• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pusat Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekonomian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pusat Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekonomian"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terminologi Judul

Adapun judul dari proyek perancangan ini adalah “Perancangan Pusat Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekonomian”.

a. Pengertian Pusat Industri

Pengertian pusat industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri

pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas

penunjang lainnya.11 b. Pengertian Kreatif

Pengertian kreatif adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan

untuk mencipatakan atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang

telah ada sebelumnya.12 c. Pengertian Wadah

Pengertian wadah adalah suatu tempat berkumpul atau bernaungnya

sesuatu pada suatu tempat.

d. Pengertian Pengembangan

Pengertian pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu bahasa agar

dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat

modern.13

e. Pengertian Perekonomian

Pengertian perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara

untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu

maupun organisasi di negara tersebut.14

11

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 12Anonymous, “pengertian kreatif”

, diakses pada tanggal 21 Maret 2016 13

(2)

Dengan sub-sub pengertian yang sudah ada, maka pengertian menyeluruh

tentang pusat industri kreatif sebagai wadah pengembangan perekonomian adalah

kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan

pengetahuan dan informasi dimana masyarakat dapat menunjukkan kreativitas

dengan cara menghasilkan karya pada beberapa bidang. Dengan pengembangan

kreativitas yang ada maka akan adanya perkembanagn perekonomian di suatu

daerah.

2.2. Lokasi

Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah

benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Pusat Industri

Kreatif.

Lokasi bangunan Pusat Industri Kreatif berada di kawasan Medan Timur,

Pulo Brayan.

(3)

Gambar 2.1 Lokasi Site Pusat Industri Kreatif

(4)

2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

2.2.1.1.Tinjauan terhadap struktur kota

Dalam pemilihan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah

terhadap peruntukan lahan, diantaranya:

Tabel 2.1 Rencana Sistem Pusat Permukiman

No Kawasan Pusat Kegiatan

1 Perkotaan Inti Medan a. pusat pemerintahan provinsi

b. pusat pemerintah kota dan/atau kecamatan

c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional,

nasional, dan regional

d. pusat pelayanan pendidikan tinggi

e. pusat pelayanan olahraga skala internasional,

nasional, dan regional

f. pusat pelayanan kesehatan skala internasional,

nasional, dan regional

g. pusat kegiatan industri kreatif

h. pusat kegiatan industri manufaktur

i. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil

sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan

kehutanan

j. pusat pelayanan sistem angkutan umum

penumpang dan angkutan barang regional

k. pusat pelayanan transportasi laut internasional

dan nasional

l. pusat pelayanan transportasi udara internasional

dan nasional

m.pusat kegiatan pertahanan dan keamanan Negara

n. pusat kegiatan pariwisata

o. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial

budaya.

(5)

Dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan yang

sudah ditetapkan, maka Medan Timur termasuk dalam salah satu Zona

Budi Daya 1 dimana terdapatnya peruntukan lahan untuk bangunan

dengan fungsi pusat industri kreatif.10

Tabel 2.2 Arahan Peraturan Zonasi untuk Zona B1

No Zona B1 Sarana dan Prasarana

1 Medan Timur 1. fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan

ekonomi bertaraf internasional

2. prasarana dan sarana pejalan kaki, angkutan umum,

kegiatan sektor informal, serta ruangdan jalur

evakuasi bencana

3. penyediaan sumur resapan air hujan

4. tempat parkir untuk pengembangan zona dengan

fungsi perdagangan dan jasa, pariwisata, kesehatan,

pendidikan, serta perkantoran pemerintah dan

swasta.

(Sumber: Peraturan Presiden Republik Indonesia, pasal 95 ayat (3) point f)

2.2.1.2.Pencapaian

Untuk suatu fungsi bangunan industri dan komersil, maka yang

perlu diperhatikan yaitu:

a. Segi aksesibilitas

Lokasi harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian baik dari

dalam maupun dari luar kota. Hal ini berkaitan dengan kualitas jalan.

Faktor keamanan dan kenyamanan pada pejalan kaki maupun pada

kecelakaan, serta arus sirkulasi kendaraan dengan pencapaian yang tidak

mengganggu tapak.

10

(6)

2.2.1.3.Area Pelayanan

Mencakup kawasan Pulo Brayan itu sendiri, yang meliputi

Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan

Medan Deli.

