PEMROGRAMAN “C, C++,
VB.NET”
Disusun Oleh :
Nama
: Syifa Nur Ghonimah
Kelas
: XI – RPL
YAYASAN WAHANA PRESTASI PRIMA
SMK PRESTASI PRIMA
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Jalan Hankam Raya No.89 ,Rt 007/004, Cilangkap, Cipayung – Jakarta Timur 138740, Telepon, 021-84306823.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “BAHASA PEMROGRAMAN “C, C++, VB.NET”.
Makalah ini berisikan informasi tentang Bahasa Pemrograman atau lebih khususnya membahas tentang, pengertian tipe data, macam – macam tipe data, pengertian variable, dan macam – macam perintah/sintax pada Bahasa pemrograman C, C++ dan Vb.Net
Makalah ini juga merupakan tugas untuk mendapatkan nilai yang baik di Mata Pelajaran Pemrograman Dasar dengan program keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMK Prestasi Prima.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Syifa Nur Ghonimah
A. Pengertian Tipe Data
... 6
B. Macam – Macam Tipe Data
... 7
a. Tipe Data Numerik
………..….. 7 b. Tipe Data Logika (Boolean)
……….. 10
c. Tipe Data String
……… … 11
C. Pengertian Variable
D. Macam – Macam Sintax pada bahasa pemrograman ... 13
I. Bahasa Pemrograman C
………. 13
II. Bahasa Pemrograman C++
……….. 14
III. Bahasa Pemrograman Vb.Net ………..…... 19
BAB III. PENUTUP
I. Kesimpulan
……… ……….. 20
II. Daftar Pustaka
……... 20
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
II. LATAR BELAKANG
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah
komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis
langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:
1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya
01100101100110
2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode
mnemonic), contohnya [kode_mesin|MOV], SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa
manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah.
III. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu Bagaimana membuat sebuah cerpen yang baik dan benar sesuai dengan aturan dan unsur – unsurnya.
IV. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka saya membatasi permasalahan pada :
1. Pengertian Tipe Data.
2. Macam – Macam Tipe Data. 3. Pengertian Variable.
4. Macam – Macam Sintax pada Bahasa Pemrograman C, C++, Vb. Net.
ISI
A.
PENGERTIAN TIPE DATA
Secara sederhana tipe data dapat didefinisikan dengan istilah tempat untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu variabel sesuai atau tidak dengan nilai yang diberikan oleh user. Dalam versi lain tipe data juga diartikan sebagai batasan terhadap fungsi tanda pengenal terhadap semua nilai yang diterima.
Di setiap bahasa pemrograman telah disediakan berbagai tipe data dan sebagai programer dipersilakan untuk memilihnya. Tentu saja kita akan memilih tipe data yang sesuai dengan karakteristik data yang akan kita olah.
Pada intinya simbol-simbol yang digunakan di komputer terdiri atas huruf, angka, dan tanda baca lainnya. Simbol-simbol tersebut merupakan elemen dari data dan memiliki tipe data. Umumnya tipe data terdiri atas karakter, teks atau string, dan numerik. Namun sesuai dengan kebutuhan pengguna yang terus bertambah, maka tipe data terus berkembang. Banyak bahasa pemrograman menambahkan tipe data dengan boolean (logical), binary, float, date, memo dan sebagainya.
a. Tipe Data Numerik
Besar angka yang bisa diterima komputer sangat tergantung dengan jumlah bit (N) prosesor komputernya. Umumnya batasan angka yang bisa diterima adalah –(2^(N-1)) sampai dengan 2^(N-1)-1. Untuk komputer 32 bit batasannya adalah -2.147.483.648 sampai dengan 2.147.483.647.
Untuk menampung nilai data ke variabel dalam suatu bahasa pemrograman tertentu, maka kita harus memahami fasilitas apa saja (statements dan jenis variabelnya) yang disediakan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Juga kita perhatikan fasilitas operasi untuk tipe data numeriknya, misalnya apakah ada MOD, DIV, AVERAGE, MAX, MIN dan sebagainya.
