• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi NO.93 PUU-X 2012 Terhadap Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi NO.93 PUU-X 2012 Terhadap Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di Indonesia."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

NO. 93/PUU-X/2012 TERHADAP PENYELESAIAN

SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

TESIS

Oleh

GALA PERDANA PUTRA LUBIS

127011097/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

NO. 93/PUU-X/2012 TERHADAP PENYELESAIAN

SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

GALA PERDANA PUTRA LUBIS

127011097/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 93/PUU-X/2012 TERHADAP

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA Nama Mahasiswa : GALA PERDANA PUTRA LUBIS

Nomor Pokok : 127011097

Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr.Utary Maharani Barus,SH,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 18 Desember 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : GALA PERDANA PUTRA LUBIS

Nim : 127011097

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 93/PUU-X/2012 TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :GALA PERDANA PUTRA LUBIS

(6)

i ABSTRAK

Tesis ini membahas mengenai penyelesaian sengketa perbankan syariah di Indonesia yang mana sebelumnya banyak terjadi tumpang tinding kewenangan antara forum penyelesaian sengketa seperti Basyarnas, Pengadilan Agama dan juga Pengadilan Negeri. Mahkamah Konstitusi melalui putusan No.93/PUU-X/2012 menegaskan bahwa penjelasan pasal 52 Ayat (2) Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Penjelasan pasal tersebut lah yang selama ini menjadi penyebab munculnya ketidakpastian hukum dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah. Konsekuensi konstitusionalnya sejak putusan Mahkamah Konstitusi menunjuk pengadilan agama menjadi satu-satunya pengadilan yang berwenang mengadili perkara perbankan syari’ah. Penelitian ini mengajukan beberapa permasalahan yaitu, bagaimanakah dasar pertimbangan Majelis Hakim Konstitusi terhadap penyelesaian sengketa perbankan syariah pada putusan No.93/PUU-X/2012? Bagaimanakah akibat hukum pasca putusan Mahkamah Konstitusi No.93/PUU-X/2012 terhadap penyelesaian sengketa Perbankan Syariah? Bagaimanakah kesiapan Peradilan Agama dalam menyelesaikan sengketa Perbankan Syariah pasca putusan Mahkamah Konstitusi No.93/PUU-X/2012?

Untuk meneliti hal-hal tersebut diatas digunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi kepustakaan dan wawancara guna memperoleh data sekunder.

(7)

ii

di pengadilan agama, para pihak tidak perlu khawatir karena pengadilan agama juga memiliki kekuatan/kewenangan yang sama layaknya pengadilan negeri dalam menjalankan eksekusi putusan, baik itu lewat juru sita pengadilan agama sendiri maupun menggunakan bantuan dari pihak lain seperti kepolisian. Penelitian ini menyarankan agar pasal 55 Undang-undang No.21 tentang Perbankan Syariah segera direvisi sehingga tidak lagi terjadi tumpang tindih kewenangan yang mengakibatkan kekacauan hukum dan kepada para pihak yang terlibat dalam ruang lingkup perbankan syariah mulai dari bank syariah, nasabah, dan juga notaris yang membuat akta pembiayaan syariah agar memilih dan menempatkan pengadilan agama sebagai pilihan forum penyelesaian apabila terjadi sengketa setelah tidak tercapainya kata sepakat melalui musyawarah terlebih dahulu.

(8)

iii ABSTRACT

This thesis analyzed the settlement of sharia banking disputes in Indonesia in which it used to be various overlapping authorities among the dispute settling forums such as basyarnas, Religious Court, and District Court. The Consatitutional Court, in its Ruling No. 93/PUU-X/2012 confirms that the explanation of Article 52, paragraph 2 of Law No. 21/2008 on Sharia Banking is contrary to the 1945 Cinstitution and nonbinding. The explanation of this article has caused legal uncertainty in settling the dispute in Sharia banking. Its legal consequence is that the Ruling of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012 appoints Religious Court as the only authority to settle the dispute in sharia banking. The problems of the research were as follows: how about the basic consideration of the penal of judges of the Constitutional Court on the settlement of the dispute in sharia banking in its Ruling No. 93/PUU-X/2012, how about legal consequence of the post-Ruling of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012 on the settlement of the dispute in sharia banking, and how about the preparedness of Religious Court in settling the dispute in sharia banking after the Ruling of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012.

The research used judicial normative method with qualitative approach. The data were gathered by conducting library research and interviews for obtaining secondary data.

