EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA PASIEN HIGH CARE UNIT DI RUMAH
SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE FEBRUARI – APRIL 2016
ABSTRAK
Antibiotika merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia. Tahun 2006, World Health Organization melaporkan lebih dari seperempat anggaran Rumah Sakit dikeluarkan untuk penggunaan antibiotika. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak rasional di Indonesia masih tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi beberapa masalah yang terkait dengan penggunaan antibiotika yang diterima oleh pasien (n=65) di ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan periode Februari-April 2016.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan desain pendekatan prospektif. Data prospektif diambil dari catatan medis pasien pada pasien High Care Unit yang memenuhi kriteria inklusi. Penggunaan antibiotika secara kualitatif dievaluasi dengan metode Gyssens, sementara secara kuantitatif dengan metode Defined Daily Dose (DDD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 109 regimen pemberian antibiotika yang diterima oleh 65 pasien. Berdasarkan metode Gyssens ditemukan bahwa 71,1% regimen adalah rasional; sebanyak 0,9% masuk kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika); 4,7% masuk kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif); 7,3% masuk kategori IIIA (penggunaan antibiotika terlalu lama); 7,3% masuk kategori IIIB (penggunaan antibiotika terlalu singkat), 1,8% masuk kategori IIA (penggunaan antibiotika tidak tepat dosis); dan 0,9% masuk kategori IIB (penggunaan antibiotika tidak tepat interval pemberian). Metode Defined Daily Dose (DDD) diperoleh bahwa penggunaan antibiotika dalam periode Februari-April 2016 yang terbesar adalah Ceftriaxone 31,62% dan penggunaan antibiotika terkecil adalah Cepefime 0,27%.
Kata kunci: Antibiotika, Metode Gyssens, Sistem ATC/DDD, High Care Unit (HCU)
EVALUATION OF THE ANTIBIOTIC USE QUALITATIVE AND QUANTITATIVE PATIENTS AT HIGH CARE UNIT HAJI ADAM
MALIK MEDAN HOSPITAL PERIOD FEBRUARY-APRIL 2016
ABSTRACT
Antibiotics are a class of drugs most widely used in the world. In 2006, the World Health Organization reported that more than a quarter of the Hospitals’ budget was spent for antibiotics. Facts indicated that irrational use of antibiotics in Indonesia was still high.
This study aimed to analyze and evaluate the problems associated with antibiotics received by patients (n=65) in the High Care Unit (HCU) Haji Adam Malik (HAM) Hospital period from February to April, 2016.
The method used in this research was descriptive method using a prospective design approach. Data were prospectively collected from the high care unit patients’ medical records that met the inclusion criteria. The use of antibiotics was qualitatively analyzed using Gyssens method, while Defined Daily Dose (DDD) was quantitatively evaluated.
The results showed that there were 109 regimens were received by the 65 patients. Based on Gyssens method it was found that 71.1% of the regimens was rational, 0.9% was in the category V (antibiotics without indication), 4.7% was in the IVA category (there are other more effective antibiotics), 7.3% was in the category IIIA (too long use of antibiotics), 7.3% was in the category IIIB (too short use of antibiotics), 1.8% was in the category IIA (inappropriate doses of antibiotics); and 0.9% was in the category IIB (inappropriate frequency of antibiotics provision). Defined Daily Dose (DDD) method obtained that the greatest antibiotic in the period from February to April 2016 was Ceftriaxone 31,62% and smallest types of antibiotics was Cepefime 0,27%.
Keywords: Antibiotics, Gyssens Method, System ATC/DDD, High Care Unit (HCU)