• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAMAN TOGA ECOBRICK ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAMAN TOGA ECOBRICK ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Komang Hendra Setiawan1, Luh joni Erawati Dewi2, Luh Diah Surya Adnyani 3

ABSTRACT

TOGA garden is a garden that is planted with medicinal plants, kitchen plants, and vegetables. This garden is one of the programs of the Governor of Bali, namely the program “Hatinya" which stands for Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman. The village of Umeanyar implements this movement in preparation for the village competition in 2021. The objective of this P2M is to educate and create an example of TOGA garden that uses ecobricks as decoration. With the construction of the TOGA ecobrick garden, the villagers of Umeanyar will have a beautiful and useful TOGA garden as an example for them to make the similar one in their own houses later . Keyword: Ecobrick Garden, TOGA

ABSTRAK

Taman TOGA merupakan pemanfaatan lahan pekarangan di masyarakat yang ditanami tanaman obat, tanaman dapur, dan tanaman sayur. Gerakan ini merupakan salah satu program ibu Gubernur Bali yaitu program “Hatinya” yang merupakan singkatan dari Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman. Desa Umeanyar menerapkan gerakan “Hatinya” sebagai persiapan lomba desa tahun 2021. Tujuan P2M ini adalah mengedukasi terkait taman TOGA melalui pembuatan taman TOGA percontohan dengan memanfaatkan ecobrick sebagai pemanis taman. Dengan dibangunnya taman TOGA ecobrick ini, wargadesa Umeanyar memiliki taman TOGA yang indah dan bermanfaat yang menjadi contoh bagi mereka dalam membuat taman TOGA sendiri di rumah masing-masing.

PENDAHULUAN

TOGA atau tanaman obat keluarga adalah tanaman yang berfungsi sebagai obat yang biasanya ditanam di pekarangan atau halaman rumah. Tanaman obat banyak tumbuh liar, padahal jika dipelihara dengan baik dan teratur, akan memudahkan masyarakat sendiri. Untuk mengenalkan kembali pengobatan secara herbal ini, sistem pengobatan tradisional ini perlu digalakkan kembali di masyarakat, khususnya di kalangan terkecil, yaitu rumah tangga. Dengan menanam sendiri, masyarakat bisa mengetahui dan mengenali jenis-jenis tanaman yang bermanfaat untuk obat. Menggalakkan program pemanfaatan lahan rumah untuk tanaman obat dan dapur merupakan tanggung jawab kita bersama agar tidak melupakan pengobatan tradisional yang sudah turun temurun dari nenek moyang kita. Penanaman tanaman obat ini, jika dilakukan dengan apik, dapat menjadi tempat

bermain edukatif, bahkan menjadi tempat wisata, serta dapat bermanfaat secara ekonomi (Abughaisan, 2018)

Sesuai dengan arahan ibu Gubernur Bali selaku ketua tim penggerak PKK propinsi Bali, pekarangan yang ada sedianya ditanami dengan tanaman obat dan tumbuhan bumbu dapur. Program yang digencarkan untuk setiap rumah adalah program “Hatinya” yang merupakan singkatan dari Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman. Program ini bukan untuk satu atau dua rumah saja, tetapi untuk seluruh masyarakat di Bali. Diharapkan, masyarakat memelihara pekarangan dengan menanam tumbuhan sayuran, bumbu dapur, dan tanaman obat. Program “Hatinya” PKK ini merupakan salah satu program terapan dari 10 program pokok PKK yang mengacu pada penyediaan pangan keluarga yang memiliki nilai ekonomis sehingga

TAMAN TOGA ECOBRICK

1 Fakultas Kedokteran Undiksha;2 Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha, 3 Fakultas Bahasa dan Seni Email:hendra.setiawan@undiksha.ac.id

(2)

dapat mendukung kesejahteraan ekonomi keluarga (Adnyana, 2019).