2.2.1.4.Persyaratan lain

Lokasi merupakan lahan permukiman penduduk. Dalam segi

pembebasan lahan dapat dikatakan mudah dalam pembebasan lahannya.

Memiliki nilai lahan yang tinggi dan terletak pada posisi strategis, yaitu

berada pada permukiman penduduk sekitar sehingga pusat industri kreatif

ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Pemilihan lokasi perancangan

haruslah sesuai dengan peraturan tata ruang kota (RTRK) yang sudah

ditetapkan.

2.2.2. Deskripsi kondisi existing lokasi sebagai tapak rancangan a. Lokasi I

Lokasi : Jl. Bengkel yang merupakan jalan lokal

sekunder

Luas Lahan : 3 Ha

Status Kepemilikan : Dimiliki oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api

(PJKA)

Posisi terhadap struktur ruang kota:

 Lokasi berada di Medan Timur

 Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif.11

11

(7)

 Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan

fasilitas umum.

Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Kecamatan Medan Timur:

 KDB : 80%

 KLB : 8

 GSB : 15 meter

 Ketinggian bangunan : 4 lantai

Gambar 2.2 Lokasi I

(Sumber: Google Earth)

Keistimewaan site:

Lokasi perancangan terletak pada kawasan permukiman dan perkantoran,

sehingga fungsi bangunan yang akan dirancang akan sesuai dengan

keadaan sekitar.

b. Lokasi II

Lokasi : Jl. Yos Sudarso yang merupakan jalan kolektor

sekunder

Luas Lahan : 3 Ha

Status Kepemilikan : Dimiliki oleh Pemerintah Kota (PEMKO)

(8)

Batas-batas :

 Utara : Perdagangan dan jasa

 Timur : Permukiman

 Selatan : Perdagangan dan jasa

 Barat : Jl. Yos Sudarso

Posisi terhadap struktur ruang kota:

 Lokasi berada di Medan Barat

 Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif.12

 Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan

fasilitas umum.

Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Kecamatan Medan Barat:

 KDB : 50%

 KLB : 5

 GSB : 8 meter

 Ketinggian bangunan : 4 lantai

Gambar 2.3 Lokasi II

(Sumber: Google Earth)

12

(9)

Keistimewaan site:

Lokasi perancangan terletak di sepanjang jalur linear perdagangan dan

jasa deret.

Tabel 2.3 Analisa Penetapan Lokasi

No Kriteria Lokasi I

11 Kesesuaian dengan RUTRK Medan

(10)

Jumlah 48 43

(Sumber: Olah Data Pribadi)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang

terpilih untuk perancangan pusat industri kreatif yaitu lokasi I pada Jalan Bengkel.

2.3. Tinjauan Umum Proyek 2.3.1. Perkembangan Kota

Pada perkembangannya Kota Medan dikembangkan menjadi kawasan

Metropolitan Mebidangro yang meiliki integrasi satu kawasan dengan kawasan

lainnya. Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidangro

sebagai Pusat Kegiatan Nasoinal (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis

Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan

Mebidangro yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan

strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional

Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Poin penting ini menjadi landasan utama bagi

pengembangan Metropolitan Mebidangro untuk menjadi pusat pelayanan kegiatan

ekonomi regional tersebut. Selain itu, kawasan Metropolitan Mebidangro

diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima untuk penduduk

Metropolitan Mebidangro.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Perencanaan

Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo,

menyatakan bahwa penataan ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro bertujuan

untuk mewujudkan :

a. Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya

saing secara internasional dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan

nasional di bagian utara Pulau Sumatera

b. Lingkungan perkotaan yang berkualitas dan keseimbangan DAS (daerah

aliran sungai)

(11)

d. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di

Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Khusus pada kawasan Medan Timur dikhususkan untuk menjadi pusat

beberapa kegiatan, diantaranya :

a. Pusat kegiatan perdagangan/bisnis,

b. Pusat pelayanan transportasi (TOD),

c. Pusat kegiatan sosial-budaya.

Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat satu potensi yang

menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA

Pulo Brayan kota Medan dan lingkungan sekitar Stasiun KA yang memiliki nilai

heritage, dengan elemen-elemen ruang yang dikembangkan adalah :

a. Pusat komersial pelayanan Medan Timur sekaligus Medan bagian utara

Jasa perhotelan, perkantoran

b. Pusat pelayanan transportasi (Stasiun KA Pulo Brayan)

c. Ruang Terbuka Hijau Taman Kota.