Adapun jenis numerik (bilangan) yang biasa digunakan terdiri atas :
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>bilangan kompleks
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>bilangan real
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>bilangan rasional
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>bilangan irasional
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>bilangan bulat
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>dan sebagainya
Untuk keperluan penempatan berapa banyak jumlah digit yang bisa digunakan oleh bilangan-bilangan di dalam variabel dapat menggunakan variabel berpresisi tunggal maupun berpresisi ganda. Misalnya di suatu bahasa pemrograman, untuk bilangan integer single precision (presisi tunggal) disediakan panjang 8 digit, dan untuk double precision (presisi ganda) disediakan panjang 16 digit. Untuk bilangan real sigle precision disediakan 16 digit, dan untuk real double disediakan 32 digit.
Operasi terhadap tipe data numerik sama halnya melakukan perhitungan matematis. Ada penjumlahan, pengurangan, perkalian, perpangkatan, dan sebagainya. Berikut macam-macam operasi (operator) yang ada sesuai urutan pengerjaannya :
^ : perpangkatan * : perkalian
/ : pembagian + : penjumlahan - : pengurangan
Urutan pengerjaan akan berubah jika terdapat tanda kurung. Tanda kurung menjadi prioritas utama yang dikerjakan.
Contoh :
1. 2 ^ 3 * 4 – 6 / 2 + 5 = ((2 ^ 3 )* 4) – (6 / 2) + 5 = (8 * 4) – (3) + 5
= 32 – 3 + 5 = 34
2. 2 ^ 3 * (4 – 6) / 2 + 5 = (2 ^ 3 )* ((4 – 6) / 2) + 5 = 8 * (-2) / 2 + 5
Ada pula operasi tambahan yang biasanya disediakan bahasa pemrograman, seperti :
Operat
or Kegunaan
MOD Sisa hasil pembagian, misalnya MOD(10/3) = 1
DIV Pembagian yang menghasilkan bilangan integer (bulat), misalnya DIV(10/3) = 3
ABS Mempositifkan bilangan negatif,
misalnya ABS(-45)=45
INT Membulatkan bilangan real,
misalnya INT(34.67) = 34
VAL Menumerikkan bilangan yang disimpan dalam string, misalnya VAL(‘27’) = 27
SQR Menghitung nilai akar dari, misalnya SQR(25) = 5
TRUNC Membulatkan ke atas bilangan real, misalnya TRUNC(34,67) = 35
Kondisi (disebut juga dengan operator relasional) yang biasa mengikutinya adalah :
= sama dengan > lebih besar dari < lebih kecil dari
<> tidak sama dengan
b. Tipe Data Logika
Operator logika (boolean) biasa digunakan untuk melakukan pengecekan suatu kondisi suatu program. Kondisi yang dicek bisa berhubungan dengan variabel numerik maupun variabel string. Nilai data dari variabel boolean adalah kondisi benar atau salah (true or false). Operator logika dasar terdiri atas AND, OR dan NOT.
