• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Samosir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Samosir"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia merupakan salah satu

negara yang begitu indah, kaya akan potensi alam yang begitu besar. Potensi

pariwisata adalah salah satupotensi yang sangat menonjol di Indonesia, yang

mempunyai peranan penting dalam mendukung dan mengembangkan perekonomian

Indonesia. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung

berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah

dan Pemerintah Daerah. Pada tahun 2011, sektor pariwisata menempati urutan ketiga

dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta kelapa

sawit1

Saat menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkelanjutan, pariwisata

merupakan andalan untuk dapat menjadi lokomotif dan pendorong pembangunan

ekonomi nasional, karena sarana dan prasarana kepariwisataan yang tetap utuh dan

secara langsung telah dapat berfungsi kelanjutanPariwisata Sumatera Utara ), USU Press, Medan 2005 hlm 1

. Potensi sumber daya alam yang dimiliki

bangsa ini merupakan aset yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tentu hal ini

(2)

Sebuah tempat wisata tidak cukup hanya memiliki daya tarik alam yang indah. Akses

menuju ke tempat wisata, promosi sebuah dinasti wisata, pembangunan sarana

pendukung di tempat wisata dan manajemen pengelolaan yang baik juga menjadi

faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menarik wisatawan berkunjung ke

sebuah tempat wisata.

Usaha menumbuh kembangkan industry pariwisata di Indonesia didukung

dengan UU No. 9 Tahun 1990 yang menyebutkan bahwa “Keberadaan objek wisata

pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pedapatan

Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan

kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan, serta melestarikan alam dan budaya

setempat”. Pariwisata semakin berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan

social, budaya, ekonomi, teknologi dan politik.Untuk memajukan pariwisata bukan

hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakt luas. Namun tentunya Kementerian

Kebudayaan dan Pariwisata, serta Dinas Pariwisata di seluruh daerah di Indinesia,

sebagai instansi pemerintah yang bertugas memajukan kebudayaan dan pariwisata

Indonesia, memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

Salah satu Propinsi di Indonesia yang memiliki daerah potensi wisata yang

bagus untuk dikembang adalah Provinsi Sumatera Utara. Tetapi dari tahun ketahun

kunjungan wisatawan ke daerah Sumatera Utara tidak mengalami peningkatan yang

(3)

wisata yang relatif homogen dan infrastruktur pendukung yang tidak memadai.3

3Damanikdalamjurnalstudipembangunanvol 1, no 1 tahun 2005

Oleh

karena itu, perlu dilakukan usaha dan strategi yang maksimal dan menjangkau semua

sarana dan prasarana yang menunjuang kegiatan wisata. Berkembangnya pariwisata

suatu daerah akan membawa perubahan pada daerah tersebut. Perubahan yang

dimaksud dapat bernilai positif jika pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan

mengikuti prosedur yang benar, yakni perencanaan yang cermat dan matang supaya

sesuai dengan kondisi setempat.

Kabupaten Samosir adalah salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang

menjadi daerah tujuan

wisata.KabupatenSamosirmemilikibanyakpotensiwisataalamdanwisatabudaya yang

belumdikembangkansecaramaksimal.Salah satunyaadalahDanua Toba, yang

sudahdiketahuiolehbanyakwisatawan local danjugamancanegarakarenaDanau Toba

adalahDanauterdalam di Asia.MenurutceritamasyarakatjamandahuluDanau Toba

memilikimitos yang masihdiakui oleh nenek moyang suku Batak.

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008

tentang rencana Tata Ruang Nasional, Kabupaten Samosir masuk dalam kawasanan

dalan dengan salah satu unggulan sektor pariwisata. Selain keindahan alam yang

menakjubkan, di Kabupaten Samosir sangat banyak objek wisata yang bisa

dikunjungi mulai dari wisata alam hingga wisata budaya. Hal ini yang menyebabkan

(4)

Danau Toba adalahsebuahdanauvulkanikdenganukuranpanjang 100 kilometer

danlebar 30 kilometer. Danau Toba yang mempunyailuaspermukaanlebihkurang

1.100 km, dengan total volume air sekitar 1.258 km.

Danauinimerupakandanauterbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di

tengahdanauiniterdapatsebuahpulauvulkanikbernamaPulau Samosir.