Desa Umeanyar adalah salah satu desa yang mengimplementasikan gerakan tersebut. Desa ini akan mengikuti lomba desa pada tahun 2021 nanti. Segala persiapan perlu dilakukan demi penampilan yang optimal, termasuk melaksanakan gerakan “Hatinya”. Untuk mendukung gerakan ini, diperlukan kerjasama seluruh warga masyarakat, terutama ibu-ibu PKK yang tergabung dalam 16 kelompok dasa wisma. Seluruh anggota dasa wisma nantinya diharapkan memanfaatkan pekarangan rumah dan menjadikannya taman TOGA.

Masalah yang muncul adalah pengetahuan tentang taman TOGA, bagaimana cara membuatnya, apa saja yang harus ditanam, bagaimana cara merawatnya, dan bagaimana cara membuat taman menjadi indah dan bermanfaat, belum dikuasai oleh seluruh warga desa. Dengan demikian sangat perlu dilakukan edukasi tentang taman TOGA, tentang tanaman yang bisa ditanam, serta cara menanamnya. Sangat perlu juga ibu-ibu PKK terlibat langsung dalam proses. Untuk membuat para ibu tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait taman TOGA, perlu ada edukasi dan taman percontohan.

Berdasarkan koordinasi dengan ibu ketua PKK dan kepala desa Umeanyar, maka disimpulkan bahwa adanya taman TOGA sangat diperlukan di Desa Umeanyar. Setelah taman tersebut ada, maka seluruh anggota PKK yang juga anggota dasa wisma dapat berkunjung dan melihat, serta terinspirasi membuat taman TOGA di rumah maing-masing. Taman TOGA percontohan yang akan dibuat haruslah cantik dan menarik. Berdasarkan koordinasi dengan Kepala Desa umeanyar, taman TOGA dapat dihias dengan

ecobrick yang telah dimiliki desa tersebut.

Pada tahun 2019, di Desa Umeanyar dilakukan program tabungan ecobrick. Program tabungan

ecobrick adalah kegiatan pengabdian pada

masyarakat oleh dosen Undiksha yang melibatkan anak-anak di desa tersebut. Pengumpulan ecobrick oleh anak-anak desa dilakukan setiap hari Minggu saat mereka datang

ke balai banjar desa Umeanyar untuk mengikuti kegiatan belajar bahasa Inggris gratis. Setiap anak yang membawa ecobrick dicatat dengan baik sebagai tabungan dan setelah 16 kali pengumpulan, mereka menerima uang tabungan. Sesuai dengan hasil koordinasi dengan kepala desa dan staf, satu botol besar

ecobrick dihargai Rp. 2.000,-, satu botol

medium ecobrick dihargai Rp. 1000,- , dan satu botol kecil dihargai Rp. 500,- Jumlah tabungan yang diterima oleh anak-anak bervariasi sesuai dengan jumlah dan jenis botol ecobrick yang mereka kumpulkan.

Antusisme anak-anak dan masyarakat sangatlah tinggi. Dari 16 kali pertemuan, terkumpul 3.469

ecobrick yang disimpan di TPS desa Umeanyar.

Ecobrick itu siap dimanfaatkan untuk menjadi

hal yang berguna bagi desa. Dengan adanya program tabungan ecobrick, masyarakat desa mendapatkan banyak keuntungan, yaitu sampah plastik di lingkungan desa menjadi berkurang, anak-anak dan masyarakat desa Umeanyar telah mampu mengolah sampah plastik menjadi hal yang berguna. Selain itu mereka telah mendukung Peraturan Gubernur Bali No. 97 tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik sekali pakai, dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang dan membakar sampah plastik sembarangan, sehingga mengurangi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Dan yang paling ditunggu oleh anak-anak, mereka mendapat uang tabungan dari pengumpulan ecobrick

(Adnyani, Utami, Suprianti, Pratiwi, & Wahyuni, 2019). Tahap selanjutnya dari kegiatan tabungan ecobrick tersebut adalah pemanfaatan ecobrick yang telah terkumpul, sehingga sampah yang ada di masyarakat dapat menjadi hal yang berguna bagi masyarakat desa.

