• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Sya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Sya"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Syariah

PENGERTIAN

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga kegiatan dapat berupa menghimpun dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga keuangan diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa.

Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung jawabnya. Setiap institusi dalam lembaga keuangan syariah bertujuan membantu mencapai tujuan sosio ekonomi masyarakat Islam.

Lembaga keuangan syariah didirikan dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis yang terkait. Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Fungsi daripada lembaga keuangan sendiri dapat ditinjau dari empat aspek yaitu dari sisi jasa-jasa penyedia finansial, kedudukannya dalam sistem perbankan, sistem finansial dan sistem moneter. Sehingga jasa-jasa finansial pada lembaga keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.

(2)

Kesimpulan

1. Konsep uang dalam Islam secara umum alat tukar atau transaksi dan pengukur nilai barang dan jasa untuk memperlancar transaksi perekonomian. Dalam sistem keuangan syariah, uang diakui memiliki fungsi sebagi penyedia media pertukaran untuk

transaksi barang dan jasa, penyimpan kekayaan baik untuk motif transaksi atau investasi maupun berjaga-jaga, namun motif spekulasi ditolak oleh Islam karena uang bukanlah barang dagangan (komoditas), satuan hitung dan standar pembayaran cicilan. Uang merupakan sesuatu yang harus terus mengalir dan menjadi milik masayarakat umum bukan monopoli individu.

2. Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara yang berperan dan melakukan aktifitas dalam berbagai jasa keuangan yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama sistem keuangan adalah mengalihkan dana yang tersedia (loanable funds) dari penabung kepada pengguna dana untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa-jasa di samping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan.

3. Sistem keuangan berfungsi menyediakan mekanisme pembayaran, menyediakan dana untuk pembiayaan/kredit, penciptaan alat penukaran (uang), dan sebagai sarana mobilisasi tabungan. Secara mendasar ada lima fungsi sistem keuangan yaitu mobilisasi tabungan, mengalokasikan sumber daya, memantau para manajer dan melaksanakan pengawasan perusahaan, memfasilitasi perdagangan, lindung nilai, diversifikasi dan penggabungan risiko dan memfasilitasi transaksi barang dan jasa agar lebih efisien.

4. Sistem keuangan syariah merupakan sistem keuangan yang menjembatani antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah adalah prinsip yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam konteks

Indonesia, prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

(3)

5. Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga kegiatan dapat berupa

menghimpun dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga keuangan diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa. Sesuai dengan sistem keuangan yang ada, maka dalam operasionalnya lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah.

6. Lembaga keuangan berperan sebagai lembag intermedasi keuangan. Intermedasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermedasi keuangan berperan sebagai intermedasi

denominasi, intermedasi resiko, intermedasi jatuh tempo, intermedasi informasi, intermedasi lokasi, dan intermedasi mata uang.

7. Fungsi lembaga keuangan bisa ditinjau dari empat aspek yaitu dari sisi penyediaan jasa-jasa penyedia finansial, kedudukannya dalam sistem perbankan, sistem finansial, dan sistem moneter.

8. Lembaga fasilitator sistem keuangan syariah di Indonesia antara lain Dewan Syariah Nasional MUI yang memegang otoritas dari sisi pemenuhan prinsip syariah,

sedangkan secara kelembagaan dan operasional pembinaan dilakukan oleh Bank Indonesia dan Departemen Keuangan. Di samping itu, untuk menengahi

persengketaan yang terjadi pada lembaga keuangan syariah dipercayakan pada Badan Arbitrase Syariah Nasional.

9. Struktur sistem lembaga keuangan syariah di Indonesia terdiri dari lembaga keuangan bank yang terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank

Pembaiayaan Rakyat Syariah. Selain itu, terdapat lembaga keuangan syariah lainnya yang terdiri dari pasar modal, pasar uang, perusahaan asuransi, dana pensiun,

perusahaan modal ventura, lembaga pembiayaan syariah yang terdiri dari perusahaan sewa guna usaha, perusahaan anjak piutang, perusahaan kartu plastik, dan perusahaan pembiayaan konsumen. Ada pula lembaga keuangan mikro yang terdiri dari

Referensi

Dokumen terkait

289 – 314: Fathorrahman dan Mujahra Page 305 khususnya dengan negara-negara Islam.Negara-negara Islam yang tertindas wajib dibantu, melalui bidang departemen ini, baik

Penelitian ini menunjukkan bahwa 81.7% subyek setuju bila pasien epilepsi tetap mendapat hak yang sama di sekolah, namun sebanyak 33.4% subyek menginginkan ada kelas khusus

Artinya setiap penambahan pakan sebesar satu persen akan meningkatkan produksi sebesar 0,901 persen, penambahan tenaga kerja sebesar satu persen akan meningkatkan

Pemerintah daerah Kabupaten Pati perlu melakukan pemberdayaan politik untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pati dengan bekerjasama bersama KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS

Mengingat jumlah pemberian cairan infus pada pasien DBD dewasa tanpa perdarahan masif dan tanda renjatan tersebut sudah memadai, maka pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit

LKPD Kabupaten Poso Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2013 lebih banyak mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK Perwakilan Sulawesi Tengah, walaupun

yaitu planning, acting, observing, dan reflecting. Adapun kelas yang diteliti adalah siswa kelas IV SD Negeri No.16 Sungai Putih Kecamatan Bayang dengan jumlah

Hasil uji presisi yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui kadar cemaran timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dalam ekstrak metanol maupun sediaan rimpang temulawak