2.3.2. Kebijakan Pembangunan

Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan

pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan.

Tujuan penataan ruang Kota Medan pada masa yang akan datang tidak akan

terlepas dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih

luas. Untuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Medan sebagai

Pusat Kegiatan Nasional, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan

permasalahan Kota Medan saat ini, maka kebijakan dan strategi pengembangan

Kota Medan yang akan dituju, adalah:

“Terciptanya wilayah Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan

berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah

(12)

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan tersebut, maka melalui RTRW Kota

Medan Tahun 2008-2028:

a. Terwujudnya pemanfaatan ruang Kota Medan yang sesuai dengan fungsi

Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kota

Metropolitan serta tanggap terhadap dinamika perkembangan kota yang

pesat

b. Merangsang dan mendorong pengembangan sektor-sektor kegiatan

ekonomi di kawasan utara dan pusat kota yang diperkirakan mempunyai

skala pelayanan lokal, regional dan Internasional, sehingga diharapkan

terbina hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan antar

kawasan utara Medan dengan kawasan pusat Kota maupun daerah

belakangnya

c. Penataan Ruang Kota Medan harus berwawasan lingkungan dengan

mengikuti kaidah-kaidah dan norma-norma perencanaan yang tepat

dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi

dalam proses perencanaan dan implementasinya

d. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota yang memadai

e. Melindungi kawasan sosial-budaya (bersejarah) yang merefleksikan

elemen-elemen dari unit historis, sejarah pembangunan kota, arsitektur,

aerkeologi, teknologi dan budaya melalui pelestarian kawasan

(13)

Gambar 2.4 Rencana Pola Ruang Kecamatan Medan Timur

(Sumber: RUTRK Medan Timur)

2.3.3. Deskripsi Proyek

Singgasana Creative Centre adalah bangunan yang menampung serta

menghasilkan produk industri. Pusat industri ini merupakan suatu wadah dimana

masyarakat dapat menyalurkan kreativitas sesuai bidang masing-masing yang

dikuasai. Bidang-bidang yang terdapat dalam pusat industri ini yaitu industri di

bidang kuliner, bidang mode (fashion), arsitektur, seni rupa, kerajinan, periklanan,

penerbitan dan percetakan serta video dan fotografi.

Singgasana Creative Centre juga menampung berbagai kegiatan komersial

maupun kegiatan pendidikan. Dengan adanya kegiatan komersial, maka hasil Peruntukkan lahan

pada kawasan perancangan adalah

bangunan fungsi campuran, transportasi, perumahatan, komersil dan ruang

(14)

produksi dapat dipasarkan langsung ke retail-retail yang ada di pusat industri

tersebut maupun dapat dipasarkan ke luar daerah ataupun ke kegiatan komersial

lainnya. Sedangkan untuk kegiatan pendidikan dapat dirasakan dengan

pengunjung yang ingin belajar langsung untuk memproduksi ataupun proses

produksi dari setiap masing-masing bidang industri yang ada di pusat industri

tersebut.

2.3.4. Prinsip Perencanaan dan Perancangan Proyek

Berikut ini merupakan prinsip perencanaan dan perancangan sebuah

bangnan dengan fungsi pusat industri kreatif, yaitu:

a. Menciptakan bangunan dengan fungsi industri kreatif yang dapat

menampung kegiatan industri yang terpusat pada kreativitas masyarakat

b. Perancangan tersebut memiliki standar yang harus dipenuhi yaitu

aksesbilitas, kenyamanan dan keamanan pekerja, kenyamana pengunjung

dan fasilitas komersial

c. Merencanakan akses menuju lokasi perancangan yang aman dan nyaman

bagi pengendara dan pejalan kaki.

2.4. Tinjauan Fungsi

Fungsi dari Pusat Industri Kreatif yaitu industri-industri yang sudah ada,

dapat terpusat dalam hal pekerjaan atau pengolahan maupun pemasaran itu

sendiri.

2.4.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan 2.4.1.1. Deskripsi Pengguna

Adapun pengguna Pusat Industri Kreatif adalah:

a. Pengunjung/tamu

 Masyarakat umum yang hendak bekerja di pusat industri kreatif tersebut.

 Masyarakat yang hanya ingin berkunjung seperti untuk belajar cara pembuatan produk yang dihasilkan maupun

yang hanya ingin menikmati fasilitas yang ada di pusat

(15)

Karakteristik pengunjung:

 Ditinjau dari segi usia

Pemakai dari bangunan ini tidak memiliki batasan usia.

 Ditinjau dari strata ekonomi

Pemakaian bangunan ini secara umum dapat berasal dari

semua kalangan.

b. Pengelola

Pihak yang mengelola administratif ataupun kegiatan yang

berkaitan dengan bangunan.

c. Karyawan

 Resepsionis

 Karyawan yang menjaga dan mengawasi fasilitas pendukung (komersial)

 Karyawan produksi

 Cleaning service

2.4.1.2. Deskripsi kegiatan

Adapun kegiatan Pusat Industri Kreatif adalah:

a. Kegiatan Administratif

Kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan Pusat Industri

Kreatif , selain itu juga menjadi sarana informasi

pengunjung/tamu.

b. Kegiatan Komersial (Pemasaran)

Kegiatan pelayanan kepada pengunjung/tamu dalam hal barang

maupun jasa dan juga sebagai fasilitas penunjang fungsi

utama.

c. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang berkaitan dengan barang hasil kreativitas

karyawan sesuai bidangnya masing-masing.

(16)

Kegiatan yang dapat dilakukan para karyawan untuk sarana

informasi kepada masyarakat atas perkembangan berbagai

jenis produk, sistem pemasaran, teknologi, harga dari

produk-produk yang dipasarkan di Pusat Industri Kreatif.

e. Kegiatan pendidikan

Kegiatan yang dapat dilakukan para pengunjung/tamu untuk

sarana pendidikan dalam mempelajari kegiatan produksi yang

ada di Pusat Industri Kreatif.

f. Kegiatan servis

Kegiatan pengamanan dan perawatan terhadap fasilitas yang

ada.

2.4.2. Deskripsi Perilaku

Berdasarkan sifat aktivitas yang dapat dilakukan perilaku pengguna

bangunan Pusat Industri Kreatif dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:

a. Bersifat Statis

Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu

tempat, atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang

menjadi rutinitas atau sementara dengan intesitas waktu yang lebih

lama seperti aktifitas karyawan produksi, pengelola, resepsionis, dan

karyawan fasilitas-fasilitas pendukung pusat industri (karyawan

komersial).

 Karyawan produksi

Diagram 2.1 Perilaku karyawan produksi

(17)

 Pengelola

Diagram 2.2 Perilaku karyawan pengelola

(Sumber: Olah Data Pribadi)

 Karyawan komersial

Diagram 2.3 Perilaku karyawan komersial

(Sumber: Olah Data Pribadi)

b. Bersifat Dinamis

Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah

dari satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan,

diantaranya aktivitas tamu pada fasilitas-fasilitas pendukung. Datang

Parkir Bekerja

Makan

Pulang

Parkir Datang

Berdagang

(18)

 Pengunjung/tamu

Diagram 2.4 Perilaku pengunjung/tamu

(Sumber: Olah Data Pribadi)

2.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Dalam merancang sebuah pusat industri harus memiliki persyaratan dan

kriteria ruang. Hal ini dikarenakan sebuah bangunan yang akan dirancang akan

menciptakan suasana aman dan nyaman bagi setiap penggunanya. Untuk

persyaratan ruang yang baik, yaitu:

a. Limbah

Limbah padat/sampah

 Setiap industri harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan

yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi dengan penutup

 Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah yang terpisah

 Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi syarat

 Limbah cair Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pencahayaan di Ruangan

Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.

c. Kebisingan

Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA Datang

Parkir

Pulang

(19)

d. Instalasi

 Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan

teknis yang berlaku.

 Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.

2.4.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis 2.4.4.1. Police Married Quarter Hong Kong 13

Gedung bersejarah itu bernama PMQ, singkatan dari Police

Married Quarter yang terletak di 35 Aberdeen Street, Central, Hong

Kong. Ternyata, dulunya gedung ini adalah bangunan bersejarah, gedung

kuno peninggalan Inggris yang diperuntukkan sebagai sekolah negeri

pertama di Hong Kong yang dibangun tahun 1862 bernama Central School

di Gough Street. Sekolah ini merupakan sekolah modern pertama di Hong

Kong, dengan sistem pendidikan ala Barat. Pada 1889, sekolah

dipindahkan ke Aberdeen Street yang kini menjadi PMQ.