SejauhinipihakPemerintahsudahmengembangkanprodukwisataalam, sejarah,

dansenibudayasebagaiprodukunggulan dari Kabupaten Samosir.Selain keindahan

Danau Toba produkwisataunggulan yang dikembangkan menjadi daerah tujuan

adalah :

• Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak

• Aek Sipitu Dai, Mata air tujuh rasa

• Batu Sawan, batu tempat rasa air jeruk purut

• Menara Pandang Tele, menara tempat memandang panorama Danau Toba

dari ketinggian pegunungan Tele

• Aek Rangat/ permandian air panas yang berjarak 3 km dari kota Pangururan

• Danau Sidihoni, danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keiunikan

tersendiri dengan sebutan danau di atas danau

• Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat air panas

yang masih alami

• Pantai Pasir Putih, air danau yang jernih untuk permaidian dan rekreasi

(5)

• Tuktuk Siadong, kawasan yang berbentuk tanjung dan strategis, yang saat ini

menjadi pusat kegiatan wisata, dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta

pelukis dan pengukir

Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi pengembangan pariwisata dan juga

dampak bagi masyarakat di Kabupaten Samosir. Ketertarikan peneliti dalam

mengkaji masalah ini berawal saat peneliti berkunjung ke daerah tersebut dan melihat

bahwa wilayah yang ada di Kabupaten Samosir sangat berpotensi unutk menjadi

kunjungan wisata dan tentunya itu bisa menjadi salah satu pendapatan bagi daerah

juga bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1. Konsep Pariwisata

Pariwisata pada awalnya adalah hak khusus yang dinikmati secara eksklusif

oleh orang-orang kaya saja. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi sekarang ini,

pariwisata telah dinikmati oleh siapa saja. Meningkatnya waktu luang sebagai akibat

lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan maka

aktivitas kepariwisataan juga akan semakin meningkat (Hadinoto,1996).

Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial,

(6)

merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi

kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi

manajemennya, yakni sebagai perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola,

sampai dipasarkan pada pembeli atau wisatawan. Sebagai sebuah substansi,

pariwisata merupakan bagain dari budaya masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara

penggunaan waktu senggang yang dimilikinya. Pariwisata dapat disoroti dari

bermacam sudut pandang karena memiliki sifat yang kompleks. Kompleksitas yang

terkandung dalam pariwisata antara lain pairwisata sebagai pengalaman manusia,

pariwisata sabagai perilaku sosial, pariwisata sebagai fenomena geografis, pariwisata

sebagai sumber daya manusia, dan pariwisata sebagai industri (Spillane, 1994).

Kegiatan pariwisata akan senantiasa terpengaruh atau bahkan tergantung pada

ciri khas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata baik mengenai masyarakat ataupun

daerahnya. Sebagaimana diketahui, setiap wilayah geografis memiliki ciri khasnya

masing-masing. Pengembangan pariwisata pada umunya mengetahui hal ini sehingga

mereka akan memasarkan kekhasan daerah tujuan wisata pada calon wisatawan.

Pariwisata merupakan sumber daya yang penting bagi daerah yang memiliki daerah

tujuan wisata. Pariwisata dapat menjadi sumber pemasukan uang dari daerah lain.

Pariwisata dapat menjadi sumber daya untuk melaksanakan upaya

preservasi4

4

Preservasi adalah pengawetan,pemeliharaan,penjagaan dan perlindungan.

(7)

perlu dikelola dengan tepat supaya pengembangannya tidak malah menjadi sumber

kerusakan atau sumber bencana.

Sebagai sebuah industri, pariwisata mempunyai sifat yang khas, tidak hanya

melibatkan banyak industri, yakni industri transportasi, akomodasi,jasaboga, atraksi,

retail, tetapi bersifat menyerap banyak tenaga kerja yang pada akhirnya juga memiliki

implikasi politis yang besar. Dalam pengembangan pariwisata, sangat diperlukan

sebuah kebijakan untuk meminimalis dampak negative yang sering timbul. Sebagai

sebuah organisasipariwisata didefenisikan sebagai organisasi yang memiliki

keterkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan wisatawan, termasuk pengusahaan

objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.Dengan

demikian, pariwisata merupakan industri yang memiliki cakupan yang sangat luas.

Pada prinsipnya, yang termasuk dalam industri pariwisata adalah usaha-usaha yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia ketika sedang melaksanakan

perjalanan wisata. Industri-industri yang dumaksud antara lain akomodasi,

transportasi, komunikasi,entertainmen,dan jasa-jasa hiburan lainnya.Pemasaran

pariwisata berarti merancang pariwisata untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar

sasaran.