1. AND
AND adalah operasi yang melakukan pengecekan atas 2 kondisi atau variabel yang ada. Jika kedua kondisi bernilai
true, maka hasil operasi AND adalah true, selain itu false. Berikut tabelnya :
Kondisi (Variabel
1) Kondisi (Variabel2) AND
True (terpenuhi) True (terpenuhi) True
True (terpenuhi) False (tidak
terpenuhi) False
False (tidak
terpenuhi) True (terpenuhi) False
False (tidak terpenuhi)
False (tidak
terpenuhi)
2. OR
OR adalah operasi yang melakukan pengecekan atas 2 kondisi atau variabel yang ada. Jika salah satu kondisi bernilai true, maka hasil operasi OR adalah true, selain itu
false. Berikut tabelnya :
Kondisi (Variabel
1) (Variabel 2)Kondisi OR
True (terpenuhi) True (terpenuhi) True
True (terpenuhi) False (tidak terpenuhi)
True
False (tidak
terpenuhi) True (terpenuhi) True
False (tidak
terpenuhi) Falseterpenuhi) (tidak False
3. NOT
NOT adalah operasi yang melakukan pengecekan atas 1 kondisi atau variabel yang ada. Jika kondisi bernilai true, maka hasil operasi NOT adalah false, dan sebaliknya. Berikut tabelnya :
Kondisi (variabel) NOT
True (terpenuhi) False
False (tidak terpenuhi)
Tipe data logika adalah variabel atau record yang bernilai logikal (true atau false). Operasi AND, OR dan NOT dapat digabung-gabungkan untuk mendapatkan suatu kondisi yang diinginkan.
c. Tipe Data String
String merupakan salah satu tipe data di komputer, dan merupakan kumpulan dari karakter. Nilai data string tentunya harus ditampung di variabel atau field yang berjenis string pula.
String umumnya digunakan untuk menyimpan data yang tidak perlu diproses secara matematis, namun banyak pula orang yang lebih suka menyimpan data numerik ke dalam tipe data string. Umumnya bahasa pemrograman menyediakan fasilitas untuk mengubah nilai data numerik yang disimpan dalam tipe data string menjadi tipe data numerik. Sehingga nilai data tersebut dapat diproses secara matematis kembali.
Nomor Pokok Mahasiswa (NRP) adalah sebuah contoh yang nilai datanya merupakan kode-kode yang dapat dijabarkan. Misalnya NRP = ‘5198100084’. Nilai tersebut dapat dijabarkan menjadi : karakter pertama menunjukkan fakultas, karakter kedua menunjukkan jurusan, karakter ketiga dan keempat menunjukkan tahun masuk dan sebagainya. Penjabaran kode seperti di atas lebih sulit dilakukan jika menggunakan tipe data numerik.
pencarian posisi, perhitungan banyak karakter, dan kombinasi dari semua operasi.
C.PENGERTIAN VARIABLE
Variabel adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan memanggil kembali apabila
dibutuhkan. Setiap variabel akan mempunyai nama (identifier) dan nilai.
Contoh Nama variabel dan nilai. username = “joni” Nama = “Al-Khawarizmi”
Harga = 2500
HargaTotal = 34000 username, Nama, harga dan HargaTotal adalah nama dari variabel, sedangkan “joni”, “Al-Khawarizmi”, 2500 dan 34000 adalah nilai dari masing-masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel masing-masing sepanjang tidak kita rubah.
Pada sebagian besar bahasa pemrograman, variabel harus dideklarasikan lebih dulu untuk mempermudah compiler
bekerja. Apabila variabel tidak dideklarasikan maka setiap kali compiler bertemu dengan variabel baru pada kode program akan terjadi waktu tunda karena compiler harus membuat variabel baru. Hal ini memperlambat proses kerja compiler. Bahkan pada beberapa bahasa pemrograman, compiler akan menolak untuk melanjutkan proses kompilasi.
Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir semua bahasa pemrograman. Aturan-aturan tersebut yaitu:
Nama variabel harus diawali dengan huruf.
Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel.
Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci
d bahasa pemrograman.
D.
MACAM – MACAM SINTAX PADA BAHASA
PEMROGRAMAN C, C++, VB.NET
Berikut ini adalah syntax seleksi dalam bahasa C
if ( condition1) statement1 ; else if ( condition2) statement2 ; else statement3;
contoh syntax-nya:
#include “stdio.h” void main(){ int angka;
scanf(“%d”,&angka); fflush(stdin);
if (angka%2==0) printf(“Angka genap”); else if(angka%2!=0) printf(“Angka ganjil”); else printf(“Bukan angka”);
getchar(); }
E. Syntax pada program ini menggunakan pemrograman Borland C++ adalah sebagai berikut :
F. #include <stdio.h> G. #include <conio.h> H. main()
I. {
J. char nb[20],lagi; K. int jml;
L. float hrg,disc,tot,ub,jb,uk; M. atas:
N. clrscr(); O. printf("\n");
Q. printf("\t========================================== =======\n\n\n");
R. printf("\tnama barang = ");scanf("%s",&nb); S. printf("\tharga barang = Rp.");scanf("%f",&hrg); T. printf("\tjumlah beli = ");scanf("%d",&jml); U. tot=jml*hrg;
V. printf("\ttotal harga = Rp.%5.0f\n",tot); W. if (tot >=100000)
X. disc=0.1*tot; DD. printf("\n\ttotal bayar = Rp.%5.2f\n",jb); EE. bayar:
FF. printf("\tuang bayar = Rp.");scanf("%f",&ub); GG. if (ub<=jb)
HH. {
II. printf("\n"); JJ. textcolor(3);
KK. printf ("\tmaaf uang pembayaran anda kurang!\n\n"); LL. printf ("\t\tmasukkan lagi? [y/t]");lagi=getch();
MM. printf("\n");
NN. if (lagi=='y'||lagi=='Y') OO. goto bayar;
PP. }
QQ. uk=ub-jb;
RR. printf("\t\t\t_____________________\n"); SS.printf("\n\tuang kembali = Rp.%5.2f\n",uk);
TT. printf("\n\n\tingin memasukkan perhitungan baru [Y/T] : "); UU. lagi=getche();
Dalam pemrograman ada kalanya kita memerlukan perulangan untuk melakukan suatu perintah yang sama untuk beberapa kali, misalkan pada program untuk mencari data maka diperlukan perulangan untuk mencari data dari record awal sampai record akhir atau sampai data yang dicari ditemukan. Perhatikan contoh sederhana yang menunjukkan penggunaan kondisi
perulangan dalam program berikut ini : Top of Form
BBB. Private Sub Form_Load() MsgBox “ini adalah pesan ke 1″ MsgBox “ini adalah pesan ke 2″ MsgBox “ini adalah pesan ke 3″ MsgBox “ini adalah pesan ke 4″ MsgBox “ini adalah pesan ke 5″ End Sub
Kode program di atas adalah kode program yang digunakan untuk
menampilkan pesan sebanyak 5 kali ketika program di load. Bayangkan jika pesan yang ingin ditampilkan bukan 5 kali tetapi 1000 kali, pastinya kita akan kesusahan jika harus menulis kode program “ MsgBox “ini adalah pesan ke #” “ Sebanyak 1000 kali. Untuk mempersingkat kode program maka sebenarnya kita tidak perlu menulis program sebanyak 1000 baris, kita cukup menulis 3 baris program yang hasilnya akan menampilkan pesan sebanyak 1000 kali yaitu sebagai berikut :
CCC. For i = 1 To 1000
MsgBox “ini adalah pesan ke ” & i Next i
Sehingga source kodenya menjadi : Private Sub Form_Load()
For i = 1 To 1000
MsgBox “ini adalah pesan ke ” & i Next i
End Sub
Dengan menggunakan struktur kondisi perulangan seperti source code di atas maka ketika program di load maka program akan menjalankan perulangan dan menampilkan pesan “ini adalah pesan ke 1”,angka 1 pada pesan karena pada perulangan For … Next nilai awalnya adalah 1 kemudian program menjalankan perintah Next i sehingga sekarang nilai i menjadi 2, kemudian program
perulangan memiliki kondisi awal dan kondisi akhir, dan perulangan akan berjalan dan berhenti jika kondisi akhir terpenuhi.
1.Macam – Macam Bentuk Perulangan
Dalam visual basic terdapat beberapa macam struktur kondisi perulangan, diantaranya adalah Do … Loop dan For … Next. Untuk lebih jelasnya berikut adalah macam – macam bentuk perulangan dalam visual basic :
A.Do While … Loop
DDD. Kata while dalam pernyataan Do While merintahkan program untuk
melakukan perulangan apabila kondisi persyaratan masih bernilai True. Apabila kondisi persyaratan bernilai False maka program akan keluar dari perulangan dan berpindah ke kode program berikutnya.
EEE. Bentuk sintaks perulangan Do While adalah :
FFF. Do While Kondisi Pernyataan
….. Loop
GGG. Sintaks di atas adalah bentuk Do While dimana kondisi akhir perulangan terletak di awal sedangkan bentuk Do While yang letak kondisi akhirnya di akhir adalah sebagai berikut :
HHH. Do Pernyataan ……
Loop While Kondisi III.B.Do Until … Loop
Pada dasarnya perulangan DO Until sama dengan perulangan DO While yang membedakannya adalah pada perulangan Do While perulangan akan terus berjalan selama kondisi bernilai True dan akan berhenti jika kondisi bernilai False sedangkan pada perulangan Do Until perulangan akan terus berjalan apabila kondisi bernilai salah dan akan brhenti jika kondisi bernilai True. Sintaks dari perulangan Do Until adalah :
Do Until Kondisi Pernyataan
….. Loop
Pernyataan ……
Loop Until Kondisi JJJ. C.While … Wend
KKK. Perulangan While … Wend digunakan apabila kita ingin pernyataan pada program dijalankan selama kondisi ekspresi yang di tetapkan masih bernilai True . Sintaks perulangan While Wend adalah :
LLL. While Ekspresi Pernyataan
….. Wend
D.For … Next
Perulangan For … Next digunakan untuk melakukan perulangan dengan jumlah tertentu yang kita kehendaki. Kita harus mendeklarasikan sebuah variabel yang akan digunakan sebagai indeks untuk perulangan. Sintaks perulangan For … Next adalah :
MMM. For Indeks = NilaiAwal To NilaiAkhir Pernyataan
…..
Next Indeks
NNN. Secara default pada perulangan For … Next pertambahan indeks perulangan adalah 1, untuk menentukan pertambahan sesuai yang kita inginkan kita dapat menambahkan Step dari perulangan menjadi 2 atau – 1 untuk melakukan perhitungan mundur pada perulangan. Sintaksnya menjadi sebagai berikut : For Indeks = NilaiAwal To NilaiAkhir Step -1
Pernyataan …..
Next Indeks
OOO. 2.Keluar dari Perulangan
Pada situasi tertentu kita mungkin perlu keluar dari perulangan sebelum kondisi akhir perulangan tersebut tercapai. Kita dapat keluar dari perulangan dengan menambahkan kondisi di dalam perulangan kemudian jika kondisi yang kita berikan tersebut bernilai benar maka program akan keluar dari perulangan dengan menggunakan perintah Exit.Contohnya adalah sebagai berikut : PPP. Pada Perulangan Do … Loop
If Kondisi = NilaiYangDicari Then Exit Do
End If Loop
Pada perulangan For … Next
RRR. For Indeks = NilaiAwal To NilaiAkhir Pernyataan
…..
If Kondisi =NilaiYangDicari Then Exit For
End If Next Indeks
SSS. B.Kondisi Percabangan
Sebuah aplikasi harus memiliki alur program yang baik sehingga tidak akan terjadi kesalahan dan hasil yang dikeluarkan oleh program tidak menyimpang dari yang diinginkan ketika program berjalan. Untuk itu perlu dibuat sebuah kondisi percabangan dalam program. Dalam Visual Basic ada beberapa kondisi percabangan yang dapat digunakan seperti IF… THEN atau SELECT CASE. Kondisi percabangan biasanya dinyatakan dengan menggunakan operator seperti operator sama dengan (=), tidak sama dengan (<>) atau
operator-operator perbadingan lainnya ( >, >=, <, <=). 1.If … Then Percabangan dengan menggunakan If … Then digunakan untuk memilih dua kondisi atau lebih dengan memeriksa syarat pada tiap kondisi, jika syarat pada kondisi 1 benar ( True ) maka maka program akan menjalankan pernyataan 1 jika tidak ( False ) maka program akan memeriksa kondisi 2, jika syarat pada kondisi 2 benar ( True ) maka program akan menjalankan pernyataan 2 jika tidak ( False ) maka program akan memeriksa kondisi berikutnya dan begitu seterusnya hingga kondisi terakhir pada percabangan. Bentuk kondisi percabangan If … Then pada Visual Basic adalah : If Kondisi1 Then Pernyataan1 ………… ElseIf Kondisi2 Then Pernyataan2 ……….. Else Pernyataan3 ………… End if
Kondisi percabangan If …Then biasanya digunakan untuk menentukan kondisi perhitungan matematika, membatasi tndakan pengguna program , mengatur tampilan atau mencegah error ketika program di jalankan. 2.Select Case
Dibandingkan dengan percabangan If … Then, Select Case lebih mudah dibaca dan di debug serta lebih mudah digunakan dalam alur program yang
membutuhkan banyak percabangan. Bentuk umum percabangan Select Case dalam Visual Basic adalah sebagai berikut : Select Case Pilihan Case 1
Pernyataan 2 yang dieksekusi, jika bernnilai 3 maka Pernyataan 3 yang di eksekusi. 2.Sebutkan Jenis-jenis operator pada Visual Basic Visual Basic menyediakan 3 jenis operator, yaitu : 1)Operator Aritmatika ^ Pangkat – Negatif / kurang * Kali / Bagi \ Pembagian integer ( disertai pembulatan nilai hasil ) (Mod) Modulus / sisa bagi + Tambah / penggabungan string &
penggabungan string 2)Operator Perbandingan = sama dengan <> tidak sama dengan
> lebih dari
<>= lebih dari atau sama dengan LS Referensi obyek
Like seperti Operator Like
Salah satu operator yang menarik untuk dibahas adalah operator like, Operator digunakan untuk operasi pencocokan pola pada string yang akan sangat
membantu programmer. Syntax :
result = string Like patter Karakter dalam pola Penyamaan dalam string ?
Sembarang karakter tunggal *
Nol atau lebih karakter #
Sembarang digit tunggal (0-9) [charlist]
Sembarang karakter yang berada dalam charlist TTT. [charlist]
Sembarang karakter yang tidak berada dalam charlist
UUU. Tabel . Character dalam pencocokan pola pada operator Like Contoh :
MyCheck = “aBBBa” Like “a*a” ‘ Returns True.· MyCheck = “F” Like “[A-Z]” ‘ Returns True.· MyCheck = “F” Like “[!A-Z]” ‘ Returns False.· MyCheck = “a2a” Like “a#a” ‘ Returns True.·
MyCheck = “aM5b” Like “a[L-P]#[!c-e]” ‘ Returns True.· · MyCheck = “BAT123khg” Like “B?T*” ‘ Returns True. MyCheck = “CAT123khg” Like “B?T*”
and dan or atau
Xor Exclusive Or Eqv equivalen imp implikasi
WWW. check box dan Option Button
XXX. CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.
YYY. OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa tipe data dan variable saling berkaitan satu sama lain dan beberapa syntax dari beberapa Bahasa pemrograman yang berbeda juga dapat dipelajari dengan saksama.
II. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrograman
http://hkmlamania.wordpress.com/2009/01/11/tipe-data-macamnya/
http://happyanindya8.wordpress.com/oop-1/sintax-dasar/ http://fasesanotes.blogspot.com/2013/03/struktur-bahasa-pemrograman-c.html