Gambar 2.5 PMQ jaman dahulu (sekolah)

(Sumber: Google Search)

Menganut sistem pendidikan model barat, anak-anak orang Inggris

bahkan anak-anak bangsawan Dinasti Qing masih sempat bersekolah di

13

(20)

sekolah itu. Salah satu tokoh besar lulusan sekolah ini adalah Dr Sun Yat

Sen, pemimpin revolusi China.

Pada Perang Dunia II, gedung sekolah itu rusak kena bom dan

dibangun kembali menjadi asrama kepolisian Hong Kong, bagi anggota

polisi yang sudah menikah pada tahun 1951. Semakin banyak anak,

semakin diprioritaskan mendapatkan tempat tinggal di asrama. Namun

pada tahun 2000, asrama polisi itu dipindahkan dan kosong sejak itu.

Gambar 2.6 Asrama kepolisian Hong Kong

(Sumber: Google Search)

Pada tahun 2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di

kawasan Central yang harus dilestarikan di bawah komando Biro

Pengembangan Hong Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini

diserahkan kepada Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers,

didukung Pusat Desain Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong

(21)

Gambar 2.7 PMQ sekarang

(Sumber: Google Search)

Gambar 2.8 Entrance PMQ

(22)

Staf Corporate Communication PMQ, Cheuk Yiu Wong, yang

menemui detikcom dan wartawan lain mengajak berkeliling di lantai

bawah tanah. Ternyata, pihak PMQ di bawah pemerintah Hong Kong

masih merawat sisa-sisa fondasi bangunan kuno itu, yang bekas kena bom

pada Perang Dunia II.

Gambar 2.9 Pondasi bangunan setelah terkena bom

(Sumber: Google Search)

Sebagian bentuk-bentuk pondasi bangunan yang aslinya bergaya

Victoria itu masih ada dan kini menjadi museum. Bahkan tangga asli

bangunan itu masih ada.

Beranjak ke atas, bangunan 6 lantai ini didominasi warna putih, cat

hijau tua serta lantai yang diplester. Ada 2 akses, mengakses lewat tangga

atau memakai lift. Ada lebih dari an ruangan yang ditempati oleh

(23)

Gambar 2.10 Bangunan PMQ tampak perspektif

(Sumber: Google Search)

Masing-masing pemilik ruangan mendesain ruang pamernya dengan

unik dan lucu, membuat para pengunjung tak tahan untuk mampir. Produk

kreatif para pebisnis mula itu pun mulai dari baju, asesoris, tas, jam, desain

(24)

Gambar 2.11 Produk kreatif yang dihasilkan

(Sumber: Google Search)

Fungsi tempat ini memang seperti inkubator bisnis, para pebisnis

mula itu disediakan tempat dengan sewa murah, dibanding dengan sewa

toko di dasar apartemen atau gedung perkantoran. Bila harga sewa di

kawasan komersial mencapai HK$100 ribu-HK$ 200 ribu (Rp171juta-342

juta) per bulan, maka harga sewa di sini bisa mencapai sepersepuluhnya.

Ada Dewan atau Komite yang menyeleksi pebisnis mula dari

aplikasi lamaran mereka. Bila lolos, maka mereka dipersilakan membuka

tokonya, mendapatkan mentor bisnis, hingga ada pertemuan rutin di antara

para pebisnis mula itu untuk ajang sharing. Bila para pebisnis mula ini

sudah berkembang, maka mereka dipersilakan pindah untuk mandiri.

Ruangannya, diperuntukkan bagi pebisnis mula lain. Begitu terus menerus.

Pemerintah Hong Kong membiayai pemeliharaan gedung dan

operator-Yayasan Musketeers-menanggung biaya operasional. Bila ada

keuntungan, akan dibagi 2, antara pemerintah Hong Kong dan Yayasan.

(25)

sambil memberdayakan UKM lokal dan menjadikan kawasan itu

menghasilkan.

2.4.4.2. Mersin Chamber 14

Architek : Ziya Imren dan Onat Oktem

Lokasi : Mersin

Konsultan : Ufuk Cesur

Tahun : 2012

Gambar 2.12 Mersin Chamber

(Sumber: Archdaily)

Mersin Chamber merupakan bangunan komersial dan juga bangunan

industri yang terletak di Mesin, Turki. Bangunan ini memiliki entrance

yang berbeda, yaitu entrance komersial dan entrance industri. Untuk

14

(26)

entrance komersil itu sendiri berhadapan langsung dengan jalan sedangkan

untuk entrance industri berhadapan langsung dengan perumahan

penduduk.

Gambar 2.13 Denah Basement 1 dan 2

(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.14 Ground plan

(27)

Gambar 2.15 Denah Lantai 1

(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.16 Denah Lantai 2

(28)

Gambar 2.17 Denah Lantai 3

(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.18 Denah Lantai 4

(Sumber : Archdaily)

Mersin Chamber merupakan bangunan 4 lantai yang terdiri dari

lantai 1 sebagai fasilitas komersial dan lantai 2-3 merupakan fasilitas

(29)

Gambar 2.19 Suasana Mersin Chamber

(Sumber : Archdaily)

2.4.4.3. Kesimpulan

Police Married Quarter awalnya merupakan sekolah pada tahun

1862. Kemudian bangunan ini terkena bom pada perang dunia II sehingga

sebagian bangunan telah hancur. Maka dengan terjadinya peristiwa

tersebut maka bangunan seklah ini dijadikan oleh pemerintah Hong Kong

sebagia bangunan bersejarah. Namun pada tahun 1951, bangunan ini

dibangun kembali menjadi asrama polisi yang sudah menikah. Pada tahun

2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di kawasan Central

yang harus dilestarikan di bawah komando Biro Pengembangan Hong

Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini diserahkan kepada

Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers, didukung Pusat Desain

Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong mengubah PMQ

menjadi pusat industri kreatif.

Mersin Chamber merupakan bangunan yang memiliki fungsi

komersial dan juga industri. Fasilitas komersial berhadapan langsung

dengan jalan raya sehingga memudahkan pengunjung untuk memasuki

fasilitas tersebut. Sedangkan untuk fasilitas industri berhadapan langsung

dengan peruahan penduduk.

Maka, dengan adanya studi banding tersebut dapat diambil

perbandingan bahwa Police Married Quarter lebih mengedepankan

(30)

diciptakan tidak vakum atau tidak adanya kegiatan yang berlangsung. Dengan “hidupnya” bangunan tersebut, maka pendapatanpun akan dihasilkan dengan baik. Sedangkan untuk Mersin Chamber lebih dominan

untuk memfasilitasi fungsi komersial, sehingga untuk fasilitas industri

terlihat tidak begitu menonjol dibandingkan fasilitas komersial itu sendiri.

2.5. Elaborasi Tema

2.5.1. Gaya Desain Industrial

2.5.1.1. Pengertian Arsitektur Industrial 15

Arsitektur industrial adalah seni terapan di mana estetika

dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang)

disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang

bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna,

atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan

estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas

industri atau kerajinan tangan. Gaya industrial biasanya menggunakan

warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Material yang

digunakan biasa juga memakai bahan yang didaur ulang atau

bahan-bahan industri seperti kaca, besi dan alumunium yang diolah sedemikian

rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior yang menarik.

Gaya desain interior industrial memang memiliki penggemarnya

sendiri. Desain interiornya berkutat pada pemilihan material yang tampak

apa adanya seperti dinding batu bata ekspos, lantai beton, material yang

ada difinishing dengan menonjolkan bentuk dan tekstur alaminya.

Tampilan akhirnya adalah suasana yang misterius dan sedikit keras tapi

tetap cozy.

(31)

2.5.1.2. Ciri-ciri Arsitektur Industrial

Desain interior berkonsep industrial ini memiliki ciri khas

tersendiri, yaitu beberapa material yang cenderung kasar seperti logam dan

baja balok lantai sengaja diekspos untuk menunjukkan karakternya dan

lebih menampilkan nuansa yang berkaitan dengan dunia industri.

