• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_5101408045_R112_1349879203. 1.00MB 2013-07-11 22:15:28

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_5101408045_R112_1349879203. 1.00MB 2013-07-11 22:15:28"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

DI SMK NEGERI 2 KENDAL

Disusun oleh:

Nama : Rekly Edi Atmono

NIM : 5101408045

Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan

FAKULTAS TEKNIK

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini telah disusun sesuai dengan pedoman

PPL Unnes.

Hari :

Tanggal : Oktober 2011

Disahkan oleh :

Dosen Koordinator Kepala SMK N 2 Kendal

Drs. Soedjatmiko, M.Pd Drs. Maryono, M.Pd

NIP. 19720815 199702 1 001 NIP. 19640304 198903 1 028

Mengetahui :

Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih saja melimpahkan segala rahmat dan

nikmat-Nya, sehingga penulis sanggup melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan dan dapat

menyusun laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini dengan baik. Sholawat serta salam

semoga tetap tercurahkan kepada suri tauladan hidup sepanjang hayat, Rasulullah SAW.

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) di Universitas Negeri Semarang yang bertujuan untuk membentuk praktikan agar menjadi

pendidik yang bermutu tinggi. Dalam laporan ini memuat segala sesuatu yang penulis dapatkan

melalui kegiatan orientasi, observasi, diskusi dan latihan mengajar di SMK Negeri 2 Kendal

selama PPL II yang dilaksanakan mulai tanggal 13 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20

Oktober 2012.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan semua pihak, untuk itu

praktikan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang dan

sebagai pelindung pelaksanaan PPL II.

2. Drs. Masugino, M.Pd, selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

4. Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

5. Drs. Gunadi, M.T., sebagai Dosen Pembimbing PPL II Jurusan Teknik Sipil di SMK Negeri

2 Kendal.

6. Drs. Maryono, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 2 Kendal yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan program PPL II.

7. Drs. Soedjatmiko, M.Pd., selaku Dosen Koordinator PPL SMK Negeri 2 Kendal yang telah

memberikan bimbingannya.

8. TIBYANI, S.Pd., selaku Guru Pamong SMK Negeri 2 Kendal yang telah memberikan

bimbingan serta nasehatnya.

9. Bapak, Ibu guru dan karyawan SMK Negeri 2 Kendal.

(4)

11. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di SMK Negeri 2 Kendal.

Penulis menyadari bahwa laporan PPL II ini masih banyak kekurangan baik dari segi

tulisan, bahasa, dan isi. Oleh karena itu, masukan berupa saran, pendapat, dan kritikan yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan di masa mendatang.

Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya

bagi mahasiswa yang melaksanakan PPL di SMK Negeri 2 Kendal sebagai calon pendidik dan

tenaga profesional yang telah terjun dalam dunia pendidikan serta para pembaca pada umumnya .

Kendal, Oktober 2012

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Manfaat ... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan... 4

2.2. Dasar Pelaksanaan PPL... 4

BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1. Waktu Kegiatan ... 6

3.2. Tempat Kegiatan... 6

3.3. Tahapan Kegiatan ... 10

3.4. Proses Pembimbingan ... 15

3.5. Ujian Praktik Mengajar... 15

3.6. Hal yang Mendukung dan Menghambat ... 15

3.7. Refleksi Diri... 15

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan profesional yang bertujuan menghasilkan pengajar dan pendidik yang ahli

di bidang pendidikan. Agar dalam melaksanakan tujuan itu dapat mencapai sasaran yang tepat,

maka mahasiswa-mahasiswa di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan seperangkat ilmu

(teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan disiplin jurusannya. Namun perlu disadari

ilmu yang didapat oleh mahasiswa masih kurang untuk dihadapkan di lapangan. Perkembangan

jaman yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan pekerjaan memerlukan tenaga kerja

pendidik yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi.

