• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV T1 BAB II"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi

Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses dimana seorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan), (Effendy, 2002:48)). Bernard Berelson dan Garry A. Dalam karyanya “Human Behavior” mendefinisikan komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar-gambar bilangan, grafika dan sebagainya. Kegiatan atau proses penyampaian inilah yang biasa disebut komunikasi (Effendy. 2002:48).

2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi yang menggunakan media massa lazim kita sebut sebagai komunikasi massa. Secara konkret, Littlejohn mendefinisikan komunikasi massa adalah proses di dalam dimana organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada khalayak yang besar/luas dan proses dimana pesan-pesan tersebut ditangkap, digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak (Littejohn, 2005)

Menurut Tan dan Wright yang dikutip oleh Erdinaya, komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto dkk, 2004:3)

(2)

7

Nurudin juga memberikan definisi didalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2007:3) bahwa pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui medai massa (media cetak dan elektronik).

Untuk semakin memperjelas apa yang dimaksud dengan komunikasi massa, Jalaluddin Rakhmat telah merangkum berbagai definisi yang diberikan para ahli dalam satu pengertian, yaitu komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 1994:189).

Media dalam komunikasi ini menunjuk pada media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, video, internet). Kini televisi merupakan media dominan komunikasi massa di seluruh dunia dan sampai sekarang masih terus berkembang (Effendy, 1986:21)

Komunikasi massa tediri dari unsur : sumber (source), pesan (massage), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect).Menurut Lasswell unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagi berikut (Wiryanto, 2003:70—80)

1. Who (sumber atau komunikator)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Pengertian institutionalized dalam hal ini ialah stasiun televisi, sedangkan yang dimaksud dengan person adalah redaktur atau kerabat kerja.

2. Says What (pesan)

Wright (1977) memberikan karakteristik pesan dalam komunikasi massa sebagai berikut :

a. Publicity

(3)

8

Pesan dalam komunikasi massa dapat mencapai pemirsa yang luas dalam waktu yang singkat serta terus-menerus.

c. Transient

Pesan dalam komunikasi massa bersifat sementara dan bukan

permanent.

3. In Which Channel (saluran atau media)

Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa, bisa juga disebut sebagai media penunjang untuk menyampaikan pesan.

4. To Whom (penerima)

Unsur ini berkaitan dengan sasaran dalam komunikasi massa. Menurut Wright, penerima pesan dalam komunikasi massa memiliki karakteristik seperti :

a. Large (besar)

Besarnya mass audience bersifat relatif, menyebar di berbagai lokasi dan tidak saling berinteraksi satu sama lain secara langsung.

b. Heterogen (beraneka ragam)

Sasaran komunikasi massa bersifat heterogen, yaitu sangat berafam dari berbagai lapisan masyarakat.

c. Anonim (tidak saling mengenal)

Baik komunikator maupun komunikan dalam komunikasi massa tidak saling mengenal satu sama lain.

5. With what Effect (unsur efek atau akibat)

Efek merupakan perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri pemirsa sebagai akibat dari pesan-pesan media. Ada tiga jenis efek yang dapat timbul dalam diri pemirsa :

(4)

9 a. Efek Kognitif

Efek yang dapat mengubah nilai yang saar ini ada dan telah terpelihara di dalam masyrakat.

b. Efek Afektif

Efek ini merupakan proses yang berhubungan dengan emosi dan perasaan seseorang, seperti ketakuran, kegelisahan, serta moral. c. Efek Konatif

Efek konatif merupakan hasil perluasan efek kognitif dan afektif.

Menurut Nurudin dalam bukunya Pengatar Komunikasi Massa (2007:19), komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Komunikator dalam media massa bukan satu orang, melainkan dari kumpulan orang. Artinya gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, serta agama yang tidak sama.

3. Pesannya Bersifat Umum

Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada masyarakat yang plural.

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah

Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata lain komunikasi massa itu bersifat satu arah.

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

(5)

10

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Saat ini sudaah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantara satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini televisi sudah sering melakuka siaran lengsung (live) dan bukan siaran yang direkam (taping).

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang disebut penapis informasi adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih dipahami.

2.3 Media Massa

Kata media sendiri sebenarnya berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata media sendiri berarti perantara atau pengantar. Sedangkan media massa adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa.

Media massa adalah yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).

(6)

11

Menurut Dennis McQuail (2000), media massa adalah media massa yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas(university of reach), bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa. Karakterisirik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini (McQuail, 2000:4)

Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk menemukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa dan konsolidasi kekuatan media massa di masyarakat (Morissan dkk, 2010:1)

Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorientasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat verbal visual vokal (Liliweri, 2001)

(7)

12

Secara umum media juga memiliki kegunaan1, diantaranya adalah:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera

3. Menimbulkam gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

2.3.1 Jenis-jenis Media Massa

Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik :

1. Media Cetak

Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna dan halam putih dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto, 2004:99)

2. Media Elektronik

1

(8)

13

Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (Deddy Iskandar, 2005:4), media elektronik kini terdiri dari :

a. Radio

Salah satu kelebihan media radio dibanding media lainnya adalah cepat dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit dan semacamnya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film dan surat kabar (Cangara, 2002:137)

b. Film

Film dalam pengertian sempit adalah penyajian lewat gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang luas bisa juga termasuk yang disiarkan di TV. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda (Cangara, 2002:138)

c. Telivisi

Media televisi ini mampu mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Selain itu juga televisi mampu mengatasi jarak dan waktu sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi (Cangara, 2002:135)

2.4 Televisi

(9)

14

Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke-18 memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki media massa yang lainnya. Dengan penelitian ini televisi diartikan sebagai siaran (television broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikatonnya heterogen (Effendy, 2006:21)

Televisi adalah sebagai bagian dari kebudayaan audio visual dan merupakan media yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan. Kultur yang dibawa oleh televisi dengan sendirinya mulai tumbuh di masyarakat (Wibowo, 2009:17)

Menurut Sutisno ciri utama televisi adalah sifatnya yang audia visual dimana stimulasi alat indera bukan hanya satu seperti dalam radio, surat kabar dan majalah. Televisi dapat didengar sekaligus dapat dilihat (Vera, 2010:79)

Karakteristik media televisi juga dapat dilihat dari televisi sebagai media komunikasi, televisi sebagai media elektronik dan televisi sebagai media audio visual. Ditinjau dari stimulus alat indera, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya satu alat indera yang mendapat stimulus (Ardianto, 2007:128). Karakteristik televisi tersebut yaitu :

1. Audio Visual

Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat didengar. Unsur visual dan dilengkapi dengan audio membuat tayangan televisi lebih menarik dan penonton juga mempunyai gambaran yang lengkap tentang peristiwa yang sedang ditayangkan di televisi.

2. Berfikir dalam gambar

(10)

15

tahap dalam proses berfikir dengan gambar, pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih komplek

Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks dan memerlukan banyak orang. Peralatan yang digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dan terampil.

Proses komunikasi massa melalui televisi terdiri atas beberapa unsur, yaitu: sumber (komunikator), transmitter, saluran (media), penerima (komunikan), umpan balik dan tujuan, serta gangguan yang ada di setiap unsur tersebut. Sejak kelahirannya, televisi telah mampu menampilkan keunggulan dan karakteristiknya yang khas, terutama dalam hal kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari. Keunggulan tersebut terletak pada daya persuasinya yang sangat tinggi, karena khalayak dapat melihat gambar hidup dan suara. Selain itu televisi juga memiliki jangkauan (coverage) yang sangat luas dalam menyebarluaskan pesan sehingga jumlah penonton juga lebih banyak.

Sebagai media komunikasi, jelas bahwa dalam usaha mempengaruhi khalayak dengan jalan menggugah dan menyentuh emosi dan pikirannya, televisi mempunyai keunggulan yang lebih menonjol dibanding dengan media komunikasi lain. McLuhan (1964) mengatakan, berkat televisi, dunia menjadi desa jagat dari pengalaman-pengalaman yang disampaikan seketika dan dirasakan secara bersama-sama.

2.5 Program Acara Televisi

(11)

Undang-16

undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripara kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhuan audiencenya (Morissan, 2008:200)

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya (Soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut Rukhmanda (2004:213) program adalah teknik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara berurutan.

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi yang berisi tentang bahan-bahan yang akan digunakan untuk produksi, sarana produksi (equipment) yang berisi perlengkapan selama produksi termasuk perlengkapan seperti alat-alat produksi serta tempat dan akomodasi, biaya produksi (financial) yaitu jumlah dana yang diperlukan setiap produksinya, organisasi pelaksana produksi yaitu kru dalam hal ini adalah tim kreatif, production assistant, cameraman, production director, floor director,

teknisi serta soundman dan tahapan pelaksanaan produksi yaitu berisi tentang pra produksi, produksi hingga pasca produksi (Wibowo, 2009:23).

(12)

17 2.6 Tim Kreatif

Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi menurut Mulyana (2007), tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan diproduksi secara bagus dan menarik. Peranan tim kreatif cukup besar dan penting dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik perhatian seluruh khalayak umum untuk dinikmati dan menghasilkan suatu program acara yang menarik dan kreatif.

Tim yang secara langsung membuat acara tv atau program tv semenarik mungkin, sehingga tujuan-tujuan seperti share dan rating terpenuhi dan juga bisa diterima oleh masyarakat luas. (Lukman H)

Tim yang terdiri dari sekumpulan orang yang bertugas mencari ide mengenai acara yang akan ditayangkan dan mengembangkan ide tersebut menjadi suatu konsep utuh secara mendetail. Konsep inilah yang kemudian dituangkan dalam bentuk naskah dan rundown yang berisi susunan acara dari awal hingga akhir sesuai durasi acara tersebut. Setelah naskah dan rundown itu selesai maka akan diserahkan kepada Tim Produksi untuk dieksekusi.

2.7 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2013:32), strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman empiris yang telah teruji kebenarannya.

(13)

18

right channel at the right time (Perencanaan komunikasi menjelaskan cara mengirimkan pesan yang tepat, dari komunikator yang tepat kepada khalayak yang tepat melalui saluran yang tepat pada waktu yang tepat).

Strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh seseorang atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan (Afdjani, 2014:191)

Ruang lingkup strategi komunikasi yaitu seperti yang dikatakan oleh Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebuah program, maka harus mencakup beberapa hal:

 Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak harus dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami.

 Memelihara inisiatif.

 Konsentrasi dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.

 Fleksibilitas.

 Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi.  Kejujuran.

 Keamanan.

Selain ruang lingkup, strategi komunikasi juga memiliki faktor pendukung dan penghambat dimana di dalam strategi komunikasi (Effendy, 2003:35), pesan harus disusun dan disesuaikan dengan calon penerima pesan. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

 Mengenali sasaran komunikasi

Sebelum komunikasi dilancarkan, hendaknya terlebih dahulu mempelajari target sasaran komunikasi. Adapun faktor-faktor dari komunikan yang perlu diperhatikan yakni :

o Faktor kerangka referensi

(14)

19

dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya.

o Faktor situasi dan kondisi

Dalam hal ini situasi adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menenerima pesan yang kita sampaikan. Situasi yang bisa menghambat jalannya komunikasi yang dapat di duga sebelumnya atau datang tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan. Sedangkan kondisi adalah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.

 Pemilihan media komunikasi

Media komunikasi memiliki ragam jenis dan banyak jumlahnya, mulai dari tradisional sampai yang modern. Pada umumnya media komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan, visual, aural dan audio-visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media , bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan.  Pengkajian tujuan pesan komunikasi

Pesan komunikasi (massage) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi atau teknik instruksi. Isi pesan komunikasi bisa satu tetapi lambang yang dipergunakan bisa bermacam-macam untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, gesture

dan sebagainya.

 Peranan komunikator dalam komunikasi

(15)

20

orang lain atau komunikan. Ada faktor yang penting pada diri komunikator, bila ia hendak melancarkan komunikasi :

o Daya tarik sumber

Komunikasi akan berhasil apabila ia mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya.

o Kredibilitas sumber

Komunikasi akan berhasil jika adanya kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator.

2.8 Strategi Komunikasi Media TV

Dalam menyusun Strategi komunikasi khususnya pada program acara TV pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan.

Televisi selalu mencoba untuk memberikan program-program yang dibagi menjadi program berita dan program non-berita. Format teknis merupakan format-format umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk show, reality show, variety show, dokumenter, film dan sebagainya. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar dikategorikan ke dalam "hard news" atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan “soft news” yang mengangkat

berita yang berita bersifat ringan. Dari format dan bentuk itulah media televisi mengemas suatu program agar bisa diterima dan dinikmati oleh khalayak atau penontonnya.

(16)

21

dipadukan oleh musik serta video atau foto untuk dikomentari dan terkadang juga menampilkan kuis didalam segmennya atau untuk para penontonnya.

2.9 Eksistensi

Secara etomologi, eksistensi berasal dari bahasa inggris yaitu excitence, dari bahasa lain existere yang berarti muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan sistere yang berari muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara terminologi, yaitu (1) apa yang ada, (2) apa yang memiliki aktualitas (ada) dan (3) adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu itu ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu (apa sebenarnya sesuatu itu dengan sesuatu dengan kodrat inherennya) (Bagus, 2005:183).

Abidin Zaenal (2007:16), juga memberikan definisi bahwa eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu “menjadi” atau “mengada”. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, “melampaui” atau “mengatasi”. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.

Eksistensi bisa juga dikenal dengan satu kaya yaitu keberadaan. Konsep eksistensi menurut Save M. Dagun (1997) dalam kehidupan sosial manusia adalah eksistensi dirinya sendiri (Kartika, 2012:15).

Martin Heidegger (1989 - 1996) merupakan seorang filsuf asal Jerman dan istilah metodologi eksistensialisme pertama kali di cetuskan olehnya, hal tersebut juga merupakan pengembangan dari fenomenologi yang di cetuskan Edmund Husserl2.

2.10 Penelitian Terdahulu

2

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-

(17)

22 No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. Dewi Puspitasari

Strategi Kreatif Program Acara BBM di JTV

Surabaya Untuk mendeskripsikan strategi kreatif program acara BBM berdasarkan elemen-elemen strategi program acara menurut Morissan yaitu perencanaan program, produksi dan pembelian program, eksekusi program program, pengawasan dan evaluasi program. Pendekatan kualitatif deskriptif

Tim BBM tidak memiliki langkah strategi kreatif yang rutin mereka lakukan, tim BBM hanya melakukan tiga tahapan atau proses besar yang selalu mereka lakukan yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi.

(18)

23 mempertahankan eksistensinya didunia seni teater lingkaran sebagai pola dominan yang dipakai, dengan pola tersebut memungkinkan untuk meminimalisir bahkan menghilangkan masalah yang ada, sehingga diperoleh solusi yang optimal dalam mempertahankan eksistensi mereka. 3. Dinda

Pramitasari Strategi Komunikasi Radio Komunitas Angkringan 107.8 FM Dalam Mempertahankan Eksistensi Untuk mengetahui strategi radio komunitas Angkringan untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya Pendekatan kualitatif deskriptif Aspek ideologi merupakan aspek yang paling penting dalam mempertahankan eksistensi sebuah radio komunitas

2.11 Kerangka Berpikir

Media Televisi (Net TV)

(19)

24 Gambar 1. Kerangka Berpikir

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat media televisi semakin gencar juga dalam menarik perhatian khalayak, maka dari itu salah satu strategi mereka adalah membuat berbagai program acara televisi yang sesuai dengan kebutuhan dan juga gaya hidup masyarakat jaman sekarang. Permasalahan muncul ketika gaya hidup tersebut sudah mulai ditinggalkan dan berganti dengan gaya hidup yang lain, terlebih yang dimaksud gaya hidup disini adalah teknologi yang semakin canggih. Setiap stasiun televisi tak terkecuali NET TV selalu menyusun strategi-strategi komunikasi agar dapat menjaga eksistensi program acara mereka. Maka dari itu, Tim Kreatif didalam suatu program harus memiliki cara atau strategi tersendiri untuk menjaga atau meningkatkan eksitensi program tersebut.

Program Acara Televisi (The Comment)

Teori Strategi Komunikasi

Eksistensi Program The Comment NET TV

Strategi Komunikasi Program Televisi yang

Gambar

gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang luas
gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni kegiatan
Gambar 1.  Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered

Keterbatasan lahan yang tersedia dan guna mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 maka diperlukannya penataan ruang tanah

Strategi yang menjadi prioritas dalam pengembangan industri produk olahan minyak pala dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bogor adalah perluasan areal

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MIN Gedog

Ketika kita sudah bermental positif, tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan kita untuk mencapai tujuan. Berpikir positif menjadikan diri kita memiliki

“Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1 dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak- hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut

Puskesmas Sekaran yang sudah membantu ibu-ibu menyusui dalam proses pemberian ASI secara eksklusif kepada bayinya, dalam hal ini memberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif,

Siswa pada tingkat 3 mampu membuat suatu jawaban yang baru dengan fasih, tetapi tidak dapat menyusun cara berbeda (fleksibel) untuk mendapatkannya atau siswa dapat