The result of the research showed that first, The Constitutional Court, in its Ruling No. 93/PUU-X/2012 only consents to a part of it by stating that the explanation of Article 55, paragraph 2 of Law No. 21/2008 on Sharia Banking is contrary to the 1945 Constitution and nonbinding; secondly, legal consequence after the Ruling of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012 is the selection of the dispute settlement forum in a non-litigation which is not only found in the explanation of Article 55, paragraph 2 of Law No, 21/2008 on Sharia Banking, but which is also used in settling the dispute such as consultation, negotiation, reconciliation, non-banking mediation, experts’ opinion, and so on, as long as it is agreed by the conflicting parties. Specifically, the authority of District Court in hearing sharia banking dispute is declared void; and thirdly, Religious Court is actually prepared in settling sharia banking dispute since has had preparedness in legal provisions and regulations in supporting its Ruling. The Religious Administrative of Justice, Bank Indonesia, the Supreme Court, and Judicial Commission consistently perform regular training, either domestically or abroad for the judges of Religious Court throughout Indonesia in order to improve the quality of Religious Court judges in understanding sharia jurisprudence and economy and the execution of Religious Court’s Ruling. People do not need to worry about the enforcement/authority of Religious Court since it has the same as the District Court in carrying out the execution of the Ruling, either through its bailiffs or through the police. It is recommended that Article 55 of Law No. 21/2008 on Sharia Banking should be revised so that there will be no overlapping authority which causes legal uncertainty. Those who are involved in sharia banking, sharia banks, clients, and notaries who make sharia financial deeds should select and use Religious Court as the settlement forum when there is a dispute after there is no agreement after negotiation has been held between the conflicting parties.

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang

Maha Pengasih serta Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang

telah memberikan kesehatan, kekuatan, ketekunan dan keterbukaan pikiran pada

penulis sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan tesis dengan judul

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.93/PUU-X/2012 TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

Tesis ini dikerjakan untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat syarat

guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara. Dalam

menyelesaikan tesis ini, penulis banyak dibantu, didukung dan dibimbing oleh

banyak pihak. Dengan segala rasa hormat, penulis ucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA (K), selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Muhammad Yamin,S.H.,M.S.,C.N., selaku Ketua Program Studi

Magister Kenotariatan USU dan sekaligus Dosen Pembimbing II. Terimakasih

banyak atas masukan dan sarannya terhadap tesis penulis.

4. Prof. H. M. Hasballah Thaib MA, PhD., selaku Dosen Pembimbing I, yang

senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

5. Dr. Utary Maharani Barus, SH, M.Hum., selaku Komisi Pembimbing III,

terimakasih banyak atas koreksi, data-data dan ilmu pengetahuan yang telah

(10)

v

6. Dr. T. Keizerina Devi Azwar SH., CN., M.Hum, selaku Sekretaris Program

Magister Kenotariatan USU sekaligus Dosen Penguji, terimakasih banyak atas

masukannya.

7. Dr. Dedi Harianto SH., M.Hum., selaku Dosen Penguji, terimakasih banyak atas

masukannya.

8. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Kenotariatan USU, yang telah

mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister

Kenotariatan.

9. Seluruh staf/pegawai biro di Program Magister Kenotariatan USU, yang telah

banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tesis ini.

10. Drs. H. Abd Halim Ibrahim MH., selaku Hakim Pengadilan Agama Medan Kelas

I-A., terimakasih banyak atas masukan dan informasi yang diberikan.

11. Notaris/PPAT Hj. Khairunnisa SH., Notaris/PPAT Irdhanila Hasibuan SH.,

terimakasih banyak atas masukan dan informasi yang diberikan.

12. Kedua orang tua penulis, Zulkifli Lubis dan Evida Anwar atas kesabaran,

semangat, dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi ini, serta adik-adik penulis Denny Dwi Daviki Lubis, Tri

Rizky Lubis, Dinda Zoelanda Lubis, dan Maulana Al-Fattah Lubis.

13. Penulis juga berterimakasih kepada seluruh teman-teman di Magister

Kenotariatan USU yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan kepada semua

pihak yang telah mendukung, membantu dan mempermudah penulis dalam

penyusunan tesis ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, Desember 2014 Penulis

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Gala Perdana Putra Lubis

Tempat / Tanggal Lahir : Binjai / 06 April 1990

Alamat : Jl. Anggrek No. 35 A, Binjai

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 24 Tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Orang Tua, ( Ayah ) : Zulkifli Lubis

( Ibu ) : Evida Anwar

II. PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD N. 024763 Binjai ( 1995 - 2001 )

Sekolah Menengah Pertama : SMP N. 3 Binjai ( 2001 - 2004 )

