• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Tindakan Medik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Tindakan Medik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

TESIS

Untuk Memproleh Gelar Magister Hukum dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh:

SONYA AIRINI BATUBARA 137005013/ HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

JUDUL TESIS : KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

NAMA MAHASISWA : SONYA AIRINI BATUBARA NOMOR POKOK : 137005013

PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM

Menyetujui: Komisi Pembimbing

Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum Ketua

Dr. Marlina, SH, M.Hum Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H

Anggota Anggota

Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan

Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

(3)

Telah Lulus Diuji Pada Tanggal 20 Mei 2015

Panitia Penguji Tesis

Ketua : Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum Anggota : Dr. Marlina, SH, M.Hum

Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H Dr. Madiasa Ablisar, SH, M.S

(4)

PERNYATAAN

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

TESIS

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Mei 2015 Penulis,

(5)

ABSTRAK

Dr. Mahmud Mulyadi, SH.,M.Hum.1 Dr. Marlina, SH.,M.Hum.2 Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H.3

Sonya Airini Batubara, SH.4

Tenaga medis seperti dokter adalah sebuah profesi yang mengabdikan ilmunya pada kepentingan umum, mempunyai kebebasan nilai-nilai kemanusiaan di bawah kode etik kedokteran. Penggunaan hukum pidana merupakan masalah kebijakan hukum pidana. Kebijakan hukum pidana dilihat secara fungsional terdapat tiga tahap dalam bekerjanya hukum pidana yaitu tahap formulasi, tahap aplikasi dan tahap eksekusi. Dari ketiga tahap tersebut, terhadap formulasi atau disebut juga tahap kebijakan legislatif merupakan tahap yang paling strategis karena tahap tersebut perundang-undangan pidana ditetapkan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian terhadap kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanganan tindak pidana di bidang tindakan medik.

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana tindakan medik dikategorikan sebagai tindak pidana berdasarkan peraturan perundang-undangan, bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanganan tindak pidana di bidang tindakan medik, dan bagaimana perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak pidana di bidang tindakan medik. Metode yang digunakan di dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian ini menggunakan tehnik penelitian kepustakaan yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian ini mengenai tindakan medik sebagai tindak pidana berdasarkan KUHP, KUHAP, UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah perbuatan yang memenuhi unsur kesalahan, aturan-aturan mengenai hukum kesehatan saat ini belum sepenuhnya mengatur secara tegas dan mengakomodasi persoalan yang timbul di bidang pelayanan kesehatan, dan mengenai perlindungan hukum bagi korban tindak pidana di bidang tindakan medik dilakukan dengan mengenakan sanksi bagi pelaku tindak pidana.

Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk melakukan perbaikan sistem dari pendidikan sampai kepada pengawasan kinerja para medis, penyempurnaan aturan hukum kesehatan dan aparat penegak hukumnya, serta melakukan revisi formulasi perundang-undangan di bidang medis.

Kata kunci: Kebijakan Formulasi, Hukum Pidana, dan Pelayanan Medis.

(6)

ABSTRACT ethies. The use of penal law is penal law policy’s problem. Penal law policy can be seen from functional aspect. There are three steps in penal law processing i.e. formulation, application and execution. Formulation step or known as legislative policy is strategic step because the regulation is being decision. So the research will be conducted to policy formulation of criminal law in the handling of criminal acts in the field of medical treatment.

The formulation of the issues discussed in this study are how medical action is categorized as offenses under the legislation, how the policy formulation of criminal law in handling criminal action in the field of medical action, and how the criminal law protection to victims of criminal offenses in the field of medical action. Method used in this thesis is a normative research using primary legal materials, legal materials and secondary legal materials tertiary. This study uses library research techniques are further analyzed with qualitative.

The results of this study are action of medical services as a criminal offense under code of criminal law, code of criminal procedure law, Act No. 29 of 2004 on Practise of Medicine, Act No. 36 of 2009 on Health and Act No. 44 of 2009 on Hospital are actions that meet the elements of the error, the rules regarding the health law is not fully set up explicitly and accomodate issues that arise in this field of health care, and regarding legal protection for victims of crime in the field of medical services performed by imposing sanctions for criminal.

Based on this research is suggested for improvement of the education system to the performance of the medical supervision, completion of the rule of law and health law enforcement officers, and revised formulation of legislation in the medical field.

Key words: Policy formulation, Criminal law, Medical services.

5 The Head of Lecture Committe. 6

The Second of Lecture Committe.