Gaya ini biasanya didesain fungsional dengan latar belakang

teknik yang kuat dan desain interior gaya industrial ini juga berkutat pada

pemilihan material yang tampak apa adanya seperti dinding batu bata

ekspos, lantai beton, material yang ada difinishing dengan menonjolkan

bentuk dan tekstur alaminya. Berikut ini saya akan menjabarkan ciri-ciri

konsep melalui elemen pembentuk ruang dan funiturenya:

a. Elemen Atas

Pada konsep ini biasanya tidak menggunakan plafond sebagai elemen

atasnya, melainkan menggunakan atap ekspose. Contohnya seperti

gambar berikut :

Gambar 2.20 Elemen Atas

(Sumber:

(32)

b. Elemen Samping

Pada elemen samping interior, material yang di gunakan tampak apa

adanya seperti batu bata ekspose, tembok acian, dll. Contohnya seperti

gambar berikut:

Gambar 2.21 Elemen Samping

(Sumber:

http://edupaint.com/warna/ragam-warna/7190-desain-industrial-menampilkan-bentuk-yang-fungsional.html)

c. Elemen Dasar

Pada elemen dasar interior, material yang di gunakan adalah lantai

parket, atau lantai acian. Tidak menggunakan lantai keramik atau lantai

granit sekalipun. Contohnya seperti gambar berikut:

Gambar 2.22 Elemen Dasar

(sumber:

(33)

d. Furniture

Furniture pada ruangan cenderung tanpa finishing cat, melainkan lebih

menunjukan warna aslinya. Contohnya seperti:

 furniture yang berbahan kayu biasanya tidak di cat, melainkan hanya di politur sebagai tindakan untuk mengantisipai gangguan

rayap

 Furniture berbahan besi/aluminium/stainless pun tidak di cat sama sekali, melainkan di biarkan ada adanya seperti layaknya aslinya

material tersebut. Terkadang juga menggunakan furniture yang

bahannya bersal dari benda yang di daur ulang. Contohnya seperti

gambar berikut:

Gambar 2.23 Furniture

(Sumber:

http://edupaint.com/warna/ragam-warna/7189-interior-bergaya-industrial.html)

2.5.2. Interpretasi Tema

Arsitektur industrial merupakan arsitektur yang mengedepankan estetika

dari suatu bangunan. Pada bangunan ini mengusung tema industrial serta

dikombinasikan dengan konsep arsitektur tropis. Salah satu ciri industrial adalah

mengkombinasikan elemen interior berkarakter tradisional dengan yang

(34)

Selain itu konstruksi baja ekspos pada fasad bangunan juga dipadu dengan

balok-balok kayu dimana sinar matahari yag jatuh melalui celah balok kayu

menghasilkan permainan bayangan yang cantik.

2.5.3. Keterkaitan Tema dengan Judul

Perancangan Pusat Industri Kreatif ini diharapkan dapat menunjang

maupun meningkatkan kegiatan perekonomian warga sekitar hingga

perekonomian Medan itu sendiri. Penggunaan tema arsitektur industrial yaitu agar

pusat industri kreatif yang dirancang dapat bersanding dengan

bangunan-bangunan tinggi yang terdapat pada kawasan rancangan Pulo Brayan. Arsitektur

industrial diharapkan mampu menghasilkan income bagi masyarakat maupun

pemerintahan itu sendiri.

2.5.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Tema Sejenis 2.5.4.1. EcoARK Building16

Taipei, Taiwan, mendirikan bangunan yang terbuat dari botol

plastik PET (PolyEthylene Terephthalate) yang bernama EcoARK.

Bangunan ini disebutkan sebagai bangunan pertama di dunia yang struktur

fasade bangunannya menggunakan botol plastik. Bangunan ini

menggunakan kurang lebih 1,5 juta botol plastik yang bertujuan untuk

menyadarkan kita pentingnya daur ulang. Pada bangunan ini

terdapat “Screen of Falling Water” yang diberi fungsi untuk menampung

air hujan dan digunakan ulang sebagai penyejuk udara. Sang Arsitek

Arthur Huang merancang bangunan ini menjadi bangunan teringan di

dunia, dapat dipindahkan (moveable), breathable environmental

miracle. namun dapat cukup kuat untuk menahan dan mengatasi gempa

dan angin topan, yang sering terjadi di Korea.

Bangunan ini dibuat untuk merayakan Taipe Int’ Expo di bulan

November 2010. Bangunan ini berdimensi panjang 130 meter dan tinggi

26 meter dibangun selama 3 tahun dan merupakan milik sebuah grup

16

(35)

perusahaan Taiwan bernama Fa r Eastern Group. yang bergerak dibidang

konstruksi dan keuangan. Namun pada bulan Mei 2011 lalu bangunan ini

diserahkan kepada pemerintah Taiwan.

Gambar 2.24 EcoARK Building

(Sumber: Google Search)

Gambar 2.25 EcoARK malam hari

(Sumber: Google Search)

EcoARK memiliki dua ruangan utama, yaitu Amphitheater dan Exhibition yang digunakan sebagai ruang pamer pada acara Taipe Int’ Flora Expo pada bulan November 2010. Biaya pembuatan bangunan ini

menelan hampir US$ 3 Juta, dengan tujuan “Reduce, Reuse, Recycle”.

Ketika ditanyakan kepada sang Arsitek The EcoARK (Arthur

(36)

“Awalnya kami berfikir mengenai sampah jenis apa yang bisa

menciptakan low-carbon pada bangunan, kami hanya melihat sampah

disekitar kami, dan kami ka mi melihat sampah dikantor kami sebagia n

besar adalah bot PET beka s, karena sebagian besar engineers ka mi

sangat menyukai minuman teh botol”.

Yang membuat mengesankan dari EcoARK selain low carbonnya

juga keindahan estetikanya. Penggunaan botol plastik PET pada EcoARK

didesain ulang menjadi bentuk segi delapan yang menyererupai sarang

lebah yang diberi nama Polli-Brick yang didesain ulang oleh Hymi (pabrik

pendaur ulang botol plastik PET).

Gambar 2.26 The Structural Pattern

(Sumber: Google Search)

Adapun pengertian proyek ini, diantaranya adalah:

Tipe Proyek :

a. Desain industri / produk

b. Arsitektur

Tipe proyek ini merupakan perpaduan antara desain

industri/produk dengan arsitektur.

Proyek Misi / Tujuan :

a. Meningkatkan kesadaran lingkungan dan / atau perubahan iklim.

b. Untuk mengubah meluapnya (banyaknya) dari botol plastik

(37)

Proyek misi ini merupakan misi agar kesadaran masyarakat

modern terpenuhi untuk menggunakan bahan pakai yang bisa dipakai

untuk kebutuhan lainnya

Deskripsi Proyek :

Pengembangan Energi Berkelanjutan Miniwiz mengkhususkan

diri dalam teknologi portabel hijau terbarukan dan telah menciptakan Polli –bata, sebuah ”daur ulang bata arsitektur polimer“. Dengan bentuk sarang lebah dan struktur self- interlocking, PolliBrick telah didaur ulang dan

mendaur ulang botol plastik PET. Mereka menyediakan isolasi termal dan

suara, dapat digunakan untuk penerangan dan telah dipilih untuk sebuah

proyek bernama EcoArk di Taipei International Floral Exposition pada

November 2010.

EcoArk akan menggunakan PolliBrick untuk membangun ruang

pameran utama. Pollibata menyediakan konstruksi karbon rendah, dinding

transparan dan lampu langit. Panjang 130 meter , EcoArk akan

menggunakan 1,5 juta botol plastik daur ulang, harus benar-benar

diproduksi di Taiwan dan biayanya adalah $ 9,2 juta dolar AS.17

Gambar 2.27 Jenis botol yang digunakan Gambar 2.28 Penggabungan dengan Glass

Design

(Sumber: Google Search) (Sumber: Google Search)

17

Gambar

Gambar 2.1 Lokasi Site Pusat Industri Kreatif
Tabel 2.2 Arahan Peraturan Zonasi untuk Zona B1
Gambar 2.2 Lokasi I
Gambar 2.3 Lokasi II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian untuk membuat gambaran mengenai suatu prose kejadian yang dikumpulkan

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2011 Lampiran III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI huruf B.. PELELANGAN UMUM

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2011 Lampiran III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI huruf B.. PELELANGAN UMUM

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada pelayanan tata usaha di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, sehingga model regresi

64 ELISA FAELO DEDIANA K SD NEGERI 1 RANDUAGUNG KELAS AWAL SDN PETROKIMIA 65 ALIYATUN SD NEGERI 2 RANDUAGUNG KELAS AWAL SDN PETROKIMIA 66 NUNUK SRI ASTUTIK SD NEGERI 2 RANDUAGUNG

Saat membagikan 1.720 Bantuan Sosial Peduli Covid-19 di Desa Salembaran Jaya, Tangerang pada Sabtu 11 April 2021, Yadi Hartono bersama 54 relawan begitu bersemangat

Wajib melakukan konfirmasi sebelum melakukan perawatan di luar negara Indonesia ke nomor Pelayanan Medis 24 Jam (6221) 29976381. Imprint kartu kredit akan diminta sesuai ketentuan RS