Inovasi dalam rangka peningkatan mutu atau kualitas pendidikan nasional tidak terlepas

dari peran keprofesionalan para guru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga potensi peserta

didik dapat berkembang secara optimal. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan

yang menuju kearah kemajuan terutama di bidang pendidikan, maka tenaga kependidikan

dituntut untuk lebih berkualitas sebagai pendidik serta administrator yang patut diteladani serta

sebagai motivator pembangunan pendidikan.

Bertolak dari alasan tersebut, maka Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai

lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan tenaga pendidik selalu berupaya untuk

meningkatkan kualitas calon-calon guru agar menjadi tenaga pendidik yang professional

sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan para peserta didik. Dalam rangka pencapaian

tujuan tersebut, maka diadakanlah kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang

merupakan kegiatan penerjunan langsung para mahasiswa praktikan ke sekolah-sekolah yang

telah ditentukan.

1.2. Tujuan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai

berikut.

(7)

Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang

professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi.

2 Tujuan Khusus

a. Mahasiswa memperoleh kesan professional keguruan/kependidikan lebih mendalam

sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi

kemasyarakatan di sekolah.

b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis profesionalisme dan

nasionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja, sesuai

bidangnya.

c. Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa, sebagai calon pendidik agar senantiasa

dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan.

1.3. Manfaat

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II diharapkan dapat memberi manfaat kepada

semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa praktikan, sekolah dan perguruan tinggi yang

bersangkutan.

1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan

a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang diperoleh salama

perkuliahan ke dalam proses belajar mengajar yang sesungguhnya.

b. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain di

sekolah.

c. Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran dalam melakukan

penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

2. Manfaat bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas pendidik dalam membimbing anak didik maupun mahasiswa

(8)

b. Terjalin kerja sama yang baik dengan instansi pendidikan yang dapat bermanfaat bagi

lulusannya nanti.

c. Memberikansuasana pelajaran yang berbeda.

3. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi

a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dapat dipakai sebagai bahan

pertimbangan untuk peningkatan kualitas lulusan.

b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah.

c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan II, sehingga kurikulum, metode dan pengelolaan kelas proses belajar mengajar di

(9)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan II merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti

bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang program studi pendidikan sebagai pelatihan dalam

menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka meperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan

dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.

2.2. Dasar Pelaksanaan PPL

Dasar hukum kegiatan tersebut adalah :

1. Undang-Undang :

a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran

Negara tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran Negara nomor 4301).

b. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI

Tahun 2005 157, Tambahan Lembaran RI Nomor 4586).

2. Peraturan Pemerintah :

a. Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan

(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5105).

b. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor 4496).

3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :

a. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar.

b. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti.

4. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:

a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta

(10)

b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaran Pendidikan di Universitas Negeri

Semarang.

c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas

Negeri Semarang.

d. Nomor 09/O/2010 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa

(11)

BAB 3

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Waktu Kegiatan

Praktik Pengalaman Lapangan II dilaksanakan dari tanggal 13 Agustus sampai 20

Oktober 2012. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari belajar dari Senin sampai Sabtu, kecuali hari

libur. Waktu belajar normal di SMK Negeri 2 Kendal yaitu untuk Hari Senin sampai Sabtu

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07:00-14:00 WIB, kecuali Hari Jumat dari

pukul 07:00-11:45 WIB. Untuk hari produktif (praktik), pelaksanaannya dari pukul 07:00-14:00

untuk Hari Senin, Selasa, dan Sabtu, 07:00-11:30 untuk Hari Jumat sedangkan Hari Rabu dan

Kamis dimulai pukul 07:00-15.00 WIB.

3.2. Tempat Kegiatan

Secara umum, tempat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II adalah di SMK N 2

Kendal yang beralamat di Mangga Utara Jl. Soekarno Hatta Raya Barat Kendal Telp. (0294)

381163, 51351. Secara lebih khusus, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II yaitu Ruang

Teori 16 dan 17, Bengkel Kerja Bangku dan Bengkel Mesin Kayu di SMK N 2 Kendal.