Ecobrick adalah metode yang diperkenalkan

oleh Russel Maier, seorang desainer regeneratif dari Kanada, yang telah mengembangkan teknologi ecobrick sejak tahun 2012 di Philippines dan Bali. Metode ini bertujuan untuk meminimalisir sampah dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat. Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi

(3)

sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna. Contoh pemanfaatannya adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, panggung kecil, pagar, fondasi taman bermain sederhana, maupun barang kesenian lainnya yang bahkan memiliki nilai jual. Metode ini terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara tempat bernaung pencipta Ecobrick ini (Maier, Angwai, Grande, Stodgel, & Laraskusuma, 2015).

Ecobrick merupakan metode yang sangat mudah

dilakukan. Dengan mengumpulkan plastik bekas dan memampatkannya dalam botol plastik bekas pula, masyarakat tidak lagi membuang dan membakar sampah plastik yang nantinya dapat mengganggu kesehatan, Selain itu, jumlah sampah plastik akan berkurang dan sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna. Seluruh lapisan masyarakat, bahkan anak-anak, dapat berpartisipasi dalam pembuatan ecobrick karena tidak ada lisensi, sertifikat atau tes resmi untuk membuat produk

ecobrickable (Suminto, 2017). Ini adalah desain

goodwill yang diharapkan bisa menyelamatkan

kehidupan manusia dari sampah plastic

Peran ecobrik dalam program ini adalah dipakai sebagai pemanis dalam membuat taman TOGA. Direncanakan dibuat rumah yang terbuat dari bambu dan dihiasi dengan ecobrick yang berwarna-warni, dan dibuat taman tanaman obat dan sayuran yang memberi pemandangan dan kesan taman TOGA yang indah dan bermanfaat. Taman TOGA telah banyak dibuat oleh masyarakat, namun pemanfaatan ecobrick

sebagai pemanis pemandangan taman masih belum banyak dilakukan.

Taman TOGA dapat dibuat menggunakan botol plastik bekas sebagai atap. Berbeda dengan usulan pengabdian ini, yang dipakai bukanlah botol kosong, melainkan ecobrick, yaitu botol yang berisi sampah plastik. Dengan demikian, pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk untuk mengedukasi ibu-ibu PKK tentang program “Hatinya” dan taman TOGA melalui pelibatan langsung dalam taman TOGA percontohan yang dibuat dengan dekorasi dari

ecobrick hasil program penanggulangan sampah

plastik.

METODE

Masalah yang diprioritaskan dalam pengabdian masyarakat ini adalah edukasi program “Hatinya” dan pembuatan taman TOGA sebagai taman percontohan bagi Ibu-Ibu PKK Desa Umeanyar untuk nantinya diharapkan dapat membuat taman TOGA sendiri di pekarangan rumah masing-masing. Taman TOGA yang dibuat dihias dengan ecobrick yang telah dimiliki oleh desa Umeanyar. Partisipasi kepala desa dan Ibu Ketua PKK dan Ibu-ibu PKK yang merupakan anggota dasa wisma sangat diharapkan dalam pembuatan dan pemanfaatan taman TOGA.

Kegiatan pembuatan taman TOGA ini dilaksanakan dalam 4 bulan. Pelaksanaan P2M dibagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap koordinasi tahap persiapan, tahap pembuatan taman TOGA ecobrick, dan tahap pemberian edukasi kepada ibu-ibu PKK, dan pembuatan laporan. Rangkaian pelaksanaan P2M dijabarkan sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan kepala desa, ketua PKK, dan aparat desa terkait, serta mahasiswa

2. Tahap persiapan dilakukan selama 1 bulan, yang meliputi kegiatan:

a. Merancang desain taman

b. Merancang peletakan ecobrick di area taman

c. Mempersiapkan alat dan bahan d. Mempersiapkan bibit dan

menanamnya

e. mempersiapkan materi edukasi 3. Tahap pembuatan taman TOGA

dilaksanakan dalam 2 bulan, yang meliputi kegiatan:

a. Membuat rumah taman dengan membangun dan mengecatnya b. Menanam dan merawat berbagai

tanaman TOGA dan sayuran 4. Tahap edukasi, dilaksanakan dalam 1

(4)

a. Mengedukasi ibu-ibu PKK tentang taman TOGA

b. Melibatkan ibu-ibu dalam kegiatan merawat taman TOGA percontohan agar siap membuat taman TOGA sendiri.

5. Tahap berikutnya adalah pembuatan laporan pengabdian, dan deseminasi hasil pengabdian dalam seminar nasional.

Tolak ukur keberhasilan dari pengabdian ini adalah diperohnya pengetahuan dan keterampilanoleh ibu=ibu PKK Desa Umeanyar tentang program “Hatinya” dan taman TOGA

Ecobrick. Indikator keberhasilan program

(successful indicators of program) ini dapat dielaborasi dalam 4 tahap yaitu mulai dari tahap : (a) persiapan, (b) pembuatan taman TOGA, (c) Edukasi (d) Evaluasi kegiatan.

1. Evaluasi tahap persiapan kegiatan,

dilaksanakan untuk memantapkan rencana kegiatan yang dilakukan. Indikator penilaiannya adalah:

a. Adanya rancangan desain taman

b. Kesiapan ecobrick dan peletakannya c. Kesiapkan alat dan bahan

d. Kesiapan tanaman yang ditanam, e. kesiapan materi edukasi

2. Evaluasi tahap pembuatan taman TOGA

Ecobrick dilakukan dengan indikator:

a. Dibangunnya rumah taman

b. Berbagai tanaman TOGA dan sayuran telah ditanam dan dirawat.

3. Evaluasi dalam proses edukasi yaitu mengkaji bagaimana pengetahuan ibu-ibu PKK dan pemanfaatan taman TOGA sebagai contoh pembuatan taman TOGA di rumah masing-masing. Untuk mengukur keberhasilan pelaksaan P2M ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menggali pemahaman Ibu-ibu PKK tentang taman TOGA dengan berdiskusi dan mengamati langsung

b. Melibatkan ibu-ibu PKK kegiatan merawat taman TOGA percontohan agar siap membuat taman TOGA sendiri.

4. Evaluasi kegiatan akhir adalah bagaimana keberlanjutan dari kegiatan ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap koordinasi, dilakukan pertemuan ketua pengabdi dengan Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Umeanyar. Dari hasil wawancara dengan Perbekel, ditarik kesimpulan bahwa desa perlu melakukan persiapan untuk menyongsong lomba desa tahun 2021. Salah satunya adalah dengan mempercantik desa. Areal kantor kepala desa, yaitu halaman kantor desa perlu mendapat sentuhan. Sesuai hasil koordinasi dengan ibu ketua PKK, halaman itu bisa digunakan untuk taman TOGA, mendukung program “Hatinya” dari ibu Gubernur Bali dengan cara mempercantik halaman menjadi taman yang indah dengan tanaman yang berkasiat. Rencana ini bisa dikolaborasikan dengan pemanfaatan

ecobrick yang telah ada di desa, hasil dari

program pengabdian tahun sebelumnya.

Mempercantik desa dan menjalankan program “Hatinya” tidak hanya di wilayah kantor kepala desa saja, namun juga di seluruh desa, termasuk rumah-rumah warga. Dengan demikian sangat diperlukan kemampuan seluruh warga untuk juga mempercantik halamannya dengan tanaman yang berkhasiat yaitu tanaman TOGA dan sayuran. Disepakati bahwa pembuatan taman TOGA ecobrick dilakukan terlebih dahulu sebelum pemberian edukasi terhadap para ibu PKK.

Terdapat empat tahap indikator keberhasilan program pengabdian kepada masyarakat ini yang dilaksanakan di Desa Umeanyar kecamatan Seririt. Yang pertama adalah persiapan, yang kedua adalah pembuatan taman TOGA, yang ketiga adalah edukasi dan pemanfaatan taman TOGA ecobrick, dan yang keempat adalah tindak lanjut program P2M ini.

(5)

Setelah berkoordinasi dengan kepala desa dan ketua penggerak PKK tentang pelaksanaan kegiatan P2M ini, pada tahap persiapan dilakukan pengecekan beberapa hal. Pertama, adanya rancangan desain taman. Taman didesain dengan mengatur letak dan jenis tanaman, letak dan bentuk rumah taman, letak dan warna ecobrick, letak spanduk untuk edukasi, dan hiasan tambahan serta rumah taman. Pembuatan rancangan rumah taman dilaksanakan oleh kepala desa dan timnya serta mahasiswa yang terlibat dalam P2M ini dengan mengukur luas areal yang bisa dibangun rumah taman, dan tinggi bangunan yang akan dirancang. Yang kedua adalah kesiapan ecobrick. Ecobrick sudah siap sejak 2019, sebagai hasil dari program tabungan ecobrick yang merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di tahun 2019 di desa tersebut. Yang ketiga adalah kesiapan alat dan bahan. Telah dilakukan pembelian bahan dan alat untuk pembuatan rumah taman, seperti bambu, reng seng, seng kalor, buluh, bedeg, mata circular, mata gerinda, kawat, WD potong, baliho, lis plafon, paku beton, isolasi, cat, kawat putih, dan kukusan. Dua tukang dipersiapkan untuk memahami gambar rancang bangun rumah taman agar siap dalam mengerjakan rumah taman tersbeut. Jadwal pengerjaan rumah taman adalah Juli dan Agustus 2020, di awal September rumah taman TOGA beserta tamah TOGA sudah terlihat cantik dan siap untuk dipakai lab taman percontohan oleh ibu-ibu PKK. Yang keempat adalah kesiapan tanaman yang ditanam. Sudah mulai dilakukan pembelian bibit dan proses penyiapan lahan dan penanaman benih. Yang kelima adalah materi edukasi tanaman TOGA yang sejalan dengan materi “Hatinya”. Dilakukan pencetakan spanduk baliho besar berisikan jenis tanaman yang bisa ditanam di taman TOGA.

Pembuatan taman TOGA sudah sesuai dengan rancang bangun dan sesuai jadwal. Saat 0% kegiatan dimulai dengan mengecat dinding di sekitar taman dengan warna biru agar memiliki kesatuan warna dengan rumah taman TOGA nantinya. Lahan halaman juga disiapkan dan

aparat desa secara bergotong-royong menanam jenis tanaman sayuran dan tanaman obat.

Ecobrick disiapkan dan dicat dengan warna

merah, kuning, biru, dan merah putih. Reng seng juga dipasang untuk tempat tanaman merambat sehingga nantinya ada area teduh di bawahnya. Saat 25% pengerjaan, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan rumah taman dari bambu, dimulai dari tiang penyangga, sampai atapnya. Saat 50% pengerjaan, rumah taman sudah berdiri. Dinding yang telah di cat biru ditempeli spanduk baliho yang bertuliskan program Hatiku dan Hatimu, sesuai dengan program Ibu Gubernur bali yang diintegrasikan ke dalam program PKK Desa Umeanyar. Saat 75%, rumah taman dihias dengan ecobrick dan taman TOGA sudah terlihat hijau. Taman TOGA juga dihiasi dengan ban bekas yang telah di cat dan kukusan yang digantung sedemikian rupa. Kini rumah taman TOGA ecobrick telah 100% selesai. Rumah taman sudah berdiri dengan cantik. Rumah taman tersebut terbuat dari bambu, beratapkan seng, dan dihias dengan ecobrick

yang dicat merah putih, sekilas seperti bendera jika dilihat dari jauh. Telah dipasang juga spanduk rumah TOGA. Ecobrick yang telah di cat warna merah, kuning, dan biru disusun dan direkatkan pada bambu. Susunan itu akan menjadi barisan pagar ecobrick yang dipasang di taman. Tumbuhan yang ditanam sudah ada yang tumbuh dengan baik. Jenis tumbuhan yang ditanam adalah daun sirih, lidah buaya, kayu manis, kunyit, jage, daun temen, waluh cina atau labu siam. Ada juga kangkung darat dan sayur hijau.

Peran serta aparat desa merawat taman TOGA yang ada di halaman kantor kepala desa. Setiap hari ada pegawai yang menyiram tanaman, mencabut rumput, dan membersihkannya dari tanaman pengganggu dan parasit, dan menata taman kembali. Dapat dilihat pada gambar 2, rumah taman TOGA sudah di cat dengan warna merah, biru, dan kuning, selaras dengan barisan botol ecobric pada taman. Tembokpun dicat dengan warna merah, kuning hijau. Sentuhan akhir dari pembuatan taman ini adalah ditambahkannya ban bekas yang di cat dan

(6)

kukusan dari anyaman bambu yang juga telah di cat dengan warna-wara senada dengan konsep utama taman.