Sekolah Menengah Umum : SMU N. 2 Binjai ( 2004 - 2007 )

Strata 1 : Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara ( 2008 - 2012 )

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ASING ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 12

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Manfaat Penelitian ... 13

E. Keaslian Penelitian ... 13

F. Kerangka Teori Dan Landasan Konsepsional ... 15

1. Kerangka Teori ... 15

2. Konsepsi... 19

G. Metode PenelItian ... 22

BAB II DASAR PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM KONSTITUSI TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PADA PUTUSAN NO.93/ PUU-X/ 2012 ... 27

A. Posisi Kasus ... 27

B. Analisis Kedudukan Hukum (Legal Standing) ... 30

C. Pertimbangan Hukum ... 33

(13)

viii

BAB III AKIBAT HUKUM PASCA PUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI NO.93/ PUU-X/ 2012 TERHADAP

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH .. 63

A. Akibat Hukum Terhadap Penjelasan Pasal 55 Ayat 2 Undang-Undang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah ... 63

B. Akibat Hukum Terhadap Para Pihak yang bersengketa... 76

BAB IV KESIAPAN PERADILAN AGAMA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.93/ PUU-X/ 2012 ... 80

A. Kompetensi Peradilan Agama Dalam Menyelesaikan Sengketa Perbankan Syariah ... 80

B. Prosedur Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Dalam Lingkungan Peradilan Agama ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Saran ... 110

(14)

ix

DAFTAR ISTILAH ASING

Agreement : Persetujuan

Alternative Dispute Resolution : Forum penyelesaian sengketa alternatif

Arbitration clause : Klausula arbitrase

Bugerlijke Wetbook Voor Indonesia : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Causal verband : Hubungan sebab-akibat

Choice of forum : Pilihan forum / lembaga untuk penyelesaian sengketa

Concurring opinion : Pendapat berbeda yang tidak memengaruhi amar putusan

Conflict of dispute settlement : Pertentangan mengenai lembaga penyelesaian sengketa

Dispute settlement option : Pilihan penyelesaian sengketa

Dissenting opinion : Pendapat berbeda dari sisi substansi yang memengaruhi perbedaan amar putusan

Dual banking system : Penggunaan dua sistem perbankan, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah

Failissements Verordering : Aturan Kepailitan

Freedom of making contract : Kebebasan berkontrak

Guardian of constitution : Penjaga konstitusi

Ius constitutum : Hukum yang berlaku sekarang

Ius curia novit : Dianggap tahu hukum

(15)

x

Legaldisorder : Kekacauan hukum

Legal Standing : Kedudukan hukum

Longaet inveterate consuetindo : Perbuatan itu dilakukan oleh masyarakat tertentu secara berulang-ulang dalam waktu yang lama

Opinion necessitates : Kebiasaan itu sudah merupakan keyakinan hukum masyarakat

Overmach : Dilakukan bukan karena terpaksa

Pacta sunt servanda : Kewajiban adalah suatu beban yang ditanggung oleh seseorang bersifat kontraktual

Personae standi in judicio : Hak atau kedudukan hukum untuk mengajukan Gugatan

Qadhi : Hakim

Rechtswerkelijheid : Kenyataan hukum

Sole of interpreter of constitution : Penafsir tertinggi konstitusi

Standing to sue : Permohonan di depan pengadilan

Ta’arudh al-adillah : Pertentangan dua aturan

Van rechtswege nietig : Putusan batal demi hukum

Referensi

Dokumen terkait

Pertanaman pepaya di Desa Matungkas merupakan lokasi yang paling tinggi terserang dan bagian tanaman yang banyak terserang adalah pada bagian daun dengan persentase 93,33% pada

Dalam dasar pertimbangan hakim di putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77/PUU-IX/2011 menyatakan bahwa BUMN adalah badan usaha yang memiliki kekayaan terpisah dari

3) Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, Badan Hukum, dan Perusahaan yang menyertakan

Nilai koefisien Motivasi Kerja sebesar 0,106.Pengaruh Kepemimpinan, Iklim Organisasi, dan Motivasi Kerja Secara Simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan di

Tenaga kerja (TK) adalah orang yang bekerja pada sentra industri pengolahan makanan dan minuman (industri kecil menengah) yang ada di Kecamatan Batu yang

[r]

Cinta tanah air merupakan suatu cara bersikap, berpikir, dan berbuat yang memperlihatkan rasa kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi pada bahasa dan

In reality, the nation of Balda Ṭayyiba Wa Rabb Ghafūr requires an Islamic administration that covers various aspects, including politics, rabbānī holistic education system,