1. Sejarah Singkat Berdirinya Smk Negeri 2 Kendal

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 2 Kendal adalah sekolah kejuruan

kelompok teknologi dan Industri. Cikal bakal SMK Negeri 2 Kendal dimulai dengan berdirinya

Yayasan PEMDA pada tahun 1971. Yayasan tersebut mendirikan sekolah menengah kejuruan

yang diberi nama Sekolah Teknologi Menengah ( STM ) Pemda. Pada tahun 1980 terjadi

perubahan nama yayasan, dari yayasan Pemda menjadi Yayasan Harapan, dan STM Pemda

berubah menjadi STM Harapan, dengan Jurusan : Bangunan, Listrik dan Mesin. Setelah

mengalami masa transisi, pada tanggal 14 Agustus 1988 STM Harapan diresmikan oleh

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menjadi STM Negeri dengan nama STM Negeri

Kendal, tanggal tersebut akhirnya disepakati sebagai hari jadi SMK Negeri 2 Kendal.

SMK Negeri 2 Kendal mengalami perkembangan cukup pesat setelah mendapat bantuan

dari Asian Development Bank ( ADB ) berupa pembangunan gedung baru beserta peralatan

praktek yang cukup lengkap. Pada tahun 1994 STM Negeri Kendal namanya berubah menjadi

(12)

diselenggarakan mulai tahun tersebut adalah Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Pendingin dan

Tata Udara dan Teknik Perkayuan, dalam perjalanannya dengan perkembangan teknologi untuk

SMK Negeri 2 Kendal hingga tahun 2008 program keahlian yang diselenggarakan adalah

teknik Mekanik Otomotif, Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Instalasi Pemanfaatan

Tenaga listrik, Teknik Otomasi Industri , Teknik Perabot Kayu dan Teknik Gambar Bangunan

Mulai tahun 2000 SMK Negeri 2 Kendal mendapat bantuan dari Jerman melalui

Indonesian German Institute (IGI), khususnya untuk pengembangan program keahlian Teknik

Perkayuan. Bekerja sama dengan PIKA Semarang selaku IGI Center, SMK Negeri 2 kendal

selaku Sister, lembaga mitra mengembangkan berbagai program pelatihan untuk masyarakat

umum, khususnya untuk pemuda putus sekolah dan masyarakat kurang mampu. Disamping itu

sebagai pelaksana program IGI, SMK Negeri 2 kendal khususnya Program Keahlian teknik

Perkayuan juga mengembangkan kegiatan unit Produksi berupa pembuatan barang atau perabot

serta pelayanan jasa konsultan.

Menyikapi perubahan dan perkembangan ke depan, SMK Negeri 2 kendal berupaya

mewujutkan dirinya menjadi PPKT (Pusat Pendidikan Kejuruan Terpadu), yang

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan reguler maupun pelatihan non reguler (jangka

pendek) untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka mendukung perbaikan ekonomi

dalam rangka pembangunan kewilayahan.

2. Visi Dan Misi Sekolah

Visi Sekolah

Menjadi institusi pencetak tamatan yang profesional di bidang keahliannya dan berjiwa

wirausaha yang berkompetensi memasuki lapangan kerja di era global.

Misi Sekolah

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal kepada generasi muda di

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik

Pendinginan dan Tata Udara, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Otomasi

Industri, Teknik Furniture dan Teknik Gambar Bangunan, yang berorientasi pada

(13)

b. Memberdayakan fasilitas sekolah secara efektif dan efisien.

c. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.

d. Mengembangkan layanan jasa dan produk bagi pengembangan ekonomi masyarakat.

e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Short Course).

f. Meningkatkan kerja sama dengan institusi pasangan dalam rangka penerapan

pendidikan sistem ganda, peningkatan kompetensi guru dan penempatan tamatan.

Bidang keahlian Teknik Bangunan SMK N 2 Kendal mempunyai 2 (dua) program

keahlian sangat dibutuhkan sekali dalam bidang pembangunan dengan peralatan yang cukup

canggih dan lengkap karena pada bidang keahlian Teknik Bangunan telah bekerjasama dengan

Negara Republik Jerman yang tertuang dalam Indonesian German Institut (IGI) sehingga

bantuan peralatan, pembenahan manajemen dan pelatihan terus mengalir dan terpenuhi sesuai

kebutuhan kita. Tenaga pengajarnyapun juga terlatih di PIKA Semarang, sehingga mempunyai

kompetensi yang tidak perlu diragukan kembali yang berdampak pada siswa–siswinya yang

selalu juara dalam teknik perkayuan untuk lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Jawa Tengah

maupun Nasional.

Materi Pembelajaran/Silabus Teknik Furniture adalah:

- Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik

- Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan

- Mengidentifikasi Ilmu Bangunan Gedung

- Memahami Bahan Bangunan

- Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

- Menerapkan Pekerjaan Dasar-Dasar Funitur/Cabinet Making

- Memahami Dasar Furnitur/Cabinet Making

- Memilih Furnitur/Mebel Kayu

- Membuat Sambungan Dan Hubungan Kayu Untuk Pekerjaan Mebel/Furnitur

(14)

- Menghitung Kebutuhan Bahan Pekerjaan Mebel Kayu

- Membuat Bentuk Komponen Pekerjaan Mebel Kayu

- Membuat Gambar Kerja Dan Daftar Komponen Pekerjaan Mebel Kayu

- Menggunakan Peralatan Tangan Dan Peralatan Listrik

- Menggunakan Peralatan Mesin Tetap/Statis

- Merencanakan Persiapan Pekerjaan Finishing

- Membuat Komponen Dan Detail Sambungan Bentuk Rumit

- Melakukan Penyetelan Unit-Unit Lemari Tanam Di Workshop (Installing)

- Merakit Mebel Dan Asesoris (Assembling)

- Membuat Pola Untuk Pekerjaan Ukir

- Melakukan Pengukiran

- Melaksanakan Pekejaan Finishing

- Merancang Pembelahan Log Dan Pola

3.3. Tahapan Kegiatan

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II ini terbagi dalam beberapa tahapan kegiatan

yang secara terperinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelatihan

Pelatihan disini merupakan kegiatan awal praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan

II yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kendal terutama pada jurusan Teknik Furniture dengan

agenda dasar-dasar pekerjaan kayu. Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu. Kegiatan yang

dilakukan antara lain menggergaji, memahat, mengetam. Kegiatan ini merupakan pelatihan dasar

sebagai bekal para praktikan yang selanjutnya diterapkan pada pembuatan benda kerja kayu.

2. Pengajaran Model.

Pengajaran model merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh praktikan

(15)

penguasaan kelas, penyelesaian masalah sampai penggunaan media pengajaran di awal

pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II selama kurang lebih satu minggu.

Kegiatan pengajaran model ini dilakukan dengan maksud memberikan gambaran kepada

praktikan mengenai proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan pada umumnya dan

proses belajar mengajar di bidang studi yang di ampu pada khususnya. Apalagi dengan adanya

perubahan kurikulum menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Spektrum 2008, kegiatan

pengajaran model ini sangat di perlukan oleh praktikan untuk mengetahui sejauh mana

kurikulum tersebut diterapkan.

3. Pengajaran Terbimbing

Pengajaran terbimbing merupakan kegiatan pengajaran oleh praktikan dangan bimbingan

guru pamong mendampingi praktikan selama proses belajar mengajar untuk melakukan

pengamatan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui perkembangan guru praktikan

selama kegiatan pengajaran apakah mengalami keajuan atau justru mengalami kemunduran

kualitas dalam mengajar. Setelah proses melajar mengajar selasai, guru pamong memberikan

penilaian secara langsung atau secara lisan terhadap pengajaran yang dilakukan oleh praktikan.

Hal ini tentunya sangat menguntungkan praktikan sebab karena praktikan dapat mengetahui

kekurangan dan kelemahan yang ada diri praktikan selama pengajaran.

Kegiatan pengajaran terbimbing yang dilakukan di sekolah dimaksudkan agar praktikan:

a. Memperoleh informasi dari guru pamong atau petugas lain tentang proses mengajar atau

kegiatan lain dan permasalahanya.

b. Memperoleh informasi mengenai mekanisme observasi pengajaran model dari guru

pamong atau prtugas lain yang bersangkutan.

c. Melaksanakan hasil observasi pengajaran model dari guru pamong atau petugas lain yang

bersangkutan.

d. Mendiskusikan hasil observasi pengajaran model yang telah dilakukan dengan

(16)

e. Menyusun laporan dan resume untuk diserahkan kepada guru pamong yang

bersangkutan.

4. Pengajaran Mandiri

Pengajaran mandiri merupakan kegiatan pelatihan mengajar yang dilakukan praktikan

tanpa didampingi guru pamong. Dalam kegiatan ini guru pamong menyerahkan sepenuhnya

kegiatan pengajaran dan yang termasuk didalamnya yang meliputi perangkat pembelajaran,

penyelenggaraan ujian, pemberian tugas sampai proses penilaian kepada praktikan. Dengan

metode ini, praktikan benar-benar dituntut untuk mandiri dalam pengajaran dan pengelolaan

kelas serta penyelesaian masalah yang ada didalamnya dengan tidak menutup kemungkinan

bimbingan dari guru pamong.

Selain itu kegiatan mandiri itu juga bertujuan untuk memberi kesempatan kepada

praktikan untuk berkreasi dan juga berperan aktif dalam proses pengajaran tanpa adanya tekanan

dan pengaruh faktor luar yang dapat mempengaruhi proses kegiatan pengajaran mandiri.

Praktikan juga dituntut untuk membuat rencana perangkat pembelajaran sendiri dengan sedikit

bimbingan dari guru pamong.

Setelah membuat rencana perangkat pembelajaran, guru praktikan harus dapat

menerapkan kompetensinya dalam hal pengajaran yang sudah tertuang dalam rencana perangkat

pembelajaran, antara lain:

a. Membuka pelajaran

Sebagai awal pembelajaran guru mengucapkan salam, presensi siswa, menanyakan kabar

peserta didik, memberikan pertanyaan untuk memberikan motivasi siswa sehingga

praktikan tahu hal-hal apa saja yang sudah dan belum dikuasai.

b. Komunikasi dengan siswa

Komunikasi dengan siswa harus senantiasa dilakukan dengan tujuan agar lebih

mendekatkan diri dengan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

lancar. Dalam kaitannya dengan pelajaran perkayuan, praktikan berusaha berkomunikasi

(17)

c. Penggunaan Metode Pembelajaran

Sesuai dengan metode pengajaran yang ada dalam kurikulum baru yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, praktikan berusaha untuk memerapkan kurikulum tersebut

dalam pengajaran. Kurikulum ini menekankan pada peran aktif siswa dalam proses

belajar mengajar, dimana guru bertindak sebagai fasilitator. Metode yang digunakan

untuk kegiatan praktikum disini instruksional, dimana saat pelaksanaan praktik di

bengkel, guru tiba-tiba atau secara terencana memberikan instruksi kepada peserta didik

dengan cara dikumpulkan menjadi satu untuk baris atau sekadar mengelompok

bersama-sama.

d. Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di zaman

yang sudah maju dalam hal teknologi. Penggunaan media pembelajaran harus

disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. Ada empat media

pembelajaran yang digunakan praktikan selama pengajaran yaitu white board, media

tayang, gambar, menunjukkan langsung cara menggunakan alat atau mengerjakan suatu

pekerjaan kayu serta bahan-bahan berupa materi-materi yang di ambil dari buku lain dan

internet yang mendukung pengajaran.

e. Variasi dalam Pembelajaran

1) Variasi Suara

Suara merupakan komponen yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru

untuk berkomunikasi dan menyampaikan materi kepada siswa. Suara yang diperlukan

adalah suara yang lantang, keras dan tegas. Terlebih dalam pelajaran di sekolah

kejuruan dimana kebanyakan merupakan siswa laki-laki. 2) Variasi Media

Seperti yang disebutkan diatas penggunaan media harus disesuaikan dengan pokok

bahasan yang disampaikan. Ada banyak media yang dapat dipakai dalam pengajaran.

Dalam hal ini praktikan menggunakan media tayang LCD sebagai medianya.

f. Menulis di Papan Tulis

Bagi seorang praktikan menulis di papan tulis dalam perannya sebagai penyampaian

(18)

selalu di sebelah kanan dengan tidak membelakangi siswa. Oleh karena itu praktikan

butuh penyesuaian.

g. Mengkondisikan siswa

Kondisi siswa yang tenang adalah kondisi yang sangat diharapkan dan kegiatan

pengajaran. Namun untuk menciptakan kondisi yang demikian tidaklah mudah. Tindakan

yang dilakukan praktikan antara lain:

1) Praktikan dengan sengaja diam sejenak untuk memberi kesempatan siswa untuk

tenang.

2) Praktikan menegur atau memperhatikan siswa-siswa yang tidak berkonsentrasi. 3) Praktikan memberi pertanyaan yang spontan kepada siswa.

h. Memberikan Pertanyaan

Memberikan pertanyaan kepada siswa dimaksudkan untuk memberi motivasi kepada

siswa tentang materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini juga memberikan gambaran

sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.Untuk

pengembangannya siswa dituntut maju ke depan untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bicara para siswa.

i. Memberi balikan

Praktikan selalu memberi balikan agar keseluruhan kegiatan pembelajaran dapat

diketahui apakah sudah sesuai dengan tujuan. Apabila belum tercapai maka praktikan

memberikan bimbingan pengulangan kepada siswa.

j. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran

Praktikan mencoba menyimpulkan apa yang telah disampaikan dalam pembelajaran.

Dapat juga memberi kesempatan peserta didik untuk menyimpulkan dengan difasilitasi

praktikan.

k. Menutup Pelajaran

Praktikan menutup pelajaran dengan terlebih dahulu menanyakan kesulitan yang dihadapi

siswa selama kegiatan belajar mengajar, Selain itu praktikan juga memberikan

(19)

5. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan dilakukan di akhir periode Praktik Pengalaman Lapangan II. Format

laporan adalah Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Pelaksanaan, Bab IV Penutup.

Dalam menyusun laporan mendapat bimbingan yakni dari guru pamong dan dosen pembimbing

serta praktikan lain sehingga penyusunan dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.

3.4. Proses pembimbingan

Proses pembimbingan dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada

praktikan. Proses pembimbingan dilaksanakan untuk memantapkan rencana kegiatan praktikan

dalam Praktik Pengalaman Lapangan. Kegiatan bimbingan yang dilakukan meliputi:

1. Persiapan perangkat pembelajaran.

2. Pemahaman dan pendalaman materi.

3. Pemilihan metode dan media pengajaran.

4. Penguasaan dan manajemen kelas.

3.5. Ujian Praktik Mengajar

Ujian praktek mengajar didasarkan pada APKG (Alat Penilaian Keterampilan Guru) dan

diharapkan mahasiswa praktikan dapat memenuhi seluruh kompetensi yang seharusnya dimiliki

oleh seorang guru profesional, dengan didampingi dan dievaluasi oleh guru pamong beserta

dosen pembimbing.

3.6. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat

Suatu kegiatan pastilah terdapat faktor pendukung dan penghambat. Demikian juga

dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II juga terdapat faktor pendukung :

1. Praktikan dapat menjalin hubungan baik dengan guru pamong, sehingga praktikan dapat

melakukan observasi tentang perangkat kegiatan belajar mengajar dan dapat berlatih

menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Dengan bimbingan guru pamong, praktikan diberi kesempatan menguasai kelas, media

serta perangkat pembelajarannya sehingga praktikan lebih kreatif dalam mengajar.

(20)

Adapun hal-hal yang dapat menghambat dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan II yaitu, mengingat praktikan masih dalam proses belajar pengelolaan kelas.

Bimbingan dari dosen pamong yang begitu kurang frekuensinya. Selain itu praktikan cukup

menemui hambatan dalam membuat media pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa serta

pengamatan oleh dosen pembimbing yang masih perlu ditingkatkan lagi.

3.7. Refleksi diri

Nama : Rekly Edi Atmono Nim : 5101408045

Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas : Teknik

Rekly Edi Atmono ( 5101408045 ) 2012. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) SMK Negeri 2 Kendal. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan segala rahmat, karunia, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga apa yang penulis susun dalam suatu refleksi diri ini bisa berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Penulisan refleksi diri ini bertujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) di sekolah latihan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai tauladan sepanjang hayat dalam berperilaku berkehidupan.

Sesuai dengan keputusan Rektor UNNES yang menyatakan bahwa PPL merupakan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan, sesuai dengan persyaratan yang

telah ditetapkan untuk memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Sekolah atau di tempat lainnya.

Berdasarkan surat keputusan itu pada tanggal 31 Juli 2012 kami mahasiswa PPL diterjunkan di SMK Negeri 2 Kendal untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.

Dalam refleksi diri ini, penulis ingin memberikan gambaran singkat mengenai keadaan di jurusan atau mata pelajaran yang akan diampu oleh praktikan / penulis.

a. Kekuatan dan Kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni.

Mata pelajaran Teknik Furniture memiliki beberapa kekuatan salah satunya siswa dapat membuat mebel dengan berbagai keadaan yang berbeda. Teknik Furniture merupakan mata pelajaran kategori sulit untuk dipahami, sehingga perlu adanya suatu metode pembelajaran yang berbeda perlakuannya dengan mata pelajaran yang lain. Tidak hanya dengan metode ceramah atau diskusi, tetapi perlu adanya kedisiplinan pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

(21)

Kegiatan pembelajaran ataupun kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan optimal jika sarana dan prasarana penunjang tidak sesuai dengan kebutuhan. Di Teknik Furniture mempunyai sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Tersedianya ruang kelas yang nyaman, bengkel dan perlengkapannya yang baik, sarana perlengkapan mengajar yang tercukupi (LCD, Komputer) merupakan poin yang ditekankan di jurusan Teknik Furniture SMK Negeri 2 Kendal.

Sarana dan prasarana seharusnya menjadi poin yang harusnya digunakan sebagai sarana pendukung sehingga nantinya dapat menghasilkan sebuah pembelajaran yang efektif, menghasilkan output nilai dan pemahaman terhadap materi pembelajaran.

c. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing

Dalam Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 2 Kendal, praktikan dibimbing oleh Bpk. Tibyani, S.Pd. Yang menjabat sebagai Bagian HRD dan Pemasaran di jurusan Teknik Furniture. Beliau adalah sosok guru yang patut untuk dijadikan sebagai tauladan yang baik. Sebagai pembimbing, beliau adalah sosok pembimbing lapangan yang sangat baik, terbukti dengan selalu memfasilitasi dan memberikan apa yang mahasiswa PPL butuhkan. Sebagai dosen pembimbing praktikan adalah Drs. Gunadi, M.Pd., yang selama ini menjadi dosen mata kuliah yang baik.

d. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

SMK Negeri 2 Kendal merupakan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), oleh karena itu, sistem pembelajaran (KTSP) yang ada di sekolah tidak diragukan lagi kualitasnya. Dari pola kedisiplinannya, metode pembelajaran yang tidak monoton serta banyaknya kegiatan yang menunjang aktifitas pembelajaran menjadikan sekolah sebagai sarana pendidikan dan pembelajaran yang sangat efektif.

Kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Kendal bisa terlihat dari output yang

dihasilkan oleh lulusan sekolah, dengan jumlah siswa lebih dari seribu, SMK Negeri 2 Kendal berhasil mencetak siswa yang siap untuk terjun langsung ke dunia kerja.

e. Kemampuan diri praktikan

Praktikan sangat menyadari bahwa kualitas diri praktikan masih sangat kurang, penguasaan materi yang sedikit, kecakapan berbicara yang kurang mantap, masalah kedisiplinan merupakan kekurangan praktikan, tetapi praktikan juga mempunyai semangat untuk belajar yang tinggi. Maka praktikan berharap PPL merupakan ajang pembelajaran dan pembekalan sebagai seorang guru yang profesional.

Banyak hal yang didapatkan dari kegiatan PPL 1 di SMK Negeri 2 Kendal, termasuk perumusan administrasi pembelajaran, pengelolaan kelas, interaksi sosial dengan masyarakat sekolah yang beraneka ragam.

f. Nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah PPL 1

Ada banyak hal yang praktikan peroleh dari kegiatan PPL 1 ini, diantaranya: 1) Kedisiplinan.

(22)

3) Administrasi pembelajaran yang sangat rapi.

4) Keberagaman untuk menangani atau mendidik siswa-siswi SMK Negeri 2

Kendal.

g. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES Untuk sekolah :

1) Lebih memberikan perhatian kepada mahasiswa PPL, baik itu yang bersifat perlakuan terhadap tamu ataupun sebagai pihak yang perlu mendidik dan membimbing mahasiswa PPL.

2) Sikap percaya terhadap mahasiswa PPL agar lebih ditingkatkan lagi. 3) Proses bimbingan dari guru pamong lebih ditingkatkan lagi.

4) Penambahan fasilitas sarana pembelajaran yang dapat mengoptimalkan

pembelajaran

5) Penambahan kesempatan untuk dapat belajar secara optimal di sekolah latihan

Untuk UNNES :

1) Memberikan perhatian dan bimbingan yang baik, agar tidak sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah

2) Mempermudah sistem kegiatan PPL

3) Lebih memberikan pembekalan kepada peserta progam PPL, karena praktikan masih sering menemukan tingkah laku dan adab yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika yang ada, dan hal itu banyak dilakukan oleh mahasiswa praktikan di sekolah latihan

4) Lebih memperjelas urusan yang terkait dengan kegiatan PPL, baik itu dari segi hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan.

5) Universitas harus meningkatkan hubungan kerja sama dengan tempat praktikan agar tidak terjadi ketidak jelasan mengenai system yang diterapkan diunnes dengan sekolah yang digunakan untuk ppl

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi (data pada lampiran 3), terdapat 14 garis transek yang tidak semuanya dapat dijumpai adanya sampel airtanah dangkal. 5 diantaranya

Maka dari itu berdasarkan prinsip layout di atas, yang akan digunakan sebagai fokus untuk menarik perhatian target audience adalah ilustrasi sebagai emphasis dengan

Syarat- syaratnya adalah: Harga barang ditentukan jelas dan pasti diketahui pihak penjual dan pembeli, pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak

Hasil penelitian yang menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan dasar konseptual bagi pengembangan metode pembelajaran menulis di SMP. Selain itu, hasil ini juga juga

Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam Pasal 150 tentang PHK Yaitu; Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang ini meliputi

Kementerian Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan teremahannya (Bandung: CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2013), h.113.. yang lebih mendalam tentang materi-materi yang ada didalam

Peserta/Penyedia yang tidak dapat melakukan pembuktian kualifikasi serta tidak dapat menunjukkan dokumen asli beserta salinannya atau ketidaksesuaian dokumen asli