Rancangan pariwisata ini akan berhasil bila masyarakat daerah tujuan wisata

dan pelaku bisnis pariwisata merasa senang, dan dapat memenuhi harapan-harapan

wisatawan dan penanam modal. Strategi perbaikan pariwisata adalah merancang

(8)

block untuk strategi bersaing yang spesifik. Untuk mengadopsi pendekatan

perencanaan pasar strategis dalam persaingan pariwisata perhatian harus ditujukan

terhadap fitur-fitur dan atribut-atribut yang dapat menghasilkan landasan strategi

pemasaran (Ginting, 2005).

Di dalam membina atau meningkatkan kesadaran masyarakat dibidang

kepariwisataan dibutuhkan penyebarluasan berbagai pengertian yang berhubungan

dengan segala macam atau bentuk peristilahan yang sering digunakan dalam dunia

kepariwisataan. Hal tersebut sangat penting sebagai sarana untuk

menambahwawasan. Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata tadi antara lain

adalah mengenai apa itu pariwisata dan apa saja yag dibutuhkan para wisatawan. Hal

ini penting mengingat bagaimana juga dengan semakin berkembangnya pariwisata

Nasional maka masyarakat akan saling berhubungan dengan dunia pariwisata dan

sekaligus mendapat pelajaran tentang manfaatnya, baik langsung maupun tidak

langsung.

Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari

seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan

kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi,

sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain, seperti

karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun belajar.Wisatawan

merupakan seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata

(9)

di daerah atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara

dikunjungi dengan kurang waktu dalam 24 jam maka mereka disebut dengan

pelancong (excursionist).Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke

suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali

untuk melakukan pekerjaan yangmenerima upah.5

Pariwisata memiliki definisi yang bermacam-macam, yang dikemukakan oleh

beberapa ahli sesuai dengan tinjauan mereka masing-masing. Pariwisata terlahir dari

bahasa Sanskerta yang komponen-komponen terdiri dari Pari yang artinya penuh,

lengkap, berkeliling, Wis (man) yang artinya rumah, property, kampung, komunitas, Ata

yang artinya pergi terus-menerus, mengembara (roaming about) yang bila dirangkai Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu

sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat

tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan

yangmenghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan

kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi,

keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya.

1.2.2 Pengertian Objek Wisata

5

(10)

menjadi satu kata melahirkan pariwisata, berarti: pergi secara lengkap meninggalkan

rumah (kampung)berkeliling terus menerus. Dalam oprasionalnya istilah pariwisata

sebagai pengganti istilah asing “tourism” atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah

Indonesia, mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa

mencari nafkah di tempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka

(Pendit ,1999).

Tempat yang dikunjungi oleh wisatawan tersebut merupakan tempat-tempat yang

memiliki daya tarik tinggi, sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.

Tempat-tempat tersebutlah yang dikenal dengan istilah objek wisata. Menurut Hunziger dan karft

(Pendit,1999) mengemukakan bahwa objekwisata adalah suatu tempat atau lokasi yang

memiliki potensi untuk menarik minat seseorang untuk mengunjunginya. Hal senada juga

diungkapkan oleh Spillance (dalam Oka A Yoeti, 1999 ) mengemukakan bahwa objek

wisata merupakan suatu areal atau wilayah yang terdapat di muka bumi yang memiliki

ciri khas berupa keindahan alamnya.

1.2.3 Jenis Objek Wisata

Perbedaan jenis obyek wisata akan memberikan kenikmatan dan kepuasan

tersendiri terhadap pengunjungnya. Menurut Pendit (1999) dalam bukunya yang berjudul

“Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana” mengemukakan beberapa jenis pariwisata

yang dikenal dewasa ini adalah sebagi berikut .

• Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

(11)

atau peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan

adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni mereka.

• Wisata Kesehatan merupakan perjalanan seorang wisatawan dengan tujan

tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana

ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan

rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan.

• Wisata Olahraga adalah perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang

sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu

tempat atau negara seperti Asian games, Olympiade, Thomas Cup, Uber

Cup, Tour de France, F-1 (Formula One). Macam cabang olah raga yang

termasuk dalam jenis wisata olah raga yang bukan tergolong dalam pesta

olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai

cabang olah raga dalam air atau di atas pegunungan.

• Wisata komersial merupakan perjalanan wisata untuk mengunjungi

pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran

industry, pameran dangang dan sebagainya.

• Wisata Industri merupakan perjalanan yang dilakukan oleh rombongan

pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu komplek atau

daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel

besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau

(12)

• Wisata politik merupakan perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi

atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik, seperti

perayaan hari kemerdekaan republik Indonesia (17 Agustus 1945) di Jakarta.

• Wisata Konvensi merupakan perjalanan yang dilakukan dengan cara

menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan tempat bersidang bagi para

peserta suatu konvensi, musyawarah, pertemuan/konvensi lainnya baik yang

bersifat nasional maupun internasional.

• Wisata sosial merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah sreta

mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat

ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan.

• Wisata Pertanian merupakan pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke

proyek-proyek pertanian, perkebunanaa, lading pembibitan dan sebagainya

dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan

peninjauan.

• Wisata Bahari merupakan jenis wisata yang banyak dikaitkan dengan olah

raga air, berkeliling melihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah

permukaan air, menikmati keindahan pantai dan keadaan di sekitar pantai

seperti pegunungan, bukit yang ada di sekitarnya yang banyak dilakukan di

negara-negara marirtim seprti Indonesia.

• Wisata Cagar Alam merupakan eisata yang banyak dilakukan oleh para

(13)

atau marga satwa serta pepohonan dan kembang beraneka warna yang

mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat.

• Wisata Buru merupakan jenis pariwisata yang dilakukan di negara-negara

yang memang memilki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan

oleh pemerintah. Wiata ini diatur dalam bentuk safari buru yang ditetapkan

oleh pemerintah yang bersangkutan sperti di negara Afrika berburu gajah

dan singa.

• Wisata Pilgrim merupakan jenis wisata yang banyak mengedepankan potensi

wisata agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok

dalam masyarakat. Wisata ini banyak dilakukan ke tempat-tempat suci

seperti makam pemimpin yang di agungkan dan sebagainya.

1.2.4 Faktor Pendorong Pengembangan Objek Wisata

Faktor pendorong adalah hal atau kondisi yang dapat mendorong atau

menumbuhkan suatu kegiatan, usaha atau produksi. Modal kepariwisataan (torism assets)

sering disebut sumber kepariwisataan (tourism resources). Suatu daerah atau tempat

hanya dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya sedemikian rupa, sehingga ada yang

dikembangkan menjadi atraksi wisata.Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi

wisata itulah yang disebut modal atau sumber kepariwisataaan. Modal kepariwisataan itu

mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, sedang atraksi wisata

(14)

menemukan potensi kepariwisataan suatu daerah harus berpedoman kepada apa yang

dicari oleh wisatawan. Menurut Soekadijo (2000) modal atraksi yang menarik

kedatangan wisatawan ada tiga diantaranya :

• Modal dan potensi alam, alam merupakan salah satu faktor pendorong

seorang melakukan perjalanan wisata karena ada orang berwisata hanya

sekedar menikmati keindahan alam, ketenangan alam, serta ingin menikmati

keaslian fisik, flora dan faunanya.

• Modal dan potensi kebudayaannnya. Yang dimaksud potensi kebudayaan

disini merupakan kebudayaan dalam arti luas bukan hanya meliputi seperti

kesenian atau kehidupan keratin dll. Akan tetapi meliputi adat istiadat dan

segala kebiasaan yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Sehingga diharapkan wisatawan atau pengunjung bisa tertahan dan dapat

menghabiskan waktu di tengah-tengah masyarakat dengan kebudayaannya

yang dianggap menarik.

• Modal dan potensi manusia. Manusia dapat dijadikan atraksi wisata yang

berupa keunikan-keunikan adat istiadat maupun kehidupannya namun

jangan sampai martabat dari manusia tersebut direndahkan sehingga

(15)

1.2.5 Dampak Pariwisata

Pengaruh dan dampak Pariwisata juga perlu diperhatikan dalam rencana

pengembangan pariwisata. Pariwisata tentunya menimbulkan dampak yang bersifaat

negatif maupun positif. Dampak negatif yang ditimbulkan pariwisata meliputi biaya

pembangunan infrastruktur yang cukup besar terutama di lokasi-lokasi yang

memberdayakan penduduk lokal sebagai lokasi pariwisata, selain itu pariwista juga

memicu peningkatan harga-harga barang terutama harga lahan, rumah, dan lokasi-lokasi

yang strategis untuk dikembangkan, dan juga memuncul lapangan pekerjaanyang hanya

aktif padamusim-musim tertentu saja. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan

industri pariwista berupa mampu merangsang pembentukan lapangan pekerjaan baru,

mengembangan infrastruktur yang lebih baik, serta meningkatan perekonomian (Yoeti,

1994).