7 The Third of Lecture Committe. 8

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Penulis haturkan pada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan tesis

ini yang berjudul “KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM

PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PELAYANAN MEDIS”, penulisan tesis ini merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, karenanya Penulis mengucap terimakasih dan penghargaan setingginya kepada:

Kedua orang tua Penulis, Papa HR.Batubara dan Mama Dra. M.Gultom yang dengan tulus mencintai dan menyayangi Penulis, selalu sabar, perhatian, memberikan doa dan semangat yang selalu mengiringi langkah Penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(8)

4. Ibu Dr. Marlina, SH.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan masukan terhadap tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH.,M.H selaku Dosen Pembimbing ketiga yang telah meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan masukan terhadap tesis ini.

6. Bapak Dr. Madiasa Ablisar, SH.,M.S selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH.,M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini.

8. Seluruh staff tata usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dalam proses administrasi mulai pada saat memasuki kuliah hingga perkuliahan selesai.

(9)

10. Terimakasih kepada Donald Lumbangaol, S.Pi dan sahabat saya Fitriani, SH.,Lani Panjaitan, SH., Misa Bukit, SH., NiceFriendship (NF), 7Angel’s, adik tersayang Dian Yunita Simanullang dan Ewis Debby Parhusip, SH, atas semangat, doa dan bantuannya.

11. Terimakasih kepada teman seperjuangan di kampus Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara Regular A dan Jurusan Pidana untuk kebersamaannya selama ini.

12. Terimakasih kepada seluruh teman-teman Angkatan 2013 Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara untuk kebersamaannya selama ini.

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Identitas Pribadi

Nama lengkap : Sonya Airini Batubara

Tempat/tanggal lahir : Pematangsiantar/ 3 Februari 1990

Agama : Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Sutan Sori Pada Mulia No.110 Padangsidimpuan 2. Keluarga

Nama ayah : HR. Batubara

Nama ibu : M. Gultom

Nama saudara : Marintan Octarina Batubara

Ricky Herman Sahala Tua Batubara Yanuar Felix Batubara

3. Pendidikan

TK : TK Swasta Santa Bernadettha, Padangsidimpuan

SD : SD Swasta Xaverius, Padangsidimpuan

SMP : SMP Swasta Kesuma Indah, Padangsidimpuan

SMA : SMAN 2, Padangsidimpuan

(11)

DAFTAR ISI

B. Perumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 12

E. Keaslian Penelitian ... 13

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 14

1. Kerangka Teori ... 14

2. Kerangka Konsepsi ... 22

G. Metode Penelitian ... 25

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 25

2. Sumber Bahan Penelitian Hukum ... 26

3. Teknik Pengumpulan Data ... 27

4. Analisis Data ... 27

BAB II TINDAKAN MEDIK YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ... 29

A. Tindakan Medik ... 29

1. Ruang Lingkup Tindakan Medik ... 29

2. Bentuk-Bentuk Tindakan Medik ... 36

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan dan Syarat Pokok dalam Pelayanan Kesehatan ... 39

4. Upaya-Upaya dalam Pengembangan Pelayanan Kesehatan ... 40

(12)

1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ... 42

2. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran .. 44

3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan... 46

4. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ... 49

C. Tindakan Medik Dikategorikan sebagai Tindak Pidana ... 49

1. Tindak Pidana ... 50

2. Tindakan Medik Dikategorikan sebagai Tindak Pidana ... 54

BAB III KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK ... 61

A. Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Tindakan Medik ... 61

1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ... 63

2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi ... 76

3. UU No. 23 Tahun 1992 Juncto UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ... 86

4. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ... 103

B. Perumusan Pertanggungjawaban Pidana (Criminal Reponsibility) .... 103

C. Perumusan Sanksi (Sanction) Baik Yang Berupa Pidana Maupun Tindakan Tata Tertib ... 109

1 Kebijakan Kriminalisasi ... 110

2 Pertanggungjawaban Pidana ... 114

3 Perumusan Pidana dan Aturan Pemidanaannya ... 117

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TINDAKAN MEDIK ... 123

A. Pandangan Tentang Korban ... 123

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140

A. Kesimpulan ... 140

B. Saran ... 142

Referensi

Dokumen terkait

As far as this essay is concerned, the discussion in this essay attempts to explore how reading literature can help Indonesians negotiate their identities

JUDUL : KORBAN SUSPECT ANTRAKS MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 22

4 Tekan , untuk mengirim pesan Multimedia. Catatan: Gambar dan suara yang dilindungi hak cipta tidak dapat dikirim melalui MMS. Mengirim E-mail 1 Pergi ke E-mail > Profil

Deskripsi Data Penelitian Data dalam penelitian ini terdiri dari variabel tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan sikap seksual pra nikah pada siswa kelas

Shalat Tarawih disebut karena memiliki banyak keutamaan lantaran hanya dapat dilakukan di bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa..

[r]

bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah

Selanjutnya dalam memaksimalkan loyalitas pelanggan, yang harus dilakukan selanjutnya ialah memaksimalkan customer relationship management (CRM) karena Amstrong dan