Gambar 1. Taman TOGA Desa Umeanyar

Gambar 2. Rumah Taman TOGA Ecobrick Jika dilihat sekilas, taman tersebut terlihat menarik, ceria, penuh warna. Namun jika menelisik lebih detil, taman tersebut selain menyuguhkan keindahan, juga menyuguhkan kesehatan, dilhat dari jenis tanaman yang ditanam disana. Baliho yang terpasang di dinding berisi tulisan HATI, yang merupakan singkatan dari Halaman, Asri, Teratur, Indah. Tulisan Hatiku, Hatimu, dan “Hatinya”, berisi gambar dan penjelasan tanaman-tanaman obat yang ada di taman TOGA tersebut, seperti jahe, lengkuas, kunyit, temulawak, buah mengkudu, daun sirih, tanaman kelor, sambiloto, delima, lidah buaya. Rumah taman selain sebagai

pemanis taman TOGA, digunakan sebagai tempat pembenihan tanaman, yaitu tempat meletakkan polibag yang berisi benih dan tanaman yang baru timbuh, sebelum nanti ditanam di tanah. Berdirinya rumah taman dan terawatnya tanaman berarti tahap persiapan taman TOGA percontohan telah dilaksanakan. Tahap selanjutnya adalah proses pelaksanaan yaitu mengkaji bagaimana pemanfaatan taman TOGA sebagai contoh pembuatan taman TOGA di rumah masing-masing. Untuk menggali pemahaman dan melibatkan ibu-ibu PKK merawat taman TOGA percontohan maka dilakukan pertemuan dengan 16 ibu PKK yang menjadi ketua 16 dasa wisma desa Umeanyar. Dalam pertemuan itu dibahas tentang taman TOGA dan program “Hatinya” yang terpampang di baliho, dan mengecek langsung dan memanen tanaman yang ada di taman TOGA percontohan.

Dari membaca dan diskusi diketahui bahwa ibu-ibu PKK ketua dasa wisma telah memahami apa dan bagaimana taman TOGA tersebut. Selanjutnya mereka mendapat tugas untuk menyampaikan pemahamannya ke para anggota dasa wisma dalam arisan dasa wisma. Selanjutnya seluruh ibu PKK di Desa Umeanyar diharapkan membuat taman TOGA di rumah masing-masing.

Tahap yang terakhir adalah evaluasi terhadap kegiatan P2M ini. Dari hasil wawancara dengan kepala desa, ibu ketua PKK, dan ibu PKK, maka dapat ditarik hasil evaluasi bahwa kegiatan P2m ini sangat bermanfaat bagi desa. Dengan adanya taman TOGA percontohan maka halaman kantor kepala desa menjadi indah, menarik, dan bermanfaat. Taman ini juga bisa menjadi

(7)

semacam lab bagi para warga yang ingin melihat contoh tanaman TOGA yang bisa ditanam dan melihat bagaimana cara menanam, merawat, dan memanennya.

Gambar 3. Pelibatan Ibu PKK dalam edukasi membuat dan merawat taman TOGA

SIMPULAN

Taman TOGA ecobrick telah dibangun dengan koordinasi pengabdi P2M, kepala desa, ketua PKK Desa Umeanyar, dan dibantu oleh mahasiswa Undiksha. Dengan dibangunnya taman TOGA ini, beberapa hal dapat diintgrasikan, yaitu pemanfaatan ecobrick hasil dari program tabungan ecobrick pengabdian kepada masyarkat pada tahun sebelumnya, pemanfaatan lahan halaman yang kosong, mempercantik halaman kantor desa, dan mewujudkan program HATI dari ibu Gubernur, yaitu Halaman, Asri, Teratur, Indah dengan berbagai tanaman obat dan sayuran. Pemeliharaan taman TOGA ini melibatkan aparat dan pegawai kantor desa beserta ibu-ibu PKK. Pemanfaatannya diharapkan dapat berguna bagi seluruh warga desa. Taman TOGA yang telah dibangun ini menjadi percontohan bagi warga desa untuk membuat taman TOGA di rumah masing-masing.

