• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 0905923 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 0905923 Chapter3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Cresna Putra Wijaya, 2016

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan tahapan yang bertujuan untuk menggambarkan proses penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk memantau kondisi janin dengan metode certainty

factor menggunakan data kardiotokografi digambarkan pada Gambar 3.1 dibawah

(2)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dan informasi untuk mendukung proses penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Mempelajari dan memahami teori yang berhubungan dengan penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung melalui narasumber pakar, buku, jurnal, paper, dan sumber ilmiah lainya. 2. Observasi

Observasi dilakukan guna mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam mengambil data nilai kardiotokografi sampai penentuan kondisi status pasien dan janin. Observasi pada penelitian ini dilakukan langsung ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan Jakarta.

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan yakni melakukan wawancara dengan pihak terkait, hal ini guna mendapatkan data atau informasi yang diperlukan untuk penelitian, penentuan bobot dan pengembangan perangkat lunak. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan Dokter ahli kandungan (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi) di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta mengenai topik yang diambil (Lampiran 1). Diharapkan dengan wawancara ini, ditemukan pula gejala-gejala serta diagnosa dalam proses pengambilan kesimpulan dan keputusan dalam pemantauan kondisi janin.

3.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

(3)

Cresna Putra Wijaya, 2016

kecil. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan persyaratan prioritas tertinggi dimasukkan ke dalam proses awal increment (McBride, 2002). Model incremental dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Ilustrasi model incremental (Schreck, 2012)

Kelebihan penggunaan incremental yaitu pengguna dapat menggunakan bagian dari perangkat lunak yang telah selesai tanpa perlu menunggu keseluruhannya selesai (Sommerville, 2011). Tahapan pada model incremental sama seperti waterfall hanya saja ada proses peningkatan yang berulang (McBride, 2002). Tahapan dari model

incremental dapat dilihat pada gambar 3.2 dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Analysis (Analisis)

Kebutuhan sistem dirumuskan dan dianalisis mulai dari input, proses, sampai output.

2. Design (Desain)

Dari hasil analisis kemudian dibuat perancangan. Perancangan sistem dilakukan dengan merancang unified modeling language

(UML).

3. Code (Implementasi)

Tahap implementasi dari perancangan yang telah dibuat. Tahap mengolah data menjadi informasi berupa kode-kode program.

4. Test (Pengujian)

(4)

Gambar 3.3 Model incremental

Pada penelitian ini, proses pengerjaan dibagi berdasarkan modul.

Increment 1 digunakan untuk modul praproses. Kemudian modul praproses

ditambah dengan modul pembobotan pada increment 2. Pada Increment 3 modul sebelumnya ditambah dengan modul klasifikasi dan increment 4 untuk modul visualisasi sekaligus finalisasi dari perangkat lunak.

3.3 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Perangkat keras:

a. Spesifikasi Laptop

Processor Intel Pentium Dual Core 2.10 GHz

 RAM 2 GB

Hard Disc Drive 250 GB

(5)

Cresna Putra Wijaya, 2016

2. Perangkat lunak:

a. Google Chrome

b. Sublime Text 3

c. XAMPP v3.2.2 d. DBMS MySQL e. CodeIgniter

Gambar

Gambar 3.2 Ilustrasi model incremental (Schreck, 2012)
Gambar 3.3 Model incremental

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi air limbah di Kecamatan Semarang Utara yang tergolong buruk sebesar 142,73 ha, cenderung berada di Kelurahan Tanjung Mas karena padatnya permukiman di wilayah ini

Dari variabel Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Company Size , Financial Leverage , dan Debt to Equity (DER) dapat diketahui bahwa variabel yang

karakter proses yang berbeda dengan sintesis fasa heterogen, seperti ditampilkan pada Gambar 5, yang tampak telah terbentuk zeolite NaY secara cepat dalam waktu

Komponen – komponen pengantar penggerak menggunakan pulli yang terbuat dari bahan alumunium yang dimaksudkan untuk meringankan gerakan motor dalam mengantarkan kecepatan dan

Dalam tulisan ini diganakan batasan umur 55 tahun ke atas sesuai dengan batasan umur pensiun bagi pegawai negeri dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1965 yang menyatakan

√ Mengurangi resiko kecelakaan (walaupun hal ini sering menampah pekerjaan penyempurnaan jalan) dan efek perataan perkembangan ekonomi diwilayah itu. Model investasi juga

FAKTOR RESIKO MELIPUTI : merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, kegemukan, stress, tekanan darah tingi, kadar gula darah tinggi, kadar kholesterol tingi,

Berton et al (2009) juga mengemukan jika persepsi terhadap barang mewah menjadi faktor penentu niat beli dari konsumen, dimana dibagi menjadi dua yaitu: persepsi