks khutbah Jum’at berbahasa Arab adalah gaya bahasa pertanyaan retorika

Vigenere Cipher Viginere Cipher merupakan salah satu metode enkripsi klasik yang digunakan untuk menyembunyikan pesan berupa teks dengan menggunakan teknik substitusi dimana tiap