Setelah taman TOGA dibangun dengan indah, kegiatan selanjutnya adalah melibatkan segenap warga untuk bisa memiliki taman TOGA juga di rumah masing-masing.

Rencana tindak lanjut dari P2M ini adalah adanya tindak lanjut dari seluruh warga terutama ibu-ibu PKK untuk membuat taman TOGA mereka sendiri di rumah masing-masing. Dengan demikian halaman di setiap rumah warga akan lebih indah dan bermanfaat sehingga dapat mendukung desa Umeanyar dalam lomba desa tahun 2021.

DAFTAR RUJUKAN

Abughaisan. (2018). Taman TOGA (Taman Tanaman Obat Keluarga) Inovasi menuju Desa yang Sehat dan Sejahtera. Retrieved from

https://steemit.com/health/@abughaisan83 /taman-TOGA-tanaman-obat-keluarga- inovasi-menuju-desa-yang-sehat-dan-sejahtera-51ca9fdd278e1

Adnyana, M. (2019). Istri Gubernur Bali serahkan penghargaan ““Hatinya”” PKK di Buleleng. Antara Bali. Retrieved from https://bali.antaranews.com/berita/136190/ istri-gubernur-bali-serahkan-penghargaan-”Hatinya”-pkk-di-buleleng

Adnyani, L. D. S., Utami, I. A. M. I., Suprianti, G. A. P., Pratiwi, N. P. A., & Wahyuni, L. G. E. (2019). Program Tabungan Ecobrick Desa Umeanyar. In Senadimas (pp. 446– 454). Tabanan: Undiksha Press.

Maier, R., Angwai, I., Grande, E. T., Stodgel, J., & Laraskusuma, N. (2015). Panduan Visi

Ecobrick. Retrieved from

https://www.ecobricks.org/wp- content/uploads/2016/04/Panduan-Visi-Ecobrick-v3.2.pdf

Suminto, S. (2017). Ecobrick : solusi cerdas dan kreatif untuk mengatasi sampah plastik.

Jurnal Desain Produk (Pengetahuan Dan

Perancangan Produk), 3(1), 26–35.

Retrieved from

http://journal.isi.ac.id/index.php/PRO/artic le/view/1735/495

Gambar

Gambar  1.  Taman  TOGA  Desa  Umeanyar
Gambar  3.  Pelibatan    Ibu  PKK  dalam  edukasi  membuat dan  merawat taman TOGA

Referensi

Dokumen terkait

Noorma Luthfiana Aini, D0212076, Proses Komunikasi dalam Sosialisasi Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) (Analisis Deskriptif Kualitatif tentang Proses Komunikasi dalam

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan Ibu- Ibu PKK dalam menanam tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya peningkatan imunitas tubuh dan

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah : (1) Melakukan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai taman TOGA sehingga termanfaatkan secara optimal

Judul : Sosialisasi Pembuatan Ekstrak Pewarna Makanan Alami bagi Ibu-Ibu PKK Desa Sukorejo Kecamatan Gunung Pati Semarang. Program : Pengabdian Kepada Masyarakat DIPA UNNES Tahun :

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Pra-Produktif Simplisia Herbal yang merupakan perkumpulan ibu-ibu PKK PKK

Sehingga solusi dari kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan edukasi kepada ibu PKK desa Karangdowo mengenai pengetahuan tentang cara memasarkan produk dan melakukan

Salah satu kegiatan yang dapat menunjuang program pengembangan desa wisata di Desa Gerbosari yaitu pembuatan taman edukasi pertanian, namun kurangnya pengetahuan dan

Ciptakan Tata Prasarana Lingkungan yang Asri, Mahasiswa KKN-T UNESA buat Taman Toga dan Mural di Kelurahan Begadung [foto mural yg udh jadi] [foto toga] TEPAT pada tanggal 13 Maret