1.2.6 Daya Dukung Objek Wisata

Daya dukung objek wisata adalah kemampuan areal (kawasan) objek wisata yang

dapat memenuhi kebutuhan wisatawan secara maksimum tanpa merubah kondisi fisik

lingkungan dan tanpa penurunan kualitas yang dirasakan oleh wisatawan selama

melakukan aktivitas wisata. Hal ini berarti bahwa daya dukung objek wisata berorientasi

pada pemenuhan kepuasan berwisata dan pencegahan dampak negatif pada lingkungan

(16)

Daya dukung objek wisata juga dipengaruhi oleh komponen lingkungan biofisik

objek wisata. Lingkungan biofisik objek wisata terdiri dari berbagai macam komponen

biologis dan fisik yang saling berinteraksi satu sama lain. Komponen biologis misalnya

flora dan fauna. Komponen fisik misalnya topografi, keadaan tanah, iklim sarana dan

prasarana, luas efektif kawasan wisata, petugas pelayanan wisata, waktu yang dibutuhkan

wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata dan ruang gerak wisatawan. Pada sisi lain

komponen lingkungan sosial-budaya juga berperan pada pelestarian daya dukung wisata.

Ada empat kelompok faktor yang mempengaruhi penentuan pilihan daerah tujuan

wisata, yaitu:

1. Fasilitas: akomodasi, atraksi, jalan, tanda-tanda penunjuk arah

2. Nilai estatis: pemandangan (panorama), iklim santai/terpencil, cuaca

3. Waktu/biaya: jarak dari tempat asal (rumah), waktu dan biaya perjalanan,

harga atau tarif-tarif pelayanan.

4. Kualitas hidup: keramah-tamahan, penduduk, bebas dari pencemaran.

1.2.7 Konsep Strategi

Secara konseptual strategi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan secara

menyeluruh yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi

sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.6

6

http://id.wikipedia.org/wiki/strategi

Konsep strategi telah lama ada, yang mana

(17)

Yunani yang efektif perlu untuk memimpin tentara, menang perang dan mempertahankan

wilayah, melindungi kota dari serangan musuh, dan juga menghancurkan musuh. Setiap

jenis tujuan memerlukan pemanfaatan sumber daya berbeda. Orang Yunani mengetahui

bahwa strategi lebih dari sekedar berperang dalam pertempuran. Sejak zaman Yunani

kuno konsep strategi sudah mempunyai komponen perencanaan dan pembuatan

keputusan atau komponen lain.

Strategi dapat dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan

mencapai tujuan-tujuannya,sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman

lingkungan eksternal organisasi (Jatmiko, 2004:4). Strategi merupakan program luas

untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi, respon organisasi pada lingkungan

sepanjang waktu (Stoner,1996:267). Jauch dan Glueck mendefenisakan strategi adalah

rencana yang disatukan,menyeluruh dan terpadu, yang mengaitkan keunggulan

perusahaan dan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan

(Jatmiko,2005:5). Sedangkan Alfred D.Chander seorang ahli sejarah bisnis berpendapat

bahwa strategi dapat didefenisikan sebagai penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang

dari sebuah perusahaan dan proses adopsi rangkaian tindakan serta pengalokasian sumber

daya yang dapat diperlukan untuk mencapai sasaran (Stoner,1996:268)

1.3 Rumusan Masalah

Pariwisata dalam suatu wilayah masyarakat harus perlu dikembangkan karena sangat

(18)

mendukung guna menciptakan wisata yang baik dan diminati oleh khalayak banyak.

Perlu perencanaan dan upaya menciptakan suatu daerah tujuan wisata yang bagus dan

indah. Situsai ini memunculkan pertanyaan dan daya tarik dalam penelitian ini, maka dari

penjelasan latar belakan yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaiman strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan di

Kabupaten Samosir?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Pengembangan strategi pariwisata dalam suatu daerah perlu dilakukan guna untuk

menciptakan daerah tujuan wisata yang menarik dan enak untuk dinikmati.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi-strategi

pengembangan pariwisata yang dilakukan, dan juga menjelaskan lokasi-lokasi wisata.

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature serta menambah

wawasan keilmuan dalam kaitannya dengan ilmu sosial seperti antropologi pariwisata.

Sedangkan manfaat praktisnya, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal pengembangan pariwisata, serta berguna

bagi para pelaku wisata.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat

(19)

telah melihat, mendengar, berbicara, berfikir dan bertindak dengan cara-cara yang

berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar dari

masyarakat (Sperdley, 1997:3). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data

sekunder maupun primer melalui observasi dan wawancara.

1.5.1 Observasi

Observasi dalam hal ini merupakan suatu teknik penelitian yang dilakukan

langsung di lapangan. Observasi dilakukan di awa lpenelitian untuk mengamati dan

mencermati guna mendapatkan gambaran lokasi dan informasi awal. Pada saat

observasi atau pengamatan ini juga peneliti mendapatkan informan pangkal yang

akan mengarahkan peneliti kepada informan-informanl ainnya guna memperoleh

data-data yang dibutuhkan. Observsi yang dilakukan adalah dengan mendatangi

lokasi tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Samosir, berinteraksi langsung

dengan masyarakat setempat. Melihat bagaimana kehidupan sehari-hari mereka,dan

melihat bagaimana strategi yang dilakukan untuk pengembangan pariwisata disana.

Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan

dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam

Moleong (1989:137) sebagai berikut ini:

Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung.

Bukankah pengalamana dalah guru terbaik atau setelah melihat baru percaya. Kedua,

(20)

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan

sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang

langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi keraguan pada peneliti,

jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang “menceng” atau bias.

1.5.2 Wawancara

Wawancara dilakukan guna memperoleh data secara langsung dari informan

baik informan biasa maupun informan kunci. Setiap masyarakat yang berada di lokasi

penelitian memiliki kemungkinan sebagai infoman biasa apabila dari segi waktu

memiliki kesempatan untuk menjawab pertayaan-pertayaan yang diajukan. Informan

biasa ini untuk melengkapi data yang bersifat umum. Wawancara secara mendalam

dilakukan kepada informan-informan kunci yang mengetahui dan memahami pokok

permasalahan yang sedang diteliti.

Proses pencarian data di lapangan didukung oleh alat pendukung di lapangan

yakni alat rekam dan kamera foto/video. Alat rekam membantu peneliti ketika

melakukan wawancara sehingga data yang diperoleh ketika melakukan wawancara

tersimpan dengan baik dimana informasi-informasi tidak akan hilang. Peneliti

menyadari keterbatasan untuk dapat mengingat semua informasi yang diperoleh. Alat

rekam ini tentu sangat membantu terutama ketika melengkapi catatan lapangan

(21)

bermanfaat untuk merekam peristiwa di lapangan guna mendukung data dan bukti

lapangan dan dapat juga memberikan gambaran penelitian ini secara visual.

1.5.3 Analisis data

Analisis data dilakukan setelah proses pencarian data dilapangan dianggap

cukup. Proses pencarian data di lapangan dilakukan dengan sistem bola salju

(snowball). Sedangkan pencarian data dianggap selesai ketika informasi yang

diperoleh di lapangan telah berulang-ulang. Untuk keakuratan data juga dilakukan

crosscheek (triangulasi) kepada informan untuk memastikan kebenaran data-data

yang diperoleh.

Analisis data dilakukan terhadap data hasil observasi, wawancara dan dari

dokumentasi dengan mengklasifikasikan/mengkategorikan data yang diperoleh

sesusai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini dan menyingkirkan data yang

tidak relevan. Sehingga memudahkan untuk dipahami dengan baik. Data yang

terkumpul sudah dianggap menjawab permasalahan penelitian kemudian dilakukan

analisis dan interpretasi data. Terakhir adalah melakukan rangkuman dari hasil

Referensi

Dokumen terkait

germinated shoot. f) Cell colony formation and plant regeneration from suspension protoplasts of dallisgrass. 2) Isolated protoplasts from suspension cells. 7) Shoot formation

[r]

Desain interior yang ditata apik tidak terlepas dari peran sistem pencahayaan yang diterapkan, terutama pencahayaan dari penerangan buatan yang mudah untuk

Seseorang dapat dengan mudah mendebat bahwa 4P pada bauran pasar tidak dapat memenuhi persyaratan konsep pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat

Terlihat bahwa minyak sawit masih menduduki peringkat teratas dalam kapasitas produksi dan konsumsi di Indonesia, namun mempunyai persaingan yang kuat dengan

Dalam meramalkan data Premium dengan grafik Perumusan di atas maka di Tahun yang akan datang (Time Series) dengan pola data memuat trend, motode yang sering digunakan

Pelaksanaan fungsi dan peran manajer kepala ruangan sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu ruang rawat khususnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan s yukur penulis ucapkan kepada Allah subhana wata’ala atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir