• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA SEMESTER II TAHUN 2020 DAN PELAPORAN DIALOG KINERJA INDIVIDU PERIODE I TAHUN 2021

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Yth. 1. Para Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Pimpinan Unit Organisasi Non-Eselon yang berada di bawah dan bertanggung Jawab melalui Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau langsung kepada Menteri Keuangan

2. Para Pengelola Kepegawaian 3. Para Manajer Kinerja Pegawai 4. Para Manajer Kinerja Organisasi 5. Para Pegawai

di lingkungan Kementerian Keuangan

A. Umum

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 556/KMK.01/2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.01/2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 327/KMK.01/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.01/2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan serta Keputusan Menteri Keuangan Nomor 590/KMK.01/2016 tentang Pedoman Dialog Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, perlu menetapkan Surat Edaran Menteri Keuangan mengenai pelaksanaan penilaian kinerja semester II tahun 2020 dan pelaporan Dialog Kinerja Individu periode I tahun 2021 di lingkungan Kementerian Keuangan.

B. Maksud dan Tujuan

Memberikan kesamaan pemahaman dan pedoman dalam pelaksanaan penilaian kinerja semester II tahun 2020 dan pelaporan Dialog Kinerja Individu periode I tahun 2021 melalui aplikasi e-performance bagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan.

C. Ruang Lingkup

Surat Edaran ini ditujukan kepada pimpinan unit, pengelola kepegawaian, Manajer Kinerja Pegawai, Manajer Kinerja Organisasi dan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk:

1. Melaksanakan input, validasi dan reviuKontrak Kinerja (KK) tahun 2020.

2. Melaksanakan input dan validasi manual Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2020. 3. Melaksanakan penilaian dan reviu Kualitas Kontrak Kinerja (K3) tahun 2020.

4. Melaksanakan input dan validasi realisasi IKU tahun 2020. 5. Melaksanakan penilaian perilaku semester II tahun 2020.

(2)

D. Dasar Hukum

1. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 556/KMK.01/2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan.

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 590/KMK.01/2016 tentang Pedoman Dialog Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan.

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.01/2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 327/KMK.01/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.01/2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan.

5. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-20/MK.1/2019 tentang Pelaksanaan Pemeliharaan Data Sumber Daya Manusia pada Human Resources Information System Bagi Seluruh Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan.

E. Ketentuan

1. Pelaksanaan penilaian kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Penilaian kinerja semester II tahun 2020 dilakukan melalui aplikasi e-performance dengan mengakses laman http://e-performance.kemenkeu.go.id.

b. Sebelum mengajukan evaluator, setiap pegawai harus memastikan kebenaran dan melakukan pemeliharaan data Sumber Daya Manusia (data SDM) termasuk updating nomenklatur jabatan, peringkat jabatan, pendidikan serta foto terbaru (maksimal 1 tahun ke belakang) pada aplikasi HRIS pada laman http://hris.e-prime.kemenkeu.go.id. c. Penilaian kinerja semester II tahun 2020 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Tahapan pelaksanaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Pelaksana Waktu Pelaksanaan

1 Input KK dan Manual IKU

Tahun 2020 seluruh pegawai

paling lambat tanggal 31 Desember 2020 2 Validasi KK dan Manual

IKU Tahun 2020 atasan langsung

paling lambat tanggal 31 Desember 2020

(3)

3

Penilaian K3 serta reviu KKdanK3 Tahun 2020

Pengelola Kinerja Organisasi (PKO) secara berjenjang

paling lambat tanggal 31 Desember 2020

4 Input Realisasi IKU Tahun 2020

seluruh pegawai paling lambat tanggal 20 Januari 2021 5 Validasi Realisasi IKU

Tahun 2020

atasan langsung paling lambat tanggal 20 Januari 2021

6 Pengajuan Evaluator seluruh pegawai tanggal 1 Desember s.d. 16 Desember 2020

7 Penetapan Evaluator atasan langsung tanggal 1 Desember s.d. 23 Desember 2020

8 Penilaian Perilaku seluruh evaluator

tanggal 1 Desember 2020 s.d. 6 Januari 2021 9 Penyampaian rekapitulasi Surat Keputusan Pimpinan Unit Pemilik Peta Strategis tentang NKP dan NKP K3 Tahun 2020 kepada Biro Perencanaan Keuangan dan Biro SDM masing-masing Unit Eselon I melalui Biro Umum/ Sesditjen/ Sesban/ SesItjen/Ses. LNSW

paling lambat tanggal 10 Februari 2021

2) Pelaksanaan input kontrak kinerja tahun 2021 dilakukan mulai bulan Januari 2021. 3) Ketentuan bagi pegawai tugas belajar:

a) Selama menjalani tugas belajar, pegawai tidak perlu menandatangani KK namun tetap diharuskan input data akademik dan tugas belajar dalam menu KK untuk keperluan penilaian kinerja dalam aplikasi e-performance.

b) Jika pada tahun penilaian 2020 pegawai tugas belajar juga menjalani tugas jabatan/pekerjaan dan memiliki KK sesuai tugas jabatan/pekerjaan dimaksud, pegawai berkenaan harus melakukan input ke dalam aplikasi e-performance atas KK yang telah ditetapkan baik sebelum, bersamaan, dan/atau sesudah menjalani tugas belajar.

c) Penilaian perilaku hanya dilakukan oleh atasan langsung.

4) Apabila atasan langsung merupakan pelaksana harian atau pelaksana tugas, maka atasan dari atasan langsung menetapkan pelaksana harian atau pelaksana tugas melalui aplikasi e-performance agar dapat dilakukan penilaian kinerja.

