• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan

1. Pengertian dan Arti pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Syafrida Hani (2010: 15) bahwa Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi .Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa, disajikan dalam nilai uang . 2. Tujuan Laporan Keuangan

(2)

Menurut Harahap (2010: 105) bahwa Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: neraca atau laporan laba/rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan .

3. Komponen Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2010: 106) komponen laporan keuangan terdiri dari:

a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu

b. Perhitungan Laba/rugi yang mnggambarkan jumlah hasil, biaya dan Laba/Rugi perusahaan pada satu periode tertentu c. Laporan Sumber dan penggunaan dana. Disini dimuat

sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode d. Laporan Arus kas

e. Laporan Harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsu apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi suatu barang

f. Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada pemilik saham

g. Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan perseroan

h. Laporan kegiatan keuangan, Laporan ini menggambarkan transaksi laporan keuangan perusahaan yang memengaruhi kas atau ekuivalen kas.

Berikut penjelasannya. 1). Neraca(Balance Sheet)

(3)

bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Komponen neraca sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: aktiva atau harta, hutang dan modal.

2). Laporan Laba Rugi(Profit and Loss Statement)

Laporan Laba Rugi adalah laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada dasarnya laporan laba rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini, apakah laba atau rugi dan berapa banyak laba/keuntungan atau kerugiannya. Laporan ini menggambarkan kemajuan usaha suatu perusahaan selama satu periode tertentu atau selama satu tahun buku. Komponen dari perhitungan laba rugi adalah Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Beban Usaha, Pendapatan dan beban lain-lain serta Pajak penghasilan.

3).Laporan Perubahan Posisi Keuangan(The Statement Changes In Financial) Adalah catatan yang melaporkan perubahan posisi keuangan yang biasanya disajikan dalam Laporan Arus Dana atau Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Funs Flow Statement) yang melaporkan sumber (dari mana dana diperoleh) dan penggunaan dana (kemana dana dipakai) atau disajikan dalam Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) yang melaporkan perubahan posisi keuangan berbasis kas, yaitu suatu ringkasan kas yang diterima dan dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.

(4)

Merupakan suatu ikhtisar yang memuat penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan akutansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan atau bagian integral dari suatu laporan keuangan perusahaan.

Alasannya adalah karena laporan keuangan itu sendiri singkat dan padat, sebab itu tak mungkin menyajikan semua informasi penting yang berhubungan dengan suatu rekening tertentu.Karena itu penjelasan yang tidak bisa diringkas dijelaskan secara lebih terinci pada Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan penjelasan tertulis mengenai aspek-aspek penting dari berbagai item.

4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Beberapa sifat dan keterbatasan laporan keuangan (Syafrida hani, 2012: 15) adalah:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara;

2. Laporan keuangan menunjukkan angka yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah;

3. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan;

4. Laporan Keuangan bersifat historis yang merupakan laporan kejadian-kejadian di masa lalu atau yang telah lewat;

5. Laporan Keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai;

(5)

7. Laporan keuangan lebih menekankan keadaan yang sebenarnya dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formilnya; dan

8. Laporan keuangan dengan menggunakan istilah-istilah teknis, sering terdapat istilah-isilah yang umum tetapi diberi pengertian yang khusus.

Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa sifat dan keterbatasan laporan keuangan diantaranya yaitu laporan keuangan bersifat historis, umum, melaporkan informasi material, bersifat konservatif, menekankan pada makna ekonomis, menggunakan istilah-istilah teknis,menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan bersifat kualitatif dan fakta.

5. Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2010: 2) pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Investor

(6)

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan

(7)

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berbeda dibawah kekuasaannya bekepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarkat

Peusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.1.2. Ketepatan Waktu (Timeliness)

(8)

harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut . Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimunkinkan jika laporan keuangan tidak tepat waktu.

Menurut Mc Gee (2007), Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu . Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan.

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya.Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.

(9)

selanjutnya informasi akuntansi yang dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur yang memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008:198) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya:

1. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa,

2. Auditor s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor di tanda tangani,

3. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

(10)

2.1.3. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan.Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari kas. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga harus dilakukan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio profitabilitas terbagi menjadi dua jenis rasio, yaitu:

1) Rasio profitabilitas yang terkait dengan penjualan 2) Rasio yang berkaitan dengan investasi

Agnes sawir (hal 17 ), profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas ini diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan seperti aktiva perusahaan, penjualan dan investasi, sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva dalam perusahaan. Menurut Harahap (2007: 303) bahwa :

(11)

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.

ROA yang digunakan diukur dengan membagi laba bersih (Net Income After Tax) dengan total aktiva (Average Total Asset), dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROA = NET INCOME AFTER TAX X 100

AVERAGE TOTAL ASSET 2.1.4.Debt to Equity Ratio(DER)

Debt to equity ratio dikenal juga sebagai rasiofinancial leverage. Menurut Harahap (hal 303) bahwa :

Debt to equity ratio digunakan umtuk menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.Semakin kecil rasio ini semakin baik.Rasio ini disebut juga rasio laverage. Untuk keamanan ihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar.

Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginya rIsiko perusahaan.Tingginya risiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok ataupun bunganya.

Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung denan rumus, yaitu:

(12)

2.1.5. Ukuran Perusahaan

1. Pengertian Ukuran Perusahaan

Menurut (Ferry dan Jones, 1979 dalam Panjaitan, 2014, hal. 84) bahwa : Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size), dan perusahaan kecil (small firm).Sedangkan menurut Yusuf dan Soraya (2004: 168) bahwa Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan, ditunjukan oleh natural logaritma dari total aktiva .

Ariyanto (2002:164) menjelaskan bahwa Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi . Semakin besarukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi.

(13)

a. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.

b. Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrakyang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.

c. Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.

(14)

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan sangat berpengaruh pada tiga faktor utama, yaitu : a. Besarnya total aktiva

b. Besarnya hasil penjualan c. Besarnya kapitalisasi pasar

Namun disamping faktor utama diatas, ukuran perusahaan pun dapat ditentukan oleh faktor tenaga kerja, nilai pasar saham, log size, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi.Variabel ukuran perusahaan diukur dengan Logaritma Natural (Ln) dari total aktiva. Hal ini dikarenakan besarnya total aktiva masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aktiva perlu di Ln kan. Logaritma Natural sendiri adalah logaritma yang berbasis e adalah 2,7182818 .yang terdefinisikan untuk semua bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan kompleks yang bukan nol.

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yang lebih besar memiliki kecenderungan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan dalam laba.

(15)

tergesernya control dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan . Sebaliknya perusahaan yang kecil di mana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlahsaham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya control pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.

Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aktiva, log size, nilai saham, dan lain sebagainya.Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar.Jika semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasarnya maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Ketiga variabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar ukuran perusahaan tersebut, misal semakin besar aktiva maka akan semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka akan semakin besar pula perusahaan itu dikenal dalam masyarakat.

(16)

eksternal. Pendanaan eksternal ini dapat diperoleh dari penerbitan saham, penerbitan obligasi dan hutang, sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendanaan tersebut perusahaan akan lebih meningkatkan kualitas implementasi corporate governance dalam menjalankan perusahaan.

Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industry. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Adapun perhitungan ukuran perusahaan menurut Yusuf dan Soraya (2004:130) adalah sebagai berikut :

Ukuran Perusahaan =Ln. Total Aktiva

2.2. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu sehubungan dengan pengaruh laba bersihterhadap harga saham akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul

penelitian penelitianVariabel Hasil penelitian Ukagko

(2004) Faktor-faktoryang berpengaruh terhadap

Variabel

Independen : Debt to equity ratio,

firm size,

(17)

ketepatan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Sedangkan firm size, insider ownership concentration untuk tahun 2000, Debt to equity ratio, profitability, outsider ownership concentration, dan insider ownership concentration untuk tahun 2001, serta firm size, profitability dan insider ownership concentration untuk tahun 2002 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kompleksitas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan profitabilitas dan item extra ordinary memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyampaian laporan keuangan perusahaan.

(18)

terhadap

kepemilikan publik dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepemilikan secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan debt to equity ratio, kualitas pergantian auditor tidak berpenngaruh pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Laba (rugi), umur perusahaan dan likuiditas berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu. Ukuran perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ketepatan waktu.

Sedangkan reputasi KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu, dan laporan audit report lag berpengaruh negatif dan signifikan tethadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

(19)

Perbankan reputasi KAP dan struktur kepemilikan internal berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan. Sedangkan ukuran perusahaan dan opini auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.

2.3. Kerangka Konseptual

(20)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keterapan waktu pelaporan keuangan meliputi Debt to equity ratio,profitabilitas dan ukuran perusahaan.Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang dalam hal ini diukur dengan rasioReturn On Asset(ROA). Sedangkan ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi.

2.4. Hipotesis Penelitian Debt to equity ratio

(X1)

Profitabilitas (X2)

Ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan

(Y) Ukuran perusahaan

(21)

Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya mengenai masalah yang diteliti.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruhdebt to equity ratiosecara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

2. Ada pengaruh profitabilitas secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

3. Ada pengaruhukuran perusahaansecara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

Gambar

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bentuk lain pelaksanaan prinsip transparansi dan etika bisnis, kami juga berkomitmen untuk menghormati dan menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan kami,

INDIKATOR : Standar unggul dari presentasi pribadi dilatih dengan mempertimbangkan: tempat kerja, masalah kesehatan dan keselamatan, pengaruh dari jenis-jenis pelanggan yang

Seperti yang telah di ramalkan oleh Bpk Microsoft kita Mr Bill Gates bahwa suatu saat setiap rumah akan memiliki komputer seminim-minimnya 1 dan akan saling terhubung melalui

Rangkaian Penyidik Logika TTL Dengan Menggunakan Operational Amplifier Komparator (LM-339) Untuk Tiga Kondisi merupakan suatu alat elektonika yang menggunakan satu buah IC Op-Amp

Dengan menggunakan metode stochastic mixed product line balancing, pembagian stasiun kerja dan beban kerja antar stasiun kerja yang dilewati oleh lebih dari satu jenis produk

[r]

Proses produksi pembuatan benang pada departemen filamen melalui beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu proses spinning, proses drawtwisting, proses inspection and packing, dan

Perencanaan produksi agregat dihitung dengan metode tenaga kerja berubah, dihasilkan untuk proses awal dalam waktu 1 jam mampu menghasilkan 2 pallet (1 pallet berisi 3000 pcs),