(4)

5) Penilaian perilaku untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hanya dilakukan oleh atasan langsung.

6) Pejabat/pegawai yang tidak mengajukan usulan evaluator/tidak menetapkan evaluator/tidak menjalankan penilaian, akan dikenakan penalti.

2. Pelaporan Dialog Kinerja Individu (DKI) Periode I Tahun 2021, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam hal pegawai belum melakukan input KK Tahun 2021 ke dalam aplikasi e-performance maka pegawai tidak dapat melaksanakan DKI periode I tahun 2021. b. Pelaksanaan input hasil coaching DKI periode I tahun 2021 melalui aplikasi

e-performance dilaksanakan terhitung mulai tanggal 1 Maret s.d. 30 April 2021, dengan pembagian waktu sebagai berikut:

Unit Waktu Pelaksanaan

a. Sekretariat Jenderal

b. Direktorat Jenderal Anggaran c. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai d. Direktorat Jenderal Perbendaharaan e. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara f. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

g. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko h. Inspektorat Jenderal

i. Badan Kebijakan Fiskal

j. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan k. LNSW

Coachee:

1 Maret s.d 15 Maret 2021 Coach:

1 Maret s.d 31 Maret 2021

Direktorat Jenderal Pajak Coachee:

1 April s.d 15 April 2021 Coach:

1 April s.d 30 April 2021

c. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pelaporan DKI sebagai berikut: 1) Coachee (bawahan)

a) melakukan coaching dengan coach masing-masing; b) mengisi penjelasan capaian periode II tahun 2020; c) mengisi rencana aksi periode I tahun 2021;

d) input usulan pengembangan kompetensi maksimal 1 (satu) klasikal dan minimal 1 (satu) non klasikal.

2) Coach (atasan)

a) melakukan coaching dengan coachee masing-masing;

b) evaluasi pelaksanaan rencana aksi coachee periode II tahun 2020; c) evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi periode II tahun 2020; d) approval penjelasan capaian periode II tahun 2020;

e) input resume IPR tahun 2020 (pengembangan kinerja dan kompetensi); f) approval rencana aksi periode I tahun 2021;

(5)

h) approval/input usulan pengembangan kompetensi masing-masing coachee. 3. Pelaksanaan penilaian kinerja dan pelaporan DKI agar dilakukan pada kesempatan

pertama dan tidak dilakukan pada akhir waktu.

4. Pegawai yang akan pensiun/mutasi/naik pangkat/tugas belajar/Cuti di Luar Tanggungan Negara/mendapat penugasan di luar Kementerian Keuangan/diberhentikan sementara dari jabatan PNS selama periode penilaian kinerja dan pelaporan DKI, sebelum melakukan pembaharuan data SDM melalui aplikasi HRIS/e-performance, agar segera menyelesaikan penilaian kinerja dan pelaporan DKI serta berkoordinasi dengan atasan langsungnya dalam melakukan penetapannya.

5. Pegawai dapat mengajukan keberatan melalui aplikasi e-performance atas Nilai Perilaku (NP) paling lambat 14 hari kalender setelah tanggal 6 Januari 2021 untuk kemudian diselesaikan oleh atasan langsung/atasan dari atasan langsung paling lambat 14 hari kalender berikutnya.

6. Apabila terdapat permasalahan terkait proses bisnis dan aplikasi penilaian kinerja dan pelaporan DKI, pegawai dapat menghubungi pengelola kinerja pada unit masing-masing. Dalam hal diperlukan penyelesaian lebih lanjut, pengelola kinerja unit terkait dapat menyampaikan secara hierarki melalui pengelola kinerja diatasnya ke email e-performance@kemenkeu.go.id.

7. Apabila terdapat unit yang mengalami perubahan pejabat pengelola kinerja, agar segera melampirkan bukti penunjukkan pejabat dimaksud ke email e-performance@kemenkeu.go.id sehingga dapat diberikan akses monitoring pada aplikasi e-performance.

F. Penutup

1.Pengelola Kinerja Pegawai dan Pengelola Kinerja Organisasi agar:

a. Menyampaikan isi Surat Edaran ini kepada seluruh pegawai di lingkungan unit Eselon I/ Organisasi Non-Eselon yang berada di bawah dan bertanggung Jawab melalui Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau langsung kepada Menteri Keuangan masing-masing serta memantau pelaksanaan Surat Edaran ini.

b. Melaksanaan monitoring penilaian kinerja dan pelaporan dialog kinerja individu oleh Pengelola Kinerja Pegawai dan Pengelola Kinerja Organisasi melalui aplikasi e-performance.

(6)

Demikian kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 November 2020 a.n. Menteri Keuangan

Sekretaris Jenderal

Ditandatangani secara elektronik

Hadiyanto

Tembusan:

1. Menteri Keuangan 2. Wakil Menteri Keuangan

3. Para Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri Keuangan 4. Para Tenaga Ahli

Referensi

Dokumen terkait

PERTAMA : Dengan belum dapat dioperasikannya secara serentak KPPN-KPPN sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 214/KMK.01/2005 tanggal 2 Mei 2005

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141/KMK.03/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 570/KMK.04/2000 TENTANG JENIS BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG

DAG/SD/01/2014 tanggal 28 Januari 2014 perihal Permohonan Penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 26/PMK.011/2013, mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan untuk

Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan dilandaskan pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 186/KMK.01/2013 tentang Program Transformasi Kelembagaan

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/KMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/KMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja dan Peraturan

bahwa sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 211/KMK.06/2002 dimaksud, sebagian besar Pemerintah Daerah sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank Pembangunan Daerah

PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/KMK.03/2001 TENTANG PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG